Bab II Masyarakat Madani1

29

Transcript of Bab II Masyarakat Madani1

Page 1: Bab II Masyarakat Madani1
Page 2: Bab II Masyarakat Madani1
Page 3: Bab II Masyarakat Madani1

Waktu : 6 x 45 MenitWaktu : 6 x 45 Menit

Standar Standar Kompetensi Kompetensi

::2.2.

MenganalisiMenganalisis Budaya s Budaya Demokrasi Demokrasi Menuju Menuju Masyarakat Masyarakat Madani Madani

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :

2.3. Menganalisis pelaksanaan demorasi di 2.3. Menganalisis pelaksanaan demorasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru Indonesia sejak orde lama, orde baru dan reformasi.dan reformasi.

2.4. Menampilkan perilaku budaya 2.4. Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.hari.

Page 4: Bab II Masyarakat Madani1

Waktu : 6 x 45 MenitWaktu : 6 x 45 Menit

Standar Kompetensi :Standar Kompetensi :

Menganalisis Budaya Demokrasi Menuju Menganalisis Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat MadaniMasyarakat Madani

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :2.3. Menganalisis pelaksanaan demorasi 2.3. Menganalisis pelaksanaan demorasi

di Indonesia sejak orde lama, orde di Indonesia sejak orde lama, orde baru dan reformasi.baru dan reformasi.

2.4. Menampilkan perilaku budaya 2.4. Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.hari.

Page 5: Bab II Masyarakat Madani1

(Indikator)(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan pengertian dan Menguraikan pengertian dan pemikiran tentang demokrasi.pemikiran tentang demokrasi.

Mengklasifikasikan Macam-macam Mengklasifikasikan Macam-macam DemokrasiDemokrasi

Menganalisis Pemilihan Umum Menganalisis Pemilihan Umum sebagai Sarana Demokrasi.sebagai Sarana Demokrasi.

Page 6: Bab II Masyarakat Madani1

PengertianPengertian

Pemilihan Umum Pemilihan Umum Sebagai Sarana Sebagai Sarana

DemokrasiDemokrasi

DEMOKRASI DEMOKRASI DI DI

INDONESIAINDONESIA

EtimologiEtimologi

Abraham LincolnAbraham Lincoln

Geovani SartoriGeovani Sartori

Ensiklopedi PopulerEnsiklopedi Populer

Sistem DistrikSistem Distrik

Sistem ProporsionalSistem Proporsional

Sistem GabunganSistem Gabungan

Perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan Perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-harisehari-hari

Page 7: Bab II Masyarakat Madani1

1.1. DemokrasiDemokrasi

a.a.PengertiaPengertiann

Istilah demokrasi secara Istilah demokrasi secara etimologis berasal dari etimologis berasal dari

bahasa Yunani bahasa Yunani ““demokratiademokratia” terdiri dari ” terdiri dari

dua kata, dua kata, demosdemos = = rakyat dan rakyat dan kratos/ kratos/ krateinkratein = kekuatan/ = kekuatan/

pemerintahan.pemerintahan.

Secara harfiah, Secara harfiah, demokrasi berarti demokrasi berarti

kekuatan rakyat kekuatan rakyat atau suatu bentuk atau suatu bentuk

pemerintahan pemerintahan negara dengan negara dengan rakyat sebagai rakyat sebagai

pemegang pemegang kedaulatannya.kedaulatannya.

Page 8: Bab II Masyarakat Madani1

Lanjutan ………….

International Commision of JuristInternational Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu (ICJ), demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.

Abraham LincolnAbraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, , demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.oleh rakyat dan untuk rakyat.

Giovanni SartoriGiovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai , memandang demokrasi sebagai suatu sistem suatu sistem di mana tak seorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak di mana tak seorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak seorangpun dapat menginvestasikan dia dengan seorangpun dapat menginvestasikan dia dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.

Page 9: Bab II Masyarakat Madani1

Dalam sistem demokrasi posisi rakyat adalah Dalam sistem demokrasi posisi rakyat adalah sederajat dihadapan hukum dan pemerintahan. sederajat dihadapan hukum dan pemerintahan.

Rakyat memiliki kedaulatan yang sama, baik Rakyat memiliki kedaulatan yang sama, baik dalam kesempatan untuk memilih atau pun dalam kesempatan untuk memilih atau pun

dipilih. Tidak ada pihak lain yang berhak dipilih. Tidak ada pihak lain yang berhak mengatur dirinya selain dirinya sendiri.mengatur dirinya selain dirinya sendiri.

Lanjutan ………….

Demokrasi tidak akan efektif dan lestari tanpa substansi yang berujud ”jiwa,

budaya atau ideologi” yang mewarnai pengorganisasian berbagai elemen

politik seperti partai politik, lembaga-lembaga pemerintahan maupun

organisasi kemasyarakatan.

Page 10: Bab II Masyarakat Madani1

Kriteria Penyelenggara Negara Yang Kriteria Penyelenggara Negara Yang Melaksanakan Melaksanakan

Nilai-nilai Demokrasi :Nilai-nilai Demokrasi :1.1. Pemerintah yang bertanggung jawab, bersih dan berdedikasi Pemerintah yang bertanggung jawab, bersih dan berdedikasi

tinggi.tinggi.

2.2. DPR mewakili semua golongan dan kepentingan, dipilih DPR mewakili semua golongan dan kepentingan, dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasia. melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasia.

3.3. Organisasi politik sistem dwipartai/multipartai serta organisasi Organisasi politik sistem dwipartai/multipartai serta organisasi massa yang diinginkan masyarakat.massa yang diinginkan masyarakat.

4.4. Pers yang bebas dan terbuka untuk umum.Pers yang bebas dan terbuka untuk umum.

5.5. Lembaga peradilan yang independen agar lebih menjamin hak Lembaga peradilan yang independen agar lebih menjamin hak asasi manusia secara adil.asasi manusia secara adil.

6.6. Menjamin perubahan sosial secara damai terkendali melalui Menjamin perubahan sosial secara damai terkendali melalui cara penyesuaian kebijaksanaan dan pembinaan oleh cara penyesuaian kebijaksanaan dan pembinaan oleh pemerintah. pemerintah.

7.7. Mengakui keanekaragaman sikap secara wajar hingga batas Mengakui keanekaragaman sikap secara wajar hingga batas toleransi persatuan bangsa.toleransi persatuan bangsa.

8.8. Menjamin tegaknya keadilan.Menjamin tegaknya keadilan.

Lanjutan ………….

Page 11: Bab II Masyarakat Madani1

1.1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “demokrasi” sesuai Berikan ulasan pengertian kembali tentang “demokrasi” sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal ! pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !

Pendapat anda tentang demokrasi ? ..........................................................Pendapat anda tentang demokrasi ? ..........................................................

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Demokrasi (Pengertian Umum dan Pemikiran Tentang Demokrasi) dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : :

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

1

NoNo TokohTokoh Uraian SingkatUraian Singkat

11

22

2. Abraham Lincoln, mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berikan penjelasan singkatnya !a. Dari rakyat : ..............................................................................................b. Oleh rakyat : ...........................................................................................c. Untuk rakyat.............................................................................................

Page 12: Bab II Masyarakat Madani1

c.c. Macam-macam DemokrasiMacam-macam Demokrasi

MACAM-MACAM-MACAM MACAM

DEMOKRADEMOKRASISI

Atas Dasar Penyaluran Kehendak RakyatAtas Dasar Penyaluran Kehendak Rakyat

Atas Dasar Prinsip Ideologi

Atas Dasar Yang Menjadi Titik PerhatiannyaAtas Dasar Yang Menjadi Titik Perhatiannya

Demokrasi LangsungDemokrasi LangsungDemokrasi Tidak LangsungDemokrasi Tidak Langsung

Demokrasi Konstitusional / liberalDemokrasi Konstitusional / liberalDemokrasi RakyatDemokrasi Rakyat

Demokrasi Formal (negara-negara liberal)Demokrasi Formal (negara-negara liberal)

Demokrasi Material (negara-negara komunis)Demokrasi Material (negara-negara komunis)Demokrasi Gabungan (negara-negara nonblok)Demokrasi Gabungan (negara-negara nonblok)

Page 13: Bab II Masyarakat Madani1

f.f. DemokratisasiDemokratisasi

DemokratisasiDemokratisasi

MrpMrp proses proses dalam menuju dalam menuju

kondisi-kondisi kondisi-kondisi demokrasi.demokrasi.

Merupakan proses Merupakan proses pendemokrasian pendemokrasian segenap rakyat segenap rakyat

untuk turut serta untuk turut serta dalam pemerintahan dalam pemerintahan

melalui wakil-melalui wakil-wakilnya, dengan wakilnya, dengan mengutamakan mengutamakan

persamaan hak dan persamaan hak dan kewajiban serta kewajiban serta perlakuan yang perlakuan yang

sama bagi warga sama bagi warga negara.negara.

Dapat menjadi Dapat menjadi jalan keluar dari jalan keluar dari otoritarianismeotoritarianisme

Page 14: Bab II Masyarakat Madani1

Pemilihan Umum Sebagai Sarana DemokrasiPemilihan Umum Sebagai Sarana Demokrasi

Pemilihan umum adalah suatu cara untuk Pemilihan umum adalah suatu cara untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah satu lembaga perwakilan rakyat serta salah satu pelayanan hak-hak asasi warga negara di pelayanan hak-hak asasi warga negara di bidang politik. bidang politik.

Cara langsungCara langsung berarti rakyat secara berarti rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya langsung memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di badan-badan yang akan duduk di badan-badan perwakilan rakyat, contoh: pemilu di perwakilan rakyat, contoh: pemilu di Indonesia untuk memilih anggota Indonesia untuk memilih anggota DPRD II, DPRD I, dan DPR.DPRD II, DPRD I, dan DPR.

PemilihPemilihan an

umum umum dapat dapat

dilakukdilakukan an

dengan dengan dua dua

cara :cara :

Cara bertingkatCara bertingkat berarti rakya berarti rakya wakilnya (senat), kemudian wakilnya (senat), kemudian wakilnya itulah yang akan memilih wakilnya itulah yang akan memilih wakil rakyat yang akan duduk wakil rakyat yang akan duduk dibadan-badan perwakilan rakyat.dibadan-badan perwakilan rakyat.

FILM

Page 15: Bab II Masyarakat Madani1

Film Dokumenter Pemilihan Umum sebagai Film Dokumenter Pemilihan Umum sebagai sarana demokrasisarana demokrasi

Page 16: Bab II Masyarakat Madani1

a.a.Sistem Sistem DistrikDistrik

Sistem distrik merupa kan sistem pemilu yang Sistem distrik merupa kan sistem pemilu yang didasarkan kepada kesatuan geografis (mempunyai didasarkan kepada kesatuan geografis (mempunyai satu wakil di parlemen). Sistem distrik sering dipakai satu wakil di parlemen). Sistem distrik sering dipakai dalam negara yang mempunyai sistem dwi dalam negara yang mempunyai sistem dwi partai/multi partai.partai/multi partai.

Beberapa keuntungan Sistem distrik :Beberapa keuntungan Sistem distrik :• Wakil yang terpilih, dikenal oleh penduduk distrik Wakil yang terpilih, dikenal oleh penduduk distrik

tersebut tersebut • Cenderung lebih kearah koalisi partai. Cenderung lebih kearah koalisi partai. • Kecendrungan untuk membentuk partai baru dapat Kecendrungan untuk membentuk partai baru dapat

terbendung, kemungkinan dapat melakukan terbendung, kemungkinan dapat melakukan penyederhanaan partai secara alamiah.penyederhanaan partai secara alamiah.

• Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan mayoritas dalam parlemen, tidak perlu kedudukan mayoritas dalam parlemen, tidak perlu diadakan koalisi partai lain, sehingga mendukung diadakan koalisi partai lain, sehingga mendukung stabilitas nasional.stabilitas nasional.

• Sistem ini sederhana dan mudah untuk Sistem ini sederhana dan mudah untuk melaksanakannya.melaksanakannya.

Page 17: Bab II Masyarakat Madani1

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Beberapa kelemahan sistem distrik :Beberapa kelemahan sistem distrik :• Kurang memperhatikan adanya partai-Kurang memperhatikan adanya partai-

partai kecil dan golongan minoritas, apabila partai kecil dan golongan minoritas, apabila golongan tersebut terpencar dalam golongan tersebut terpencar dalam beberapa distrik.beberapa distrik.

• Kurang representatif, dimana partai yang Kurang representatif, dimana partai yang kalah dalam suatu distrik kehilangan suara kalah dalam suatu distrik kehilangan suara yang telah mendukungnya. Dengan yang telah mendukungnya. Dengan demikian, suara tersebut tidak demikian, suara tersebut tidak diperhitungkan lagi. diperhitungkan lagi.

• Ada kecendrungan si wakil lebih Ada kecendrungan si wakil lebih mementingkan kepentingan daerahnya dari mementingkan kepentingan daerahnya dari pada kepentingan nasional.pada kepentingan nasional.

• Umumnya kurang efektif bagi suatu Umumnya kurang efektif bagi suatu masyarakat heterogen.masyarakat heterogen.

Page 18: Bab II Masyarakat Madani1

b.b.Sistem Sistem ProporsionalProporsional

Sistem perwakilan proporsional adalah presentasi Sistem perwakilan proporsional adalah presentasi kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap partai politik, kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap partai politik,

sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dalam sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dalam pemilihan umum, khusus di daerah pemilihan.pemilihan umum, khusus di daerah pemilihan.

Sistem proporsional memiliki beberapa keuntungan, yaitu sebagai berikut :Sistem proporsional dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih egalitarian, karena asas one man one vote dilaksanakan secara penuh tanpa ada suara yang hilang.Sistem ini dianggap representatif, karena jumlah kursi partai dalam parlemen sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dari masyarakat dalam pemilu.

Beberapa keuntungan Sistem Beberapa keuntungan Sistem proporsional :proporsional :

• Dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih Dianggap lebih demokratis, dalam arti lebih egali-tarian, karena asas egali-tarian, karena asas one man one voteone man one vote dilaksana-kan secara penuh tanpa ada dilaksana-kan secara penuh tanpa ada suara yang hilang.suara yang hilang.

• Lebih representatif, karena jumlah kursi Lebih representatif, karena jumlah kursi partai dalam parlemen sesuai dengan partai dalam parlemen sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dari jumlah suara yang diperolehnya dari masyarakat dalam pemilu.masyarakat dalam pemilu.

Page 19: Bab II Masyarakat Madani1

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Kelemahan sistem proporsional :Kelemahan sistem proporsional :• Mempermudah pembentukan partai baru. Mempermudah pembentukan partai baru.

• Lebih memperbesar perbedaan yang ada Lebih memperbesar perbedaan yang ada dibandingkan dengan kerjasama sehingga dibandingkan dengan kerjasama sehingga ada kecendrungan untuk memperbanyak ada kecendrungan untuk memperbanyak jumlah partai.jumlah partai.

• Memberikan peranan atau kekuasaan yang Memberikan peranan atau kekuasaan yang sangat kuat kepada pemimpin partai.sangat kuat kepada pemimpin partai.

• Wakil yang dipilih renggang ikatannya Wakil yang dipilih renggang ikatannya dengan warga yang telah memilihnya. dengan warga yang telah memilihnya.

• Karena banyaknya partai bersaing, maka Karena banyaknya partai bersaing, maka sulit bagi suatu partai untuk meraih sulit bagi suatu partai untuk meraih mayoritas (50 % + 1) dalam parlemen.mayoritas (50 % + 1) dalam parlemen.

Page 20: Bab II Masyarakat Madani1

Sistem gabungan merupakan sistem yang Sistem gabungan merupakan sistem yang mengga-bungkan sistem distrik dengan mengga-bungkan sistem distrik dengan proporsional. proporsional.

Sistem ini membagi wilayah negara dalam Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa daerah pemilihan. Sisa suara beberapa daerah pemilihan. Sisa suara pemilih tidak hilang, melainkan pemilih tidak hilang, melainkan diperhitungkan dengan jumlah kursi yang diperhitungkan dengan jumlah kursi yang belum dibagi belum dibagi (diterapkan di Indonesia sejak (diterapkan di Indonesia sejak pemilu tahun 1977 dalam memilih anggota pemilu tahun 1977 dalam memilih anggota DPR, DPRD I, dan DPRD II).DPR, DPRD I, dan DPRD II).

Sistem ini disebut juga sistem proporsional Sistem ini disebut juga sistem proporsional berda-sarkan berda-sarkan stelsel daftarstelsel daftar..

b.b.Sistem Sistem GabunganGabungan

Page 21: Bab II Masyarakat Madani1

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

2

1. Berikan ulasan kembali tentang pelaksanaan sistem politik demokrasi di Indonesia era reformasi

......................................................................................................

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dan menyaksikan pemutaran film dokumenter Pemilu Sebagai Sarana Demokrasi, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:

2.2. Setelah menyaksikan film Dokumentasi tersebut tuliskan secara Setelah menyaksikan film Dokumentasi tersebut tuliskan secara kronologis tahapan pelaksanaan Pemilu kronologis tahapan pelaksanaan Pemilu

.. ..................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 22: Bab II Masyarakat Madani1

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

3.3. Selama Pemerintahan orde lama pernah diberlakukan “demokrasi Selama Pemerintahan orde lama pernah diberlakukan “demokrasi liberal” dan “demokrasi terpimpin”. Jelaskan maksudnya !. .............liberal” dan “demokrasi terpimpin”. Jelaskan maksudnya !. .............

4.4. Selama Pemerintahan orde lama pernah diberlakukan “demokrasi Selama Pemerintahan orde lama pernah diberlakukan “demokrasi liberal” dan “demokrasi terpimpin”. Jelaskan liberal” dan “demokrasi terpimpin”. Jelaskan maksudnya ! ...........................................................................................maksudnya ! .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Demokrasi Liberal Demokrasi Terpimpin

…………………………………………………………………...

.………….………………………..

………………………………….

Page 23: Bab II Masyarakat Madani1

3.3. Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hariKehidupan Sehari-hari

Budaya Budaya demokrasi demokrasi Pancasila, Pancasila, merupakan merupakan

paham paham demokrasi demokrasi

yang yang berpedoman berpedoman

pada asas pada asas sila Pancasilasila Pancasila

Menjunjung tinggi persamaan

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

Membudayakan sikap bijak dan adil

Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan

Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional

Page 24: Bab II Masyarakat Madani1

SOAL ESSAY/URAIANSOAL ESSAY/URAIANJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1.1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan !lain memiliki perbedaan !

2.2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia !dalam sistem politik di Indonesia !

3.3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia !politik di Indonesia !

4.4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis !dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis !

5.5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !

Page 25: Bab II Masyarakat Madani1

6. Jelaskan bentuk-bentuk demokrasi dalam sistem pemerintahan negara !

7. Uraikan faktor-faktor penghambat bagi terciptanya demokratisasi di Indonesia, teruturama pada masa orde baru !

8. Beri penjelasan dan alasan, bagaimana hubungan antara pelaskanaan pemilu dengan demokrasi di dalam suatu negara !

9. Tuliskan, perbedaan mendasar penerapan demokrasi di era orde baru dan era reformasi !

10.Bandingkan pelaksanaan pemilihan umum tahun 1999 dengan pemilu tahun 2004 !

11.Berikan 3 (tiga) contoh perilaku yang mendukung tegaknya prinsip demokrasi di Indonesia !

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Page 26: Bab II Masyarakat Madani1

STUDI KASUSSTUDI KASUS

Demokrasi Indonesia Dinilai Tanpa Demokrat

Demokrasi sebangun dengan cita-cita ideal yang diinginkan Demokrasi sebangun dengan cita-cita ideal yang diinginkan pendiri bangsa, mulai dari kemanusiaan, perwakilan, pendiri bangsa, mulai dari kemanusiaan, perwakilan, kesejahteraan, dan keadilan sosial. Sayangnya, demokrasi yang kesejahteraan, dan keadilan sosial. Sayangnya, demokrasi yang berjalan di Indonesia saat tanpa demokrat. Dosen Universitas berjalan di Indonesia saat tanpa demokrat. Dosen Universitas Paramadina Jakarta, Yudi Latif, mengatakan hal ini dalam Refleksi Paramadina Jakarta, Yudi Latif, mengatakan hal ini dalam Refleksi Kritis Pengalaman Indonesia Pascakemerdekaan di Kampus Kritis Pengalaman Indonesia Pascakemerdekaan di Kampus Universitas Islam Syarif Hidayatullah di Jakarta. Tampil pula Universitas Islam Syarif Hidayatullah di Jakarta. Tampil pula sebagai pembicara, anggota DPR Partai Golkar Ade Komarudin, sebagai pembicara, anggota DPR Partai Golkar Ade Komarudin, Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Kebangsaan M. Fadjroel Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Kebangsaan M. Fadjroel Rachman, serta peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Rachman, serta peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Universitas Paramadina Abbas Al-Jauhari.Universitas Paramadina Abbas Al-Jauhari.

““Demokrasi kita kehilangan kepemimpinan yang punya otoritas. Demokrasi kita kehilangan kepemimpinan yang punya otoritas. Meski demokrasi tidak menghendaki otoriter, tetapi otoritas harus Meski demokrasi tidak menghendaki otoriter, tetapi otoritas harus ada sehingga ada kepastian hukum. Demokrasi tanpa regulasi ada sehingga ada kepastian hukum. Demokrasi tanpa regulasi yang baik jauh lebih buruk dari kondisi ekonomi yang buruk,” yang baik jauh lebih buruk dari kondisi ekonomi yang buruk,” ujarnya. Dalam konsilidasi demokrasi saat ini, menurut Yudi, ujarnya. Dalam konsilidasi demokrasi saat ini, menurut Yudi, diuntungkan dengan mencairnya kutub ideologis sebagai salah diuntungkan dengan mencairnya kutub ideologis sebagai salah satu warisan Orde Baru. Orang bisa masuk partai yang beda satu warisan Orde Baru. Orang bisa masuk partai yang beda dengan ormasnya di masa lalu.dengan ormasnya di masa lalu.

Sumber : Kompas, 12/1/2007

Page 27: Bab II Masyarakat Madani1

Tagihan Tugas :Tagihan Tugas : Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa

telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda ! Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya

“demokrasi di Indonesia tanpa demokrat” dalam “demokrasi di Indonesia tanpa demokrat” dalam pelaksanaan sistem politik di Indonesia !pelaksanaan sistem politik di Indonesia !

Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa budaya Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa budaya demokrasi di Indonesia belum menyentuh pada cita-cita ideal demokrasi di Indonesia belum menyentuh pada cita-cita ideal kesejahteraan, dan keadilan sosial !kesejahteraan, dan keadilan sosial !

Tentukan langkah-langkah nyata bagaimana agar Tentukan langkah-langkah nyata bagaimana agar pelaksanaan demokrasi di Indonesia mampu memberikan pelaksanaan demokrasi di Indonesia mampu memberikan otoritas kepada pemimpinan negara dalam mewujudkan otoritas kepada pemimpinan negara dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial !kesejahteraan dan keadilan sosial !

Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna mewujudkan demokrasi yang sebangun dengan cita-cita ideal mewujudkan demokrasi yang sebangun dengan cita-cita ideal di Indonesia, jika anda :di Indonesia, jika anda :a.a. Sebagai ketua organisasi pemuda !Sebagai ketua organisasi pemuda !b.b. Sebagai ketua suatu partai politik !Sebagai ketua suatu partai politik !c.c. Sebagai pejabat kepala pemerintahan (presiden) !Sebagai pejabat kepala pemerintahan (presiden) !

Page 28: Bab II Masyarakat Madani1

Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang Tentang konsepsi dan rumusan tentang “Masyarakat Madani” (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan dengan cita-cita ideal negara demokrasi Indonesia !

1. Pahami kembali tentang rumusan “masyarakat madani”, dan buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud implementasinya di sekolah dan masyarakat !

2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik) sekitar wujud masyarakat madani (civil society) dalam pemikiran anda !

3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau role play di dalam kelas !

INQUIRIINQUIRI

Page 29: Bab II Masyarakat Madani1