BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

29
72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan pembelajaran. Setiap pertemuan terhitung 2 jam pelajaran (2x35 menit). Pelaksanaan pertemuan dimaksudkan untuk mengambil data guna diolah dalam penelitian ini. Pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 2 Tuksongo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Pengambilan data melibatkan siswa kelas 4 sebagai subyek penelitian dan juga guru kelas 4 sebagai observer. Peneliti berperan sebagai guru yang menjalankan pembelajaran berbasis Guided Discovery Learning. Jumlah siswa kelas 4 yaitu 23 siswa dengan 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Sebelum melakukan kegiatan penelitan, terdapat beberapa kegiatan yang berkaitan dengan keberlangsungan pengambilan data ini. Peneliti terlebih dahulu meminta izin kepala sekolah SD Negeri 2 Tuksongo untuk melakukan observasi pra-siklus guna mengetahui kondisi siswa dan sekolah. Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 9 Oktober 2017. Setelah itu peneliti melakukan observasi pada tanggal 16 Oktober 2017. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Kelas 4 menjadi objek utama dalam melakukan observasi ini karena pada nantinya akan menjadi subyek dalam penelitian ini. Pelaksanaan observasi ini tidak menggunakan instrument observasi akrena pada dasarnya pelaksanaan observasi ditujukan untuk penyesuain peneliti terhadap lingkungan penelitian ini. Observasi dikhususkan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran siswa kelas 4. Selain mengamati kegiatan pembelajaran, peneliti juga melakukan wawancara secara lisan kepada guru kelas 4 tentang permasalahan yang dihadapi, kepribadian tiap siswa, metode yang sering digunakan, dan hal-hal lainya terkait pelaksanaan pembelajaran. Selain itu kegiatan sebelum pengambilan data adalah melakukan uji instrument di kelas 5 dan 6 SD Negeri 2 Tuksongo. Alasan peneliti melaksanakan uji instrument di dua tingkatan kelas yaitu untuk mendapatkan sampel lebih

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan

pembelajaran. Setiap pertemuan terhitung 2 jam pelajaran (2x35 menit).

Pelaksanaan pertemuan dimaksudkan untuk mengambil data guna diolah dalam

penelitian ini. Pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 2 Tuksongo Kecamatan

Pringsurat Kabupaten Temanggung. Pengambilan data melibatkan siswa kelas 4

sebagai subyek penelitian dan juga guru kelas 4 sebagai observer. Peneliti

berperan sebagai guru yang menjalankan pembelajaran berbasis Guided Discovery

Learning. Jumlah siswa kelas 4 yaitu 23 siswa dengan 14 siswa laki-laki dan 9

siswa perempuan. Sebelum melakukan kegiatan penelitan, terdapat beberapa

kegiatan yang berkaitan dengan keberlangsungan pengambilan data ini. Peneliti

terlebih dahulu meminta izin kepala sekolah SD Negeri 2 Tuksongo untuk

melakukan observasi pra-siklus guna mengetahui kondisi siswa dan sekolah.

Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 9 Oktober 2017. Setelah itu peneliti

melakukan observasi pada tanggal 16 Oktober 2017. Dalam kegiatan ini peneliti

melakukan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Kelas 4 menjadi objek

utama dalam melakukan observasi ini karena pada nantinya akan menjadi subyek

dalam penelitian ini. Pelaksanaan observasi ini tidak menggunakan instrument

observasi akrena pada dasarnya pelaksanaan observasi ditujukan untuk

penyesuain peneliti terhadap lingkungan penelitian ini. Observasi dikhususkan

untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran siswa kelas 4. Selain

mengamati kegiatan pembelajaran, peneliti juga melakukan wawancara secara

lisan kepada guru kelas 4 tentang permasalahan yang dihadapi, kepribadian tiap

siswa, metode yang sering digunakan, dan hal-hal lainya terkait pelaksanaan

pembelajaran. Selain itu kegiatan sebelum pengambilan data adalah melakukan uji

instrument di kelas 5 dan 6 SD Negeri 2 Tuksongo. Alasan peneliti melaksanakan

uji instrument di dua tingkatan kelas yaitu untuk mendapatkan sampel lebih

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

73

banyak. Pengujian dengan sampel yang banyak akan menambah keakuratan hasil

uji instrument ini. Sebelum uji instrument dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu

meminta izin kepala sekolah dan guru kelas 5 serta 6 untuk melakukan uji

instrument di SD Negeri 2 Tuksongo pada tanggal 12 November 2017. Uji

unstrumen dilaksanakan pada tanggal 18 Novem 2017 terlaksana di kelas 5 dan 19

November 2017 terlaksana di kelas 6.

Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan

pembelajaran di SD Negeri 2 Tuksongo, salah satunya yaitu merancang RPP.

Dalam perancangan RPP peneliti melibatkan guru kelas 4, karena beliau dirasa

sudah mengathui tentang pembelajaran di kelasnya. Peneliti sangat bersyukur

dengan pelaksanaan diskusi ini karena beliau memberikan banyak saran agar bisa

merancang pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kondisi di SD Negeri 2

Tuksongo. Selain itu peneliti juga berdiskusi tentang penentuan waktu

pengambilan data. hal ini penting karena dalam Kurikulum 2013, pembelajaran

yang dilaksanakan harus sesuia buku guru dan peneliti tidak ingin merusak jadwal

yang sudah terencana oleh guru kelas. Kegiatan berdiskusi dengan guru kelas 4

terlaksana sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 1 dan 2 November 2017. Kegiatan

pra-siklus selanjutnya adalah menyiapkan bahan dan alat pembelajaran sesuai

RPP. Setelah itu peneliti melengkapi instrument pembelajaran yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan siklus.

Sebelum terjun pelaksanaan siklus, peneliti kembali berdiskusi dengan

guru kelas 4 menjelaskan rencana kegiatan peneliti secara keseluruhan. Karena

beberapa masukan dari guru kelas 4 akhirnya pada tahap ini diputuskan bahwa

saat pelaksanaan pembelajaran peneliti bertindak sebagai guru. Alasan ini didasari

agar pelaksanaan pembelajaran tidak berbeda dengan apa yang direncanakan

dalam RPP. Hal ini juga didukung oleh dosen pembimbing penelitian ini.

Peniliti juga melakukan beberapa kegiatan sebelum siklus lainya yaitu

berdiskusi dengan dosen pembimbing dan dengan teman yang memiliki

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

74

kompetensi di bidang Penelitian Tindakan Kelas untuk menyempurnakan tahap

pelaksanaan dan pengambilan data.

Kegiatan pengambilan data dibagi kedalam dua siklus, yaitu siklus

pertama dan siklus kedua. Setiap siklus terdapat 3 kali pertemuan pembelajaran.

Pembelajaran dilaksanakan menggunakan model Guided Discovery Learning

yang disesuaikan dengan materi tema 3 sub tema 1 tentang Hewan Dan

Tumbuhna di Lingkunganku. Setiap pembelajaran dilaksanakan berdasarkan

langkah-langkah pembelajaran Guided Discovery Learning yang telah dijelaskan

di Bab II. Peneliti beranggapan pembelajaran menggunakan model Guided

Discovery Learning tidak selalu dilaksanakan di dalam jam belajar namun juga di

rumah. Penelitian ini juga menggunakan tugas rumah sebagai tahap exploring and

collecting the data. Artinya siswa juga bereksplorasi di rumah mereka dengan

berbagai sumber berdasarkan langkah-langkah kerja yang disediakan.

Penelitian ini memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa

menggunakan metode Guided Discovery Learning. Peningkatan dapat dihitung

melalui perbandingan siswa sebelum mendapat treatment yaitu sebelum

diterapkanya model Guided Discovery Learning dan setelah mendapat treatment

yaitu setelah berakhirnya siklus kedua. Siklus pertama bertujuan untuk mengukur

dan menganalisa perkembangan siswa saat diterapkanya model Guided Discovery

Learning. Kemudian hasil dari siklus pertama diolah dan dievaluasi untuk

mendapatkan tindak lanjut dan diterapkan di siklus kedua. Di setiap akhir siklus

diadakan tes yang bertujuan untuk mengambil data secara kuantitatif yang

nantinya menjadi sumber utama dalam pengolahan data.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus I

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 22 November 2017.

Pembelajaran dimulai pukul 09.30 setelah istirahat pertama. Sebelum

melaksanakan pembelajaran peneliti terlebih dahulu mempersiapkan beberapa

perlengkapan di kelas terbur seperti instalasi LCD Proyektor, karena kelas 4

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

75

menempati bangungunan sementara untuk belajar karena pangunan utama

kelas 4 sedang dilakukan renovasi. Untuk itu peneliti memerlukan waktu

untuk menyiapkan pembelajaran. Setelah semua dirasa siap, peneliti memulai

kegiatan pembelajaran bersama guru kelas 4 sebagai observer.

- Introducing

Guru mengucapkan salam dan dijawab oleh sebagian siswa. Berdasarkan

pengamatan peneliti beberapa siswa tidak menjawab salam karena sibuk

melihat gambar yang terdapat dalam LCD dan memperbincangkanya

dengan teman lainya. Peneliti kemudian mematikan layar LCD untuk

mendapatkan perhatian dari semua siswa. Guru mengulangi menyapa

siswa dengan salam. Kali ini semua siswa memberikan salam dengan

kompaknya. Setelah itu guru mengajak siswa untuk berdiri dengan sikap

sempurna, namun tidak semua siswa melaksanakanya. Guru

mencontohkan berdiri dengan sikap sempurna dan mengajak siswa untuk

menirukannya. Setelah sebagian besar siswa bediri sempurna, guru

menunjuk salahs eorang siswa untuk maju dan memimpin teman-

temannya untuk menanyikan lagu nasional Indonesia Raya. Setelah itu

dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib Hari Merdeka. Kemudian

guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan beserta

kegiatan-kegiatanya. Siswapun tampak antusias dengan kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan.

- Stimulating

Guru membentuk kelompok kerja dengan menyuruh 5 siswa yang

memiliki kemampuan belajar tinggi maju kedepan. Kelima anak tersebut

memilih teman kelompoknya secara berurutan. Settalh tebentuk

kelompok kerja, kemudian siswa duduk bersama kelompoknya masing-

masing. Guru pun membagi kertas warna di setiap kelompok untuk bahan

dasar pembuatan kolase dilanjutkan dengan pembagian lembar kerja

yang berisi langkah-langkah dan gambar seekor kupu-kupu sebagai

media penempelan kertas. Siswa mengerjakan tugas dengan memotong

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

76

kertas warna menjadi bagian-bagian kecil. Beberapa kelompok

menggunakan cara yang berbeda-beda dalam setiap pemotongannya.

Beberapa siswa menggaris dahulu kertas warna kemudian dipotong untuk

mendapatkan presisi potongan yang relative sama. Namun beberapa

siswa langsung memotongnya menjadi bagian-bagian kecil tanpa harus

menggarisnya terlebi hdahulu. Kegiatan ini dibatasi waktu selama 20

menit. Selama 20 menit tidak ada satu kelmpokpun yang menyelesaikan

tugasnya, akhirnya guru menambah 5 menit untuk menyelesaikan

tugasnya. Setelah waktu habis dan semua selesai dengan tugas

kelompoknya masing-masing, guru menginstruksikan agar

memperlihatkan hasil karya mereka kepada kelompok lain. Kelompok

lain memberikan tanggapan kepada hasil kelompok lainya. Kegiatan ini

bertujuan untuk membahas apresiasi karya seni. Setelah setiap kelompok

memberikan tanggpaanya masing-masing, guru menjelaskan bahwa

kupu-kupu bagian dari lingkungan. Guru kemudian mengaitkannya

dengan kegiatan selanjutnya yaitu mencari tanaman disekitar lingkungan

sekolah.

- Exploring and Collecting the Data

Guru menjelaskan aktivitas mencari tanaman secara keseluruhan bagian

di sekitar lingkungan sekolah berdasarkan kelompoknya masing-masing.

Guru membagikan kertas untuk media penempelan tanaman. Setelah

seluruh siswa terlihat memahami kegiatan ini, guru memberikan waktu

10 menit untuk mencari tanaman utuh yang ada di sekitar lingkungan

sekolah. beberapa kelompok mengambil tanaman yang terlalu besar dan

hal tersebut tidak akan bisa ditempelkan di kertas. Setelah mendapatkan

tanaman, siswa mencuci tanaman tersebut secara bergantian dan

dikeringkan dengan cara dikibaskan. Terdapat satu kelompok yang

terlalu memakan watu dalam pencarianya. Rupanya kelompok ini

mencari tanaman yang memang memiliki kelengkapan di setiap

bagianya. Setelah semuanya mendapakan tanaman, guru memberikan

waktu untuk menempelkan tanaman dan memnginstruksikan untuk

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

77

memberikan nama dari tanman tersebut. Setelah itu gutu menjelaskan

bahwa tanaman yang mereka dapat harus diidentifikasi bagian-bagianya

berdasarkan pengetahuan mereka sendiri. Kegiatan ini dibatasi waktu

selama 5 menit untuk memberikan anma disetiap bagianya.

- Data Processing

Siswa memberikan nama setiap bagianya dengan mendiskusikannya

dengan kelompoknya. Terlihat semua kelompok tidak merasa kesulitan

karena tidak satupun kelompok yang menanyakan tentang pemberian

nama di bagian tanaman tersebut. Beberapa siswa kesulitan karena

ketidak lengkapan bagian tanaman yang mereka ambil.

- Conforming and Data Verification

Guru menjelaskan bagian-bagian tanaman menggunakan power point.

Guru juga membuka sesi Tanya jawab tentang bagian-bagian tanaman.

Setelah itu siswa melakukan pembenara terhadap nama disetiap bagian

tanaman yang telah merekan lakukan. Nampak beberapa kelompok

mengalami kesalahan terutama dalam penamaan ranting dan dahan.

Secara keseluruhan kegiatan ini tidak ada kesulitan. Di kegiatan penutup

guru menyimpulkan materi pembelajaran yang dipelajari di pertemuan

pertama. Kemudian guru membagikan lembar tugas siswa tentang

mencari bentuk-bentuk daun di rumah. Sembari membagi guru

menjelaskan tentang tugas rumah tersebut. di akhir pembelajaran guru

mengucap salam

Secara keseluruhan pembelajaran di pertemuan pertama berjalan

dengan lancar dan sesuai RPP. Hanya beberapa siswa masih belum

melaksanakan kegiatan Discovery seperti dalam teori karena memang belum

terbiasa dengan metode ini. Guru juga belum melaksanakan pembelajaran

secara sempurna terlihat beberapa indicator dalam lembar observasi guru

belum dilakukan. Terlihat masih terdapat 5 indikator yang belum

dilaksanakan oleh guru dan catatan daro observer sehingga menjadi bahan

evaluasi untuk tindak lanjut di pertemuan kedua.

b. Pertemuan Kedua

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

78

Peretemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 23 November 2017.

Pembelajaran dimulai pukul 07.30. peneliti terlebih dahulu masuk kelas untuk

instalasi LCD proyektor dan memperisapkan berbagai bahan dan alat dalam

pertemuan kedua ini.

- Introducing

Guru masuk kelas tanpa menghidupkan LCD dan memulai dengan mengucap

salam. Kemudian memilih salah satu siswa untuk maju dan memimpin doa.

Setelah berdoa guru memimpin untuk menyanyikan lagu wajib Indonesia

Raya dan lagu Benderaku. Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran disertai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam

pertemuan kedua ini.

- Stimulating

Pembelajaran dimulai dengan menanyakan permasalahan yang dihadapai

dalam melaksanakan tugas rumah. Siswa mempersiapkan tugas mereka di

atas meja dan guru meneliti tugas mereka. Guru memberikan pertanyaan ke

bebepapa siswa tentang nama daun yang mereka peroleh. Kemudian

memberikan pancingan tentang bentuk-bentuk daun yang mereka dapatkan.

Guru menggambarkan bentuk daun sesua bentuk yang siswa katakan.

Kemudia guru menjelaskan bentuk-bentuk daun menggunakan power point.

- Exploring and Collecting the Data

Siswa memberikan nama jenis tulang daun di setiap daun yang mereka

dapatkan berdasarkan penjelasan dari guru. Dalam kegiatan ini tidak ada

kesulitan yang berarti di penggolangan nya. Pasalnya mereka mengetahui

karena perbedaan bentuk tulang daun yang sangat mencolok. Hanya ada

sebagian kecil siswa yang salah dalam penamaanya disebabkan tulang daun

yang mereka dapatkan kurang jelas. Akhirnya guru bertanya kepada seluruh

siswa tentang jenis tulang daun yang kurang jelas tersebut. serentak siswa

menjawan benar dan siswa tersebut memahami arti perbedaan tulang daun.

Setelah itu seluruh siswa bersama-sama menempelkan hasil kerja mereka di

tempat yang sudah disediakan. Kemudian setelah tertempel semua guru

menjelaskan kegiatan selanjutnya yaitu menonton sebuah video tentang

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

79

fungsi disetiap bagian-bagian tumbuhan. Siswa terlihat antusias untuk

mengikuti kegiatan ini.

- Data processing

Siswa dibagikan lembar kerja untuk kegiatan menonton video tentang fungsi

dari pagian-bagian tumbuhan. Lembar kerja berisi daftar pertanyaan yang

merangkum keseluruhan isi video tersebut. Sebelum memutar video guru

kembali menjelaskan bahwa video hanya diputar sebanyak dua kali maka

siswa harus memperhatikan dengan seksama agar informasi bisa terserap

secara maksimal. Setelah video diputar dua kali Nampak beberapa siswa tidak

menangkap informasi secara keseluruhan karena beberap poin soal tidak

terisi. Akhirnya guru menukarkan lembar jawab siswa ke siswa lain untuk

dilakukan koreksi dan konfirmasi jawaban.

- Confirming and Data Verification

Guru mencocokan hasil kerja siswa dengan memutar video dan mencari

jawaban di dalam video tersebut. disela-sela pencocokannya guru juga

membuka pertanyaan kepada siswa. Akhirnya kegiatan ini selain untuk

konfirmasi jawaban juga untuk verifikasi jawaban yang dimiliki siswa.

Setelah selesai guru menyimpulkan mebelajaran pertmeuan kedua. Tidak lupa

guru menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan

dari pertemuan pertama dan kedua. Kemudian guru memimpin doa dan

mengucap salam.

Dalam pertemuan kedua nampak beberapa indicator yang di pertemuan

satu tidak dilakukan oleh guru diperbaiki dan dilakukan. Namun masih terdapat

beberapa indicator yang belum terlaksana karena permasalahan waktu. Terdapat

salah satu kegiatan yang juga tidak terlaksanaa yaitu tes lisan dan mempersilahkan

siswa untuk istirahat. Alasanya dalam pertemuan kedua banyak kegaitan yang

menyita waktu untuk itu peneliti tidak melakukan kegiatan berdasarkan indicator

yang telah dibuat. Namun pembelajaran pertemuan kedua dikatakn suskses karena

setiap langkah Guided Discovery Learning terlaksana sesuai perosedur dan siswa

lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

80

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga terlaksana pada hari Jumat, 24 November 2017. Kegiatan

pertemuan ketiga dimulai pukul 07.30-09.00. Guru tidak melakukan persiapan

dalam pertemuanini karena tujuan utama pertemuan ini hanya melaksanakan tes

ulangan dan sedikit refleksi matei pertemuan pertama dan kedua.

- Introducing

Guru memulai pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh salah satu siswa.

Setelah berdoa guru dan seluruh siswa berdiri untuk menyanyikan lagu wajib

Indonesia Raya dan lagi nasional Garuda Pancasila. Guru menjelaskan

kegiatan pembelajaran di pertemuan ketiga ini.

- Stimulating

Guru menjelaskan dan merefleksi pembelajaran pertemuan satu dan dua.

Selain itu guru memberika kesmpatan siswa untuk bertanya hal yang mereka

belum paham.

- Data processing

Guru membagikan soal ulangan dan menginstruksikan agar tidak ada buku

maupun catatan diatas meja. Dan juga guru memberikan peraturan terkait tes

yang akan dilakukan. Siswa mengerjakan tes selama 45 menit.

- Confirming and Data Verification

Guru mencocokan hasil tes bersama siswa sembari memberikan konformasi

jawaban dengan menjelaskan setiap butir soal secara singkat.

Di pertemuan ketiga secara keseluruhan kegiatan pembelajaran terlaksana

sesuai RPP. walaupun tidak berjalan sesuai langkah pembelajaran Guided

Discovery, namun pembelajaran tetap dikatakan berjalan dengan baik karena

tujuan utamanya adalah mengukur hasil belajar siswa.

4.1.1.1 Hasil Observasi

Observasi dilakukan dengan mengisi instrument observasi yang telah

disediakan. Tindakan ini dilakukan oleh observer dalam penelitian ini adalah guru

kelas 4. Tugas observer yaitu menganalisa dan mencatat tindakan yang dilakukan

oleh peneliti sebagai guru dan tindakan siswa saat proses belajar. Hasil observasi

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

81

tindakan guru yang menerapkan pembelajaran dengan metode Guided Discovery

Learning dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Guru

Metode Guided Discovery Learning

Pertemuan I Pertemuan II

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

18 5 19 4

Jumlah

Indikator 23 23

Dari tabel tersebut dapat dilihat indikator yang terlaksana dari pertemuan

pertama hingga ketiga. Dapat dibandingkan di pertemuan pertama masih terdapat

5 indikator yang belum terlaksana. Kemudian peneliti melakuakn evaluasi dan

tindak lanjut di pertemuan kedua indicator yang belum terlaksana menurun

menjadi 4. Jika diprosentasekan pertemuan pertama sebesar 78,2% indikator

kegiatan guru dilaksanakan dan di pertemuan kedua sebesar 82,6% indicator

tindakan guru terlaksana. Terjadi peningkatan tindakan guru sebesar 4,4% dari

pertemuan pertama hingga kedua.

Selain observasi yang dilakukan pada tindakan guru, penelitian ini juga

memfokuskan hasil tindakan yang dilakukan oleh seswa selama pembelajaran

menggunakan metode Guided Discovery Learning. Hasil observasi tindakan siswa

dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.2

Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh siswa

Metode Guided Discovery Learning

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

82

Pertemuan I Pertemuan II

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

11 12 18 5

Jumlah

Indikator 23 23

Berdasarkan data hasil observasi tindakan siswa diatas dapat disimpulkan

bahwa tindakan di siklus I mengalami peningkatan tindakan siswa. Di pertemuan

pertama sebanyak 11 indikator telah dilaksanakan oleh siswa dan dipertemuan

kedua sebanyak 18 indikator telah dilakasanakan oleh siswa. Jika diprosentasekan

sebesar 47,8% indikator telah terlaksana di pertemuan pertama dan sebesar 78,2%

indikator terlaksana. Terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa di siklus I

sebesar 26,1% selama tindakan pertemuan pertama dan kedua.

4.1.1.2 Hasil Refleksi

Dapat disimpulkan bahwa tindakan siklus pertama dari pertemuan satu

hingga tiga berjalan lancar walaupun masih banyak kekurangan yang perlu

ditingkatkan. Dapat dikatakan lancar karena dari pertemuan satu hingga tiga

mengikuti langkah-langkah pembelajaran Guided Discovery meski beberapa

indikator dalam lembar observasi guru masih belum terlaksana oleh guru.

Beberapa kekurangan juga masih ditemukan saat siswa tidak dapat memahami arti

dari kegiatan Discovery. Dalam kegaitan ini seharusnya siswa melakukan

explorasi berdasarkan langkah-langkah yang sudah ada untuk mencari informasi

sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Namun kenyataanya dalam

pembelajaran sebagian siswa tidak menggunakan kesempatan exsplorasi dengan

baik, mereka malah banyak bercanda dengan temannya sehingga teman yang lain

mengikutinya. Hal ini sangat mengganggu berjalanya kegiatan Discovery. Hal ini

dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap instruksi guru terhadap

kegiatan explorasi. Peneliti juga menyadari bahwa berdasarkan lembar observasi

memang indikator dalam memotivasi siswa untuk melakukan explorasi belum

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

83

terlaksana. Hal ini yang akan menjadi salah satu kekurangan yang mengakibatkan

tidak berjalanya kegiatan discovery, walaupun hanya terjadi pada beberapa siswa

saja. Untuk itu peneliti sadar bahwa memotivasi siswa terkait materi sebelum

melaksanakan kegiatan discovery sangat penting dan menjadi bahan evaluiasi

untuk tindak lanjut di siklus II.

Kekurangan lainya adalah kesiapan dan persiapan peneliti selama

pelaksanaan pembelajaran. Dalam pertemuan pertama peneliti menghabiskan

waktu dalam melaksanakan persiapan pembelajaran dan berakibat pada

menurunya antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran. Dengan menurunya

antusiasme belajar siswa akan mengganggu jalannya pembelajaran di kegiata

introduction dan stimulating. Terlihat dari catatan lembar observasi siswa pasif

bertanya tentang kegiatan dan materi yang akan dipelajari. Selain itu siswa juga

tidak tertarik untuk mengeluarkan gagasannya sehingga kegiatan introduction dan

stimulating terkesan hanya terjadi interaksi searah. Hal ini juga menjadi catatan

observer agar menjadi bahan evaluasi bagi peneliti. Dalam lembar observasi guru,

observer menyarankan agar mempersiapkan pembelajaran dengan baik sehingga

waktu yang tersedia tidak terganggu.

Peneliti juga mengalami kesulitan dengan manajemen waktu dalam

menerapkan metode Guided Discovery Learning. Walaupun dalam RPP

dijelaskan batasan-batasan waktu yang harus diselesaikan, namun kenyataanya

dalam pembelajaran, tidak semua siswa dapat melakukan kegiatan discovery

sesuai waktu yang direncanakan. Berdasarkan pengamatan, pada kegaitan

explorasilah yang menyita waktu terlalu banyak sehingga kegiatan-kegiatan

selanjutnya yang sudah terncana terganggu dalam hal waktu. Di pertemuan

pertama, kegiatan pembelajaran terjadi hampir selama 85 menit karena kegiatan

explorasi yang terlalu lama. Selain karena siswa tidak melaksanakan sesuai

tuntunan guru juga tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam

mencari sebuah informasi baru. Permasalahan ini juga menjadi bahan

pertimbangan peneliti untuk melaksanakan tindakan di siklus II. Perencanaan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

84

yang matang dan memikirkan berbagai hal yang tidak terduga akan menjadi

tindak lanjut peneliti.

Permasalahan yang lain adalah munculnya hal-hal yang tidak terduga yang

menghambat berjalanya pembelajaran. Contohnya di pertemuan pertama siswa

ditugaskan untuk mencari tanaman disekitar, beberapa hal ydiluar dugaan ternyata

jangkauan pencarian siswa terlalu luas sehingga peneliti kesulitan dalam

membimbingnya. Kemudian siswa terlalu asik dengan kegiatan diluar dan

mengakibatkan terganggunya kegaitan lainya. Hal ini menajdi pertimbangan

bahwa dalam merencanakan kegiatan dalam RPP di siklus II harus memikirkan

berbagai faktor dan akibatnya.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi di siklus I di dapat beberapa

kelemahan yang perlu ditingkatkan di siklus II. Peneliti perlu memikirkan tentang

cara memberikan pemahaman siswa bahawa pentingnya kegaitan explorasi yang

harus dilakukan dengan baik. Selain itu peneliti juga memikirkan tentang teknik

explorasi yang efektif agar tidak terlalu menghabiskan waktu dalam penerapnnya.

Peneliti juga menyadari bahwa penguasaan kelas perlu ditingkatkan mengingat

bahwa observer memberikan catatan tersendiri tentang kurangnya penguasaan

kelas saat pembelajaran. Dalam rancangan RPP di siklus II perlu dipertimbangkan

tentang hela-hal yang mungkin akan terjadi saat melaksakan kegiatan tertentu.

Tentunya peneliti harus meminimalisisr hal-hal tersebut agar kegiatan di siklus II

lebih terorganisir. Lembar observasi guru yang tidak terlaksana juga menjadi

refleksi peneliti dalam tindak lanjut di siklus II. Peneliti akan berusaha melakukan

seluruh indicator yang tertulis dalam lembar observasi guru sehingga akan

berdampak pula dalam meningkatnya indicator yang terlaksana lembar observasi

siswa.

Dalam siklus I sebagian besar kegiatan berjalan sesuai RPP. Hasilnya di

pertemuan kedua siklus I siswa lebih aktif dan tertarik pada kegiatan explorasi.

Selain itu siswa juga memiliki antusiasme tinggi terhadap pembelajaran. Hasil

belajar siswapun mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa pra

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

85

siklus. Dari peningkatan hasil belajar bhawa tindakan siklus I dapat dikatakan

berhasil terlepas dari beberapa kekurangan yang terjadi. Inilah yang menjadi

pedoman untuk merancang dan melaksanakan tindakan di siklus II agar hasil yang

didapatkan lebih baik.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus II

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama di siklus dua terlaksana pada Sabtu, 25 November 2017.

Pembelajaran dimulai pukul 07.15-09.00. Peneliti mengawali dengan

memperseiapkan segala macam hal yang terkait pembelajaran sebelum pukul

07.00 untuk memaksimalkan penggunaan waktu pelajaran. Setelah semua

dirasa siap peneliti memulai pelajaran.

- Introducing

Guru masuk kelas kemudian mengucap salam. Guru memilih seorang

siswa maju dan memimpin berdoa di awal pembelajaran. Setelah doa guru

mengajak seluruh siswa untuk berdiri sempurna guna menyanyikan lagu

wajib Indonesia Raya dan lagu nasional Padamu Negeri. Ternyata

sebagain besar siswa belum hafal dengan lirik lagu Padamu Negeri.

Sebagian masih salah susunan liriknya. Guru menuliskan lirik padamu

negeri dan mengajak siswa untuk membaca bersama-sama lirik tersebut.

guru mengajak siswa membaca sebanyak lima kali secara berulang-ulang.

Kemudia guru menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan

dalam pertemuan pertama ini. Selain itu juga guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai siswa.

- Stimulating

Guru menanyakan beberapa siswa tentang pengalaman mereka saat di kota

maupun di pantai. Ternyata sebagian siswa tidak memiliki pengalaman

pergi ke pantai. Guru memerikan pancingan untuk mengaitkan materi

kenampakan alam di berbagai daerah. Beberapa siswa masih kesulitan

dalam mendefiniskan kota. Setelah itu guru memutarkan sebuah video

tentang kondisi di daerah pantai. Setelah itu guru mengajak siswa agar

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

86

mengeluarkan pendapat mereka tentang kondisi daerah panati dengan

menanyakan tanaman apa saja yang ada di pantai serta mata pencaharian

masyarakatnya. Kemudian guru memutar video yang kedua yaitu kondisi

di daerah perkotaan. Guru juga melakukan hal yang sama seperti video

yang pertama. Akhirnya guru membagian lembar kerja siswa dengan

memilih siswa yang telah ke pantai dan ke kota, karena beberapa siswa

belum pernah pergi ke pantai.

- Exploring and Collecting the Data

Siswa mengerjakan lembar kerja dengan menjawab soal yang tersedia

dengan batasan wakti 15 menit. Setelah selesai kemudian siswa

menggabungkan hasil jawaban mereka kedalam sebuah teks paragraph

sehingga setelah mereka selesa akan memiliki satu cerita pengalaman

pribadi yang menggambarkan kenampakan alam masing-masing. Guru

membagi kedalam 4 kelompok berdasarkan tempat tempat yang mereka

ceritakan.

- Data Processing

Guru menuliskan beberapa poin yang harus mereka diskusikan di dalam

kelompok kemudian mereka putuskan. Poin tersebut menyangkut jenis

tanaman di masing-masing daerah, jenis pekerjaan, jenis barang yang ada,

dan hasil alam yang ada. Setiap kelompok berdiskusi berdasarkan

pengalaman mereka. Setelah waktu yang ditentukan masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh

kelompok lain. Guru menuliskan kesimpulan setiap kelompok agar dapat

ditarik kesimpulan umum.

- Confirming and Verification

Setelah kegiatan presentasi terlaksana, guru memberikan konfirmasi

tentang perbedaan kondisi di tiap-tiap daerah berdasarkan jawaban siswa.

Guru menjelaskan kondisi tiap-tiap daerah beserta karakteristiknya.

Setelah selesai guru menjelaskan tugas rumah. Guru membagi siswa

berdasrkan kelompok yang sudah ada. Tugas rumah berupa wawancara

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

87

terhadap petani padi di daerah mereka. Setalh semua dirasa paham guru

mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

Secara teknis pembelajaran pertama ini berjalan lancar karena sebagian

besar telah telaksana sesuai RPP. terdapat satu kegiatan yang tidak sesuai rencana

yaitu perkiraan bahwa semua siswa memiliki pengalaman pergi ke pantai, pada

kenyataannya terdapat beberapa siswa yang belum ke pantai. Hal ini akan menajdi

pertimbangan duntuk melaksanakan pembelajaran di pertemuan kedua.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua terlaksana pada Senin, 27 November 2017 dimulai pukul

08.45-09.00. guru terlebih dahulu mempersiapkan alat dan barang sebelum

dimulai jam pelajaran termasuk instalasi LCD. Karena hari itu diadakan

upacara maka setelah selesai melakukan persiapan guru dan murid mengikuti

upacara bersama-sama.

- Introducing

Guru masuk kelas dengan mengucap salam dilanjutkan menanyakan kabar

siswa. Setelah beberapa saat melakukan apersepsi berupa perbincangan

ringan kemudian guru menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa.

Siswa tersebut juga memimpin teman-temannya untuk berdiri dan

menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dan lagu nasional Halo-halo

Bandung. Setelah itu guru memberikan motivasi berupa menceritakan

kerja keras seorang petani padi dalam merawat dan menghasilkan padi

untuk konsumsi sehari-hari. Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan dan tujuan pembelajarannya

- Stimulating

Guru menginstruksikan untuk duduk berdasarkan kelompoknya masing-

masing untuk kemudian berdiskusi tentang tugas rumah yang mereka

kerjakan. Mereka harus berdiskusi untuk melakukan presentasi agar

ditanggapi kelompok lain. Kemudian guru menggambar sebuah mind map

tentang poin-poin daftar wawancara. Guru mengumpulkan jawaban hasil

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

88

wawancara dengan pertain dari setiap kelompok dengan menggabungkan

dalam mind map tersebut.

- Exploring and Collecting the Data

Perwakilan siswa setiap kelompok maju untuk menuliskan jawaban

wawancara mereka di kolom-kolom yang telah disediakan di papan tulis

menggunakan mind mapping. Siswa memperhatikan dan diinstruksikan

untuk menganalisa setiap perbedaan jawaban yang ada dalam papan tulis.

- Data Processing

Guru membuka sesi Tanya jawab disetiap kelompok jika terdapat

perbedaan pendapat. Beberapa kelompok saling bertanya dengan jawaban

mereka masing-masing karena memang setiap narasumber memiliki cara

dan teknik masing-masing. Dalam sesi ini guru terlibat sebagai moderator

dan pihak penengah setiap kelompok yang berbeda pendapat.

- Confirming and Verification

Guru menyimpulkan dari berbagai jenis jawaban yang telah di petakan.

Selain itu juga mengakumulasi informasi dari berbagai sudut pandang

kedalam bentuk mind map secara final. Siswa menulis hasil simpulan dari

guru dicatatan mereka masing-masing siswa. Guru menginformasikan

bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan dari pertemuan satu

dan dua. Guru membuka Tanya jawab dengan siswa. Tidak satupun siswa

mau bertanya dan akhirnya guru menutup pembelajaran dengan salam.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga terlaksana pada Selasa, 28 November 2017 pukul 07.30-

09.00. pada pertemuan ini siswa melaksanakan tes kemampuan dari

pertemuan satu hingga tiga. Kegiatan dimulai dengan berdoa dipimpin oleh

ketua kelas kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu wajib dan lagu nasional.

Setelah itu guru membuka Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.

Beberapa siswa bertanya tentang kenampakan alam. Guru mengulas kembali

secara singkat seluruh materi di tindakan siklus dua. Setelah itu siswa

mengerjakan ulangan dengan diberi batasan waktu. Setelah selesai lembar

ulangan siswa ditukar dengan siswa lain kemudian dilakukan pencocokan.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

89

Dalam kegiatan pencocokan guru mebaca satu persatu dengan menjelaskan

setiap nomer secara singkat. Kegiatan diakhiri dengan sebuah permainan

check and guess dengan materi penampakan alam. Siswa bersemangat dalam

melaksanakan permainan ini. Setelah beberapa saat siswa telah rileks

kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan terima

kasih.

4.1.2.1 Hasil Observasi

Di siklus II tetap dilakukan tindakan observasi untuk mengukur

penignkatan perilaku siswa maupun guru saat menerapkan pambelajaran

menggunakan metode Guided Discovery Learning. Hasil di siklus II dapat dilihat

mengalami peningkatan di bidang jumlah keterlaksanaan indikator karena guru

menyadari dan melakukan tindak lanjut apa yang menjadi kelemahan di siklus I.

Hasil observasi tindakan guru dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.3

Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Guru

Metode Guided Discovery Learning

Pertemuan I Pertemuan II

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

20 3 23 0

Jumlah

Indikator 23 23

Tindakan di siklus kedua dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dari siklus

pertama. Beberapa permasalahan di siklus pertama menjadi bahan pertimbangan

untuk menjadi tindak lanjut di siklus kedua. Salah satunya adalah belum

terlaksanakannya beberapa indicator dalam lembar observasi guru. Dalam siklus

dua ini peneliti berusaha di setiap pertemuannya memperhatikan tindakan-

tindakan yang tertera pada indikator. Terlihat perbandingan di setiap pertemuan di

siklus kedua mengalami peningkatan keterlaksaan indikatonya. Di pertemuan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

90

pertama terlaksana 20 dari 23 indikator dan di pertemuan kedua menjadi 23 dari

23 indikator. Bila diprosentasekan pertemuan pertama sebesar 86,9% indicator

yang dilaksanakan oleh guru dan pertemuan kedua sebesar 100% indikator yang

dilaksanakan oleh guru. Jika dibandingkan dengan pertemuan terakhir di siklus I

terdapat penignkatan sebesar 4,7% dan kembali terjadi peningkatan sebesar 13,1%

pada pertemuan kedua.

Dalam observasi terhadap siswa di siklus II juga diperoleh catatan setelah

peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan siklus I. Dalam siklus II terjadi

peningkatan dilihat dari perilaku siswa yang melakukan pembelajaran

menggunakan metode Guided Discovery Learning. Tindakan siswa dapat dilihat

dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3

Keterlaksanaan Indikator Sintak Pembelajaran oleh Siswa

Metode Guided Discovery Learning

Pertemuan I Pertemuan II

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

19 4 21 2

Jumlah

Indikator 23 23

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di pertemuan pertama sebanyak 19

indikator telah terlaksana dan di pertemuan kedua sebanyak 21 indikator telah

terlaksana oleh siswa. Jika diprosentasekan di pertemuan pertama sebesar 82,6%

terlaksana dan mengalami peningkatan sebesar 4,4 % jika dibandingkan dengan

pertemuan terakhir di siklus I. Di pertemuan kedua didapat prosentase sebesar

91,3% keterlaksanaan indicator pada siswa dan terjadi peningkatan sebesar 8,7%

dari pertemuan pertama.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

91

4.1.2.2 Hasil Refleksi

Secara keseluruhan tindakan di siklus dua berjalan dengan baik. Tidak ada

permasalahan yang dapat menghambat jalanya kegiatan belajar. Beberapa

kekurangan di siklus pertama terlah di lakukan tindak lanjut pada siklus kedua.

Peneliti telah melaksanakan persiapan sebelum jam pelajaran di mulai sehingga

tidak mengganggu jampelajaran. Dilihat dari catatan observer peneliti telah

memperbaiki kelemahan yang terjadi di siklus pertama. Dengan memberikan

penjelasan pentingnya kegaitan explorasi agar informasi yang didapat siswa lebih

banyak. Hasilnya di siklus kedua siswa lebih memahami arti dari Discovery

karena mereka memanfaatkan kegiatan explorasi memang untuk mencari

informasi yang mereka butuhkan. Dalam kegaitan explorasi siswa tidak lagi

banyak bercanda dengan temannya. Berdasarkan apa yang terjadi siswa lebih

antusias untuk mencari informasi dengan temannya. Indikator pembelajaran

Guiided Discovery juga telah dilaksakan dan mengalami peningkatan dibanding

siklus satu.

Dari hasil pengamatan di siklus II terjadi perubahan pola tingkah laku

siswa. Seluruh siswa telah melaksanakan kegiatan explorasi saat pembelajaran

berlangsung. Hal ini menjadi sebuah prestasi peningkatan yang meningkat karena

pada siklus I tidak semua siswa melakukan kegiatan explorasi. Dalam siklus II

kegiatan siswa yang menyimpang dari rencana kegiatan juga menurun. Walaupun

tetap ada tetapi masih dianggap wajar karena pada dasarnya siswa SD masih

belum bisa untuk fokus dan paham sepenuhnya makna sebuah kegiatan. Karena

inti dari pembelajaran discovery adalah kegiatan explorasi, dalam siklus II juga

menambahkan intensitas explorasi yang dilakukan siswa. Siswa melakukan

banyak kegiatan explorasi di rumah dengan mengerjakan tugas rumah yang

mengharuskan siswa melakukan kegiatan explorasi. Hal ini terbukti efektif karena

hasil yang mereka dapatkan cukup lengkap dibanding pada saat kegiatan explorasi

di siklus I yang terkesan apa adanya. Penugasan siswa untuk bereksplorasi

berhasil karena saat siswa melakukannya di rumah tidak akan ada batasan waktu,

jadi mereka akan mencari informasi yang di maksud tanpa harus mengorbankan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

92

waktu yang lain. Jadi pada saat kegiatan di sekolah tinggal melanjutkan ke

tahapan Guided Discovery Learning yang selanjutnya yaitu data processing.

Selain itu karena siswa lebih intens dalam melakukan kegiatan

pembelajaran berakibat pada keaktifan siswa saat pelajaran meningkat. Siswa

lebih banyak melakukan Tanya jawab kepada siswa lain maupun guru. Bahkan

beberapa siswa mengajak diskusi dengan guru tentang apa yang siswa temukan.

Ini menjadi sebuah pencapaian positif setelah siswa mendapatkan treatment

pembelajaran metode Guided Discovery Learning.

Walaupun terjadi peningkatan perilaku disbanding siklus I, namun dalam

pelaksanaan siklus II juga masih kurang sempurna. Terdapat dua butir indicator

siswa yang belum terlaksanakan oleh siswa., yaitu siswa terlibat dalam pembuatan

kesimpulan dan penemuan materi yang relevan dengan sendiri. Peneliti menyadari

masih merasa kesulitan untuk melibatkan siswa dalam menyimpulakn sendiri

setelah melakukan kegiatan explorasi. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran

Guided Discovery terdapat tahap conforming and verification. Pada tahap ini guru

berperan penuh untuk memberikan kesimpulan. Jika siswa dituntut untuk

menyimpulakn sendiri tidak akan memunculkan hasil pengetahuan yang ilmiah

karena pemahaman setiap siswa akan berbeda. Oleh sebab itu penyelarasan materi

oleh guru sangat penting dan kegiatan siswa menyimpulkan materi tidak terlalu

dibutuhkan.

Permasalahan yang lain adalah masih terdapat 3 siswa yang tetap tidak

tuntas KKM pada akhir pembelajaran di siklus II. Berdasarkan wawancara dengan

guru kelas bahwa ketiga siswa tersebut memang memiliki kemampuan belajar

yang kurang. Mereka kesulitan dalam memahami materi dan kesulitan untuk

konsentrasi terhadap pembelajaran. Namun setelah mendapat treatment hasil

mereka mengalami peningkatan dibanding hasil belajar yang mereka dapatkan

pada pra siklus walaupun hasil akhir mereka belum tuntas KKM.untuk itu

perlunya waktu penelitian yang lebih agar treatment yang mereka dapat lebih

maksimal sehingga hasil belajar ketiga anak tersebut minimal tuntas KKM.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

93

Dalam siklus II terdapat peningkatan dari tindakan guru maupun siswa

dilihat dari prosentase keterlaksanaan tindakan guru maupun perilaku siswa. Hal

ini menggambarkan keberhasilan pembelajaran menggunakan metode Guided

Discovery Learning dinilai dari sisi tindakan guru maupun siswa. Siswa juga lebih

aktif belajar karena metode ini menuntut siswa untuk lebih explorative dalam

belajarnya. Siswa juga lebih kritis dan analisis dalam menganggapi sebuah

permasalahan. Antusiasme siswa terhadap pembelajaran juga meningkat.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Belajar Pra Siklus

Data hasil belajar pra siklus diambil dari data nilai Ulangan Tengah

Semester kelas 4 tahun ajaran 2017/2018. Perhitungan penentuan interval sebagai

berikut:

range = (skor maksimal – skor minimal)

= (87 – 48) +1

= 40

Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 20

= 5,33 ( dibulatkan menjadi 5)

Interval = range/banyak katagori

= 40/5

= 8

Berikut interval perolehan hasil belajar siswa kelas 4 pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 48-56 7 30,43

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

94

2 57-64 6 26,09

3 65-72 7 30,43

4 73-80 1 4,35

5 81-87 2 8,70

Jumlah 23 100

Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan 40-49

sebanyak 1 siswa, 48-56 sebanyak 7 siswa, 57-64 sebanyak 6 siswa, 65-72

sebanyak 7 siswa, 73-80 sebanyak 1 siswa, 81-87 sebanyak 2 siswa. Artinya

jumlah siswa yang tuntuas KKM pada hasil belajar pra siklus rendah. Dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70, hanya terdapat 4 dari 23 siswa yang

tuntas. Didapat prosentase sebesar 26,8% siswa tuntas KKM.

4.2.2 Hasil Belajar Tindakan Siklus I

Data hasil belajar siklus I diambil dari nilai tes pertemuan tiga siklus I.

Perhitungan penentuan interval sebagai berikut:

range = (skor maksimal – skor minimal)

= (90 – 58) +1

= 33

Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 20

= 5,33 ( dibulatkan menjadi 5)

Interval = range/banyak katagori

= 33/5

= 6,6 ( dibulatkan menjadi 7)

Berikut interval perolehan hasil belajar siswa kelas 4 pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

95

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 58-64 6 26,09

2 65-71 1 4,35

3 72-78 7 30,43

4 79-85 7 30,43

5 86-90 2 8,70

Jumlah 23 100

Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan 58-64

sebanyak 6 siswa, 65-71sebanyak 1 siswa, 72-78sebanyak 7 siswa, 79-85

sebanyak 7 siswa, dan 86-90 sebanyak 2 siswa. Dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal sebesar 70, terdapat 17 dari 23 siswa yang tuntas. Didapat prosentase

sebesar 73,91% siswa tuntas KKM. Setelah tindakan siklus I terdapat peningkatan

sebesar 47,11% dibanding dengan hasil belajar siswa pra siklus.

4.2.3 Hasil Belajar Tindakan Siklus II

Data hasil belajar siklus I diambil dari nilai tes pertemuan tiga siklus I.

Perhitungan penentuan interval sebagai berikut:

range = (skor maksimal – skor minimal)

= (100 – 58) +1

= 43

Banyaknya Kataori = 1 + 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 20

= 5,33 ( dibulatkan menjadi 5)

Interval = range/banyak katagori

= 43/5

= 8,6 ( dibulatkan menjadi 9)

Berikut interval perolehan hasil belajar siswa kelas 4 pada tabel 4.7.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

96

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Tindakan Pra Siklus

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 58-66 2 8.70

2 67-75 3 13.04

3 76-84 2 8.70

4 85-93 6 26.09

5 94-100 10 43.48

Jumlah 23 100

Dari data diatas didapat siswa yang memiliki nilai antara rentan di antara

58-66 sebanyak 2 siswa, 67-75sebanyak 3 siswa, 76-84sebanyak 2 siswa, 85-93

sebanyak 6 siswa, dan 94-100 sebanyak 10. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

sebesar 70, terdapat 20 dari 23 siswa yang tuntas. Didapat prosentase sebesar

86,95% siswa tuntas KKM. Setelah tindakan siklus II terdapat peningkatan

sebesar 13,04% dibanding dengan hasil belajar siswa di tindakan siklus I.

4.3 Analisis Penelitian

4.3.1 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil analisis pada siklus I dan siklus II, maka dapat

dibandingkan hasil belajar siswa dalam tabel berikut.

Tabel 4.8

Analisis Kuantitatif Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Guided

Discovery Learning

Hasil Belajar KKM Pra Siklus Silus I Siklus II

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

97

Fq % Fq % Fq %

Tuntas ≥ 70 4 26,08 17 73,91 20 86,95

Tidak tuntas < 70 19 73,92 6 26,09 3 13,05

Rerata 63,57 74,22 88,17

Dari tabel diatas dapat diketahui perbandingan ketuntasan siswa dari pra

siklus, tindakan siklus I dan tindakan di siklus II. Pada masa pra siklus terdapat 4

siswa tuntas atau hanya sebesar 26,08% siswa yang tuntas KKM. Kemudian

setelah dilakukan treatment menggunakan metode pembelajaran Guided

Discovery Learning mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas KKM.

Dapat dilihat dalam tindakan siklus I sebanyak 17 siswa tuntas KKM atau sebesar

73,91% siswa tuntas KKM, artinya terjadi peningkatan sebesar 47,83%.

Kemudian setelah dilakukan evaluasi pada siklus I dan tindak lanjut di siklus II

kembali terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas KKM. Sebanyak 20 siswa

tuntas KKM atau sebesar 86,95% siswa tuntas KKM, artinya kembali terjadi

peningkatan sebesar 13,04% dari tindakan siklus I. Perbandingan ketuntasan

siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat dengan diagram sebagai

berikut.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

98

Gambar 1 Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar

Diagram diatas menununjukan peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal

siswa kelas 4 sebelum dan setelah treatment. Keberhasilan pembelajaran

menggunakan metode Guided Discovery Learning dapat dilihat dari hasil akhir

pada tindakan siklus II sebesar 86, 95% siswa tuntas KKM. (Depdiknas, 2006)

menjelaskan bahwa siswa dikatakan tuntas belajar bila memenuhi KKM yang

telah ditentukan, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat

85% siswa yang telah mencapai KKM. Dalam tindakan siklus II siswa tuntas

KKM >85% dan dapat dikatan penelitian ini berhasil.

Dilihat dari segi rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan setelah treatment

juga mngalami peningkatan. Dapat dilihat berdasarkan tabel 4.8 rata-rata hasil

belajar siswa pra siklus sebesar 63,57. Setelah dilakukan treatment pada tindakan

siklus I meningkat menjadi 74,22 dan meningkat kembali pada tindakan siklus II

menjadi 88,17. Penignkatan rata-rata hasil belajar dapat dilihat pada diagram

berikut ini.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar

Tuntas Tidak Tuntas

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

99

Gambar 2 Komparatif Rata-rata Hasil Belajar

Berdasarkan analisa komparasi banyak siswa yang mencapai KKM dan

rata-rata hasil belajar siswa membuktikan penerapan metode Guided Discovery

Learning dapat meningkatkan hasil belajar.

4.4 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Dalam penelitian ini metode Guided Discovery Learning terbukti mampu

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD negeri 2 Tuksongo. Selain itu siswa

juga termotivasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan

menerapkan metode Guided Discovery Learning secara tidak langsung kegiatan

pembelajaran akan lebih dinamis dan meminimalkan dampak kebosanan bagi

siswa sehingga siswa akan lebih senang dan memiliki motivasi dalam mengikuti

pembelajaran. Walaupun dalam penerapanya banyak terjadi ketidak sesuaian

dengan rencana namun dapat disimpulkan perilaku siswa setelah mendapat

treatment mengalami perubahan positif. Dapat dilihat dari hasil observasi

terhadap siswa yang menunjukan beberapa penignkatan dan perubahan perilaku

dalam melakukan kegiatan pembelajarannya.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Komparatif Rata-rata Hasil Belajar

Nilai Rata-rata

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16306/4/T1...Terdapat beberapa kegiatan lainya sebelum peneliti melakukan pembelajaran di SD Negeri

100

Dalam penelitian ini juga memperkuat beberapa teori tentang metode

Guided Discovery Learning salah satunya yaitu pendapat Suryosubroto (2009:

185) yang menjelaskan metode Guided Discovery Learning menyebabkan siswa

mengarahkan sendiri cara belajarnya, sehingga ia lebih merasa terlibat dan

termotivasi sendiri untuk belajar. Suryosubroto melanjutkan pendapatnya bahwa

Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan

jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang

kegagalan. Hal ini terbukti antusiasme siswa kelas 4 SD Negeri 2 Tuksongo

meningkat setelah dilakukan treatment. Suryosubroto (2009: 185) menambahkan

bahwa metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya,

sehingga ia lebih merasa terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.

Kenyataanya siswa lebih termotivasi dalam belajarnya dengan keseriusannya

dalam melaksanakan setiap kegaitan pembelajaran. Hal ini terlihat pada

pembelajaran di pertemuan kedua siklus dua bahwa siswa sangat terstruktur dalam

belajranya, seluruh kegaitan mereka lakukan dengan baik dan berdasarkan

langkah-langkah yang ditentukan. Hasilnya di siklus II siswa mendapat hasil

belajar yang tinggi.