Bab II Iklan

5
Iklan a. Pengertian iklan Menurut (A.W.Shaw,) defenisi dari iklan adalah sales, menurut (Alfred) iklan adalah art, menurut (Leo) iklan adalah komunikasi, bahkan ada yang mendefenisikan dengan pesimis, menganggap iklan adalah kebohongan yang dilegalkan (Crown). Bahkan menurut (Wimmer) bahwa iklan sebagai persuasion (Rizal & Asnan, 2009). Periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu (Kotler & Armstrong, 2008). b. Tujuan iklan Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan utama, apakah tujuannya menginformasikan, membujuk, atau, mengingatkan (Kotler & Armstrong, 2008). Tujuan pemasangan iklan harus didasarkan pada keputusan-keputusan di masa lalu tentang pasar sasaran, positioning, dan bauran pemasaran, yang

description

skripsi

Transcript of Bab II Iklan

Page 1: Bab II Iklan

Iklan

a. Pengertian iklan

Menurut (A.W.Shaw,) defenisi dari iklan adalah sales, menurut

(Alfred) iklan adalah art, menurut (Leo) iklan adalah komunikasi,

bahkan ada yang mendefenisikan dengan pesimis, menganggap

iklan adalah kebohongan yang dilegalkan (Crown). Bahkan menurut

(Wimmer) bahwa iklan sebagai persuasion (Rizal & Asnan, 2009).

Periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi

nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu

(Kotler & Armstrong, 2008).

b. Tujuan iklan

Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik yang

dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu

tertentu. Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan

utama, apakah tujuannya menginformasikan, membujuk, atau,

mengingatkan (Kotler & Armstrong, 2008).

Tujuan pemasangan iklan harus didasarkan pada keputusan-

keputusan di masa lalu tentang pasar sasaran, positioning, dan

bauran pemasaran, yang mendefinisikan pekerjaan yang harus

dilakukan oleh pemasangan iklan dalam kerangka program

pemasaran tersebut (Rizal & Asnan, 2009).

Tidak tepat jika perikalanan ditunjukkan hanya untuk

mempengaruhi penjualan, sebab banyak variabel yang

mempengaruhi penjualan, termasuk iklan itu sendiri. Pendekatan

yang lebih tepat adalah bila tujuan periklanan diarahkan pada

tahap-tahap kesiapan pembeli untuk membeli produk, yaitu

mengubah pelanggan dari tidak tahu menjadi memahami,

mengambil sikap, lalu membeli. Ada beberapa cara untuk

menentukan tujuan periklanan, yaitu :

Page 2: Bab II Iklan

1. Inventory Approach

Dalam pendekatan ini, tujuan pengiklanan ditentukan

atau diambil dari kumpulan berbagai tujuan perusahaan

dilihat dari seluruh sudut pandang pemasaran perusahaan.

2. Hierarchy Approach

Pendekatan ini didasarkan pada dugaan bahwa

sebelum membeli produk, pelanggan melewati tahapan-

tahapan variabel psikologis. Oleh karena itu, tujuan

periklanan haruslah menggerakkan tahapan-tahapan

tersebut dalam suatu hirarki. Tujuan periklanan misalnya

menarik perhatian awal pelanggan, persepsi, lalu perhatian

yang lebih besar, dan minat membeli. Atau dapat pula

mempengaruhi pemahaman, perasaan, emosi, motivasi,

keyakinan, minat, keputusan, citra, asosiasi, ingatan, dan

pengenalan pelanggan.

3. Attitudinal Approach

Pendekatan ini menyarankan agar sasaran tujuan

periklanan adalah mempengaruhi struktur sikap.

Pendekatan ini adalah penyempurnaan dari pendekatan

hirarki, dimana pendekatan ini berupaya menghubungkan

tujuan periklanan dengan tujuan pemasaran (Fandy, 2008).

c. Strategi Iklan

Strategi periklanan terdiri dari dua elemen utama :

menciptakan pesan dan memilih media periklanan ( Kotler &

Armstrong, 2008). Pemasangan iklan semakin memadukan

keselarasan yang erat antara pesan dan media yang akan

menyampaikan pesan tersebut. Perencanaan media tidak lagi

sebagai pelengkap setelah ada fakta (after the fact complement)

bagi kampanye iklan baru. Perencanaan media kini bekerja lebih

erat daripada sebelumnya dengan tim kreatif yang memungkinkan

Page 3: Bab II Iklan

pemilihan media dapat membentuk proses kreatif. Dalam

menyusun pesan iklan perlu diperhatikan penciptaan penciptaan

pesan iklan dan pemilihan media iklan ( Rizal & Asnan, 2009).

Iklan media luar ruang

Media luar ruang adalah media iklan (biasanya berukuran besar)

yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di usat

keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis kota,

gedung, pagar tembok, dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang

meliputi billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul, transit (panel

bis), balon raksasa, dan lain-lain (Fandy, 2008)

Keunggulan dari media luar ruang :

1. Murah

2. Sangat mencolok karena ukurannya besar

3. Penampilannya menarik

4. Fleksibel

5. Persaingan sedikit

6. Menayangkan pesan iklan yang sama berkali-kali

7. Memiliki kesinambungan atau kontinuitas yang baik

8. Penempatan yang strategis dapat membuat masyarakat yang lalu

lalang terekspos untuk memandangnya

Kelemahan dari media luar ruang :

1. Membahayakan pengemudi karena hilangnya konsentrasi dalam

mengendara

2. Kreativitas terbatas

3. Masyarakat khayalak tidak selektif

4. Hanya efektif bila khayalak menggunakan kendaraan yang memiliki

ruang pandang yang luas, misalnya sepeda, sepeda motor, mobil

pribadi.

Page 4: Bab II Iklan