BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang...

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Menurut Hismendi, dkk (2013) pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor. Surat berharga yang sering diperjual belikan pada pasar modal adalah saham. Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut sebagai pemegang saham (Samsul, 2006: 45). Saham di Bursa Efek Indonesia di semua sektor tidak selamanya tingkat harganya sama. Setiap periode waktu harga saham mengalami kenaikan maupun penurunan (fluktuasi) tergantung dengan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar modal. Fluktuasi harga saham di bursa akan menjadi pertimbangan sejumlah investor untuk berinvestasi. Mu Shun Wang (2006) mengatakan bahwa kepercayaan investor dapat mempengaruhi momentum pasar. Peningkatan ketidakpastian yang dihadapi oleh investor dapat mengurangi konsumsi barang tahan lama, yang dapat mempengaruhi pasar saham dan pada gilirannya mempengaruhi masa depan aspirasi konsumsi investor. Globalisasi pada era saat ini menyebabkan sebagian besar negara menaruh harapan besar pada pasar modal. Pasar modal dianggap memiliki peran penting dan strategis bagi ketahanan ekonomi suatu negara. Pada saat ini, pasar modal di

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik dalam bentuk utang

ataupun modal sendiri. Menurut Hismendi, dkk (2013) pasar modal merupakan

salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan

optimal bagi investor. Surat berharga yang sering diperjual belikan pada pasar

modal adalah saham. Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana

pemiliknya disebut sebagai pemegang saham (Samsul, 2006: 45).

Saham di Bursa Efek Indonesia di semua sektor tidak selamanya tingkat

harganya sama. Setiap periode waktu harga saham mengalami kenaikan maupun

penurunan (fluktuasi) tergantung dengan kekuatan permintaan dan penawaran di

pasar modal. Fluktuasi harga saham di bursa akan menjadi pertimbangan sejumlah

investor untuk berinvestasi. Mu Shun Wang (2006) mengatakan bahwa

kepercayaan investor dapat mempengaruhi momentum pasar. Peningkatan

ketidakpastian yang dihadapi oleh investor dapat mengurangi konsumsi barang

tahan lama, yang dapat mempengaruhi pasar saham dan pada gilirannya

mempengaruhi masa depan aspirasi konsumsi investor.

Globalisasi pada era saat ini menyebabkan sebagian besar negara menaruh

harapan besar pada pasar modal. Pasar modal dianggap memiliki peran penting

dan strategis bagi ketahanan ekonomi suatu negara. Pada saat ini, pasar modal di

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

Indonesia masih dalam kondisi berkembang dan sangat rentan terhadap kondisi

makroekonomi secara umum (Novianto, 2011).

Krisis moneter tahun 1997/1998 mengakibatkan perekonomian Indonesia

mengalami penurunan yang drastis. Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang

rupiah mengalami penurunan nilai mengakibatkan terjadinya inflasi. Kondisi ini

mengakibatkan semua bidang ekonomi terkena imbasnya. (Anton dkk, 2011).

Setiap investor di pasar modal, membutuhkan informasi yang relevan

dengan perkembangan transaksi di bursa. Hal ini akan menjadi pertimbangan

dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal (Hismedi dkk, 2013).

Setelah krisis 1997/1998, para investor berpikiran untuk berpindah investasi yang

selama ini hanya menitik beratkan pada bunga deposito. Pasar modal di Indonesia

yang biasa disebut dengan Bursa Efek Indonesia dilihat investor sebagai peluang

investasi lain yang memiliki return lebih baik dari deposito (Anton dkk, 2011).

Investasi merupakan kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh pelaku

ekonomi dengan memberikan komitmen terhadap sejumlah dana untuk diarahkan

kepada beberapa asset dimana asset tersebut dimaksudkan untuk ditahan selama

beberapa waktu dimasa yang akan datang (Novitasari, 2013). Besar kecilnya

resiko di pasar modal mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya.

Resiko tersebut biasanya dipengaruhi oleh kondisi negara khususnya di bidang

ekonomi, sosial dan politik. Keadaan ini juga mempengaruhi naik turunnya harga

saham. Maka dari itu, kondisi di BEI dapat direfleksikan atau dicerminkan dengan

kenaikan dan penurunan dari IHSG (Anton dkk, 2011).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

Pergerakan indeks saham sangat sensitif terhadap perubahan fundamental

dari ekonomi dan perubahan harapan tentang prospek masa depan. Harapan

dipengaruhi oleh perubahan fundamental baik dari ekonomi makro maupun

ekonomi mikro. Hal tersebut dapat dibentuk baik secara rasional atau adaptif pada

ekonomi yang fundamental. Hal ini diasumsikan bahwa ekonomi domestic akan

menentukan peran dalam kinerja pasar saham. Namun, dalam ekonomi yang

terintegrasi secara global, variabel ekonomi dalam negeri juga berubah karena

subjek untuk kebijakan yang ditempuh dan diharapkan akan diadopsi oleh negara-

negara lain atau peristiwa yang mengglobal (Sharma dan Mahendru, 2009).

Banyak teori dan penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa

pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Seperti faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal) dan faktor yang

berasal dari dalam negeri (internal). Faktor yang berasal dari luar negeri tersebut

bisa datang dari indeks bursa asing negara lain (Dow Jones, Hang Seng, Nikkei,

dll), tren perubahan harga minyak dunia, tren harga emas dunia, sentimen pasar

luar negeri, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam negeri

bisa datang dari nilai tukar atau kurs di suatu negara terhadap negara lain, tingkat

suku bunga dan inflasi yang terjadi di negara tersebut, kondisi sosial dan politik

suatu negara, jumlah uang beredar dan lain sebagainya. Pada umumnya bursa

memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja bursa efek lainnya adalah bursa

efek yang tergolong maju seperti bursa Amerika, Jepang, Inggris, dan sebagainya.

Selain itu bursa efek yang berada dalam satu kawasan juga dapat mempengaruhi

karena letak geografisnya yang saling berdekatan seperti, Indeks STI di

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

Singapura, Nikkei di Jepang, Hang Seng di Hong Kong, Kospi di Korea Selatan,

KLSE di Malaysia, dan lain sebagainya.

Beberapa faktor makro yang memengaruhi aktifitas investasi saham di

Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

gross domestic product. Inflasi yang tinggi berdampak pada daya beli masyarakat

yang menurun dan harga faktor produksi meningkat. Fenomena ini memengaruhi

pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI.

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan Tingkat Inflasi

Periode Januari 2005 – Desember 2014

Sumber : www.bi.go.id

Secara historis, tingkat dan volatilitas inflasi Indonesia lebih tinggi

dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Tingkat inflasi Indonesia

mencapai rata-rata 8,5% per tahunnya, sementara dalam periode yang sama

negara-negara berkembang lain inflasinya hanya mencapai 3% sampai 5% per

tahun dalam periode 2005-2013. Puncak volatilitas inflasi Indonesia berhubungan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

dengan kebijakan penyesuaian harga oleh pemerintah. Hal ini mengakibatkan

tekanan besar pada defisit anggaran tahunan pemerintah dan membatasi

pengeluaran publik dalam hal-hal produktif jangka panjang (indonesia-

investment.com).

Salah satu ciri khas Indonesia adalah sebagian besar penduduknya berada

sedikit di atas garis kemiskinan, yang berarti bilamana kejutan inflasi yang relatif

kecil terjadi, mereka akan jatuh ke bawah garis kemiskinan. Pada saat

pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk mengurangi

subsidi BBM secara besar-besaran di akhir tahun 2005, yang disebabkan

meningkatnya harga minyak dunia yang cukup tinggi, menyebabkan inflasi

Indonesia berubah menjadi dua digit antara 14 sampai 19 persen sampai bulan

oktober 2006. Melonjaknya harga minyak dunia dan kebijakan pemerintah

mengurangi tidaknya subsidi menjadi outlook inflasi di Indonesia (indonesia-

investment.com).

Selama beberapa dekade terakhir, valuasi ekuitas, yang diukur dengan rasio

harga-laba, telah dipamerkan dan berhubungan negatif dan signifikan dengan

ukuran inflasi. Seperti perubahan 12 bulan di CPI. Keteraturan ini dipertahankan

ketika inflasi diganti dengan langkah-langkah yang berbasis survei. Setidaknya ini

terjadi selama nenerapa decade terakhir ketika tindakan tersebut tersedia (Steven,

1999).

Penelitian yang dilakukan oleh Thobarry (2009) tentang pengaruh inflasi

terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia

menunjukkan hasil bahwa inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

Indeks Harga Saham Properti. Adanya pengaruh inflasi terhadap Indeks Harga

Saham Properti menandakan inflasi sangat terkait dengan penurunan kemampuan

daya beli, baik individu maupun perusahaan.

Hasil yang sama diperoleh oleh Novitasari (2013) yang meneliti pengaruh

inflasi terhadap IHSG. Hasil penelitiannya mampu membuktikan adanya pengaruh

secara negatif antara tingkat inflasi dengan IHSG. Kenaikan tingkat inflasi

dikatakan mengakibatkan penurunan IHSG. Kenaikan inflasi menjadi sinyal

negatif untuk para investor melakukan investasi di pasar modal dan cenderung

melepaskan saham untuk beralih pada investasi bentuk lain.

Demikian juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lena Shiblee

(2009) yang berjudul The Impact of Inflation, GDP, Unemployment, and Money

Supply on Stock Prices memberikan hasil bahwa Inflasi berpengaruh negative

terhadap harga saham. Adanyanya pengaruh negatif berarti inflasi yang meningkat

menyebabkan harga saham bulanan akan menurun.

Penelitian yang dilakukan oleh Donna (2009) yg mengukur pengaruh inflasi

terhadap harga saham pada sektor perbankan di BEI menemukan hasil bahwa

tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi terhadap Harga saham secara

parsial. Tidak adanya pengaruh yang signifikan ini mengindikasikan bawha besar

kecilnya inflasi pada masa penelitian, tidak berdampak besar pada naik turunnya

harga saham.

Hasil serupa ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hismendi,

dkk (2013). Penelitian yang menganalisis pengaruh variabel inflasi terhadap

pergerakan IHSG menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

terhadap pergerakan IHSG. Penelitian yang dilakukan oleh Renny Wijaya (2013)

yang meneliti pengaruh fundamental ekonomi makro terhadap IHSG periode

2002-2011 menemukan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap IHSG. Tidak berpengauhnya inflasi terhadap IHSG menunjukkan bahwa

penurunan inflasi akan menaikan harga saham.

Jumlah uang beredar merupakan salah satu faktor makro dari variabel

ekonomi yang mempengaruhi harga saham. Jumlah uang beredar akan

mempengaruhi suku bunga yang merupakan salah satu alternatif bagi investor

untuk menanamkan modalnya. Semakin tinggi jumlah uang beredar di

masyarakat, maka pengaruhnya akan semakin tinggi pula suku bunga deposito

yang ditawarkan. Secara langsung akan mempengaruhi investor untuk

mendepositokan modalnya ketimbang untuk menanamkan modalnya dalam

bentuk investasi saham. Hal ini mengakibatkan penurunan investasi di pasar

modal, dan melemahnya indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Uang Beredar

Periode 2005-2014

TAHUN JUB (M2)

2005 1,094,443.12

2006 1,263,644.41

2007 1,465,047.99

2008 1,704,821.86

2009 1,975,682.73

2010 2,216,640.57

2011 2,571,164.25

2012 3,043,937.08

2013 3,465,391.64

2014 3,867,679.49

Sumber : www.bi.go.id

Berdasarkan tabel 1.1 Jumlah Uang Beredar mengalami peningkatan jumlah

dari tahun 2005 sampai tahun 2014, dengan pertumbuhan yang berfluktuasi.

Penguatan nilai tukar rupiah dan terkendalinya pertumbuhan uang primer,

membantu pengendalian kenaikan harga rata-rata barang dan jasa. Selain itu,

ketika tingkat harga tinggi dimana harga barang-barang secara umum meningkat,

maka masyarakat membutuhkan lebih banyak uang di tangan untuk memenuhi

kebutuhan hidup, sehingga hal tersebut akan mengakibatkan peningkatan jumlah

uang yang beredar di masyarakat (Arif, 2014). Tingkat suku bunga adalah variabel

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

yang berhubungan dengan naik turunnya jumlah uang beredar. Kondisi tingkat

suku bunga yang tinggi, akan mempengaruhi konsumsi masyarakat. Tingginya

tingkat suku bunga, diharapkan bahwa konsumsi masyarakat akan berkurang dan

menyimpan uangnya di bank. Dengan berkurangnya konsumsi dan naiknya

jumlah simpanan masyarakat di bank, akan mengurangi jumlah uang yang beredar

di masyarakat dan kenaikan harga atau inflasi bisa teratasi.

Menurut salah satu pandangan mekanisme tansmisi moneter, otoritas

moneter mengontrol tingkat bunga jangka pendek kuantitas nominal uang yang

berevolusi secara endogen dan pasif sesuai dengan permintaan tersebut. Berbeda

dengan pandangan uang pasif, yang berusaha untuk menghilangkan kelebihan

saldo yang dianggap memiliki peran penting dalam transmisi kebijakan moneter

(Kasumovich, 1996).

Menurut Khalid (2009) penyediaan likuiditas dan rebalancing portofolio

bank menyebabkan kembalinya efek uang beredar pada saham bank. Pinjaman

akan mempengaruhi depositodan pada gilirannya akan mempengaruhi pasokan

uang, demikian pula dengan harga saham. Bank tidak hanya pemancar kebijakan

moneter, tetapi bank juga berperan dalam pengembangan pertumbuhan uang

melalui penciptaan pinjaman.

Perkembangan jumlah uang beredar di Indonesia (M2) juga menunjukan

angka yang semakin meningkat setiap tahunnya. Banyak faktor yang mendorong

meningkat-nya jumlah uang yang beredar di Indonesia. Dari tahun 2007

menunjukan jumlah uang beredar di Indonesia mencapai angka 1,465,047.99

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

triliun rupiah. Hingga tahun 2013 jumlah uang yang beredar di Indonesia

mencapai 3,465,391.64 triliun rupiah.

Beberapa penelitian menggunakan variabel ini menemukan hasil yang

berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Novianto (2011) yang mengukur

pengaruh jumlah uang beredar terhadap IHSG menghasilkan bahwa jumlah uang

beredar (M2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG. Sementara

hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian Kurniadi (2013) yang meneliti

pengaruh jumlah uang beredar terhadap nilai harga saham sektor properti di BEI.

Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa jumlah uang beredar tidak berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan nilai harga saham sektor properti di BEI. Hal ini

cenderung dikarenakan JUB mengalami peningkatan yang lebih banyak

didominasi oleh tingginya beban biaya bunga simpanan yang dikapitalisasi dan

ekspansi pada beberapa komponen tagihan bersih kepada pemerintah.

Penelitian yang berjudul Pengaruh Fundamental Ekonomi Makro Terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002/2011

oleh Renny Wijaya (2013) menunjukkan hasil bahwa Jumlah Uang Beredar (M2)

tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Menurut Ozbay (2009), kelebihan

jumlah uang beredar dapat mengakibatkan inflasi yang lebih tinggi. Pengendalian

jumlah uang beredar oleh pemerintah telah dicerminkan dalam variabel suku

bunga. Humped dan Macmillan (2007) menyatakan berbagai pengaruh yang

dimiliki jumlah uang beredar dapat membatalkan satu sama lain.

Variabel lainnya yang dapat mempengaruhi transaksi dan harga saham di

BEI adalah nilai tukar kurs dollar (USD/IDR). Jika nilai kurs dollar melemah

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

terhadap rupiah dan dapat diprediksi akan menguat di periode akan datang, maka

investor cenderung untuk menginvestasikan modalnya dalam bentuk dollar

dengan harapan ketika rupiah mengalami apresiasi terhadap dollar, investor akan

kembali menjualnya dalam bentuk rupiah. Disamping untuk menjadi alternatif

investasi, pergerakan nilai kurs ini akan berdampak pada perdagangan ekspor

impor. Kondisi semacam ini akan berpengaruh pada aktivitas pasar modal dan

berakibat pada pergerakan indeks harga saham gabungan di BEI.

Gambar 1.2

Grafik Perkembangan Kurs Transaksi – USD

Periode Januari 2005 – Desember 2014

Symber : www.bi.go.id

Gambar 1.2 menunjukkan perkembangan kurs transaksi USD. Sampai

pertengahan September 2008 nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat

relatif stabil. Mata Uang Rupiah melemah 1.123 point berada di posisi Rp

11.711,- per USD pada bulan Nopember 2008. Kondisi seperti ini adalah kondisi

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

depresiasi yang sangat tajam yang dialami mata uang rupiah karena sebelumnya

pada bulan Oktober posisi rupiah berada pada Rp 10.048,- per USD.

Witjaksono (2010), meneliti pengaruh kurs rupiah terhadap IHSG dengan

rentang waktu penelitian dari tahun 2000 sampai tahun 2009. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa kurs rupiah berpengaruh negatif terhadap IHSG. Hasil ini

menunjukkan bahwa ketika nilai kurs rupiah terdepresiasi, maka IHSG melemah.

Bagi investor sendiri, pelemahan nilai kurs rupiah menunjukkan situasi

fundamental perekonomian Indonesia dalam kondisi suram. Ketika prospek

perekonomian suram, maka investor cenderung melepaskan saham-saham yang

dimilikinya untuk menghindari resiko. Aksi jual saham ini tentunya akan

mendorong pelemahan IHSG. Selama periode pengamatan sendiri, diperoleh hasil

bahwa nilai kurs rupiah dipertahankan oleh Bank Indonesia dalam kisaran Rp

8.500,00 – Rp 10.000,00 per dollar Amerika Serikat. Nilai Kurs Rupiah yang

relatif stabil ini menunjukkan bahwa prospek perekonomian Indonesia cukup

baik. Hal ini tercermin dari kenaikan IHSG selama periode pengamatan.

Penelitian tentang pengaruh nilai kurs dollar US terhadap IHSG yang

dilakukan oleh Anton dan Hermawan (2011), menunjukkan hasil yang sama,

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai kurs dollar US terhadap

IHSG.

Hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Heru

(2008), meneliti pengaruh kurs terhadap Indeks LQ45 menunjukkan hasil bahwa

variabel perubahan kurs mata uang $ berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Indeks LQ45. Artinya semakin besar variabel perubahan kurs mata uang

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

$, semakin menambah baik kinerja saham LQ45. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Krisna, dkk (2013), yang meneliti pengaruh nilai

tukar rupiah pada IHSG. Nilai tukar rupiah menunjukkan hasil pengaruh yang

positif dan signifikan pada IHSG. Pengaruh positif ini berarti bahwa nilai tukar

rupiah dan IHSG berbanding lurus. Jika nilai tukar rupiah semakin kuat

mengakibatkan IHSG semakin baik. Begitu pula sebaliknya jika nilai tukar rupiah

semakin lemah maka IHSG akan semakin buruk.

Pengaruh positif dan signifikan juga ditunjukkan dari penelitian yang

dilakukan oleh Thobarry (2009). Adanya pengaruh nilai tukar dollar terhadap

rupiah menandakan bahwa menguatnya nilai tukar mata uang dollar terhadap

rupiah dapat berakibat pada peningkatan nilai indeks saham properti.

Sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar, pengaruh perkembangan

ekonomi tercermin dalam perkembangan Gross Domestic Product (GDP).

Menurut Sukirno (2004: 34) Gross Domestic Product adalah nilai barang dan jasa

dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga

negara-negara tersebut dan negara asing. Pertumbuhan GDB merupakan variabel

yang paling penting dalam analisis pertumbuhan ekonomi karena menjadi ukuran

kesejahteraan sosial (Patatoukas, 2014). Dalam kasusnya, semakin tinggi GDP

suatu indeks saham, maka akan menarik investor untuk menanamkan modalnya

dalam saham tersebut. Pertumbuhan GDP ditampilkan pada tabel 1.2 dan tabel 1.3

dibawah ini.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

Tabel 1.2

Tabel Penggabungan Pertumbuhan GDP Indonesia

Average Annual

GDP Growth (%)

1998 – 1999 - 6.65

2000 – 2004 4.60

2005 – 2009 5.64

2010 – 2013 6.25

Sumber : Wolrd Bank and International Monetary Fund (IMF)

Pada rentang waktu antara tahun 1965 sampai tahun 1997, perekonomian

Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata mendekati 7% per tahunnya. krisis

keuangan tahun 1997/1998, dan krisis keuangan global tahun 2008 dan 2012,

mengakibatkan penurunan PDB dari 13,6% pada tahun 1998, dan pertumbuhan

yang terbatas sekitar 0,03 pada tahun 1999. Pada tahun 2000-2004, pemulihan

ekonomi Indonesia dilangsungkan dengan menggabungkan pertumbuhan GDP

rata-rata 4,6% per tahunnya. Namun pada tahun 2009 ditengah gejolak krisis

keuangan yang diawali di Amerika Serikat, pertumbuhan GDP Indonesia masih

mengagumkan dengan 4,6%.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

Tabel 1.3

Tabel Pertumbuhan GDP Indonesia

Periode 2006-2013

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

GDP (In

billion

USD)

285,9 364,6 432,1 510,2 539,4 706,6 850,0

GDP

(annual

percent

change)

5,5 6,3 6,1 4,6 6,1 6,5 6,2 5,9

GDP per

Capita

(in USD)

1,643 1,923 2,244 2,345 3,010 3,540 3,592

Sumber : Wolrd Bank and International Monetary Fund (IMF)

Tabel 1.3 menunjukkan penurunan ekonomi global yang menjadi dampak

krisis keuangan tahun 2008 berdampak buruk pada laju PDB Indonesia yang

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini

mengakibatkan pertumbuhan GDP Indonesia tahun 2009 turun menjaadi 4,6%.

Meskipun penurunan yang dialami terlalu tajam, pasar saham yang jatuh,

depresiasi yang tinggi dan inflasi yang tinggi, Indonesia masih mampu tumbuh

secara signifikan di tahun berikutnya. Kondisi ini telah menunjukkan bahwa

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

fundamental ekonomi di Indonesia saat ini cukup kuat dalam menghadapi efek

beruntun krisis keuangan global.

Beberapa penelitian terkait dengan variabel GDP dilakukan oleh beberapa

peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Hismendi, dkk (2013), menganalisis

pengaruh GDP terhadap pergerakan IHSG di BEI memberikan hasil bahwa

pertumbuhan GDP berpengaruh positif dan signifikan terhadap pergerakan IHSG.

Pertumbuhan GDP mengindikasikan pertumbuhan ekonomi, apabila pertumbuhan

ekonomi membaik, maka daya beli masyarakat akan meningkat dan memberikan

kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Peristiwa ini tentu

berpengaruh positif terhadap keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Penelitian tentang analisis pengaruh Produk Domestik Bruto terhadap IHSG

di Indonesia Tahun 2001-2011 oleh Amansyah (2014) menunjukkan hasil yang

sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Hismedi, dkk. Penelitian ini

mengungkapkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara PDB dalam

memprediksi IHSG. Adanya pengaruh PDB terhadap IHSG menandakan bahwa

meningkatnya pertumbuhan PDB dapat berakibat pada menguatnya nilai IHSG.

Hasil berbeda ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Kewal

(2012). Dalam penelitiannya yang menguji pengaruh Pertumbuhan PDB terhadap

IHSG menunjukkan hasil bahwa Pertumbuhan PDB tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap IHSG. Peningkatan PDB dalam suatu negara

mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat di negara

tersebut. Adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat akan mendorong

masyarakat untuk melakukan konsumsi terhadap barang dan jasa sehingga

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

memperluas perkembangan investasi di sektor riil. Peningkatan PDB belum tentu

meningkatkan pendapatan per kapita setiap individu sehingga pola investasi di

pasar modal tidak terpengaruh oleh adanya peningkatan PDB.

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain

penelitian yang dilakukan olehThobarry (2009) mengenai Analisis Nilai Tukar,

Suku Bunga, Laju Inflasi, dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham

Sektor Properti (Kajian Empiris Pada BEI Periode Pengamatan Tahun 2000-

2008) menunjukkan hasil bahwa secara bersama-sama variabel independent

berpengaruh terhadap indeks harga saham sektor property, sedangkan secara

parsial nilai tukar dollar berpengaruh positif terhadap indeks harga saham sektor

properti, sedangkan inflasi berpengaruh negatif terhaadap indeks harga saham

sektor property.

Penelitian yang dilakukan oleh Hismedi, dkk (2013) mengenai Pengaruh

Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, Inflasi dan Pertumbuhan GDP terhadap

Pergerakan IHSG menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian Thobarry

(2009) dimana variabel independent secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap IHSG. Namun secara parsial nilai tukar, suku bunga SBI dan

pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG, sedangkan

inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap pergerakan IHSG.

Hasil yang berbeda ditunjukkan dari hasil penelitian lainnya. Penelitian

yang dilakukan Octafia mengenai Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar

dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Property dan

Real EstateDengan Pendekatan Error Correction Model menunjukkan bahwa

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

terdapat hubungan jangkapanjang atau ekulibrium diantara tingkat suku bunga

SBI, nilai tukar, jumlah uang beredar dan indeks hargasaham sektor property dan

real estate. Dalam jangka pendek, tingkat suku bunga SBI dan nilai

tukarberpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor

property dan rela estate dan jumlahuang beredar berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap indeks harga saham sektor property dan realestate. Dalam

jangka panjang, tingkat suku bunga SBI dan jumlah uang beredar berpengaruh

positif dansignifikan terhadap indeks harga saham sektor propety dan real estate,

sedangkan nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga

saham sektor property dan real estate.

Penelitian yang dilakukan oleh Kewal (2012) yang meneliti Pengaruh

Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB Terhadap IHSG menunjukkan

hasil bahwa hanya kurs yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG,

sedangkan tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan PDB tidak

berpengaruh terhadap IHSG.

Berdasarkan research gap dari beberapa penelitian terdahulu yang

memberikan hasil yang berbeda, mendasari penulis untuk melakukan penelitian

dengan variabel independent yang sama, namun menggunakan variabel dependent

yang berbeda dengan judul “Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Nilai Kurs

Dollar dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di

BEI”. Penelitian ini diharapkan memperoleh hasil atas variabel yang diteliti

apakah sesuai dengan temuan penelitian sebelumnya.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka

dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1) Apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap IHSG ?

2) Apakah Jumlah Uang Beredar berpengaruh signifikan terhadap IHSG ?

3) Apakah Nilai Kurs Dollar berpengaruh signifikan terhadap IHSG ?

4) Apakah Pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap IHSG ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakannya penelitian

ini adalah :

1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh inflasi terhadap IHSG.

2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap

IHSG.

3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Nilai Kurs Dollar terhadap IHSG.

4) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Pertumbuhan GDP terhadap IHSG.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari Uraian diatas adapun beberapa kegunaan dari penelitian ini yaitu:

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman, gambaran, dan

wawasan mengenai pengaruh inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar, dan

pertumbuhan GDP terhadap IHSG di BEI. Disamping itu, diharapkan dapat

memberikan kontribusi dalam memperkuat bukti empiris dan dijadikan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

perbandingan, pengembangan, dan penyempurnaan dari penelitian-penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang baik bagi para

investor untuk mengambil sebuah keputusan agar dapat mengurangi resiko-resiko

yang disebabkan oleh inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar kurs, dan

pertumbuhan GDP. Selain itu penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan

pertimbangan bagi investor memberikan informasi pergerakan IHSG di BEI.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara

sistematis sehingga antara bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun

sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah

penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari

dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang

berkaitan dengan saham, teori investasi, teori inflasi, jumlah uang

beredar, teori tentang kurs, gross domestic product, IHSG,

hipotesis penelitian, serta model penelitian.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah I.pdf · Melemahnya nilai rupiah sehingga mata uang ... Bursa Efek Indonesia adalah inflasi, jumlah uang beredar, nilai kurs dollar dan

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi

desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian,

obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional

variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode

penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis

data yang digunakan.

Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek

Indonesia dan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian,

deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Dalam bab ini diuraikan mengenai tentang simpulan dan saran

yang diperoleh dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas

pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, serta saran-saran

yang dapat digunakan oleh emiten dan investor.