BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tidur 1. Definisi Tidurrepository.ump.ac.id/5874/3/Emi Triyani BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tidur 1. Definisi Tidurrepository.ump.ac.id/5874/3/Emi Triyani BAB...
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tidur
1. Definisi Tidur
Terdapat berbagai definisi tidur. Guyton (2000) mendefinisikan
tidur sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana orang tersebut dapat di
bangunkan dengan pemberian rangsangan sensorik atau yang lainnya.
Adapun Potter & Perry (2005) mendefinisikan tidur sebagai perubahan
keadaan kesadaran yang terjadi secara terus menerus dan berulang untuk
menyimpan energi dan kesehatan. Hal serupa di kemukakan oleh Berger &
William (2000) mendefinisikan tidur sebagai ritme fisiologis yang kom-
plek dan normal yang melibatkan perubahan keadaan kesadaran dari
seorang individu yang dapat dibangunkan oleh stimulus yang tepat.
Sedangkan Kozier (2000) mendefinisikan tidur telah mengalami
evolusi. Secara historis tidur dianggap sebagai keadaan tidak sadar (state
unconscinssness). Sedang menurut konsep terbaru, tidur di definisikan se-
bagai suatu keadaan sadar (state of conscinssness) dimana persepsi dan
reaksi indvidu terhadap lingkungan menurun.
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
2. Fisiologi Tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh 2 sistem pada batang otak,
yaitu Reticular Activatng System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region
(BSR).RAS di bagian atas batang otak di yakini memiliki sel sel khusus
yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimu-
lus visual, pendengaran nyeri, sensori raba, serta emosi dan proses berfikir.
RAS melepaskan katekolamin pada saat sadar, sedangkan pada saat tidur
terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR (Potter, 2005)
3. Siklus Tidur
Tidur mempunyai suatu tahapan dalam siklusnya, yaitu tahap tidur
REM (Rapid Eye Movement) dan NREM (Non Rapid Eye Movement)
a. Tidur REM
Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktiv atau tidur
paradoksial yang ditandai dengan mimpi. Biasanya terjadi setiap 90
menit dan berlangsung selama 5 - 30 menit. Tidur REM tidak senyen-
yak tidur NREM. Otak cenderung aktif selama tidur REM dan metabo-
lismenya meningkat hingga 20%. Tahap ini individu menjadi sulit un-
tuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot
terdepresi, sekresi lambung meningkat,dan frekuesi jantung dan perna-
pasan sering kali tidak teratur (Kozier, 2004)
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Karakteristik tidur REM:
1) Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada
REM. Mimpi yang kurang hidup dapat terjadi pada tahap yang
lain.
2) Tahap ini di mulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur.
3) Dicirikan dengan respon otonom dari pergerakan mata yang cepat,
fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan atau
fluktuasi tekanan darah.
4) Terjadi tonus otot skelet penurunan
5) Peningkatan sekresi lambung
6) Sangat sulit sekali membangunkan orang yang tidur
7) Durasi dari tidur REM mrningkat pada tiap siklus dan rata rata 20
menit.
b. Tidur NREM
Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang pendek ka-
rena gelombang otak yang ditunjukkan orang yang tidur lebih pendek
daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar.
Tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh.
Semua proses metabolisme termasuk tanda tanda vital, metabolisme,
dan kerja otot melambat (Potter, 2005)
Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II
disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut se-
bagai tidur dalam (deep sleep) atau (delta sleep) (Kozier, 2004)
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
1) Tahap I NREM
a) Tahap meliputi tingkat paling dangkal dari tidur
b) Tahap berakhir beberapa menit
c) Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan
secara bertahap tanda tanda vital dan metabolism
d) Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori sep-
erti suara
e) Seseorang ketika terbangun merasa seperti melamun
2) Tahap II NREM
a) Tahap II merupakan tahap tidur bersuara
b) Kemajuan relaksasi
c) Terbangun masih relatif mudan
d) Tahap berakhir 10 hingga 20 menit
e) Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban
3) Tahap III NREM
a) Tahap III meliputi tahap awal dari tidur yang dalam
b) Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak
c) Otot otot dalam keadaan santai penuh
d) Tanda tanda vital menurun tapi tetap teratur
e) Tahap berakhir 15 hingga 30 menit
4) Tahap IV NREM
a) Tahap IV merupakan tahap tidur terdalam
b) Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
c) Orang yang kurang tidur akan menghabiskan porsi malam yang
seimbang pada tahap ini
d) Tanda tanda vital turun secara bermakna dibanding selama jam
terjaga
e) Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit
f) Tidur sambil berjalan dan anuresis dapat terjadi
4. Fungsi tidur
Menurut Kozier dkk. (2010), tidur menggunakan kedua efek
psikologis pada jaringan otak dan organ-organ tubuh manusia. Tidur da-
lam beberapa cara dapat menyegarkan kembali aktivitas tingkatan normal
dan aktivitas normal pada bagian jaringan otak. Istirahat dan tidur yang
cukup adalah sangat penting bagi kesehatan dan pemulihan dari kondisi
sakit.
Tidur NREM bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung. Sela-
ma tidur, gelombang rendah yang berada dalam tidur NREM tahap IV,
tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan
memperbaharui sel epitel yang khusus seperti sel otak. Selain itu tubuh
menyimpan energi selama tidur dan penurunan laju metabolik basal me-
nyimpan persediaan energi tubuh. Selama tidur semua fungsi diperbaharui
(Potter & Perry, 2005). Menurut Aman (2005), tidur sangat penting bagi
tubuh manusia untuk jaringan otak dan fungsi organ organ tubuh manusia
karena dapat memulihkan tenaga dan berpengaruh terhadap metabolisme
tubuh.
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
5. Tidur pada balita
a. KebutuhanTidur Balita
Menurut Asmadi (2005), usia balita terbagi atas beberapa tahap
pertumbuhan yaitu tahap pertumbuhan pada usia bayi (0 - 12 bulan),
toddler (13 - 36 bulan) dan usia preschool (37 - 60 bulan). Kebutuhan
tidur balita berbeda beda pada setiap tahapan usia. Adapun kebutuhan
tidur balita menurut tahapan usia adalah sebagai berikut:
1) Bayi
Bayi membutuhkan tidur selama 12 - 14 jam sehari,
pernafasan teratur, gerak tubuh sedikit 50% tidur NREM dan
terbagi 7 periode sekitar 20 - 30 % tidur REM, tidur lebih lama pa-
da malam hari dan di akhir tahun pertama biasanya tidut siang satu
sampai dua kali sehari (Kozier dkk, 2010).
2) Batita (Toddler)
Kebutuhan tidur pada toddler menurun menjadi 10 - 12 jam
sehari. Sekitar 20 - 30 % tidur anak pada usia ini adalah tidur
REM. Tetapi tidur di pertengahan pagi secara bertahap menurun
(Kozier dkk, 2010). Batita mempunyai kebutuhan untuk mengek-
splorasi dan memuaskan keingintahuannya yang menyebabkan
menunda waktu tidur (Potter & Perry , 2005).
3) Prasekolah (preschool)
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Anak usia preschool biasanya memerlukan waktu tidur 11 -
12 jam sehari. Kebanyakan pada usia ini tidak menyukai waktu
tidur. Bisa jadi anak usia 4 - 5 tahun mengalami kurang istirahat
dan tidur dan mudah sakit jika kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi
(Kozier dkk, 2010) . Anak usia preschool biasanya mengalami
kesulitan relaks atau diamsetelah hari hari yang aktif. Selain itu ju-
ga memiliki masalah dengan ketakutan waktu tidur, terjaga pada
malam hari, atau mimpi buruk (Potter & Perry, 2005).
6. Gangguan Tidur pada Anak
Ada beberapa gangguan tidur menurut Chamness.J.A (2008) antara
lain:
a. Parasomnia
Merupakan gangguan aurosal, gangguan tidur berjalan,
gangguan tidur terror, aurosal konfusional. Gangguan antara
bangun-tidur, gerakan tiba-tiba, tidur berbicara, kram kaki,
gangguan gerak berirama, berhubungan dengan fase REM.
b. Apnea
Merupakan jeda nafas saat tidur. Apnea terjadi ketika saluran
nafas tertutup sehingga tidak ada udara yang mencapai paru-
paru. Apneu umum berlaku terjadi di kalangan orang dewasa,
tetapi anak-anakpun kerap mengalami. Kesulitan bernafas
karena saluran udara memblokir mereka, hal iniyang
menyebabkan anak mendengkur, atau bernafas melalui
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
mulutnya, dan juga mereka akan merasakan mengantuk di
siang hari.
c. Gangguan gerak anggota gerak badan secara periodik
Ditandai adanya gerakan anggota gerak badan secara streotipik,
berulang selama tidur. Paling sering terjadi pada anggota gerak
kaki baik satu atau kedua kaki. Bentuknya berupa sktensi ibu
jari kaki dan fleksi sebagian pada sendi lutut dan tumit.
d. Nocturnal Enuresis
Yaitu keadaan tidak dapat menahan keluarnya air kencing dan
terjadi ketika tidur malam hari. Hal ini bisa jadi turun
temurun,buruknya kapasitas sistem kandung kencing karena
terjadi perhambatan dalam pertumbuhan.
b. Faktor faktor yang mempengaruhi tidur bayi
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut kozier dkk. (2010), kualitas tidur merujuk pada kemampuan
balita untuk dapat tidur dan mendapatkan tidur REM dan NREM yang
tepat. Kuantitas tidur adalah jumlah total waktu tidur balita. Faktor
yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur menurut Thiedke
(2001), yaitu:
1) Penyakit
Sakit yang menyebabkan nyeri dapat menimbulkan masalah
tidur. Balita yang sedang sakit membutuhkan waktu tidur lebih la-
ma daripada keadaan normal. Sering sekali pada balita sakit pola
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
tidurnya juga akan terganggu karena penyakitnya seperti rasa nyeri
yang ditimbulkan oleh luka, tumor atau kanker pada stadium
lanjut.
2) Lingkungan
Lingkungan sekitar dapat mendukung atau menghambat
terhadap kelancaran tidur. Temperatur, ventilasi, penerangan ru-
angan, dan kondisi lingkungan yang tenang sangat mendukung un-
tuk kenyamanan tidur, sebaliknya lingkungan yang bising akan
mengganggu kenyamanan saat balita tidur.
c. Kelelahan
Kelelahan akan berpengaruh terhadap pola tidur balita. Se-
makin lelah maka balita akan semakin pendek tidur REMnya. Dengan
demikian otomatis akan berpengaruh terhadap pola tidurnya.
d. Stress emosi
Depresi dan kecemasan seringkali mengganggu balita yang
mungkin tidak bisa rileks untuk dapat tidur. Kecemasan akan mening-
katkan kadar norepinephrine dalam darah yang akan merangsang sis-
tem saraf simpatik.
e. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan berpengaruh terhadap kualitas tidur.
Obat obatan yang mengandung diuretik menyebabkan insomnia, anti
depresan akan mensupresi REM pada saat balita tidur.
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
f. Asupan makanan
L-troptophan seperti terkandung dalam keju dan susu akan
mempermudah balita untuk tidur. Hal ini dapat menjelaskan mengapa
balita yang sebelum tidur meminum susu hangat akan mudah tertidur,
hal ini karena l-troptophan dapat membantu balita untuk jatuh tidur.
g. Motivasi
Keinginan untuk tetap terjaga seringkali berpengaruh terhadap
tidur balita. Sebagai contoh adalah saat dimana seseorang balita ingin
tetap terjaga ketika bermain, maka balita tersebut tetap terjaga mes-
kipun dalam keadaan lelah.
B. Konsep Dasar Pijat Bayi
1. Pengertian Pijat Bayi
Pijat bayi adalah sebagai tindakan menggosok bagian tubuh untuk
memperoleh relaxasi Collins (1998) dalam Lorenz.L (2005). Pijat bayi
juga merupakan rutinias pijat yang menggabungkan pijat Swedia, Indian
Teknik dan Refleksi. Dimana masing masing mempunyai tujuan tertentu.
Pijat Swedia termasuk stroke yang bergerak menuju jantung dari
ekstremitas tubuh untuk meningkatkan dan memperbaiki sirkulasi,
terutama vena dan aliran lympatic, juga untuk membantu mengembalikan
tonus otot. Pijat atau teknik Indian dilkukan secara berlawanan, bergerak
dari batang tubuh menuju ke ekstremitas. Contoh dari bahu ke tangan atau
dari paha menuju ke kaki. Teknik ini mengendorkan otot fleksor untuk
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
keseimbangan dan melepaskan energi. Reflexiology meliputi pemijatan
dan penekanan dengan jari jari di telapak kaki, yang dipercaya untuk
mengeluarkan racun dan membantu dalam mencapai kesehatan yang
optimal Moore (2005).
Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia adalah pada
waktu dilahirkan melalui jalan lahir ibu. Gesekan yang dirasakan oleh bayi
ketika didorong perlahan lahan melalui saluran kelahiran itu menjadi suatu
pijatan diseluruh tubuhnya, sehingga merangsang organ-organnya untuk
mulai bekerja sendiri. Proses kelahiran merupakan pengalaman yang
traumatik bagi bayi karena harus meninggalkan rahim yang hangat,
nyaman, aman, dengan keterbatasan ruang gerak menuju kesuatu dunia
dengan kebebasan gerak tanpa batas yang menakutkan tanpa sentuhan
yang nyaman dan aman disekelilingnya, seperti halnya ketika berada di
dalam rahim. Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat
memberikan jaminan adanya kontak tubuh yang berkelanjutan sehingga
dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi.
2. Manfaat pijat bayi
Dewasa ini, para peneliti telah membuktikan secara ilmiah tentang apa
yang telah lama dikenal manusia, bahwa terapi sentuh dan pijat bayi
mempunyai banyak manfaat, antara lain:
1. Efek biokimia dan fisik yang positif
Efek biokomia dari pijat, menurunkan kadar hormon stress
(catecholamin) dan meningkatkan kadar serotonin. Selain efek
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
biokimia, pijat juga memberikan efek fisik/klinis yaitu antara lain
meningkatkan jumlah dan sitotoksitas dari sistem imunitas (sel
pembunuh alami), mengubah gelombang otak secara positif,
memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan, merangsang fungsi
pencernaan dan pembuangan, meningkatkan kenaikan berat badan,
mengurangi depresi dan ketegangan, meningkatkan kesiagaan,
membuat tidur lelap, mengurangi rasa sakit, mengurangi kembung dan
kolik (sakit perut), meningkatkan hubungan batin antara anak dan
orang tua (bonding) serta meningkatkan volume Air Susu Ibu.
2. Pijat bayi dapat meningkatkan berat badan bayi usia 1-3 bulan yang
telah diteliti oleh Irva dan Hasanah, dari Universitas Riau bulan Juni
2014 menunjukkan berat badan bayi yang dipijat 2 kali selama 15
menit pagi dan sore selama 2 minggu terbukti dapat bertambah 700
gram.
3. Pijat bayi juga bermanfaat meningkatkan perkembangan neonatus
yang telah diteliti oleh Andini, Novayelinda dan Utami (2014)
menunjukkan bayi usia tepat 2 minggu yang di pijat selama 2 x 15
menit dalam sehari selama 2 minggu terdapat peningkatan yang
signifikan terhadap perkembangan neonatus menggunakan alat ukur
Denver II.
1. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap.
Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan
pada waktu bangun konsentrasinya akan lebih penuh.
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
2. Membina ikatan kasih sayang orangtua dan anak (bonding) dalam
penelitian Troy (1995) dalam Gurol dan Polat (2012) kasih sayang
yang kuat akan memberikan karakter yang bagus pada anak.
3. Sentuhan ibu terhadap bayi juga menjadikan ibu percaya diri dalam
memberikan ASI sehingga produksi ASI bertambah (Matthiesen,
Ransjo, Nissen dan Unvas, 2001) dalam Gurol dan Pulot (2012).
3. Mekanisme Dasar Pijat Bayi
Satu hal yang sangat menarik pada penelitian tentang pemijatan
bayi adalah tentang mekanisme dasar pemijatan. Mekanisme dasar
pemijatan belum banyak diketahui.Ada beberapa teori tentang mekanisme
dasar pemijatan bayi yang dikemukakan oleh Prasetyono (2009) antara
lain sebagai berikut:
a. Beta Endophrin yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak, salah satu penelitian seperti yang dikemukakan Schanberg
menjelaskan penelitiannya pada bayi bayi tikus dimana hubungan
taktil (jilatan-jilatan) dari ibu tikus ke bayinya. Pengurangan sensasi
taktil akan meningkatkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta-
endorphrin, yang akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan
karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan.
b. Aktivitas Tonus Nervus Vagus (saraf otak ke-10) meningkatkan berat
badan bayi. Penelitian Schanberg dan Field (1986) menunjukkan bayi
yang mendapat rangsangan melalui pijatan mengalami peningkatan
kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin, itulah sebabnya mengapa
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
berat badan bayi yang dipijat bertambah lebih banyak dibandingkan
bayi yang tidak dipijat.
c. Produksi Neurotransmiter serotonin yaitu meningkatnya kapasitas
glucocorticoid (adrenalin). Proses ini sangat membantu dalam
penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stress), yang efeknya
dapat meningkatkan daya tahan tubuh terutama IgM dan IgG.
d. Perubahan gelombang otak Alfa, Beta, Teta. Dampak lain yang
ditimbulkan dari pemijatan adalah bayi cepat tidur lelap serta
meningkatkan kesiagaan (alertness) atau konsentrasi. Pijatan yang
dilakukan sekitar kepala dapat mengubah gelombang otak dengan
adanya penurunan gelombang Alfa dan meningkatnya gelombang Beta
serta Teta. Perubahan gelombang otak ini dapat diketahui melalui
pemeriksaan EEG (elektro enchepalogram) (Roesli, 2008)
4. Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam pijat bayi
a. Kapan waktu pijat yang baik
1) Pagi hari sebelum mandi
2) Malam hari sebelum tidur
3) 1 – 2 jam setelah makan / minum susu
b. Persiapan sebelum pemijatan
1) Mencuci tangan
2) Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi
3) Ruang untuk memijat usahakan hangat dan tidak pengap
4) Bayi selesai makan atau minum atau tidak dalam keadaan lapar
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
5) Usahakan tidak diganggu dalam waktu lima belas menit untuk
melakukan proses pemijatan
6) Baringkan bayi di atas kain rata yang lembut dan bersih
7) Ibu/ayah duduk dalam posisi yang nyaman
8) Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan membelai
wajahnya sambil mengajak bicara.
c. Tata cara memijat bayi
1) Bayi umur 0 – 1 bulan
Gerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan –usapan
halus. Sebelum tali pusat bayi lepas, sebaiknya tidak melakukan
pemijatan di daerah perut.
2) Bayi umur 1 – 3 bulan
Gerakan memijat dilakukan dengan halus disertai tekanan
ringan dalam waktu yang lebih singkat.
3) Bayi umur 3 bulan – umur 3 tahun
Seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang
meningkat. Total waktu pemijatan disarankan 15 menit. Lumurkan
sesering mungkin minyak atau baby oil atau lotion yang lembut
sebelum atau selama pemijatan. Setelah itu, lakukan gerakan
pembukaan berupa sentuhan ringan di sepanjang sisi muka bayi
atau usaplah rambutnya. Gerakan pembuka ini untuk
memberitahukan bahwa waktu pemijatan akan segera dilakukan
padanya.
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Secara umum pemijatan dimulai dari kaki bayi, sebab
umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki.
Permulaan seperti ini akan memberi kesempatan pada bayi untuk
membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya
urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki,
kemudian perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian
punggung.
C. Pijat Bayi dan Kuantitas Tidur
Menurut Field ((1995) dalam Lorenz (2005))
mengemukakan bahwa dengan pijat bayi maka jumlah tidur bayi
jauh lebih banyak daripada yang tidak mendapatkan pijat.
Penelitian ini juga mengemukakan bahwa dengan pijat, bayi akan
mudah tidur lebih awal dan tidurnya dalam.
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
D. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan 2.1 berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Teori Thiedke (2001) dan modifikasi teori dari Scanberg, Field (2004)
Asupan makanan
Penyakit
Motivasi
Stress emosi
Tidur Bayi
Kelelahan
Waktu pijat
Obat-obatan
Lingkungan
Efek Biokimia dan fisik
Pijat Bayi
Persiapan
Cara memijat
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015
E. Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan 2.2 berikut:
Variabel independent variabel dependent
Bagan 2.2 Kerangka Konsep
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara untuk menjawab rumusan
masalah Nursalam (2003). Berdasarkan kerangka teori dan kerangka
konsep tersebut maka peneliti menggunakan rumusan kerja (Ha) dalam
penelitian yaitu “ Ada pengaruh pijat bayi dengan kuantitas tidur bayi usia
3-6 bulan”.
Pijat bayi Kuantitas tidur bayi
Pengaruh Pijat Bayi..., Emi Triyani, Fakulats Ilmu Kesehatan UMP, 2015