Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

23
1 Bab IV. Analisis dan Pembahasan 4.1 Profil Sekolah SD Kristen 04 Eben Haezer terletak di jalan Jendral Sudirman 109 Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dengan nomor telepon (0298)314 181 dan alamat e-mail [email protected] mulanya sekolah ini merupakan bagian dari SD Kristen 3 Salatiga.Namun,karena jumlah murid pada tahun 1969 mencapai paralel 3 kelas untuk tiap tingkatan kelasnya ,kemudian oleh pemerintah diwajibkan membuka sekolah baru pada tahun 1 Januari 1969.Sekolah baru tersebut diberi nama SD Kristen 04. SD Kristen 04 pada awal berdirinya berada di bawah naungan Komisi Sekolah Gereja Kristen Indonesia Salatiga. Ketika terjadi perubahan status Komisi Sekolah Gereja Kristen Indonesia menjadi Yayasan Pendidikan Eben Haezer ,maka pada bagian akhir nama SD Kristen 04 ditambahkan kata Eben Haezer sehingga menjadi SD Kristen 04 Eben Haezer dengan Nomor Statistik Sekolah Nasional ( NSSN ) 102036202026. SD Kristen 04 Eben Haezer merupakan sekolah swasta ,termasuk SD imbas ,dengan status akreditasi A ( Amat Baik ).Pada saat penelitian dilaksanakan sekolah ini dipimpin oleh Ibu Urip Sayekti,S.Pd.Sekolah memiliki 6 rombongan belajar dan dididik oleh 6 guru kelas,3 guru mata pelajaran,2 guru muatan lokal,1 tenaga Tata Usaha,2 pekarya dan 1 tenaga perpustakaan yang bergabung

Transcript of Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

Page 1: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

1

Bab IV. Analisis dan Pembahasan

4.1 Profil Sekolah

SD Kristen 04 Eben Haezer terletak di jalan Jendral

Sudirman 109 Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga dengan nomor telepon (0298)314 181 dan

alamat e-mail [email protected] mulanya

sekolah ini merupakan bagian dari SD Kristen 3

Salatiga.Namun,karena jumlah murid pada tahun 1969

mencapai paralel 3 kelas untuk tiap tingkatan kelasnya

,kemudian oleh pemerintah diwajibkan membuka sekolah

baru pada tahun 1 Januari 1969.Sekolah baru tersebut

diberi nama SD Kristen 04.

SD Kristen 04 pada awal berdirinya berada di bawah

naungan Komisi Sekolah Gereja Kristen Indonesia Salatiga.

Ketika terjadi perubahan status Komisi Sekolah Gereja

Kristen Indonesia menjadi Yayasan Pendidikan Eben Haezer

,maka pada bagian akhir nama SD Kristen 04 ditambahkan

kata Eben Haezer sehingga menjadi SD Kristen 04 Eben

Haezer dengan Nomor Statistik Sekolah Nasional ( NSSN )

102036202026.

SD Kristen 04 Eben Haezer merupakan sekolah

swasta ,termasuk SD imbas ,dengan status akreditasi A (

Amat Baik ).Pada saat penelitian dilaksanakan sekolah ini

dipimpin oleh Ibu Urip Sayekti,S.Pd.Sekolah memiliki 6

rombongan belajar dan dididik oleh 6 guru kelas,3 guru

mata pelajaran,2 guru muatan lokal,1 tenaga Tata Usaha,2

pekarya dan 1 tenaga perpustakaan yang bergabung

Page 2: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

2

menjadi tenaga kependidikan di tengah-tengah penelitian ini

dilaksanakan.Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Kristen

04 Eben Haezer memiliki murid sejumlah 144 anak.

Visi sekolah SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga yaitu

“PRIMA” yang artinya sekolah berupaya menghasilkan

peserta didik yang “Produktif, Rajin, Inovatif, Mandiri, Aktif

kreatif”. Dengan bekal yang didapat dari sekolah, peserta

didik nantinya akan menjadi insan yang benar-benar

“PRIMA” bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara,

tetapi yang utama adalah bagi Tuhan. Selain itu motto

sekolah ini yaitu “Bringing Students to a Brighter Future”

tetap menjadi landasan bagi guru-guru untuk terus

berjuang membawa peserta didik menuju masa depan yang

lebih cerah.

4.2 Potensi dan Masalah

Pengembangan model awal perpustakaan SD Kristen 04

Eben Haezer diperoleh setelah mengisi angket yang disusun

berdasarkan teori Anthony Giddens dan mengacu pada

Standar Nasional Perpustakaan untuk Sekolah Dasar.

Berikut ini hasil angket tentang perpustakaan SD Kristen 04

Eben Haezer:

Page 3: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

3

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Angket

Perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer

Komponen Skala Skor

Ideal

Peroleha

n

Prosenta

se

Kesenja

ngan

Koleksi buku

dan non

buku

1-10 100 64 64 % 36 %

Layanan yang

mendukung

kurikulum

1-10 90 47 52,22% 47,78

%

Layanan

berbasis TIK 1-10 80 32 40 % 60 %

Pengalokasia

n anggaran

5%

1-10 60 29 48,33 % 51,67

%

Hasil Evaluasi Diri Sekolah pada tabel 4.1 kemudian

diwujudkan berupa skema pengembangan model awal

perpustakaan Sd Kristen 04 Eben sebagai berikut:

Gambar 4. 1 Pengembangan Model Awal Perpustakaan SD Kristen

04 Eben Haezer

Berdasarkan skema 4.2 kemudian dilanjutkan dengan

menyusun analisis SWOT untuk menentukan strategi

pengembangan yang dibutuhkan.

Page 4: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

4

4.2 Pengumpulan Data

Setelah mengetahui pengembangan awal yang

dilaksanakan oleh perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer

Salatiga,langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data

mengenai kekuatan,kelamahan ,peluang dan ancaman yang

dihadapi ( SWOT ).Analisis SWOT dilakukan dengan melalui

Focus Group Discussion. Komponen yang dianalisis

berdasarkan teori Anthony Giddens dan mengacu pada

pasal 23 Undang-undang Perpustakaan nomor 43 tahun

2007 yang meliputi 1) pengembangan koleksi,

2) pengembangan layanan yang mendukung kurikulum,

3) pengembangan perpustakaan berbasis IT, dan 4)

penggunaan anggaran minimal 5% dalam mengembangan

perpustakaan.

FGD dilaksanakan dengan melibatkan kepala sekolah,

dewan pendidik dan petugas perpustakaan. FGD

dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan penjelasan sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Kegiatan FGD Pengembangan Perpustakaan

Tahap Kegiatan

1

Mendiskusikan kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan

perpustakaan sekolah serta menentukan variabel yang akan

dianalisis

2 Skoring analisis SWOT dan menentukan strategi yang akan

digunakan

3 Klarifikasi mengenai hasil analisis SWOT

Untuk memperoleh data tentang kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan, dilaksanakan Focus Group

Discussioan. Berikut ini dideskripsikan pertanyaan panduan

Page 5: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

5

diskusi yang digunakan untuk FGD dan jawaban yang

diperoleh sebagai hasil diskusi:

a. Pengembangan koleksi:

1) Bagaimana kondisi koleksi perpustakaan saat ini?

Apakah sudah memiliki koleksi lain selain buku

teks? (seperti buku referensi, alat peraga, buku

bacaan, majalah, dll) Berdasarkan hasil diskusi

guru-guru, koleksi perpustakaan terdiri dari buku

teks dan koleksi yang lain. Namun, jenis dan

jumlahnya masih kurang, sehingga kadang-kadang

anak-anak merasa bosan. Buku-buku

perpustakaan sebagian besar berupa bantuan dari

pemerintah melalui DAK tahun 2008. Sampai saat

ini belum ada penambahan koleksi yang berupa

buku. Penambahan hanya berupa majalah anak-

anak. Buku referensi, berdasarkan penjelasan dari

petugas Perpustakaan Bapak Catur P, sudah ada

masih kurang Belum ada terbitan baru.

2) Bagaimana pengadaan koleksi perpustakaan?

Apakah melibatkan dewan pendidik? Pengadaan

koleksi pertama melalui Dana Alokasi Khusus dari

pemerintah tahun 2008. Setelah itu koleksi

diadakan dengan membeli Dewan pendidik

dilibatkan dengan mengusulkan judul dan jenis

buku yang dibutuhkan, bahkan dalam proses

pembelian. Pembelian dilakukan melalui penerbit

maupun di toko buku. Pengadaan dengan tukar

menukar belum pernah dilakukan. Buku

sumbangan, selain dari pemerintah sangat sedikit.

Belum ada gerakan untuk meminta sumbangan

buku kepada siswa, komite maupun masyarakat.

Page 6: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

6

3) Apakah rencana pengadaan buku atau koleksi

direncanakan dalam RAPBS? Bagaimana

realisasinya? Pengadaan buku direncanakan di

RAPBS sekolah, dan terelasir sebagian kecil.

Realisasi baru untuk pengadaan majalah.

4) Apakah terjadi penambahan buku secara berkala?

Apa kendalanya? Penambahan buku yang

dilakukan secara berkala adalah majalah.

Sedangkan pengadaan koleksi belum terealisir

sesuai program tahunan Koleksi non buku belum

ada penambahan secara berkala. Kendalanya

adalah keterbatasan anggaran, khususnya yang

bersumber pada dana BOS, misalnya ketika

kebutuhan buku tertentu mendesak, dana BOS

belum cair.

b. Pengembangan layanan yang mendukung kurikulum .

1) Bagaimana pelaksanaan layanan sirkulasi

(peminjaman dan pengembalian)? Apakah

mengalami kendala?. Layanan berjalan lebih

lancar. Saat ini sudah ada pustakawan.

Administrasi perpustakaan sedang dibenahi.

Pelayanan masih bersifat perintisan dan simple.

Buku administrasi untuk mendukung layanan

belum tersedia, termasuk buku pengunjung

maupun buku induk. Sarana prasarana dan

penataan ruangan belum mendukung layanan.

Ruangan terkesan suram dan kurang menarik.

Luas perpustakaan tidak memadai untuk aktifitas

membaca dan kegiatan yang lain karena berbagi

dengan ruang komputer. Buku-buku belum

dikatalogisasi .

Page 7: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

7

2) Apakah sudah melaksanakan layanan bimbingan

baik kepada pengguna potensial maupun aktual?

Kendala? Layanan pendekatan kepada pemustaka

potensial sudah dilaksanakan, namun baru

sebatas himbauan, baik oleh guru maupun

pustakawan. Guru dan pustakawan menghimbau

anak untuk membaca di perpustakaan. Kegiatan

pembinaan kepada pemustaka aktual sudah

dilaksanakan tapi belum intensif, sebatas

himbauan dan ajakan secara lisan secara klasikal.

Belum diadakan program khusus untuk

pembinaan dan pendekatan kepada pemustaka

supaya ke perpustakaan)

3) Kegiatan apa yang dilakukan untuk

memperkenalkan keberadaan perpustakaan?

Belum pernah diadakan kegiatan untuk

memperkenalkan perpustakaan melalui promosi

perpustakaan.Yang sudah dilaksanakan adalah

beberapa kelas menugaskan siswa untuk

mengerjakan tugas dan mencari informasi dari

buku sumber. Kegiatan khusus yang melibatkan

siswa dan komite untuk memperkenalkan

perpustakaan belum pernah diadakan. Kendalanya

adalah belum pernah muncul ide karena

keterbatasan informasi.

4) Apakah perpustakaan mengadakan layanan

membaca di tempat, hari wajib perpustakaan?

Layanan membaca di tempat dilaksanakan pada

beberapa pelajaran. Hari wajib masuk

perpustakaan untuk siswa dilaksanakan satu jam

pelajaran dalam satu minggu untuk tiap kelas Ada

Page 8: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

8

seorang guru yaitu Ibu Priska Winarni, S.Pd yang

mempertanyakan keefektifan hari wajib masuk

perpustakaan mengingat waktunya hanya

35 menit/minggu). Menurut para guru, anak-anak

senang, namun menurut petugas perpustakaan,

anak-anak jenuh karena koleksi yang belum

bertambah jenisnya dan terbatas.

5) Apakah kegiatan perpustakaan dikaitkan dan

mendukung pembelajaran? Belum semua kelas

mengaitkan KMB dengan perpustakaan. Baru kelas

1, 4, dan 5. Kendalanya adalah keterbatasan buku

dan pengelolaan waktu. Khususnya kelas 6 untuk

persiapan ujian.

c. Pengembangan Berbasis IT

1) Apakah sudah melakukan otomatisasi

perpustakaan? Proses otomatisasi sudah

dilaksanakan. Input data sedang dijalankan.

Barcode belum tersedia.

2) Kendala apa yang dihadapi berkaitan dengan

penggunaan IT di perpustakaan? Kendalanya

adalah keterbatasan waktu dan tenaga.

3) Apakah sarana untuk layanan berbasis IT

tersedia? Sarana layanan IT tersedia, kecuali

barcode. Kendalanya adalah komputer yang

tersedia hanya ada 2, namun yang satu tidak

diaktifkan. Komputer tidak dapat digunakan

karena tidak memiliki CD-room .

d. Pengalokasian Dana

1) Apakah pengembangan perpustakaan

direncanakan dalam RAPBS? Ya, pengembangan

perpustakaan direncanakan dalam perencanaan

Page 9: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

9

belum diuraikan tentang 5 komponen

pengembangan perpustakan, namun masih

bersifat global.

2) Apakah dana anggaran perpustakaan ada 5%?

Rencana anggaran untuk pengembangan

perpustakaan Rp6.000.000 dari total keseluruhan

anggaran dana BOS Rp28.800.000 atau 20,83%.

Namun bila dibandingkan dengan keseluruhan

anggaran baik yang bersumber dari yayasan

maupun dari dana BOS yang berjumlah

Rp39.825.000 maka prosentasenya adalah 15%.

3) Apakah ada kendala dalam realisasi

penganggaran? Realisasi anggaran belum

mencapai 100%. Sebagian besar anggaran yaitu

sebesar Rp3.000.000 digunakan untuk pembelian

buku kurikulum 2013. Sedangkan yang lainnya

untuk biaya berlangganan majalah dan surat

kabar, Anggaran untuk penambahan koleksi

berupa buku dan non buku belum direalisasikan.

Berdasarkan FGD kemudian disusun analisis SWOT

sebagai berikut:

4.3.1 Kekuatan

a. Memiliki buku teks mata pelajaran sesuai

dengan kurikulum.

b. Koleksi sesuai dengan perkembangan siswa

c. Guru dilibatkan dalam proses pembelian buku

d. Otomatisasi sudah dilaksanakan

e. Pelayanan sirkulasi sudah dilaksanakan

walaupun perangkat pendukung belum lengkap

f. Petugas ramah dan suka menolong

Page 10: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

10

g. Sudah diadakan jam wajib wajib perpustakaan,

layanan membaca di tempat dan menyediakan

bahan bacaan

h. Pustakawan berijasaih D2 Perpustakaan

i. Pustakawan memiliki ketrampilan di bidang

teknologi informasi dan komunikasi

j. Sudah melakukan otomatisasi perpustakaan

untuk pengadaaan, inventarisasi, katalogisasi,

sirkulasi dan penelusuran

k. Menggunakan komputer untuk mengelola SDP

l. Menggunakan sarana elektronik untuk

menyimpan, mengelola dan menyampaikan

informasi kepada pemustaka

m. Pengalokasian dana 5% direncanakan dalam

RAPBS

4.3.2 Kelemahan

a. Jumlah buku bacaan tidak memadai .Belum

mengalamai penambahan sejak pemberian

bantuan DAK 2008

b. Bahan-bahan untuk pengembangan profesi guru dan bahan referensi terbatas baik jumlah maupun jenisnya

c. Koleksi audio visual dan elektronik yang lain masih sedikit dan belum diventaris khusus dalam buku inventaris perpustakaan

d. Koleksi buku dan non buku belum diadministrasikan dengan baik

e. Kondisi ruangan belum menarik minat anak dan guru untuk ke perpustakaan karena kalau siang panas

f. Pengunjung perpustakaan masih sedikit baik guru maupun murid

Page 11: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

11

g. Keterbatasan jumlah dan jenis buku

menyebabkan siswa bosan membaca di

perpustakaan

h. Perangkat administrasi untuk mendukung

pelayanan sirkulasi belum memadai

i. Belum diadakan pendekatan untuk pemustaka

potensial

j. Pelaksanaan layanan untuk mendukung

kurikulum kurang maskimal, baru sebagian

kecil kelas

k. Kegiatan pembinaan untuk pengguna aktual

belum maksimal

l. Belum ada kegiatan untuk mempromosikan

perpustakaan

m. Belum tersedia layanan fotokopi dan internet

n. Belum tersedia perangkat komputer yang

memadai dan barkode untuk otomatisasi

o. Penggunaan saluran internet dan komputer

untuk layanan belum maksimal

p. Realisasi anggaran sebagian besar untuk

pembelian buku teks dan langganan.Sedangkan

untuk pembelian koleksi buku bacaan,

referensi dan koleksi non buku belum terealisir

q. Belum mengalokasikan anggaran untuk akses

online dan penggunaan internet dan database

perpustakaan

r. Belum mengalokasikan anggaran untuk

pengembangan potensi perpustakaan, serta

pemeliharaan perabot perpustakaan

Page 12: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

12

4.3.3 Peluang

a. Bekerjasama dengan sponsor/donatur, yayasan

dan komite sekolah untuk pengadaan koleksi

baik berupa buku, non buku maupun koleksi

audio visual dan elektronik lainnya

b. Mengembanngkan program kerjasama dengan

perpustakaan lain

c. Mengembangkan program “Peduli Perpustakaan“

bagi warga sekolah

d. Menata ruang perpustakaan supaya lebih

menarik misalnya dengan pengecatan warna

yang cerah, menambah dekorasi yang sesuai

dan penggunaan AC

e. Merancang pembelajaran dengan memanfaatkan

sumber dari koleksi perpustakaan

f. Melibatkan guru dan karyawan untuk

membantu pustakawan dalam

mengadministrasikan koleksi

g. Melibatkan siswa untuk layanan sirkulasi

peminjaman dan pengembalian

h. Mengadakan pelayanan bimbingan bagi siswa

agar mampu menggunakan berbagai jenis

koleksi referensi secara cepat,tepat dan akurat

i. Bekerjasama dengan yayasan dan

memaksimalkan dana BOS untuk pengadaan

komputer, barcode dan layanan internet

j. Pelatihan penggunaan internet untuk

pemanfaatan perpustakaan

k. Pemberian penghargaan bagi siswa yang paling

rajin meminjam buku di perpustakaan secara

berkala

Page 13: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

13

l. Bekerjasama dengan komite dan sponsor untuk

mengadakan kegiatan untuk menarik siswa

datang ke perpustakaan misalnya lomba

m. Mempromosikan keberadaan perpustakaan

kepada warga sekolah dan komite sekolah

dengan berbagai kegiatan dalam momen khusus

n. Bekerjasama dengan pihak ketiga untuk

mengadakan layanan fotokopi

o. Memaksimalkan dana BOS untuk

pengembangan potensi perpustakaan ,termasuk

untuk penambahan koleksi, pelatihan, akes

online dan perawatan perabot

p. Melibatkan yayasan untuk menyediakan

anggaran bagi pengembangan potensi

perpustakaan, termasuk untuk penambahan

koleksi, pelatihan, akes online dan perawatan

perabot

4.3.4 Tantangan

a. Keterbatasan waktu dan tenaga pustakawan

b. Sifat acuh tak acuh dari warga sekolah

berkaitan dengan penambahan koleksi

c. Kurangnya kepedulian komite sekolah terhadap

pengembangan perpustakaan

d. Keterbatasan akses untuk bekerjasama dengan

sponsor

e. Guru bertambah banyak tugasnya selain

mengajar di kelas, yaitu membantu

pengembangan perpustakaan

f. Kemungkinan kurangnya motivasi, ketrampilan

guru dan waktu yang cukup untuk

Page 14: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

14

merancang pembelajaran yang menggunakan

sumber dari koleksi perpustakaan

g. Kemungkinan bertambahnya anggaran yang

besar untuk perawatan, penambahan koleksi,

peningkatan potensi

h. Pemustaka kurang berminat menggunakan

internet

i. Sarana prasarana untuk penggunakaan

teknologi informasi dan komunikasi kurang

memadai

j. Anggaran dana BOS dibatasi 5% untuk

pengembangan perpustakaan

k. Memerlukan anggaran besar untuk

penambahan sarana komputer ,jasa internet

dan sarana pendukung otomatisasi sistem

4.4 Desain Produk

Setelah diperoleh data tentang kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan perpustakaan SD Kristen 04 Eben

Haezer, langkah berikutnya adalah Focus Group Discussion

tahap II. FGD ini dilaksanakan untuk memberikan skoring

analisis SWOT berdasarkan analisis faktor internal (Internal

Factors Analysis Summary) dan faktor eksternal (Eksternal

Factors Analysis Summary).Setelah menentukan skoring,

langkah berikutnya adalah menentukan strategi yang

direncanakan berdasarkan hasil analisis SWOT.Strategi

meliputi komponen pengembangan koleksi,pengembangan

layanan yang mendukung kurikulum,pengembangan

layanan berbasis IT dan pengembangan penggunaan

anggaran minimal 5 %

Page 15: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

15

Rangkuman hasil analisis SWOT dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis SWOT

NO KOMPONEN POSISI KETERANGAN

1 Pengembangan Koleksi S-O (1,15 : 0,95 ) Posisi kuat dan

memiliki peluang

2 Pengembangan layanan

yang mendukung

kurikulum

W-O (-3:03 ) Posisi lemah

namun memiliki

peluang

3 Pengembangan layanan

berbasis IT

W-O(-1:0) Posisi lemah

namun memiliki

peluang

4 Pengembangan

Anggaran minimal 5 %

S-T (0,9 :-0,20 ) Posisi kuat

namun

menghadapi

tantangan

Berikut ini diuraikan matriks SWOT untuk tiap-tiap

komponen dan strategi yang akan dilaksanakan.

4.4.1. Pengembangan Koleksi

Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor

internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :

Page 16: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

16

Gambar 4.2 Matriks SWOT Pengembangan Koleksi

Strategi pengembangan koleksi yang direncanakan

sebagai berikut:

1. Memberdayakan berbagai pihak untuk terlibat aktif

dalam mengembangkan koleksi, diantaranya:

a. Komite sekolah, misalnya dengan mengusulkan

kepada komite untuk menyusun program dan

kegiatan yang mendukung pengembangan koleksi

perpustakaan

b. Para siswa, misalnya dengan program peduli

perpustakaan. Hal yang dilakukan misalnya siswa

diminta untuk mengumpulkan buku bacaan dan

koleksi lain milliknya yang sudah tidak digunakan

untuk disumbangkan ke perpustakaan sekolah.

c. Dunia industri dan dunia usaha dijajaki untuk

menjadi sponsor dalam pengembangan koleksi

2. Menyelenggarakan sosialisasi pemanfaatan koleksi

perpustakaan secara efekstif bagi warga sekolah

dengan mengundang nara sumber pakar

perpustakaan misalnya dari kalangan akademisi

universitas maupun dari perpustakaan daerah.

S-0 (1.15:0.95)

KEKUATAN

Page 17: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

17

3. Bekerjasama dengan unit-unit sekolah yang berada

dalam lingkungan Yayasan Pendidikan Eben haezer,

misalnya dengan mengadakan tukar menukar koleksi.

4. Menjajaki kemungkinan kerjasama dengan

perpustakaan lain, misalnya perpustakaan sekolah

lain maupun perpustakaan umum.

5. Update koleksi baik buku non buku yang sesuai

dengan perkembangan peserta didik. Dengan buku-

buku terbitan baru dan selalu diupdate diharapkan

siswa tidak menjadi bosan.

4.4.2 Pengembangan layanan yang mendukung kurikulum.

Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor

internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :

Gambar 4.3 Matriks SWOT Pengembangan Layanan yang

mendukung Kurikulum

Strategi yang dilakukan, yaitu:

a. Mengecat dan mendekor ruangan perpustakaan

dengan warna-warni yang menarik siswa.

b. Penataan ulang ruangan supaya pemustaka

tertarik datang ke perpustakaan

KEKUATAN KELEMAHAN

W-O ( -0.3 :0.3)

Page 18: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

18

c. Penambahan sarana prasarana untuk mendukung

layanan perpustakaan, misalnya AC dan barcode

d. Meningkatkan efektifitas pemberian tugas mata

pelajaran dengan memanfaatkan koleksi di

perpustakaan.

e. Menjadwalkan siswa untuk membantu pelayanan

sirkulasi peminjaman dan pengembalian

f. Mengadakan bimbingan kepada para siswa dan

guru tentang proses sirkulasi peminjaman dan

pengembalian.

g. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah sponsor

dan masyarakat dalam melaksanakan lomba untuk

mendukung pengembangan perpustakaan.

h. Memotivasi siswa untuk rajin membaca di

perpustakaan dengan mengadakan pemilihan

pembaca paling rajin secara berkala dan pemberian

penghargaan.

i. Mengadakan kegiatan promosi perpustakaan

dengan melibatkan seluruh warga

4.4.3 Layanan yang Berbasis IT

Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor

internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :

Page 19: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

19

Gambar 4.4 Matriks SWOT Pengembangan Layanan Berbasis IT

Strategi yang akan dilakukan yaitu:

a. Penambahan komputer dan sarana yang lain

untuk memperlancar sirkulasi peminjaman dan

pengembalian berbasis IT

b. Penambahan fasilitas dalam komputer,yaitu CD

Room

c. Pelatihan kepada warga sekolah tentang

penggunaan internet sebagai sumber belajar secara

maksimal

d. Peningkatan pemanfaatan perpustakaan sebagai

sumber belajar berbasis IT dengan pemasangan

WIFI

e. Meningkatkan kemampuan dan wawasan guru dan

pustakawan dalam mengembangkan layana

f. perpustakaan dengan mengadakan studi banding

ke perpustakaan yang dijadikan percontohan

KELEMAHAN KEKUATAN

W-O(-1:0)

Page 20: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

20

1.4.4 Pengembangan Penggunaan Anggaran

Minimal 5 %

Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor

internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :

Gambar 4.5 Matriks Pengembangan Penggunaan Anggaran

Minimal 5 %

Strategi yang akan dilaksanakan yaitu:

a. Penggalangan dana bekerjasama dengan komite

sekolah dan dunia usaha dunia industri

b. Mengalihkan anggaran dalam RKAS yang belum

menjadi prioritas ke anggaran pengembangan

perpustakaan.

c. Melaksanakan gerakan Peduli Perpustakaan

dengan kegiatan menyumbang perpustakaan

dalam rangka penghematan anggaran dengan

melibatkan warga sekolah dan stakeholder.

KELEMAHAN KEKUATAN

S-T (0.9: -0.20 )

Page 21: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

21

d. Memberdayakan peserta didik secara maksimal

untuk membantu pengembangan perpustakaan.

e. Memanfaatkan peluang bantuan dari pemerintah

dengan mencari akses seluas-luasnya ke dinas

pendidikan kota.

4.5 Pengembangan Model Akhir dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis SWOT peneliti mengusulkan tahap

pengembangan model akhir . Skema pengembangan model

akhir perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer

dijelaskan sebagai berikut :

1) Layanan yang mendukung pelaksanaan kurikulum

Berdasarkan analisis SWOT pengembangan layanan

yang mendukung kurikulum pada posisi W-O, dalam

arti memiliki peluang untuk dikembangkan namun

dalam posisi lemah. Menurut peneliti komponen ini

perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan

terlebih dahulu karena merupakan “roh” dari

perpustakaan supaya tidak hanya berfungsi sebagai

gudang buku.

2) Pengembangan koleksi

Tahap berikutnya adalah pengembangan koleksi.

Komponen ini berdasarkan analisis SWOT terletak

pada kwadran S-O, dalam arti posisi kuat dan

memiliki peluang untuk dikembangkan

Pengembangan koleksi diperlukan untuk

mendukung pengembangan layanan yang

mendukung kurikulum.

Page 22: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

22

1) Layanan berbasis IT

Tahap berikutnya adalah pengembangan layanan

berbasis IT. Berdasarkan analisis SWOT komponen

ini terletak pada W-O, dalam arti posisi lemah dan

memiliki peluang yang kecil. Dengan

pengembangan layanan berbasis IT diharapkan

dapat memperlancar pengembangan layanan untuk

mendukung kurikulum

2) Penggunaan anggaran minimal 5%

Tahap terakhir adalah pengembangan penggunaan

anggaran. Komponen ini berada pada kwadran S-T,

dalam arti posisi kuat namun menghadapi

ancaman. Komponen ini dikembangkan pada tahap

akhir karena kondisi anggaran dipengaruhi oleh

kebijakan pemerintah dan yayasan.

Page 23: Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW

23

Gambar 4.6 Skema Pengembangan Model Akhir

SNP

1. LAYANAN

YANG

MENDUKUNG

KURIKULUM

2. PENGEMBANGAN

KOLEKSI

3. LAYANAN YANG

BERBASIS IT

4. PENGGUNAAN

ANGGARAN MINIMAL 5

%