BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu...

9
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. public relation dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus dapat membangun citra perusaaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif. Public relations perusahaan harus dapat secerdik mungkin dalam menyusun strategi untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman yang semakin banyak persaingan ini. Dunia PR saat ini sudah memasuki era yang disebut era kompetisi, dimana pembentukan, pemeliharaan dan pembentukan citra menjadi sangat penting. Dengan banyaknya perusahaan, maka persaingan makin ketat. Peran PR bukan hanya menyebarkan informasi kepada khalayak agar mendapatkan opini dan penangkapan kesan mereka terhadap perusahaan. PR juga harus bias membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu pekerjaan humas tidak terlepas dari komunikasi dua arah. Salah satu tugas PR perusahaan dalah meningkatan brand awareness produk. Brand awareness atau kesadaran merek merupakan salah satu cara untuk mengukur efektivitas pemasaran yang diukur oleh kemampuan pelanggan untuk mengenali dan mengingat nama, gambar atau tanda-tanda lain yang terkait dengan merek tertentu. Brand awareness pemicu penting dalam brand yang kuat. Penelitian terdahulu telah

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali

agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. public relation dianggap

menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus dapat

membangun citra perusaaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut

positif.

Public relations perusahaan harus dapat secerdik mungkin dalam menyusun

strategi untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman yang

semakin banyak persaingan ini. Dunia PR saat ini sudah memasuki era yang disebut era

kompetisi, dimana pembentukan, pemeliharaan dan pembentukan citra menjadi sangat

penting.

Dengan banyaknya perusahaan, maka persaingan makin ketat. Peran PR bukan

hanya menyebarkan informasi kepada khalayak agar mendapatkan opini dan

penangkapan kesan mereka terhadap perusahaan. PR juga harus bias membangun

kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu pekerjaan humas tidak terlepas

dari komunikasi dua arah.

Salah satu tugas PR perusahaan dalah meningkatan brand awareness produk.

Brand awareness atau kesadaran merek merupakan salah satu cara untuk mengukur

efektivitas pemasaran yang diukur oleh kemampuan pelanggan untuk mengenali dan

mengingat nama, gambar atau tanda-tanda lain yang terkait dengan merek tertentu.

Brand awareness pemicu penting dalam brand yang kuat. Penelitian terdahulu telah

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

2

menunjukan bahwa brand awareness memiliki korelasi yang tinggi dengan intensitas

pembelian, pangsa pasar dan ekuitas merek penting lainnya.

Seiring dengan pesatnya perkembangan industri di era globalisasi menuntut

adanya perubahan paradigma pemasaran dimana setiap produk atau perusahaan harus

memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar mampu bersaing dengan

produk lainnya, mempertahankan konsumen serta meluaskan pangsa pasar. Perusahaan

seharusnya dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen melalui produk yang

berkualitas dengan harga yang sesuai dan bukan hanya janji yang berlebihan (over

promise) melalui iklan yang hanya akan membuat konsumen semakin berharap. Dan

ketika janji itu tidak terpenuhi konsumen akan merasa kecewa dan sangat mungkin akan

beralih ke merek lain.

Selain produk yang berkualitas, kegiatan yang sering dilakukan dengan

melibatkan konsumen juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap kesadaran pada merk

sebuah produk. Hal tersebut sangat mungkin memberikan dampak keputusan pembelian

konsumen terhadap produk. Terdapatnya pesaing (competitor) menyebabkan

perusahaan harus bekerja lebih giat guna menciptakan kesadaran merek yang bernilai

lebih dibandingkan pesaing.

Brand awareness adalah salah satu faktor penting yang diperlukan pelaku pasar

dalam stategi humas.Tiap pelaku pasar berlomba-lomba membangun kesadaran

konsumen untuk mengingat brand miliknya. Dengan membangun brand yang kuat

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

3

mendapatkan kepercayaan dihati konsumen sehingga produk selalu diingat oleh konsumen. Hal

ini yang memicu tingginya intensitas konsumen untuk membeli produk. Banyaknya daya beli

konsumen akan mengiringi pertumbuhan keuntungan bagi perusahaan.

Public Relation CV.Consina Segara Alam melakukan strategi kepada konsumen dengan

cara mengajak konsumen berkemah dengan menggunakan alat-alat outdoor prodak Consina agar

konsumen lebih aware lagi dengan produk-produk yang ada di Consina.

Maka dari itu sesuai dengan latar belakang yang sudah ditulis dalam penelitian ini akan

membahas tentang “Strategi Public Relations CV. Consina Segara Alam Dalam

Meningkatkan Brand Awareness”

1.2.Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Untuk mengetahui secara langsung dan mendalami tentang strategi Public Relations CV.

Consina Segara Alam dalam meningkatkan brand awareness.

1.2.2. Tujuan

Tujuan dan penelitian yang dilakukan adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

program diploma III Program Studi Hubungan Masyarakat Akademi Komunikasi BSI Jakarta.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

4

1.3.Metode Penelitian

Metode penilitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka

untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang telah

didapatkan tersebut.

1.3.1 Teknik Pengumpulan Data

A.Observasi

Menurut observasi adalah pengujian dengan maksud atau tujuan tertentu mengenai sesuatu,

khususnya dengan tujuan untuk mengumpulkan fakta, satu skor nilai, satu verbalisasi atau

pengungkapan dengan kata-kata segala sesuatu yang telah diamati. “Observasi adalah

merupakan suatu pengamatan secara langsung dengan sistematis terhadap gejala-gejala yang

hendak diteliti.” (Pasolong, 2013, p. 131)

Secara harfiah, penelitian observasi adalah pengamatan, tetapi tentu berbeda antara

pengamatan dalam arti sehari-hari dan penelitian ilmiah. Observasi dalam penelitian ilmiah

biasanya memiliki ciri-ciri, yakni:

1. Pemilihan. Ketika mengobservasi sesuatu hal, seorang peneliti mengedit dan

memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menunjang tujuan penelitian. Tidak semua

peristiwa atau perilaku yang ada di lapangan dialamati oleh peneliti.

2. Pengubahan. Peneliti memiliki kewenangan untuk memberikan perlakuan terhadap

setting objek yang di amatinya tanpa mengubah kewajaran untuk tujuan penelitian.

3. Pengodean. Peneliti mentransfer hal-hal yang menjadi objek pengamatannya ke dalam

kode-kode tertentu sehingga perilaku objek tersebut menjadi lebih sederhana, misalnya

pengangkaan (nilai) dan frekuensi.

4. Pencatatan. Peneliti merekam kejadian-kejadian yang ditemui kedalam catatan lapangan

kategori atau media pencatat lainnya. (Bajari, 2015, p. 97)

Menurut Sutrisno Hadi Observasi merupakan “suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. (Sugiyono, 2013, p. 145)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

5

Menurut definisi-definisi diatas dapat disimpulkan, obsevasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke tempat penelitian guna mendapatkan

informasi yang lebih akurat.

B.Wawancara

Menurut Setyadin Wawancara adalah ”suatu percakapan yang diarahkan pada suatu

masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih

berhadapan secara fisik”. (Gunawan, 2013, p. 160)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat interaksi dan

komunikasi untuk mengungkap tenttang sikap, kelakuan, pengalaman, cita-cita serta

harapan responden. Variable-variabel yang berpengaruh terhadap wawancara adalah (1)

pewawancara (interviewer), (2) responden (interviewee), (3) pedoman wawancara, (4)

rapport seta (5) situasi wawancara. (Bajari, 2015, p. 101)

Menurut Esterberg “wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu”.(Sugiyono, 2013, p. 231)

Menurut definisi-definisi diatas, wawancara merupakan suatu percakapan yang diarahkan

pada suatu topik tertentu dengan tujuan mendapatkan informasi lebih lanjut dari narasumber

kepada peneliti. Melalui wawancara peneliti dan narasumber dapat bertukar ide untuk

mendapatkan suatu pemecahan tertentu.

C. Kepustakaan

Studi kepustakaan digunakan sebagai sumber pendukung dalam penelitian. Melakukan

dengan cara membaca sebanyak-banyaknya informasi dari sumber data tertulis yang memberikan

informasi tentang penelitian yang di lakukan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

6

Studi Pustaka, adalah mempelajari karya ilmiah, buku ilmiah, dan sumber ilmiah lainnya

yang sesuai dengan penelitian dan memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Referensi

ilmiah yang penulis gunakan adalah sumbersumber yang terdapat dalam daftar

kepustakaan.(Muningsih & kiswati, 2015, p. 12)

Menurut Nazir (2011:111) pengertian “studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan

data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan dan

laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan”. (Mayasari &

Angguntiara, 2018)

Penulisan ini di tunjang oleh beberapa buku-buku yang berisi teori-teori yang berkaitan

dengan masalah yang dibahas serta catatan-catatan kuliah dan menunjang lainnya, pada

metode ini penulis mendapat banyak bahan masukan tentang bagaimana merancang atau

mengembangkan suatu sistem informasi menurut para ahlinya. (Tabrani, 2014, p. 35).

Kesimpulan dari definisi-definisi diatas, studi kepustakaan adalah suatu teknik

pengumpulan data dengan cara mempelajari atau menelaah dari berbagai karya ilmiah atau buku-

buku yang berhubungan dengan penelitian tertentu.

D. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk

tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup,

sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat

berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono,

2013, p. 240)

“Dokumentasi merupakan rekaman kejadian masa lalu yang tertulis atau dicetak ,

mereka dapat berupa surat, buku harian, dan dokumen-dokumen”. (Suharsaputra, 2014b, p. 215)

Dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai

metode pengumpulan data. Metode observasi, kuesioner atau wawancara sering

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

7

dilengkapi dengan kegiatan penelusuran dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan

informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data. (Kriyantono, 2014, p. 120)

Menurut defnisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dokumentasi merupakan suatu

teknik pengumpulan data dengan menggunakan rekaman tertulis atau cetak. Tujuan dari teknik

dokumentasi ini untuk mendukung suatu penelitian dengan lebih akurat.

1.3.2 Metode Analisa Data

1. Pendekatan Penelitian Kualitatif

Riset kualitatif adalah ”riset yang menggunakan cara berfikir induktif, yaitu cara berpikir

yang berangkat dari hal-hal yang khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran

konsep)”. (Kriyantono, 2014, p. 196)

Bogdam dan Guba berpendapat penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. (Suharsaputra, 2014a, p. 181)

Kirk dan Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam

kawasan sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya. (Suharsaputra, 2014b, p. 181)

Menurut definsi diatas dapat disimpulkan, pendekatan penelitian kualitatif merupakan

suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki

suatu fenomena social dan masalah manusia.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

8

2. Pendekatan Penelitian Deskriptif

Jenis penelitian deskriptif menurut Suryabrata adalah ”penelitian yang bermaksud untuk

membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian”. (Suryabrata,

2014, p. 75)

Menurut Sugiyono mendefinisikan metode deskriptif sebagai berikut : “metode dekriptif

adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian

tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. (Sugiyono, 2014, p. 22)

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, factual

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. (Suryabrata, 2014,

p. 75)

Definisi-definisi diatas menyimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah jenis penelitian

yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai gejala dan fenomena.

Penelitian ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian eksploratif. Contoh

penelitian tentang kemiskinan disuatu daerah.

2.1.1. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan dikantor CV. Consina Segara Alam yang beralamatkan Jl. Raya

Narogong KM 11,5, Gang Himalaya I No. 1 RT. 03 RW 05, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa

Barat 17151. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 2 bulan mulai tanggal 1 April s.d 31 Mei

2018 dibagian Public Pelation CV.Consina Segara Alam yang digabungkan dengan bagian

Marketing Consina.

2.2.Ruang Lingkup

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, public relation adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut

9

Dalam penilitian ini adapun pembatasan masalah yang akan dibahas terdapat pada

kegiatan yang diselenggarakan oleh CV. Consina Segara Alam yaitu kegiatan Consina Membumi

dengan tema “Warnai Bumi Kita”. Serta strategi humas CV.Consina Segara Alam dalam

meningkatkan brand awareness dalam kegiatan tersebut.

Adapun konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu definisi humas, peran

humas, fungsi humas, strategi humas.

2.3.Permasalahan Pokok

Adapun permasalahn pokok atau perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana strategi humas CV. Consina Segara Alam dalam meningkatkan brand

Awareness melalui kegiatan Consina Membumi?

2.4.Sistematika Penulisan

BAB 1 : PENDAHULUAN

Membahas latar belakang dalam pemilihan judul, maksud dan tujuan, ruang

lungkup permasalahan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PROSES KEGIATAN

Membahas mengenai umum dan studi literature

BAB III : PEMBAHASAN

Membahas tinjauan perusahaan, proses kerja program PR, kendala dan

pemecahan.

BAB IV : PENUTUP

Membahas kesimpulan dan saran.