BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:72) model penelitian eksperimen adalah
model penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan. Dalam penelitian ini
perlakuan yang digunakan adalah model pembelajaran Make A Match. Lalu, jenis
penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian Quasi-Experimental
Research (Penelitian Eksperimen Semu).
3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD yang terletak di Kecamatan Mertoyudan
Kabupaten Magelang, namun yang dijadikan sebagai bahan penelitian hanya SD
N Kalinegoro 5 kelas V A dan kelas V B. Penelitian ini dilakukan pada semester
genap tahun ajaran 2014/2015 mulai dari bulan Januari sampai April 2015.
3.1.3 Prosedur Eksperimen
Sesuai dengan desain eksperimen yang akan digunakan maka prosedur
eksperimennya yaitu sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi tes.
b. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
c. Menguji cobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk soal pilihan ganda
d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas eksperimen untuk
mengetahui validitas dan reabilitas soal.
e. Melakukan tes 1 pada kedua kelas untuk mengetahui kondisi awalnya.
f. Memberi perlakuan terhadap siswa kelas V A sebagai kelas eksperimen, dan
siswa kelas V B sebagai kelas kontrol.
g. Memberi tes 2 pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
h. Menganalisis hasil yang diperoleh dari hasil tes belajar.
16
i. Menyusun laporan hasil penelitian.
Langkah yang selanjutnya adalah menyusun rancangan penelitian.
Rancangan penelitian yang akan dilakukan pertama adalah memastikan kedua
kelompok memiliki kondisi awal yang sama dengan cara melakukan tes 1 pada
kedua kelompok. Kemudian kelas kontrol pada kelas V B diberikan perlakuan
dengan konvensional sedangkan kelas eksperimen kelas V A diberi perlakuan
dengan model pembelajaran Make A Match dengan menggunakan kartu-kartu
yang telah disediakan. Setelah itu dilakukan tes ke-2 untuk mengetahui hasil
belajar masing-masing kelas, lalu dianalisis dan digunakan untuk menyusun
laporan, terkait penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Secara
sederhana rancangan penelitian dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Tabel 3.1
Bagan Rancangan Penelitian Efektifitas Model Pembelajaran Make a-Match
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD N Kalinegoro 5 Semester II
Tahun 2014/2015
Dalam penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design, jenis
desain yang digunakan Nonequivalent Control Group Design, karena dalam
penelitian ini kelas eksperimen ataupun kelas kelas kontrol tidak dipilih secara
random (Sugiyono, 2010:79). Nonequivalent Control Group Design merupakan
salah satu desain kuasi eksperimen. Kedua kelompok ini tidak dipilih secara
Kondisi awal
Kelas kontrol
Kelas eksperimen
Perlakuan dengan penggunaan kartu
Make A Match
Perlakuan dengan
model konvensional
Hasil belajar
17
random, untuk mengetahui keadaan awal kedua kelompok sama (homogen) maka
dilakukan tes 1, lalu uji homogenitas berdasarkan hasil tes 1. Setelah dapat
dipastikan kedua kelas dalam kondisi sama (homogen) maka diberi perlakuan (x)
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak diberi perlakuan (konvensional)
dengan materi ajar yang sama. Diberikan lagi tes yang ke-2 untuk mengetahui
keadaan kedua kelompok setelah diberikan perlakuan (x) kepada kelompok
eksperimen dan ceramah pada kelas kontrol. Setelah didapatkan hasil tes yang ke-
2, maka dilakukan uji terhadap hasil tes 2 (t-test) lalu dilakukan analisis untuk
mengetahui keadaan kelas setelah perlakuan serta pertimbangan untuk mengambil
kesimpulan. Desain penelitian secara lebih jelas dapat dilihat pada kolom di
bawah ini:
O1 X O2
O3 O4
Tabel 3.2
Desain eksperimen Nonequivalent Control Group Design
Keterangan:
X : perlakuan (penggunaan kartu dalam model pembelajaran Make A Match)
O1 : pengukuran tes 1 hasil belajar kelas ekperimen
O2 : pengukuran tes 2 hasil belajar kelas ekperimen
O3 : pengukuran tes 1 hasil belajar kelas kontrol
O4 : pengukuran tes 2 hasil belajar kelas kontrol
3.2 Variabel Penelitian
Variabel bebasnya yaitu penggunaan model pembelajaran Make A Match
dengan langkah- langkah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan dua kotak kartu yang berisi soal dan jawaban.
b. Siswa dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok soal dan jawaban.
c. Setiap siswa dalam kelompok soal dan kelompok jawaban masing-masing
mendapat satu buah kartu.
18
d. Kelompok soal memikirkan kemungkinan jawaban dari kartu soal yang
mereka pegang.
e. Kelompok soal dan kelompok jawaban mulai mencari pasangan dari soal atau
jawaban yang mereka pegang setelah terdengar perintah dari guru.
f. Kartu yang telah dipasangkan diberikan kepada guru untuk dikoreksi.
g. Guru memberikan poin jika kelompok tersebut benar dalam memasangkan
kartu sebelum waktu yang telah ditentukan.
h. Siswa bersama guru menyimpulkan dan menutup pelajaran.
Variabel terikat atau dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas atau independen (Sugiyono,
2010:39). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA siswa
kelas V SD N Kalinegoro 5 semester II tahun 2013/2014.
Hasil belajar: besarnya skor yang diperoleh siswa kelas V dari nilai proses
(pencarian kartu soal, kartu jawaban, dan penilaian), dan nilai atau hasil evaluasi
(berbentuk tes formatif) di akhir kegiatan pembelajaran.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80). Populasi
dalam penelitian ini yaitu SD Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang
semester II tahun 2013/2014 yang terdiri dari SD N Kalinegoro. Data lebih rinci
disajikan pada tabel berikut:
19
Tabel 3.3
Data SD N Kalinegoro
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang
No. Nama Sekolah
1 SD N Kalinegoro 1
2 SD N Kalinegoro 2
3 SD N Kalinegoro 3
4 SD N Kalinegoro 4
5 SD N Kalinegoro 5
6 SD N Kalinegoro 6
3.3.2 Sampel
Pada saat pelaksanaan penelitian, peneliti tidak memakai semua SD N
Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang yang ada. Penelitian ini
menggunakan cluster sampling. Cluster sampling digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono,
2010:83). Jadi, sampel yang digunakan yaitu SD N Kalinegoro 5 kelas V A dan
kelas V B kelurahan Kalinegoro kecamatan Mertoyudan kabupaten Magelang.
Data yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4
Data Siswa Kelas V SD N Kalinegoro 5 Semester II Tahun
Ajaran 2014/2015
Kelas Total Perlakuan
Kelas V A 23 Kelas eksperimen
Kelas V B 25 Kelas kontrol
Jumlah siswa 48
20
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelian ini sebagai berikut:
1. Tes
Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini
adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes objektif pilihan ganda.
Jenis tes yang digunakan adalah instrumen achievement test atau tes hasil
belajar/prestasi. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
kelas V mata pelajaran IPA. Peneliti akan melakukan pretest dan post-test
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, pretest
diambil nilai Ulangan Tengah Semester mata pelajaran IPA. Tabel 3.6 di
bawah ini terdapat kisi-kisi instrumen post-test untuk mengukur hasil
belajar siswa kelas V SDN Kalinegoro 5, Kecamatan Mertoyudan,
Kabupaten Magelang, tahun ajaran 2014/2015.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Post-test IPA Kelas V SD Negeri Kalinegoro 5
Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang
Tahun Ajaran 2014/2015
Standar
Kompetensi
(SK)
Kompetensi
Dasar (KD)
Indikator Nomor
Item
Instrumen
Jumlah
Instrumen
1. Memahami
perubahan
yang terjadi di
alam dan
hubunggannya
dengan
penggunaan
7.1Mendeskrip
sikan proses daur air dan kegiatan
manusia yang dapat
mempengaruhinya
Mengurutkan
proses daur air.
1, 2, 3, 4, 5 5
Menyebutkan
manfaat air.
6, 7, 8, 9,
10
5
Membedakan kegiatan sehari-
hari yang memanfaatkan air
dan tidak
11, 12, 13,
14, 15,
5
21
sumber daya
alam
memanfaatkan air.
Menyebutkan
cara menghemat air.
16, 17, 18,
19
4
Membedakan
perilaku manusia yang termasuk cara menghemat
air dan bukan cara menghemat air.
20, 21, 22,
23, 24,
5
Menyebutkan
kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
daur air.
25, 26, 27,
28, 29, 30
6
Jumlah Instrumen 30
2. Non tes
Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan siswa yang dilakukan tanpa menggunakan tes.
Penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung. Menurut
Sugiyono (2010:145) teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang pencapaian
pengajar dalam pemberian treatment di kelas sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan
proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make A
Match, untuk melakukan observasi tersebut maka perlu disusun terlebih
dahulu kisi-kisi instrumen observasi. Konsep dasar penyusunan
instrumen observasi dalam hal ini adalah model dan prosedur yang
dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran yang ada pada penelitian ini
yaitu penggunaan model pembelajaran Make A Match. Untuk lebih
22
jelas kisi-kisi observasi aktifitas guru dalam pembelajaran disajikan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Make A Match
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I Pra pembelajaran
1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar
2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar
mengajar dimulai
II Kegiatan awal pembelajaran
1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai
2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan
dicapai oleh siswa
3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran
4. Mengembangkan pemahaman konsep
5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri
III Kegiatan inti pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu
2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif
3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa
4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua
mengikuti pembelajaran dengan baik
5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen
6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar kepada siswa
7. Keterampilan memnjawab berbagai pertanyaan dari
siswa
8. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan materi pelajaran (tidak grogi)
IV Kegiatan akhir
1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang
terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar
2. Menutup proses belajar mengajar
3. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
23
V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah model pembelajaran Make
A Match
1. Guru mempersiapkan kartu pertanyaan dan kartu
jawaban sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan tali di papan untuk meletakan kartu pasangan.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
pada siswa untuk mencari pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban.
4. Hasil pencarian pasangan, siswa memasangkan kartu
soal dan jawaban urut sesuai soal.
5. Guru memeriksa hasil pasangan antara kartu soal dan jawaban.
6. Guru bersama siswa membalik setiap kartu yang sudah terpasang sehingga membentuk sebuah kalimat
sesai dengan materi.
7. Kesimpulan/ rangkuman.
Jumlah
Tabel 3.7
Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Konvensional
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I Pra pembelajaran
1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran
dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar
2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai
II Kegiatan awal pembelajaran
1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai
2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh siswa
3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran
4. Mengembangkan pemahaman konsep
5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri
III Kegiatan inti pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan
apersepsi terlebih dahulu
2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif
3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa
24
4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik
5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen
6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar
kepada siswa
7. Keterampilan memnjawab berbagai pertanyaan dari siswa
8. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan
materi pelajaran (tidak grogi)
IV Kegiatan akhir
1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar
2. Menutup proses belajar mengajar
3. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
3.5 Teknik Analisi Data
Menurut Sugiyono (2010:147), statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskriptifkan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul.
Dalam analisis deskriptif menggunakan ukuran rata-rata hitung (mean),
standar devisi, maksium, minimum, dan ukuran kenormalan data untuk masing-
masing variabel penelitian. Untuk mengetahui penyebaran data masig-masing
variabel, data yang telah terkumpul di klasifikasikan dan diberi skor.
Model dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan uji t-
test, yang menjadi obyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kalinegoro 5
yang berjumlah 23 siswa, pengolahan datanya dengan menggunakan SPSS 20 for
windows.
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus
ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen
penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen-instrumen yang
25
digunakan untuk mengukur telah teruji validitas dan reliabilitasnya
(Sugiyono, 2010:102).
3.5.1.1 Uji Validitas
Menurut Sudijono (2001) dalam Wardani, Naniek Sulistya
dkk (2012:342) validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki
oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir item
dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, jika
skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau
kesejajaran arah dengan skor totalnya.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini akan digunakan
dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Make A Match. Untuk mengetahui validitas,
instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas
VI SD N Kalinegoro 3, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
Magelang. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang
seharusnya dinilai.
Tabel 3.8
Koefisien Validitas Instrumen
Angka Korelasi Makna
0.800 – 1.000 Sangat tinggi
0.600 – 0.800 Tinggi
0.400 – 0.6000 Cukup
0.200 – 0.400 Rendah
0.000 – 0.200 Sangat rendah
26
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka
pada (Corrected Item To Total Correlation). Menurut Anzwar, yaitu
batasan untuk menentukan validitas instrumen adalah semua item
yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya
dianggap memuaskan. Hasil perhitungan validitas di SD N
Kalinegoro 3 sebagai SD uji coba, menggunakan SPSS 20.0 for
windows adalah sebagai berikut:
27
Tabel 3.9
Hasil Output Uji Validitas Instrumen
D
a
r
i
v
a
l
v
V
a
l
i
d
i
t
a
s
b
e
r
b
e
r
d
a
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan
soal1 24,97 17,181 ,280 ,828 Tidak valid
soal2 25,03 18,272 -,062 ,843 Tidak valid
soal3 25,00 16,364 ,511 ,819 Valid
soal4 24,85 16,917 ,639 ,819 Valid
soal5 24,91 16,628 ,560 ,819 Valid
soal6 24,97 17,423 ,203 ,831 Tidak valid
soal7 24,91 16,628 ,560 ,819 Valid
soal8 25,03 15,969 ,603 ,815 Valid
soal9 24,91 16,689 ,536 ,820 Valid
soal10 25,00 16,848 ,360 ,825 Valid
soal11 24,97 17,363 ,222 ,830 Tidak valid
soal12 24,88 16,895 ,529 ,821 Valid
soal13 24,88 16,713 ,609 ,818 Valid
soal14 24,91 18,204 -,029 ,837 Tidak valid
soal15 24,94 17,027 ,362 ,825 Valid
soal16 24,88 17,501 ,268 ,828 Tidak valid
soal17 25,03 17,242 ,224 ,831 Tidak valid
soal18 24,79 18,229 ,000 ,832 Tidak valid
soal19 24,94 16,906 ,404 ,824 Valid
soal20 24,88 17,501 ,268 ,828 Tidak valid
soal21 25,03 17,787 ,071 ,837 Tidak valid
soal22 25,00 17,333 ,213 ,831 Tidak valid
soal23 24,97 16,635 ,457 ,821 Valid
soal24 25,00 16,606 ,435 ,822 Valid
soal25 24,97 17,060 ,319 ,827 Valid
soal26 24,94 17,087 ,341 ,826 Valid
soal27 24,79 18,229 ,000 ,832 Tidak valid
soal28 24,88 16,955 ,502 ,821 Valid
soal29 24,88 16,289 ,799 ,813 Valid
soal30 24,85 17,523 ,324 ,827 Valid
28
Berdasarkan rentang koofisien validitas yaitu 0,3,
menunjukkan bahwa dari 30 soal yang diuji cobakan ada 12 soal
yang tidak valid yaitu nomer 1, 2, 6, 11, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22,
dan 27 dengan masing-masing koofisien validitasnya di bawah 0,3.
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Instrumen
Indikator Item
Soal
Hasil Uji Validitas Item Soal
yang akan
digunakan Valid
Tidak
Valid
Mengurutkan
proses daur air.
1, 2, 3, 4,
5 3, 4, 5 1, 2 3, 4, 5
Menyebutkan
manfaat air.
6, 7, 8, 9,
10 7, 8, 9, 10 6 7, 8, 10
Membedakan kegiatan sehari-hari yang
memanfaatkan air dan tidak
memanfaatkan air.
11, 12,
13, 14,
15
12, 13, 15 11, 14 12, 13, 15
Menyebutkan cara menghemat
air.
16, 17,
18, 19
19 16, 17, 18 19
Membedakan perilaku
manusia yang termasuk cara
menghemat air dan bukan cara menghemat air.
20, 21,
22, 23,
24
23, 24 20, 21, 22 23, 24
Menyebutkan
kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi daur air.
25, 26,
27, 28,
29, 30
25, 26, 28,
29, 30
27 26, 28, 29
29
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk
memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama
menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat
ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes (Wardani,
Naniek Sulistya dkk, 2012:344)
Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpul data dalam
penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besar
koofisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya.
Tahap uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 20.0 for windows.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes
individual. Kriteria untuk menentukan besarnya koofisien reliabilitas
menggunakan pedoman dalam Wardani, Naniek Sulistya dkk
(2012:346) sebagai berikut:
Tabel 3.11
Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Interpretasi
1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
2 < 0,80 – 0,60 Reliabel
3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel
5 < 0,20 Kurang reliabel
30
Hasil perhitungan reliabilitas di SD N Kalinegoro 3 sebagai
SD uji coba, menggunakan SPSS 20.0 for windows adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA SD
Berdasarkan tabel 3.12 Cronbach’s Alpha dari 18 soal yang
valid adalah 0,871 sehingga dengan kata lain reliability di atas 0,8
yang berarti hasil uji reliability berada dalam kategori baik.
3.5.2 Uji Normalitas
Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki
distribus normal atau tidak. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini merupaka teknik Shapiro-Wilk. Ketentuan yang digunakan
untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai P > 0,05 maka
sebenarnya normal, sebaliknya jika nilai P < 0,05 maka sebenarnya tidak
normal.
3.5.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas
yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus t test, dengan bantuan
SPSS 20.0 for windows.
Data yang digunakan untuk menguji homogenitas dari hasil pretest
mata pelajaran IPA kelas eksperimen (kelas V A) dan kelas kontrol (kelas V
B) dengan soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji
homogenitas menggunakan rumus t-test. Dengan F hitung levene test dan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,871 18
31
ketentuan probabilitas jika signifikan > 0,05 maka kedua kelas tersebut
memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut
homogen.
Homogen statistik dapat dirimuskan sebagai berikut:
1. Ho = kedua kelas tersebut memiliki variance sama atau dengan kata lain
kedua kelas tersebut homogen
2. Ha = kedua kelas tersebut tidak memiliki variance sama atau dengan kata
lain kedua kelas tersebut tidak homogen
3.5.4 Uji Hipotesis
Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan analisis data uji t-test.
Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-
test adalah uji normalitas. Uji t-test yang digunakan adalah uji dua sampel
tidak berhubungan (Independent Samples T-Test. Hipotesis statistik dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Ho : artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan model
pembelajaran Make A Match ditinjau dari hasil belajar IPA kelas V SD
semester 2 tahun ajaran 2014/2015.
2. Ha : artinya terdapat pengaruh yang signifikan model
pembelajaran Make A Maatch ditinjau dari hasil belajar IPA kelas V
SD semester 2 tahun ajaran 2014/2015.
Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai
berikut:
1. Apabila sig > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak
2. Apabila sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima