BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA...
Transcript of BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA...
BAB III
PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA
PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC
3.1. Pengertian
Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang
sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin. Pada motor TOYOTA CORONA
2000 CC ada beberapa komponen yang sangat penting yang mendukung kinerja
sebuah mesin. Komponen tersebut adalah: torak, batang torak, poros engkol dan
mekanisme katup. Sedangkan tempat terjadinya proses pembakaran adalah liner
silinder dan tempat dudukan mekanisme katup adalah kepala silinder.
Pengukuran komponen utama adalah pengukuran yang dilakukan pada
komponen komponen utama pada sebuah motor untuk mengetahui berapa besar
keausan yang terjadi pada komponen tersebut setelah dipakai beberapa tahun.
Dengan terjadinya keausan pada komponen mengakibatkan Kinerja Mesin
Berkurang dan Daya Mesin Berkurang.
3.2. Komponen-komponen Utama pada Mesin TOYOTA CORONA 2000 CC
3 .2.1 Silinder Liner
Silinder liner adalah tempat terjadinya proses pembakaran pada sebuah motor.
Dimana panas yang dihasilkan akan dirubah menjadi tenaga mekanik dengan
adanya gerak turun naik torak dalam tiap-tiap silinder.
Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada liner silinder
terlebih dahulu dilakukan pengukuran, dan hasil pengukuran adalah sebagai berikut
:
Ukuran standar Liner Silinder
SILINDER ATAS TENGAH BAWAH
I 84 84 84
II 84 84 84
III 84 84 84
IV 84 84 84
Hasil pengukuran liner silinder Over Size (O/S) 1,00 (mm)
SILINDER ATAS TENGAH BAWAH
I 85,00 85,05 85,05
II 85,00 85,00 85,00
III 85,05 85,05 85,00
IV 85,00 85,00 85,05
Dari hasil pengukuran diatas diketahui bahwa liner silinder sudah mengalami
over size 1,00 dan keausan sebesar 0,05 mm tetapi liner silinder masih dapat
digunakan. Karena keausan silinder belum melewati 85,10 mm.
Gambar 3.1 Silinder Liner
3.2.2 Piston
Piston berfungsi untuk mengkompresikan campuran bahan bakar dan udara
didalam ruang bakar. Pada motor TOYOTA CORONA 2000 cc mengunakan empat
piston, dari pemeriksaan yang dilakukan semua piston masih dalam keadaan baik,
dengan data hasil pengukuran sebagai berikut :
Tabel .3.2.Data Hasil Pengukuran Pada Piston (mm)
Ukuran Standar (mm)
Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 83,96 83,96 83,96 83,96
L 84,84 84,84 84,84 84,84
d 22,00 22,00 22,00 22,00
Hasil Pengukuran Piston Over Size (O/S) 1,00 (mm)
Dimemsi Silinder I Ssilinder II Silinder III Silinder IV
D 84,95 84,90 84,90 84,95
L 84,84 84,84 84,84 84,84
d 22,00 22,00 22,00 22,00
Dari hasil pengukuran diatas torak sudah mengalami over size 1,00 dan torak
masih dapat digunakan karena keausan belum melewati 84,95 mm.
Gambar 3.2 Piston
3.2.3 Connecting rod
Connecting rod berfungsi untuk menghubungkan piston dengan poros engkol.
Pada motor TOYOTA CORONA 2000 cc menggunakan batang penghubung
biasa berjumlah 4 (empat) buah. Connecting rod banyak mengalami keausan
biasanya pada bagian–bagian yang berhubungan dengan metal jalan, akan tetapi
keausan ini tidak terlalu besar karena tertahan oleh metal jalan tersebut sehingga
masih dapat berfungsi dengan baik, dengan data hasil pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3.3. Data hasil pengukuran pada Batang Torak
Ukuran standar (mm)
Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 56 56 56 56
d 22 22 22 22
L 101,35 101,35 101,35 101,35
T 28,80 28,80 28,80 28,80
Hasil pengukuran (mm)
Dimernsi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV
D 56 56 56 56
d 22 22 22 22
L 101,35 101,35 101,35 101,35
T 28,80 28,80 28,80 28,80
Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa kelonggaran antara bushing
dan pena torak masih dapat digunakan bila pena torak dilumasi dengan oli mesin,
pena dapat ditekan dengan ibu jari pada temperatur normal.
Gambar 3.3 connecting rod (batang torak)
3.2.4 Ring Piston
Pada motor TOYOTA CORONA 2000 cc menggunakan dua buah ring
kompresi dan satu buah ring oli. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah
kebocoran kompresi dan ring oli berfungsi untuk mencegah ikut terbakarnya oli
pada waktu langkah kompresi. Karena ring piston selalu mengalami gesekan
terhadap dinding silinder, maka ring piston akan mengalami keausan.
Semua ring piston masih dalam keadaan baik, dengan data hasil pengukuran
sebagai berikut :
Tabel 3.4. Data Hasil pengukuran pada ring piston (mm)
Ukuran standar (mm)
JENIS T D
RING I 2,50 88,96
RING II 2 88,96
RING OLI 3,75 88,96
Hasil pengukuran ring piston Over Size 1,00 (mm)
SILINDER I
JENIS T D
RING I 2,50 93,95
RING II 2 93,95
RING OLI 3,75 93,95
SILINDER II
JENIS T D
RING I 2,50 93,95
RING II 2 93,95
RINGR OLI 3,75 93,95
SILINDER III
JENIS T D
RING I 2,50 93,95
RING II 2 93,95
RING OLI 3,75 93,95
SILINDER IV
JENIS T D
RING I 2,50 93,95
RING II 2 93,95
RING OLI 3,75 93,95
Hasil pengukuran celah samping (Side Clereance )dan celah ujung (End Gep)
Ukuran standart (mm)
RING CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,20 11,35
RING II 2,70 11,40
RING OLI 4,35 7,45
Hasil pengukuran (mm)
SILINDER I
RING CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,22 11,40
RING II 2,65 11,45
RING OLI 4,32 7,50
SILINDER II
RING CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,23 11,39
RING II 2,70 11,38
RING OLI 4,33 7,47
SILINDER III
RING CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,23 11,40
RING II 2,65 11,40
RING OLI 4,34 7,50
SILINDER IV
RING CELAH SAMPING CELAH UJUNG
RING I 2,24 11,41
RING II 2,70 11,40
RING OLI 4,35 7,51
Gambar 3.4 cincin torak
3.2.5 Pena piston
Pena piston berfungsi menghubungkan piston dengan connecting rod (batang
torak)
Pada motor Toyota Corona 2000 cc ini, pena pistonnya masih dalam keadaan
baik dan tidak banyak mengalami keausan sehingga masih berfungsi dengan
keadaan baik, dengan data hasil pengukuran sebagai berikut.
Tabel 3.5 Data Hasil Pengukuran Pada Pena Piston (mm)
Ukuran Standart (mm)
DIMENSI SILINDER I SILINDER II SILINDER III SILINDER IV
L 74,85 74,85 74,85 74,85
D 22 22 22 22
d 14 14 14 14
Hasil Pengukuran (mm)
DIMENSI SILINDER I SILINDER II SILINDER III SILINDER IV
L 74,85 74,85 74,85 74,85
D 22 22 22 22
d 14 14 14 14
Gambar 3.5 pena piston
3.2.6 Katup
Katup berfungsi sebagai pintu saluran masuk dan saluran buang.
Sedangkan bagian katup yang mengalami keausan adalah bagian kepala katup
karena berhubungan langsung dengan panas pembakaran.
Pada motor Toyota Corona 2000 cc ini semua katup masih dalam keadaan
baik, sedangkan kerak yang terdapat dalam kepala katup buang masih dapat dengan
mudah dibersihkan sehingga keadaanya benar-benar baik, dengan data hasil
pengukuran sebagai berikut :
Tabel 3.6. Data Hasil Pengukuran Pada Katup (mm)
Ukuran Standart (mm)
KATUP MASUK (IN)
SILINDER L D Dt T
I 113 43,1 6,7 4
II 113 43,1 6,7 4
III 113 43,1 6,7 4
IV 113 43,1 6,7 4
Dari hasil pengukuran diketahui bahwa katup masih dalam keadaan baik dan
belum mengalami kerusakan.
KATUP BUANG (EX)
SILINDER L D dt t
I 113 36,2 6,7 36,2
II 113 36,2 6,7 36,2
III 113 36,2 6,7 36,2
IV 113 36,2 6,7 36,2
Hasil Pengukuran (mm)
KATUP MASUK (IN)
SILINDER L D dt t
I 113 43,1 6,7 4
II 113 43,1 6,7 4
III 113 43,1 6,7 4
IV 113 43,1 6,7 4
KATUP BUANG (EX)
SILINDER L D dt t
I 113 36,2 6,7 36,2
II 113 36,2 6,7 36,2
III 113 36,2 6,7 36,2
IV 113 36,2 6,7 36,2
Gambar 3.6 Katub
3.2.7 Pegas katup
Pegas katup berfungsi untuk menekan katup agar dapat menutup, pada
motor Toyota Corona 2000 cc pada setiap katup terdapat 1(satu) buah pegas.
Pada motor bensin Toyota Corona 2000 cc ini semua pegas katup masih
dalam keadaan baik, dan kelenturanya masih baik, dengan data hasil pengukuran
sebagai berikut :
Tabel 3.7. Data Hasil Pengukuran Pada Pegas Katup (mm)
Ukuran Standart (mm)
PEGAS KATUP MASUK
SILINDER L D
Pegas luar 47,5 33,7 I
Pegas dalam 42,85 22,90
Pegas luar 47,5 33,7 II
Pegas dalam 42,85 22,90
Pegas luar 47,5 33,7 III
Pegas dalam 42,85 22,90
Pegas luar 47,5 33,7 IV
Pegas dalam 42,85 22,90
Dari hasil pengukuran diketahui bahwa pegas katup masih dalam keadaan
baik dan masih bisa digunakan.
PEGAS KATUP BUANG
SILINDER L D
Pegas luar 47,10 33,7 I
Pegas dalam 42,80 22,90
Pegas luar 47,11 33,7 II
Pegas dalam 42,79 22,90
Pegas luar 47,15 33,7 III
Pegas dalam 42,81 22,90
Pegas luar 47,16 33,7 IV
Pegas dalam 42,82 22,90
Hasil pengukuran (mm)
PEGAS KATUP MASUK
SILINDER L D
Pegas luar 47,22 33,7 I
Pegas dalam 42,80 22,90
Pegas luar 47,10 33,7 II
Pegas dalam 42,79 22,90
Pegas luar 47,20 33,7 III
Pegas dalam 42,81 22,90
Pegas luar 47,21 33,7 IV
Pegas dalam 42,82 22,90
PEGAS KATUP BUANG
SILINDER L D
Pegas luar 47,22 33,7 I
Pegas dalam 42,80 22,90
Pegas luar 47,10 33,7 II
Pegas dalam 42,79 22,90
Pegas luar 47,20 33,7 III
Pegas dalam 42,81 22,90
Pegas luar 47,21 33,7 IV
Pegas dalam 42,82 22,90
Gambar 3.7 Pegas Katup
3.2.8 Rocker Arm dan Dan Rocker Shaf
Rocker arm berfungsi untuk mendorong katup untuk gerakan membuka dan
menutup katup dengan pegas. Pada motor TOYOTA CORONA 2000 cc. Gerakan
rocker arm langsung digerakkan oleh poros cam.
Rocker shaf berfungsi untuk menempatkan rocker arm atau sebagai dudukan
rocker arm.
Semua rocker arm dan rocker shaf masih dalam keadaan baik, dengan data
hasil pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.8. Data Hasil Pengukuran Rocker Arm dan Rocker Shaf (mm)
Ukuran Standar (mm)
ROCKER ARM
DIMENSI SILINDER I SILINDER II SILINDER III SILINDER IV
D 18,70 18,70 18,70 18,70
L 97,50 97,50 97,50 97,50
T 36,90 36,90 36,90 36,90
A 7 7 7 7
ROCKER SHAFT
DIMENSI I II
D 18,65 18,65
L 32,50 32,50
Hasil pengukuran (mm)
ROCKER ARM
DIMENSI SILINDER I DLINDER II SILINDER III SILINDER IV
D 18,70 18,70 18,70 18,70
L 97,50 97,50 97,50 97,50
T 36,90 36,90 36,90 36,90
A 7 7 7 7
ROCKER SHAFT
DIMENSI I II
D 18,65 18,65
L 32,50 32,50
Dari hasil pengukuran dapat diketahui bahwa rocker arm dan rocker shaf masih dalam
keadaan baik dan masih bisa digunakan.
Gambar 3.8 Rocker Arm dan Rocker Shaft
3.2.9 Cam Shaft
Cam shaf berfungsi untuk mengerakan rocker arm pada motor bensin
TOYOTA CORONA 2000 cc menggunakan 1 Poros nok (cam) atau dengan jenis
OHV ( Over Head Valve).
Tabel 3.9. hasil pengukuran dari poros cam (mm)
Ukuran standar (mm)
DIAMETER CAM SHAF
Depan Tengah Belakang
D.LuarChamshaft 32,00 35,00 43,85
TINGGI TONJOKAN CAM
KATUP MASUK KATUP BUANG
SILINDER I 38,36 38,25
SILINDER II 38,36 38,25
SILINDER III 38,36 38,25
SILINDER IV 38,36 38,25
Hasil Pengukuran (mm)
DIAMETER CAM SHAFT
DEPAN TENGAH BELAKANG
D.Luar Camshaft 31,95 34,90 43,75
TINGGI TONJOKAN CAM SILINDER IV
KATUP MASUK KATUP BUANG
SILINDER I 38,30 38,20
SILINDER II 38,25 38,15
SILINDER III 38,30 38,20
SILINDER IV 38,30 38,20
Dari hasil yang dilakukan diketahui bahwa cam shaf masih dalam keadaan baik dan
masih dapat digunakan.
Gambar 3.9 Cam Shaft
3.2.10 Poros Engkol (Crank Shaft)
Poros engkol berfungsi untuk menghasilkan gerak rotasi dan menjaga
gerak piston selanjutnya. Poros engkol pada TOYOTA CORONA 2000 cc
mempunyai beberapa bagian, yaitu:
a. Crank jaurnal
Crank jaurnal adalah bagian-bagian yang berputar pada dudukannya. Pada
crank jaurnal terdapat bantalan yang disebut metal duduk yang berfungsi
mencegah keausan pada crank jaurnal dan pada dudukkannya.
b. Crank pin
Crank pin merupakan tempat pemasangan ujung besar batang
penghubung. Pada crank pin terdapat bantalan untuk mencegah keausan. Bantalan
ini disebut metal jalan.
Pada poros engkol yang mengalami keausan adalah pada bagian yang
berhubungan dengan metal.
Poros engkol pada Toyota Corona masih dalam keadaan baik, dengan data
hasil pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.10. Data Hasil Pengukuran Poros Engkol (mm)
Ukuran standart (mm)
SILINDER D. Main .j D. crankpin
I 60,20 52,50
II 60,20 52,50
III 60,20 52,50
IV 60,20 52,50
Hasil Pengukuran (mm)
SILINDER D. Main. J D. Crankpin
I 60,10 52,50
II 60,15 52,45
III 60,15 52,45
IV 60,15 52,50
Dari hasil pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa poros engkol masih dalam
keadaan baik dan masih dapat digunakan.
Gambar 3.10 Poros Engkol