BAB I PENDAHULUAN - Jogloabang Community · Web viewPendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima...

76
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019 – 2024 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - Jogloabang Community · Web viewPendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima...

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT

NASIONALTAHUN 2019 ndash 2024

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUSDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANJAKARTA 2019

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

Disusun oleh Subdit Kurikulum Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Alamat Komplek Kemdikbud Gedung B Lantai 2 Jl RS Fatmawati Cipete Jakarta Selatan Telp (021) 976000000 laman pklkkemdikbudgoid email kurikulumpklkkemdikbudgoid

Tahun Anggaran 2019

Direktur Dra Poppy Dewi Puspitawati MM

Kasubdit Dra Siti Masitoh MM

Kasi Pembelajaran Dra Tita Srihayati MPhilMSE

Kasi Penilaian Dr Ngadirin MEd

PPK Dr Baharudin SPd MPd

BPP Ariadita Widiambodo MKom

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 ii

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan sejak Indonesia merdeka sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan diperjelas pada pasal 31 baik sebelum maupun sesudah amandemen Negara Indonesia menjamin bahwa setiap warga negara berhak dan wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya tanpa diskriminasi Penyelenggaraan pendidikan secara umum dapat diakses oleh semua warga negara Indonesia Namun demikian masih terdapat warga negara Indonesia yang belum dapat memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan secara layak khususnya mereka yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus Dalam sistem pendidikan Indonesia diatur bahwa bagi warga negara yang mempunyai kelainan fisik emosional mental intelektual danatau sosial termasuk warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan khusus

Pada prinsipnya setiap anak usia sekolah berhak dan wajib mengikuti pendidikan yang bermutu Namun demikian anak berkebutuhan khusus memiliki beberapa kendala dalam mengikuti pendidikan antara lain sifat disabilitasnya dan yang tak kalah pentingnya adalah penerima masyarakat terhadap kondisinya Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan dalam dua cara yaitu bergabung dengan anak-anak pada umumnya di sekolah reguler yang disebut dengan pendidikan inklusif atau mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan khusus atau sekolah luar biasa Pendidikan inklusif merupakan salah satu strategi pemberian akses pendidikan kepada semua anak berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan bersama-sama anak yang lain Inklusi merupakan suatu sistem yang menempatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan termasuk kepala sekolah guru pengurus yayasan tenaga kependidikan siswa orang tua masyarakat dan pembina pendidikan secara bersama-sama mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus untuk dapat mengembangkan potensinya secara optimal

Dalam Peta Jalan Program Pendidikan Inklusif Tahun 2017-2021 sebagai bentuk implementasi dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas penyelenggaraan pendidikan inklusif dilaksanakan dalam 3 tahap Tahap Sosialisasi (2017-2018) dengan target penyamaan persepsi dan sosialisasi Tahap Rintisan (2019) dengan target perubahan sikap satuan pendidikan dan masyarakat Tahap Penguatan (2020) dengan target perluasan dan peningkatan mutu layanan dan Tahap Implementasi (2021) dengan target implementasi di tingkat kabupaten kota dan nasional Namun demikian saat ini baru dimiliki sebanyak 29317 sekolah penyelenggara inklusif di seluruh Indonesia mulai dari SD SMP SMA dan SMK (Dapodik per 31 Januari 2019) Artinya baru sekitar 11 dari jumlah sekolah di Indonesia yang sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif sementara dalam peta

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 iii

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

jalan ditargetkan bahwa pada tahun 2021 semua sekolah menyelenggarakan pendidikan inklusif Kondisi ini menjadi dasar pertimbangan dilakukannya review terhadap Peta Jalan Pendidikan Inklusif untuk disesuaikan dengan kondisi dengan durasi tahun dimulai dari tahun 2019 sd 2024

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Indonesia Tahun 2019-2024 merupakan hasil review rencana induk sebelumnya serta penyesuaian dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif yang telah dicapai Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan rencana induk ini diucapkan terima kasih semoga rencana induk ini dapat menjadi bagian penting dalam pemberian layanan pendidikan yang bermutu terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus

Jakarta 1 Maret 2019

Direktur Pembinaan Pendidikan Khususdan Layanan Khusus

Dra Poppy Dewi Puspitawati MMNIP 196305211988032001

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 iv

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang1

B Tujuan4

C Permasalahan5

D Hasil yang diharapkan5

BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF6

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif6

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif10

BAB III METODOLOGI15

A Pendekatan15

B Metode15

C Tahapan Kegiatan16

BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-202422

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL22

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL24

C URAIAN RENCANA INDUK28

BAB V PENUTUP49

DAFTAR PUSTAKA50

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 v

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan cara pandang tentang pendidikan yang

terbuka dan menghargai hak asasi manusia Hal ini menyebabkan meningkatnya

pengharagaan dan pengakuan terhadap keberagaman atau perbedaan Pandangan

tentang penyeragaman dan penyamarataan menjadi tidak relevan lagi Perbedaan

tidak lagi dipandang sebagai penyimpangan melainkan dilihat sebagai sumber

pengayaan (Sunanto 2009) Sebagai realisasi dari pandangan seperti itu dalam

bidang pendidikan muncul gagasan bahwa pendidikan itu hak semua orang atau

pendidikan itu untuk semua (UNESCO 2006) Untuk merealisasikan ide bahwa

pendidikan itu untuk semua maka cara yang paling efektif adalah dengan

mengembangkan ideologi dan konsep pendidikan inklusif (Booth 2002)

Pendidikan inklusif sebagai sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan

pendidikan dan belajar bagi semua anak yang difokuskan secara spesifik kepada

mereka yang rawan dan rapuh terpinggirkan dan terabaikan (termasuk anak-anak

berkebutuhan khusus) Prinsip pendidikan inklusif diadopsi dari Konferensi

Salamanca tahun 1994 tentang Pendidikan Kebutuhan Khusus (UNESCO 2006)

dan diulang kembali pada Forum Pendidikan Dunia di Dakar 2000

Pendidikan inklusif mempunyai arti bahwa sekolah harus mengakomodasi

semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik intelektual sosial emosi bahasa

atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak disabilitas anak-anak berbakat

(children with gifted and Talented) pekerja anak dan anak jalanan anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas anak-anak yang

tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca

Statement 1994)

Persoalan pokok dalam pendidikan inklusif adalah hak asasi manusia (HAM)

dalam pendidikan yang dinyatakan dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi

Manusia (Universal Declaratation of Human Right 1948) Hal yang lebih khusus

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 1

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dan sangat penting adalah hak anak untuk tidak didiskriminasikan yang dinyatakan

dalam Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Right of the Child UN 1989)

Sebagai konsekuensi logis dari hak-hak anak ini adalah bahwa semua anak

mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang ramah yang tidak diskriminatif

dalam hal kecacatan kelompok etnik agama bahasa jenis kelamin kemampuan

dan sebagainya

Sementara itu terdapat alasan-alasan penting seperti alasan ekonomi sosial

politik dan budaya untuk mencari kebijakan dan pendekatan pendidikan yang

bersifat inklusif Ini berarti bahwa pendidikan harus memimbulkan perkembangan

personal membangun hubungan diantara individu kelompok dan bangsa

Dokumen Salamanca Statement and framework for Action (2006) menjelaskan

bahwa sekolah regular yang beroientasi inklusif adalah cara yang paling efektif

untuk mengatasi diskriminasi menciptakan masyarakat yang ramah membangun

masyarakat inklusif dan mencapai cita-cita pendidikan untuk semua

Pengaruh perkembangan politik terhadap keberagaman budaya dan

meluasnya pemahaman tentang demokrasi telah menguatkan peran pendidikan

dalam sosialisasi politik dan memfasilitasi keaktifan warga negara dalam

berdemokrasi Pendidikan di samping harus merespon keberagaman talenta

individual pendidikan juga harus menghadapi rentang latar belakang budaya yang

luas dari kelompok yang akan membentuk masyarakat Pendidikan harus memikul

tugas berat untuk mengarahkan keberagaman menjadi sebuah konstribusi

konstruktif terhadap pemahaman bersama antara individu dengan kelompok

Sebuah kebijakan pendidikan harus mampu mempertemukan pluralisme dan

memungkinkan setiap orang menemukan tempatnya di dalam masyarakat Komisi

International tentang Pendidikan untuk abad 21 mengingatkan kebijakan

pendidikan harus secara memadai bersifat diversifikasi dan harus dirancang agar

tidak menjadi penyebab terjadinya eksklusi sosial dan sekolah-sekolah harus

mendorong keinginan individu untuk hidup secara bersama (UNESCO 2006)

Dari penjelasan itu terkandung makna adanya pengakuan tehadap konsep

pendidikan dasar yang luas yang meliputi pemberian akses yang sangat luas dan

mempromosikan kesamaan memfokuskan kepada belajar memperluas cara dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 2

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

lingkup pendidikan meningkatkan peran lingkungan untuk kepentingan belajar dan

memperkuat kemitraan (UNESCO 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusif

adalah strategi untuk mencapai tujuan pendidikan untuk semua Pendidikan inklusif

bertujuan untuk membangun konsep yang koheren dan kerangka kebijakan yang

kontekstual dengan kondisi lingkungan sehingga tersedia akses dan kesamaan

dalam pendidikan untuk semua dan apa yang terkandung dalam pendidikan

sehingga kebutuhan pendidikan yang beragam dapat direspon dan dipenuhi di

dalam jalur utama pendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi

dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat meng-

akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya Pendidikan

inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan

biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendektan yang melihat

bagaimana mengubah sistem pendidikan agar dapat merespon keberagaman

peserta didikTujuannya adalah agar guru dan siswa keduanya memungkinkan

merasa nyaman dalam keberagaman dan melihat keragaman sebagai tantangan

dan pengayaan dalam lingkungan belajar keberagaman bukan sebagai masalah

Pendidikan inklusif saat ini menjadi agenda internasional untuk memperluas

kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan

khusus Sejalan dengan itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pembudayaan pendidikan

inklusif ke seluruh provinsi dan kabupatenkota Untuk mewujudkan harapan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 3

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

Disusun oleh Subdit Kurikulum Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Alamat Komplek Kemdikbud Gedung B Lantai 2 Jl RS Fatmawati Cipete Jakarta Selatan Telp (021) 976000000 laman pklkkemdikbudgoid email kurikulumpklkkemdikbudgoid

Tahun Anggaran 2019

Direktur Dra Poppy Dewi Puspitawati MM

Kasubdit Dra Siti Masitoh MM

Kasi Pembelajaran Dra Tita Srihayati MPhilMSE

Kasi Penilaian Dr Ngadirin MEd

PPK Dr Baharudin SPd MPd

BPP Ariadita Widiambodo MKom

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 ii

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan sejak Indonesia merdeka sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan diperjelas pada pasal 31 baik sebelum maupun sesudah amandemen Negara Indonesia menjamin bahwa setiap warga negara berhak dan wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya tanpa diskriminasi Penyelenggaraan pendidikan secara umum dapat diakses oleh semua warga negara Indonesia Namun demikian masih terdapat warga negara Indonesia yang belum dapat memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan secara layak khususnya mereka yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus Dalam sistem pendidikan Indonesia diatur bahwa bagi warga negara yang mempunyai kelainan fisik emosional mental intelektual danatau sosial termasuk warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan khusus

Pada prinsipnya setiap anak usia sekolah berhak dan wajib mengikuti pendidikan yang bermutu Namun demikian anak berkebutuhan khusus memiliki beberapa kendala dalam mengikuti pendidikan antara lain sifat disabilitasnya dan yang tak kalah pentingnya adalah penerima masyarakat terhadap kondisinya Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan dalam dua cara yaitu bergabung dengan anak-anak pada umumnya di sekolah reguler yang disebut dengan pendidikan inklusif atau mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan khusus atau sekolah luar biasa Pendidikan inklusif merupakan salah satu strategi pemberian akses pendidikan kepada semua anak berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan bersama-sama anak yang lain Inklusi merupakan suatu sistem yang menempatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan termasuk kepala sekolah guru pengurus yayasan tenaga kependidikan siswa orang tua masyarakat dan pembina pendidikan secara bersama-sama mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus untuk dapat mengembangkan potensinya secara optimal

Dalam Peta Jalan Program Pendidikan Inklusif Tahun 2017-2021 sebagai bentuk implementasi dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas penyelenggaraan pendidikan inklusif dilaksanakan dalam 3 tahap Tahap Sosialisasi (2017-2018) dengan target penyamaan persepsi dan sosialisasi Tahap Rintisan (2019) dengan target perubahan sikap satuan pendidikan dan masyarakat Tahap Penguatan (2020) dengan target perluasan dan peningkatan mutu layanan dan Tahap Implementasi (2021) dengan target implementasi di tingkat kabupaten kota dan nasional Namun demikian saat ini baru dimiliki sebanyak 29317 sekolah penyelenggara inklusif di seluruh Indonesia mulai dari SD SMP SMA dan SMK (Dapodik per 31 Januari 2019) Artinya baru sekitar 11 dari jumlah sekolah di Indonesia yang sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif sementara dalam peta

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 iii

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

jalan ditargetkan bahwa pada tahun 2021 semua sekolah menyelenggarakan pendidikan inklusif Kondisi ini menjadi dasar pertimbangan dilakukannya review terhadap Peta Jalan Pendidikan Inklusif untuk disesuaikan dengan kondisi dengan durasi tahun dimulai dari tahun 2019 sd 2024

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Indonesia Tahun 2019-2024 merupakan hasil review rencana induk sebelumnya serta penyesuaian dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif yang telah dicapai Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan rencana induk ini diucapkan terima kasih semoga rencana induk ini dapat menjadi bagian penting dalam pemberian layanan pendidikan yang bermutu terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus

Jakarta 1 Maret 2019

Direktur Pembinaan Pendidikan Khususdan Layanan Khusus

Dra Poppy Dewi Puspitawati MMNIP 196305211988032001

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 iv

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang1

B Tujuan4

C Permasalahan5

D Hasil yang diharapkan5

BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF6

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif6

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif10

BAB III METODOLOGI15

A Pendekatan15

B Metode15

C Tahapan Kegiatan16

BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-202422

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL22

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL24

C URAIAN RENCANA INDUK28

BAB V PENUTUP49

DAFTAR PUSTAKA50

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 v

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan cara pandang tentang pendidikan yang

terbuka dan menghargai hak asasi manusia Hal ini menyebabkan meningkatnya

pengharagaan dan pengakuan terhadap keberagaman atau perbedaan Pandangan

tentang penyeragaman dan penyamarataan menjadi tidak relevan lagi Perbedaan

tidak lagi dipandang sebagai penyimpangan melainkan dilihat sebagai sumber

pengayaan (Sunanto 2009) Sebagai realisasi dari pandangan seperti itu dalam

bidang pendidikan muncul gagasan bahwa pendidikan itu hak semua orang atau

pendidikan itu untuk semua (UNESCO 2006) Untuk merealisasikan ide bahwa

pendidikan itu untuk semua maka cara yang paling efektif adalah dengan

mengembangkan ideologi dan konsep pendidikan inklusif (Booth 2002)

Pendidikan inklusif sebagai sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan

pendidikan dan belajar bagi semua anak yang difokuskan secara spesifik kepada

mereka yang rawan dan rapuh terpinggirkan dan terabaikan (termasuk anak-anak

berkebutuhan khusus) Prinsip pendidikan inklusif diadopsi dari Konferensi

Salamanca tahun 1994 tentang Pendidikan Kebutuhan Khusus (UNESCO 2006)

dan diulang kembali pada Forum Pendidikan Dunia di Dakar 2000

Pendidikan inklusif mempunyai arti bahwa sekolah harus mengakomodasi

semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik intelektual sosial emosi bahasa

atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak disabilitas anak-anak berbakat

(children with gifted and Talented) pekerja anak dan anak jalanan anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas anak-anak yang

tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca

Statement 1994)

Persoalan pokok dalam pendidikan inklusif adalah hak asasi manusia (HAM)

dalam pendidikan yang dinyatakan dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi

Manusia (Universal Declaratation of Human Right 1948) Hal yang lebih khusus

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 1

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dan sangat penting adalah hak anak untuk tidak didiskriminasikan yang dinyatakan

dalam Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Right of the Child UN 1989)

Sebagai konsekuensi logis dari hak-hak anak ini adalah bahwa semua anak

mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang ramah yang tidak diskriminatif

dalam hal kecacatan kelompok etnik agama bahasa jenis kelamin kemampuan

dan sebagainya

Sementara itu terdapat alasan-alasan penting seperti alasan ekonomi sosial

politik dan budaya untuk mencari kebijakan dan pendekatan pendidikan yang

bersifat inklusif Ini berarti bahwa pendidikan harus memimbulkan perkembangan

personal membangun hubungan diantara individu kelompok dan bangsa

Dokumen Salamanca Statement and framework for Action (2006) menjelaskan

bahwa sekolah regular yang beroientasi inklusif adalah cara yang paling efektif

untuk mengatasi diskriminasi menciptakan masyarakat yang ramah membangun

masyarakat inklusif dan mencapai cita-cita pendidikan untuk semua

Pengaruh perkembangan politik terhadap keberagaman budaya dan

meluasnya pemahaman tentang demokrasi telah menguatkan peran pendidikan

dalam sosialisasi politik dan memfasilitasi keaktifan warga negara dalam

berdemokrasi Pendidikan di samping harus merespon keberagaman talenta

individual pendidikan juga harus menghadapi rentang latar belakang budaya yang

luas dari kelompok yang akan membentuk masyarakat Pendidikan harus memikul

tugas berat untuk mengarahkan keberagaman menjadi sebuah konstribusi

konstruktif terhadap pemahaman bersama antara individu dengan kelompok

Sebuah kebijakan pendidikan harus mampu mempertemukan pluralisme dan

memungkinkan setiap orang menemukan tempatnya di dalam masyarakat Komisi

International tentang Pendidikan untuk abad 21 mengingatkan kebijakan

pendidikan harus secara memadai bersifat diversifikasi dan harus dirancang agar

tidak menjadi penyebab terjadinya eksklusi sosial dan sekolah-sekolah harus

mendorong keinginan individu untuk hidup secara bersama (UNESCO 2006)

Dari penjelasan itu terkandung makna adanya pengakuan tehadap konsep

pendidikan dasar yang luas yang meliputi pemberian akses yang sangat luas dan

mempromosikan kesamaan memfokuskan kepada belajar memperluas cara dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 2

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

lingkup pendidikan meningkatkan peran lingkungan untuk kepentingan belajar dan

memperkuat kemitraan (UNESCO 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusif

adalah strategi untuk mencapai tujuan pendidikan untuk semua Pendidikan inklusif

bertujuan untuk membangun konsep yang koheren dan kerangka kebijakan yang

kontekstual dengan kondisi lingkungan sehingga tersedia akses dan kesamaan

dalam pendidikan untuk semua dan apa yang terkandung dalam pendidikan

sehingga kebutuhan pendidikan yang beragam dapat direspon dan dipenuhi di

dalam jalur utama pendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi

dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat meng-

akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya Pendidikan

inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan

biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendektan yang melihat

bagaimana mengubah sistem pendidikan agar dapat merespon keberagaman

peserta didikTujuannya adalah agar guru dan siswa keduanya memungkinkan

merasa nyaman dalam keberagaman dan melihat keragaman sebagai tantangan

dan pengayaan dalam lingkungan belajar keberagaman bukan sebagai masalah

Pendidikan inklusif saat ini menjadi agenda internasional untuk memperluas

kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan

khusus Sejalan dengan itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pembudayaan pendidikan

inklusif ke seluruh provinsi dan kabupatenkota Untuk mewujudkan harapan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 3

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan sejak Indonesia merdeka sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan diperjelas pada pasal 31 baik sebelum maupun sesudah amandemen Negara Indonesia menjamin bahwa setiap warga negara berhak dan wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya tanpa diskriminasi Penyelenggaraan pendidikan secara umum dapat diakses oleh semua warga negara Indonesia Namun demikian masih terdapat warga negara Indonesia yang belum dapat memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan secara layak khususnya mereka yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus Dalam sistem pendidikan Indonesia diatur bahwa bagi warga negara yang mempunyai kelainan fisik emosional mental intelektual danatau sosial termasuk warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan khusus

Pada prinsipnya setiap anak usia sekolah berhak dan wajib mengikuti pendidikan yang bermutu Namun demikian anak berkebutuhan khusus memiliki beberapa kendala dalam mengikuti pendidikan antara lain sifat disabilitasnya dan yang tak kalah pentingnya adalah penerima masyarakat terhadap kondisinya Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan dalam dua cara yaitu bergabung dengan anak-anak pada umumnya di sekolah reguler yang disebut dengan pendidikan inklusif atau mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan khusus atau sekolah luar biasa Pendidikan inklusif merupakan salah satu strategi pemberian akses pendidikan kepada semua anak berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan bersama-sama anak yang lain Inklusi merupakan suatu sistem yang menempatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan termasuk kepala sekolah guru pengurus yayasan tenaga kependidikan siswa orang tua masyarakat dan pembina pendidikan secara bersama-sama mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus untuk dapat mengembangkan potensinya secara optimal

Dalam Peta Jalan Program Pendidikan Inklusif Tahun 2017-2021 sebagai bentuk implementasi dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas penyelenggaraan pendidikan inklusif dilaksanakan dalam 3 tahap Tahap Sosialisasi (2017-2018) dengan target penyamaan persepsi dan sosialisasi Tahap Rintisan (2019) dengan target perubahan sikap satuan pendidikan dan masyarakat Tahap Penguatan (2020) dengan target perluasan dan peningkatan mutu layanan dan Tahap Implementasi (2021) dengan target implementasi di tingkat kabupaten kota dan nasional Namun demikian saat ini baru dimiliki sebanyak 29317 sekolah penyelenggara inklusif di seluruh Indonesia mulai dari SD SMP SMA dan SMK (Dapodik per 31 Januari 2019) Artinya baru sekitar 11 dari jumlah sekolah di Indonesia yang sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif sementara dalam peta

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 iii

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

jalan ditargetkan bahwa pada tahun 2021 semua sekolah menyelenggarakan pendidikan inklusif Kondisi ini menjadi dasar pertimbangan dilakukannya review terhadap Peta Jalan Pendidikan Inklusif untuk disesuaikan dengan kondisi dengan durasi tahun dimulai dari tahun 2019 sd 2024

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Indonesia Tahun 2019-2024 merupakan hasil review rencana induk sebelumnya serta penyesuaian dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif yang telah dicapai Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan rencana induk ini diucapkan terima kasih semoga rencana induk ini dapat menjadi bagian penting dalam pemberian layanan pendidikan yang bermutu terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus

Jakarta 1 Maret 2019

Direktur Pembinaan Pendidikan Khususdan Layanan Khusus

Dra Poppy Dewi Puspitawati MMNIP 196305211988032001

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 iv

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang1

B Tujuan4

C Permasalahan5

D Hasil yang diharapkan5

BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF6

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif6

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif10

BAB III METODOLOGI15

A Pendekatan15

B Metode15

C Tahapan Kegiatan16

BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-202422

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL22

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL24

C URAIAN RENCANA INDUK28

BAB V PENUTUP49

DAFTAR PUSTAKA50

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 v

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan cara pandang tentang pendidikan yang

terbuka dan menghargai hak asasi manusia Hal ini menyebabkan meningkatnya

pengharagaan dan pengakuan terhadap keberagaman atau perbedaan Pandangan

tentang penyeragaman dan penyamarataan menjadi tidak relevan lagi Perbedaan

tidak lagi dipandang sebagai penyimpangan melainkan dilihat sebagai sumber

pengayaan (Sunanto 2009) Sebagai realisasi dari pandangan seperti itu dalam

bidang pendidikan muncul gagasan bahwa pendidikan itu hak semua orang atau

pendidikan itu untuk semua (UNESCO 2006) Untuk merealisasikan ide bahwa

pendidikan itu untuk semua maka cara yang paling efektif adalah dengan

mengembangkan ideologi dan konsep pendidikan inklusif (Booth 2002)

Pendidikan inklusif sebagai sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan

pendidikan dan belajar bagi semua anak yang difokuskan secara spesifik kepada

mereka yang rawan dan rapuh terpinggirkan dan terabaikan (termasuk anak-anak

berkebutuhan khusus) Prinsip pendidikan inklusif diadopsi dari Konferensi

Salamanca tahun 1994 tentang Pendidikan Kebutuhan Khusus (UNESCO 2006)

dan diulang kembali pada Forum Pendidikan Dunia di Dakar 2000

Pendidikan inklusif mempunyai arti bahwa sekolah harus mengakomodasi

semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik intelektual sosial emosi bahasa

atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak disabilitas anak-anak berbakat

(children with gifted and Talented) pekerja anak dan anak jalanan anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas anak-anak yang

tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca

Statement 1994)

Persoalan pokok dalam pendidikan inklusif adalah hak asasi manusia (HAM)

dalam pendidikan yang dinyatakan dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi

Manusia (Universal Declaratation of Human Right 1948) Hal yang lebih khusus

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 1

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dan sangat penting adalah hak anak untuk tidak didiskriminasikan yang dinyatakan

dalam Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Right of the Child UN 1989)

Sebagai konsekuensi logis dari hak-hak anak ini adalah bahwa semua anak

mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang ramah yang tidak diskriminatif

dalam hal kecacatan kelompok etnik agama bahasa jenis kelamin kemampuan

dan sebagainya

Sementara itu terdapat alasan-alasan penting seperti alasan ekonomi sosial

politik dan budaya untuk mencari kebijakan dan pendekatan pendidikan yang

bersifat inklusif Ini berarti bahwa pendidikan harus memimbulkan perkembangan

personal membangun hubungan diantara individu kelompok dan bangsa

Dokumen Salamanca Statement and framework for Action (2006) menjelaskan

bahwa sekolah regular yang beroientasi inklusif adalah cara yang paling efektif

untuk mengatasi diskriminasi menciptakan masyarakat yang ramah membangun

masyarakat inklusif dan mencapai cita-cita pendidikan untuk semua

Pengaruh perkembangan politik terhadap keberagaman budaya dan

meluasnya pemahaman tentang demokrasi telah menguatkan peran pendidikan

dalam sosialisasi politik dan memfasilitasi keaktifan warga negara dalam

berdemokrasi Pendidikan di samping harus merespon keberagaman talenta

individual pendidikan juga harus menghadapi rentang latar belakang budaya yang

luas dari kelompok yang akan membentuk masyarakat Pendidikan harus memikul

tugas berat untuk mengarahkan keberagaman menjadi sebuah konstribusi

konstruktif terhadap pemahaman bersama antara individu dengan kelompok

Sebuah kebijakan pendidikan harus mampu mempertemukan pluralisme dan

memungkinkan setiap orang menemukan tempatnya di dalam masyarakat Komisi

International tentang Pendidikan untuk abad 21 mengingatkan kebijakan

pendidikan harus secara memadai bersifat diversifikasi dan harus dirancang agar

tidak menjadi penyebab terjadinya eksklusi sosial dan sekolah-sekolah harus

mendorong keinginan individu untuk hidup secara bersama (UNESCO 2006)

Dari penjelasan itu terkandung makna adanya pengakuan tehadap konsep

pendidikan dasar yang luas yang meliputi pemberian akses yang sangat luas dan

mempromosikan kesamaan memfokuskan kepada belajar memperluas cara dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 2

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

lingkup pendidikan meningkatkan peran lingkungan untuk kepentingan belajar dan

memperkuat kemitraan (UNESCO 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusif

adalah strategi untuk mencapai tujuan pendidikan untuk semua Pendidikan inklusif

bertujuan untuk membangun konsep yang koheren dan kerangka kebijakan yang

kontekstual dengan kondisi lingkungan sehingga tersedia akses dan kesamaan

dalam pendidikan untuk semua dan apa yang terkandung dalam pendidikan

sehingga kebutuhan pendidikan yang beragam dapat direspon dan dipenuhi di

dalam jalur utama pendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi

dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat meng-

akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya Pendidikan

inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan

biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendektan yang melihat

bagaimana mengubah sistem pendidikan agar dapat merespon keberagaman

peserta didikTujuannya adalah agar guru dan siswa keduanya memungkinkan

merasa nyaman dalam keberagaman dan melihat keragaman sebagai tantangan

dan pengayaan dalam lingkungan belajar keberagaman bukan sebagai masalah

Pendidikan inklusif saat ini menjadi agenda internasional untuk memperluas

kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan

khusus Sejalan dengan itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pembudayaan pendidikan

inklusif ke seluruh provinsi dan kabupatenkota Untuk mewujudkan harapan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 3

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

jalan ditargetkan bahwa pada tahun 2021 semua sekolah menyelenggarakan pendidikan inklusif Kondisi ini menjadi dasar pertimbangan dilakukannya review terhadap Peta Jalan Pendidikan Inklusif untuk disesuaikan dengan kondisi dengan durasi tahun dimulai dari tahun 2019 sd 2024

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Indonesia Tahun 2019-2024 merupakan hasil review rencana induk sebelumnya serta penyesuaian dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif yang telah dicapai Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan rencana induk ini diucapkan terima kasih semoga rencana induk ini dapat menjadi bagian penting dalam pemberian layanan pendidikan yang bermutu terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus

Jakarta 1 Maret 2019

Direktur Pembinaan Pendidikan Khususdan Layanan Khusus

Dra Poppy Dewi Puspitawati MMNIP 196305211988032001

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 iv

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang1

B Tujuan4

C Permasalahan5

D Hasil yang diharapkan5

BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF6

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif6

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif10

BAB III METODOLOGI15

A Pendekatan15

B Metode15

C Tahapan Kegiatan16

BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-202422

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL22

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL24

C URAIAN RENCANA INDUK28

BAB V PENUTUP49

DAFTAR PUSTAKA50

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 v

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan cara pandang tentang pendidikan yang

terbuka dan menghargai hak asasi manusia Hal ini menyebabkan meningkatnya

pengharagaan dan pengakuan terhadap keberagaman atau perbedaan Pandangan

tentang penyeragaman dan penyamarataan menjadi tidak relevan lagi Perbedaan

tidak lagi dipandang sebagai penyimpangan melainkan dilihat sebagai sumber

pengayaan (Sunanto 2009) Sebagai realisasi dari pandangan seperti itu dalam

bidang pendidikan muncul gagasan bahwa pendidikan itu hak semua orang atau

pendidikan itu untuk semua (UNESCO 2006) Untuk merealisasikan ide bahwa

pendidikan itu untuk semua maka cara yang paling efektif adalah dengan

mengembangkan ideologi dan konsep pendidikan inklusif (Booth 2002)

Pendidikan inklusif sebagai sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan

pendidikan dan belajar bagi semua anak yang difokuskan secara spesifik kepada

mereka yang rawan dan rapuh terpinggirkan dan terabaikan (termasuk anak-anak

berkebutuhan khusus) Prinsip pendidikan inklusif diadopsi dari Konferensi

Salamanca tahun 1994 tentang Pendidikan Kebutuhan Khusus (UNESCO 2006)

dan diulang kembali pada Forum Pendidikan Dunia di Dakar 2000

Pendidikan inklusif mempunyai arti bahwa sekolah harus mengakomodasi

semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik intelektual sosial emosi bahasa

atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak disabilitas anak-anak berbakat

(children with gifted and Talented) pekerja anak dan anak jalanan anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas anak-anak yang

tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca

Statement 1994)

Persoalan pokok dalam pendidikan inklusif adalah hak asasi manusia (HAM)

dalam pendidikan yang dinyatakan dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi

Manusia (Universal Declaratation of Human Right 1948) Hal yang lebih khusus

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 1

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dan sangat penting adalah hak anak untuk tidak didiskriminasikan yang dinyatakan

dalam Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Right of the Child UN 1989)

Sebagai konsekuensi logis dari hak-hak anak ini adalah bahwa semua anak

mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang ramah yang tidak diskriminatif

dalam hal kecacatan kelompok etnik agama bahasa jenis kelamin kemampuan

dan sebagainya

Sementara itu terdapat alasan-alasan penting seperti alasan ekonomi sosial

politik dan budaya untuk mencari kebijakan dan pendekatan pendidikan yang

bersifat inklusif Ini berarti bahwa pendidikan harus memimbulkan perkembangan

personal membangun hubungan diantara individu kelompok dan bangsa

Dokumen Salamanca Statement and framework for Action (2006) menjelaskan

bahwa sekolah regular yang beroientasi inklusif adalah cara yang paling efektif

untuk mengatasi diskriminasi menciptakan masyarakat yang ramah membangun

masyarakat inklusif dan mencapai cita-cita pendidikan untuk semua

Pengaruh perkembangan politik terhadap keberagaman budaya dan

meluasnya pemahaman tentang demokrasi telah menguatkan peran pendidikan

dalam sosialisasi politik dan memfasilitasi keaktifan warga negara dalam

berdemokrasi Pendidikan di samping harus merespon keberagaman talenta

individual pendidikan juga harus menghadapi rentang latar belakang budaya yang

luas dari kelompok yang akan membentuk masyarakat Pendidikan harus memikul

tugas berat untuk mengarahkan keberagaman menjadi sebuah konstribusi

konstruktif terhadap pemahaman bersama antara individu dengan kelompok

Sebuah kebijakan pendidikan harus mampu mempertemukan pluralisme dan

memungkinkan setiap orang menemukan tempatnya di dalam masyarakat Komisi

International tentang Pendidikan untuk abad 21 mengingatkan kebijakan

pendidikan harus secara memadai bersifat diversifikasi dan harus dirancang agar

tidak menjadi penyebab terjadinya eksklusi sosial dan sekolah-sekolah harus

mendorong keinginan individu untuk hidup secara bersama (UNESCO 2006)

Dari penjelasan itu terkandung makna adanya pengakuan tehadap konsep

pendidikan dasar yang luas yang meliputi pemberian akses yang sangat luas dan

mempromosikan kesamaan memfokuskan kepada belajar memperluas cara dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 2

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

lingkup pendidikan meningkatkan peran lingkungan untuk kepentingan belajar dan

memperkuat kemitraan (UNESCO 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusif

adalah strategi untuk mencapai tujuan pendidikan untuk semua Pendidikan inklusif

bertujuan untuk membangun konsep yang koheren dan kerangka kebijakan yang

kontekstual dengan kondisi lingkungan sehingga tersedia akses dan kesamaan

dalam pendidikan untuk semua dan apa yang terkandung dalam pendidikan

sehingga kebutuhan pendidikan yang beragam dapat direspon dan dipenuhi di

dalam jalur utama pendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi

dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat meng-

akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya Pendidikan

inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan

biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendektan yang melihat

bagaimana mengubah sistem pendidikan agar dapat merespon keberagaman

peserta didikTujuannya adalah agar guru dan siswa keduanya memungkinkan

merasa nyaman dalam keberagaman dan melihat keragaman sebagai tantangan

dan pengayaan dalam lingkungan belajar keberagaman bukan sebagai masalah

Pendidikan inklusif saat ini menjadi agenda internasional untuk memperluas

kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan

khusus Sejalan dengan itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pembudayaan pendidikan

inklusif ke seluruh provinsi dan kabupatenkota Untuk mewujudkan harapan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 3

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang1

B Tujuan4

C Permasalahan5

D Hasil yang diharapkan5

BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF6

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif6

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif10

BAB III METODOLOGI15

A Pendekatan15

B Metode15

C Tahapan Kegiatan16

BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-202422

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL22

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL24

C URAIAN RENCANA INDUK28

BAB V PENUTUP49

DAFTAR PUSTAKA50

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 v

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan cara pandang tentang pendidikan yang

terbuka dan menghargai hak asasi manusia Hal ini menyebabkan meningkatnya

pengharagaan dan pengakuan terhadap keberagaman atau perbedaan Pandangan

tentang penyeragaman dan penyamarataan menjadi tidak relevan lagi Perbedaan

tidak lagi dipandang sebagai penyimpangan melainkan dilihat sebagai sumber

pengayaan (Sunanto 2009) Sebagai realisasi dari pandangan seperti itu dalam

bidang pendidikan muncul gagasan bahwa pendidikan itu hak semua orang atau

pendidikan itu untuk semua (UNESCO 2006) Untuk merealisasikan ide bahwa

pendidikan itu untuk semua maka cara yang paling efektif adalah dengan

mengembangkan ideologi dan konsep pendidikan inklusif (Booth 2002)

Pendidikan inklusif sebagai sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan

pendidikan dan belajar bagi semua anak yang difokuskan secara spesifik kepada

mereka yang rawan dan rapuh terpinggirkan dan terabaikan (termasuk anak-anak

berkebutuhan khusus) Prinsip pendidikan inklusif diadopsi dari Konferensi

Salamanca tahun 1994 tentang Pendidikan Kebutuhan Khusus (UNESCO 2006)

dan diulang kembali pada Forum Pendidikan Dunia di Dakar 2000

Pendidikan inklusif mempunyai arti bahwa sekolah harus mengakomodasi

semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik intelektual sosial emosi bahasa

atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak disabilitas anak-anak berbakat

(children with gifted and Talented) pekerja anak dan anak jalanan anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas anak-anak yang

tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca

Statement 1994)

Persoalan pokok dalam pendidikan inklusif adalah hak asasi manusia (HAM)

dalam pendidikan yang dinyatakan dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi

Manusia (Universal Declaratation of Human Right 1948) Hal yang lebih khusus

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 1

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dan sangat penting adalah hak anak untuk tidak didiskriminasikan yang dinyatakan

dalam Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Right of the Child UN 1989)

Sebagai konsekuensi logis dari hak-hak anak ini adalah bahwa semua anak

mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang ramah yang tidak diskriminatif

dalam hal kecacatan kelompok etnik agama bahasa jenis kelamin kemampuan

dan sebagainya

Sementara itu terdapat alasan-alasan penting seperti alasan ekonomi sosial

politik dan budaya untuk mencari kebijakan dan pendekatan pendidikan yang

bersifat inklusif Ini berarti bahwa pendidikan harus memimbulkan perkembangan

personal membangun hubungan diantara individu kelompok dan bangsa

Dokumen Salamanca Statement and framework for Action (2006) menjelaskan

bahwa sekolah regular yang beroientasi inklusif adalah cara yang paling efektif

untuk mengatasi diskriminasi menciptakan masyarakat yang ramah membangun

masyarakat inklusif dan mencapai cita-cita pendidikan untuk semua

Pengaruh perkembangan politik terhadap keberagaman budaya dan

meluasnya pemahaman tentang demokrasi telah menguatkan peran pendidikan

dalam sosialisasi politik dan memfasilitasi keaktifan warga negara dalam

berdemokrasi Pendidikan di samping harus merespon keberagaman talenta

individual pendidikan juga harus menghadapi rentang latar belakang budaya yang

luas dari kelompok yang akan membentuk masyarakat Pendidikan harus memikul

tugas berat untuk mengarahkan keberagaman menjadi sebuah konstribusi

konstruktif terhadap pemahaman bersama antara individu dengan kelompok

Sebuah kebijakan pendidikan harus mampu mempertemukan pluralisme dan

memungkinkan setiap orang menemukan tempatnya di dalam masyarakat Komisi

International tentang Pendidikan untuk abad 21 mengingatkan kebijakan

pendidikan harus secara memadai bersifat diversifikasi dan harus dirancang agar

tidak menjadi penyebab terjadinya eksklusi sosial dan sekolah-sekolah harus

mendorong keinginan individu untuk hidup secara bersama (UNESCO 2006)

Dari penjelasan itu terkandung makna adanya pengakuan tehadap konsep

pendidikan dasar yang luas yang meliputi pemberian akses yang sangat luas dan

mempromosikan kesamaan memfokuskan kepada belajar memperluas cara dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 2

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

lingkup pendidikan meningkatkan peran lingkungan untuk kepentingan belajar dan

memperkuat kemitraan (UNESCO 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusif

adalah strategi untuk mencapai tujuan pendidikan untuk semua Pendidikan inklusif

bertujuan untuk membangun konsep yang koheren dan kerangka kebijakan yang

kontekstual dengan kondisi lingkungan sehingga tersedia akses dan kesamaan

dalam pendidikan untuk semua dan apa yang terkandung dalam pendidikan

sehingga kebutuhan pendidikan yang beragam dapat direspon dan dipenuhi di

dalam jalur utama pendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi

dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat meng-

akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya Pendidikan

inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan

biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendektan yang melihat

bagaimana mengubah sistem pendidikan agar dapat merespon keberagaman

peserta didikTujuannya adalah agar guru dan siswa keduanya memungkinkan

merasa nyaman dalam keberagaman dan melihat keragaman sebagai tantangan

dan pengayaan dalam lingkungan belajar keberagaman bukan sebagai masalah

Pendidikan inklusif saat ini menjadi agenda internasional untuk memperluas

kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan

khusus Sejalan dengan itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pembudayaan pendidikan

inklusif ke seluruh provinsi dan kabupatenkota Untuk mewujudkan harapan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 3

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan cara pandang tentang pendidikan yang

terbuka dan menghargai hak asasi manusia Hal ini menyebabkan meningkatnya

pengharagaan dan pengakuan terhadap keberagaman atau perbedaan Pandangan

tentang penyeragaman dan penyamarataan menjadi tidak relevan lagi Perbedaan

tidak lagi dipandang sebagai penyimpangan melainkan dilihat sebagai sumber

pengayaan (Sunanto 2009) Sebagai realisasi dari pandangan seperti itu dalam

bidang pendidikan muncul gagasan bahwa pendidikan itu hak semua orang atau

pendidikan itu untuk semua (UNESCO 2006) Untuk merealisasikan ide bahwa

pendidikan itu untuk semua maka cara yang paling efektif adalah dengan

mengembangkan ideologi dan konsep pendidikan inklusif (Booth 2002)

Pendidikan inklusif sebagai sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan

pendidikan dan belajar bagi semua anak yang difokuskan secara spesifik kepada

mereka yang rawan dan rapuh terpinggirkan dan terabaikan (termasuk anak-anak

berkebutuhan khusus) Prinsip pendidikan inklusif diadopsi dari Konferensi

Salamanca tahun 1994 tentang Pendidikan Kebutuhan Khusus (UNESCO 2006)

dan diulang kembali pada Forum Pendidikan Dunia di Dakar 2000

Pendidikan inklusif mempunyai arti bahwa sekolah harus mengakomodasi

semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik intelektual sosial emosi bahasa

atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak disabilitas anak-anak berbakat

(children with gifted and Talented) pekerja anak dan anak jalanan anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas anak-anak yang

tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca

Statement 1994)

Persoalan pokok dalam pendidikan inklusif adalah hak asasi manusia (HAM)

dalam pendidikan yang dinyatakan dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi

Manusia (Universal Declaratation of Human Right 1948) Hal yang lebih khusus

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 1

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dan sangat penting adalah hak anak untuk tidak didiskriminasikan yang dinyatakan

dalam Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Right of the Child UN 1989)

Sebagai konsekuensi logis dari hak-hak anak ini adalah bahwa semua anak

mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang ramah yang tidak diskriminatif

dalam hal kecacatan kelompok etnik agama bahasa jenis kelamin kemampuan

dan sebagainya

Sementara itu terdapat alasan-alasan penting seperti alasan ekonomi sosial

politik dan budaya untuk mencari kebijakan dan pendekatan pendidikan yang

bersifat inklusif Ini berarti bahwa pendidikan harus memimbulkan perkembangan

personal membangun hubungan diantara individu kelompok dan bangsa

Dokumen Salamanca Statement and framework for Action (2006) menjelaskan

bahwa sekolah regular yang beroientasi inklusif adalah cara yang paling efektif

untuk mengatasi diskriminasi menciptakan masyarakat yang ramah membangun

masyarakat inklusif dan mencapai cita-cita pendidikan untuk semua

Pengaruh perkembangan politik terhadap keberagaman budaya dan

meluasnya pemahaman tentang demokrasi telah menguatkan peran pendidikan

dalam sosialisasi politik dan memfasilitasi keaktifan warga negara dalam

berdemokrasi Pendidikan di samping harus merespon keberagaman talenta

individual pendidikan juga harus menghadapi rentang latar belakang budaya yang

luas dari kelompok yang akan membentuk masyarakat Pendidikan harus memikul

tugas berat untuk mengarahkan keberagaman menjadi sebuah konstribusi

konstruktif terhadap pemahaman bersama antara individu dengan kelompok

Sebuah kebijakan pendidikan harus mampu mempertemukan pluralisme dan

memungkinkan setiap orang menemukan tempatnya di dalam masyarakat Komisi

International tentang Pendidikan untuk abad 21 mengingatkan kebijakan

pendidikan harus secara memadai bersifat diversifikasi dan harus dirancang agar

tidak menjadi penyebab terjadinya eksklusi sosial dan sekolah-sekolah harus

mendorong keinginan individu untuk hidup secara bersama (UNESCO 2006)

Dari penjelasan itu terkandung makna adanya pengakuan tehadap konsep

pendidikan dasar yang luas yang meliputi pemberian akses yang sangat luas dan

mempromosikan kesamaan memfokuskan kepada belajar memperluas cara dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 2

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

lingkup pendidikan meningkatkan peran lingkungan untuk kepentingan belajar dan

memperkuat kemitraan (UNESCO 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusif

adalah strategi untuk mencapai tujuan pendidikan untuk semua Pendidikan inklusif

bertujuan untuk membangun konsep yang koheren dan kerangka kebijakan yang

kontekstual dengan kondisi lingkungan sehingga tersedia akses dan kesamaan

dalam pendidikan untuk semua dan apa yang terkandung dalam pendidikan

sehingga kebutuhan pendidikan yang beragam dapat direspon dan dipenuhi di

dalam jalur utama pendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi

dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat meng-

akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya Pendidikan

inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan

biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendektan yang melihat

bagaimana mengubah sistem pendidikan agar dapat merespon keberagaman

peserta didikTujuannya adalah agar guru dan siswa keduanya memungkinkan

merasa nyaman dalam keberagaman dan melihat keragaman sebagai tantangan

dan pengayaan dalam lingkungan belajar keberagaman bukan sebagai masalah

Pendidikan inklusif saat ini menjadi agenda internasional untuk memperluas

kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan

khusus Sejalan dengan itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pembudayaan pendidikan

inklusif ke seluruh provinsi dan kabupatenkota Untuk mewujudkan harapan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 3

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dan sangat penting adalah hak anak untuk tidak didiskriminasikan yang dinyatakan

dalam Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Right of the Child UN 1989)

Sebagai konsekuensi logis dari hak-hak anak ini adalah bahwa semua anak

mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang ramah yang tidak diskriminatif

dalam hal kecacatan kelompok etnik agama bahasa jenis kelamin kemampuan

dan sebagainya

Sementara itu terdapat alasan-alasan penting seperti alasan ekonomi sosial

politik dan budaya untuk mencari kebijakan dan pendekatan pendidikan yang

bersifat inklusif Ini berarti bahwa pendidikan harus memimbulkan perkembangan

personal membangun hubungan diantara individu kelompok dan bangsa

Dokumen Salamanca Statement and framework for Action (2006) menjelaskan

bahwa sekolah regular yang beroientasi inklusif adalah cara yang paling efektif

untuk mengatasi diskriminasi menciptakan masyarakat yang ramah membangun

masyarakat inklusif dan mencapai cita-cita pendidikan untuk semua

Pengaruh perkembangan politik terhadap keberagaman budaya dan

meluasnya pemahaman tentang demokrasi telah menguatkan peran pendidikan

dalam sosialisasi politik dan memfasilitasi keaktifan warga negara dalam

berdemokrasi Pendidikan di samping harus merespon keberagaman talenta

individual pendidikan juga harus menghadapi rentang latar belakang budaya yang

luas dari kelompok yang akan membentuk masyarakat Pendidikan harus memikul

tugas berat untuk mengarahkan keberagaman menjadi sebuah konstribusi

konstruktif terhadap pemahaman bersama antara individu dengan kelompok

Sebuah kebijakan pendidikan harus mampu mempertemukan pluralisme dan

memungkinkan setiap orang menemukan tempatnya di dalam masyarakat Komisi

International tentang Pendidikan untuk abad 21 mengingatkan kebijakan

pendidikan harus secara memadai bersifat diversifikasi dan harus dirancang agar

tidak menjadi penyebab terjadinya eksklusi sosial dan sekolah-sekolah harus

mendorong keinginan individu untuk hidup secara bersama (UNESCO 2006)

Dari penjelasan itu terkandung makna adanya pengakuan tehadap konsep

pendidikan dasar yang luas yang meliputi pemberian akses yang sangat luas dan

mempromosikan kesamaan memfokuskan kepada belajar memperluas cara dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 2

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

lingkup pendidikan meningkatkan peran lingkungan untuk kepentingan belajar dan

memperkuat kemitraan (UNESCO 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusif

adalah strategi untuk mencapai tujuan pendidikan untuk semua Pendidikan inklusif

bertujuan untuk membangun konsep yang koheren dan kerangka kebijakan yang

kontekstual dengan kondisi lingkungan sehingga tersedia akses dan kesamaan

dalam pendidikan untuk semua dan apa yang terkandung dalam pendidikan

sehingga kebutuhan pendidikan yang beragam dapat direspon dan dipenuhi di

dalam jalur utama pendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi

dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat meng-

akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya Pendidikan

inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan

biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendektan yang melihat

bagaimana mengubah sistem pendidikan agar dapat merespon keberagaman

peserta didikTujuannya adalah agar guru dan siswa keduanya memungkinkan

merasa nyaman dalam keberagaman dan melihat keragaman sebagai tantangan

dan pengayaan dalam lingkungan belajar keberagaman bukan sebagai masalah

Pendidikan inklusif saat ini menjadi agenda internasional untuk memperluas

kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan

khusus Sejalan dengan itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pembudayaan pendidikan

inklusif ke seluruh provinsi dan kabupatenkota Untuk mewujudkan harapan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 3

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

lingkup pendidikan meningkatkan peran lingkungan untuk kepentingan belajar dan

memperkuat kemitraan (UNESCO 2006)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusif

adalah strategi untuk mencapai tujuan pendidikan untuk semua Pendidikan inklusif

bertujuan untuk membangun konsep yang koheren dan kerangka kebijakan yang

kontekstual dengan kondisi lingkungan sehingga tersedia akses dan kesamaan

dalam pendidikan untuk semua dan apa yang terkandung dalam pendidikan

sehingga kebutuhan pendidikan yang beragam dapat direspon dan dipenuhi di

dalam jalur utama pendidikan baik pada jalur pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi

dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat meng-

akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya Pendidikan

inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan

biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal maupun

pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendektan yang melihat

bagaimana mengubah sistem pendidikan agar dapat merespon keberagaman

peserta didikTujuannya adalah agar guru dan siswa keduanya memungkinkan

merasa nyaman dalam keberagaman dan melihat keragaman sebagai tantangan

dan pengayaan dalam lingkungan belajar keberagaman bukan sebagai masalah

Pendidikan inklusif saat ini menjadi agenda internasional untuk memperluas

kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan

khusus Sejalan dengan itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pembudayaan pendidikan

inklusif ke seluruh provinsi dan kabupatenkota Untuk mewujudkan harapan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 3

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

tersebut diperlukan rencana pengembangan pendidikan inklusif yang jelas

sistematis komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nasional Perumusan

grand design ini diawali dengan studi pendahuluan berbasis laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh USAID DFAT UNESCO dan BANK DUNIA bekerjasama

dengan Kemendikbud

Berdasarkan Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada tahun 2018

tercatat sekolah penyelenggaran pendidikan inklusif yang sudah terjangkau melalui

program yang dikembangkan selama ini terdapat 1600 sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif yang tersebar di berbagai jenjang dan jenis pendidikan (SD

SPM SMA DAN SMK) di seluruh Indonesia Jumlah ini masih jauh dari harapan

Temuan lain terkait dengan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang

pendidikan inklusif masih keliru atau belum dipahami dengan baik dan diskriminatif

Masalah lain terkait dengan singkronisasi data antar lembaga terkait penyandang

disabilitas masih berbeda-beda sehingga sulit untuk dijadikan rujukan Hasil temuan

lain terkait dengan peran dan fungsi GPK banyak sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif masih belum memahami dengan baik Demikian pula halnya

dengan aksesibilitas baik secara fisik maupun non fisik masih belum aksesibel

dalam memberikan kenyamanan dan ramah bagi semua anak Selain itu

keberlanjutan pembinaan dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif kepada

sekolah-sekolah rintisan belum berjalan sebagaimana mestinya

B Tujuan

Tujuan penyusunan grand design ini untuk memberikan pedoman

penyelenggaraan implementasi pendidikan inklusif secara nasional yang dapat

dijadikan sebagai panduan bagi pemerintah provinsi danatau pemerintah

kabupatenkota dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat satuan

pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 4

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C Permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar yang perlu dijawab terkait dengan

rencana induk pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dalam kurun waktu lima yaitu

mulai tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

1 Bagaimana gambaran singkat perkembangan implementasi pendidikan inklusif

di Tingkat Nasional

2 Bagaimana tantangan dan peluang pengembangan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3 Bagaimana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

dapat didekumentasikan secara baik sistimatis dan sistemik dalam kurun lima

tahun (2019-2024)

D Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif di Tingkat Nasional adalah terdokumentasikannya grand

designrencana induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional secara

komprehensif sistimatis dan sistemik dalam kurun waktu lima tahun 2019-2024

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 5

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB II

KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF

A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif

1 Tantangan yang Dihadapi Pendidikan DasarTerdapat dua tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan

saat ini yaitu (1) pertambahan jumlah anak yang tereklusikan (terbaikan) dari

partisipasi pendidikan yang semakin banyak Diperkirakan ada sekitar 113 juta

anak usia sekolah dasar di seluruh dunia termasuk anak disabilitas tidak

memperoleh kesempatan pendidikan dasar (International Consultative Forum on

Education for All 2000) 90 dari mereka hidup di negara berkembang termasuk

di Indonesia Di samping itu anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar pun

dihadapkan pada masalah drop out sebelum dapat menyelesaikan pendidikan

(UNESCO 2000) (2) Secara spesifik sekolah masih belum memberi keuntungan

kepada semua anak Artinya kebutuhan belajar anak secara individual belum

dapat dipenuhi Sekolah lebih menekankan pada pencapaian akademik dari

pada mengembangkan anak sebagai individu dalam mencapai perkembangan

optimal

Untuk mengatasi dua tantangan itu maka secara international terjadi

pergeseran paradigma pendidikan dari pendidikan yang bersifat konvensional

(ekslusif) ke pendidikan yang menjangkau semua anak yang bersifat inklusif anti

diskriminatif dan menghargai keberagaman Sehubungan dengan itu tulisan ini

dirumuskan untuk menjelaskan paradigma pendidikan inklusif

2 Paradigma Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon

kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam

belajar budaya dan masyarakat dan mengurangi eklusivitas di dalam dan dari

pendidikan (Booth 2002) Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan

modifikasi dalam isi pendekatan-pendekatan struktur dan strategi yang dapat

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 6

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mengakomodasi kebutuhan semua anak sesuai dengan kelompok usianya

Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari

sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO 2006)

Pendidikan inklusif sangat peduli dalam memberikan respon tepat terhadap

spektrum kebutuhan belajar yang luas baik dalam seting pendidikan formal

maupun pendidikan non-formal Pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan

yang melihat bagaimana mengubah dan mengadaptasikan sistem pendidikan

agar dapat merespon keberagaman peserta didik Tujuannya adalah agar guru

dan siswa keduanya memungkinkan merasa nyaman dalam keberagaman dan

melihat keragaman sebagai hal yang normal sekaligus tantangan dan pengayaan

dalam lingkungan belajar Keberagaman bukan sebagai masalah

Untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan

inklusif diperlukan definisi yang jelas disepakati dan diterima oleh banyak pihak

secara internasional Jika pendidikan inklusif didefinisikan secara sempit atau

hanya didasarkan pada pandangan bahwa anak sebagai masalah maka

pendidikan inklusif akan menjadi tidak cocok Pendidikan inklusif memandang

bahwa lingkungan sebagai masalah Semua anak memungkinkan dapat belajar

dengan optimal jika dilakukan perubahanpenyesuaian lingkungan terhadap

kebutuhan dan hambatan belajar anak Definisi tentang pendidikan inklusif akan

terus berubah secara bertahap sebagai refleksi dari apa yang terjadi dalam

praktiknya dalam kenyataan dan bahkan harus terus berubah jika pendidikan

inklusif ingin tetap memiliki respon yang bernilai nyata dalam menghadapi

tantangan pendidikan dan hak asasi manusia

Meskipun definisi tentang pendidikan inklusif itu bersifat progresif dan terus

berubah tetapi diperlukan kejelasan konsep yang terkandung didalamnya

karena banyak orang menganggap bahwa pendidikan inklusif sebagai versi lain

dari pendidikan khususpendidikan luar biasa (PLB) Konsep yang mendasari

pendidian inklusif sangat berbeda dengan konsep yang mendasari pendidikan

khusus Inklusi atau pendidikan inklusif bukan istilah lain dari pendidikan khusus

Konsep pendidikan inklusif mempunyai banyak kesamaan dengan konsep yang

mendasari pendidikan untuk semua dan konsep tentang perbaikan sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 7

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Definisi pendidikan inklusif yang diterima oleh banyak pihak adalah definisi

yang diangkat dari seminar tentang pendidikan inklusif (Seminar on Inclusive

Education Agra India 1998) yang diselenggarakan di Agra India dan disetujui

oleh 55 peserta dari 23 negara Dari hasil seminar itu pendidikan inklusif

didefinisikan sebagai berikut

1) Lebih luas dari pada pendidikan formal tetapi mencakup rumah masyarakat

non-formal dan sistem informal

2) Menghargai bahwa semua anak dapat belajar

3) Memungkinkan struktur sistem dan metodologi memenuhi kebutuhan-

kebutuhan semua anak

4) Mengakui dan menghargai bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam

usia jenis kelamin etnik bahasa disabilitas status sosial ekonomi potensi

dan kemampuan

5) Merupakan proses dinamis yang secara evolusi terus berkembang sejalan

dengan konteks budaya

6) Merupakan strategi untuk memajukan dan mewujudkan masyarakat inklusif

Definisi yang dikutip di atas menggambarkan sebuah model pendidikan

inklusif yang mendasarkan konsep-konsep tentang anak sistem pendidikan

keragaman dan anti diskriminasi proses memajukan inklusi dan konsep tentang

sumber daya Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut

a Konsep tentang Anak

1) Hak semua anak untuk memperoleh pendidikan di dalam masyarakatnya

sendiri

2) Semua anak dapat belajar dan siapapun dapat mengalami kesulitan dalam

belajar

3) Semua anak membutuhkan dukungan dalam belajar

4) Pembelajaran berpusat dan menguntungkan semua anak

5) Keberagaman diterima dan dihargai

b Konsep tentang Sistem Pendidikan dan Sekolah

1) Pendidikan lebih luas dari pada pendidikan formal di sekolah

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 8

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Fleksibel dan sistem pendidikan bersifat responsif

3) Lingkunngan pendidikan ramah terhadap anak

4) Sistem mengakomodasi setiap anak yang beragam dan bukan anak yang

menyesuaian dengan sistem

5) Kolaboratif antar mitra dan bukan kompetitif

c Konsep Tentang Keberagaman dan Diskriminasi

1) Menghilangkan diskriminasi dan pengucilan

2) Memandang keberagaman sebagai sumber daya bukan sebagai masalah

3) Pendidikan inklusif menyiapkan siswa menjadi toleran dan menghargai

perbedaan

d Konsep tentang Sumberdaya

1) Memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia

2) Mendistribusikan sumber daya yang tersedia

3) Memandang manusia (antara lain anak orang tua guru kelompok orang

yang termarginalkan dsb) sebagai sumberdaya kunci

Secara eksplisit pendidikan inklusif dapat didefinisikan bahwa sekolah

seharusnya mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik

intelektual sosial-emosi bahasa atau kondisi-kondisi lain termasuk anak-anak

disabilitas anak-anak berbakat anak-anak jalanan anak-anak di daerah

terpencil anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas yang tidak

beruntung dan terpinggirkan dari masyarakat (Pernyataan Salamanca 1994)

Pendidikan inklusif sebenarnya pendidikan yang menghendaki perubahan dan

modifikasi isi kurikulum pendekatan struktur dan strategi pembelajaran yang

disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan anak Sejalan dengan itu

pendidikan inklusif ditopang oleh elemen-elemen sebagai berikut 1) merangkul

semua anak 2) pelaksanaan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada

kurikulum 3) menghargai dan menerima perbedaan serta keberagaman 4)

lingkungan sekolah mudah dijangkau 5) guru bekerja dalam tim 6) orang tua

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 9

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

terlibat dalam pembelajaran di sekolah 7) kurikulum metode pembelajaran dan

penilaian disesuaikan pada kebutuhan anak

B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan

Inklusif

Munculnya gagasan tentang pendidikan inklusif dilatarbelakangi oleh dua

faktor utama yaitu adanya gerakan yang disebut schools improvement dan didorong

oleh pemikiran yang berkembang dalam bidang special needs education Kedua

faktor tersebut dalam realitasnya terjadi melalui (1) Lobi-lobi yang dilakukan oleh

para aktivis seperti organisasi penyandang cacat kelompok-kelopok orang tua dan

kelompok-kelompok yang mendorong anak perempuan untuk memperoleh akses ke

pendidikan (2) Adanya pandangan yang menganggap bahwa program sekolah

khusus dan sekolah terpadu tidak berhasil (3) Adanya desakan yang sangat kuat

terhadap sekolah agar peduli terhadap kenyataan bahwa ada sekian banyak anak

yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses ke pendidikan seperti pengungsi

orang yang terinfeksi HIVAIDS anak-anak dari keluarga miskin dan situasi konflik

(4) Adanya keberhasilan program-program yang dilaksanakan oleh masyarakat

dalam pemberantasan buta huruf dan keberhasilan program rehabilitasi bersumber

daya masyarakat (Community Based Rehabilitation) dalam membantu

mengembangkan para penyandang cacat (5) Banyaknya contoh-contoh

keberhasilan dalam praktik inklusif dalam rentang budaya dan konteks sosial

tertentu

1 Peningkatan Mutu Sekolah

a Gerakan Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Berkembang

Salah satu aspek dari gerakan peningkatan mutu sekolah atau

perbaikan mutu sekolah adalah mempromosikan pendidikan dasar untuk

semua yaitu memberi kesempatan kepada semua anak untuk belajar

pendidikan dasar di sekolah (meningkatkan akses) Akan tetapi jika hanya

sekedar memberi kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

di sekolah adalah tindakan yang membuang-buang waktu tenaga dan

sumber daya saja kecuali apa yang terjadi di sekolah bermanfaat relevan

dangan masyarakat efektif dan cocok dengan kebutuhan anak Dengan kata

lain pendidikan harus berkualitas

Jika pendidikan tidak bermakna bagi anak dan masyarakat (berkualitas)

maka kemudian anak bisa jadi bakal keluar dari sekolah orang tua dan

masyarakat tidak memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak mereka

Sangat banyak sekolah di Negara berkembang yang berkualitas rendah Oleh

karena itu yang dimaksud peningkatan mutu sekolah adalah upaya untuk

memperbaiki mutu sekolah untuk semua anak Masalah-masalah yang

mempengaruhi sekolah berkaitan erat dengan kemiskinan dan diskriminasi

yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama antara lain meliputi utang

pemerintah pengaruh penjajahan pengaruh penyesuaian kebijakan

struktural dan konflik horizontal di dalam masyarakat

Kenyataan seperti itu mendorong munculnya inisiatif sebagai respon

untuk mencari jalan ke luar dari masalah-masalah seperti itu Salah satu

gerakan perbaikan mutu sekolah dilakukan oleh organisasi non pemerintah di

Inggris yang disebut Save the Children dengan meluncurkan program yang

diberi nama Responsive School Systems yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) Bersifat inklusif yang merespon terhadap kebutuhan semua anak

di masyarakat (2) Mengupayakan adanya sumber-sumber daya yang cocok

dengan keperluan dan memadai (3) Mengembangkan pendidikan berkualitas

yang ditandai adanya relevansi antara pendidikan dengan kehidupan

masyarakat dan memberikan respon terhadap perkembangan kebutuhan

setiap anak

b Peningkatan Mutu Sekolah di Negara Maju

Di negara-negara maju di belahan utara sekolah juga berubah dan

berkembang serta sering mengalami konflik dalam mengahdapi tekanan-

tekanan yang dapat menimbulkan pengucilan (eklusi) pada siswa-siswanya

Beban kurikulum yang berlebihan guru yang tertekan dan siswa yang buruk

prestasi belajaranya Selain itu ada peningkatan tantangan berkenaan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 11

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dengan keberagaman kebutuhan siswa yang luas siswa yang berasal dari

bahasa yang berbeda dan etnik minoritas dan anak-anak pengungsi setra

termasuk anak-anak penyandang cacat yang bervariasi

Meskipun sekolah-sekolah di negara maju sering mengeluhkan juga

tentang kekurangan sumber daya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di negara berkembang yang berarti kekurangan

sumberdaya berkaitan dengan makanan air bersih perlindungan dan

peralatan Tetapi baik di negara maju maupun di negara berkembang

sesunguhnya memiliki masalah bersama berkenaan dengan inklusi dan

eksklusi

2 Implikasi dari Peningkatan Mutu Sekolah terhadap Pendidikan Inklusif

Penjelasan di atas tentang masalah-masalah pendidikan terutama

pendidikan dasar yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun

negara-negara maju bahwa pendidikan inklusif bukan sekedar memasukan

anak penyandang cacat ke dalam sistem yang kaku seperti yang ada sekarang

dan bukan persoalan mengadaptasikan anak ke dalam sistem akan tetapi

persoalan mengadaptasikan sistem yang ada kepada semua anak Dalam

perspektif pendidkan inklusif yang dipandang sebagai masalah adalah sistem

(kurikulum guru lingkungan) bukan anak Oleh karena itu sistem yang harus

disesuaikan dengan keragaman anak yaitu perhatian guru harus berpusat pada

anak kurikulum harus menjadi fleksibel masyarakat dan orang tua harus

terlibat

3 Relevansi Pendidikan Inkluisif dengan Perluasan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan

a Perluasan Akses

Seperti telah dijelaskan bahwa pendidikan inkluisif mengakomodasi

semua anak dan menghilangkan diskriminasi Jika paham ini dipegang teguh

maka sekolah menerima semua anak sekolah tidak memilih siswa anak

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 12

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

akan masuk ke sekolah yang paling dekat dengan rumah mereka maka dari

itu tidak akan ada lagi anak yang tidak terakomodasi dalam pendidikan

Pendididikan inklusif akan dapat dilakukan jika terdapat dua hal pertama jika

guru kepala sekolah orang tua pemegang kebijakan pendidikan memiliki

sikap positif terhadap perbedaan dan keberagaman peserta didik

keberagaman dihargai dan diterima Kedua jika guru kepala sekolah orang

tua dan pemegang kebijakan pendidikan meyakini bahwa pendidikan itu

proses mengembangkan diri individu bukan semata-mata mengajarkan

pengetahuan akademik Jika ada peserta didik di sekolah yang secara

akademik tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka proses pendidikan

dilakukan untuk mengembangkan aspek lain yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang bersangkutan Jika dua hal itu terjadi (sikap positif dan cara

pandang dalam pendidikan) maka apapun keadaan peserta didik dapat

belajar bersama di sekolah

b Peningkatan Mutu

Mutu pendidikan mutlak harus didasari atas proses karena itu tidak

akan ada pendidikan yang bermutu tanpa proses yang bermutu Pendidikan

inklusif sangat memperhatikan mutu proses Sekolah yang mengakomodasi

semua pesert didik meletakkan fleksibilitas dan kebutuhan peserta didik

sebagai sesuatu yang utama Pendidikan yang bersifat inklusif menempatkan

peserta didik untuk saling mendukung satu dengan lainnya untuk maju

bersama menurut kekuatan dan kemampuan masing-masing (kooperatif)

bukan kompetitif Pandangan ini melihat bahwa perbedaan merupakan

kekuatan untuk belajar Jadi mutu itu dapat dilihat apabila peserta didik

berkembang optimal sesuai dengan kapasitas masing-masing Dengan kata

lain tidak ada penyeragaman

Dalam tradisi pendidikan kita kualitas pendidikan sering dipandang

semata-mata sebagai hasil pencapaian prestasi akademik dengan melihat

angka hasil ujian Pandangan seperti ini membuat makna pendidikan

menjadi sangat sempit sementara pendangan pendidikan inklusif memaknai

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 13

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

mutu pendidikan lebih luas dan mendasar yaitu berkenaan dengan semua

aspek perkembangan peserta didik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 14

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB III

METODOLOGI

A Pendekatan

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu terumuskanya Rencana

Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

maka digunakan pendekatan manajemen strategi Manajemen strategi adalah

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran (Jen ZA Hans

2007) Manajemen strategi juga dapat diartikan sebagai seluruh keputusan

kondisional yang menetapkan tindakan yang akan dan harus dijalankan guna

menghadapi masa depan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Dalam

kaitan dengan perumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif di

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 berarti dengan mempertimbangkan lingkungan

strategi saat ini dan masa depan bagaimana Tingkat Nasional harus menetapkan

visi misi tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah secara Nasional ke depan

dalam pendidikan inklusif serta rencana strategis dan program pelaksanaannya

guna menjamin tercapainya tujuan tersebut

B Metode

Selaras dengan permasalahan dan tujuan akhir yang diharapkan dalam

kegiatan ini yaitu rumusan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional (2019-2024) yang sistematis komprehensif dan realistis sebagai

rujukan bagi Dinas Pendidikan dan Dinas lain yang terkait maka pelaksanaan

kegiatan ini akan dilakukan melalui metode

1 Survey

2 Diskusi Kelompok Terpumpun ndash FGD

3 Workshop

4 Seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 15

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5 Finalisasi

Dipilihnya metode-metode di atas mengingat kegiatan ini memerlukan data

yang variatif dan kompleks sehingga tidak mungkin menggunakan satu metode

saja Banyaknya metode yang digunakan juga akan menjadikan data lebih

komprehensif dan valid

C Tahapan Kegiatan

Secara garis besar tahapan kegiatan perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 ini terdiri dari

tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan tahap pelaksanaan dan tahap akhir

Masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut

1 Tahap Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini meliputi

a Membentuk tim pengembang untuk membuat rencana kegiatan dan

menyusun kerangka acuan rencana kerja induk pengembangan pendidikan

inklusif Tingkat Nasional dalam 5 tahun mendatang secara sistimatis dan

sistemik serta target capain yang diharapkan dari tahun ke tahun secara

jelas dan berkesinambungan

b Mengkaji secara konseptual tentang pendidikan inklusif terutama terkait

dengan paradigma pendidikan inklusif dan relevansinya dengan peningkatan

kualitas dunia pendidikan saat ini Hasil kajian ini selanjutnya akan dijadikan

sebagai landasan konseptual dalam perumusan Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2017-2021 Kegiatan

ini dianggap penting agar rumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif yang dibuat sejalan dengan filosofi dan teori yang

mendasarinya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 16

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan perumusan Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Inklusif di Tingkat Nasional 2019-2024 dapat dijelaskan dalam table

sebagai berikut

Tabel 1 TAHAP PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TUJUAN

1 Survey

Memperoleh informasi tentang potensi hambatan tantangan dan kebutuhan dalam implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional saat ini untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan factual dalam penyusunan rencana induk

2 Diskusi Kelompok Terarah - FGD

Menghimpun masukan yang lebih luas komprehensif dan mendalam tentang potensi hambatan dan kebutuhan dalam pengembang an pendidikan inklusif di Tingkat Nasional dari pihak-pihak terkait seperti dari kalangan praktisi akademisi birokrasi pemerhati maupun pihak-pihak lain yang terkait (missal orang tua ABK) untuk mengerucutkan hasil survey

3 Workshop Penyusunan Draf

Terumuskannya draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

4 Validasi Draf

Menguji kelayakan Draf Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif yang sudah dirumuskan dari kalangan pakar sekaligus menghimpun masukan guna penyem purnaannya Validasi ini akan dilakukan melalui kegiatan seminar dan lokakarya

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 17

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

5Finalisasi

Dihasilkannya rumusan akhir Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024

Secara oprasional proses dari kelima kegiatan yang dimaksud dapat dijelaskan

sebagai berikut

a Survey

Survey atau survey lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data atau

informasi tentang implementasi pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

Dengan maksud untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kondisi

factual penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif yang selama ini

berjalan Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh data atau informasi

tentang potensi hambatan tantangan serta kebutuhan yang dihadapi para

penyelenggara pendidikan inklusif selama ini untuk selanjutnya dijadikan

dasar pertimbangan atau landasan factual dalam merumuskan rencana induk

pengembangan layanan pendidikan inklusif selama 5 tahun ke depan di

Wilayah Tingkat Nasional pada periode tahun anggaran 2019-2024

Survey dilakukan kepada sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional melalui teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan dimensi-dimensi

1) Status sekolah (negeri dan swasta)

2) Riwayat penyelenggaraan (ditunjuk dan atas inisiatif sendiri)

3) Keberhasilan sekolah dalam mengembangkan pendidikan inklusi di

sekolahnya

4) SDM pendukung pendidikan inklusif (keberadaan GPK)

5) Banyaknya peserta didik ABK

6) Lokasi sekolah

7) Komitmen sekolah dalam penyelenggaran pendidikan inklusif di

sekolahnya

8) Pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif (lamanya)

Selanjutnya kegiatan survey ini difokuskan kepada permasalahan

sebagai berikut

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 18

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

1) Potensi yaitu aspek-aspek potensial sekolah baik yang sifatnya internal

maupun internal baik yang sifatnya material maupun non material (seperti

aspek kebijakan dukungan lingkungan dsb) dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif di sekolah

2) Hambatan yaitu faktor-faktor penghambat atau kendala yang dihadapi

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif baik yang sifatnya

internal maupun eksternal

3) Kebutuhan yaitu aspek-aspek yang secara signifikan diperlukan untuk

menjamin keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Survey dilakukan melalui angket dan wawancara Data hasil survey

selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut melalui Analisis SWOT untuk

mengevaluasi kondidi-kondisi kekuatan (strengths) kelemahan

(weaknesses) peluang (opportunities) dan ancaman (threats) Tingkat

Nasional dalam rangka perumusan rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 Dengan demikian

diperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil Tingkat Nasional dalam

Penyelenggaraan pendidikan inklusif saat ini

b Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion ndash FGD)

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dilakuakn dengan tujuan untuk

mendapat masukan atau informasi yang lebih komprehensif tajam rinci dan

akurat tentang permasalahan-permasalahan spesifik yang terkait dengan

hasil survey yang telah dilakukan tentang pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait sebagai

narasumber yaitu

1) Praktisi Kepala sekolah GPK Guru BK Guru Mapel sekolah

inklusi yang terpilih

2) Birokrat Dinas Pendidikan pengawas Provinsikabkota mulai dari

Pengawas TK-SMP terpilih

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 19

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3) Akademisi Dosen Dept PKh FIP dan Prodi PKh SPS pengampu mata

kuliah Pendidikan Inklusif dan pakar-pakar di bidang

Pendidikan Inklusif

4) Pemerhati` Ormas LSM dan komunitas peduli Pendidkan Inklusif yang

terpilih

5) Pihak lain yang terkait seperti Orang tua ABK

Sesuai dengan kegiatannya kegiatan ini akan diikuti oleh jumlah

anggota yang terbatas karena itu beberapa peserta dari masing-masing

kelompok di atas akan diplih secara selektif

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemahaman

bersama terkait dengan rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

Tingkat Nasional dalam 5 tahun ke depan dengan melihat kondisi factual

lapangan dan kebutuhan untuk dikembangkan kemudian

c Workshop Penyusunan Rancangan

Kegiatan ini berisi penyusunan rancangan rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional untuk 5 tahun

mendatang yaitu tahun 2019-2024 Penyusunan rancangan mengacu kepada

hasil-hasil kegiatan sebelumnya yaitu hasil survey maupun FGD

Rancangan RIP induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat Nasional

tahun 2019-2024 secara garis besar akan memuat tentang Visi Misi

Tujuan strategi dan program

d Seminar dan Lokakarya

Tujuan utama kegiatan seminar dan lokakarya ini adalah dalam rangka

validasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pendidikan Inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019 ndash 2024 yang telah dirumuskan Karena sifatnya validasi

maka

1) Kepada nara sumber dikirimkan racangan RIP pendidikan inklusif yang

sudah dibuat agar dapat reviu sebagai bahan pengembangan atau

dijadikan bahan pembanding dari permasalahan yang akan disampaikan

nara sumber

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 20

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

2) Setelah selesai seminar peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok

untuk membahas mengevaluasi dan memberi masukan perbaikan

terhadap rancangan yang sudah dibuat

Peserta kegiatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah dari

kalangan birokrat (Kepala-Kepala DinasSKPD Tingkat Nasional) praktisi

pendidikan (kepala sekolah dan GPK di lingkungan Tingkat Nasional)

akademisi kalangan LSM peduli pendidikan inklusif orang tua ABK dsb

Melalui uji validasi inilah diharapkan akan mendapat masukan sehingga

tersusunnya sebuah dekumen tentang rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif kurun waktu 2019-2024

e Finalisasi

Finalisasi berarti kegiatan penyelesaian akhir Kegiatan ini dilakukan

dengan melakukan revisi perbaikan atau penyempurnaan rancangan yang

sudah dibuat sesuai dengan hasil validasi yang telah dilakukan dalam tahap

sebelumnya yaitu seminar

3 Tahap Akhir

Kegiatan utama pada tahap ini yaitu

a Pelaporan kegiatan Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban

terhadap keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan

b Penggandaan dan penyampaian laporan kepada Bappeda Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB IV

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024

A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL

Bagi Provinsi Jawa Barat menjadi inisiator pendidikan berbasis hak asasi

semua anak bukan hal yang mengherankan Sejak tahun 1901 Jawa Barat

Khususnya Tingkat Nasional merupakan pioneer dalam memberikan hak dasar

bagi anak termasuk anak dengan disabilitas karena pada tahun itu sekolah

pertama penyandang tuna netra didirikan di Jl Pajajaran Bandung dengan nama

Blinden institute atau dikenal oleh masyarakat sebagai rumah buta Semenjak itu

banyak orang tua kemudian mengirimkan anak-anak mereka yang menderita

kebutan baik total ataupun sebagian menyekolahkan ke Blinden Institute yang

sekarang lebih dikenal dengan SLBN-A Padjadjaran Bandung

Pada tahun 1978 ketika pendidikan integrasi diperkenalkan di Indonesia

oleh Depdikbud bekerjasama dengan Hellen Keller International kembali Jawa

Barat khususnya Tingkat Nasional dipilih sebagi lokasi uji coba pelaksanaan

Sekolah Integrasi bagi peserta didik Tunanetra di sekolah-sekolah umum Sejak

tahun 1999 Pendidikan inklusif mulai diperkenalkan di Indonesia melalui proyek

peningkatan mutu pendidikan bagi anak tunanetra yang merupakan program kerja

sama antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Depdikbud dan

Pemerintah Kerajaan Norwegia yang diwakili oleh Braillo Norway dan Universitas

Oslo Norwegia

Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang membangun solidaritas

pengahargaan kebergaman dan pemenuhan hak dasar tanpa diskriminasi

Pendidikan inklusif juga merupakan perwujudan dari Rights Based Education yang

mengedepankan semangat saling menghargai dan saling menghormati yang

merupakan embrio dasar untuk membangun kesatuan dan persatuan bangsa yang

lebih utuh Sehingga hal ini diharapkan dapat mengokohkan kehidupan berbangsa

dan bernegara di Negara Kesatuan Repulik Indonesia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 22

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lahirnya orientasi program pendidikan inklusif sarat dengan muatan

kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia Inti dari pendidikan inklusif yaitu

sistem pemberian layanan pendidikan dalam keberagamaan dan falsafahnya

adalah menghargai perbedaan Dalam implementasi pendidikan inklusif Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pihak terkait seperti

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) Ditjen Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Depdiknas (sekarang Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen

Pendidikan dasar dan Direktorat Pembinaan PKLK Ditjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Dinas Pendidikan Jawa Barat

UNESCO Braillo NorwayIDP Norway UNICEF Jabar-Banten World Bank UPI

Bandung YPWG ICRAIS YKII Bogor AUSAID Save The Children dan

sebagainya Masih banyak kendala yang dihadapi oleh Sekolah yang

menyelengarakan Pendidikan Inklusif Misalnya belumkurang tersedianya tenaga

pendidik yang kompeten media pembelajaran adaptif dan Guru Pembimbing

Khusus (GPK) yang belum tersedia di semua sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dan GPK yang sudah ada belum melaksanakan fungsinya secara optimal

Dalam rangka mendukung semangat tersebut Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berkomitmen untuk

mengimplementasikan pendidikan berbasis hak ini Hal ini telah dibuktikan bahwa

sejak tahun 2003 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah berinisiatif untuk

melakukan serangkaian program implementasi pendidikan inklusif di semua

KabupatenKota dimulai dari 3 sekolah uji coba (SDN Tunas Harapan SDN

Gegerkalong dan SD BPI Bandung yang kemudian diganti oleh SDN Putraco) di

Tingkat Nasional yang merupakan buah kerjasama antara Pokja Pendidikan

Inklusif Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan UNESCO Braillo Norway

dan Kemendikbud Jakarta

Kembali Tingkat Nasional merupakan pioneer pelaksanaan inovasi

pendidikan berbabasis hak ini Walaupun masih terdapat kendala di sisi lain

terdapat fakta yang cukup membanggakan yaitu adanya sekolah umum secara

natural melaksanakan pendidikan secara inklusif dan adanya sekolah umum yang

sungguh-sungguh mengimplementasikan pendidikan inklusif di Tingkat Nasional

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 23

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

seperti diuraikan pada bagian sebelumnya Tingkat Nasional merupakan salah satu

Kota yang proaktif mendukung implementasi pendidikan inklusif dengan

menganggarkan dana alokasi khusus pendidikan inklusif melalui APBD Saat ini

Tingkat Nasional telah memiliki sejumlah sekolah penyelenggara pendidikan

inklusif dari mulai SD SMP SMA dan SMK Sampai saat ini tercatat sekitar

kurang lebih 1600 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang dapat dijadikan

sebagi modal dasar untuk mengembangkan dan memperluas kebijakan untuk

menerapkannya ke seluruh sekolah di indonesia

B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF

DI TINGKAT NASIONAL

Dalam mengimplementasikan pendidika inklusif di Indonesia khususnya di

Tingkat Nasional dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah Secara garis

besar tantangan itu biasa diketegorikan ke dalam tiga kelompok besar yaitu

tantangan yang besifat budaya kebijakan dan tantangan dalam praktik pendidikan

inklusfi

1 Tantangan yang Bersifat Budaya

Akar budaya bangsa Indonesia sejatinya adalah budaya inklusif Hal ini bisa

dibuktikan bahwa Negara Republik Indonesia didirikan di atas landasan falsafah

Bhineka Tunggal Ika yang sangat mehargai perbdaan dan keberagama Oleh

karena itu]paara pendiri Negara ini sangat menyadarai bahwa masyarakat

Indonesia sangat heterogen sehingga perbedaan-perbdaan itu harus dikelola

secara bijaksana Sejauh ini secara makro sikap inklusifitas masyarakat Indonsia

berkembang dengan baik seperti penghargaan terhadap perbedaan agama

perbedaan bahasa dan budaya daerah serta perbedaan adat istiadat berjalan

harmonis Akan tetapi implementasi pendidikan inklusif pada aspek budaya

masih pada tataran mikro masih mengahdapi tantangan yang cukup berat

Tantangan yang bersifat budaya pada tataran mikro belum tumbuh sikap

menerima dan menghargai perbedaan Padalah sesungguhnya paham

pendidikan inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat manusia

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 24

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

secara universal Sikap belum bisa menerima dan menghargai perbedaan

tercermin dalam perilaku guru kepala sekolah para orang tua dan para

pengambil kebijakan seperti masih adanya diskriminasi terhadap individu yang

berbeda dari orang kebanyakan seperti karena disabilitas budayaagama atau

karena alasan ekonomi Oleh karena itu individu yang berbeda tersebut masih

mengalami kesulitan untuk diterma di lingkungan masyarakat khususnya di

lingkungan pendidikansekolah

2 Tantangan yang Bersifat Kebijakan

Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pendidikan inklusif sudah sangat

memadai Hal ini bisa dilihat dari perundang-undangan dan peraturan yang

sudah dibuat oleh pemerintah misalnya 1) di dalam undang-undang system

pendidikan nasional secara eksplisit disebutkan bahwa siswa yang memiliki

kebutuhan khusus dalam pendidikan dapat megikuti pendidikan secara inklusif

pada semua jalur jenis dan jenjang pendidikan atau dapat mengkuti pendidikan

pada jalur pedidikan khusus 2) undang-undang perlindunga anak yang

menjamin perlindungan terhadap hak-hak semua anak 3) undang undang

disabilitas yang baru saja diluncurkan menjamin hak dan perlindingan individu

disablitas termasuk menjamin hak pendidikan Akan tetapi yang masih menjadi

tantangan besar adalah belum ada konsistensi yang jelas antara undang-

undangperatauran yang sudah dibuat dengan implementasinya Dengan kata

lain masih ada kesenjengan yang lebar antara undang-undangperaturan dengan

pelasanaannya Apa yang tertulis dalam undang-undang belum bisa

dilaksanakan secara penuh

Dilihat dari kebijakjan anggaran dan dana yang sediakan oleh pemerintah

dalam hal ini Kementian Pendidikan dan Kebudyaan sudah cukup besar Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan misalnya

worshop pelatihan bimbingan teknis untuk mengimplementasikan pendidikan

inklusif sudah sangat banyak dilakukan Akan tetapi kelihatannya ada

ketidaksesuaian antrar rencana kebijakan dengan kebutuhan nyata dilapangan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 25

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Dengan kata lain banyak kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan

nyata dalam pengembangan pendidikan inklusif di lapangan

3 Tantangan yang Bersifat Praktik

Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional sudah mulai

diimplementasikan dibeberapa sekolah yang tersebar hampir di seluruh provinsi

di indonesia akan tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan Hal ini

disebabkan karena para praktisi maupun pemangku kebijakan di daerah masih

belum memahami pendidikan inklsif secara utuh dan baik Kekeliruan-kekeliruan

itu misalnya

a Pendidikan inklusif dipahamai sebagai menerima anak disabilitas di sekolah

umum jika di sekolah itu tidak ada lagi anak disabilitas maka sekolah

tersebut tidak inklusif lagi

b Anak yang memiliki kebutuhan khusus dan belajar di sekolah umum proses

belajarnya tidak dilakukan penyesuaian atau tidak dilakukan akomodasi

Anak dipaksa untuk menyesuaikan dengan system yang ada bukan system

yang diadaptasikan terhadap kebutuhan belajar anak

c Guru Kepala Sekolah dan Pengwas belum terbiasa dengan cara kerja yang

fleksibel dan kreatif mereka sudah terbiasa bekerja dengan salalu

menggunakan petunjuk teknis Oleh karena itu ada kesulitan bagi guru dan

kepala sekolah untuk melakukan langkah langkah penyesuaian yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak secara individual kratif

dan fleksibel

d Guru dan Kepala Sekolah belum terbiasa menghadapi siswa yang beragam

guru lebih terampil dalam mengahadapi siswa yang homogen Ketika seorang

guru menghadapi 30 murid maka seolah-olah sedang mengadapai seorang

murid saja Padahal esensi dari pendidikan inklusif adalah upaya memenuhi

kebutuhan belajar siswa yang beragam

e Peran dan fungsi GPK belum berjalan sebagaimana mestinya fakta yang

terjadi dimana keberadaan GPK di sekolah-sekolah penyelenggara

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 26

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif lebih diperankan sebagai guru untuk menangani anak

berkebutuhan khusus yang ada di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

dan bukan sebagai tenaga akan membangun kompetensi guru di sekolah

tersebut berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

f Belum responsifnya masyarakat (orang tua) dalam mensikapi

penyelenggaraan pendidikan inklusif dan masalah keberagaman

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 27

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

C URAIAN RENCANA INDUK

1 VISI MISI DAN TUJUAN

a Visi

Mewujudkan budaya kebijakan dan praktik pendidikan inklusif di Tingkat

Nasional

b Misi1) Mengembangkan budaya di Tingkat Nasional yang inklusif tidak

diskriminatif menerima dan menghargai keberagaman

2) Mengembangkan kebijakan yang melandasi pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

3) Mengembangkan dan memperluas praktik pelaksanaan pendidikan

inklusif di Tingkat Nasional

c Tujuan

1) Tujuan Umum

Membangun pemahaman dan kesadaran tentang pendidikan inklusif

pada aspek budaya kebijakan dan praktik yang direfleksikan dalam

kegiatan pendidikan di sekolah

2) Tujuan Khusus

a) Mengubah sikap orang tua guru atau warga sekolah dan pemangku

kepentingan pendidikan lainnya dalam menerima pendidikan inklusif

dan anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan) sebagai bagian

dari keberagaman

b) Merumusan regulasi dan sistem penganggaran yang mendorong

terlaksananya pendidikan inklusif melalui jalur pendidikan formal

non formal dan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 28

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Mengembangkan sekolah penyelengara pendidikan inlusif dan

memberi dukunganketerlibatan dari steakholdeer yang terkait

dengan penyelenggaraan pendidikan inklusif

d) Mendorong dan memberi penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan

menengah (smasmk)

e) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2 DASAR PEMIKIRAN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL

a Pendidikan inklusif sebagai agenda masyarakat internasional dalam

mencapai pendidikan untuk semua hal ini diyakini oleh berbagai kalangan

sebagaimana diungkapkan oleh Mel Ainscow (2006) pada Symposium

Internasional di Bukittinggi menegaskan bahwa ldquoPendidikan inklusif

merupakan cara yang efektif untuk menuntaskan Pendidikan Untuk

Semuardquo Dalam beberapa konferensi internasional lain seperti Pertemuan

Salamanka tahun 2004 yang menghasil Kerangka Aksi dalam Pendidikan

Kebutuhan Khusus yang menekankan cara terbaik untuk mencapai

Pendidikan Untuk Semua bukan pendidikan bagi sebagian dari semua

adalah pendidikan inklusif

b Pendidikan inklusif sebagai filosofi bukan sebagai model pendekatan atau

strategi hal ini berarti bahwa pendidikan inklusif merupakan sebuah

perubahan cara berfikir dalam mengimplementasikan pendidikan yang

sebelumnya berfikir sangat segregatif labelling dan terpisah menjadi

pendidikan yang lebih bersatu dan mengahrgai keberagaman serta

mengutamakan kolaboratif ketimbang kompetitif sebagai bagian yang tidak

terpisahkan

c Pelaksanaan pendidikan inklusif tidak harus seragam dan merupakan

proses dan diyakini bahwa perbedaan dalam kontek budaya kebiasaan di

suatu daerah dan sekolah akan mempengaruhi proses implementasi

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 29

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan inklusif Hal ini dapat diartikan bahwa budaya dan kebiasan

inklusif merupakan perwujudan sikap menghargai perbedaan sehingga

berimplikasi bahwa tidak ada satupun model yang dapat didedikasikan

untuk semua sekolah namun falsafah dan konsepnya tetap sama yaitu

mengahrgai perbedaan dan keberagaman serta lebih menekankan pada

aspek kolaboratif ketimbang kompetitif Dan pendidikan inklusif adalah

sebuah proses untuk meraih mutu pendidikan yang lebih baik dan akan

mengalami perubahan pada setiap milestone yang dilewatinya

d Pelaksanaan pendidikan inklusif memiliki tiga aspek budaya kebijakan dan

praktik hal ini dapat diartikan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan

inklusif akan dipengaruhi oleh 3 faktor utamanya yaitu Bagaimana budaya

saling menghargai dan menerima keberagaman merupakan landasan dan

fondasi utama selanjutnya bagaimana pendidikan dapat dipraktikkan

dengan mengeliminasi berbagai tindak diskriminasi dan pengabaian dalam

pendidikan bahkan dalam pembelajaran namun demikian pengembangan

kebijakan (policy) memberikan dukungan dan memayungi pelaksanaannya

misalnya dirumuskannya regulasi yang kuat dan anggaran yang memadai

untuk pelaksanaannya sehingga pada akhirnya praktik pendidikan yang

lebih inklusif dapat diterapkan dengan baik

e Tingkat Nasional memiliki potensi dalam ke tiga aspek di atas untuk

melaksanakan pendidikan inklusif secara kultural Tingkat Nasional

dipengaruhi oleh budaya sunda yang lebih menekankan pada filosofi

Sunda ldquoSilih Asah Silih Asih dan Silih Asuhrdquo atau Saling membelajarkan

saling menyayangi dan saling membantu hal itu senyampang dengan

filosofi dasar pendidikan ilkusif yang lebih menekankan pada

keberagaman Pada sisi Kebijakan yang berpihak kepada semua anak

untuk memperoleh hak dasarnya dalam pendidikan Pemerintah Tingkat

Nasional telah merumuskan Peraturan Walikota Nomor 610 tahun 2016

tentang PPDB dan peraturan lainnya sangat menekankan bahwa stiap

anak wajib dilayani pendidikannya di sekolah-sekolah di mana ia

berdomisili dan pemberian kuota affirmasi sebesar 10 untuk kelompok

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 30

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

berkebutuhan khusus secara umum ditambah 3 untuk anak dengan

disabilitas menjadi bagian dari pengaturan regulasi tersebut Dari sisi

praktik secara Nasional samape pada tahun 2018 telah memiliki 1600

sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar dari mulai SD

SMP dan SMASMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 31

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

3 KOMPONEN PENGEMBANGAN RENCANA INDUK PENDDIDIKAN INKLUSIF

Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 disusun berdasar atas tujuh komponen

yang masing-masing komponen merupakan bagian yang saling terkait dan

tidak terpisahkan Komponen tersebut yaitu tema tujuan makro lingkup

program strategi pencapaian output dan outcome evaluasi dan monitoring

dan sasaran

a Tema

Tema adalah ide gagasan persoalan atau kepedulian utama yang

akan dijadikan fokus kerja atau pengembangan sesuatu

Adapun tema dalam Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inlusif

Tingkat Nasional pada tahun 2017-2021 yaitu

Tabel 1 RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

TAHUN TEMA

2019

1 Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan

2 Perubahan sikap terhadap pendidikan inklusif pada orang tua guru dan pemangku kepentingan dll

3 Perubahan sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

2 Penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

4 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 32

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

dikembangkan dari satuan pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Aktualisasi praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di tingkat nasional

202220232024

b Tujuan

Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dalam arti luas yang mencakup

berbagai dimensi sesuai tema yang dikembangkan

Tabel 2 TUJUAN

TAHUN TUJUAN

2019

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

3 Mengubah sikap satuan pendidikan dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (tidak terjadi penolakan)

2020

1 Mendorong perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Mendorong penguatan dan perluasan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

3 Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah)

4 Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Mendorong pengembangan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan menggunakan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan dari satuan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 33

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

pendidikan pengimbas pada kabupatenkota dan provinsi

2 Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

c Lingkup Program

Lingkup program Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif

Tingkat Nasional Tahun 2019-2024 yaitu

Tabel 3 LINGKUP PROGRAM

TAHUN LINGKUP PROGRAM

2019

1 Perluasan dan penguatan satuan pendidikan penyelengara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan

3 Pengembangan kapasitas SDM (gurukepsekolah orang tuapemangku kepentingan )

4 Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif

5 Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

2020

1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar

3 Pengembangan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah

4 Pengubahan persepsi bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

5 Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

2021 1 Perluasan dan penambahan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Penguatan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 34

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN LINGKUP PROGRAM

3 Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional

d Strategi Pencapaian

Strategi pencapaian pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut

Tabel 4 SRATEGI PENGEMBANGAN

TAHUN STRATEGI PENCAPAIAN

2019

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

2 Perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan inklusif meningkat sehingga tidak terjadi penolakan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus

3 Semakin kuat kapasitas satuan pendidikan dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan

2020

1 Meningkatnya jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

2 Kapasitas satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif meningkat

3 Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam implementasi pendidikan inklusif meningkat

4 Pemahaman tentang pendidikan inklusif pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan inklusif meningkat

2021

1 Semua satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan inklusif secara benar

2 Praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif secara nasional terlaksana secara baik

Table 7 EVALUASI DAN MONITORING

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 35

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

TAHUN EVALUASI DAN MONITORING

2019Menilai tingkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman yang berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan inklusif

2020

Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif (jumlah dan kapasitas satuan pendidikan partisipasi stakeholder dan peningkatan pemahaman tentang pendidikan inklusif)

2021

Melihat pemahaman penerapan penyebaran jumlah satuan pendidikan dan tingkat kesadaranpartisifasi stakeholder pendidikan terhadap kebijakan (regulasi dan program) penyelenggaraan pendidikan inklusif

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 36

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Tabel 8 SASARAN

SASARANGuru kepala sekolah pengawas sekolah pemerintah pemerintah provinsi danatau kabupatenkota masyarakat dan Orang tua peserta didik secara nasional

Pemetaan Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusi

No Tema Tujuan Lingkup Program TargetoutcomeTahun Pelaksanaan

2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Bertambahnya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif rintisan dan sekolah Imbas

11 Perintisan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

12 Pembinaan dan pengembangan sekolah rintisan dan sekolah imbas

2 Peningkatan pemahaman sikap akomodatif dan partisipasi orang tua guru dan pemuka masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

21 sosialisasi pendidikan inklusi kepada orangtua guru dan pemuka masyarakat

22 Pemberdyaan komite sekolah dalam mendukung penyelenggaran pendidikan inklusif

3 Meningkatkan aksesibitas fisik dan non fisik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

31 pengadaan dan peningkatan aksesibilitas bangunan dan lingkungan sekolah

32 Peningkatan layanan aksesibilitas sosial

4 Meningkatkan kompetensi guru pembimbing Khusus

Pelaksanaan bimbingan teknis pendidikan inklusif bagi GPK

5 Meningkatkan mutu penyelenggaran pendidikan inklusif sekolah rintisan dan sekolah imbas

51 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah rintisan menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 37

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome Tahun Pelaksanaan

52 Penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah imbas menggunakan praktek baik (Best Practice) dari sekolah inti

6 Meningkatkan peran lembaga mitra dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Penyelenggraan program kemitraan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dengan LPK dunia usaha dan dunia industri serta lembaga lain yang relevan

7 Meningkatkan peran provinsikabupatenkota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Pembinaan dan penguatan peran provinsikabupatenKota dalam pengembangan pendidikan inklusif

Meningkatnya jumlah dan peran Pokja Inklusi lintas sektor

8 Meningkatkan pemahaman dan implementasi budaya inklusi di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

81 Penyediaan media komunikasi informasi edukasi

Terwujudnya Implementasi praktik budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat

82 Peningkatan peran komite sekolah dan pokja inklusif dalam mewujudkan budaya inklusif di lingkungan keluarga sekolah dan masyrakat melalui sosialisasi dan pendampingan

9 Terwujudnya Penguatan dan sinkronisasi Regulasi

Pengkajian dan perumusan regulasi pendidikan inklusif

Terwujudnya sinkronisasi dan penguatan regulasi pendidikan inklusif

10 Diperoleh data Anak Berkebutuhan Khusus secara nasional baik yang sudah dan belum mendapatkan layanan pendidikan

Melakukan penjaringan anak berkebutuhan khusus secara nasional baik yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun kerjasama dengan BPS dinas pendidikan provinsi kabupatenkota

Diperolehnya data anak berkebutuhan khusus yang sudah dan belum mendapat layanan pendidikan

11 Terpenuhinya kebutuhan Guru

Analisis kebutuhan GPK dan tenaga

Diperolehnya data kebutuhan GPK dan

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 38

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

No Tema Tujuan Lingkup Program Targetoutcome

Tahun Pelaksanaan

pembimbing Khusus dan tenaga kependidikan di sekolah inklusif

kependidikan di sekolah inklusif melalui kerjasama dengan lembaga terkait

tenaga kependidikan di sekolah inklusif

12 Meningkatkan fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif

Optimalisasi fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

Meningkatnya fungsi dan peran SLB sebagai pusat sumber dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

13 Meningkatkan peran pemerintah daerah ProvinsiKabKota sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah

131 Terbitnya surat edaran tentang peningkatan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

132 Pemberian Banper pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

133 Pendampingan GPK dan guru SLB di setiap provinsi kabkota

4 URAIAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF SETIAP TAHUN

Rencana induk ini dibagi dalam tiga tahapTahap I (2017 ndash 2018) mencakup

Konsolidasi dan Implementasi Pendidikan Inklusif Rencana Tahap II (2019 ndash

2021) Pemantapan Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif dan Tahap

III (2022 ndash 2024) Peningkatan Mutu dan Budaya Inklusi

a Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2019

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 39

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019

dirumuskan dalam lima komponen yaitu Tema Tujuan Makro Lingkup

Program Strategi Pencapaian Output dan Outcome Evaluasi dan

Monitoring dan Sasaran

1) Tema

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 merupakan

tahun yang ke-3 dari keseluruhan rencana lima tahun Sebagai lanjutan

dari tahun ke-1 dan ke-2 tema yang ditetapkan harus memiliki kaitan dan

berkesinambungan dengan tema sebelumnya Di samping itu tema tahun

ke-3 ini juga mengacu pada tercapainya tema tahun terakhir (goal)

Berdasarkan hal tersebut tema-tema yang dikembangkan pada tahun

2019 adalah

a) Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan

inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

b) Perubahan sikap dalam menerima pendikan inklusif orang tua guru

dan pemangku penentingan dll

c) Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak

terjadi penolakan)

2) Tujuan makro

Tujuan makro merupakan tujuan esensial dari rencana induk

pengembangan pendidikan inklusif setiap tahun Tujuan makro untuk

tahun 2019 meliputi

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mengubah sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif dll

c) Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas

(tidak terjadi penolakan)

3) Lingkup Program

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 40

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Lingkup program merupakan area yang tercakup dalam satuan

program tertentu Adapun area yang tercakup dalam program tahun

2019 meliputi

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar

c) Pengembangan kapasitas SDM (guru kep sekolah orang tua

pemangku kepentingan )

d) Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih

inklusif

e) Pengembangan sikap orang tua guru dan pemangku kepentingan

dalam menerima pendikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Strategi capaian adalah aktivitas atau kegiatan yang dirancang untuk

mencapai tujuan suatu program Untuk mencapai tujuan dari rencana

induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2019 ditetapkan

strategi pencapaian yang meliputi

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar

c) Membangun kapasitas SDM (guru kep sekolah pengawas orang

tua pemangku kepentingan) melalui pendampingan studi lanjut

pelatihan dll

d) Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan

siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan

5) Output dan Outcome

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 41

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

Output dan outcome merupakan hasil yang diharapkan dapat dicapai

oleh rencana induk pengembangan pendidikan inklusif Adapun output

dan outcome rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun

2019 adalah

a) Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat

b) Semakin kuat kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan

pendidikan inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD dan SMP

c) Terjadinya perubahan sikap SDM (guru kepala sekolah

pengawas orang tua pemangku kepentingan) terhadap pendidikan

inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan aktivitas untuk melihat sejauh

mana rencana induk pengembangan pendidikan inklusif dapat dicapai

Capain pada evaluasi dan monitoring rencana induk pengembangan

pendidikan inklusif tahun 2018 difokuskan pada peningkatan

pemahaman dan cara memberikan pemahaman

7) Sasaran

Sasaran rencana induk pengembangan pendidikan inklusi pada tahun

2019 adalah SD dan SMP rujukan dan rintisan

b Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2020

Rencana induk pengembangan pendidikan inklusif tahun 2020

dirumuskan dalam lima komponen masing-masing komponen yang

dimaksud adalah sebagai berikut

1) Tema

Rancangan pengembangan induk pendidikan inklusif yang

dikembangkan pada tahun 2020 dirumuskan dalam beberapa tema

sebagai berikut

a) Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif

dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 42

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

b) Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif

pada jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK)

c) Terjadinya perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan

sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah

d) Terjadinya peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari

keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan

inklusif

2) Tujuan makroTerkait dengan tema-tema yang telah dirumuskan di atas maka

ditetapkan tujuan secara makro yang ingin dicapai pada tahun 2020

sebagai berikut

a) Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar di Tingkat

Nasional

b) Mendorong perintisan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada

jenjang pendidikan menengah (SMASMK) di Tingkat Nasional

c) Membangun pandangan kepada masyarakat secara luas bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah

d) Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Untuk mencapai tujuan makro sebagaimana yang telah dirumuskan

maka disusun program dengan lingkup sebagai berikut

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang

Seolah Daasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 43

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah

(SMASMK)

d) Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah

pengayaan dan bukan sebuah masalah

e) Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan

orang tua dan masyarakat dalam layanan pendidikan inklusif

4) Strategi Pencapaian

Untuk merealisasikan program sebagaimana yang telah dirumuskan

beradasarkan pada tujuan yang menjadi target capean di tahun 2020

akan di tempuh dengan beberapa cara sebagai berikut

a) Pendampingan 1 Perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah

jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMUSMK) dilakukan

melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah

yang telah menjadi memiliki pengelaman dalam penyelenggaraan

pendidikan inklusif Cara ini ditempuh agar penetapan jumlah dan

keterlaksanaannya dapat dikawal dengan baik dan data-datanya

terdekumentasikan dengan baik

b) Pendampingan 2 Pendampingan ke dua dilakukan pada sekolah-

sekolah yang telah melaksanakan (menjadi sekolah rujukan) untuk

memberi penguatan dalam praktik-praktik pendidikan secara

terbimbing dan komprehensip oleh para akhli pendidikan

c) Pembekalan Pembekalan yang dimaksud adalah memberikan

informasi kepada para tokoh masyarakat budayawan dan tokoh

agama tentang pendidikan inklusif dan pandangan bahwa

perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah

masalah Kompanye pendidikan melalui para tokoh ini dipandang

penting dan efektif di dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat secara luas

d) Pendampingan 3 pendampingan ke tiga lebih ditujukan kepada

orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah terdekat tentang

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 44

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

peningkatan kualitas layanan pendidikan inklusif Cara ini dapat

dlakukan pihak sekolah dengan memanfaatkan organisasi-

organisasi di tingkat kelurahan organisasi seperti PKK Posyandu

dll

5) Output dan Outcome

a) Output output yang diharapkan terjadinya peningkatan secara

kuantitatif sekolah-sekolah rujukan baik pada jenjang Sekolah

Dasar (SDSMP) maupun menengah (SMUSMK) yang

b) Outcome outcome yang diharapkan terjadinya penguatan

kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang tersebar

secara luas baik secara horizontal maupun vertical di Tingkat

Nasional

6) Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahun untuk melihat

perkembangan dan keterlaksanaan implementasi pendidikan inklusif

secara komprehensip di samping jumlah sekolah imbas yang dicapai

Pelaksanaan monitoring dilakukan secara terjadwal untuk melihat

progress keterlaksanaan permasalahan dan upaya-upaya yang

dilakukan sebagai bahan kajian dalam memberi tindakan lebih lanjut

7) Sasaran

Sasaran yang dimaksud adalah sekolah-sekolah penyelenggaran

pendidikan inklusif dan sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai

sekolah rintisan baik pada jenjang pendidikan dasar (SDSMP)

maupun menengah (SMUSMK) di Wilayah Tingkat Nasional

c Rancangan Rencana Induk Pengembangan tahun 2021

1) Tema

Rancangan rencara induk pengembangan pendidikan inklusif Tingkat

Nasional untuk tahun 2021 dibuat dalam dua tema yaitu

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 45

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

a) Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model

yang dikembangkan di Tingkat Nasional

b) Aktualisasi praktikkebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional

Tema tersebut diambil karena pada tahun 2021 adalah tahun

terakhir dari rencana induk pengembangan pendidikan inklusif

maka pada tahun tersebut Tingkat Nasional diharapkan sudah

memiliki model yang kokoh dan model terebut dapat

diaktualisasikan dalam secara operasional

2) Tujuan makro

Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Tingkat Nasional dalam

implementasi pendidikan inklusif pada tahun 2021 sebagai tahun

terakhir adalah sebagai berikut

a) Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara

pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

b) Mendorong perintisan dan penguatan pelaksanaan pendidikan

inklusif pada jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

c) Mewujudkan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif baik

pada jalur pendidikan formal non formal dan pendidikan informal di

Tingkat Nasional

3) Lingkup Program

Ruang lingkup program yang dikembangkan pada tahun 2021 meliputi

tiga hal yaitu

a) Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

b) Penguatan sekolah inklusif yang sudah berjalan pada jenjang SD

SMP SMA dan SMK

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 46

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

c) Perwujudan praktik kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di

Tingkat Nasional pada semua jalur dan jenjang pendidikan

(pendidikan formal non-formal dan pendidikan informal)

4) Strategi Pencapaian

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan strategi yang digunakan

pada tahun 2021 dilakukan sebagai berikut

a) Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan

penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

dan jenjang pendidikan menengah (SMASMK)

b) Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang

sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar dan

satuan pendidikan menengah

5) Output dan Outcome

Tahun 2021 sebagai tahun terakhir dari Rencana Induk

Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional maka output dan

outcome yang ingin dicapai adalah sebagai berikut

a) Semua Sekolah pada jenjang SD SMP dan SMASMK di Tingkat

Nasional sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif

b) Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan inklusif diukur dari indeks inklusi yang meliputi tiga

aspek utama yaitu aspek budaya inklusif kebijakan inklusif praktik

inkusif

6) Evaluasi dan Monitoring

Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi secara komprehesif dan

sistematis untuk melihat a) pemahaman dan sikap guru kepala

sekolah pengawas tentang pendidikan inklusif b) penerapan

pendidikan inklusif pada tingakt sekolah dan penyebaran jumlah

sekolah sekolah yang beorientasi inklus c) tingkat kesadaran dan GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 47

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

partisipasi orang tua masyarakatpemangku kepentingan serta unsur-

unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif

Harus bisa dipastikan bahwa pada akhit atahun 2021 Tingkat Nasional

sudah menacapai apa disebut dengan kota inklusif

7) Sasaran

Yang menjadi target sasaran program pengembangan pendidikan

inklusif tahun 2021 adalah semua jalur dan semua jenjang pendidikan

formal (SD SMP dan SMASMK rujukan dan rintisan) pendidikan non-

formal dan pendidikan informal

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 48

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

BAB V

PENUTUP

Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional disingkat (RIP)

merupakan rencana strategis pemerintah Tingkat Nasional untuk mewujudkan harapan

bahwa Tingkat Nasional ingin menjadi kota Inklusif Sebagai sebuah rencana yang baik

tentu saja proses penyusunannya dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai

berikut a) melakukan survey lapangan b) diskusi kelompok terarah c) lokakarya dan

diakhiri dengan seminar sebagai bentuk validasi terhadap isi rencana yang telah

dikembangkan Secara substansi dari RIP ini merujuk kepada kaidah-kaidah pendidikan

inklusif secara internasional

RIP ini berfungsi sebagai panduan dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan pendidikan inklusif selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-

2021 Tujuan utama yang ingin dicapai adalah mewujudkan praktik kebijakan dan

budaya pendidikan inklusif di Tingkat Nasional sehingga Tingkat Nasional menjadi

pelopor dalam implementasi pendidikan iklusif di Indonesia Keberhasilan dalam

implemenatsi sebuah rencana program akan sangat tergantung kepada kesungguhan

dalam melaksanakannya bagaimanapun baiknya sebuah rencana akan menjadi tidak

berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sunggguh Oleh karena itu

kesungguhan dalam melasanakannya menjadi sangat penting

Sebagai sebuah rencana tentu saja mengandung kelemahan dan kekurangan

oleh karena itu dalam proses implementasinya RIP ini terbuka untuk diperbaiki dan

dikoreksi sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat diatasi dengan baik

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 49

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL 2019-2024 NAT GRAND DESIGN

DAFTAR PUSTAKA

Booth T amp Ainscow M 2002 Indeks for Inclusion Developing Learning and Particapation in Schools London Centre for studies on Inclusive Education

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

Jen ZA Hans2006 Managemen Strategi dan Perubahan Lembang Sespen Polri (makalah tidak diterbitkan)

Sunanto J 2009 Profil Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar di Tingkat Nasional Laporan Penelitian Bandung Universitas Pendidikan Indonesia

UNESCO (2003) Overcoming Exclusion through Inclusive Approaches in Education A

Challenge and a Vision (conceptual paper)

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

UNESCO dan PLAN Indonesia 2006 Deklarasi Dunia tentang Pernyataan Salamanca Pendidikan untuk Semua Jomtien tahun 1990 Kompendium Perjanjian Hukum dan Peraturan Menjamin Semua Anak Memperoleh Kesamaan Hak untuk Kualitas Pendidikan dalam Cara Inklusif Jakarta UNESCO Office

Deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 UNESCO 2006

GRAND DESIGNRENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF NASIONAL 2019-2024 50

  • BAB I PENDAHULUAN
    • A Latar Belakang
    • B Tujuan
    • C Permasalahan
    • D Hasil yang diharapkan
      • BAB II KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF
        • A Analisis Konseptual Tentang Pendidikan Inklusif
        • B Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Konsep Pendidikan Inklusif
          • BAB III METODOLOGI
            • A Pendekatan
            • B Metode
            • C Tahapan Kegiatan
              • BAB IV RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019-2024
                • A GAMBARAN SINGKAT PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • B TANTANGAN DAN PELUANG DALAM IMPEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI TINGKAT NASIONAL
                • C URAIAN RENCANA INDUK
                  • BAB V PENUTUP
                  • DAFTAR PUSTAKA