BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang kondisi awal, siklus
I dan siklus II,. Kondisi awal yang merupakan gambaran faktual yang ada dikelas
sebelum diadakan penelitian tindakan. Pada siklus I atas akan diuraikan tentang
tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi siklus I.Pada
siklus II juga akan diuraikan tentang tahap perencanaaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi II.
4.1.1 Deskripsi Sebelum Tindakan
Penelitian dilakukan di kelas 4 SDN 4 Semester II Tahun pembelajaran
2013/2014 yang berjumlah 24 siswa pada mata pelajaran IPA dengan Standar
Kompetensi (SK) 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan obeservasi
dengan siswa dan guru SDN 4 Sobo. Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan didapatkan berbagai permasalahan dalam pembelajaran.
Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 4 Sobo diduga
dipengaruhi banyak faktor yaitu siswa kurang antusias mengikuti proses kegiatan
belajar-mengajar. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang mengalihkan perhatiannya
pada sesuatu yang lain misalnya mengobrol dengan teman sebangkunya,
mewarnai gambar yang dibeli sewaktu mereka istirahat. Serta melamun sesuatu
permasalahan yang lain ketika terjadinya kegiatan belajar. Selain itu adalah
penggunaan model pembelajran. Pada saat pembelajaran berlangsung guru
menyampaikan materi pembelajaran masih mengunakan metode konvensional.
Hal ini membuat siswa memengalihkan perhatiannya pada sesuatu yang lain,
sehingga partisipasi siswa mengikuti pembelajaran IPA masih sangat kurang dan
mengakibatkan materi pembelajaran tidak dapat diserap dengan baik.
Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 4 Sobo sebelum tindakan masih
rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata hasil ulangan akhir mata pelajaran IPA
43
44
pada semester I. Di SDN 4 Sobo telah ditetapkan KKM untuk mata pelajaran IPA
yaitu 75. Nampak terdapat 15 siswa dari 24 siswa yang nilainya masih kurang dari
KKM, dan hanya 9 siswa yang nilainya sudah mencapai dan melebihi KKM yang
ditentukan. Data tersebut menunjukkan bahwa hanya 37,5% dari jumlah siswa
yang sudah memenuhi nilai KKM dan 62,5% dari jumlah siswa masih belum
memenuhi KKM. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh
nilai di bawah KKM lebih banyak daripada siswa yang mendapat nilai di atas
KKM.
Hasil belajar siswa sebelum tindakan ulangan IPA semester I tahun
2013/2014. Dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
No. Nilai Frekuensi Presentase Keterangan
1. 52-59 4 16,66% Tidak Tuntas
2. 60-67 3 12,5% Tidak Tuntas
3. 68-75 8 33,33% Tindak Tuntas
4. 76-83 7 29,16% Tuntas
5. 84-91 2 8,33% Tuntas
Jumlah 24 100%
Nilai Rata-rata 70,45
Nilai Tertinggi 88
Nilai Terendah 52
Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat
dikatakan hasil belajar masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya
siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran yaitu KKM 75. Dari tabel tersebut
diketahui skor 52 – 59 frekuensinya ada 4 dengan presentase 16.66 % dari jumlah
keseluruhan siswa. Skor nilai 60 – 67 frekuensinya ada 3 dengan presentase
12,5% dari jumlah keseluruhan siswa. Skor nilai 68 – 75 frekuensinya ada 8
dengan presentase 33,33% dari jumlah keseluruhan siswa. Skor nilai 76 – 83
frekuensinya ada 7 dengan presentase 29,16% dari jumlah keseluruhan siswa.
Skor nilai 84 – 91 frekuensinya ada 2 dengan presentase 8,33% dari jumlah
45
keseluruhan siswa. ( terlampir ). Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam
diagram 4.1 sebagai berikut :
Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Kondisi Awal
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 75) data hasil
perolehan nilai kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk 4.2
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
No. KetuntasanBelajar Jumlah Siswa
Jumlah Presentase(%)
1. Tuntas 9 37,5
2. Tidak Tuntas 15 62,5
Jumlah 24 100
Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat diketahui bahwa siswa
yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 75)
sebanyak 15 siswa atau 62.5 % , sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan
minimal sebanyak 9 siswa dengan presentase 37.5 %. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih
0
2
4
6
8
10
52-59 60-67 68-75 76-83 84-91
Ju
mla
h S
isw
a
Series 1
46
sedikit daripada jumlah siswa yang tidak tuntas. Ketuntasan belajar siswa pada
tabel 4.14 dapat dilihat pada diagram 4.2 berikut :
Diagram 4.2 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Berdasarkan hasil belajar IPA yang masih rendah, maka peneliti
mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menetapkan model
pembelajaran SAVI melalui pembelajaran siklus I dan siklus II.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Pada siklus I akan diuraikan tentang tahap perencanan, pelaksanaan
tindakan, observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada
siklus I dibagi menjadi 3 pertemuan.
4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan
dengan rincian sebagai berikut :
62,5%
Tuntas
Tidak Tuntas
37,5%
47
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan
Maret. Sebelum melakukan pembelajaran penulis membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran SAVI dengan kompetensi
dasar mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin dan
hujan). Setelah itu penulis menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah dibuat yaitu perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin,
dan hujan. Kemudian peneliti mempersiapkan media dan alat peraga. Alat peraga
ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang berupa buku sebagai
kipas, baling-baling, kapal-kapalan, permukaan tanah, permukaan tanah miring,
tanaman dalam pot serta video banjir bandang.. Selain itu peneliti juga
mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar
kerja kelompok, lembar observasi siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar
penilaian kelompok dan buku pembelajaran. Selanjut penulis dan kolaborator
mempelajari kegiatan pembelajaran siklus I pada pertemuan pertama.
2) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua siklus I sebagai tindak lanjut pada pertemuan
pertama yang membedakan yaitu materi yang akan dipelajari mengenai
mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (cahaya
matahari). Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan kedua siklus I, peneliti
mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan jalannya Proses pembelajaran,
diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi perubahan
lingkungan fisik yang disebabkan oleh cahaya matahari. Setelah membuat RPP,
peneliti membuat alat peraga yang digunakan untuk membantu proses
pembelajaran yaitu membuat empat puzzle mengenai pengaruh cahaya matahari.
Diantaranya manfaat cahaya matahari untuk mengeringkan pakaian, cahaya
matahari untuk proses fotosintesis, kerugian panas matahari yang membuat tanah
menjadi kering dan panas matahari yang mampu membakar hutan. Ditambah
peneliti menyediakan kertas gambar untuk menggambar puzzle yang sudah
dirangkai. Selain itu mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar
48
presensi siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi siswa, lembar observasi
kegiatan guru, lembar penilaian kelompok dan buku pembelajaran. Pada siklus I
pertemuan kedua siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran akan
mendapatkan puzzle yang dirangkainya.
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga siklus pertama sebagai akhir dari sebuah siklus.
Digunakan untuk membahas KD selanjutnya dari kelanjutan pertemuan pertama
dan kedua yaitu mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik
(gelombang air laut) serta untuk mengadakan tes evaluasi pada serangkaian materi
yang telah diajarkan. Sebelumnya peneliti membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan materi perubahan lingkungan fisik yang disebabkan
oleh gelombang air laut. Serta alat peraga berupa miniatur pantai sebagai bahan
demontrasi. Selanjutnya mengadakan tes evaluasi yang terdiri dari 25 soal pilihan
ganda yang diadakan selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi ini merupakan diskripsi dari kegiatan
pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran serta deskripsi observasi
kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.
a) Pertemuan Pertama
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan hari
Rabu, 19 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Setelah itu guru mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat mengidentifikasi
pengaruh angin yang menguntungkan, mengidentifikasi pengaruh angin yang
49
merugikan, mengidentifikasi pengaruh hujan yang menguntungkan serta pengaruh
hujan yang merugikan. Selanjutnya guru memberikan apersepsi yaitu dengan
pertanyaan “ Anak-anak tadi jalan kaki tau naik sepeda ? Bagaimana situasi jalan
dari rumahmu sampai sekolah.?’’.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi,
guru memperlihatkan video suasana hujan disertai angin kencang. Kemudian guru
bertanya jawab dengan siswa tentang informasi yang telah didapatkan dari
tayangan video yang ditampilkan oleh guru. Setelah kegiatan menggali
pengetahuan dari siswa dilakukan kegiatan elaborasi. Disini guru membagi siswa
kedalam beberapa kelompok. Dari 24 siswa dibagi menjadi empat kelompok yang
setiap kelompok beranggotakan 6 orang. Kemudian guru menjelaskan kegiatan
yang akan dilaksanakan. Guru membagikan lembar kerja kelompok yang
berhubungan dengan materi pembelajaran yaitu perubahan lingkungan yang
disebabkan oleh angin dan hujan. Kemudian guru memberikan alat peraga yang
telah disediakan. Siswa melakukan percobaan dari lembar kerja yang telah
diberikan dan alat peraga yang telah disediakan. Setelah melakukan kegiatan
percobaan yang telah dilakukan siswa mendiskusikan hasil percobaan kemudian
siswa secara berkompok menuliskan hasil diskusinya pada lembar kerja
kelompok. Sesudah itu secara bergantian mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya masing-masing. Kelompok yang lain menanggapi apabila ada hal
yang tidak jelas dengan presentasi kelompok yang lain. Selain itu guru
memberikan masukan apabila siswa mengalami kesulitan presentasi. Pada
kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yaitu
perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan. Kegiatan
penutup ditutup dengan penguatan penerapan, menyampaikan materi untuk
pertemuan berikutnya dan menutup pembelajaran dengan salam.
50
2) Hasil Obsevasi
Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer dibagi menjadi dua
yaitu terhadap proses pembelajaran guru dalam menerapkan model pembelajaran
SAVI dan aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran. Hasil observasi proses
pembelajaranguru diperoleh dari lembaran obvervasi yang terdiri dari 20 aspek
dan hasil observasi aktivitas siswa terdiri 15. Masing-masing aspek dalam lembar
observasi tersebut diberi 1-4, skor 1 berarti sangat kurang, skor 2 berarti cukup,
skor 3 bertarti baik dan skor 4 berarti baik sekali. Setelah itu skor akan
dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan criteria penilaian. Kriteria
penilaian pada lembar observasi yaitu untuk skor 0%-60% berarti kurang sekali
(E), nilai 61%-70% berarti kurang (D), nilai 71%-80% berarti cukup baik (C),
nilai 81%-90% berarti baik (B) dan nilai 91%-100% berarti baik sekali (A). Hasil
observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan pertama dijabarkan dalam
beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Mengecek kesiapan
pembelajaran 2 1, 4,5 3 14
Melakukan tujuan
pembelajaran , apersesi,
dan motivasi.
6,8,9,
10 7 16
Melakuakan uji coba
kolaboratif dari berbagai
pengetahuan dengan siswa
11,12 8
Melaksanakan kegiatan
belajar yang melibatkan
seluruh otak seluruh tubuh
14,15 13 10
Membuat kesimpulan
16,17,
18, 19 20 16
TOTAL 1 13 6 64
51
Berdasarkan table 4.3 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 1 sebanyak 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 13
dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6 dengan total keseluruhan 64. Pada
aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 5 indikator , masing masing
indikator memperoleh skor 1 berjumlah 1, skor 3 berjumlah 3 dan skor 4
berjumlah 1 sehingga berjumlah 14. Pada aspek melakukan tujuan pembelajaran
, apersesi, dan motivasi terdiri dari 5 indikator , masing masing indikator
memperoleh skor 3 berjumlah 4 dan skor 4 berjumlah 1 sehingga berjumlah 16.
Pada aspek melakukan uji pengetahuan uji coba kolaboratif dari berbagai
pengetahuan dengan siswa terdiri dari 2 indikator , masing masing indikator
memperoleh skor 4 berjumlah 2 sehingga berjumlah 8. Pada aspek melaksanakan
kegiatan belajar yang melibatkan seluruh otak seluruh tubuh terdiri dari 3
indikator , masing masing indikator memperoleh skor 3 berjumlah 2 dan skor 4
berjumlah 1 sehingga berjumlah 10. Selanjutnya pada aspek membuat kesimpulan
terdiri dari 5 indikator , masing masing indikator skor 3 berjumlah 4 dan skor 4
berjumlah 1 sehingga berjumlah 16.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dilihat dari table berikut:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I pertemuan I
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1, 2 6
Berpartisipasi aktif
selama pembelajaran 5 3, 4, 6 7 15
Melakukan kerja
kelompok 10 8, 9 11
Berfikir memecahkan
masalah 11, 12 6
Membuat kesimpulan
dan refleksi 13, 14 15 10
TOTAL 2 6 9 48
52
Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, skor 3 sebanyak 10 dan skor
4 sebanyak 4 dengan total skor seluruhnya 48. Pada aspek kesiapan siswa belajar
nomor indikator 1, 2 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 6. Aspek berpartisipasi
aktif selama pembelajaran nomor indikator 5 mendapat skor 2, nomor indikator 3,
4 , 6 mendapat skor 3 dan nomor indikator 7 mendapat skor 4 sehingga berjumlah
15. Aspek melakukan kerja kelompok nomor indikator 10 mendapat skor 3,
nomor indikator 8, 9 mendapat skor 4 dengan sehingga ,berjumlah 11. Aspek
berfikir memecahkan masalah nomor indikator 11, 12 mendapat skor 3 sehingga
berjumlah 6. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan refleksi nomor indikator
13, 14 mendapat skor 3 dan nomor indikator 15 mendapat skor 4 sehingga
berjumlah 10.
b) Pertemuan kedua
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan hari
Sabtu, 22 Maret 2014 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran
pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru
meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai. Setelah itu guru mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat
mengidentifikasi pengaruh cahaya matahari yang menguntungkan dan
mengidentifikasi pengaruh cahaya matahari yang merugikan. Selanjutnya guru
memberikan apersepsi yaitu dengan pertanyaan “Siapa yang pernah mencuci baju
? Supaya lekas kering apa yang kalian lakukan ?’’.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi,
guru bertanya jawab dengan siswa tentang pengaruh cahaya matahari yang
menuntungkan dan merugikan. Setelah kegiatan menggali pengetahuan dari siswa
dilakukan kegiatan elaborasi. Disini guru membagi siswa kedalam beberapa
53
kelompok. Dari 24 siswa dibagi menjadi empat kelompok yang setiap kelompok
beranggotakan 6 orang. Kemudian guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Guru membagikan lembar kerja kelompok yang berhubungan
dengan materi pembelajaran yaitu merangkai puzzle yang berhubungan dengan
pengaruh cahaya matahari yang menguntungkan dan merugikam. Siswa secara
berkelompok merangkai puzzle yang telah diberikan guru. Kemudian siswa
menggambar masing-masing puzzle yang telah dirangkainya. Sesudah itu
perwakilan kelompok mempresentasikan gambar puzzle yang telah dirangkai dan
digambarnya. Kelompok yang lain menanggapi apabila ada hal yang tidak jelas
dengan presentasi kelompok yang lain. Selain itu guru memberikan masukan
apabila siswa mengalami kesulitan presentasi. Guru memberikan masukan saat
terjadinya presentasi kelompok. Pada kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Kemudian guru bersama siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yaitu perubahan lingkungan fisik yang
disebabkan oleh cahaya matahari. Kegiatan penutup ditutup dengan penguatan
penerapan, menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya dan menutup
pembelajaran dengan salam.
54
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2
Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 1 sebanyak 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 12
dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 7 dengan total keseluruhan 65. Pada
aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 5 indikator, masing masing
indikator memperoleh skor 1 berjumlah 1, skor 3 berjumlah 3 dan skor 4
berjumlah 1 sehingga berjumlah 14. Pada aspek melakukan tujuan pembelajaran
, apersesi, dan motivasi terdiri dari 5 indikator, masing masing indikator
memperoleh skor 3 berjumlah 2 dan skor 4 berjumlah 3 sehingga berjumlah 18.
Pada aspek melakukan uji coba kolaboratif dari berbagai pengetahuan dengan
siswa terdiri dari 2 indikator, masing masing indikator memperoleh skor 4
berjumlah 2 sehingga berjumlah 8. Pada aspek melaksanakan kegiatan belajar
yang melibatkan seluruh otak seluruh tubuh terdiri dari 3 indikator, masing
masing indikator memperoleh skor 3 berjumlah 3 sehingga berjumlah 9.
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Mengecek kesiapan
pembelajaran 2 1, 4, 5 3 14
Melakukan tujuan
pembelajaran , apersesi,
dan motivasi.
6, 9 7, 8, 10 18
Melakuakan uji coba
kolaboratif dari berbagai
pengetahuan dengan siswa
11, 12 8
Melaksanakan kegiatan
belajar yang melibatkan
seluruh otak seluruh tubuh
13, 14,
15 9
Membuat kesimpulan
16, 17,
18, 19 20 16
TOTAL 1 12 7 65
55
Selanjutnya pada aspek membuat kesimpulan terdiri dari 5 indikator, masing
masing indikator skor 3 berjumlah 4 dan skor 4 berjumlah 1 sehingga berjumlah
16. Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dilihat dari table berikut:
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1, 2 6
Berpartisipasi aktif
selama pembelajaran 5 3, 4, 6 7 15
Melakukan kerja
kelompok 8, 9, 10 12
Berfikir memecahkan
masalah 11, 12 6
Membuat kesimpulan dan
refleksi 13, 14 15 10
TOTAL 1 9 5 49
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, skor 3 sebanyak 9 dan skor
4 sebanyak 5 dengan total skor seluruhnya 49. Pada aspek kesiapan siswa belajar
nomor indikator 1, 2 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 6. Aspek berpartisipasi
aktif selama pembelajaran nomor indikator 5 mendapat skor 2, nomor indikator 3,
4 , 6 mendapat skor 3 dan nomor indikator 7 mendapat skor 4 sehingga
berjumlah15. Aspek melakukan kerja kelompok nomor indikator 8, 9, 10
mendapat skor 4 dengan sehingga berjumlah 12. Aspek berfikir memecahkan
masalah nomor indikator 11, 12 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 6.
Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan refleksi nomor indikator 13, 14
mendapat skor 3 dan nomor indikator 15 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 10.
56
c) Pertemuan Ketiga
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan hari
Sabtu, 22 Maret 2014 pukul 09.00 – 10.20 WIB. Kegiatan awal pembelajaran
pada pertemuan ketiga diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru
meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai. Setelah itu guru mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat
mengidentifikasi pengaruh gelombang air laut terhadap lingkungan fisik.
Selanjutnya guru memberikan apersepsi yaitu dengan pertanyaan “Pernahkan
kalian pergi ke pantai ? apa saja yang kalian lihat disana ?’’.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi,
guru bertanya jawab dengan siswa tentang pengaruh pengaruh gelombang laut
lingkungan fisik. Setelah kegiatan menggali pengetahuan dari siswa dilakukan
kegiatan elaborasi. Disini guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Dari
24 siswa dibagi menjadi empat kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 6
orang. Kemudian guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mendemonstrasikan pengaruh gelombang air laut terhadap lingkungan daerah
pantai. Perwakilan siswa melakuakan kegiatan demontrasi tersebut. Setelah itu
setiap kelompok menuliskan hasil pengamatan dari kegiatan yang telah dilakukan.
Pembelajaran pada petemuan ketiga ini sebagai tindak lanjut pertemuan pertama
dan pertemuan kedua ditambahkan dengan melakukan tes evaluasi yang dilakukan
selama 2x20 menit. Bagi siswa yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar
jawab dan kembali ke tempat duduk. Kegiatan penutup ditutup dengan
menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya dan menutup pembelajaran
dengan salam.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan ketiga dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
57
Tabel 4.7
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 3
Berdasarkan table 4.7 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 12
dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 7 dengan total keseluruhan 66. Pada
aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 5 indikator, masing-masing
indikator memperoleh skor 2 berjumlah 1, skor 3 berjumlah 3 dan skor 4
berjumlah 1 sehingga berjumlah 15. Pada aspek melakukan tujuan pembelajaran
, apersesi, dan motivasi terdiri dari 5 indikator, masing masing indikator
memperoleh skor 3 berjumlah 2 dan skor 4 berjumlah 3 sehingga berjumlah 18.
Pada aspek melakukan uji coba kolaboratif dari berbagai pengetahuan dengan
siswa terdiri dari 2 indikator, masing masing indikator memperoleh skor 4
berjumlah 2 sehingga berjumlah 8. Pada aspek melaksanakan kegiatan belajar
yang melibatkan seluruh otak seluruh tubuh terdiri dari 3 indikator, masing
masing indikator memperoleh skor 3 berjumlah 3 sehingga berjumlah 9.
Selanjutnya pada aspek membuat kesimpulan terdiri dari 5 indikator, masing
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Mengecek kesiapan
pembelajaran 2 1, 4, 5 3 15
Melakukan tujuan
pembelajaran , apersesi,
dan motivasi.
6, 9 7, 8, 10 18
Melakuakan uji coba
kolaboratif dari berbagai
pengetahuan dengan siswa
11, 12 8
Melaksanakan kegiatan
belajar yang melibatkan
seluruh otak seluruh tubuh
13, 14,
15 9
Membuat kesimpulan
16,17,
18, 19 20 16
TOTAL 1 12 7 66
58
masing indikator skor 3 berjumlah 4 dan skor 4 berjumlah 1 sehingga berjumlah
16.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dilihat dari table berikut:
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I pertemuan 3
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1, 2 6
Berpartisipasi aktif
selama pembelajaran 5 3, 6 4, 7 16
Melakukan kerja
kelompok 8, 9 ,10 12
Berfikir memecahkan
masalah 11, 12 6
Membuat kesimpulan
dan refleksi 13, 14 15 10
TOTAL 1 8 6 50
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, skor 3 sebanyak 8 dan skor
4 sebanyak 6 dengan total skor seluruhnya 50. Pada aspek kesiapan siswa belajar
nomor indikator 1,2 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 6. Aspek berpartisipasi
aktif selama pembelajaran nomor indikator 5 mendapat skor 2, nomor indikator 3,
6 mendapat skor 3 dan nomor indikator 4, 7 mendapat skor 4 sehingga berjumlah
16. Aspek melakukan kerja kelompok nomor indikator 8, 9, 10 mendapat skor 4
dengan sehingga berjumlah 12. Aspek berfikir memecahkan masalah nomor
indikator 11, 12 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 6. Selanjutnya aspek
membuat kesimpulan dan refleksi nomor indikator 13, 14 mendapat skor 3 dan
nomor indikator 15 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 10.
59
4.1.2.3 Refleksi siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan
pertama, kedua dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi atas kegiatan dalam
proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil hasil observasi yang dilaksanakan
pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan
membandingkan tindakan proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator
kinerja.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi
kegiatan guru pada siklus I pertemuan 1 terdapat skor 1 yaitu sebanyak 1 item,
skor 3 sebanyak 13 item dan skor 4 sebanyak 6 item. Pada siklus 1 pertemuan 2
memperoleh skor 1 sebanyak 1 item skor 3 sebanyak 12 item dan skor 4 sebanyak
7 item. Pada siklus I pertemuan 3 memperoleh skor 2 sebanyak 1 item skor 3
sebanyak 3 item dan skor 4 sebanyak 7 item. Aspek yang mengalami peningkatan
yaitu guru mengajak pembelajar atau siswa terlibat penuh sejak awal dengan
membimbing berkomunikasi langsung dengan siswa selama pembelajaran ( 10 ).
Aspek memeriksa kesesuaian lokasi pembelajaran (2). Dari hasil observasi pada
pertemuan pertama yang berjumlah 20 item mencapai presentase 80%, pada
pertemuan kedua meningkat menjadi 81,25% dan pada pertemuan ketiga
meningkat menjadi 82,5 %.
Berdasarkan hasil observasi data yang diperoleh berdasarkan observasi
aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 terdapat skor 2 yaitu sebanyak 1 item,
skor 3 sebanyak 10 item dan skor 4 sebanyak 4 item. Pada siklus I pertemuan 2
terdapat skor 2 sebanyak 1 item, skor 3 sebanyak 9 item, dan skor 4 sebanyak 5.
Pada siklus 1 pertemuan 3 terdapat skor 2 sebanyak 1 item, skor 3 sebanyak 8
item dan skor 4 sebanyak 6 item. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu siswa
berpartisipasi aktif dalam kelompok (10), siswa menjawab apersepsi guru (3).
Dari hasil observasi pada pertemuan pertama mencapai presentase 80 %, pada
pertemuan kedua meningkat 81,6 % dan pada permuan ketiga meningkat menjadi
83,3 %.
60
Dari hasil observasi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 1
masih terdapat beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang belum
maksimal, yaitu sebagai berikut :
1) Penerapan model pembelajaran SAVI oleh kolaborator masih ada
beberapa aspek belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang peneliti
susun. Didasarkan pada indikator lembar observasi kegiatan mengajar
nomor indikator 15, 16, 17 dan 18 sebagai inti kegiatan penguatan
penerapan pengetahuan yang diperoleh siswa masih memperoleh skor 3.
2) Siswa masih belum terlibat aktif memberikan masukan atau pertanyaan
saat presentasi kerja kelompok pada kelompok lain. Didasarkan pada
indikator lembar observasi aktivitas belajar siswa nomor indikator 10 dan
11 memperoleh skor 3.
3) Masih banyak siswa yang diam saat guru memberikan sebuah pernyataan
yang harus dijawab oleh siswa. Didasarkan pada indikator lembar
observasi aktivitas belajar siswa nomor indikator 3 memperoleh skor 3.
Dari berbagai kekurangan tersebut, maka peneliti mengadakan analisis dan
konsultasi dengan guru IPA kelas 4 tentang kondisi siswa serta pembelajaran yang
telah berlangsung hingga didapatkan penyelesaian dari kekurangan tersebut
sebagai berikut :
1) Peneliti memberikan penjelasan kepada kolaborator tentang langkah –
langkah pembelajaran SAVI.
2) Guru memberikan pengarahan saat aktivitas presentasi kerja kelompok
dilakukan
3) Guru berupaya untuk mengkaitkan materi pembelajaran dengan realitas
kehidupan siswa agar materi yang disampaikan dapat terserap baik oleh
siswa.
4) Guru mengupayakan untuk memberikan pernyataan yang menyenangkan
dan mudah dipahami siswa.
61
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Pada siklus II ini merupakan upaya perbaikan dari siklus I yang akan
diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hasil
tindakan dan refleksi seperti pada siklus I.
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan pembelajaran pada siklus II merupakan tindakan lanjut dan
perbaikan dari kegiatan siklus I. dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan rincian
sebagai berikut :
a) Pertemuan Pertama
Pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama ini dilaksanakan pada
minggu 4 bulan maret. Sebelum melakukan pembelajaran penulis membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran
SAVI dengan Kompetensi Dasar menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan
fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor).
Setelah itu penulis menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah dibuat yaitu perubahan lingkungan fisik terhadap daratan yang
disebabkan yang disebabkan oleh erosi, abrasi, banjir dan longsor. Kemudian
peneliti mempersiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini digunakan untuk
membantu proses pembelajaran yang berupa potongan gambar-gambar yang akan
ditempelkan pada lembar kertas yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan
gambar tersebut. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran
seperti daftar presensi siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi siswa,
lembar observasi kegiatan guru, lembar penilaian kelompok dan buku
pembelajaran. Selanjut penulis dan kolaborator mempelajari kegiatan
pembelajaran siklus II pada pertemuan kedua.
b) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua siklus II sebagai tindak lanjut pada pertemuan
pertama yang membedakan yaitu materi yang akan dipelajari mengenai
Mendiskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan
62
longsor). Sebelum melakukan kegiatan pada pertemuan kedua siklus II, peneliti
mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan jalannya Proses pembelajaran,
diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi cara
pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor). Setelah
membuat RPP, peneliti menyiapkan berbagai sumber buku yang digunakan untuk
membantu proses pembelajaran sehingga siswa belajar dari berbagai sumber.
Selain itu mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa,
lembar kerja kelompok, lembar observasi siswa, lembar observasi kegiatan guru,
lembar penilaian kelompok dan buku pembelajaran.
c) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga siklus pkedua sebagai akhir dari sebuah siklus.
Digunakan untuk membahas KD selanjutnya dari kelanjutan pertemuan pertama
dan kedua yaitu cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan
longsor). Sebelumnya peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor).
Serta alat peraga berupa bibit pohon papaya yang digunakan untuk mempraktek
pengamalaman belajar yang sudah dilakukan serta upaya untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Selanjutnya mengadakan tes evaluasi yang terdiri dari 25
soal pilihan ganda yang diadakan selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran
diakhiri dengan ucapan terima kasih atas peranan siswa kelas 4 SDN 4 Sobo pada
penelitian yang telah dilakukan.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II ini sama halnya dengan
siklus I yaitu merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai
akhir pembelajaran serta deskripsi observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar. Yang membedakan dengan siklus I adalah paa
materi dan alat peraga.
63
a) Pertemuan Pertama
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan hari
Sabtu, 29 Maret 2014 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran
pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru
meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai. Setelah itu guru mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat
mendiskripsikan pengaruh ( erosi, abrasi, banjir, longsor, gempa dan gunung
meletus) terhadap perubahan lingkungan fisik daratan. Selanjutnya guru
memberikan apersepsi yaitu dengan pertanyaan “Di mana anak-anak membuang
sampah ?Apa yang terjadi jika dilingkunganmu banyak sampah menumpuk?”.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi,
guru bertanya jawab dengan siswa tentang perubahan lingkungan fisik
mengadakan tanya jawab perubahan lingkungan fisik terhadap daratan yang
disebabkan angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut. Setelah
kegiatan menggali pengetahuan dari siswa dilakukan kegiatan elaborasi. Disini
guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Dari 24 siswa dibagi menjadi
empat kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 6 orang. Kemudian guru
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah itu guru membagikan
lembar kerja kelompok yang berhubungan dengan materi pembelajaran yaitu
menempelkan potongan gambar yang hubungannya dengan perubahan lingkungan
fisik terhadap daratan. Siswa secara berkelompok menempelkan yang telah
diberikan guru. Sesudah itu perwakilan kelompok mempresentasikan pekerjaan
yang telah dilakukan. Kelompok yang lain menanggapi apabila ada hal yang tidak
jelas dengan presentasi kelompok yang lain. Selain itu guru memberikan masukan
apabila siswa mengalami kesulitan presentasi. Guru memberikan masukan saat
terjadinya presentasi kelompok. Pada kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Kemudian guru bersama siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yaitu pengaruh (banjir, abrasi, erosi, tanah
64
longsor, gempa dan gunung meletus) terhadap perubahan lingkungan fisik
daratan. Kegiatan penutup ditutup dengan penguatan penerapan, menyampaikan
materi untuk pertemuan berikutnya dan menutup pembelajaran dengan salam.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1
Berdasarkan table 4.9 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 9
dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 10 dengan total keseluruhan 69.
Pada aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 5 indikator, masing
masing indikator memperoleh skor 2 berjumlah 1, skor 3 berjumlah 2 dan skor 4
berjumlah 2 sehingga berjumlah 16. Pada aspek melakukan tujuan pembelajaran
, apersesi, dan motivasi terdiri dari 5 indikator, masing masing indikator
memperoleh skor 3 berjumlah 2 dan skor 4 berjumlah 3 sehingga berjumlah 18.
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Mengecek kesiapan
pembelajaran 2 4, 5 1, 3 17
Melakukan tujuan
pembelajaran , apersesi,
dan motivasi.
6, 9 7, 8, 10 18
Melakuakan uji coba
kolaboratif dari berbagai
pengetahuan dengan siswa
11, 12 8
Melaksanakan kegiatan
belajar yang melibatkan
seluruh otak seluruh tubuh
15 13, 14 11
Membuat kesimpulan
16, 17,
18, 19 20 16
TOTAL 1 9 10 69
65
Pada aspek melakukan uji coba kolaboratif dari berbagai pengetahuan dengan
siswa terdiri dari 2 indikator, masing masing indikator memperoleh skor 4
berjumlah 2 sehingga berjumlah 8. Pada aspek melaksanakan kegiatan belajar
yang melibatkan seluruh otak seluruh tubuh terdiri dari 3 indikator, masing
masing indikator memperoleh skor 3 berjumlah 1 dan skor 4 berjumlah 2 sehingga
berjumlah 11. Selanjutnya pada aspek membuat kesimpulan terdiri dari 5
indikator, masing masing indikator skor 3 berjumlah 4 dan skor 4 berjumlah 1
sehingga berjumlah 16.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dilihat dari table berikut:
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II pertemuan 1
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1 2 7
Berpartisipasi aktif
selama pembelajaran 5 6 3, 4 , 7 17
Melakukan kerja
kelompok 8 ,9 , 10 12
Berfikir memecahkan
masalah 11, 12 6
Membuat kesimpulan
dan refleksi 13, 14 15 10
TOTAL 1 6 8 52
Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, skor 3 sebanyak 6 dan skor
4 sebanyak 8 dengan total skor seluruhnya 52. Pada aspek kesiapan siswa belajar
nomor indikator 1 mendapat skor 3 dan nomor indikator 2 mendapat skor 4
sehingga berjumlah 7. Aspek berpartisipasi aktif selama pembelajaran nomor
indikator 5 mendapat skor 2, nomor indikator 6 mendapat skor 3 dan nomor
indikator 3, 4, 7 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 17. Aspek melakukan kerja
kelompok nomor indikator 8, 9, 10 mendapat skor 4 dengan sehingga berjumlah
66
12. Aspek berfikir memecahkan masalah nomor indikator 11, 12 mendapat skor
3 sehingga berjumlah 6. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan refleksi
nomor indikator 13, 14 mendapat skor 3 dan nomor indikator 15 mendapat skor 4
sehingga berjumlah 10.
b) Pertemuan Kedua
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan hari
Rabu, 2 April 2014 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Setelah itu guru mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat mendiskripsikan
pengaruh( erosi, abrasi, banjir, longsor, gempa dan gunung meletus) terhadap
perubahan lingkungan fisik daratan. Selanjutnya guru memberikan apersepsi yaitu
dengan pertanyaan “Apa yang harus kalian lakukan jika di sekitar sekolahmu
banyak sampah menumpuk ? Kenapa harus kalian bersihkan ?”.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi,
guru bertanya jawab dengan siswa tentang perubahan lingkungan fisik terhadap
daratan yang disebabkan gempa dan gunung meletus. Setelah kegiatan menggali
pengetahuan dari siswa dilakukan kegiatan elaborasi. Disini guru membagi siswa
kedalam beberapa kelompok. Dari 24 siswa dibagi menjadi empat kelompok yang
setiap kelompok beranggotakan 6 orang. Kemudian guru menjelaskan kegiatan
yang akan dilaksanakan. Setelah itu guru membagikan lembar kerja kelompok
yang berhubungan dengan materi pembelajaran yaitu mendiskusikan cara
pencegahan kerusakan lingkungan (banjir, abrasi, erosi, dan tanah longsor).
Sesudah itu perwakilan kelompok mempresentasikan pekerjaan yang telah
dilakukan. Kelompok yang lain menanggapi apabila ada hal yang tidak jelas
dengan presentasi kelompok yang lain. Selain itu guru memberikan masukan
apabila siswa mengalami kesulitan presentasi. Guru memberikan masukan saat
67
terjadinya presentasi kelompok. Pada kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Kemudian guru bersama siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yaitu cara pencegahan kerusakan
lingkungan. Kegiatan penutup ditutup dengan penguatan penerapan,
menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya dan menutup pembelajaran
dengan salam.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2
Berdasarkan table 4.11 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 3 sebanyak 6 dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak
14 dengan total keseluruhan 74. Pada aspek mengecek kesiapan pembelajaran
terdiri dari 5 indikator , masing masing indikator memperoleh skor 3 berjumlah 3
dan skor 4 berjumlah 2 sehingga berjumlah 17. Pada aspek melakukan tujuan
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Mengecek kesiapan
pembelajaran 2, 4, 5 1, 3 17
Melakukan tujuan
pembelajaran , apersesi,
dan motivasi.
6, 9 7, 8, 10 18
Melakuakan uji coba
kolaboratif dari berbagai
pengetahuan dengan siswa
11, 12 8
Melaksanakan kegiatan
belajar yang melibatkan
seluruh otak seluruh tubuh
13, 14,
15 12
Membuat kesimpulan 18
16, 17,
19, 20 19
TOTAL 6 14 74
68
pembelajaran, apersesi, dan motivasi terdiri dari 5 indikator , masing masing
indikator memperoleh skor 3 berjumlah 2 dan skor 4 berjumlah 3 sehingga
berjumlah 18. Pada aspek melakukan uji coba kolaboratif dari berbagai
pengetahuan dengan siswa terdiri dari 2 indikator, masing masing indikator
memperoleh skor 4 berjumlah 2 sehingga berjumlah 8. Pada aspek melaksanakan
kegiatan belajar yang melibatkan seluruh otak seluruh tubuh terdiri dari 3
indikator, masing- masing indikator memperoleh skor 4 berjumlah 3 sehingga
berjumlah 12. Selanjutnya pada aspek membuat kesimpulan terdiri dari 5
indikator, masing masing indikator skor 3 berjumlah 1 dan skor 4 berjumlah 4
sehingga berjumlah 19.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dilihat dari table berikut:
Tabel 4.12
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II pertemuan 2
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1 2 7
Berpartisipasi aktif
selama pembelajaran 5 6 3, 4, 7 17
Melakukan kerja
kelompok 8, 9, 10 12
Berfikir memecahkan
masalah 11, 12 8
Membuat kesimpulan dan
refleksi 14 13,15 11
TOTAL 1 3 11 55
Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 1, skor 3 sebanyak 3 dan skor
4 sebanyak 11 dengan total skor seluruhnya 55. Pada aspek kesiapan siswa
belajar nomor indikator 1 mendapat skor 3 dan nomor indikator 2 mendapat skor
4 sehingga berjumlah 7. Aspek berpartisipasi aktif selama pembelajaran nomor
indikator 5 mendapat skor 2, nomor indikator 6 mendapat skor 3 dan nomor
69
indikator 3, 4, 7 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 17. Aspek melakukan kerja
kelompok nomor indikator 8, 9, 10 mendapat skor 4 dengan sehingga berjumlah
12. Aspek berfikir memecahkan masalah nomor indikator 11,12 mendapat skor 4
sehingga berjumlah 8. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan refleksi nomor
indikator 14 mendapat skor 3 dan nomor indikator 13, 15 mendapat skor 4
sehingga berjumlah 11.
c) Pertemuan Ketiga
1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan hari
Selasa, 8 April 2014 pukul 09.00 – 10.20 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada
pertemuan ketiga diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Setelah itu guru mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat Mendiskripsikan cara
pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor). Selanjutnya
guru memberikan apersepsi yaitu dengan pertanyaan “anak – anak siapa yang tahu
perbedaan antara reboisasi dan penghijauan ?’’.
Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan yang
terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi,
guru bertanya jawab dengan siswa siapa yang sudah pernah melakukan tindakan
penaman pohon. Setelah kegiatan menggali pengetahuan dari siswa dilakukan
kegiatan elaborasi. Disini guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Dari
24 siswa dibagi menjadi empat kelompok yang setiap kelompok beranggotakan 6
orang. Kemudian guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mempraktekan kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan dengan menanam
pohon di sekitar lingkungan sekolah. Perwakilan siswa melakuakan kegiatan
demontrasi tersebut. Kemudian siswa secara berkelompok melakukan kegiatan
penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah. Pembelajaran pada pertemuan
ketiga ini sebagai tindak lanjut pertemuan pertama dan pertemuan kedua
ditambahkan dengan melakukan tes evaluasi yang dilakukan selama 2x20 menit.
70
Bagi siswa yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke
tempat duduk. Kegiatan penutup ditutup dengan menyampaikan materi untuk
pertemuan berikutnya dan menutup pembelajaran dengan salam.
2) Hasil Observasi
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan
dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.13
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 3
Berdasarkan table 4.13 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek
yang memperoleh skor 3 sebanyak 3 dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak
17 dengan total keseluruhan 77. Pada aspek mengecek kesiapan pembelajaran
terdiri dari 5 indikator , masing masing indikator memperoleh skor 4 berjumlah 5
sehingga berjumlah 20. Pada aspek melakukan tujuan pembelajaran , apersesi,
dan motivasi terdiri dari 5 indikator , masing masing indikator memperoleh skor 3
berjumlah 2 dan skor 4 berjumlah 3 sehingga berjumlah 18. Pada aspek
melakukan uji coba kolaboratif dari berbagai pengetahuan dengan siswa terdiri
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Mengecek kesiapan
pembelajaran
1, 2, 3,
4, 5 20
Melakukan tujuan
pembelajaran , apersesi,
dan motivasi.
6, 9 7, 8, 10 18
Melakuakan uji coba
kolaboratif dari berbagai
pengetahuan dengan siswa
11, 12 8
Melaksanakan kegiatan
belajar yang melibatkan
seluruh otak seluruh tubuh
13, 14,
15 12
Membuat kesimpulan 19
16, 17,
18, 20 19
TOTAL 3 17 77
71
dari 2 indikator , masing masing indikator memperoleh skor 4 berjumlah 2
sehingga berjumlah 8. Pada aspek melaksanakan kegiatan belajar yang melibatkan
seluruh otak seluruh tubuh terdiri dari 3 indikator , masing- masing indikator
memperoleh skor 4 berjumlah 3 sehingga berjumlah 12. Selanjutnya pada aspek
membuat kesimpulan terdiri dari 5 indikator , masing masing indikator skor 3
berjumlah 1 dan skor 4 berjumlah 4 sehingga berjumlah 19.
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi
yang dijabarkan dalam beberapa aspek dilihat dari table berikut:
Tabel 4.14
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II pertemuan 3
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa belajar 1, 2 8
Berpartisipasi aktif
selama pembelajaran 5, 6 3,4, 7 18
Melakukan kerja
kelompok 8,9, 10 12
Berfikir memecahkan
masalah 11,12 8
Membuat kesimpulan dan
refleksi 14 13, 15 11
TOTAL 3 12 57
Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat
diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 3 dan skor 4 sebanyak 14
dengan total skor seluruhnya 57. Pada aspek kesiapan siswa belajar nomor
indikator 1, 2 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek berpartisipasi aktif
selama pembelajaran nomor indikator 5, 6 mendapat skor 3 dan nomor indikator
3, 4, 7 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 18. Aspek melakukan kerja kelompok
nomor indikator 8, 9, 10 mendapat skor 4 dengan sehingga berjumlah 12. Aspek
berfikir memecahkan masalah nomor indikator 11,12 mendapat skor 4 sehingga
berjumlah 8. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan refleksi nomor indikator
72
14 mendapat skor 3 dan nomor indikator 13, 15 mendapat skor 4 sehingga
berjumlah 11.
4.1.3.3 Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi
kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama mendapat skor 2 sebanyak 1 item,
skor 3 sebanyak 9 dan skor 4 sebanyak 10. Pada siklus II pertemuan kedua
mendapat skor 3 sebanyak 6 dan skor 4 sebanyak 14. Pada siklus II pertemuan
ketiga mendapat skor 3 sebanyak 3 dan skor 4 sebanyak 17. Indikator yang
mengalami peningkatan yaitu guru mengecek persiapan ruang, alat dan media
pembelajaan (1), guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
seluruh otak dan seluruh tubuh (13), guru memeriksa kesesuaian lokasi
pembelajaran (2), guru membimbing siswa untuk berdo’a (3), guru
menyampaikan materi untuk materi berikutnya, dan guru memberikan penguatan
penerapan (18).
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi
aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama terdapat skor 2 sebanyak 1 item,
skor 3 sebnayak 6 item, skor 4 sebanyak 8 item. Pada siklus II pertemuan kedua
terdapat skor 2 sebanyak 1 item , skor 3 sebanyak 3 item, skor 4 sebanyak 11
item. Pada siklus II pertemuan ketiga terdapat skor 3 sebanyak 3 item dan skor 4
sebanyak 17 item. Indikator yang mengalami peningkatan yaitu siswa antusias
mengikuti pembelajaran (2), siswa memperhatikan dengan seksama ketika guru
menjelaskan tujuan pembelajaran (3), siswa menjawab dari apersepsi dari guru
(4), siswa berpikir untuk memecahkan masalah (11), siswa bertanya jawab dengan
guru dari pembelajaran yang sudah dilakukan (12). Siswa mampu membuat
kesimpulan (13).
Hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II
berdasrkan pengamatan dari observer secara keseluruhan masih ada hambatan
yaitu siswa masih belum terlihat untuk aktif bertanya dan mengemukakan
pendapat. Hal tersebut dapat diselesaikan dengan melatih siswa untuk melakukan
73
kegiatan yang melibatkan seluruh tubuh yang ada pada diri siswa sehingga siswa
mampu untuk berbicara dan mengemukakan pendapatnya.
4.2 Hasil dan Analisis Tindakan
Hasil tindakan diperoleh dari data siklus I, dan siklus II yang meliputi
data tes evaluasi siswa pada akhir siklus. Dari data tersebut kemudian dianalisis
dengan membandingkan data pada tiap siklus dan data prasiklus. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan di SDN 4 Sobo diketahui bahwa dari hasil belajar
siswa kelas 4 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan
setelah diterapkan model pembelajaran SAVI .
Berhasil dan tidaknya model pembelajaran SAVI dapat dilihat dari hasil
IPA siswa. Hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi siswa dari kondisi awal,
siklus I dan siklus II. Hasil tes evaluasi siswa kondisi awal diperoleh dari data
hasil ulangan IPA semester I. sedangkan data pada siklus I dan siklus II diperoleh
dari tes evaluasi akhir siklus.
a) Siklus I
Hasil tindakan pembelajaran siklus I ini berupa hasil lembar observasi dan
hasil tes evaluasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
penerapan model pembelajaran SAVI dalam kegiatan pembelajaran. Lembar
observasi ini ditujukan untuk guru dan siswa. Penilaian observasi ini dilakukan
oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan proses pembelajaran SAVI pada siklus I
terdiri dari 3 pertemuan, yairu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.
Sedangkan hasil tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Siswa yang mendapat nilai di atas KKM berarti tuntas, dan siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM maka berarti belum tuntas
Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 4 Sobo diperoleh dengan
mengadakan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada petemuan ketiga. Dari hasil tes
tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA siswa
kelas 4 SDN 4 Sobo pada Kompetensi Dasar mendiskripsikan berbagai penyebab
74
perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air
laut) disajikan pada tabel daftar nilai IPA (terlampir), dan berikut disajikan pada
tabel 4.15
Tabel 4.15
Distribusi frekuensi Nilai IPA
Siklus I
No. Nilai Frekuensi Presentase Keterangan
1. 56-62 4 1,16%% Tidak Tuntas
2. 63-69 0 0% Tidak Tuntas
3. 70-76 7 29,61% Tuntas
4. 77-83 8 33,33% Tuntas
5. 84-90 4 16,16% Tuntas
6. 91-97 1 4,16% Tuntas
Jumlah 24 100%
Nilai Rata-rata 77
Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 56
Berdasarkan tabel 4.15 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat
dikatakan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal, ditandai dengan
nilai rata – rata hasil belajar kondisi awal meningkat menjadi 77 sedangkan
presentase ketuntasan juga meningkat menjadi 87.5 % yang dapat oleh 21 siswa.
Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakan tidak tuntas mengalami
penurunan menjadi 12.5 % yang didapat oleh 3 siswa, untuk nilai tertinggi
menjadi 96 sedangkan untuk nilai terendah menjadi 56 yang semula hanya 52.
75
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dinyatakan dalam diagram 4.3 yaitu sebagai
berikut
Diagram 4.3 Hasil Perolehan Nilai Siklus I
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM = 75 ) data hasil
perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.16 berikut :
Tabel 4.16
Ketuntasan Belajar Siklus I
No KetuntasanBelajar Jumlah Siswa
Jumlah Presentase(%)
1. Tuntas 21 87,5
2. Tidak Tuntas 3 12,5
Jumlah 24 100
Ketuntasan belajar siswa pada diklus I dapat dijelaskan bahwa siswa yang
memiliki nilai kurang dari kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) sebanyak 3
siswa atau 12,5 %. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak
21 siswa dengan presentase 87,5 %. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripada
jumlah siswa yang tidak tuntas, namun indikator kinerja hasil belajar IPA yang
peneliti tentukan belum tercapai yaitu 80 %.
0
5
10
56-62 63-69 70-76 77-83 84-90 91-97
Ju
mla
h S
isw
a
Series 1
76
Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.16 dapat dilihat dan dibuat diagram
yang ada pada diagram 4.4 berikut :
Diagram 4.4 Ketuntasan Belajar siklus I
b) Siklus II
Hasil tindakan pembelajaran siklus II ini berupa hasil lembar observasi
dan hasil tes evaluasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur
keberhasilan penerapan model pembelajaran SAVI dalam kegiatan pembelajaran.
Lembar observasi ini ditujukan untuk guru dan siswa. Penilaian observasi ini
dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan proses pembelajaran SAVI
pada siklus II terdiri dari 3 pertemuan, yairu pertemuan I, pertemuan II dan
pertemuan III. Sedangkan hasil tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM berarti tuntas, dan siswa
yang mendapat nilai dibawah KKM maka berarti belum tuntas.
Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 4 Sobo pada Kompetensi Dasar
menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi,
banjir dan longsor) dan mendiskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan
(erosi, abrasi, banjir dan longsor), dan berikut disajikan pada tabel 4.17 yaitu
tentang distribusi frekuensi nilai IPA, siswa kelas 4 SDN 4 Sobo Tahun Pelajaran
2013/2014.
87,5%
Tuntas
Tidak Tuntas
12,5%
77
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Siklus II
No. Nilai Frekuensi Presentase Keterangan
1. 68-72 2 8,33% Tidak Tuntas
2. 75-81 10 41,66% Tuntas
3. 82-89 8 33,33% Tuntas
4. 90-96 2 8,33% Tuntas
5. 97-103 2 8,33% Tuntas
Jumlah 24 100%
Nilai Rata-rata 88
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 68
Dilihat dari tabel 4.17 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat
dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 4 mengalami peningkatan dari hasil
belajar siklus I, ditandai dengan nilai rata – rata yang meningkat menjadi 88
sedangkan presentase ketuntasan juga meningkat menjadi 91,6 % yang didapat
oleh 22 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakan tidak
tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 8,33 % yang didapat oleh 2 siswa,
untuk nilai tertinggi menjadi 100 sedangkan untuk nilai terendah 68. Berdasarkan
tabel 4.17 dinyatakan dalam diagram 4.5 yaitu sebagai berikut :
Digram 4.5 Hasil perolehan Nilai IPA siklus II
0
5
10
15
68-74 75-81 82-89 90-96 97-103
Ju
mla
h s
isw
a
Series 1
78
Berdasarkan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM = 75) data hasil
perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.18.
Tabel 4.18
Ketuntasan Belajar Siklus II
No. KetuntasanBelajar Jumlah Siswa
Jumlah Presentase(%)
1. Tuntas 22 91,6
2. Tidak Tuntas 2 8,33
Jumlah 24 100
Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang
memiliki nilai kurang dari Kriteria Minimal ( KKM = 75 ) sebanyak 2 siswa atau
8,33 %, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa
dengan presentase 91,66 %.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami
ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripada jumlah siswa yang tidak tuntas,
ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.18 dapat dilihat dan dapat dibuat diagram
4.6 sebagai berikut :
Diagram 4.6 Ketuntasan Belajar siklus II
91,66%
Tuntas
Tidak Tuntas
8,33
%
79
c) Analisis Komparatif
Pada analisis komparatif ini akan diuraikan tentang pembandingan hasil
belajar dan ketuntasan belajar IPA siswa kelas 4 dari kondisi awal, siklus I dan
siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Pembandingan hasil belajar
IPA ditujukan pada tabel 4.19 berikut:
Tabel 4.19
Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPA
Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II
No Ketuntasan
Belajar
Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II
(x) Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Belum
Tuntas <75 15 62,5 3 12, 5 2 8,33
1. Tuntas ≥75 9 37,5 21 87,5 22 91,6
Jumlah 24 100 24 100 24 100
Nilai Tertinggi 88 96 100
Nilai Terendah 52 56 68
Rata-rata 70,25 77 83
Berdasarkan tabel di 4.19 nilai rata-rata tiap siklus mengalami
peningkatan, pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 77 yang semula 70,25 pada
pembelajran kondisi awal sedangkan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 83.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.7 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar IPA
Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
60
80
100
kondisi awal siklus I siklus I
rata
-rata
rata-rata
80
Sedangkan ketuntasan hasil IPAdapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal
ada 15 siswa (62,5%) yang belum tuntas karena mendapat nilai si bawah KKM
(75). Sedangkan 9 siswa (37,5%) telah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM
(75). Pada siklus I terlihat peningkatan tentang ketuntasan pembelajaran siswa
yang cukup banyak dibandingkan kondisi awal, siswa kelas 4 SDN 4 Sobo telah
mencapai ketuntasan belajar sebanyak 87,5% karena dari 24 siswa yang
memperoleh nilai mencapai KKM 75 sebanyak 21 siswa dan 3 siswa yang lainnya
masih memperoleh nilai di bawah KKM. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan
Siklus II agar ketuntasan belajar IPA siswa bisa mencapai lebih dari indikator
kinerja yang diharapakan yaitu 80%. Pembelajaran IPA pada siklus II siswa yang
memperoleh nilai lebih dari KKM yang ditentukan yaitu 75 sebanyak 22 siswa
(91,6). Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM 75 hanya 2 siswa (8,33%).
Perbandingan ketuntasan tiap siklus dapat dilihat pada gambar diagram 4.8
di bawah ini:
Diagram 4.8 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi
Awal, Siklus I, dan Siklus II
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Tuntas 9 21 22
Tidak Tuntas 15 3 2
0
5
10
15
20
25
Ju
mla
h S
isw
a
81
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, sebelum
penelitian dilakukan guru masih sering menggunakan metode konvensional dalam
proses pembelajaran. Hal ini membuat siswa kurang antusias mengikuti proses
kegiatan belajar-mengajar. Dilihat dari siswa yang mengalihkan perhatiannya
pada sesuatu yang lain misalnya mengobrol dengan teman sebangkunya,
mewarnai gambar yang dibeli sewaktu mereka istirahat. Serta melamun sesuatu
permasalahan yang lain ketika terjadinya kegiatan belajar. Hal tersebut yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 4 Sobo. Siswa yang
mencapai KKM (75) hanya 9 siswa atau 37,5%, sedangkan yang belum mencapai
KKM ada 15 siswa atau 62,5%. Dari keadaan tersebut, maka perlu dilakukan
tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan seiring meningkatnya
kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran. Peningkatan hasil observasi
kegiatan guru dan aktivitas siswa pada pertemuan 1, 2 dan 3 pada siklus I dapat
dilihat pada diagram 4.9 dibawah ini:
Diagram 4.9 Perbandingan hasil observasi guru dan aktivitas
siswa pada Siklus I
Berdasarkan diagram 4.9 rata – rata hasil observasi kinerja guru pada
siklus I adalah 81,2 atau dengan kualifikasi B (Baik) dan rata – rata hasil observasi
64
48
65
49
66
50
0
10
20
30
40
50
60
70
Guru Siswa
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
82
aktivitas siswa siklus I adalah 81,6 atau dengan kualifikasi B (Baik). Dalam hal ini
siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok dan siswa antusias
mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Peningkatan hasil
belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran SAVI juga dapat dibuktikan
dengan meningkatkan nilai hasil tes evaluasi dari tiap – tiap siklus. Berdasarkan
data yang diperoleh pada siklus I, hasil belajar siswa sudah mengalami
peningkatan nilai rata – rata siswa 77. Ketuntasan siswa pada siklus I juga sudah
meningkat dari 24 siswa, siswa yang sudah tuntas atau di atas KKM berjumlah 21
siswa atau 87,5 % dan siswa yang tidak tuntas berkurang menjadi 3 siswa atau
12,5 %. Dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa pembelajaran sudah meningkat
tetapi hasil tersebut masih dibawah indikator keberhasilan, karena indikator
keberhasilan yang ditetapkan adalah 80 %.
Hasil analisis lembar observasi kinerja guru pada siklus II dan aktivitas
siswa semakin meningkat. Peningkatan hasil observasi kegiatan guru dan aktivitas
siswa pada pertemuan 1, 2 dan 3 pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4.10
dibawah ini:
Diagram 4.10 Perbandingan hasil Observasi guru dan aktivitas
siswa pada siklus II
Berdasarkan diagram 4.10 rata – rata hasil observasi kinerja guru pada
siklus II yaitu 91,6 atau dengan kualifikasi A (Baik Sekali) dan rata – rata hasil
69
52
74
55
77
57
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Guru siswa
pertemuan 1
pertemuan 2
pertemuan 3
83
observasi aktivitas siswa siklus I yaitu 91,1 dengan kualifikasi A (Baik Sekali).
Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran, siswa berpikir untuk memecahkan
masalah dan siswa mampu membuat kesimpulan dari materi yang telah diajarkan.
Pada pembelajaran siklus II ini indikator kinerja yang ditentukan telah tercapai,
yaitu nilai rata – rata hasil tes IPA mencapai 83 sementara indikator kinerja yang
ditentukan sebesar 80 %, untuk presentase ketuntasan juga telah tercapai yaitu
sebesar 91,6 % dengan jumlah siswa yang tuntas diatas KKM sebanyak 22 siswa
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) dari 24 siswa kelas 4 SDN 4 Sobo. Siswa
yang tidak tuntas hanya berjumlah 2, hal ini dikarenakan tingkat konsentrasi siswa
yang rendah dan siswa tidak memperhatikan selama pembelajaran berlangsung
dengan bemain sendiri.
Peningkatan hasil belajar ini terjadi karena model pembelajaran SAVI
dapat membuat siswa antusias mengikuti pembelajaran sehingga materi
pembelajaran dapat diserap siswa dengan baik. Dalam pembelajaran ini guru juga
dibantu dengan alat peraga sehingga ada interaksi positif antar kelompok,
berpartisipasi aktif dalam kegiatan berkelompok serta siswa berpikir untuk
memecahkan masalah. Model pembelajaran SAVI menyajikan suatu sistem
lengkap untuk melibatkan kelima indera dan emosi dalam proses belajar yang
merupakan cara belajar secara alami yang dikenal dengan model SAVI, yaitu
Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual”. Somatis, artinya belajar dengan
bergerak dan berbuat. Auditori, artinya belajar dengan berbicara dan mendengar.
Visual artinya belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Intelektual,
artinya belajar dengan memecahkan masalah dan menerangkan (Rusman,
2011:373). Hal ini yang membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
sehingga siswa terlibat penuh dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
Dengan demikian dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan
model pembelajaran Accelerated Learning tipe SAVI dalam mata pelajaran IPA
pada kelas 4 Semester II SDN 4 Sobo tahun pelajaran 2013 / 2014 ini selaras
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian Toni Agus Ardie pada
Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran SAVI
84
dapat dilihat dari hasil perolehan sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II yaitu
untuk motivasi belajar siswa, kondisi awal total motivasi sebesar 3,36 (84,20%),
pada siklus I meningkat menjadi 3,41 (85,47%), dan pada siklus II menjadi 3,49
(87,46%). Untuk hasil belajar ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat
diketahui bahwa dari 46 siswa keseluruhan, yang memiliki nilai kurang dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 36 siswa atau 78.27%,
sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa dengan
persentase 21,73%. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa dapat diketahui bahwa
dari 48 keseluruhan, siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM=70) sebanyak 15 siswa atau 31,25%, sedangkan yang sudah
mencapai ketuntasan minimal sebanyak 33 siswa dengan persentase 68,75%. Pada
siklus II ketuntasan belajar siswa dapat diketahui bahwa dari 46 siswa
keseluruhan, yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM=70) sebanyak 4 siswa atau 8,34%, sedangkan yang sudah mencapai
ketuntasan minimal sebanyak 44 siswa dengan persentase 91,66%.