Bab ii

8
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Konsep Dengan berlandaskan pada Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang diamandemenkan bahwa pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap warganegara berhak mendapatkan pendidikan yang layak, serta mengemban amanat Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah merupakan tanggung jawab kita bersama, maka SMP Negeri 1 Batang membuat Program Jangka Panjang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang yang dimulai dari tahun 2007 – 2008 s.d. 2011 – 2012. SMP Negeri 1 Batang sebagai salah satu sekolah nasional yang masuk pada Calon Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional akan menyiapkan peserta didik berdasarkan standar nasional pendidikan di Indonesia yang bertaraf Internasional. Sehingga diharapkan lulusan dari SMP Negeri I Batang akan memiliki daya saing internasional. Dalam lima tahun mendatang SMP Negeri I Batang akan memiliki siswa dengan prestasi akademik maupun non akademik yang maksimal di tingkat nasional ataupun internasional, memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional sesuai dengan tarafnya, memiliki manajemen pendidikan yang 3

Transcript of Bab ii

Page 1: Bab ii

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep

Dengan berlandaskan pada Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang

diamandemenkan bahwa pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa dan setiap warganegara berhak mendapatkan pendidikan yang layak,

serta mengemban amanat Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional adalah merupakan tanggung jawab kita bersama, maka

SMP Negeri 1 Batang membuat Program Jangka Panjang dalam kurun waktu 5

(lima) tahun mendatang yang dimulai dari tahun 2007 – 2008 s.d. 2011 – 2012.

SMP Negeri 1 Batang sebagai salah satu sekolah nasional yang masuk

pada Calon Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional akan menyiapkan peserta

didik berdasarkan standar nasional pendidikan di Indonesia yang bertaraf

Internasional. Sehingga diharapkan lulusan dari SMP Negeri I Batang akan

memiliki daya saing internasional. Dalam lima tahun mendatang SMP Negeri I

Batang akan memiliki siswa dengan prestasi akademik maupun non akademik

yang maksimal di tingkat nasional ataupun internasional, memiliki tenaga

pendidik dan kependidikan yang profesional sesuai dengan tarafnya, memiliki

manajemen pendidikan yang sesuai dengan standar internasional serta berbagai

aspek penunjang lainnya yang bertaraf internasional.

Masih tetap mengacu pada program nasional tentang wajib belajar

pendidikan dasar 9 tahun, sekolah akan mengakomodir siswa yang bersifat

heterogen dari segi status sosial ekonomi. Namun fokus utama adalah

rekrutmen calon peserta didik yang memiliki komitmen terhadap kemajuan

tehnologi, ilmu pengetahuan dan perkembangan kehidupan sosial masyarakat

yang semakin mengglobal dikancah internasional. Sehingga diharapkan peserta

didik kita akan mampu berkiprah di tingkat internasional, dengan tetap tidak

mengesampingkan berbagai standar yang harus dipenuhi sebagai Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).

3

Page 2: Bab ii

4

Standar Nasional Pendidikan adalah minimal tentang system

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kestuan Republik Indonesia

yang didukung oleh standar-standar pengelolaan, kompetensi lulusan, isi,

proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan pra sarana, pembiayaan,

dan penilaian (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1 butir 1 dan

Pasal 2 ayat (1)).

Standar pengelolaan pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah adalah standar pengelolaan pendidikan untuk sekolah/madrasah

yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan

pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan

(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1 buir 9).

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan

besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 1 butir 10).

Standar  biaya  operasi  nonpersonalia  untuk  SD/MI,  SMP/MTs, 

SMA/MA,  SMK,  SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah standar biaya yang

diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu)

tahun untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB,  SMPLB,  dan 

SMALB  sebagai  bagian  dari  keseluruhan  dana pendidikan agar satuan

pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan

berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan.

Rencana kerja sekolah adalah salah satu komponen dari perencanaan

program sekolah. Rencana kerja sekolah menggambarkan tujuan yang akan

dicapai dalam kurun waktu tertentu sebagai dasar pengelolaan sekolah dalam

mendukung peningkatan mutu lulusan (Lampiran Permendiknas Nomor 19

Tahun 2007 bagian A4). Rencana kerja sekolah harus disusun secara

komprehensif dan menggambarkan upaya sekolah dalam mencapai SNP sesuai

dengan potensi sekolah dan dukungan lingkungan setempat. Oleh karena itu

program kerja sekolah disusun berdasarkan hasil analisis konteks yang

mencakup:

Page 3: Bab ii

5

a. Analisis  8  (delapan)  SNP    (Standar  Isi,  Standar  Kompetensi  Lulusan,

Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan, Standar

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana Prasarana dan

Standar Pembiayaan) sebagai acuan dalam penyusunan KTSP.

b. Analisis  kondisi  yang  ada  di  satuan  pendidikan  yang  meliputi  peserta

didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan

program-program.

c. Analisis  peluang  dan  tantangan  yang  ada  di  masyarakat  dan 

lingkungan  sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas

pendidikan, asosiasi  profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya

alam dan sosial budaya.

Rencana kerja sekolah terdiri atas rencana kerja jangka menengah dan

rencana kerja tahunan. Rencana kerja sekolah dituangkan dalam dokumen

yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait (Lampiran Permendiknas

Nomor 19 Tahun 2007 bagian A4).

Rencana kerja jangka menengah menggambarkan tujuan yang akan

dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan

yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan

mutu lulusan (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A4).

RKT  adalah  rencana  kerja  tahunan  sekolah/madrasah  yang  berdasar  pada

rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam

rencana kegiatan dan anggaran sekolah/madrasah (RKA-S/M) sebagai istilah

lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah

(RAPB-S/M) (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19

Tahun 2007).

Rencana  kerja  tahunan  memuat  ketentuan  mengenai  kesiswaan, 

kurikulum  dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan

serta pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan,

budaya dan lingkun, dan kemitraan, rencana-rencanagan sekolah, peran serta

kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

(Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagia A4).

Page 4: Bab ii

6

Prioritas  program/kegiatan  pencapaian  SNP  yang  akan

diprogramkan pada RKAS/M (program tahunan) ditetapkan dengan

mempertimbangkan:

a. Standar yang memiliki ketercapaian tinggi, dengan memanfaatkan

sumber daya yang tersedia di sekolah,  baik tenaga, sarana prasarana

maupun pembiayaan.

b. Standar  yang  Pengelolaan  dan  penyelenggaraannya  sepenuhnya 

menjadi kewenangan sekolah (sesuai prinsip MBS)  dan tidak

tergantung pada kebijakan Daerah atau Pusat.

B. Analisis SWOT

1. Kekuatan

a. Satu-satunya madrasah yang ada di lingkungan sekitarnya,

b. Lingkungan yang strategis karena dekat dengan jalan raya dan

perkotaan,

c. Mendapat dukungan dari masyarakat khususnya orang tua siswa yang

sejak dari awal masyarakatnya sangat antusias terhadap pendidikan,

d. Dukungan dari siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi,

2. Kelemahan

a. Keadaan ekonomi orang tua yang menengah ke bawah sebab

masyarakat desa,

b. Tingkat pendidikan guru yang belum seluruhnya S-1,

c. Kegiatan belajar mengajar guru belum maksimal,

d. Sebagian besar siswa dan orang tua belum mempunyai kesadaran yang

tinggi tehadap mutu dan kualitas sekolah,

3. Peluang

a. Guru mata pelajaran Eksak atau maple UN adalah guru yang sudah

sesuai dengan kompetensinya,

b. Terciptanya siswa yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi

sehingga patuh terhadap ulama’ dan guru sangat tinggi

4. Tantangan

Page 5: Bab ii

7

a. Tantangan adanya filterisasi kemajuan teknologi terutama adalah HP

dan Internet,

b. Globalisasi yang menuntut kesiapan generasi yang siap menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi,

c. Ekonomi orang tua yang minim sehingga memungkinkan banyak siswa

yang berprestasi tidak bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi

5. Langkah-langkah Pemecahan Masalah

a. Mencari orang tua asuh atau masayarakat yang peduli dengan

pendidikan,

b. Mencari sumber beasiswa baik dilingkungan yayasan atau diluar

yayasan,

c. Melakukan pembinaan terhadap guru baik secara langsung ataupun

lewat pembinaan dan monitoring pengawas,

d. Mengirimkan guru dalam setiap kegiatan pelatihan atau pemninaan baik

yang di MGMP, KKM, atau penaratan guru,

e. Penambahan pengadaan bahan dan sumber belajar,

f. Pelatihan teknologi computer, hotspot area, pembuatan media

pembelajaran,

g. Mengirimkan siswa dalam setiap even kegiatan baik itu bidang

akademik atau bidang olah raga,

h. Melakukan bimbingan lewat ekstrakulikuler dan konseling.