BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/8731/3/BAB II.pdf · kelompok...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teorirepository.ump.ac.id/8731/3/BAB II.pdf · kelompok...
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Fasilitas Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan
menurut Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang
diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat.
Definisi pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap
upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah
dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak
macamnya, karena kesemuanya ini ditentukan oleh:
a. Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi.
b. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan
atau kombinasi dari padanya.
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
c. Menurut pendapat Hodgetts dan Casio (1983), jenis pelayanan kesehatan secara
umum dapat dibedakan atas dua, yaitu:
1) Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok
pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian
yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu
organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan
kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam
kelompok kesehatan masyarakat (public health service) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi.
Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan
bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Perwujudan hal tersebut diperlukan banyak faktor pendukung,
diantaranya adalah tersediaanya data yang valid. Data yang valid dapat
dipergunakan oleh pengambil keputusan dalam menetapkan suatu kebijakan.
Pada era keterbukaan informasi serta didukung dengan kemajuan
teknologi komunikasi, kebutuhan data dan informasi kesehatan dari hari ke hari
semakin meningkat. Masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan
hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah terutama
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan
kesehatan mereka, sebab kesehatan menyangkut hajat hidup masyarakat luas.
Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan nilai positif
bagi pembangunan kesehatan itu sendiri. Pengelola program harus bisa
menyediakan dan memberikan data serta informasi yang dibutuhkan masyarakat
yang dikemas secara baik, sederhana, dan informatif.
Pelayanan kesehatan (health care service) merupakan hak setiap orang
untuk melakukan upaya peningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan,
maupun kelompok atau masyarakat secara keseluruhan. Defenisi Pelayanan
kesehatan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009
(Depkes RI) yang tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan tentang kesehatan
ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga,
kelompok ataupun masyarakat. Berdasarkan Pasal 52 ayat (1) UU Kesehatan,
pelayanan kesehatan secara umum terdiri dari dua bentuk pelayanan kesehatan
yaitu: a. Pelayanan kesehatan perseorangan (medical service) Pelayanan
kesehatan ini banyak diselenggarakan oleh perorangan secara mandiri (self care),
dan keluarga (family care) atau kelompok anggota masyarakat yang bertujuan
untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan
keluarga. Upaya pelayanan perseorangan tersebut dilaksanakan pada institusi
pelayanan kesehatan yang disebut rumah sakit, klinik bersalin, praktik mandiri. b.
Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service) Pelayanan kesehatan
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
masyarakat diselenggarakan oleh kelompok dan masyarakat yang bertujuan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang mengacu pada tindakan promotif
dan preventif. Upaya pelayanan masyarakat tersebut dilaksanakan pada pusat-
pusat kesehatan masyarakat tertentu seperti puskesmas.
Kegiatan pelayanan kesehatan secara paripurna diatur dalam Pasal 52 ayat
(2) UU Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu: a. Pelayanan
kesehatan promotif, suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. b.
Pelayanan kesehatan preventif, suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit. c. Pelayanan kesehatan kuratif, suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, pengendalian
kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. d. Pelayanan
kesehatan rehabilitatif, kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi
lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Pengertian rumah sakit menurut Depkes RI ialah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna, serta menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat
darurat. Rumah sakit merupakan institusi yang mempunyai kemandirian untuk
melakukan hubungan hukum yang penuh dengan tanggung jawab. Rumah sakit
bukan (persoon) yang terdiri dari manusia sebagai (natuurlinjk persoon)
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
melainkan rumah sakit diberikan kedudukan hukum sebagai (persoon) yang
merupakan badan hukum (rechtspersoon) sehingga rumah sakit diberikan hak dan
kewajiban menurut hukum.
Menurut Pasal 18 UU Kesehatan diatur bahwa rumah sakit dibagi
berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaanya yaitu, sebagai berikut :
a. Jenis pelayanan yang diberikan rumah sakit dikategorikan dalam rumah sakit
umum dan rumah sakit khusus.
1) Rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit yang masih dapat dikategorikan sebagai penanganan penyakit
secara umum atau menyeluruh.
2) Rumah sakit khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis
penyakit, atau kekhususan lainnya.
b. Sedangkan berdasarkan pengelolaanya rumah sakit dibagi menjadi rumah sakit
publik dan rumah sakit privat yaitu sebagai berikut :
1) Rumah sakit publik dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
badan hukum yang bersifat nirlaba yang diselenggarakan berdasarkan
pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan tidak dapat dialihkan
menjadi Rumah Sakit Privat.
2) Rumah sakit privat dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang
berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
c. Klasifikasi berdasarkan Kepemilikan terdiri atas rumah sakit pemerintah, Rumah
Sakit yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan Klasifikasi berdasarkan
kepemilikan terdiri atas Rumah Sakit pemerintah terdiri dari:
1) Rumah sakit yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan, Rumah Sakit
pemerintah daerah, Rumah Sakit militer, Rumah Sakit BUMN, dan Rumah Sakit
swasta yang dikelola oleh masyarakat.
2) Klasifikasi berdasarkan jenis pelayanan Klasifikasi berdasarkan jenis
pelayanannya, rumah sakit terdiri atas Rumah Sakit Umum, memberi pelayanan
kepada pasien dengan beragam jenis penyakit dan Rumah Sakit Khusus, memberi
pelayanan pengobatan khusus untuk pasien dengan kondisi medik tertentu baik
bedah maupun non bedah. Contoh: rumah sakit kanker, rumah sakit bersalin.
3) Klasifikasi berdasarkan lama tinggal Berdasarkan lama tinggal, rumah sakit terdiri
atas rumah sakit perawatan jangka pendek yang merawat penderita kurang dari 30
hari dan rumah sakit perawatan jangka panjang yang merawat penderita dalam
waktu rata-rata 30 hari.
4) Klasifikasi berdasarkan status akreditasi Berdasarkan status akreditasi terdiri atas
rumah sakit yang telah diakreditasi dan rumah sakit yang belum diakreditasi.
Rumah sakit telah diakreditasi adalah rumah sakit yang telah diakui secara formal
oleh suatu badan sertifikasi yang diakui, yang menyatakan bahwa suatu rumah
sakit telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan tertentu.
5) Klasifikasi Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Swasta Klasifikasi rumah sakit
umum maupun rumah sakit swasta diklasifikasikan menjadi Rumah sakit kelas A,
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
B, C, dan D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan,
fisik dan peralatan.
a) Rumah sakit kelas A, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik luas.
b) Rumah sakit kelas B, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas spesialistik dan
subspesialistik terbatas.
c) Rumah sakit kelas C, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar.
d) Rumah sakit kelas D, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik.
B. Pengertian Tata Ruang
Lahan berbeda dengan tanah, istilah tanah lebih mengarah pada tubuh tanah
(soil) dan materi tanah (materials) yang menekankan pada sifat fisik tanah secara
kimiawi dan organic. Lahan lebih dikaitkan pada unsur pemanfaatan / peruntukan /
penggunaan dari bentang tanah dalam hal ini dipahami sebagai ruang.
Penatagunaan Lahan adalah upaya atau hasil upaya mengatur penggunaan tanah yg
rasional, dan serasi; penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang
berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah; melalui pengaturan kelembagaan yang
terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan
masyarakat secara adil. Ruang sebagai wadah yang meliputi ruang darat, laut dan
udara termasuk di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah (UU No. 26 tahun
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
2007 Tentang Penataan Ruang), maka peranan penatagunaan lahan menjadi sangat
penting, tidak hanya sebagai ruang fungsional tempat berlangsungnya aktivitas
tetapi juga secara politik sebagai wujud teritori atau wilayah kedaulatan.
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya
(UU No 26 tahun 2007). Penataan ruang mutlak sangat diperlukan untuk menata
kehidupan manusia menjadi lebih teratur dan terencana. Penataan ruang yang baik
akan menghasilkan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pengaturan penataan ruang dilakukan
melalui penetapan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang
termasuk pedoman bidang penataan ruang (UU No 26 tahun 2007)
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
C. Sistem Informasi Geografi
Menurut sumber Esri (1990), bahwa sistem informasi geografis adalah
kumpulan terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data
geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh,
menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua
bentuk informasi yang bereferensi geografis (Prahasta, Eddy. 2006)
Sistem Informasi adalah entity (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai
sumberdaya fisik maupun logika, dari organisasi ke organisasi, sumberdaya-
sumberdaya ini disusun atau distrukturkan dengan beberapa cara yang berlainan
karena organisasi dan sistem informasi merupakan sumberdaya-sumberdaya yang
bersifat dinamis. Struktur organisasi yang dibuat saat ini bisa jadi harus
dimodifikasi keesokan harinya.
Pada dasarnya, istilah Sistem Informasi Geografis merupakan gabungan
dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, dan geografis. Pengertian terhadap ketiga
unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Istilah
“Geografis” merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua istilah ini sering
digunakan secara bergantian atau tertukar hingga timbul istilah yang ketiga,
geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang sama di dalam konteks
SIG. Penggunaan kata “Geografis” mengandung pengertian suatu persoalan
mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi.
Istilah “informasi geografis” mengandung pengertian informasi mengenai
tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi
dimana suatu objek terletak di permukaan bumi, dan informasi mengenai
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya
diberikan atau diketahui.
Berdasarkan pengertian sistem informasi, maka SIG merupakan suatu
kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang
berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. SIG juga
merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan,
penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut
atribut-atributnya.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang Perkembangan Fasilitas Ekonomi di Kecamatan
Padamara oleh Sakinah F. S(2013) menggunakan metode survey lapangan dengan
tujuan memberikan gambaran perkembangan fasilitas ekonomi di Kecamatan
Padamara menghasilkan kesimpulan perkembangan fasilitas ekonomi di
Kecamatan Padamara yang meliputi fasilitas pendidikan, keuangan, perdagangan
dan insdustri. Penelitian tentang Evaluasi Perkembangan Penggunaan Lahan di
Kawasan Cepat Tumbuh Kecamatan Mapanget Kota Manado oleh Indri Rosalia
(2015) menggunakan metode observasi dengan tujuan mengetahui luas perubahan
dan fungsi penggunaan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
kawasan cepat tumbuh menghasilkan kesimpulan identifikasi perkembangan
penggunaan lahan, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dikawasan
cepat tumbuh, identifikasi fasilitas sosial dan umum dikawasan cepat tumbuh.
Penelitian tentang Evaluasi Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Rencana Umum Tata
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
Ruang (RUTR) di Kecamatan Purbalingga oleh M Wahyu Pratama (2017)
menggunakan metode survey lapangan dengan tujuan mengetahui kesesuaian
lokasi fasilitas kesehatan di Kecamatan Purbalingga menghasilkan kesimpulan
evaluasi lokasi fasilitas kesehatan berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang
(RUTR) di Kecamatan Purbalingga.
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan
PENELITI JUDUL TUJUAN METODE HASIL
Sakinah F.
S, 2013
Perkembangan
Fasilitas
Ekonomi di
Kecamatan
Padamara
Untuk
memberikan
gambaran
tentang
perkembangan
fasilitas
ekonomi di
Kecamatan
Padamara
Survey
Lapangan
Perkembangan
fasilitas
ekonomi di
Kecamatan
Padamara yang
meliputi
Fasilitas
Pendidikan,
Keuangan,
Perdagangan
dan Industri
Indri
Rosalia,
2015
Evaluasi
Perkembangan
Penggunaan
Lahan di
Kawasan
Cepat Tumbuh
Kecamatan
Mapanget
Kota Manado
Untuk
mengetahui
luas perubahan
dan fungsi
penggunaan
lahan dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
terjadinya
kawasan cepat
tumbuh
Observasi Identifikasi
perkembangan
penggunaan
lahan, faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
ekonomi di
kawasan cepat
tumbuh,
identifikasi
fasilitas sosial
dan umum di
kawasan cepat
tumbuh.
M Wahyu
Pratama,
2017
Evaluasi
Lokasi
Fasilitas
Kesehatan
Berdasarkan
Rencana
Untuk
mengetahui
kesesuaian
lokasi fasilitas
kesehatan di
Survey
Lapangan
Evaluasi lokasi
faslitas
kesehatan
berdasarkan
Rencana
Umum Tata
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
Umum Tata
Ruang
(RUTR) di
Kecamatan
Purbalingga
Kecamatan
Purbalingga
Ruang
(RUTR) di
Kecamatan
Purbalingga
Sumber : Sakinah (2013), Rosalia (2015), Wahyu (2017)
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018
E. Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Pikir
Peta Zona
Fasilitas
Kesehatan
Peta
Persebaran
Fasilitas
Kesehatan
Peta Evaluasi Kesesuaian Lokasi
Fasilitas Kesehatan di
Kecamatan Purbalingga
GPS
Kecamatan
Purbalingga
RUTR Fasilitas
Kesehatan
Overlay
Evaluasi Kesesuaian Lokasi…, M Wahyu Pratama, Fkip, UMP, 2018