BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek ....

25
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan keahlian, serta teknik yang terbaik dan berkualitas yang dijalankan secara bersamaan untuk mencapai target yang sebelumnya telah direncanakan. Dengan dukungan sumber daya, sangat diharapkan bahwa semua rangkaian kegiatan ini dapat menghasilkan output yang optimal, terutama output yang berkaitan dengan kinerja, kualitas, waktu, dan keselamatan kerja. Dalam dunia manajemen proyek, setiap perusahaaan memerlukan sistem pengelolaan yang terkonsep karena suatu proyek pastinya memiliki keterbatasan sehingga goal akhir proyek tersebut bisa terselesaikan. Terdapat beberapa hal yang perlu dikelola dalam bidang manajemen proyek, yaitu waktu, kualitas, biaya, keselamatan kerja, kesehatan karyawan, lingkungan, sumber daya, sistem informasi, dan risiko. Terdapat 3 tahap yang merupakan pokok dari proses pekerjaan suatu proyek, antara lain : 2.1.1 Tahap Perencanaan Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan dalam kegiatan managemen proyek. Perencanaan dikatakan baik apabila seluruh proses kegiatan yang ada didalamnya dapat diimplementasikan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dengan tingkat penyimpangan minimal serta hasil akhir yang maksimal. Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016 UIB Repository©2016

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek ....

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Proyek

Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan,

keterampilan, dan keahlian, serta teknik yang terbaik dan berkualitas yang

dijalankan secara bersamaan untuk mencapai target yang sebelumnya telah

direncanakan. Dengan dukungan sumber daya, sangat diharapkan bahwa semua

rangkaian kegiatan ini dapat menghasilkan output yang optimal, terutama output

yang berkaitan dengan kinerja, kualitas, waktu, dan keselamatan kerja. Dalam

dunia manajemen proyek, setiap perusahaaan memerlukan sistem pengelolaan

yang terkonsep karena suatu proyek pastinya memiliki keterbatasan sehingga goal

akhir proyek tersebut bisa terselesaikan. Terdapat beberapa hal yang perlu

dikelola dalam bidang manajemen proyek, yaitu waktu, kualitas, biaya,

keselamatan kerja, kesehatan karyawan, lingkungan, sumber daya, sistem

informasi, dan risiko.

Terdapat 3 tahap yang merupakan pokok dari proses pekerjaan suatu

proyek, antara lain :

2.1.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan dalam

kegiatan managemen proyek. Perencanaan dikatakan baik apabila seluruh proses

kegiatan yang ada didalamnya dapat diimplementasikan sesuai dengan sasaran

dan tujuan yang telah ditetapkan dengan tingkat penyimpangan minimal serta

hasil akhir yang maksimal.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

7

Secara umum perencanaan adalah suatu tahapan dalam managemen

proyek yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran sekaligus menyiapkan

segala program teknik dan administratif agar dapat diimplementasikan dalam

kehidupan nyata.

Tujuan perencanaan adalah melakukan suatu usaha yang dapat memenuhi

persyaratan pekerjaan proyek yang ditentukan oleh 3 elemen yang saling bertolak

belakang yaitu biaya, mutu, dan waktu.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,

terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era

globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan

sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Ada juga beberapa filosofi yang harus diperhatikan dalam melaksanakan

proses perencanaan yakni keamanan, efektivitas, efisiensi, dan juga mutu daripada

spesifikasi perencanaan.

2.1.2 Tahap Penjadwalan

Penjadwalan adalah bentuk implementasi tahap perencanaan di mana

penjadwalan ini memuat informasi tentang waktu pelaksanaan proyek dan

kemajuan proyek yang meliputi progres waktu, durasi, dan sumber daya (tenaga

kerja, material, peralatan, dan biaya). Proses updating dan monitoring wajib

dilakukan agar penyelenggara memiliki jadwal yang realistis sehingga pengerjaan

proyek dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan waktu penyelesaian yang

telah ditargetkan.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

8

Berikut merupakan beberapa manfaat diadakannya penjadwalan

konstruksi, yaitu :

1. Memberikan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan dan untuk memberikan

prioritas perhatian dalam pengawasan dan pengendalian, agar proyek

dapar diselesaikan seusai rencana, terhindar dari keterlambatan, kenaikan

biaya, dan perselisihan kontraktual.

2. Dipakai sebagai dasar penentuan progress pembayaran, penyusunan cash

flow proyek dan pembuatan strategi pendaan proyek.

3. Merupakan dasar atau pedoman untuk pengendalian, baik yang berkaitan

dengan waktu maupun biaya proyek.

4. Memberikan pedoman kepada sub-ordinate unit mengenai batas-batas

waktu bagi mulainya dan berakhirnya tugas masing-masing.

5. Menghindari pengelolaan pelaksanaan proyek yang hanya mengandalkan

naluri saja.

6. Menghindari pemakaian sumber daya dengan intensitas yang tinggi sejak

awal proyek, dengan harapan dapat diselesaikan secepatnya.

7. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan proyek.

8. Dapat dipakai mengevaluasi dampak akibat adanya perubahan-perubahan

pelaksanaan proyek, baik yang berkaitan dengan waktu penyelesaian

proyek, maupun biaya proyek.

9. Apabila diperbaharui secara teratur, selain untuk tindakan koreksi,

berfungsi pula sebagai dokumentasi adanya perubahan-perubahan didalam

pelaksanaan pekerjaan, keterlambatan yang tidak diharapkan, perubahan

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

9

waktu penyelesaian kegiatan dan adanya charge order, maka

pendokumentasian jadwal awal berikut perubahan-perubahannya dapat

dipakai sebagai dokumen historis proyek ataupun perusahaan.

10. Memberikan dukungan yang sangat berharga dalam komunikasi diantara

pihak-pihak yang terlibat atau berkepentingan dalam penyelenggaraan

proyek.

Terdapat beberapa metode pengelolaan penjadwalan suatu proyek, yaitu :

2.1.2.1 Kurva S (Hannum Curve)

Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren

T.Hanumm atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal

hingga akhir. Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan

kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase

kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberi

informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap

jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan

jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan

tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal. Tetapi informasi tersebut

tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

10

Sumber : google.com

Gambar 2.1 Bentuk kurva s (Hannum Curve)

2.1.2.2 Penjadwalan Linear (Diagram Vektor)

Metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk proyek dengan jumlah

kegiatan relatif sedikit dan banyak digunakan untuk penjadwalan dengan kegiatan

yang berulang seperti pada proyek konstruksi jalan raya, runway bandar udara,

terowongan / tunnel atau proyek industri manufaktur. Metode ini sangat

memuaskan untuk diterapkan pada proyek – proyek tersebut karena menggunakan

sumber daya manusia yang relatif lebih kecil dan variasi keterampilan pada suatu

pekerjaan/kegiatan tidak sebanyak pada proyek yang lain. Metode ini juga cukup

efektif untuk digunakan pada proyek bangunan gedung bertingkat dengan

keragaman masing – masing tingkat bangunan relatif sama. Pada proyek yang

cukup besar, metode ini membantu memonitor progres beberapa kegiatan tertentu

yang berada dalam suatu penjadwalan keseluruhan proyek. Hal ini dapat

dilakukan bila metode ini dikombinasikan dengan metode network, karena metode

penjadwalan linier dapat memberikan informasi tentang kemajuan proyek yang

tidak dapat di tampilkan oleh metode network.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

11

2.1.2.3 Barchart atau Gantt Chart

Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Taylor dalam bentuk bagan

balok, dengan panjang balok sebagai representasi durasi setiap kegiatan. Format

bagan balok informatif, mudah dibaca dan efektif untuk komunikasi, serta dapat

dibuat dengan mudah dan sederhana. Kekurangannya, penyajian informasi bagan

balok agak terbatas, hubungan antar kegiatan tidak jelas, dan lintasan kritis

kegiatan proyek tidak dapat diketahui. Maka bila terjadi keterlambatan proyek,

prioritas kegiatan yang akan dikoreksi menjadi sukar dilakukan.

Sumber : google.com

Gambar 2.2 Bentuk BarChart atau Gantt Chart

2.1.2.4 Network Planning

Metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk proyek dengan jumlah

kegiatan relatif sedikit dan banyak digunakan untuk penjadwalan dengan kegiatan

yang berulang seperti pada proyek konstruksi jalan raya, runway bandar udara,

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

12

terowongan / tunnel atau proyek industri manufaktur. Metode ini sangat

memuaskan untuk diterapkan pada proyek – proyek tersebut karena menggunakan

sumber daya manusia yang relatif lebih kecil dan variasi keterampilan pada suatu

pekerjaan/kegiatan tidak sebanyak pada proyek yang lain. Metode ini juga cukup

efektif untuk digunakan pada proyek bangunan gedung bertingkat dengan

keragaman masing – masing tingkat bangunan relatif sama. Pada proyek yang

cukup besar, metode ini membantu memonitor progres beberapa kegiatan tertentu

yang berada dalam suatu penjadwalan keseluruhan proyek. Hal ini dapat

dilakukan bila metode ini dikombinasikan dengan metode network, karena metode

penjadwalan linier dapat memberikan informasi tentang kemajuan proyek yang

tidak dapat di tampilkan oleh metode network.

Sumber : google.com

Gambar 2.3 Bentuk Network Planning

2.1.3 Tahap Pengawasan dan Pengendalian Proyek

Pengawasan (supervising) adalah suatu proses pengevaluasian atau

perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan pedoman pada standar dan

peraturan yang berlaku dengan tujuan agar hasil dari kegiatan tersebut sesuai

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

13

dengan perencanaan proyek. Pengendalian (controlling) adalah usaha yang

sistematis untuk menentukan standart yang sesuai dengan sasaran perencanaan,

merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standart,

menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan

standart, kemungkinan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan agar

sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.

Bertitik tolak pada definisi-definisi tersebut, maka proses pengawasan dan

pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah berikut :

1. Menentukan sasaran.

2. Menentukan standart dan kriteria sebagai acuan dalam rangka mencapai

sasaran.

3. Merancang atau menyusun sistem informasi, pemantauan, dan laporan

hasil pelaksanaan pekerjaan.

4. Mengumpulkan data dan informasi dari hasil implementasi.

5. Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perencanaan.

6. Mengkaji dan menganalisa hasil pekerjaan dengan standart, kriteria, dan

sasaran yang telah ditentukan.

Berikut merupakan unsur-unsur yang merupakan sasaran dari tahap

pengawasan dan pengendalian proyek, yaitu :

2.1.3.1 Manajemen Biaya

Pengelolaan biaya meliputi segala kegiatan yang berkaitan dengan

pengadaan dan pemakaian dana proyek, mulai dari proses memperkirakan jumlah

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

14

keperluan dana, mencari dam memilih sumber dan macam pembiayaan,

perencanaan serta pengendaloan alokasi pemakaian biaya sampai pada akuntansi

dan administrasi pinjaman atau keuangan.

2.1.3.2 Manajemen Waktu

Waktu atau jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek.

Keterlambatan akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian, misalnya

penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasaran dan

lainnya. Pengelolaan waktu mempunyai tujuan utama agar proyek dapat

diselesaikan sesuai atau lebih cepat dari rencana dengan memperhatikan batasan

biaya, mutu dan lingkup proyek.

2.1.3.3 Manajemen Mutu

Pengelolaan mutu meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar hasil

proyek memenuhi persyaratan, kriteria dan spesifikasi yang telah ditentukan. Agar

suatu produk atau jasa hasil proyek memenuhi hasil syarat penggunaan,

diperlukan suatu peoses yang panjang dan kompleks, mulai dari mengakaji syarat

yang dihendaki oleh pemilik proyek ata pemesan produk, menyusun program

mutu, dan akhirnya merencanakan dan mengendalikan aspek mutu pada tahap

implementasi atau produksi.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

15

2.2 Plat Lantai

Plat merupakan salah satu elemen dari struktur yang mempunyai ketebalan

yang relatif kecil jika dibandingkan dengan lebar dan panjangnya. Didalam

konstruksi beton, plat digunakan untuk mendapatkan bidang atau permukaan yang

rata. Pada umumnya bidang atau permukaan atas dan bawah daripada suatu plat

adalah sejajar atau hampir sejajar.

Plat lantai harus direncanakan dengan kaku, rata, lurus dan waterpass

(mempunyai ketinggian yang sama dan tidak miring) agar terasa nyaman bagi

pemilik ataupun pengguna.

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak langsung diatas tanah. Plat

didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom bangunan. Adapun fungsi

plat lantai adalah sebagai berikut :

1. Memisahkan ruang bawah dan ruang atas.

2. Tempat bergantungnya kabel listrik dan lampu pada bagian bawah plat

lantai.

3. Mencegah perambatan suara dan meredam pantulan suara.

4. Menambah kekakuan struktur bangunan pada arah horizontal.

Adapun persyaratan teknik dan ekonomis yang harus dipenuhi oleh lantai,

antara lain :

1. Lantai harus memiliki kekuatan yang cukup untuk memikul beban kerja

yang ada diatasnya.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

16

2. Tumpuan pada dinding/balok harus mencukupo untuk menyalurkan beban

sehingga sekaligus dapat memperkaku struktur bangunan.

3. Lantai harus dijangkarkan pada dinding sedemikian rupa sehingga dapat

mencegah terjadi lenturan pada plat lantai atau balok.

4. Lantai harus memiliki massa yang cukup untuk dapat meredam gema

suara.

5. Porositas lantai sekaligus harus memberikan isolasi yang baik terhadap

hawa dingin dan hawa panas.

6. Lantai harus memiliki kualitas yang baik dan harus dapat dipasang dengan

cara cepat.

7. Konstruksi lantai harus sedemikian rupa sehingga setelah umur pemakaian

yang cukup panjang tidak kehilangan kekuatan.

Dalam penelitian ini ada 2 macam plat lantai yang akan dibandingkan

yaitu plat lantai konvensional dan plat komposit bondek.

2.2.1 Plat Lantai Konvensional

Plat lantai konvensional adalah plat lantai beton yang umumnya

dilengkapi dengan tulangan positif maupun negatif dan dicor secara langsung

dilokasi, bersama dengan balok penumpu. Plat lantai konvensional ini

dipasangkan tulangan baja pada kedua arahnya, dan tulangan silang untuk

menahan momen tarik dan juga lenturan. Plat lantai konvensional ini banyak

digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai lantai bangunan, lantai atap, lantai

jembatan maupun lantai dermaga.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

17

Plat lantai menerima beban yang bekerja tegak lurus terhadap permukaan

plat. Berdasarkan kemampuannya untuk menyalurkan gaya akibat beban, pelat

dibedakan menjadi :

1. Pelat satu arah ini akan dijumpai jika pelat beton lebih dominan menahan

beban yang berupa momen lentur pada bentang satu arah saja. Contoh

pelat satu arah adalah pelat kantilever dan pelat yang ditumpu 2 tumpuan

sejajar.

2. Pelat dua arah akan dijumpai jika pelat beton lebih dominan menahan

beban yang berupa momen lentur pada bentang dua arah. Contoh pelat dua

arah adalah pelat yang ditumpu oleh 4 (empat) sisi yang sejajar.

Perencanaan dan perhitungan plat lantai dari beton bertulang harus

mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991, antara lain :

1. Plat lantai harus mempunyai ketebalan sekurang-kurangnya 12cm,

sedangkan untuk plat atap sekurang-kurangnya 7cm.

2. Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja

lunak atau baja sedang.

3. Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan

rangkap atas bawah.

4. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2.5cm dan tidak lebih

dari 20cm atau dua kali tebal plat, dipilih yang terkecil.

5. Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1

cm, untuk melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

18

6. Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr + air, bila

untuk lapis kedap air dibuat dari campuran 1pc:1.5psr:2.5kr + air

secukupnya.

Adapun keunggulan dari beton konvensional, antara lain :

1. Mudah dan umum dalam mengerjakan dilapangan.

2. Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan dan keperluan.

3. Perhitungan relatif mudah dan umum.

4. Sambungan blaok, kolom dan plat lantai bersifat monolit (terikat penuh).

Kelemahan dari plat lantai konvensional, antara lain :

1. Diperlukan tenaga kerja yang lebih banyak, relatif lebih mahal.

2. Pemakaian bekisting relatif lebih banyak.

3. Pekerjaan dalam banguan agak lama karena pengerjaannya berurutan

saling bergantungan dengan pekerjaan lain.

4. Terpengaruh oleh cuaca, apabila hujan pengerjaan pengecoran tidak dapat

dilakukan.

Sumber : Gambar Kerja

Gambar 2.4 Potongan plat lantai konvensional

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

19

2.2.2 Plat Komposit Bondek

Plat komposit bondek adalah plat lantai kombinasi yang menggunakan

steel deck yang biasanya disebut bondek sebagai pengganti tulangan momen

positif (tulangan bawah), dimana bondek ini juga sekaligus sudah berfungsi

sebagai bekisting plat dan lantai kerja, sedangkan untuk tulangan momen negative

(tulangan atas) bias menggunakan baja tulangan biasa atau menggunakan

wiremesh. Bondek merupakan bahan penulangan positif satu arah pada plat lantai

beton bangunan bertingkat. Lembaran galvanis berbentuk plat gelombang ini

terbuat dari baja structural dengan ketebalan 0.70 – 1.20mm. Bondek atau plat

baja bergelombang jika dikombinasikan dengan campuran beton akan membentuk

suatu sistem plat lantai komposit yang sempurna.

Bondek juga berfungsi sebagai bekisting tetap dan langit-langit ruangan

bangunan. Dapat dipesan sesuai dengan panjang yang dibutuhkan dan untuk

memudahkan dalam pemasangan dan pengangkutan dianjurkan panjang maksimal

12 meter.

Adapun keunggulan-keunggulan dari penggunaan plat komposit bondek,

yaitu :

1. Mudah dan cepat dalam pemasangan. Plat komposit beton langsung

berfungsi sebagai bekisting permanen yang siap dicor dalam waktu

singkat. Efisiensi waktu dan kemajuan pekerjaan dapat dipercepat karena

waktu untuk pembuatan dan pembongkaran bekisting sudah tidak

diperlukan. Pekerjaan pembesian dibagian yang mengalami tarik, dapat

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

20

direduksi atau bahkan dihilangkan karena telah digantikan fungsinya oleh

plat galvanis bondek.

2. Mengurangi pemakaian perancah dan tiang-tiang penyangga sehingga

lebih menghemat biaya dalam pelaksanaanya.

3. Plat komposit bondek dapat secara langsung digunakan sebagai plafond.

4. Ketahanannya terhadap kebakaran lebih baik dan lolos uji kelenturan serta

pembebanan.

5. Dapat dipesan sesuai kebutuhan dan memberikan platform kerja yang

aman.

6. Dapat dipasang pada konstruksi baja maupun beton.

Teknologi bondek pun memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat fatal di

dalam segi struktural. Penggunaan floordeck dapat memperlemah kekuatan inersia

yang ada karena floordeck sudah termasuk material komposite, dimana dalam segi

defleksi/lendutan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pelat konvensional

biasa. Sehingga dalam segi kenyamanan akan berkurang. Ketika dalam proses

konstruksi berlangsung, getaran akibat floordeck dengan tebal 12-14 cm yang

terjadi akan besar dan mudah membuat orang awam cukup panik ketika berada di

atasnya.

Sumber : google.com

Gambar 2.4 Potongan plat komposit bondek

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

21

2.3 Aspek-Aspek Analisa

2.3.1 Aspek Pembiayaan ( Rencana Anggaran Biaya )

Perkiraan biaya adalah memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang

diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia

(Iman Soeharto, 2007). Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam

penyelenggaran proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk mengetahui

berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek. Selanjutnya,

perkiraan biaya memiliki fungsi dengan spektrum yang amat luas yaitu

merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja,

pelayanan, maupun waktu. Meskipun kegunaanya sama, namun penekananya

berbeda-beda untuk masing-masing organisasi peserta proyek. Bagi pemilik,

angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan

untuk menentukan kelayakan investasi. Bagi kontraktor, keuntungan finansial

yang akan diperoleh tergantung pada seberapa jauh kecakapan membuat perkiraan

biaya. Bila penawaran harga yang diajukan didal proses lelang terlalu tinggi,

kemungkinan besar kontraktor yang bersangkutan akan mengalami kekalahan.

Sebaiknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, kontraktor akan

mengalami kesulitan di kemudian hari. Sedangkan bagi konsultan, angka tersebut

diajukan kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk berbagai

kegunaan sesuai perkembangan proyek.

Biaya langsung (direct cost) adalah semua biaya yang berhubungan

langsung dengan pekerjaan konstruksi di lapangan. Biaya langsung dapat

diperoleh dengan mengalikan volume/kuantitas suatu pekerjaan dengan harga

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

22

satuan (unit cost) pekerjaan tersebut. Harga satuan pekerjaan ini terdiri atas harga

bahan, upah buruh dan biaya peralatan.

Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah semua biaya proyek yang

secara tidak langsung berhubungan dengan konnstruksi di lapangan tetapi harus

ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Biaya-biaya yang termasuk

dalam biaya tidak langsung adalah biaya overhead dan biaya tak terduga.

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan secara periodik dan

besarnya selalu konstan atau tetap, tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume

kegiatan yang terjadi pada periode tersebut. Biaya tetap juga bisa disebut sebagai

biaya operasional.

Biaya variable (variabel cost) adalah biaya yang besarnya selalu berubah,

tergantung pada volume kegiatan yang dilakukan. Biaya variabel juga dapat

disebut sebagai biaya produksi perunit produk.

Berikut merupakan beberapa jenis biaya yang ditinjau dalam perhitungan

rencana anggaran biaya, yakni :

1. Biaya material.

Pada biaya material penulis menggunakan biaya material yang berlaku di

Kota Batam.

2. Biaya tenaga kerja.

Pada biaya tenaga kerja penulis menggunakan biaya tenaga kerja dengan

tinjauan gaji harian yang berlaku di Kota Batam.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

23

2.3.1.1 Volume Pekerjaan

Volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume

pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga bisa disebut sebagai kubikasi pekeraan

jadi volume (kubikasi) suatu pekerjaan bukalah merupakan volume (isi

sesungguhnya) melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu satuan.

Beberapa contoh, sebagai berikut :

- Volume bondek = 60 m2

(Satuan Luas)

- Volume Readymix = 50 m3

(Satuan Ruang)

- Volume Lisplank = 6 m (Satuan panjang)

Masing-masing daripada jenis volume dapat diperhitungkan dari rumus

sebagai berikut :

- Satuan Luas

- Satuan Ruang

Ataupun

2.3.1.2 Harga Analisa

Harga analisa merupakan suatu harga yang merupakan hasil perpaduan

daripada biaya sumber daya manusia (secara langsung dan tidak langsung), biaya

material, biaya pengadaan peralatan pekerjaan (alat ringan ataupun alat berat).

Satuan Luas (m2) = Satuan Panjang(m) x Satuan Panjang(m)

Satuan Ruang (m3) = Satuan Panjang(m) x Satuan Panjang(m)

x Satuan Panjang(m)

Satuan Ruang (m3) = Satuan Luas(m

2) x Satuan Panjang(m)

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

24

Berikut merupakan rumus perhitungan dari harga analisa :

2.3.2 Aspek Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja sangatlah berperan dalam proses jalannya sebuah proyek

atau setiap jenis pekerjaan, tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda sesuai dengan bidang dan

keahliannya. Adapun kemampuan tenaga kerja meliputi jenis dan macam-macam

tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan (Iman Suharto, 1995).

Penyediaan tenaga kerja pada umumnya meliputi tenaga kerja biasa,

tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja ahli. Untuk setiap pekerjaan memerlukan

tenaga kerja tertentu baik mengenai jumlah maupun keahlian dalam

menyelesaikan pekerjaan tersebut. Secara teoritis keperluan rata-rata jumlah

tenaga kerja dapat dihitung dari total lingkup kerja proyek yang dinyatakan dalam

jam-orang atau bulan dibagi dengan kurun waktu perencanaan. Metode

perhitungan tersebut, tentu tidak sesuai dengan kenyataan yang sesunguhnya,

karena akan timbul pemborosan dengan mendatangkan sekaligus banyak tenaga

kerja pada awal proyek,mengingat pada saat awal belum cukup pekerjaan tersedia

untuk mereka. Pekerjaan konstruksi menunggu material hasil kegiatan pembelian,

sedangkan pembelian baru akan dimulai bila paket disiapkan oleh ahli

engineering telah selesai.

Harga Satuan = Biaya SDM + Biaya Material + Biaya Alat

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

25

Oleh karena itu, untuk merencanakan tenaga kerja proyek yang realistis

perlu diperhatikan bermacam-macam factor, diantaranya yang terpenting adalah :

1. Produktifitas tenaga kerja

2. Tenaga kerja periode puncak (peak)

3. Jumlah tenaga kerja kantor

4. Perkiraan jumlah tenaga kerja di lapangan

5. Meratakan jumlah tenaga kerja guna mencegah gejolak (fluctuation) yang

tajam.

Macam atau jenis tenaga kerja berdasarkan keahlian/kemampuan yaitu :

1. Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli/ tenaga mahir

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu

keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau

pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi,

insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain sebagainya.

2. Tenaga kerja terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam

bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih

ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan latihan dan

melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan

tersebut. Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir,

pelukis,dan lain-lain.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

26

3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar

yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini

seperti kuli,buruh angkat, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan

masih banyak lagi contoh lainnya.

Pada analisa banyak jumlah tenaga kerja yang akan digunakan pada

pekerjaan plat lantai konvensional ataupun pada pekerjaan plat komposit bondek

akan digunakan “ SNI 7394:2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Rumah” sebagai acuan

perhitungan.

2.3.3 Aspek Waktu Pelaksanaan

Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan

manajer proyek untuk memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan

dalam menyelesaikan sebuah proyek. Dengan menerapkan manajemen waktu

proyek, seorang manajer proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan

oleh tim proyek untuk membangun deliverables proyek sehingga memperbesar

kemungkinan sebuah proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang manajer

proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu :

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

27

1. Mendefinisikan aktivitas proyek

Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.

2. Urutan aktivitas proyek

Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan

hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek.

3. Estimasi aktivitas sumber daya proyek

Estimasi aktivitas sumber daya proyek bertujuan untuk melakukan

estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek.

4. Estimasi durasi kegiatan proyek

Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.

5. Membuat jadwal proyek

Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber daya proyek terdefinisi

dengan jelas, maka seorang manager proyek akan membuat jadwal proyek.

Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untu menggambarkan secara

rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal pengerjaan proyek

hingga proyek diselesaikan.

6. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek

Saat kegiatan proyek mulai berjalan, maka pengendalian dan pengontrolan

jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memastikan

apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan

atau tidak.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

28

Pada aspek waktu pelaksanaan ini penulis akan menjabarkan tahapan-

tahapan daripada pekerjaan plat lantai konvensional maupun plat komposit

bondek dan juga akan menghitungkan seberapa lamakah jangka waktu yang

diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan dari masing-masing jenis plat lantai

dengan menggunakan Metode Gantt Chart.

2.4 Penelitian Terdahulu

1. Tistogondo, Julistyana. Efisiensi Biaya Plat Beton Komposit Baja

Bergelombang Pada Proyek Pasar Baru Bratang, Surabaya.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih murah 19,04% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Surabaya khususnya

Proyek Pasar Baru Brutang.

2. Pasaribu I.R. dan Tarigan J. Desain dan Analisa Harga Pelat Satu Arah

dengan Menggunakan Pelat Komposit Dibandingkan dengan Pelat Beton

Biasa pada Bangunan Bertingkat.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih mahal 8.94% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Medan.

3. Fastaria R dan Putri Y.E. Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat

Komposit Bondek Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan

Apartement De Papilio Tamansari, Surabaya.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih murah 30.26% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Surabaya khususnya pada

Proyek Pembangunan Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

29

4. Uji, Andi Tenri. Perbandingan Biaya Pelaksanaan Pelat Beton

Menggunakan Boundeck dan Pelat Konvensional Pada Gedung Graha

Suraco.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih mahal 28.12% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Makassar khususnya pada

Proyek Pembangunan Gedung Graha Suraco Makassar.

5. Widhiawati, Rai. Analisa Biaya Pelaksanaan Pelat Konvensional dan

Sistem Pelat Menggunakan Metal Deck.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih murah 7.51% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Denpasar.

6. Yuliana, Candra. Perbandingan Pengunaan Deking Baja dan Metode

Konvensional untuk Plat Lantai Diperhitungkan Terhadap Biaya, Waktu,

dan Metode Pelaksanaan.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih murah 13.89% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Banjarmasin.

7. K Aiman, Naufal. Studi Perbandingan Penggunanaan Teknologi Pelat

Beton Konvensional dan Pelat Beton Bondek Gedung Ballroom

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih murah 6.58% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Makassar khususnya pada

Proyek Pembangunan Gedung Ballroom Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uib.ac.id/344/6/S-1211021-chapter2.pdf · 2.1 Manajemen Proyek . Pengertian manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan, ... dan juga mutu

30

8. Panjaitan MR dan Alfiandri MR. Analisis Perbandingan Rencana

Anggaran Biaya Struktur Pelat Lantai Sistem Konvensional dengan Sistem

Floordeck pada Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung Fakultas MIPA

UNIMED.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih murah 9.56% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Medan khususnya pada

Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung Fakultas MIPA UNIMED.

9. Sitohang BRS dan Hasugian CN. Analisis Perbandingan Biaya Struktur

Pelat Lantai Cara Konvensional dan Floordeck pada Pembangunan

Siloam Hospital Medan.

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih murah 11.72% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Medan khususnya pada

Proyek Pembangunan Siloam Hospital Medan.

10. Sari, Dwi Anita. Studi Perbandingan Pembangunan Rusanawa dengan

Beberapa Alternatif Metode Pelaksanaan (Struktur Kovensional,

Pracetak, Floordeck).

Kesimpulan : Plat Komposit Bondek lebih murah 13.62% daripada

menggunakan Plat Konvensional Beton di Kota Malang.

Trian Asputra, Analisa Perbandingan Plat Lantai Konvensional dan Plat Komposit Bondek, 2016UIB Repository©2016