BAB II GAGASAN 2.1 Kondisi kekinian Pada era modern ...
Transcript of BAB II GAGASAN 2.1 Kondisi kekinian Pada era modern ...
7
BAB II
GAGASAN
2.1 Kondisi kekinian
Pada era modern seperti saat ini, manusia dipermudah dalam bekerja
maupun mencari hiburan dengan adanya akses internet. Komunikasi antar
individu yang sudah lama tidak terjalin akibat terkendala jarak dan waktu, bisa
kembali dibangun dengan memanfaatkan internet. Salah satu hasil kecanggihan
teknologi informasi yaitu sosial media, yang menjadi tempat untuk menjalin
komunikasi, mencari hiburan bahkan sarana untuk bekerja. Contoh media sosial
yang sering diakses adalah twitter, Instagram, dan Facebook. Salah satu efek
akibat penggunaan medsos dalam jangka waktu yang panjang adalah emosi
yang ditampilkan pada media sosial dapat ditularkan tanpa sadar. Studi yang
telah dilakukan oleh Kramer menyatakan bahwa penularan emosi dapat terjadi
tanpa melalui interaksi secara langsung meski tanpa informasi non-verbal
(Kramer, Guillory, & Hancock, 2014).
Di Indonesia masih banyak penderita gangguan kesehatan mental yang
masih enggan pergi ke psikiater/psikolog karena anggapan masyarakat yang
masih tabu terhadap penyakit mental. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2018
menunjukkan angka 9,8% penduduk Indonesia mengalami gangguan kesehatan
emosional kecemasan dan depresi (Khoiriyah & Handayani, 2020). Dengan
jumlah penderita yang tidak sedikit diperlukan sebuah perhatian dan
penanganan serta pengobatan yang tepat. Di beberapa daerah di Indonesia
masih banyak yang tidak memiliki tenaga kesehatan spesialis kejiwaan dan
akses pelayanan kesehatan jiwa. Selain itu diperlukan biaya dan waktu yang
tidak sedikit untuk menjalankan terapi secara kontinu. Kurangnya kesadaran
dan pemahaman dalam mengenali tanda-tanda stres berat, mengakibatkan
banyak individu memilih untuk mengakhiri hidup.
8
2.2 Solusi yang pernah ditawarkan
1) Terapi Manajemen Stress
Manajemen stress telah banyak digunakan untuk mengendalikan
emosi serta stressor yang dating agar tidak terlalu jauh mempengaruhi fisik
dan pikiran. Manajemen stress telah dibuktikan dapat meningkatkan control
gulah darah pada pasien dengan diabetes tipe 2 (Goodday & Friend, 2019).
Topik terkait terapi manajemen stress telah banyak beredarbaik dalam
bentuk buku, majalah maupun dokumen digital di internet. Jenis-jenis terapi
manajemen stress juga bervariasi, salah satunya adalah Cogntive Behaviour
Modification (CBM).
CBM merupakan pendekatan yang menekankan pada fungsi
kognitif dalam menilai peristiwa atau stimulus yang menyebabkan
munculnya emosi negatif (Wahyuni, 2017). Prisipnya yaitu dengan belajar
membiasakan diri sendiri sehingga sadar terhadap pikiran yang diarahkan
pada dirinya sendiri. Perubahan perilaku yang dilakukan akan membuat
individu lebih mandiri dalam menghadapi masalah yang harus dihadapi.
Terapi manajemen stress kurang efektif apabila individu kurang memahami
kondisinya seara mendalam, karena dimungkinkan ketidaktepatan
pemilihan terapi dengan kondisi individu yang sebenarnya bila tidak
didampingi oleh professional.
2) Latihan Yoga
Yoga adalah suatu proses penyatuan dari tubuh (body), pikiran
(mind) dan jiwa (soul). Yoga mengkombinasikan teknik bernapas, relaksasi
dan meditasi serta latihan peregangan. Yoga dianjurkan karena memiliki
efek relaksasi yang dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Sirkulasi darah yang lancar, mengindikasikan kerja jantung yang baik
(Yulinda, 2017). Gerakan atau pose senam yoga berfungsi melepaskan
ketegangan syaraf, meregangkan otot-otot tubuh serta mengistirahatkan
anggota tubuh. Yoga juga memasukkan meditasi dalam rangkaian
gerakannya, yang bertujuan untuk menenangkan pikiran dan
membangkitkan pikiran positif. Latihan pernafasan yang terdapat dalam
yoga membantu untuk mengatur nafas lebih pelan dan dalam sehingga otot
9
tubuh akan berelaksasi, lebih nyaman dan tenang yang membuat tekanan
darah menjadi turun. Bila nafas cepatdan dangkal, otak akan merespon
dengan panik yang berakibat pada kenaikan denyut jantung dan tekanan
darah.
3) Aplikasi dan Layanan Pada Ponsel Pintar
Perkembangan teknologi yang pesat telah membantu banyak orang
untuk mengembangkan aplikasi maupun layanan bantuan bagi orang yang
butuh bantuan professional. Beberapa diantaranya berbentuk aplikasiyang
dapaat terhubung dengan tenaga professional maupun layanan pesan
sebagai tempat menyuarakan isi hati dan pikiran. Salah satu contoh aplikasi
berbasis pesan karya anak bangsa yang bekerja sama dengan psikolog serta
mahasiswa psikologi bernama “Rilliv”. Aplikasi tersebut bekerja dengan
mendengar curahan hati penggunanya, namun aplikasi ini tidak dapat
memberi solusi dari masalah yang sudah disampaikan apabila tidak
menggunakan fasilitas yang berbayar. Contoh lain yaitu aplikasi “Halodoc”
yang merupakan aplikasi kesehatan yang menaungi tenaga kesehatan
berpengalaman seperti dokter, psikolog, dan psikiater. Pada aplikasi ini
pengguna dapat berkonsultasi pada tenaga ahli dengan membayar nominal
tertentu dan dalam batas waktu yang ditentukan. Pada aplikasi ini pegguna
juga bisa memesan jadwal pertemuan dengan tenaga professional yang
sudah dipilih.
Dari keseluruhan terapi atau solusi yang sudah ada di Indonesia, sedikit
banyak memerlukan penilaian langsung dari tenaga professional, seperti psikiater,
untuk bisa mendapat diagnosa pasti. Saat ini masih belum ada alat bantu atau
teknologi yang dapat membantu untuk mendiagnosa status kesehatan mental secara
objektif dan konsisten, setiap gejala dapat terbaca oleh algoritma secara sama
disetiap kasusnya.
2.3 Gagasan yang Diajukan
Pada umumnya sebuah smartwatch memiliki fitur jam, kalender, hasil
denyut nadi, hasil saturasi oksigen, jarak langkah yang telah ditempuh, dan
perkiraan kalori yang telah dibakar. Pada ide ini, mengunakan Artificial
Intelligence (AI) sebagai system utamanya. Smartwatch ini akan tetap
10
mempertahankan fitur yang telah ada, namun akan ada tambahan fitur baru
untuk membantu membaca hasil tanda fisiologis dan fitur yang berfokus
membantu proses terapi. Fitur pemeriksa tanda fisiologis berupa heart rate
variability (HRV), blood pressure (BP), muscle tension, body temperature dan
galvanic skin response (GSR). Hasil yang didapatkan akan disinkronisasi untuk
kemudian dibaca oleh system, hasilnya lalu akan muncul yang menunjukkan
pada level apakah tingkat stress penggunanya.
Penjelasan singkat terkait tanda fisiologis dijabarkan sebagai berikut :
1. Stres berhubungan dengan Heart Rate dan Heart Rate Variability (HRV)
Setiap manusia memiliki system saraf otonom yang terbagi menjadi
dua cabang, saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Saraf simpatis
bertanggung jawab untuk menghadapi situasi yang berpotensi menjadi
ancaman, atau sering disebut dengan kondisi “flight or fight”. Kondisi disaat
saraf simpatis aktif menimbulkan kenaikan denyut jantung dan frekuensi
nafas. Sedangkan saraf parasimpatis bekerja berkebalikan dan akan
mengkondisikan tubuh untuk istirahat. Heart Rate Variability (HRV)
merupakan variasi dari beat-to-beat denyut jantung yang memberikan
gambaran gejala fisiologis dari denyut jantung (heart rate) dengan
variasinya dalam interval waktu (V.J. Madhuri, 2013).
Saat kondisi tubuh berada dalam tekanan maka saraf simpatis
bekerja aktif mengakibatkan peningkatan denyut jantung dan irama jantung
berdetak dalam irama yang stabil, kondisi ini disebut HRV berkurang atau
menurun. Saat saraf parasimpatis bekerja aktif, denyut jantung akan
menurun, hal ini disebut dengan kondisi HRV meningkat. HRV menjadi
indikator keseimbangan dua cabang saraf otonom. Oleh karena itu HRV
dapat menjadi pengukur stress secara tidak langsung, HRV yang lebih
rendah merupakan tingkat stres yang lebih tinggi.
11
Gambar 1. Index HRV
Sumber : Jurnal Stress Management Using Artificial Intelligence, 2013
2. Stres berhubungan dengan Tekanan Darah
Pada prinsipnya tekanan darah dalam sirkulasi terjadi akibat
aktivitas pemompaan jantung. Saat tingkat stres meningkat, menyebabkan
tekanan dalam pembuluh arteri meningkat. Berakibat pada jantung yang
harus bekerja lebih keras untuk memompa darah keseluruh pembuluh darah
tubuh. Oleh karena itu disaat individu berada dalam tekanan atau tingkat
stres yang meningkat akan diikuti dengan kenaikan tekanan darah.
Gambar 2. Index Blood Pressure
Sumber : Jurnal Stress Management Using Artificial Intelligence, 2013
3. Stres berhubungan dengan Electro Dermal Response
Seluruh jaringan tubuh manusia dapat mengahantarkan aliran listrik,
salah satunya yaitu kulit. Galvanic Skin Respon (GSR), saat ini sering
disebut dengan Electro Dermal Response, bekerja dengan menangkap
respon dari sistem saraf otonom sebagai sebuah parameter dari fungsi
kelenjar keringat. GSR merupakan perubahan elektrik kulit dalam merespon
berbagai macam stimulus. GSR menjadi tanda fisiologi karena peningkatan
12
aktivitas kelenjar keringat dalam kondisi tertekan atau stress, sehingga
menghasilkan keringat yang lebih banyak. Saat produksi keringat lebih
banyak maka kemampuan kulit menghantarkan listrik jauh lebih mudah,
data tersebut kemudian akan menghasilkan sinyal yang akan terbaca dan
tercatat.
Gambar 3. Index Electro Dermal Response
Sumber : Jurnal Stress Management Using Artificial Intelligence, 2013
4. Stres berhubungan dengan suhu tubuh
Kondisi tubuh saat berada dalam tekanan atau stress akan
meningkatkan ketegangan otot, denyut jantung dan tanda-tanda vital akan
meningkat. Akibatnya aliran darah akan terhambat menuju ekstremitas, dan
diarahkan ke arah organ vital untuk memfasilitasi peningkatan kewaspadaan
akibat stress. Aliran darah yang terhambat menuju ekstremitas menjadi
sebab terjainya perubahan suhu tubuh, terutama pada bagian ujung jari
tangan atau kaki. Penurunan suhu tubuh dapat terjadi hanya dalam beberapa
menit, dan jumlah suhu yang turun tergantung pada tingkat stres.
Gambar 4. Index Suhu Tubuh
Sumber : Jurnal Stress Management Using Artificial Intelligence, 2013
13
Gambar 5. Hubungan Tanda Fisiologis dengan Tingkat Stres
Sumber : Jurnal Stress Management Using Artificial Intelligence, 2013
Selain fitur untuk melihat tanda fisiologis stres, terdapat juga fitur lain
yang bisa digunakan untuk membantu mempermudah proses terapi. Fitur
tersebut antara lain :
a. Virtual Assistant
Penggunaan virtual assistant banyak digunakan dalam produk-
produk teknologi terbaru. Fitur ini membantu penggunanya supaya tidak
perlu menekan tombol ataupun memilih menu yang akan dibuka. Cukup
dengan mengaktifkan fitur virtual assistant, pengguna akan memberikan
perintah pada smartwatch fitur ataupun menu apa yang akan dibuka.
Fasilitas ini juga memudahkan pengguan dengan membacakan atau
menyuarakan bacaan maupun tulisan yang dapat dihubungkan dengan
earphone.
b. Dear My Diary
Pada fitur ini pengguna bisa menceritakan semua keluh kesah yang
ragu untuk diungkapkan pada orang lain. Sensor suara pada smartwatch
akan merekam semua cerita dan akan tersimpan secara otomatis pada
memori. Diari ini juga bisa dikoneksikan pada ponsel pintar apabila
14
pengguna ingin mengungkapkan keluh kesah degan sebuah tulisan. Data
yang ada pada fitur ini dapat menjadi pertimbangan bagi ahli untuk menilai
kondisi pengguna (klien) menjadi lebih baik atau memburuk.
c. Healing Theraphy
Di fitur ini akan ada beberapa pilihan menu seperti video terapi
yoga, video terapi meditasi, music healing atau penenang, music meditasi
(dilengkapi arahan bagi pengguna untuk meringankan stressor), terapi
manajemen stress, dan literatur mengenai kesehatan mental. Akan tersedia
kolom “search” untuk menemukan kebutuhan pengguna sesuai kata kunci
yang diinginkan saat itu.
d. My friend
Berbentuk dalam tampilan chatting, pada menu ini pengguna bisa
sharing cerita pada pengguna lain yang telah disetujui atau dipilih oelh
pengguna. Berbagi pengalaman dalam menghadapi stress maupun depresi,
dengan perorangan ataupun membentuk kelompok bicara. Dengan
harapan dapat mengurangi beban dengan bercerita pada orang lain yang
mengalami kondisi serupa.
e. GPS dan Emergency Call
Disaat penggunanya merasa kepayahan dan dalam motivasi diri
yang sangat rendah dapat menghubungi nomor darurat yang telah
diunggah sebelumnya. Dengan begitu bisa segera mendapat bantuan dan
lokasi pengguna ekurat karena adanya GPS sehingga memudahkan
penolong.
f. Find My Listeners
Pada fitur ini psikolog, mahasiswa psikologi, sesama pengguan
maupun relawan yang bergabung dan menjadi anggota akan muncul sesuai
lokasi terdekat. Dengan cara kerja yang mirip dengan ojek online ketika
mendapatkan order. Jika memilih profil selain sesama pengguna “teman”
fitur ini hanya bisa mengirimkan cerita dengan solusi singkat. Apabila
ingin mendapat solusi lebih rinci dan jelas bisa dengan menggunakan
fasilitas premium berbayar untuk berkonsultasi pada psikolog ahli
berlisensi.
15
g. My Psychiatrist
Khusus pengguna fasilitas berbayar yang bisa menggunakan menu
ini. Sesuai pilihan psikolog yang dipiih pada menu “Find My Listeners”,
pengguna bisa melakukan sesi konsultasi via suara maupun data tulisan.
h. Raport
Pada menu ini hasil kesehatan mental setiap bulannya akan dirilis.
Bisa juga digunakan untuk merat-rata kondisi kesehatan mental dalam
minggu, bulan, dan tahun. Akan ada tes psikometrik untuk mendapatkan
hasil yang lebih spesifik. Dengan adanya raport, dapat menjadi acuan
dalam melakukan tindakan atau terapi selanjutnya. Akan ditampilkan pula
rata-rata mood perbulannya dengan rutin memilih emoticon indikator
mood setiap harinya.
i. Bluetooth
Dengan adanya bluetooth bisa disambungkan pada ponsel pintar. Bisa
nuga digunakan untuk menghubungkan earphone wireless tanpa kabel
untuk mendengarkan fitur-fitur yang mengeluarkan suara. Selain itu
dengan menggunakan bluetooth, smartwatch dapat disambungkan pada
ponsel pintar untuk mendapat tampilan lebih luas.
j. Wifi
Apabila dikoneksikan dengan jaringan internet dapat digunakan untuk
memperbarui informasi pada tiap fitur supaya lebih banyak sumber yang
bisa digunakan.
Fitur tambahan diatas bisa bekerja terpisah maupun bersamaan dengan
deteksi tingkat stres. Apabila fitur bekerja bersamaan dengan deteksi tingkat stres,
maka smartwatch akan membaca hasil analisa tanda fisiologis pada saat individu
berada dalam tekanan/stres. Hasil tersebut kemudian diinterpretasikan ke dalam
beberapa tingkat stres, hasil tersebut akan muncul pada layar smartwatch. Alarm
notifikasi pada smartwatch dapat diaktifkan, sehingga di setiap tingkat stres
memiliki suara dan getaran yang berbeda. Pengaturan suara dan getar dapat
disesuaikan supaya tidak menggangu saat berada di tempat umum. Pilihan terapi
juga akan muncul bersamaan dengan notifikasi hasil tingkat stres. Pengguna bisa
16
memilih jenis terapi yang hendak dipilih sesuai keinginan, kondisi dan situasi
pengguna.
2.4 Pihak-pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan
1. Tim Teknik Informatika
Sangat penting melibatkan tim dari informatika dikarenakan kunci
utama untuk membuat jam tangan pintar yang berbasis teknologi modern
yang berhubungan dengan informatika. Sehingga dapat meminimalisir
kesalahan pada mesin atau produk.
2. Tim Ahli Kejiwaan atau Tenaga Bersangkutan lainnya
Saat akan menciptakan proyek ini, peran dari ahli kejiwaan dapat
membantu dalam menentukan informasi, tindakan, materi tes
psikometrik dan lainnya yang akan dimasukkan ke dalam smartwatch.
Dengan adanya ahli di bidangnya, tingkat keakuratan data yang akan
digunakan dapat terjamin sehingga dapat menimbulkan efek terapeutik.
3. Mahasiswa Psikologi
Mahasiswa psikologi yang tergabung pastinya sudah dijamin
kemampuan dalam menangani stress atau gangguan kesehatan mental
lainnya. Dengan adanya tambahan orang yang paham akan bidang
kesehatan jiwa akan semakin memudahkan dan membantu tugas dari
psikolog
4. Relawan Peduli Kesehatan Mental
Relawan yang bergabung juga dapat membantu memberikan solusi
bagi oarang-orang denganstress atau depresi, dengan menjadi pendengar
dan teman yang tidak menghakimi. Walaupun tidak bisa bertatap muka
bisa menjadi pendengar bagi curahan hati yang tidak didengar.
5. Pemerintah atau Badan Terkait (Non-Government Organization)
Dengan adanya bantuan dari pemerintah atau badan terkait bisa
mendapatkan data-data yang sebelumnya telah ada sebagai gambaran akan
pembuatan produk. Selain itu juga memudahakan apabila membutuhkan
data-data atau sesuatu hal yang berhubungan dengan pemerintah atau
badan terkait lainnya.
17
2.5 Jenis - Jenis Stres
Penyebab munculnya stres bisa bersal dari berbagai sumber, oleh karena itu
jenis stress yang dihasilkan juga berbeda. Menurut jurnal “Stres Dan Cara
Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi” (Musradinur, 2016), stres dapat
terbagi jadi 3 jenis. Jenis-jenis stres tersebut, yaitu :
1) Stres Fisik, penyebabnya adalah karena paparan suhu yang terlalu tinggi
atau rendah, suara yang terlalu bising, paparan sinar yang terlalu terang, dan
sengatan arus listrik.
2) Stres Kimiawi, disebabkan karena paparan asam-basa yang terlalu kuat atau
penggunaan obat-obatan. Selain itu juga bisa disebabkan oleh hormon,
paparan gas, atau paparan zat beracun. Terdapat juga stres yang diakibatkan
mikrobiologi, penyebabnya meliputi paparan parasit, virus, atau bakteri
yang mengakibatkan individu sakit.
3) Stres Fisiologis, penyebabnya adalah ada gangguan struktur, fungsi
jaringan, atau gangguan organ. Gangguan sistemik juga bisa menjadi
penyebab, sehingga fungsi tubuh menjadi tidak normal. Terdapat juga stress
proses pertumbuhan dan perkembangan, stress terjadi karena adanya
gangguan pertumbuhan dan perkembangan saat bayi hingga tua.
2.6 Klasifikasi Tingkat Stres
Tingkat stres dapat dilihat dari tanda gejala fisiologis dan psikologis yang
muncul. Tingkatan stres dapat terbagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang dan
berat (Mahmud & Uyun, 2016). Tingkatan stres tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1) Stres ringan
Stres dikategorikan ringan apabila tidak menimbulkan kerusakan pada
aspek fisiologis individu. Stres ringan banyak dirasakan di kehidupan
sehari-hari seperti, lupa, kemacetan, ketiduran, dan mendapat kritik.
Kondisi stress ringan akan membuat individu menjadi lebih waspada.
Stres ringan tidak akan menimbulkan penyakit, kecuali jika individu
mengalaminya secara terus menerus.
18
2) Stres sedang
Stres masuk dalam kategori sedang bila terjadi dalam jangka waktu yang
lama, terjadi selama beberapa jam hingga berhari-hari. Respon tubuh
yang muncul pada fase ini bisa berupa gangguan saluran pencernaan
(gangguan lambung, gangguan usus, maag, BAB tidak teratur), terdapat
ketegangan otot. Respon lainnya yaitu gangguan pola tidur, siklus
menstruasi tidak teratur, penurunan daya ingat dan penurunan daya
konsentrasi. Contoh stres sedang yaitu beban kerja berlebih, anggota
keluarga atau orang yang disayangi pergi dalam waktu lama, dan
mengharapkan pekerjaan baru.
3) Stres berat
Stres berat terjadi dalam jangka waktu yang sangat panjang, terjadi
dalam beberapa minggu hingga menahun dan masuk dalam fase kronis.
Individu dengan stress berat bisa mengalami gangguan saluran
pencernaan berat, rasa cemas dan takut meningkat, sesak nafas dan
tremor. Penderita akan mudah panik dan cemas. Contoh stressor
penyebab stres berat yaitu hubungan rumah tangga yang tidak harmonis,
penyakit fisik lama/menahun, kesulitan ekonomi, kesedihan berlarut
karena kematian.
2.7 Langkah-Langkah Strategis Untuk Mengimplementasikan Gagasan
Perlu langkah-langkah strategis yang direncanakan dengan matang supaya
gagasan ini dapat terealisasi dengan baik. Langkah-langkah tersbut meliputi 4
tahap, yaitu:
Tahap 1
Mengembangkan kerjasama dengan tim dan pihak terkait pelaksanan
pembuatan produk dan pengajuan konsep. Semakin banyak pihak yang
diajak untuk bergabung maka akan semakin menguntungkan bagi
terlaksananya gagasan ini. Contoh kerjasama yang bisa dilakukan yaitu
dengan meninta bantuan dari ahli-ahli yang terdapat pada institusi lain,
semakin ahli dan berpengalaman di bidangnya, maka pihak tersebut dapat
membawa dampak baik yang baik pada gagasan. Mereka dapat memberi
19
kritik dan saran yang dapat meningkatkan kualitas dari ide, sehingga
kualitas dan validasi data dari gagasan semakin tinggi.
Kerjasama dengan pihak yang ahli dalam bidang teknologi dan AI
sangat diperlukan untuk membuat produk utamanya. Bantuan ahli teknologi
sangat diperlukan karena dari hasil pemikiran dan kerja mereka teknologi
jam tangan pintar ini bisa dihasilkan. Salain itu perlu membangun kerjasama
dengan pihak-pihak yang ahli di bidang kesehatan jiwa. Bantuan ahli
kejiwaan bertujuan untuk menilai dan memberi masukan terkait cara kerja,
kebenaran ilmu, dan efektifitas kerja fitur dalam smartwatch. Kerjasama
dengan para ahli di bidangnya diharapkan bisa semakin menyempurnakan
ide ini.
Tahap 2
Membuat desain konsep dan mengatur cara kerja yang nantinya akan
digunakan dalam produk, pemilihan bahan, dan fitur yang akan digunakan
dan lain lainnya. Badan jam tangan akan menggunakan bentuk persegi
panjang dan sudut melengkung agar telihat lebih minimalis dan elegan.
Ukurannya akan terbagi menjadi 2, yaitu Type A (30 mm x 40 mm x 10,5
mm) dan Type B (27 mm x 35 mm x 10,5 mm). Kedua tipe ukuran memiliki
berat yang sama, kurang lebih 25 gram. Strap gelang menggunakan bahan
dasar karet. Sistem yang akan digunakan pada smartwatch memakai sistem
yang bisa terkoneksi dengan android dan iOS. Smartwatch juga akan
dilengkapi dengan sim card yang berguna ketika digunakan untuk panggilan
darurat.
Penggunaan virtual assistant berperan penting dalam sistem
smartwatch.
Gambar 6. Komponen Smartwatch
Sumber : Jurnal Potensi Smartwatch untuk Kesehatan (2016)
20
Gambar 7. Contoh Desain Smartwatch
Sumber : Huawei.com (n.d). Diakses melalui https://consumer.huawei.com, 30
Desember 2020
Tahap 3
Tahap ini dilakukan dengan pengajuan relawan untuk digunakan
sebagai objek percobaan. Tahap ini bertujuan untuk menilai dan
menganalisis hasil dari proyek yang telah dilakukan, kekurangan apa saja
yang harus dibenahi atau ditambahkan. Rentang usia yang bisa menjadi
relawan percobaan berkisar usia 15 tahun hingga 30 tahun. Pada rentang
usia tersebut, intesitas dalam penggunaan media sosial cukup tinggi. Selain
itu juga bisa melihat faktor eksternal (stressor eksternal) yang berbeda
sesuai masing-masing usia. Misalnya di usia remaja faktor stressor eksternal
bisa berupa masalah dengan keluarga atau orang tua, masalah dalam belajar,
masalah pertemanan dan lain-lain. Sedangkan pada usia dewasa muda atau
dewasa, stressor yang menjadi masalah bisa menjadi lebih kompleks seperti
masalah ekonomi, masalah pekerjaan, masalah rumah tangga dan lain-lain.
Tahap 4
Pada tahap keempat berisi tahap evaluasi, monitoring dan
pembelajaran. Selama proses pengerjaan, ide akan dimonitor karena
dimungkinkan adanya kesalahan, atau mungkin ada kekurangan yang bisa
ditambahkan. Evaluasi diperlukan untuk menilai sejauh mana ide dapat
berkembang, atau terdapat ide yang perlu ditambahkan atau dihilangkan.
Tahap ini berperan untuk lebih menyempurnakan ide yang telah ada dengan
21
dibantu para ahli sesuai bidangnya masing-masing. Kesulitan dan
pengalaman yang ada dalam pelaksanaan gagasan ini agar menjadi referensi
pembelajaran kedepannya. Sehingga dapat muncul ide-ide baru yang dapat
mengembangkan dan lebih baik lagi dari gagasan ini.