BAB II

9
BAB II PEMBAHASAN A. Konsep isolasi social 1. Pengertian Isolasi Sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam (Twonsend, 2005) Isolasi sosial adalah keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.Pasien mungkin merasa ditolak)., tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. (Kemat,A.B.,Kemat,A.(2009).Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.Jakarta:EGC) Menarik diri merupakan percobaan untuk mengindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Pawlin,1993 dikutip Budi Keliat,2011). 2. Rentang respon Respons Adaptif Respons Maladaptif 5 Menyendiri Otonomi Bekerja sama interdepend Merasa sendiri Depedensi curiga Menarik diri Ketergantun gan Manipulasi

description

bd

Transcript of BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep isolasi social1. Pengertian

Isolasi Sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam (Twonsend, 2005)

Isolasi sosial adalah keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.Pasien mungkin merasa ditolak)., tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.(Kemat,A.B.,Kemat,A.(2009).Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.Jakarta:EGC)

Menarik diri merupakan percobaan untuk mengindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Pawlin,1993 dikutip Budi Keliat,2011).

2. Rentang responRespons Adaptif

Respons Maladaptif

1. Respon adaptif

Respons adaptif adalah respos yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut masih dalam batas normal ketika menyelesaikan masalah. Berikut ini adalah sikap yang termasuk respons adaptif.

a. Menyendiri, respons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah terjadi di lingkungan sosialnya.b. Otonomi, kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, dan perasaan dalam hubungan sosial.

c. Bekerja sama, kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain.

d. Interdependen, saling ketergantungan antara individu dengan rang lain dalam membina hubungan interpesonal.

2. Respon maladaptif

Respons maladaptif adalah respons yang menyimpang dari norma sosial dan kehidupan di suatu tempat. Berikut ini adalah perilaku yang termasuk respons maladaptif.

a. Menarik diri, seseorang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.b. Ketergantungan, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga tergantung dengan orang lain.

c. Manipulasi, seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam

d. Curiga, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.

3. Faktor predisposisi

a. Faktor tumbuh kembang

Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial. Bila tugas-tugas dalam perkembangan ini tidak terpenuhi maka akan menghambat fase perkembangan sosial yang nantinya akan dapat menimbulkan masalah.Tahap perkembanganTugas

Masa bayiMenetapkan rasa percaya diri

Masa bermainMengembangkan otonomi dan awal perilaku mandiri

Masa prasekolahBelajar menunjukkan inisiatif, rasa tanggung jawab, dan hati nurani

Masa sekolahBelajar berkompetisi, bekerja sama, dan berkompromi

Masa praremajaMenjalin hubungan intim dengan tema sesama jenis kelamin

Masa remajaMenjadi intim dengan teman lawan jenis atau bergantung pada orang tua

Masa dewasa mudaMenjadi saling bergantung antara orangtua dan teman, mencari pasangan, menikah, dan mempunyai anak

Masa tengah bayaBelajar menerima hasil kehidupan yang sudah dilalui

Masa dewasa tuaBerduka karena kehilangan dan mengembangkan perasaan keterikatan dengan budaya

b. Faktor komunikasi dalam keluarga

Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang termasuk masalah dalam berkomunikasi sehingga menimbulkan ketidakjelasan (double bind) yaitu suatu keadaan dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangandalam waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggidalam keluarga yang menghambat untuk berhubungan dengan lingkungan di luar keluarga.

c. Faktor sosial budaya

Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan suatu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Hal ini disebabkan oleh norma-norma yang salah dianut oleh keluarga, dimana setiap anggota keluargayang tidak produktif seperti usia lanjut, berpenyakit kronis, dan penyandang cacat diasingkan dari lingkungan sosialnya.d. Faktor biologis

Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang dapat memengaruhi terjadinya gangguan hubungan sosial adalah otak, misalnya pada klien skizofrenia yang mengalami masalah dalam hubungan sosial memiliki struktur yang abnormal pada otak seperti atropi otak, serta perubahan ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbik dan daerah kortikal.4. Faktor presipitasi

Terjadinya gangguan hubungan sosial juga dapat ditimbulkan oleh faktor internal dan eksternal seseorang. Faktor stresorpresipitasi dapat dikelompokkan sebagai berikut.

a. Faktor eksternal

Contohnya adalah stresor sosial budaya, yaitu stres yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya seperti keluarga.

b. Faktor internal

Contohnya adalah stresor psikologis, yaitu stres terjadi akibat ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan individu5. Pohon masalahResti mencederai diri, orang lain, dan lingkungan

PPS: Halusinasi pendengaran

Defisit Perawatan Diri

Intoleransi Aktivitas

Harga Diri Rendah Kronis Koping Individu tidak efektif Koping Keluarga tidak efektif6. Masalah keperawatan yangdapat muncula. Isolasi sosial

b. Harga diri rendah kronis

c. Perubahan persepsi sensori: halusinasi

d. Koping individu tidak efektif

e. Koping keluarga tidak efektif

f. Intoleransi aktivitas

g. Defisit perawatan diri

h. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain, dan lingkunganB. Proses keperawatan1. PengkajianMasalah KeperawatanData yang Perlu Dikaji

Isolasi sosialSubjektif:

Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain

Klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani perawat dan meminta untuk sendirian

Klien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain

Tidak mau berkomunikasi

Data tentang klien biasanya didapat dari keluarga yang mengetahui keterbatasan klien (suami, istri, anak, ibu, ayah, atau teman dekat)

Objektif:

Kurang spontanApatis (acuh terhadap lingkungan)

Ekspresi wajah kurang berseri

Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri

Tidak ada atau kurang komunikasi verbal

Mengisolasi diri

Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarny

Asupan makanan dan minuman tergangguRetensi urin dan feses

Aktivitas menurun

Kurang berenergi atau bertenaga

Rendah diri

Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus atau janin (khususnya pada posisi tidur)

2. Diagnosis keperawatan

Isolasi sosial. 3. Rencana Tindakan Keperawatan

a. Tindakan keperawatan untuk klien1) Membina hubungan saling percaya 2) Menyadari penyebab isolasi sosial3) Mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain4) Melakukan interaksi dengan orang lain secara bertahap

b.Tindakan keperawatan untuk keluarga

1) Keluarga mengetahui masalah Isolasi sosial dan dampaknya pada klien

2) Keluraga mengetahui penyebab isolasi sosial

3) Sikap keluarga untuk membantu klien mengatasi isolasi sosialnya

4) Keluarga mengetahui pengobatan yang benar untuk klien

5) Keluarga mengetahui tempat rujukan dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi klienMenarik diri

Ketergantungan

Manipulasi

Curiga

sdd

Merasa sendiri

Depedensi

curiga

Menyendiri

Otonomi

Bekerja sama

interdependen

Isolasi Sosial

5