BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2701/3/BAB II.pdf · A. Latar Belakang...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/2701/3/BAB II.pdf · A. Latar Belakang...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa.
Peran karya sastra sangat penting bagi masyarakat, karena karya sastra sangat
mempengaruhi kehidupan sosial. Sebagai anggota masyarakat, pengarang merasa
terlibat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan masyrakatnya, derita
masyarakatnya, persoalan masyarakatnya dan dilema masyarakat adalah miliknya.
Pengarang sebagai seseorang yang selalu merasa terlibat, ia harus memberikan usaha
untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui
masyarakat, tetapi dia harus bisa menunjukan dengan tepat masalah sosial, tanpa ia
sendiri menyodorkan penyelesaiannya. Penyelesaian itu tergantung dari orang-orang
yang berwenang, politikus atau negarawan.
Sebagai produk masyarakat itu, sastra mampu menjadi cermin dari kehidupan
masyarakat. Melalui karya sastra, pengarang mengungkapkan tentang suka duka
masyarakat kehidupan masyarakat yang diketahui. Kehidupan yang menyangkut
hubungan antar manusia ditentukan dan dipengaruhi oleh tatanan masyarakat yang
ada. Begitu pula bila dikaitkan dengan sastra, karena sastra merupakan karya yang
dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan tuntutan emosional masyarakat yang
berlaku, sehingga sastra tidak bisa terlepas dari realitas kehidupan sosial masyarakat.
Kritik sosial merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang
bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya suatu sistem sosial atau
proses bermasyarakat. Salah satu bentuk karya sastra itu adalah lirik lagu.
1
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
2
Lirik lagu merupakan hasil ekspresi jiwa seorang penulis yang merasakan,
mengalami, dan mengetahui permasalahan-permasalahan sosial yang terdapat dalam
masyarakat sebagai lingkungan hidupnya. Pada intinya lirik lagu merupakan salah
satu karya sastra yang sama dengan puisi. Kesamaan-kesamaan tersebut di antaranya
terdapat pada unsur bunyi yang merupakan hasil penataan kata dalam struktur kalimat,
rima atau bunyi-bunyi yang sama dan diulang baik dalam satuan kalimat maupun pada
kalimat-kalimat berikutnya disebut asonansi. Asonansi atau keruntutan vokal yang
ditandai oleh persamaan bunyi vokal pada satu kalimat akan menghasilkan sebuah
irama. Irama sendiri merupakan paduan bunyi yang menimbulkan aspek musikalitas
atau ritme tertentu pada sebuah lagu. Untuk menanggapi suatu fenomena yang terjadi
di masyarakat juga dapat mealaui lirik lagu. Hal itulah yang menjadikan karya sastra
sangat dekat dengan aspirasi masyarakat.
Band Efek Rumah Kaca merupakan band indie yang berasal dari daerah
jakarta. Dengan lirik-lirik yang mengangkat kritik sosial terhadap fenomena yang
terjadi, menjadi ciri khas bagi band ini. Masalah-masalah yang kerap terjadi dikritik
oleh band Efek Rumah Kaca sebagai ide pokok dalam pembuatan lirik lagu yaitu
tentang sosial, politik dan lingkungan hidup di Indonesia. Band Efek Rumah Kaca
menyalurkan aspirasi masyarakat lewat lirik lagu, karena menurut mereka
menyalurkan aspirasi melalui karya sastra khususnya lirik lagu yang merupakan
bidang mereka dirasa lebih mengena dan lebih efektif.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti memilih menganalisis kritik sosial
dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca yang berkaitan dengan kritik terhadap
pemerintah, kritik terhadap penguasa, kritik terhadap ekonomi sebagai penelitian ini.
Dengan alasan karena penulis kagum dengan keberanian personil-personil band Efek
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
3
Rumah Kaca yang berani menyuarakan isi hatinya, mempunyai sifat sosial,
nasionalisme tinggi dan kepedulian terhadap masyarakat lewat lagu, sehingga
menghasilkan karya-karya yang bagus. Rasa kekaguman itu merambah pada lirik-lirik
lagunya. Lagu-lagunya yang bercerita tentang rasa kritik sosialnya terhadap
pemerintah Indonesia dan masyarakat-masyarakat yang sangat dicintainya, menyentuh
tentang kehidupan sosial pada masyarakat.
Di dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca sangat menarik serta bersikap apa
adanya, sehingga melalui lirik lagu tersebut pengarang menampilkan kritik sosialnya
yang berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa, kritik
terhadap ekonomi yaitu pada lagu Jalang, lagu ini menceritakan tentang kekuasaan
yang dipegang penuh pemerintah. Mosi Tidak Percaya, lagu ini menceritakan tentang
ketidak percayaan masyarakat terhadap politik di Indonesia. Di Udara, lagu ini
menceritakan tentang penindasan penguasa terhadap rakyatnya. Lagu Kesepian, lagu
ini menceritakan tentang pengharapan janji yang telah di janjikan penguasa. Banyak
Asap di Sana, lagu ini menceritakan tentang sempitnya lapangan kerja. Fenomena-
fenomena yang terdapat pada lirik lagu band Efek Rumah Kaca sangat
menggambarkan tentang sebuah kritik sosial yang terdapat pada sebuah kehidupan.
Kritik tersebut menunjukan kepedulian dan keprihatinan pengarang terhadap
lingkungan sekitarnya, sehingga sangat tepat dikatakan sastra cermin masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang peneliti rumuskan
yaitu:
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
4
1. Kritik sosial apa saja yang terdapat dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca yang
berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa dan kritik
terhadap ekonomi?
2. Bagaimana relasi kritik sosial dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca dengan
masyarakat yang berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap
penguasa dan kritik terhadap ekonomi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mendeskripsikan kritik sosial dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca yang
berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik terhadap penguasa dan kritik
terhadap ekonomi.
2. Mendeskripsikan relasi kritik sosial dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca
dengan masyarakat yang berkaitan dengan kritik terhadap pemerintah, kritik
terhadap penguasa dan kritik terhadap ekonomi.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian karya sastra dilakukan karena memiliki manfaat tertentu bagi
seseorang, karena karya sastra merupakan cermin yang terjadi di masyaraka. Karya
sastra yang di bangun pengarang untuk memberikan suatu tanggapan baik atau
buruknya fenomena tersebut juga memberikan manfaat, seperti halnya penelitian
dengan judul Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu Band Efek Rumah Kaca (Kajian
Sosiologi Sastra) juga memiliki manfaat diantaranya:
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
5
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
pandangan kritik sosial yang diterapkan pada sistem pemerintahan Indonesia.
Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
yang berguna untuk ilmu sastra khususnya dalam bidang analisis sosiologi sastra. Bagi
pembaca, penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan pembaca tentang bentuk-
bentuk kritik sosial yang terdapat dalam lirik lagu band Efek Rumah Kaca dengan
keadaan sosial pada saat ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pembaca agar lebih kritis untuk mencari solusi mengenai permasalahan yang
terjadi disekitarnya serta memberikan banyak informasi atas hasil analisis
penelitian ini.
b. Bagi peneliti dalam hal ini melakukan penelitian berupaya menerapkan ilmu yang
dimiliki serta berbagai wacana tentang beberapa solusi permasalahan yang terjadi
dalam masyarakat berkaitan dengan kritik sosial dalam lirik lagu band Efek
Rumah Kaca.
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Lirik Lagu
Menurut Muliono (2007: 678) lirik mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya
sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian.
Dalam menggunakan lirik seorang penyair/pencipta lagu itu harus benar-benar pandai
dalam mengolah kata. Sedangkan lagu (nyanyian) merupakan hasil karya seni
hubungan dari seni suara dan seni bahasa, sebagai karya seni suara melibatkan melodi
dan warna suara penyanyi. Menurut Noor (2004: 24) lirik adalah ungkapan perasaan
pengarang. Lirik inilah yang sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak, yakni karya
sastra yang berisi ekspresi (curahan) perasaan pribadi yang lebih mengutamakan cara
mengekspresikannya. Bentuk karya sastra tersebut merupakan sebuah lirik lagu.
Melalui lagu, manusia mengekspresikan perasaan, harapan, aspirasi, dan cita-cita, yang
merepresentasikan pandangan hidup dan semangat zamannya. Oleh karena itu, melalui
kesenian, kita juga bisa menangkap ide-ide dan semangat yang mewarnai pergulatan
zaman bersangkutan.
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa lirik lagu merupakan
ekspresi seorang penyair dari dalam batinnya tentang sesuatu yang sudah dilihat,
didengar maupun dialami. Lirik lagu mempunyai kesamaan dengan sajak hanya saja
dalam lirik lagu juga mempunyai kekhususan tersendiri karena penuangan ide lewat
lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu
dan warna suara penyanyinya. Sebuah lirik lagu pada intinya sama dengan puisi,
karena pada keduanya mempunyai ciri yang sama yaitu keduanya terdapat struktur
6
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
7
bentuk dan makna. Lirik lagu terbentuk dari bahasa yang dihasilkan dari komunikasi
antara pencipta lagu dengan masyarakat penikmat lagu sebagai wacana tulis, karena
disampaikan dengan media tulis pada sampul albumnya. Lirik lagu juga mempunyai
kekhususan tersendiri karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi
dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu.
B. Kritik Sosial dalam Karya Sastra
1. Pengertian Kritik Sosial
Kritik Sosial merupakan istilah yang dibentuk dari kata kritik dan sosial.
Menurut Suyitno (2009: 1) kata kritik berasal dari bahasa Yunani Kuno krites untuk
menyebut hakim. Kata benda krites itu berasal dari kata kerja krinein yang berarti
menghakimi. Kata krinein merupakan pangkal dari kata benda kriterion yang berarti
dasar penghakiman. Kemudian timbul kata kritikos yang diartikan sebagai hakim
karya sastra. Menurut Pradopo (2002: 32) Kritik sastra merupakan bidang studi sastra
untuk “menghakimi” karya sastra, untuk memberi penilaian atau keputusan mengenai
bermutu atau tidaknya suatu karya sastra. Dalam kritik sastra, suatu karya sastra
diuraikan (dianalisis) unsur-unsurnya atau norma-normanya, diselidiki, diperiksa satu
per satu, kemudian ditentukan berdasarkan “hukum-hukum” penilaian karya sastra,
bernilai atau kurang bernilainya karya sastra itu. Karena itu hasil dari kritik sastra
biasanya mencakup dua hal yaitu baik dan buruk. Pada proses penciptaan sebuah
karya, tidak jarang pengarang atau pencipta lagu (seniman) menyelipkan pesan-pesan
sosial yang hendak disampaikan kepada pembaca. Diantaranya dapat berupa kritik
sosial yang sengaja dihadirkan untuk disampaikan kepada para penikmat sastra.
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
8
Kritik sosial yang dihadirkan dalam sebuah karya sastra menjadi penting
peranannya, ketika seorang pengarang tersebut di dalam melahirkan karya sastranya
mempunyai tujuan. Menurut Fananie (2000: 20) kritik sastra adalah semacam
pertimbangan untuk menunjukkan kekuatan atau kebagusan dan juga kekurangan
yang terdapat dalam karya sastra. Sedangkan menurut Ratna (2008: 243), bahwa karya
seni, khususnya sastra merupakan alat atau media untuk menyatukan individu,
kelompok, suku, dan bahkan antar bangsa. Karya sastra dapat juga dijadikan sebagai
sarana aspirasi masyarakat dan dapat pula dikatakan sebagai perjuangan non fisik,
selanjutnya juga ditambahkan bahwa sastra bisa disampaikan melalui sarana gaya
bahasa, peribahasa, kiasan semboyan dan berbagai manifestasi metaforis dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut Raymond Williams dalam Susanto (2012: 185) mengembangkan
bentuk-bentuk kritik sosial yang bersifat radikal terhadap berbagai bidang seperti
kekuasaan, politik, ekonomi, dan budaya para kelas penguasa. Bentuk kritik sosial
tersebut merupakan suatu tanggapan atau penilaian baik atau buruknya fenomena-
fenomena yang terjadi di masyarakat. Dalam kehidupan bersama terdapat ilmu
masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota
golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan dan
masyarakat), dengan ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agamanya, tingkah laku
serta keseniannya atau yang disebut sebagai kebudayaan yang meliputi segala segi
kehidupannya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kritik sosial dalam
karya sastra merupakan upaya yang dilakukan seorang pengarang, dengan cara
memberikan suatu tanggapan terhadap persoalan-persoalan yang dilihat pada
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
9
masyarakat. Tanggapan yang disertai pertimbangan baik buruknya fenomena yang
terjadi di masyarakat melalui sebuah hasil karya, bermaksud untuk mengerti kejadian-
kejadian dalam masyarakat supaya dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam
kehidupan bersama terhadap persoalan yang muncul karena kepentingan sosial yang
berbeda pada setiap bentuk masyarakat, baik secara individu maupun kelompok.
2. Bentuk Kritik Sosial
a. Kritik terhadap Pemerintah
Pemerintah merupakan organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat
kebijakan dalam bentuk (penerapan hukum dan undang-undang) di kawasan tertentu.
Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka. Lahirnya
pemerintahan pada awalnya adalah untuk menjaga suatu sistem ketertiban di dalam
masyasrakat, sehingga masyarakat tersebut bisa menjalankan kehidupan secara wajar.
Pemerintah merupakan suatu gejala yang berlangsung dalam kehidupan
bermasyarakat yaitu hubungan antara manusia dengan setiap kelompok termasuk
dalam keluarga.
Rosyada dkk (2000: 47) mengemukakan pemerintah adalah alat kelengkapan
negara yang bertugas memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan negara.
Kritik dari masyarakat berfungsi sebagai kontrol terhadap pemerintah untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Ketika pemerintah mampu menjalankan tugas
sesuai dengan fungsinya maka kehidupan dalam negara ini akan berjalan kondusif.
Oleh karena itu pemerintah harus memperbaiki sistem-sistem yang belum sepenuhnya
berpihak kepada rakyat.
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
10
b. Kritik terhadap Penguasa
Mahyudin (2009: 218) mengatakan bahwa kekuasaan merupakan kemampuan
pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa sehingga
tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan pelaku yang
mempunyai kekuasaan. Prinsip dalam kepemimpinan yaitu adanya hubungan antara
pemimpin dengan yang dipimpin. pemimpin yang efektif menyadari dan mengelola
secara sadar dinamika hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin.
Keberhasilan seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsinya tidak hanya
ditentukan oleh salah satu aspek semata-mata, melainkan antara sifat, perilaku, dan
kekuasaan saling menentukan sesuai dengan situasi yang mendukungnya. Kekuasaan
pengaruh mempunyai peranan sebagai daya dorong bagi setiap pemimpin dalam
mempengaruhi, menggerakkan, dan mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah
pencapaian tujuan organisasi.
Ketika kekuasaan hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa
memperdulikan kepentingan rakyat maka rakyat kecil akan semakin dikesampingkan.
Kekuasaan juga bukan hanya dimiliki oleh para pejabat pemerintah. Namun,
kekuasaan juga dimiliki oleh seseorang yang mempunyai taraf ekonomi tinggi.
Banyak kasus hukum yang tidak tuntas dan tidak diketahui penyelesaiannya. Hal
tersebut dikarenakan hukum di Indonesia masih ternilai dengan angka, sehingga masih
ada oknum jaksa yang terkena kasus suap dan korupsi yang dilakukan oleh para
penguasa.
c. Kritik terhadap Ekonomi
Ekonomi merupakan sebuah bidang ilmu tentang sumber daya material
individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
11
menghadapi masalah ekonomi. masalah ekonomi yang dijalani manusia adalah
kebutuhan manusia yang tidak akan pernah habis. Untuk mencapai kemakmuran dan
kebutuhannya, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan dengan pertimbangan
yang baik berdasarkan skala prioritas.
Menurut Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (2008: 14)
secara umum ekonomi didefinisikan sebagai perlakuan manusia dalam menggunakan
sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia. Jadi
ekonomi merupakan sebuah proses kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber
daya untuk menghasilkan barang maupun jasa demi terpenuhinya kebutuhan manusia.
Tingkat perekonomian sebuah negara akan mempengaruhi daya hidup rakyatnya.
Apabila tingkat ekonominya tinggi maka akan menyejahterakan rakyatnya, dan
apabila perekonomian sebuah negara lemah maka akan membuat rakyat sulit untuk
memperoleh kehidupan yang layak.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun
kemiskinan masih menjadi hal yang cukup dominan dikalangan masyarakat Indonesia.
Terjadinya kesenjangan masalah ekonomi kelas atas dan kelas bawah juga terjadi.
Adanya penggusuran perumahan padat penduduk tanpa jalan keluar, kenaikan harga
bahan pokok yang tidak terkontrol, undang-undang ketenagakerjaan yang
memberlakukan sistem kontrak merupakan keputusan atau kebijakan pemerintah yang
dirasa kurang berpihak pada rakyat kecil atau miskin.
C. Relasi Kritik Sosial dalam Masyarakat
1. Kritik terhadap Pemerintah
Menurut Rosyada dkk (2000: 47) pemerintah adalah alat kelengkapan negara
yang bertugas memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan negara. Kritik dari
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
12
masyarakat berfungsi sebagai kontrol terhadap pemerintah untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Apabila dalam pemerintah mengambil hak kekuasaan penuh,
maka dikatakan sebagai keotoritasan kekuasaan yang menimbulkan bentuk kebebasan
masyarakat tidak ada salah satunya adalah aspirasi masyarakat yang terkekang.
Adapun relasi kritk sosial terhadap pemerintah mengenai otoritas kekuasaan yaitu
kekuasaan yang dipegang penuh oleh pemerintah, terdapat pada kutipan berita berikut
Dijaman awal orde baru dengan pemerintahannya Soeharto adalah
angin segar bagi rakyat Indonesia. Awal orde baru Rakyat Indonesia
mengharapkan adanya perubahan. Merubah keterpuukan yang dialami saat
orde lama. Pemerintah pada saat itu dituntut harus memulihkan di segala
aspek. Antara lain, ekonomi, politik dan psikologis rakyat Indonesia yang
harus bangkit. Pada saat itu Indonesia secara perlahan-lahan mulai bangkit,
Ekonomi di Indonesia pun mulai maju pesat. Namun, tidak dengan media pers.
Media Pers saat jaman orde baru mulai terkekang. Media Pers yang berharap
dengan angin segar sebuah kebebasan malah sangat di kekang oleh pemerinta.
Pers tidak diperbolehkan memberitakan mengenai berita miring yang berada di
seputar pemerintahan. Jika ada yang berani mengkritik atau mempublikasikan
mengenai pemerintahan pada saat itu ada sebuah ancaman keras dan tentu juga
akan mengancam penerbitannya. (Redaktur Kompasiana, 19 Maret 2013).
Kutipan tersebut membuktikan bahwa kritik terhadap pemerintah terjadi
didalam masyarakat yaitu adanya otoritas kekuasaan. Masyarakat yang tinggal di
dalam negara yang memiliki sistem pemerintahan otoriter harus memiliki segala
ketentuan pemerintahan tanpa terkecuali, masyarakat pun tidak diberi kebebasan
untuk berpendapat atau bersuara begitu juga tentang hak asasi manusia yang tidak
menjadi prioritas. Rakyat yang paham dengan persoalan negara akan dianggap
melenceng dari ideologi negara dan tidak memahami aturan. Pemerintah selalu ingin
dianggap seperti dewa, yang harus dipatuhi dan harus dituruti, sedangkan rakyat
dianggap tidak punya hak untuk bersuara mengenai persoalan pemerintah, dari sinilah
rakyat merasa tidak diakui.
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
13
2. Kritik terhadap Penguasa
Keberhasilan seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsinya tidak hanya
ditentukan oleh salah satu aspek semata-mata, melainkan antara sifat, perilaku, dan
kekuasaan saling menentukan sesuai dengan situasi yang mendukungnya. Kekuasaan
pengaruh mempunyai peranan sebagai daya dorong bagi setiap pemimpin dalam
mempengaruhi, menggerakkan, dan mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah
pencapaian tujuan organisasi. Menurut Mahyudin (2009: 218) kekuasaan merupakan
kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa
sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan pelaku yang
mempunyai kekuasaan. Prinsip dalam kepemimpinan yaitu adanya hubungan antara
pemimpin dengan yang dipimpin. pemimpin yang efektif menyadari dan mengelola
secara sadar dinamika hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin. Ketika
kekuasaan pada pemimpin hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa
memperdulikan kepentingan rakyat maka rakyat kecil akan semakin dikesampingkan.
Kekuasaan juga bukan hanya dimiliki oleh para pejabat pemerintah. Namun,
kekuasaan juga dimiliki oleh seseorang yang mempunyai taraf ekonomi tinggi.
Banyak kasus hukum yang tidak tuntas dan tidak diketahui penyelesaiannya. Adapun
relasi kritk sosial terhadap penguasa mengenai penindasan terhadap rakyat terdapat
pada kutipan berita berikut :
Pola penghasutan yang berujung PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
kerap terjadi jika buruh membentuk serikat pekerja atau demonstrasi. Pada
kasus lain, buruh dituduh mencemarkan nama baik jika dia berhasil
membongkar skandal korupsi di perusahaan.
Penyebab tak banyak perubahan atas nasib buruh, kata Nurkholis,
lantaran ada simbiosis mutualisme antara pemodal alias pemilik perusahaan
dengan pihak aparat hukum sehingga kaum buruh makin kesulitan
mendapatkan haknya. "Pembekingan aparat pada perusahaan yang membayar
sudah jamak itu," kata Nurkholis. (Baca: Kisah Buruh Panci yang Kabur dan
Ditangkap Tentara).
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
14
Kasus terakhir adalah kasus perbudakan buruh panci Sepatan. Pada
Jumat, 3 Mei lalu, Kepolisian Resor Kota Tanggerang menggerebrek CV
Cahaya Logam milik Yuki Irawan di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak
Wangi, Sepatan. Dari penggerebekan itu ditemukan 34 buruh pabrik yang
disekap dan diperlakukan tidak manusiawi. Mereka ditemukan dengan pakaian
kotor dan menderita penyakit kulit. (Achmad, 12 mei 2013).
Kutipan berita berikut membuktikan bahwa kritik terhadap penguasa terjadi di
dalam masyarakat yaitu bentuk sebuah penindasan penguasa terhadap rakyat biasa.
Penindasan terhadap seseorang tanpa mematuhi aturan hukum dan tindakan yang tidak
berperi kemanusiaan menyebabkan dampak kebencian. Dengan adanya drajat
kekuasaan yang jauh lebih berkuasa dibandingkan dengan bawahannya. Teror yang
dilakukan oleh penguasa terhadap bawahannya merupakan penyelewangan terhadap
aturan-aturan yang berlaku membuat resah masyarakat untuk memperoleh kehidupan
yang layak. Kepentingan individu baik secara moral dan material memang menjadi
kebutuhan pokok di dunia ini. Akan tetapi, jika kepentingan individu tersebut
berlebihan dan menyebabkan keresahan dan kesengsaraan bagi orang lain maka sifat
keserekahan akan muncul.
3. Kritik terhadap Ekonomi
Tingkat perekonomian sebuah negara akan mempengaruhi daya hidup
rakyatnya apabila tingkat ekonominya tinggi maka akan menyejahterakan rakyatnya,
dan apabila perekonomian sebuah negara lemah maka akan membuat rakyat sulit
untuk memperoleh kehidupan yang layak. Menurut Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Ekonomi Islam (2008: 14) secara umum ekonomi didefinisikan
sebagai perlakuan manusia dalam menggunakan sumber daya untuk memproduksi
barang dan jasa yang dibutuhkan manusia. Jadi ekonomi merupakan sebuah proses
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
15
kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya untuk menghasilkan barang
maupun jasa demi terpenuhinya kebutuhan manusia. Untuk mencapai kemakmuran
dan kebutuhannya, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan dengan
pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas. Lapangan kerja merupakan
wadah dimana manusia membutuhkan suatu materi untuk mencapai taraf hidup yang
sesuai. Tetapi untuk memperoleh pekerjaan sesuai kebutuhan hidup, tidak semudah
yang dibayangkan. Adapun relasi kritk sosial terhadap ekonomi mengenai sempitnya
lapangan kerja terdapat pada kutipan berita berikut :
Pernah tidak terbayang oleh diri kita kalau kita selesai sekolah pasti
akan mendapat pekerjaan. Saya kira hampir setiap insan sudah mencanangkan
hal ini jauh-jauh hari sebelum ijazah ada ditangan. Minimal 1 tahun
menganggur untuk mengenal pasar bursa tenaga kerja, dan setelah itu
pekerjaan sudah harus kita miliki.
Pernah tidak membuat target bahwa begitu lamaran pekerjaan berhasil
maka dalam waktu 6 bulan kita sudah menikah. Saya kira kita semua pernah
punya cita-cita seperti ini. Saya sendiri malah pernah ketemu dengan corat-
coret yang lucu milik pribadi ketika baru saja tamat SMA. Alangkah naif nya
saya ketika itu, saya kira begitu saya menyelesaikan studi maka semua pintu
kantor perusahaan akan terbuka dengan ramah untuk saya. Nyatanya tidak
demikian.
Sejak tahun 1988 bermunculan bursa tenaga kerja baik itu melalui
Departemen Tenaga Kerja dan partikulir/pihak swasta. Bagusnya bursa tenaga
kerja dikala itu sangat tertib dan teratur dan benar-benar ada kontak dengan
perusahaan-perusahaan. Sehingga kalau kita memang benar-benar memiliki
skill ditunjang oleh pendidikan yang baik, maka akan cepat tersalurkan. Untuk
beberapa perusahaan PMA hal ini sangat disenangi, karena mereka tidak perlu
memasang iklan di surat khabar untuk mencarinya tetapi cukup mendapat
penawaran dari bursa tenaga kerja ini, dan juga dianggap murah oleh
perusahaan swasta tsb karena tidak usah ada perjanjian kontrak tentang bayar
membayar, paling sebagai uang balas jasa saja. Disamping itu Bursa tenaga
kerja akan meminta uang administrasi kepada pencari kerja. Pendaftaran juga
ada jangka waktu berlakunya, seperti untuk 3 bulan atau 6 bulan, dan selama
waktu itu maka bursa tenaga kerja akan berusaha mencari pekerjaan untuk kita.
Oleh karena pada jaman itu Hp belum ada, maka kita sendiri sebagai pencari
kerja harus selalu rajin datang menge-check apakah sudah ada lowongan
pekerjaan. Dan kalau ada maka mereka membuatkan surat pengantar kepada
kita untuk dibawa ke perusahaan ybs. (Redaktur Blog Betul, 2010).
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014
16
Kutipan berita berikut membuktikan bahwa kritik terhadap ekonomi terjadi di
dalam masyarakat yaitu tentang sempitnya lapangan kerja. Kurangnya lapangan kerja
mengakibatkan banyaknya pengangguran. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan akan berkurang. Banyaknya pengangguran akan mengakibatkan
pendapatan nasional berkurang. Pengangguran yang tinggi juga berdampak
kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin
meningkat.
Kritik Sosial Dalam..., Tri Bagus Permana, FKIP, UMP, 2014