BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe...
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe / metode penelitian studi
korelasi (Correlation Study), merupakan penelitian atau penelahan
hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok
subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu
dengan gejala lain, atau variabel satu dengan variabel lain
(Notoadmodjo, 2010).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (sugiono.
2010). Pengidentifikasian variabel penelitian membantu dalam
menentukan teknik analisis data. Adapun variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (Dependent): Activity of Daily Living (ADL).
2. Variabel Tergantung (Independent): Konsep Diri (Self-Concept).
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Activity of Daily Living (ADL).
Activity of Daily Living merupakan keterampilan melakukan
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara
mudah dan layak. Activity of Daily Living diungkap melalui
kuesioner yang meliputi Mandi, berpakaian, toileting, makan,
berpindah, berumah tangga, kemampuan untuk menangani
keuangan, tanggung jawab untuk pengobatan sendiri, laundry,
dan transportasi. Semakin tinggi skor yang dimiliki maka activity
of daily living klien semakin tinggi atau lebih baik.
2. Konsep Diri
Konsep diri adalah cara individu melihat pribadinya secara
utuh, melipiti fisik, emosi, intelektual, social dan spiritual dan
juga konsep diri diperoleh dari pengalaman dan interaksi
individu dengan lingkungan sekitar.
Variabel ini diteliti menggunakan skala penelitian yang
dibuat oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada dimensi-
dimensi konsep diri menurut Suliswati (2005). & Kusumawati, F.
and Hatono, Y. (2010). Meliputi: Identitas diri, ideal diri, citra
tubuh, harga diri dan peran. Semakin tinggi skor yang di dapat,
artinya konsep diri dari klien harga diri rendah semakin tinggi.
D. Karakteristik Responden Penelitian
1. klien yang mempunyai diagnosa keperawatan Harga Diri
Rendah yang sementara rawat inap di RSJ Daerah Dr. Amino
Gondohutomo Semarang.
2. Pendidikan tamat SD – Sarjana
3. Klien dalam keadaan tenang dan bersedia bila diajak
berkomunikasi.
4. Klien tidak dalam pengaruh Electro Convulsive Therapy (ECT).
5. Klien dapat berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Sugiyono (2011) mengatakan Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau sukyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan menurut Hadi (1997), sejumlah
individu yang paling sedikit memiliki satu cirri atau sifat yang
sama.
Populasi dalam penelitian ini adalah klien yang sementara
di rawat di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo
Semarang dengan diagnosa keperawatan Harga Diri Rendah.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk
itu sampel yang diambil dari populasi harus reperesentatif atau
mewakili (Sugiyono. 2011). Roscoe (1982, dalam Sugiyono,
2011:91) mengatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam
penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive
sampling berdasarkan karakteristik responden yang telah
disusun oleh peneliti. Peneliti menggunakan semua klien
dengan diagnosa gangguan konsep diri; harga diri rendah di
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang telah
memenuhi kriteria responden tersebut sejak tanggal 22
Desember 2011 sampai dengan tanggal 5 Januari 2012.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dapat berupa pertanyaan
atau penyataan tertutup atau terbuka yang dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
Menurut Sekaran (1992, dalam Sugiyono 2011:142) mengemukakan
beberapa prinsip dalam penulisan kuesioner sebagai teknik
pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan, pengukuran dan
penampilan fisik.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran
model Likert dan semua pertanyaan/pernyataan dalam bentuk
Favorable dan Unfavorable. Skala digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Setiap jawaban yang dihubungkan dengan bentuk
pertanyaan/pernyataan yang dihubungkan dengan kata-kata sebagai
berikut: (1) ya, (2) kadang-kadang, (3) tidak. Skala pengukuran yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Skala Konsep Diri
Tabel 3.1 Blue Print Skala Konsep Diri
Aspek Indikator Item
Total Favorable Unfavorable
Identitas Diri (self-identity)
1. Memahami diri sebagai organisme yang utuh.
2. Berbeda dan terpisah dengan orang lain.
3. Mengakui diri sendiri.
4. Mengakui jenis kelamin sendiri.
1, 3, 5, 6, 7 2, 4, 8
8
Ideal Diri (self-ideal)
1. Persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah berdasarkan standar pribadi.
9, 10, 12, 14
11, 13, 15
7
Citra Tubuh (body image)
1. Penampilan fisik.
2. Tinggi badan.
16, 18, 20, 22
17, 19, 21, 23 8
3. Berat badan. 4. Cara individu
meamndang dirinya.
Harga Diri (self-
esteem)
1. Kepuasan individu terhadap pribadinya.
2. Perasaan sebagai pribadi yang tepat.
24, 25, 27, 28, 30
26, 29
7
Peran (self-role)
1. Kedudukan dalam kelaurga.
2. Peran dalam keluarga.
3. Fungsi dalam keluarga.
4. Kelompok sosial.
5. Kelompok umum.
31, 33, 35, 37, 39, 41
32, 34, 36, 38, 40, 42
12
Total 42
Skala konsep diri mempunyai pilihan jawaban sebanyak 3
dengan skoring dari 3 samapi dengan 1, maka peluang skor
tertinggi adalah 3 x 20 = 60, dan peluang skor terendah adalah
1 x 20 = 20. Untuk menentukan tinggi rendahnya konsep diri
digunakan tiga kategori yaitu, tinggi, sedang, dan rendah.
Dengan adanya skor tertinggi, skor terendah, dan banyaknya
kategori, maka dapat dihitung lebar interval dengan rumus
sebagai berikut:
dibulatkan menjadi 13
Dengan interval tersebut, maka tinggi rendahnya hasil
pengukuran variabel konsep diri dapat dikategorikan sebagai
berikut:
47 ≤ + ≤ 60 = Tinggi
33 ≤ + ≤ 47 = Sedang
20 ≤ + ≤ 33 = Rendah
2. Skala Activity of Daily Living (ADL)
Tabel 3.2 Blue print Skala Activity of Daily Living (ADL)
Indikator Pentanyaan
Aktivitas
Jawaban Item Jumla
h Item Tidak sama
sekali
Dengan
bantuan
Anda
sendiri
Mandi 1. Dapat
mandi
secara
mandiri.
2. Mampu
menyikat
gigi sendiri.
2
Berpakaian 1. Dapat
memakai
baju sendiri.
2
2. Dapat
berpakaian
dengan baik
seperti
memasang
kancing
baju dan
memakai
alas kaki.
Toileting 1. Mampu
membersihk
an diri
sendiri
setelah BAB
dan BAK.
1
Makan 1. Mengambi
l makanan
dan
minuman
sendiri.
2. Mampu
mencuci
piring dan
gelas
sendiri.
2
Berpindah/
memindahkan
1. Mampu
jalan-jalan,
berolah
raga
sekitar
luar.
2. Dapat
menyebera
2
ng jalan
raya
sendiri.
Pekerjaan
Rumah
Tangga
1. Mampu
melakukan
pekerjaan
rumah
seperti
menyapu
halaman.
2. Mampu
membersih
kan tempat
tidur
sendiri.
2
Kemampuan
untuk
menangani
keungan
1. Mampu
mengurus
uang
sendiri
ketika
keluar.
2. Mengenal
mata uang
dan jumlah
nominal
uang.
2
Tanggung
jawab
pengobatan
sendiri
1. Mampu
minum
obat
sendiri.
2. Dapat
mengenal
jenis obat
2
yang di
minum.
Laundry 1. Dapat
mencuci
baju
sendiri.
1
Transportasi 1. Berjalan
sendiri
mengguna
kan
kendaraan
umum atau
mobil
pribadi.
2. Bisa pergi
sendiri ke
tempat
umum.
2
Total 18
Skala activity of daily living mempunyai pilihan jawaban
sebanyak tiga dengan skoring dari tiga sampai satu, maka
peluang skor tertinggi adalah 3 x 11 = 33, dan peluang skor
terendah adalah 1 x 11 = 11. Untuk mengukur tinggi rendahnya
activity of daily living digunakan tiga kategori yaitu, tinggi
sedang, dan rendah. Dengan adanya skor tertinggi, skor
terendah, dan banyaknya kategori maka dapat dihitung lebar
interval dengan rumus sebagai berikut:
dibulatkan menjadi 7
Dengan interval tersebut, maka tinggi rendahnya hasil
pengukuran variabel activity of daily living dapat dikategorikan
sebagai berikut:
26 ≤ + ≤ 33 = Tinggu
18 ≤ + ≤ 26 = Sedang
11 ≤ + ≤ 18 = Rendah
G. Validitas dan Reliabilitas
Salah satu unsur terpenting dalam sebuah penelitian adalah
menentukan validitas dan reabilitas suatu alat ukur. Alat ukur yang
baik harus memenuhi persyaratan valditas dan realibilitas yang
ditunjukan dengan tingginya validitas dan realibilitas suatu alat ukur
tersebut (Azwar, 2000).
1. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010), dan
merupakan skala yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang
teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas (Azwar,
2008).
Validitas menurut Tjalla (1999), diartikan sebagai tingkat
kemampuan instrument penelitian untuk mengungkap data sesuai
dengan masalah yang hendak diungkapkan. Dengan kata lain,
validitas berarti bahwa instrument penelitian membuktikan
kemampuannya dalam mengungkapkan sesuatu yang diamati
oleh peneliti, sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Reliabilitas
Realibilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan
hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran
dengan kata lain, realibilitas menunjukkan bahwa hasil pengukuran
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Azwar.
1999). Rumus yang digunakan untuk menguji realibilitas yaitu
rumus alpha cronbach sebagai berikut:
2
22
1 S
SiS
N
N
Keterangan:
: Koefisian Alpha Cronbach
N : Jumlah Item
S2 : Varians dari seluruh skor (skor total)
Si2 : Varians dari tiap item
(∑Si2 = S12 + S22+….+ Sn2)
Dalam penelitian ini standar reliabilitas yang digunakan,
mengikuti standar reliabilitas yang dikemukakan oleh Azwar (1999),
yaitu:
a. r < 0,7 : sebagai kategori tidak reliabel
b. 0,7 ≤ r < 0,8 : sebagai kategori cukup reliabel
c. 0,8 ≤ r < 0,9 : sebagai kategori reliabel baik
d. 0,9 ≤ r < 1,0 : sebagai kategori sanagt reliabel.
H. Analisa Data
Analisa data penelitian ini bertujuan untuk mencari adanya hubungan antara
konsep diri dengan pemberian activity of daily living dengan menggunakan
teknik Korelasi Product Moment dari Person (bila datanya berdistribusi
normal) dan Sperman’s Rank (bila data tidak berdistribusi normal) dengan
bantuan SPSS FOR WINDOWS versi 16.0.