BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37957/4/BAB III.pdf ·...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37957/4/BAB III.pdf ·...
65
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan
Metode penelitian merupakan suatu cara ataupun teknik yang digunakan
sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data serta menganalisisnya agar
diperoleh suatu kesimpulan guna mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian
adalah upaya untuk mencari kebenaran secara ilmiah yang didasarkanpada data
yang sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Disamping itu
untuk memperoleh kebenaran ilmiah, metode penelitian juga merupakan cara
utama yang digunakan mencapai tujuan penelitian secara efektif. Seperti yang
diungkapkan oleh Sugiyono (2016:13 ) menjelaskan bahwa metode penelitian
pada dasarnya merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut terdapat 4 kata kunci yang
perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan, menganalisis dan menjelaskan keadaan mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat populasi berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan. Kemudian
disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan
kesimpulan, untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini. Sedangkan
metode penelitian verifikakatif digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis
dengan menggunakan perhitungan statistik berdasarkan data yang dikumpulkan
dilapangan. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian apakah ada
66
pengaruhnya dari konflik peran ganda (work-family conflict) dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan wanita pada spinning 4 di PT. Indah Jaya Textile
Industry baik secara simultan maupun secara parsial.
Berdasarkan sifat penelitian, yaitu deskriptif dan verifikatif yang
dilaksanakan melalui pengumpulan data lapangan, maka metode penelitian yang
digunakan adalah metode survei. Metode survei adalah pengumpulan data yang
dilakukan terhadap suatu objek dilapangan dengan mengambil sampel dari suatu
populasi dengan menggunakan kueisoner sebagai alat pengumpulan data.
3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasionalisasi variabel pada penelitian merupakan unsur penelitian yang
terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup
dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Teori ini
dipergunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan
memang bisa mempengaruhi variabel terkait atau merupakan salah satu penyebab.
Berikut definisi variabel penelitian :
3.2.1 Definisi Variabel Penelitian
Variabel adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
mempelajari variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2016:27). Variabel penelitian pada
dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
67
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016 :28)
Variabel ini melibatkan tiga variabel, yaitu variabel konflik peran ganda
(work-family conflict) (X1), Stres Kerja (X2), sebagai variabel independen dan
kinerja karyawan (Y) sebagai variabel dependen.
a. Konflik peran ganda (work-family conflict) (X1), adalah konflik yang muncul
dikarenakan tanggung jawab pekerjaan yang mengganggu tangung jawab
terhadap keluarga. (Greenhause dan Beuttel dalam David 2015:76)
b. Stres kerja (Variabel X2), adalah suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh
perdebatan individual atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari
setiap kegiatan (lingkungan), situasi, atau kejadian ekternal, yang membebani
tuntutan psikologi atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang. (Gibson
Ivancevich dalam Hermita, 2011:17)
c. Kinerja karyawan (Y), adalah Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Anwar Prabu Mangkunegara,
2014:67)
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasionalisasi variabel menjelaskan mengenai varibel yang akan diteliti,
konsep variabel, indikator, skala pengukuran, dan kuesioner yang akan dipahami
dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2016:34) operasionalisasi variabel adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Operasionalisasi
variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
68
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Variabel
/Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No
Item
Konflik Peran
Ganda (Work-
Family
Conflict)
(Variabel X1)
konflik yang
muncul
dikarenakan
tanggung jawab
pekerjaan yang
mengganggu
tangung jawab
terhadap
keluarga
(Greenhause
dan Beutell
dalam (David,
2015:76)
1. Berdasarkan
Waktu (Time
Based
Conflict)
a. Waktu untuk
keluarga
Tingkat
meluangkan
waktu untuk
keluarga
Ordinal 1-3
b. Waktu untuk
kehidupan
bermasyaraka
t
Tingkat tuntutan
kehidupan
bermasyarakat
Ordinal
c. Hari libur
bekerja
Tingkat
kegunaan hari
libur bekerja
Ordinal
2. Berdasarkan
Tekanan
(Stain Based
Conflict)
a. Permasalahan
keluarga
mempengaru
hi waktu
bekerja
Tingkat
permasalahan
keluarga
mempengaruhi
waktu bekerja
Ordinal 4-7
b. Permasalahan
keluarga
mempengaru
hi
produktivitas
Tingkat
permasalahan
keluarga
mempengaruhi
produktivitas
Ordinal
c. Tuntutan
pekerjaan
mempengaru
hi kehidupan
keluarga
Tingkat tuntutan
pekerjaan
mempengaruhi
kehidupan
keluarga
Ordinal
d. Keluhan
anggota
keluarga
Tingkat keluhan
anggota keluarga
Ordinal
3. Berdasarkan
perilaku
(Behavior
based
conflict)
a. Dukungan
peran
Tingkat
dukungan peran
Ordinal 8-9
b. Lelah setelah
pulang kerja
Tingkat
kelelahan setelah
pulang kerja
Ordinal
Stres Kerja
(Variabel X2)
Stres sebagai
suatu tanggapan
adaptif,
ditengahi oleh
perdebatan
individual atau
proses
psikologis, yaitu
suatu
konsekuensi
dari setiap
kegiatan
1. Gejala
Psikologis
a. Cepat
tersinggung
Tingkat perasaan
sensitif dalam
lingkungan kerja
Ordinal 10-13
b. Tidak
komunikatif
Tingkat miss
komunikasi antar
rekan kerja
Ordinal
c. Kurang
konsentrasi
Tingkat
konsentrasi
dalam bekerja
Ordinal
d. Tingkat
kekhawatiran
Tingkat
kekhawatiran
dalam bekerja
Ordinal
2. Gejala Fisik a. Mudah lelah
secara fisik
Tingkat
kelelahan fisik
dalam bekerja
Ordinal 14-16
69
Variabel
/Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No
Item
(lingkungan),
stuasi, atau
kejadian
ekternal, yang
membebani
tuntutan
psikologi atau
fisik yang
berlebihan
terhadap
seseorang.
(Gibson
Ivancevich
(dalam
Hermita,
2011:17)
b. Pusing
kepala
Tingkat sakit
kepala
Ordinal
c. Problem
tidur
Tingkat masalah
dalam tidur
Ordinal
3. Gejala
Prilaku
a. Menunda
atau
menghindari
pekerjaan
Tingkat perilaku
menunda atau
menghindari
pekerjaan
Ordinal 17-20
b. Merokok
berlebihan
Tingkat
banyaknya
merokok
Ordinal
c. Perilaku
sabotase
Tingkat perilaku
sabotase
Ordinal
d. Perilaku
makan tidak
teratur
Tingkat
keseimbangan
pola makan
sehari-hari
Ordinal
Kinerja
Karyawan
(Y)
Hasil kerja
secara kualitas
dan kuantitas
yang dicapai
seseorang
karyawan dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan
tanggung jawab
yang diberikan
kepadaanya
Anwar Prabu
Mangkunegara
(2014:67)
1. Kualitas
Kerja
a. Kerapihan
Tingkat
kerapihan dalam
mengerjakan
pekerjaan
Ordinal
21-23
b. Ketelitian
Tingkat
Ketelitian dalam
mengerjakan
pekerjaan
Ordinal
c. Hasil Kerja Tingkat hasil
kerja sesuai
dengan yang
diharapkan
perusahaan
Ordinal
2. Kuantitas
Kerja
a. Kecepatan Tingkat
kecepatan dalam
mengerjakan
tugas
Ordinal 24-25
b. Kemampuan Tingkat mampu
bekerja sesuai
dengan harapan
perusahaan
Ordinal
3. Tanggung
Jawab
a. Hasil Kerja Tingkat hasil
kerja sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan
Ordinal 26-27
b. Mengambil
Keputusan
Tingkat mampu
mengambil
keputusan dalam
bekerja
Ordinal
4. Kerjasama
a. Jalinan kerja
sama
Tingkat
kerjasama
dengan rekan
kerja
Ordinal 28-30
b. Kekompakan Tingkat Ordinal
Lanjutan Tabel 3.1
70
Variabel
/Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No
Item
menyelesaikan
pekerjaan dengan
kompak bersama
rekan kerja
lainnya.
5. Inisiatif
a. bekerja
tanpa
menunggu
perintah
atasan
Tingkat
mengatasi
pekerjaan tanpa
menunggu
perintah atasan
Ordinal
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan
agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang
diharapkan. Adapun pembahasan mengenai populasi dan sampel sebagai berikut.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karateristik yang sama
dan menjadi objek inferensi, statistik inferensi mendasarkan diri pada dua konsep
dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan
sampel, sebagai bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi
(pendekatan/penggambarkan) terhadap populasi tempat berasal.
Sugiyono (2016:56) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2016 :58) sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik
Lanjutan Tabel 3.1
71
yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut
harus betul-betul representative (mewakili). Ukuran sampel merupakan
banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi.
Arikunto (2013:73) jika jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka
jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar
dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya.
Berdasarkan penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik non-
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang ataupun kesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel dimana jumlah populasi sama dengan jumlah sampel.
dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti dimana sampel yang dipilih
dengan menggunakan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan dan masalah
penelitian yang dikembangkan (Ferdinand, 20011).
Untuk pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
syarat-syarat sebagai berikut :
a. Karyawan wanita bagian produksi PT. Indah Jaya Textile Industry
b. Bekerja minimal 5 Tahun
c. Sudah menikah atau sudah pernah menikah dan mempunyai anak
Oleh karena itu untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti harus
memilih sesuai dengan syarat-syarat tersebut. Pada PT. Indah Jaya Textile
Industry memiliki jumlah karyawan wanita sebanyak 108 orang, dan yang sesuai
dengan kriteria syarat-syarat diatas berjumlah 56 orang karyawan wanita pada
divisi spinning 4 di PT. Indah Jaya Textile Industry.
72
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian ini
terhadap masalah yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Field Research (Penelitian Lapangan)
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey langsung di PT. Indah
Jaya Textile Industry sebagai objek penelitian. Tujuan penelitian lapangan ini
adalah untuk memperoleh data yang akurat. Adapun data yang diperoleh
dengan cara penelitian meliputi :
a. Wawancara
Wawancara secara langsung antara peneliti dengan karyawan yang
berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Wawancara dilakukan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada karyawan yang
bersangkutan sehingga diharapkan dapat memperoleh data yang lebih jelas,
dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan di PT.
Indah Jaya Textile Industry.
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung dilokasi
penelitian yaitu di PT. Indah Jaya Textile Indusrty.
c. Kuesioner
Kuesioner atau daftar pertanyaan/pernyataan yaitu dengan cara membuat
daftar pertanyaan/pernyataan yang kemudian disebarkan pada para
responden secara langsung sehingga hasil pengisian akan lebih jelas dan
73
akurat. Kuesioner tersebut disusun berdasarkan skala ordinal yang
berpedoman pada skala Likert yang merupakan salah satu cara untuk
menentukan skor. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala
Likert mempunyai gradasi yang positif.
2. Library Research (Penelitian Kepustakaan)
Data ini merupakan pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang
diperoleh dari :
a. Sejarah, literatur dan profil PT. Indah Jaya Textile Industry.
b. Buku-buku yang berhubungan dengan variabel penelitian dan akan
digunakan sesuai kebutuhan penelitian.
c. Jurnal dan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik
permasalahan yang diteliti.
d. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara mengkaji dan
menelaah berbagai bahan bacaan dan literatur yang erat hubungannya
dengan penelitian.
3.5 Uji Instrument
Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang
digunakan, untuk menguji keabsahan tersebut diperlukan dua macam pengujian
yaitu uji validitas (test of validity) dan uji reabilitas (test of realibility).
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk dilaporkan.
74
Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian. Validitas sebagai salah satu derajat ketepatan atau keandalan
pengukuran instrument mengenai isi pertanyaan. Teknik uji yang digunakan
adalah teknik korelasi melalui koefisien korelasi Product Moment. Skor ordinal
dari setiap item pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor
ordinal keseluruhan item. Jika koefisien korelasi tersebut positif, maka item
tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika negatif maka item tersebut tidak valid
dan akan dikeluarkan atau dihapus dari kuisioner atau diganti dengan pertanyaan
perbaikan.
Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan
skor item tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut. Apabila
korelasi 0,30 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat kevalidan yang
cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,30 maka dikatakan item
tersebut kurang valid dan harus diperbaiki. Metode korelasi yang digunakan
adalah Pearson Product Moment sebagai berikut :
1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang diukur.
2. Melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada jumlah responden.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total
dengan menggunakan rumus teknik korelasi product person yaitu :
Dimana :
75
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
X = jumlah skor item
Y = Jumlah total skor jawaban
X2
= jumlah kuadrat skor item
Y2 = jumlah kuadrat total skor jawaban
XY = jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor
X = skor per item pertanyaan
Y = skor total
Angka yang diperoleh harus dibandingkan dengan standar nilai korelasi
validitas, nilai standar dari validitas adalah sebesar 0,30. Jika angka korelasi yang
diperoleh lebih besar daripada nilai standar maka pertanyaan tersebut valid
(signifikan).
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan apakah instrument yang
dipakai reliabel atau tidak, maksud dari reliabel adalah jika instrument tersebut
diujikan berulang-ulang maka hasilnya akan sama menurut Sugiyono (2016:73),
bahwa reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan
objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk uji reliabilitas
digunakan metode split half, hasilnya bisa dilihat dari nilai Correlation Between
Form. Hasil penelitian reliabel terjadi apabila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda-beda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama. Metode yang digunakan adalah split half. Dimana instrumen
dibagi menjadi dua kelompok. Sebelum uji reliabilitas, terlebih dahulu dicari
korelasinya, adalah :
76
Keterangan :
rxy = Korelasi Pearson Product Moment
A = Jumlah skor belahan ganjil
B = Jumlah skor belahan genap
A2
= Jumlah kuadrat skor belahan ganjil
B2 = Jumlah kuadrat skor belahan genap
AB = Jumlah perkalian skor jawaban belahan ganjil dan belahan kedua genap
Apabila korelasi 0,7 atau lebih maka dikatakan item tersebut memberikan
tingkat reliabel yang cukup tinggi, namun sebaliknya apabila nilai korelasi
dibawah 0,7 maka dikatakan item tersebut kurang reliabel.
Kemudian koefisien korelasinya dimasukan kedalam rumus Spearman
Brown yaitu :
Keterangan :
r = Nilai reabilitas
rb = korelasi product moment atau belahan pertama dan belahan kedua
Setelah dapat nilai reliabilitas instrument (r hitung), maka nilai tersebut
dibandingkan dengan r tabel jumlah responden dan tarap nyata. Bila r hitung ≥ r tabel
maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Sebaliknya bila r hitung ≤ r tabel maka
instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Sugiyono (2016:86) mengatakan
77
analisis merupakan kegiatan setelah data dari responden terkumpul. Pengolahan
data dari seluruh responden terkumpul. Pengolahan data dilakukan dengan cara
data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis
verifikatif yaitu metode yang bertujuan menggambarkan benar atau tidaknya
fakta-fakta yang ada, serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang
diteliti dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan
menginterprestasi data dalam pengujian hipotesis statistik.
3.6.1 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2016:94) penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Analisis
deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan tentang ciri-ciri
responden dan variabel penelitian.
Penulis membuat pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk
memperoleh data atau keterangan dari responden yang merupakan karyawan
wanita pada divisi spinning 4 di PT. Indah Jaya Textile Industry. Kemudian data
yang diolah dari hasil pengumpulan kuesioner diberi bobot dalam setiap alternatif
jawaban. Untuk pengolahan data dari hasil angket maka penulisan menggunakan
metode skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Skala likert yang
diukur kemudian dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan titik tolak
untuk menyusun instrumen yang berupa pernyataan. Jawaban setiap instrument
78
yang menggunakan skala likert mempunyai skor mulai dari angka 5-4-3-2-1.
Kriteria penilaian yang digunakan akan menggunakan skala likert menurut
Sugiyono (2016:95) yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 3.2
Pemberian Bobot Skor Skala Likert
No. Alternatif jawaban Bobot Nilai
Bila Positif Bila Negatif
1. SS (Sangat Setuju) 5 1
2. S (Setuju) 4 2
3. KS (Kurang Setuju) 3 3
4. TS (Tidak Setuju) 2 4
5. STS (Sangat Tidak Setuju) 1 5
Sumber : Sugiyono (2016 :95)
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam
bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Mengacu kepada ketentuan tersebut
ditabulasikan untuk menghitung validasi dan realibilitas.
Hasil penyebaran kuesioner tersebut selanjutnya dicari rata-rata dengan
menggunakan rumus Sugiono (2016 :102) sebagai berikut :
Setelah rata-rata skor dihitung maka untuk mengkategorikan
mengklarifikasikan kecenderungan jawaban responden kedalam skala dengan
formulasi sebagai berikut :
Skor Minimum = 1
Skor Maksimum = 5
Lebar Skala = 5 – 1 : 5 = 0,8
Dengan demikian kategori skala dapat ditentukan sebagai berikut :
79
Tabel 3.3
Tafsiran Nilai Rata-rata
Interval Kriteria
1,00 – 1,80 Sangat tidak baik/ Sangat rendah
1,81 – 2,60 Tidak baik/Rendah
2,61 – 3,40 Cukup baik/Sedang
3,41 – 4,20 Baik/Tinggi
4,21 – 5,00 Sangat baik / Sangat tinggi
Sumber : Sugiyono (2016 :102)
3.6.2 Analisis Verifikatif
Menurut Sugiyono (2016 :105) analisis verifikatif yaitu metode penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih. Metode
ini digunakan untuk menguji kebenaran dan hipotesis. Berikut adalah hipotesis
penelitian yang akan diteliti :
1. Terdapat pengaruh konflik peran ganda (work-family conflict) dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan.
2. Terdapat pengaruh konflik peran ganda (work-family conflict) terhadap kinerja
karyawan.
3. Terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan.
Dalam penelitian ini, ada beberapa metode statistik yang digunakan
penulis seperti analisis regresi linier berganda, analisis korelasi berganda, dan
analisis koefisien determinasi. Berikut penjelasan dari masing-masing analisis
tersebut.
3.6.2.1 Methode of Succesive Interval (MSI)
Setelah memperoleh data dari hasil penyebaran kuesioner, dimana yang
80
asalnya ordinal dirubah menjadi skala interval, karena dalam penggunaan analisis
linier berganda data yang diperoleh harus merupakan data dengan skala interval.
Sebelum data dianalisis dengan menggunakan metode tersebut, untuk data yang
berskala ordinal perlu diubah menjadi interval dengan teknik Succesive Interval
Method. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan frekuensi tiap responden (berdasarkan hasil kuesioner yang
dibagikan, hitung berapa banyak responden yang menjawab score 1-5 untuk
setiap pertanyaan).
2. Menentukan berapa responden yang akan memperoleh skor-skor yang telah
ditentukan dan dinyatakan sebagai frekuensi.
3. Setiap frekuensi pada responden dengan keseluruhan responden, disebut
dengan proporsi.
4. Menentukan proporsi kumulatif yang selanjutnya mendekati atribut normal.
5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal standar kita tentukan nilai Z.
6. Menentukan nilai skala (scale value/SV)
7. Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan
menggunakan rumus :
Y = SV + (k)
K = 1 + (Svmin)
Penulis menggunakan media komputerisasi dengan menggunakan program
SPSS 23 for mac untuk memudahkan proses pengolahan data.
81
3.6.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier ganda menggunakan analisis yang digunakanpenulis
untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel X1 (konflik peran
ganda (work-family conflict), X2 (Stres Kerja), dan Y (Kinerja Karyawan). Rumus
yang digunakan oleh penulis adalah :
Keterangan :
Y = Variabel Kinerja Karyawan
a = Bilangan konstan atau nilai tetap
X1 = Variabel konflik peran ganda (work-family conflict)
X2 = Variabel Stres Kerja
1 = Pengaruh x1 terhadap y jika x2 kostan
2 = Pengaruh x2 terhadap y jika x1 kostan
= Standar Error
Asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis
regresi berganda, Santoso (2013 : 164) bahwa uji t, uji z, dan uji f pada suatu
model regresi ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi, yakni populasi-populasi
yang akan diuji berdistribusi normal, varians dari populasi-populasi tersebut
adalah sama, dan sampel tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.
3.6.2.3 Analisis Korelasi Parsial
Analisis korelasi parsial ini digunakan untuk mengetahui kekuatan
hubungan antara korelasi kedua variabel dimana variabel lainnya dianggap
berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel control). Variabel
yang diteliti adalah data rasio maka teknik statistik yang digunakan adalah
korelasi Pearson Product Moment (Sugiyono,2016:248).
82
Menurut Sugiyono (2016:248) penentuan koefisien korelasi dengan
menggunakan metode analisis korelasi Pearson Product Moment dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
r = koefisien korelasi pearson
x = variabel independen
y = variabel dependen
n = banyak sampel
Sebagai bahan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan
besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan berikut ini:
Tabel 3.4
Kategori Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2016:250)
Nilai koefisien korelasi paling kecil - 1, jadi kalau r = koefisien korelasi
dapat dinyatakan -1 < r < 1 artinya apabila r = 1 atau -1 maka ada pengaruh,
sedangkan r = 0 artinya tidak ada pengaruh.
3.6.2.4 Analisis Korelasi Berganda (Simultan)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan
antara seluruh variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) secara bersamaan.
Adapun rumus korelasi ganda adalah sebagai berikut :
83
Keterangan :
RyX1X2 : Koefisien korelasi antara variabel X 1 dan X2
ryx1 : Koefisien korelasi X1 terhadap Y
ryx2 : Koefisien korelasi X2 terhadap Y
ryx1x2 : Koefisien korelasi X 1 terhadap X2
Tabel 3.5
Koefisien Korelasi dan Taksirannya
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Sumber : Sugiyono, 2016 : 184
3.6.2.5 Uji Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
masih bersifat praduga karna masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis
ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan
diteliti. Hipotesis akan ditolak jika salah, dan akan diterima jika benar. Penolakan
dan penerimaan hipotesis sangat bergantung pada hasil penyelidikan terhadap
fakta yang sudah dikumpulkan.
1. Pengujian hipotesis secara simultan (Uji F)
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui semua pengaruh variabel independen yang
84
terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikasi
pengaruh konflik peran ganda (work-family conflict) dan stres kerja terhadap
kinerja karyawan secara simultan dan parsial.
Pengujian ini menggunakan Uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan hipotesis
H0 : 1 , 2 = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh konflik peran ganda
(work-family conflict) dan stres kerja terhadap kinerja karyawan wanita.
H1 : 1 , 2 0, artinya terdapat pengaruh konflik peran ganda (work-
family conflict) dan stres kerja terhadap kinerja karyawan wanita.
b. Menentukan tingkat signifikan, yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db)
= n – k – 1, untuk mengetahui daerah Ftabel sebagai batas daerah
penerimaan dan penolakan hipotesis.
c. Menghitung nilai Fhitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel
koefisien korelasi signifikan atau tidak. Dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
R2
= Koefisien Korelasi ganda yang telah ditentukan
K = Banyaknya variabel bebas
N = Ukuran sampel
F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel (n-k-1) = Derajat
Kebebasan
d. Dari perhitungan tersebut maka akan diperoleh distribusi F dengan
pembilangan (K) dan dk penyebut (n – k - 1) dengan ketentuan sebagai
berikut :
85
Tolak H0 jika Fhitung ≥ Ftabel H1 diterima (signifikan)
Terima H0 jika Fhitung ≤ Ftabel H1 ditolak (tidak signifikan)
2. Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t)
Hipotesis parsial diperlukan untuk mengtahui sejauh mana hubungan terdapat
saling mempengaruhi atau tidak. Hipotesis parsial dijelaskan kedalam bentuk
statistik sebagai berikut :
a. H0 : 1 = 0, tidak terdapat pengaruh konflik peran ganda (work-family
conflict) terhadap kinerja karyawan wanita.
b. H0 : 1 0, terdapat pengaruh konflik peran ganda (work-family conflict)
terhadap kinerja karyawan wanita.
c. H0 : 2 = 0, Tidak terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
wanita.
d. H0 : 2 0, terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
wanita.
Kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus Uji t dengan
taraf signifikan 5% atau dengan tingkat keyakinan 95% dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
r = nilai korelasi parsial
selanjutnya hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel dengan
ketentuan sebagai berikut :
Jika t hitung ≤ t tabel, H0 diterima dan H1 ditolak
86
Jika t hitung ≥ t tabel, H0 ditolak dan H1 diterima
3.6.2.6 Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah data untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Nilai R2 adalah nilai nol dan satu. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan.
1. Analisis koefisien determinasi simultan
Untuk melihat seberapa besar pengaruh X1 dan X2 (variabel independen)
atau variabel bebas secara bersamaan terhadap variabel (dependen) atau variabel
terikat, biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%). Rumus koefisien
determinasi simultan sebagai berikut :
Kd = r2 x 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
r2
= Kuadrat dari koefisien ganda
2. Analisis Koefisien Determinasi Parsial
Koefisien determinasi parsial digunakan untuk menentukan besaran
pengaruh salah satu variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)
secara parsial atau secara masing-masing variabel yang diteliti. Rumus untuk
menghitung koefisien determinasi parsial yaitu :
Kd = B x Zero Order x 100%
Keterangan :
B = Beta (nilai standardized coeffecients)
87
Zero Order = Matrik korelasi variabel bebas dengan variabel terikat dimana
apabila :
Kd = 0, berarti pengaruh variabel X terhadap Y lemah
Kd = 1, berarti pengaruh variabel X terhadap Y kuat
3.7 Rancangan Kuisioner
Kuisioner adalah instrument pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan kedalam bentuk item atau pertanyaan. Penyusunan
kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui varibel-variabel apa saja
yang menurut responden merupakan hal yang terpenting. Kuisoner ini berisi
pertanyaan mengenai variabel konflik peran ganda (work-family conflict) dan stres
kerja terhadap kinerja karyawan wanita, sebagaimana yang tercantum pada
operasionalisasi variabel. Kuisioner ini bersifat tertutup , dimana pernyataan yang
membawa responden ke jawaban alternatif yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Sehingga responden tinggal memilih pada kolom, yang sudah disediakan.
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian yang menjadi penelitian dalam pembuatan
skripsi ini adalah di PT. Indah Jaya Textile Industry, yang berlokasi di Jalan Raya
Banjaran Km. 10.2 Baleendah, Jawa Barat, Indonesia 40375. Dimulai pada
Oktober 2017 sampai dengan Juli 2018.