BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif -...

26
10 BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif 1. Pengertian ASI ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim (Roesli, 2008). ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman, kecuali apabila si bayi menderita sesuatu penyakit sehingga diperlukan pemberian obat yang sebagian besar terbuat dalam kemasan sirup. ASI eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan bayi (Depkes, 2001). 2. Manfaat ASI Manfaat ASI pada bayi yaitu zat-zat gizi yang ada pada ASI sesuai dengan kebutuhan bayi dan mudah dicerna oleh pencernaan bayi. ASI mengandung zat protektif guna meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit, ASI tidak menimbulkan alergi pada bayi, ASI mempunyai efek psikologis, ASI menjadikan pertumbuhan bayi dengan sempurna, ASI dapat mengurangi kariesdentis dan ASI dapat mengurangi kejadian moluklusi (Roesli, 2008). Manfaat ASI ditinjau dari beberapa aspek yaitu : a. Aspek gizi Dari segi gizi, ASI memiliki komponen nutrisi yang diperlukan bayi antara lain karbohidrat (6,5 7,7%), protein (1-1,5%), lemak (3,5%), vitamin, mineral dan air. Kadar zat besi dalam ASI besarnya antara 0,3- 0,7 mg/L dengan bioavailibilitas yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa kadar ini dapat mempertahankan status zat besi yang adekuat pada bayi sampai usia 6 bulan. Kandungan nutrisi dalam ASI lebih adaptif untuk pencernaan bayi sehingga seluruh komponen tersebut dapat digunakan untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif -...

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

10

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. ASI Ekslusif

1. Pengertian

ASI ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa

tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih,

serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit,

bubur nasi, dan nasi tim (Roesli, 2008). ASI Eksklusif adalah pemberian

hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman, kecuali apabila si bayi

menderita sesuatu penyakit sehingga diperlukan pemberian obat yang

sebagian besar terbuat dalam kemasan sirup. ASI eksklusif dianjurkan

sampai 6 bulan pertama kehidupan bayi (Depkes, 2001).

2. Manfaat ASI

Manfaat ASI pada bayi yaitu zat-zat gizi yang ada pada ASI sesuai

dengan kebutuhan bayi dan mudah dicerna oleh pencernaan bayi. ASI

mengandung zat protektif guna meningkatkan kekebalan tubuh dari

penyakit, ASI tidak menimbulkan alergi pada bayi, ASI mempunyai efek

psikologis, ASI menjadikan pertumbuhan bayi dengan sempurna, ASI dapat

mengurangi kariesdentis dan ASI dapat mengurangi kejadian moluklusi

(Roesli, 2008). Manfaat ASI ditinjau dari beberapa aspek yaitu :

a. Aspek gizi

Dari segi gizi, ASI memiliki komponen nutrisi yang diperlukan

bayi antara lain karbohidrat (6,5 –7,7%), protein (1-1,5%), lemak (3,5%),

vitamin, mineral dan air. Kadar zat besi dalam ASI besarnya antara 0,3-

0,7 mg/L dengan bioavailibilitas yang tinggi. Penelitian menunjukkan

bahwa kadar ini dapat mempertahankan status zat besi yang adekuat pada

bayi sampai usia 6 bulan. Kandungan nutrisi dalam ASI lebih adaptif

untuk pencernaan bayi sehingga seluruh komponen tersebut dapat

digunakan untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

11

b. Aspek kesehatan anak

Dari segi kesehatan bayi, ASI mengandung sejumlah komponen

imunoaktif yaitu IgA, lisosim, laktoferin, faktor bifidus dan makrofag

yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal, infeksi

saluran pernafasan, dan lain-lain. Pemberian ASI eksklusif selama 4

bulan atau lebih ternyata dapat melindungi bayi dari serangan otitis

media tunggal ataupun berulang. Sifat protektif ini berasal dari IgA yang

memblokir perlekatan Streptokokus pneumonia dan Hemofilus influenza

ke sel-sel retrofaringeal dan tingginya kadar prostaglandin yang

berfungsi profilaksis terhadap otitis media. Selain itu IgA juga berperan

terhadap antigen Shigela dan sel memori yang terbentuk dapat bertahan

lama bahkan sampai 3 tahun sehingga dapat melindungi bayi dari

shigelosis.

c. Manfaat pemberian ASI bagi ibu

Manfaat pemberian ASI bagi ibu dengan memberikan ASI pada

bayi dapat mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan, dan bagi

ibu menyusui secara ekslusif dapat menunda kehamilan, dengan

memberikan ASI mempengaruhi aspek psikologis pada ibu (Ambarwati

dan Wulandari, 2009).

Beberapa manfaat pemberian ASI bagi ibu yaitu dari segi aspek :

1) Aspek psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa

yang dibutuhkan oleh semua manusia. (Ambarwati danWulandari

2009).

2) Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis.oksitosin membantu involusi uterus

dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penundaan

haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi

prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

12

ibu yang menyusui lebih rendah disbanding yang tidak menyusui.

Mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui anaknya

secara eksklusif. Penelitian membuktikan ibu yang memberikan ASI

secara eksklusif memiliki resiko terkena kanker payudara dan kanker

ovarium 25 % lebih kecil dibanding yang tidak menyusui secara

eksklusif.

Dari segi kesehatan ibu, dengan menyusui akan mengurangi

frekuensi terjadinya kanker payudara dan dapat menjarangkan

kehamilan. Pemberian ASI juga menjalin hubungan psikologis yang

erat antara ibu dan anak.

3) Aspek penurunan berat badan

Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih

cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat

hamil, badan bertambah berat, selain karena ada janin, juga karena

penimbunan lemak pada tubuh, cadangan lemak ini sebetulnya

memang disiapkan sebagai sumber tenaga dalam proses produksi ASI.

Dengan menyusui, tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak lagi

sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai cadangan tenaga

akan terpakai. Logikanya, jika timbunan lemak menyusut, berat badan

ibu akan cepat kembali ke keadaan seperti sebelum hamil.

4) Aspek kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang ujung syaraf

sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin.

Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen

akibatnya tidak ada ovulasi. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI

memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan

pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (eksklusif)

dan belum terjadi menstruasi kembali.

d. Manfaat ASI bagi keluarga

Menurut Ambarwati & Wulandari (2009), Manfaat pemberian

ASI pada keluarga antara lain yaitu :

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

13

1) Aspek ekonomi

Secara ekonomis ASI lebih murah dan lebih praktis

dibandingkan dengan pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI).

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan

untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain.

Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena bayi yang

mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.

2) Aspek psikologi

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih

jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan

hubungan bayi dengan keluarga.

3) Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana

saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air

masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan serta minta

pertolongan orang lain.

e. Manfaat ASI bagi Negara

Manfaat ASI bagi Negara, menurunkan angka kesulitan dan

kematian dan mengurangi subsidi rumah sakit, mengurangi devisa untuk

membeli susu formula dan meningkatkan sumber daya manusia

(Ambarwati dan Wulandari, 2009).

Masalah dalam menyusui pada masa antenatal yaitu a) kurang

atau salah informasi; b) puting susu datar atau terbenam. Masalah

menyusui pada masa nifas dini yaitu: a) Puting susu nyeri; b) Puting susu

lecet; c) Payudara bengkak; d) Mastitis atau abses payudara. Masalah

menyusui pada masa nifas lanjut yaitu: a) Sindrom ASI kurang; b) Ibu

yang bekerja. Masalah menyusui pada keadaan khusus yaiyu; a) Ibu

melahirkan dengan bedah sesar; b) Ibu sakit; c) Ibu yang memerlukan

pengobatan; d) Ibu hamil. Masalah menyusui pada bayi yaitu: a) Bayi

sering menangis; b) Bayi bingung puting; c) Bayi prematur dan bayi kecil

(BBLR); d) Bayi kuning (ikterik); e) Bayi kembar; f) Bayi sakit; g) Bayi

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

14

sumbing; h) Bayi dengan lidah pendek; i) Bayi yang memerlukan

perawatan (Ambarwati & Wulandari, 2009).

3. Komposisi ASI

Menurut Proverawati (2010), susu menjadi salah satu sumber nutrisi

bagi manusia, komponen ASI sangat rumit dan berisi lebih dari 100.000

biologi komponen unik, yang memainkan peran utama dalam perlawanan

penyakit pada bayi. Meskipun tidak semua keuntungan dari semua

komponen yang telah diteliti atau belum ditemukan, berikut daftar elemen

penting dari ASI:

a. Kolostrum

Cairan susu kental yang berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan

pada sel alveoli payudara ibu, sesuai untuk kapasitas pencernaan bayi dan

kemampuan ginjal pada bayi baru lahir yang belum mampu menerima

makanan dalam volume besar. Jumlahnya tidak terlalu banyak tetapi

kaya akan gizi dan sangat baik bagi bayi. Kolostrum mengandung

karoten dan vitamin A yang sangat tinggi. Tetapi sayang, karena

kekurangtahuan atau karena kepercayaan yang salah, banyak ibu yang

baru melahirkan tidak memberikan kolostrumnya kepada bayinya.

Kolostrum mengandung sel darah putih dan protein immunoglobulin

pembunuh kuman dalam jumlah paling tinggi. Kolostrum dihasilkan pada

saat sistem pertahanan tubuh bayi paling rendah. Jadi dapat dianggap

bahwa kolostrum adalah imunisasi pertama yang diterima oleh bayi

(Roesli, 2008).

Disamping banyaknya zat antibodi yang terkandung, kolostrum juga

mengandung banyak faktor imunosupresif yang mencegah terjadinya

stimulasi berlebih akibat masuknya antigen dalam jumlah yang besar

(Sumadiono, 2008).

b. Protein

Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit dicerna) dan

whey (protein yang mudah dicerna). ASI lebih banyak mengandung whey

daripada casein sehingga protein ASI mudah dicerna.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

15

c. Lemak

Lemak ASI adalah penghasil kalori (energi) utama dan merupakan

komponen zat gizi yang sangat bervariasi. Lebih mudah dicerna karena

sudah dalam bentuk emulsi. ASI memasok sekitar 70-78% energi sebagai

lemak yang dibutuhkan bukan saja untuk mencukupi kebutuhan energi,

tetapi juga untuk memudahkan penyerapan asam lemak esensial, vitamin

yang terlarut dalam lemak, kalsium serta mineral lain, dan juga untuk

menyeimbangkan diet agar zat gizi lain tidak terpakai sebagai sumber

energi. Setidaknya 10% asam lemak sebaiknya dalam bentuk tak jenuh

ganda, yang biasanya dalam bentuk asam linoleat. Asam linoleat juga

merupakan asam lemak esensial. Asam ini terkandung di dalam sebagian

besar minyak tetumbuhan. Sayang sekali jumlah kebutuhan yang tepat

belum diketahui dengan pasti. Dari air susu ibu, bayi menyerap sekitar

85-90% lemak. Enzim lipase di dalam mulut (lingual lipase) mencerna

zat lemak sebesar 50-70% 24.

d. Laktosa

Merupakan karbohidrat utama pada ASI. Fungsinya sebagai sumber

energi, meningkatkan absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

lactobacillus bifidus.

e. Vitamin A

Konsentrasi vitamin A berkisar pada 200 IU/dl.

f. Zat Besi

Meskipun Asi mengandung sedikit zat besi (0,5-1,0 mg/liter), bayi yang

menyusui jarang kekurangan zat besi (anemia). Hal ini karena zat besi

pada ASI yang lebih mudah diserap.

g. Taurin

Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter, berperan

penting dalam maturasi otak bayi. Docosahexaenoic acid (DHA) dan

asam arachidonat (ARA) merupakan bagian dari kelompok molekul

yang dikenal sebagai omega fatty acids. Taurin berfungsi sebagai neuro

transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

16

Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa efek defisiensi akan

berakibat gangguan pada retina mata. Saat ini taurin banyak ditambahkan

pada susu formula karena penelitian menunjukkan bahwa kadar taurin

plasma yang rendah (50%) pada bayi dengan formula dibandingkan

dengan bayi menyusui.

h. Lactobacillus

Berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri

E.Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi.

i. Lactoferin

Sebuah besi-batas yang mengikat protein ketersediaan besi untuk bakteri

dalam intestines, sertamemungkinkan bakteri sehat tertentu untuk

berkembang. Memiliki efek langsung pada antibiotik berpotensi

berbahaya seperti bakteri staphylococcus dan E.Coli.

j. Lisozim

Dapat memecahkan dinding usus sekaligus mengurangi insiden caries

dentis dan maloklusi (kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat

menyusu dengan botol dan dot).lisozim menghancurkan bakteri

berbahaya dan akhirnya mempengaruhi keseimbangan kehidupan bakteri

yang menghuni usus yang sempurna.

4. Pengelompokan ASI

Ada 3 stadium dalam pengelompokan ASI :

a. ASI stadium I :

ASI stadium I adalah kolostrum merupakan cairan yang pertama

disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai ke-3 setelah

persalinan. Komposisi kolostrum berwarna kuning keemasan, yang

disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum

merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan

mekonium sehingga mukosa usus segera bersih dan siap menerima ASI.

b. ASI stadium II :

ASI stadium II adalah ASI peralihan yang diproduksi pada hari ke-4

sampai hari ke-10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

17

dan hidrat arang makin tinggi, dan volume ASI semakin meningkat. Pada

masa ini, pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga kondisi fisik ibu,

keluhan nyeri sudah berkurang. Oleh karena itu, kandungan protein dan

kalsium dalam makanan ibu perlu ditingkatkan.

c. ASI stadium III :

ASI stadium III adalah ASI matur yang disekresi dari hari ke-10

sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah

disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan.

5. Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI

Pemberian ASI secara eksklusif sangat penting bagi pertumbuhan

danperkembangan bayi, hal ini dikarenakan ASI merupakan makanan yang

terbaik bagi bayi. Pemberian ASI eksklusif menurut Suraatmaja (1989),

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perubahan sosisal budaya,

kondisi fisik ibu, faktor psikologis ibu, dan faktor kurangnya petugas

kesehatan sehingga masyarakat kurang mendapatkan penjelasan dan

dorongan tentang manfaat pemberian ASI.

Menurut Kemalasari (2009) dan Azwar (2002), faktor yang

mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi antara lain adalah faktor

sosiokultural, psikososial, dan faktor karakteristik yang memberikan

konstribusi dalam keberhasilan menyusui. Beberapa faktor yang

mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain yaitu:

a. Motivasi ibu untuk menyusui bayi

Ibu-ibu harus dibangkitkan kemauan dan kesediannya menyusui

anaknya, terutama sebelum melahirkan. Apabila nilai menyusui hendak

ditingkatkan pada masyarakat, maka pengertian tentang menyusui harus

ditanamkan pada anak-anak gadis sejak usia muda, bahwa menyusui

anak merupakan bagian dari tugas biologi seorang ibu (Abdullah, 2004).

b. Perubahan sosial budaya

1) Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya. Kenaikan tingkat

partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan adanya emansipasi dalam

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

18

segala bidang kerja dan di kebutuhan masyarakat menyebabkan

turunnya kesediaan menyusui dan lamanya menyusui.

2) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan susu

botol. Persepsi masyarakat akan gaya hidup mewah membawa

dampak menurutnya kesediaan menyusui. Bahkan adanya pandangan

bagi kalangan terentu bahwa susu botol sangat cocok buat bayi dan

terbaik. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup yang selalu mau meniru

orang lain, atau tanya untuk prestise.

3) Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya Budaya modern dan

perilaku masyarakat yang meniru negara barat mendesak para ibu

untuk segera menyapih anaknya dan memilih air susu buatan sebagai

jalan keluarnya.

c. Faktor psikologis

1) Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita. Adanya

anggapan para ibu bahwa menyusui akan merusak penampilan.

Padahal setiap ibu yang mempunyai bayi selalu mengubah payudara,

walaupun menyusui atau tidak menyusui

2) Tekanan batin. Ada sebagian kecil ibu mengalami tekanan batin di

saat menyusui bayi sehingga dapat mendesak si ibu untuk mengurangi

frekuensi dan lama menyusui bayinya, bahkan mengurangi menyusui.

d. Faktor fisik ibu

Alasan yang cukup sering bagi ibu untuk menyusui adalah karena

ibu sakit, baik sebentar maupun lama. Tetapi, sebenarnya jarang sekali

ada penyakit yang mengharuskan berhenti menyusui, jauh lebih

berbahaya untuk mulai memberi bayi makanan buatan daripada

membiarkan bayi menyusu dari ibunya yang sakit.

e. Tingkat pendidikan ibu

Tingkat pendidikan dan akses ibu terhadap media masa juga

mempengaruhi pengambilan keputusan, dimana semakin tinggi

pendidikan semakin besar peluang untuk memberikan ASI (menyusui).

Sebaliknya akses terhadap media berpengaruh negatif terhadap

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

19

pemberian ASI, dimana semakin tinggi akses ibu pada media semakin

tinggi peluang untuk tidak memberikan ASI nya (Abdullah, 2004).

f. Tingkat pendidikan keluarga

Pendidikan pada setiap anggota keluarga berkaitan dengan

pengetahuan setiap anggota keluarga, pengetahuan anggota keluarga

yang baik berdampak terhadap perilaku anggota keluarga dalam

mengasuh bayi jika ditinggalkan oleh ibu. Perkembangan zaman meuntut

ibu untuk bekerja membantu perekonomian keluarga, sehingga banyak

ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif. Adanaya pendidikan

keluarga yang baik akan dapat memotivasi ibu untuk memberikan ASI

secara eksklusif.

g. Status pekerjaan ibu

Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan bila ibu tidak

menyusui adalah kerena mereka harus bekerja. Wanita selalu bekerja,

terutama pada usia subur, sehingga selalu menjadi masalah untuk

mencari cara merawat bayi. Bekerja bukan hanya berarti pekerjaan yang

dibayar dan dilakukan di kantor, tapi bisa juga berarti bekerja di ladang,

bagi masyarakat di pedesaan (Kristiyanasari, 2009).

h. Sikap

Menurut Notoatmodjo (2003), sikap merupakan reaksi atau respon

seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap

positif ibu terhadap praktik menyusui tidak diikuti dengan pemberian

ASI pada bayinya. Sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan.

Terwujudnya sikap agar menjadi tindakan nyata diperlukan faktor

dukungan dari pihak-pihak tertentu, seperti tenaga kesehatan dan orang-

orang terdekat ibu.

i. Pengetahuan

Pengetahuan ibu tentang ASI merupakan salah satu faktor yang

penting dalam kesuksesan proses menyusui. Thaib et al dalam Abdullah

et al (2004) menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, pendidikan, status

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

20

kerja ibu, dan jumlah anak dalam keluarga berpengaruh positif pada

frekuensi dan pola pemberian ASI.

j. Status sosial, ekonomi, paritas

Status sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi kemampuan

keluarga untuk memproduksi dan atau membeli pangan. Ibu-ibu dari

keluarga berpendapatan rendah kebanyakan adalah berpendidikan lebih

rendah dan memiliki akses terhadap informasi kesehatan lebih terbatas

dibanding ibu-ibu dari keluarga berpendapatan tinggi, sehingga

pemahaman mereka untuk memberikan ASI secara eksklusif pada bayi

menjadi rendah (Prasetyono, 2009).

k. Dukungan keluarga/suami

Keluarga merupakan unit terkecil dalam proses pelayanan

kesehatan di masyarakat, dimana jika kesehatan keluarga baik akan

mempengaruhi status kesehatan dalam masyarakat. Untuk mewujudkan

hal tersebut maka diperlukan dukungan dari anggota keluarga. Dukungan

keluarga merupakan suatu strategi intervensi preventif yang paling baik

dalam membantu anggota keluarga mengakses dukungan sosial yang

belum digali untuk suatu strategi bantuan yang bertujuan untuk

meningkatkan dukungan keluarga yang adekuat. Dukungan keluarga

yang paling berperan dalam keberhasilan ibu menyusui adalah peran

dukungan suami. Hal ini karena suami merupakan orang terdekat bai ibu

dan memberikan motivasi kepada ibu untuk memberikan ASI secara

eksklusif (Friedman, 1998).

B. Perilaku

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt

behavior). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu tindakan yang nyata

diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara

lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas juga diperlukan faktor

dukungan (support) dari pihak lain, misalnya suami atau istri, orang tua atau

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

21

mertua sangat penting untuk mendukung (Notoatmodjo, 2007). Tingkatan –

tingkatan praktik antara lain sebagai berikut:

1. Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil merupakan praktik tingkat pertama.

2. Respon Terpimpin (Guided Respons)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan

contoh adalah indikator praktik tingkat dua.

3. Mekanisme (Mechanisme)

Apabila seorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis,

atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai

praktik tingkat tiga.

4. Adopsi (Adoption)

Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan

baik. Artinya, tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.

Menurut Green (1980) dalam Sarwono (2007), menyatakan bahwa ada

tiga faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yaitu :

1. faktor yang mempermudah (Predisposing Factor)

a. Pengetahuan ibu tentang ASI

Semakin luas pengetahuan seseorang semakin mudah orang

melakukan perubahan dalam tindakannya sebagian besar manusia

memperoleh pengetahuan melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003).

Pengetahuan ibu tentang ASI akan berpengaruh terhadap kemauan ibu

memberikan ASI kepada anaknya. Ibu dengan pengetahuan tentang ASI

kurang, bisa jadi menganggap bahwa itu tidak penting, sehingga tidak

ada kemauan untuk memberikan ASI kepada anaknya. Sebaliknya ibu

yang pengetahuan tentang ASI luas, baik mengenai manfaat, tujuan,

kapan dan sebagainya dengan sendirinya ia akan memberikan ASI

kepada anaknya.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

22

b. Sikap

Sikap merupakan resppon evaluative, dimana respon akan timbul

apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki

adanya reaksi individual. Menurut Azwar (2000) respon evaluatif berarti

bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya

didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi

kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-

negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian akan

mengkristal.

c. Tingkat pendidikan

Asumsi bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

akan semakin mudah pula orang itu menerima rangsangan perubahan

keadaan di sekitarnya. Tingkat pendidikan ibu sangat menentukan

kemudahan dalam menerima setiap pembaharuan. Makin tinggi

pendidikan ibu maka akan makin cepat tanggap dengan perubahan

kondisi lingkungan, dengan demikian lebih cepat menyesuaikan diri dan

selanjutnya akan mengikuti perubahan itu. Di samping itu semakin tinggi

tingkat pendidikan akan semakin luas pengetahuan sehingga akan

termotivasi menerima (Depkes RI, 2001).

Perubahan baru, adanya perbedaan tingkat pendidikan

mempengaruhi pengetahuan, yang menyebabkan perbedaan dalam

tanggapan terhadap suatu masalah. Selain itu akan berbeda pula tingkat

penangkapan terhadap penerimaan pesan yang disampaikan dalam hal

ASI demikian pula halnya. Makin tinggi pendidikan ibu akan makin

mudah pula menerima inovasi-inovasi baru yang dihadapinya termasuk

ASI (Azwar, 2000).

d. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu norma yang diyakini oleh

masyarakat sekitar tentang suatu hal ataupun peilaku yang boleh dan

tidak boleh dilakukan dalam suatu wilayah. Berdasarkan hal tersebut

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

23

maka kepercayaan sangat berpengaruh terhadap perilaku yang dilakukan

oleh anggota masyarakat tentang pemberian ASI secara eksklusif.

e. Pekerjaan

Pekerjaan ibu juga diperkirakan dapat mempengaruhi pengetahuan

dan kesempatan ibu dalam memberikan ASI ekslusif. Pengetahuan

responden yang bekerja lebih baik jika dibandingkan dengan

pengetahuan responden yang tidak bekerja. Semua ini disebabkan karena

ibu yang bekerja diluar rumah (sector formal) memiliki akses yang lebih

baik terhadap berbagai informasi, termasuk mendapatkan informasi

tentang pemberian ASI ekslusif (Depkes RI, 2001)

2. faktor-faktor yang memungkinkan (Enabling Factor)

a. Tersedianya fasilitas kesehatan

Fasilitas kesehatan di suatu wilayah memberikan kontribusi dalam

memberikan pelayanan maupun konseling tentang masalah kesehatan.

Tersedianya fasilitas kesehatan membuat orang dapat mengakses

informasi tentang kesehatan, sehingga seseorang dapat meningkatkan

pengetahuan dan derajat kesehatan.

b. Jarak dan keterjangkauan tempat pelayanan

Tempat pelayanan yang jaraknya jauh bisa jadi membuat orang

enggan untuk mendatanginya. Jauhnya tempat pelayanan bisa

menyebabkan membengkaknya akomodasi pelayanan, karena selain

biaya pelayanan kesehatan ada biaya tambahan yaitu biaya transportasi.

Bagi orang-orang yang hanya berfikir sederhana mungkin akan

memutuskan untuk tidak datang ke sarana pelayanan kesehatan. Hal ini

yang mungkin terjadi adalah ketidak terjangkauan sarana pelayanan

kesehatan oleh masyarakat.

c. Kebijakan atau peraturan instansi

Peraturan suatu instansi merupakan hal yang mengatur kegiatan,

hak dan kewajiaban bagi karyawanya. Adanya fasilitas tempat dan

peraturan yang memperbolehkan bagi karyawan yang memiliki bayi

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

24

untuk memberikan ASI pada jam tertentu akan meningkatkan pemberian

ASI secara eksklusif pada bayi.

3. faktor yang memperkuat (Reinforcing Factor)

a. Dukungan petugas kesehatan

Persyaratan utama masyarakat untuk berpartisipasi ialah motivasi.

Tanpa motivasi masyarakat sulit untuk berpartisipasi disegala program.

Timbulnya motivasi harus dari masyarakat itu sendiri dan pihak luar

hanya merangsang saja. Untuk itu motivasi petugas kesehatan kepada

masyarakat dalam bentuk pendidikan kesehatan sangat diperlukan

Masyarakat awam biasanya akan percaya pada orang yang dianggapnya

mempunyai pengetahuan luas. Petugas kesehatan yang ada di desa oleh

masyarakat biasanya dianggap sebagai orang yang tahu segalanya

tentang masalah kesehatan. Sehingga masyarakat akan percaya terhadap

apa yang dikatakan petugas.

b. Dukungan Suami

Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri

maupun luar individu tersebut, sedangkan dorongan merupakan usaha

untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia atau dengan

kata lain bahwa perilaku dipengaruhi oleh dorongan baik yang berasal

dari luar maupun dari dalam individu (suami).

Perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja pada zaman sekarang

sudah banyak berkurang, dimana makin banyak ibu berperan ganda dan semua

itu guna menciptakan keluarga yang lebih mapan, akan tetapi juga

menimbulkan pengaruh terhadap hubungan dengan anggota keluarga terutama

pada balitanya.

1. Ibu tidak bekerja

Seorang ibu yang tidak bekerja dapat memberikan ASI secara

eksklusif tanpa MPASI dengan baik dibandingkan ibu yang bekerja karena

alasan cuti terlalu sibuk, tidak ada waktu serta masa cuti yang telah habis

dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Banyak ibu-ibu bekerja

mencarinafkah, baik untuk kepentingan sendiri maupun keluarga.Pada ibu

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

25

yang tidak bekerja akan tercipta suatu pola pengasuhan yangbaik, dimana

pada ibu yang tidak bekerja akan mempunyai banyak waktu untuk

mengasuh balitanya meliputi perhatian, kasih sayang dan waktu untuk

menyediakan makanan yang baik (Pudjiadi, 2000).

Pemberian ASI tanpa MPASI dimungkinkan dapat terpenuhi karena

ibu tidak mempunyai kesibukan atau mempunyai banyak waktu dalam

memberikan ASI kepada bayinya yang berpengaruh pada kondisi kesehatan

bayinya (Supariasa, 2002).

Faktor bekerja saja nampak belum berperan sebagai timbulnya suatu

masalah pada pemberian ASI eksklusif, akan tetapi kondisi kerja yang

menonjol sebagai faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dan

perawatan anak. Nampaknya ibu-ibu yang bekerja di luar rumah sudah

membuat persiapan untuk merawat anaknya, meskipun kadang-kadang

belum sesuai dengan kenyataan (Depkes, 2001).

2. Ibu bekerja

Pada ibu yang bekerja akan terjadi penyediaan waktu yang terbatas

atau sedikit, hal ini menjadi kendala bagi seorang balita untuk mendapatkan

waktu, perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya. Kesibukan

orang tua dapat berdampak pada status gizi balita dibandingkan dengan ibu

yang tidak bekerja. Jika hal ini tidakditanggulangi secara serius dapat

berlanjut menurunnya status gizi balita. Akibat dari kesibukan orang tua

dapat berpengaruh pada pola pemberian makanan pada bayi selain ASI yaitu

MPASI, yang tentunya tidak sesuai dengan usia bayi atau terlambat

diberikan misalnya seorang balita dengan usia kurang dari 6 bulan yang

hanya diberi ASI saja akan tetapi pada kenyataannya telah diberikan

makanan lain selain ASI yaitu MPASI, hal ini dapat menganggu status

kesehatan bayinya (Pudjiadi, 2000).

a. Cara pemberian asi eksklusif pada ibu bekerja

Pemerintah mengeluarkan peraturan yang bisa mendukung agar ibu

terus memberikan ASI kepada bayinya. Bahkan hak menyusui pada

wanita bekerja telah dijamin pada pasal 83 Undang-undang No 13 Tahun

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

26

2003 tentang ketenagakerjaan, yang menyatakan bahwa pekerja atau

buruh perempuan yang anaknya masih menyusui harus diberi

kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya, jika hal ini dilakukan

selama waktu kerja (Tasya, 2008).

Terdapat tujuh langkah yang sangat penting untuk keberhasilan

pemberian ASI secara esklsuif terumata bagi ibu bekerja, yaitu (1)

mempersiapkan payudara, (2) mempelajari ASI dan tatalaksana

menyusui, (3) menciptakan dukungan keluarga, (4) memilih tempat

melahirkan yang sayang bayi, (5) memilih tenaga kesehatan yang

mendukung pemberian ASI secara Eksklusif (6) mencari ahli persolan

menyusui seperti klinik laksatasi untuk persiapan apabila mereka

mengalami kesukaran, dan (7) menciptakan suatu sikap positif tentang

ASI dan menyusui (Roesli, 2008)

Menurut Depkes RI (2007), setiap tempat kerja harus

mengupayakan fasilitas pendukung pemberian ASI bagi ibu yang

menyusui seperti sarana ruang memerah ASI, perlengkapan untuk

memerah dan menyimpan ASI, menyediakan materi penyuluhan ASI.

Secara ideal setiap tempat kerja yang mempekerjakan perempuan

hendaknya memiliki tempat penitipan bayi atau anak, sehingga ibu dapat

membawa bayinya ke tempat kerja dan menyusui setiap beberapa jam.

Namun bila tidak memungkinkan karena tempat kerja jauh dari rumah,

tidak memiliki kenderaan pribadi atau jemputan kantor, maka cara lain

yang mudah adalah memberikan ASI perah (Roesli, 2008)

Berikut langkah-langkah yang perlu disiapkan sebelum ibu bekerja

yaitu (1) mempersiapkan ASI perah sekurang-kurangnya dua hari

sebelum mulai bekerja, (2) perahlah ASI setiap 3 jam. Ingat, makin

sering ASI dikeluarkan, produksi ASI akan makin melimpah, (3) jangan

berikan dot atau empeng pada bayi, (4) siapkan pengasuh bayi yang

terampil untuk memberikan ASI perah dengan sendok/cangkir, (5)

susuilah bayi Ibu selama bayi bersama Ibu termasuk malam hari, (6)

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

27

banyak minum, atau minumlah bila haus, dan sebelum serta sesudah

menyusui atau memerah ASI (Roesli, 2008).

Alat yang digunakan harus dibersihkan untuk memeras ASI yaitu

cangkir/gelas yang bermulut lebar, cucilah dengan sabun dan air bersih

dan bilas dengan air hangat. Cara memerah ASI yaitu : (1) cuci tangan

dengan sabun dan air bersih, (2) duduk dengan nyaman, (3) perah sedikit

ASI dan oleskan ke puting, (4) taruh telunjuk, jari tengah dan ibu jari di

aerola, dengan posisi jam 06.00 dan 12.00. Bisa juga memposisikan jari

pada jam 09.00 dan jam 03.00, (5) tekan ketiga jari kearah dada tanpa

bergeser (bukan diurut), kemudian lepaskan, (6) jangan menggosok-

gosok atau menekan payudara dengan jari, (7) lakukan untuk kedua

payudara selama lebih kurang 20-30 menit (Roesli, 2008).

ASI dapat disimpan di beberapa tempat dengan kriteria sebagai

berikut: (1) dalam suhu ruang : tahan 4-6 jam, (2) dalam termos yang

diisi es batu : tahan 24 jam, (3) dalam lemari es bagian bawah : tahan 2 x

24 jam, (4) dalam freezer pada lemari es 1 pintu : tahan 2 minggu, (5)

dalam freezer pada lemari es 2 pintu : tahan 3 bulan. Meskipun dapat

disimpan lama, disarankan agar tidak terlalu lama menyimpan ASI perah

karena ASI diproduksi sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan

perkembangan anak

Untuk memberikan susu kepada bayi, keluarkan ASI perah dari

lemari es, secara berurutan dari jam perah paling awal, diamkan dalam

suhu ruang selama 10-15 menit, untuk ASI yang disimpan di freezer,

disarankan untuk memindahkan ke lemari es bagian bawah selama 1 jam

sebelum didiamkan dalam suhu ruang, hangatkan ASI dengan cara

merendam botol berisi ASI perah dalam wadah yang diberi air hangat,

jangan menghangatkan ASI dengan air mendidih atau merebus ASI

karena akan merusak kandungan gizi, hangatkan dalam jumlah tertentu

sesuai jumlah yang biasa diminum bayi (dalam sekali minum), siapkan

cangkir dan sendok untuk meminumkan ASI perah kepada bayi.

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

28

ASI perah yang didiamkan cukup lama akan terpisah menjadi 2

lapisan, lapisan yang di atas biasanya lebih kental karena kaya akan

lemak. Ini bukan berarti ASI telah basi. Kocoklah dengan perlahan

hingga ASI menjadi larutan homogen kembali, ASI perah segar akan

berbau/beraroma manis. Bila ASI beku yang setelah dicairkan beraroma

seperti sabun, hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI

akibat perubahan suhu yang mendadak sehingga proses kerja enzim

lipase terganggu. Karena itu tidak disarankan menghangatkan ASI

dengan air mendidih atau merebus ASI, atau membekukan kembali ASI

yang telah dihangatkan, jika ASI perah berbau asam, maka bisa jadi ASI

telah basi dan harus dibuang.

Memberikan ASI perah dengan posisi duduk dengan nyaman,

peganglah bayi tegak lurus/setengah tegak dipangkuan Ibu / pengasuh,

peganglah sendok dan sentuhkan ke ujung bibir bayi. Untuk bayi yang

telah bisa minum ASI dengan menggunakan sendok, dapat diganti

dengan menggunakan gelas berukuran kecil, bayi akan

mengisap/menjilat ASI, tumpahkan sedikit demi sedikit ke mulut bayi,

jangan menuang ASI ke mulut bayi, setelah bayi mendapat cukup ASI,

pegang bayi dalam posisi tegak untuk disendawakan (Roesli, 2008).

C. Dukungan Suami

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan ibu menyusui bayinya secara eksklusif. Bagian keluarga

yang mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap keberhasilan dan

kegagalan menyusui yaitu suami. Masih banyak suami yang berpendapat salah,

yang menganggap menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Mereka

menganggap cukup jadi pengamat yang pasif saja. Untuk itu, keluarga atau

suami perlu diinformasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan

keluarga agar ibu berhasil menyusui secara eksklusif (Paramitha, 2007).

Suami dapat berperan aktif dalam keberhasilan menyusui dengan jalan

memberi dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan praktis lainnya,

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

29

seperti menggantikan popok. Pengertian suami tentang peranannya sangat

penting, ini merupakan langkah pertama dalam mendukung ibu agar berhasil

menyusui secara eksklusif dan hal ini merupakan investasi yang sangat

berharga. Hubungan yang baik antara seorang ayah dengan bayinya merupakan

faktor yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak

dikemudian hari (Roesli, 2008).

Keluarga khususnya ayah merupakan bagian yang vital dalam

keberhasilan praktik menyusui. Masih banyak pendapat yang salah bahwa ayah

cukup menjadi pengamat yang pasif, padahal sebenarnya ayah mempunyai

peran yang sangat menentukan dalam keberhasilan menyusui karena ayah akan

turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI (let down refleks) yang

sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu. Ayah dapat berperan

aktif dalam keberhasilan pemberian ASI dengan jalan memberikan dukungan

secara emosional, pengahrgaan terhadap ibu menyusui, dukungan instrumental,

serta dukungan informasi terhadap ibu menyusui (Purwanto, 2009).

Proses menyusui dibutuhkan kesiapan mental ibu. Saat inilah, dukungan

dari keluarga terutama suami sangat dibutuhkan oleh ibu yang akan menyusui

setelah melahirkan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan suami antara lain

memberikan perhatian kepada istri, misalnya menyiapkan keperluan ibu untuk

menyusui, dan memberikan pujian kepada istri atas kemauanya memberikan

ASI kepada bayinya (Kristiyanasari, 2009).

Menurut Paramitha (2007), dukungan suami sangat diperlukan agar

pemberian ASI eksklusif bisa tercapai. Oleh karena itu, ayah sebaiknya jadi

salah satu kelompok sasaran dalam kampanye pemberian ASI. Menurut

Februhartanty (2008), mengungkapkan bahwa ada 6 pengelompokan tipe peran

suami dalam praktek menyusui secara eksklusif dan peran-peran ini dianggap

sebagai dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Tipe peran

tersebut, yaitu:

1. Mencari informasi mengenai pemberian ASI dan pola pemberian makan

bayi, yang terdiri dari: pernah mencari informasi mengenai pemberian ASI

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

30

dan pola pemberian makan bayi dan tetap meneruskan pencarian informasi

mengenai kedua hal tersebut hingga saat ini.

2. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai cara pemberian

makan saat ini.

3. Memilih tempat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, persalinan, dan

pemeriksaan pasca persalinan/imunisasi, yang terdiri dari: pemilihan tempat

untuk pemeriksaan kehamilan, pemilihan tempat untuk bersalin, dan

pemilihan tempat untuk pemeriksaan pasca persalinan/imunisasi.

4. Tingkat keterlibatan ayah selama kunjungan pemeriksaan kehamilan.

5. Memiliki sikap positif terhadap kehidupan pernikahan mereka.

6. Terlibat dalam berbagai kegiatan perawatan anak.

Pendapat lain juga disampaikan oleh Meiliasari (2002), bahwa

suksesnya pemberian ASI eksklusif adalah hasil kerja tim, yang beranggotakan

paling sedikit dua orang, yaitu ayah dan ibu. Menurut Meiliasari (2002), ada 7

bentuk dukungan yang harus diberikan oleh suami pada ibu yang menyusui

secara eksklusif, yaitu:

1. Sebagai motivator bagi istri

Suami harus memberikan dukungan kepada ibu melalui kalimat-

kalimat pujian, maupun kata-kata penyemangat. Dengan hal ini ibu akan

merasa sangat bangga dan senang dapat memberikan ASI eksklusif kepada

bayinya. Hal ini berkaitan dengan refleks oksitosin. Pernyataan yang

mendukung juga disampaikan oleh Papu (2009), bahwa salah satu dukungan

suami terhadap ibu menyusui adalah dengan tidak melontarkan kritik

terhadap bentuk tubuh istri yang umumnya memang melar setelah

melahirkan.

2. Membantu mengatasi masalah dalam pemberian ASI

Tidak setiap ibu dapat memberikan ASI dengan lancar. Banyak ibu

mengalami masalah, mulai dari ASI yang tak keluar, puting payudara lecet,

pembengkakan, mastitis, stres, dll. Modal utama memecahkan keluhan

secara benar adalah jika ayah/ibu menguasai teori manajemen menyusui.

Ayah bisa ikut menginformasikan hal-hal yang diketahuinya, atau

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

31

menunjukkan referensi, atau turun tangan langsung mengatasinya. Misal,

jika payudara istri harus dipijat, dikompres, jika harus berobat, bagaimana

cara menyimpan ASI perah, dll. Untuk menguasai hal ini, sebaiknya ayah

ikut pergi ke klinik laktasi sebelum program menyusui dimulai.

3. Ikut merawat bayi

Suami dapat ikut serta dalam merawat bayi dengan membantu

mengganti popok bayi, menyendawakan bayi setelah menyusui,

menggendong bayi, membantu memandikan bayi, dan bermain dengan bayi.

Papu (2009), juga menyatakan bahwa ayah juga dapat membantu merawat

anak-anak termasuk kakak si bayi.

4. Mendampingi ibu menyusui walaupun tengah malam

Mendampingi, menemani, yang sedang menyusui pun merupakan

bentuk dukungan yang besar artinya. Sebisanya, ikut bangun saat istri

terbangun tengah malam. Atau jika tak bisa bangun malam, paling tidak

jangan tunjukkan ekspresi kesal akibat tidur yang terganggu saat bayi

menangis lapar di malam hari. Tapi ada sebuah rahasia kecil. Pemandangan

suami yang terkantuk-kantuk saat menunggui istri menyusui, akan sangat

menyentuh perasaan istri dan membuat cinta istri semakin dalam.

5. Melayani ibu menyusui

Ayah tak bisa memberi makan bayi dengan air susu, tetapi ayah

dapat 'memberi makan' bayi dengan jalan memberi makan ibu. Jadi jika

ingin ambil bagian dalam aktivitas 'memberi makan' ini, layani istri saat dia

kelaparan dan kehausan selagi menyusui. Karena menyusui sangat

menguras energi, biasanya ibu butuh ekstra asupan kalori dan cairan

sesudah menyusui. Ayah bisa membantu membuatkan susu hangat, telur

dadar, dan camilan lain, atau potongan buah, tanpa perlu diminta, yang

disajikan untuk istri.

6. Menyediakan anggaran ekstra

Hal ini bisa diupayakan bersama istri sejak terjadi kehamilan.

Menyusui membutuhkan ekstra dana paling tidak untuk makanan tambahan

ibu, suplemen, dan peralatan menyusui lainnya (bra menyusui, alat-alat

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

32

menyimpan ASI perah, dll). Tetapi angkanya pasti jauh lebih kecil daripada

bayi diberi susu formula.

7. Menjaga romantisme

Diakui atau tidak, kehadiran anak akan sedikit mengusik keintiman

suami-istri. Suami sesekali bisa merasa tersisihkan atau kehilangan

romantisme karena istri sibuk menjalankan peran orang tua. Sebaliknya,

kadang istri juga merasa dirinya kurang seksi dan kurang bergairah selagi

menyusui, akibat kelelahan dan terlebih, bergesernya fungsi payudara dari

organ seksual menjadi sumber makanan bayi. Jadi penting bagi suami untuk

tidak berpaling dari istrinya yang sedang menyusui. Suami harus membantu

istri menciptakan suasana romantis atau hal-hal lain yang bisa

menghangatkan hubungan. Dengan demikian kegiatan menyusui bayi secara

eksklusif dapat dilaksanakan dengan baik.

D. Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif

Di hari pertama setelah melahirkan, ibu pastilah mengalami kelelahan

fisik dan mental. Akibatnya, ibu merasa cemas, tidak tenang, hilang semangat,

dan sebagainya. Ini merupakan hal normal yang perlu diantisipasi suami

maupun pihak keluarga. Namun dalam beberapa kasus, terutama pada anak

pertama, banyak suami yang lebih sibuk dengan bayinya dari pada

memperhatikan kebutuhan sang istri.

Kondisi ini jika terus-menerus berlanjut maka ibu akan merasa bahwa

perhatian suami padanya telah menipis sehingga muncul asumsi-asumsi

negatif. Terutama yang terkait erat dengan penampilan fisiknya setelah

bersalin. Tubuh yang dianggap tak lagi seindah dulu membuat suami lebih

mencintai anak dari pada dirinya sebagai istri. Perasaan negatif ini akan

membuat refleks oksitosin menurun dan produksi ASI pun terhambat, karena

pikiran negatif ibu memengaruhi produksi ASI, maka dukungan suami sangat

dibutuhkan. Pentingnya suami dalam mendukung ibu selama memberikan ASI-

nya memunculkan istilah breastfeeding father atau suami menyusui. Jika ibu

merasa didukung, dicintai, dan diperhatikan, maka akan muncul emosi positif

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

33

yang akan meningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga produksi ASI

menjadi lancar (Roesli, 2008).

Dikatakan bahwa keberhasilan memberikan ASI eksklusif selain

bergantung pada ibu juga sangat bergantung pada suami maka tidak terlepas

kemungkinan keterkaitan antara karakteristik suami pada ibu menyusui dengan

dukungan dalam pemberian ASI eksklusif dimana dukungan tersebut

dipengaruhi oleh tingkat usia suami, tingkat pendidikan suami, jenis pekerjaan

suami, tingkat penghasilan suami, tingkat pengetahuan suami tentang

pemberian ASI Eksklusif dan sikap suami terhadap pemberian ASI eksklusif

(Soetjiningsih, 2007).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2006),

tentang beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI pada ibu

pekerja buruh diwilayah perusahaan rokok sukun Kabupaten Kudus, dengan

hasil bahwa praktik pemberian ASI pada ibu pekerja buruh sebanyak 42,7%,

yang melakukan cara pembrian ASI dengan benar, 67,8% memberikan

makanan dini pada balita, dan banyak yang menyapih balita <24 bulan yaitu

sebanyak 59,3%. Ibu pekerja buruh yang mempunyai balita dimungkinkan

kesulitan dalam mengatur pemberian ASI.

Faktor yang berhubungan dengan cara pemberian asi adalah dukungan

suami, pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan perkapita. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Fitrianti (2008), tentang hubungan pengetahuan, sikap ibu

dan dukungan suami terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6 - 12

bulan di Desa Manguntoro Kecamatan Bakung, dengan hasil bahwa pemberian

ASI eksklusif sebesar 45,7%, pengetahuan ibu sebesar 21,4% termasuk

kategori tinggi, sebesar 52,9% kategori sedang dan sebesar 25,7 kategori

rendah. Sikap ibu sebesar 65,7% masuk kategori baik, 32,9% kategori cukup

baik dan sebesar 1,4% kategori kurang. Ibu yang dibantu oleh keluarga dalam

merawat bayi sebesar 52,9%, dan yang mendukung untuk memberikan ASI

eksklusif sebesar 40,3% dan dukungan yang paling banyak didapatkan dari

suami yaitu sebesar 50 %.

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

34

E. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka teori

Sumber : (modifikasi Green, 1980 dalam Sarwono, 2007)

F. Kerangka Konsep

Variabel independent Variabel dependent

Gambar 2.2 Kerangka konsep.

G. Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik objek penelitian yang berbeda satu dengan

yang lainnya. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan ada dua yaitu:

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel independent merupakan suatu variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya suatu variabel dependent dan bebas dalam

Dukungan suami Pemberian ASI eksklusif pada

karyawati

Predisposisi

1. Kepercayaan

2. Pengetahuan

4. Sikap

5. Pendidikan

6. Pekerjaan

Enabling

1. Tersedianya fasilitas

kesehatan

2. Jarak sarana pelayanan

kesehatan

3. Kebijakan/peraturan

instansi

Reinforcing

1. Dukungan petugas

kesehatan

2. Dukungan Suami

a. Dukungan emosional

b. Dukungan penghargaan

c. Dukungan instrumental

d. Dukungan informatif

Pemberian ASI eksklusif pada

karyawati

Faktor yang mempengaruhi

pemberian ASI

1. Kondisi fisik ibu

2. Faktor psikologis

4. Perubahan sosial budaya

5. Motivasi ibu

6. Status sosial ekonomi

7. tingkat pendidikan keluarga

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI A. ASI Ekslusif - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-kartiniasi-7210-3-babiia-p.pdf · erat antara ibu dan anak. 3) ... Puting susu

35

mempengaruhi variabel lain (Hidayat, 2003). Variabel independent dalam

penelitian ini adalah dukungan suami.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel dependent merupakan variabel yang dapat dipengaruhi atau

menjadi akibat karena variabel independent. Variabel ini dapat tergantung

dari variabel independent terhadap perubahan (Hidayat, 2003). Variabel

dependent dalam penelitian ini adalah pemberian ASI eksklusif pada

karyawati.

H. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Ada hubungan

antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati

Rumah Sakit Bakti Wira Tamtama Semarang”.