BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi...

30
PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG (Triwahono) A. TEORI NILAI UANG Setiap benda yang dibutuhkan manusia mempunyai nilai. Nilai dari berbagai benda itu berbeda-beda, tergantung pada banyak sedikitnya permintaan atas benda tersebut. Semakin besar faedah benda semakin besar permintaan terhadap benda tersebut dan tentu saja semakin tinggi nilainya. Bagaimana dengan uang?. Uang sebenarnya sejenis benda juga yang mempunyai faedah memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu uang juga mempunyai nilai yang tergantung pada permintaan masyarakat. Perubahan nilai uang berhubungan erat dengan perubahan permintaan terhadap uang dan akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi. Dari gambaran di atas, masalah nilai uang selalu menjadi perhatian para ahli ekonomi untuk mempelajari, yang kemudian memunculkan teori-teori tentang nilai uang. Teori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis. 1. Teori Uang Statis Teori Uang Statis bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena teori ini memandang uang dari segi sifat, keadaan dan bentuk, tidak mempersoalkan perubahan nilai uang

Transcript of BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi...

Page 1: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG

(Triwahono)

A. TEORI NILAI UANG

Setiap benda yang dibutuhkan manusia mempunyai nilai. Nilai dari berbagai

benda itu berbeda-beda, tergantung pada banyak sedikitnya permintaan atas benda

tersebut. Semakin besar faedah benda semakin besar permintaan terhadap benda

tersebut dan tentu saja semakin tinggi nilainya. Bagaimana dengan uang?.

Uang sebenarnya sejenis benda juga yang mempunyai faedah memenuhi

kebutuhan manusia. Oleh karena itu uang juga mempunyai nilai yang tergantung pada

permintaan masyarakat. Perubahan nilai uang berhubungan erat dengan perubahan

permintaan terhadap uang dan akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi. Dari

gambaran di atas, masalah nilai uang selalu menjadi perhatian para ahli ekonomi

untuk mempelajari, yang kemudian memunculkan teori-teori tentang nilai uang.

Teori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang

statis dan teori nilai uang dinamis.

1. Teori Uang Statis

Teori Uang Statis bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya

uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori

ini disebut statis karena teori ini memandang uang dari segi sifat, keadaan dan

bentuk, tidak mempersoalkan perubahan nilai uang sebagai akibat perkembangan

ekonomi di masyarakat. Yang termasuk teori nilai uang statis ini adalah:

a. Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP. Uang bersifat seperti barang, nilainya

tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu,

contoh: uang emas dan uang perak.

b. Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari. Teori ini menyatakan

bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah

pertukaran.

c. Teori Nominalisme. Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.

d. Teori Negara. Uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-

undang pembayaran yang disahkan.

Page 2: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

2. Teori Nilai Uang Dinamis

Teori nilai uang dinamis adalah teori yang menjelaskan tentang perubahan nilai

uang. Teori ini menjelaskan perubahan nilai uang karena dipengaruhi oheh beberapa

faktor yang terjadi di masyarakat. Termasuk teori nilai uang dinamis ini adalah Teori

kuantitas, teori persediaan kas, dan teori ongkos produksi. Ketiga teori tersebut

menjelaskan tentang perubahan nilai uang dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh

perubahan nilai uang.

a. Teori Kuantitas

Teori yang mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang.

Teori dinamis antara lain :

1) David Ricardo

Teori kuantitas David Ricardo adalah teori kuantitas sederhana. David

Ricardo mengatakan bahwa nilai uang tergantung dari jumlah uang yang beredar

di masyarakat yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

M : the quantity of money (jumlah uang yang beredar)

P : price (tingkat harga)

k : konstanta atau faktor tetap

Pernyataan yang dikemukakan oleh David Ricardo dikenal sebagai Teori

Kuantitas, dengan bunyi sebagai berikut:

Jumlah uang berbanding terbalik dengan nilai uang. Apabila jumlah uang

bertambah menjadi dua kali lipat dari jumlahnya semula maka nilai uang

akan mengalami penurunan menjadi setengah dari nilai semula. Sebaliknya,

apabila jumlah uang berkurang menjadi setengah dari jumlah semula, maka

nilai uang akan mengalami kenaikan menjadi dua kali lipat dari nilai semula

Harga barang berbanding lurus dengan banyaknya uang yang beredar.

Apabila jumlah uang ditambah dua kali lipat sedangkan jumlah barang yang

diperdagangkan tetap, maka harga barang tersebut akan cenderung

mengalami kenaikan sebesar dua kali lipat.

Page 3: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

2) Irving Fisher

Irving Fisher memaparkan teori nilai uang yang disebut Transaction Velocity

Theory, melengkapi teori dari David Ricardo yang tidak memperhatikan faktor

kecepatan perputaran uang. Fisher berpendapat bahwa kecepatan uang beredar

serta kecepatan perputaran barang dan jasa adalah faktor yang sanga penting

dalam pengukuran nilai uang.

Teori kuantitas uang yang populer dikemukakan oleh Irving Fisher dalam

buku The Purchasing Power of Money, New York (1991). Fisher mengemukakan

bahwa untuk mengetahui hubungan antara jumlah uang beredar dengan tingkat

harga umum yang berkaitan dengan daya beli uang, dapat dilihat dalam bentuk

formula sebagai berikut:

Keterangan:

M = Money (Jumlah uang yang beredar)

V = Transaction Velocity of Circulation (kecepatan peredaran uang)

P = Price (tingkat harga umum)

T = Volume of Trade (volume perdagangan)

Rumus pada Teori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

o Seandainya (M) bertambah dua kali, sedangkan faktor (V) dan (T) tetap, maka

(P) akan cenderung naik dua kali lipat dan semula.

o Bila (V) bertambah dua kali lipat karena hasrat membeli dan masyarakat

meningkat, sedangkan (M) dan (T) tetap, maka (P) cenderung naik dua kali

lipat.

o Bila persediaan barang dalam perdagangan (T) bertambah dua kali lipat,

sendangkan (M) dan (V) tetap maka (P) akan cenderung turun menjadi

setengah dan semula.

Dan teori selanjutnya Irving Fisher membedakan jumlah uang yang

beredar (M), menjadi uang kartal (uang logam dan uang kertas) dan uang

giral, sehingga rumus persamaan menjadi:

Page 4: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

Dimana M1 adalah uang giral dan V1 adalah kecepatan peredaran uang giral

Dari uraian dan rumus persamaan transaksi dapathah disimpulkan

bahwa nilai uang tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar,

tetapi dipengaruhi pula oleh kecepatan peredaran uang, danjumlah barang

yang diperdagangkan. M, V, dan T disebut faktor yang aktif yang

memengaruhi nilai uang. Faktor P merupakan faktor pasif (akibat pengaruh

faktor M, V, dan T)

Contoh :

1) Di suatu negara terdapat uang yang beredar sebanyak Rp.

50.000.000.000,00 dengan kecepatan peredaran 20 kali dan jumlah barang

yang diperdagangkan sebanyak 40.000.000 unit. Hitunglah tingkat harga

umum yang terjadi menurut Teori Kuantitas Irving Fisher !

Jawab :

Diketahui : M = Rp. 50.000.000.000,00

V = 20 kali

T = 40.000.000 unit

MV = Rp. 50.000.000.000,00 X 20

MV = PT

P = MV = Rp. 50.000.000.000,00 X 20

T 40.000.000

= 25.000

Jadi tingkat harga umum yang terjadi adalah Rp. 25.000,00

2) Misalkan jumlah uang beredar pada tahun 2010 sebesar 100 miliar,

kecepatan peredaran uang beredar 5 kali, dan barang yang terjual sebanyak

50 juta unit. Sedangkan pada tahun 2012 ketika jumlah uang beredar dan

jumlah barang yang terjual sama yaitu 100 miliar dan 50 juta unit serta

kecepatan peredaran bertambah 2 kali, maka Anda bisa mengetahui

Page 5: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

perbedaan tingkat harga pada tahun 2010 dan tahun 2012 dengan

hubungan sebagai berikut :

Tahun 2010 :

M x V = P x T

100.000.000.000 x 5 = P x 50.000.000

P = 10.000

Tahun 2012 :

100.000.000.000 x 7 = P x 50.000.000

P = 14.000

Dari hitungan tersebut dapat diketahui pengaruh kecepatan peredaran uang

terhadap kenaikan harga, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

kecepatan peredaran uang maka akan berpengaruh pada kenaikan harga

barang, dengan syarat jumlah uang dan volume perdagangan sama.

b. Teori persediaan kas

Teori persediaan kas menjelaskan bahwa nilai uang dapat dilihat dan jumlah uang

yang tidak dibelanjakan untuk membeli barang-barang. Teori persediaan kas (cash

balance theory) dikemukakan oleh Alfred Marshall, A.C. Pigou, D.H. Robertson, dan

J.M. Keynes. Teori dikemukakan dalain rumus:

1) Teori Kuantitas dari D.H. Roberston

Teori kuantitas dari Irving Fisher diformulasikan kembali oleh D.H. Robertson

menjadi M = k.PT.

Sebenarnya kedua teori ini sama, perbedaanya terletak pada

pendekatannya. Irving Fisher meninjau melaui transaction velocity (kecepatan

rata-rata transaksi uang) dimana MV=PT, sedangkan D.H. Robetson mendekati

melaui cash balance (lama rata-rata uang menganggur) dimana M = k.PT. Oleh

karena teori kuantitas dari Robetson ini disebut cash balance equaition.

Faktor V menurut Irving Fisher diganti dengan k dalam cash balance

approach D.H. Robertson. Jika V menunjukkan beberapa kali tiap-tiap rupiah

berpindah tangan dari yang satu ke yang lainnya dalam suatu jangka waktu

tertentu, maka k menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah menganggur

Page 6: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

didalam kas selama jangka waktu tertentu, jadi K = 1/v, maka secara ilmu hitung

rumus MV = PT sama dengan rumus M = k.PT

1) Teori Kuantitas dari Marshall

Jika teori-teori kuantitas di muka lebih menitikberatkan perhatian pada

hubungan antara jumlah uang dengan harga, maka Marshall memperhatikan

hubungan antara jumlah uang dengan pendapatan nasional. Marshall yang

menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang disimpan untuk

persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat. Persediaan kas tergantung

pada jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar. Secara matematis

dapat dirumuskan :

Keterangan:

M (mone ) = Jumlah uang yang beredar

k (koefisien) = Jumlah uang untuk persediaan kas

P (price) = Harga barang

Y (income) = Pendapatan

Teori Marshall merupakan awal dari teori permintaan akan uang. Teori ini

masih sangat sederhana, terkandung didalamnya beberapa kelemahan,

kemudian kelemahan-kelemahan ini disempurnakan oleh teori berikutnya.

c. Teori ongkos produksi

Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam

dan uang itu dapat dipandang sebagai barang. Uang merupakan barang yang

mempunyai nilai, sehingga nilai uang tergantung dan biaya yang telah

dikeluarkan untuk membuat uang tersebut.

B. PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG

Permintaan terhadap uang berbeda dengan permintaan terhadap barang atau

jasa karena uang tidak memuaskan kita secara fisik dan secara langsung. Sementara

pada uang, Kita tidak dapat memakan uang dan kita jarang menggantungkan uang di

dinding sebagai hiasan dinding atau pajangan seni yang berkualitas. Uang dipegang

M = k . P . Y

Page 7: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

karena uang melayani kita secara tidak langsung, untuk memudahkan kita alam

perdagangan atau pertukaran. Kebutuhan memegang uang adalah hakekat dari

permintaan uang. Sementara jumlah uang yang dicetak oleh pemerintah merupakan

hakekat dari penawaran uang. Permintaan dan penawaran uang secara bersama-sama

menentukan harga uang (suku bunga) dan akan mempengaruhi jumlah uang yang

beredar

1. Permintaan Uang (Demand of Money)

Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh

masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu.

Permintaan uang datang dari empat pihak, yaitu:

a. pihak perseorangan/konsumen,

b. pihak pengusaha/produsen,

c. pihak investor/penanam modal,

d. pihak pemerintah (dapat bertindak sebagai produsen, konsumen, dan pengatur).

Pembahasan kita mengenai permintaan uang akan menggunakan teori pilihan

likuiditas sebagaimana dikemukakan oleh J. M. Keynes. Keynes berpendapat bahwa

nilai uang tergantung pada pendapatan dan tingkat suku bunga uang di pasar.

Semakin tinggi pendapatan dan semakin rendah tingkat suku bunga, permintaan

terhadap uang akan semakin tinggi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga

barang.

Teori Keynes mengenai permintaan uang dikenal dengan nama Teori Pilihan

Likuiditas ( The Liquidity Preference Theory). Teori ini mengemukakan bahwa motif

manusia menyimpan uang ( liquidity preference) antara lain terdiri dari motif-motif

sebagai berikut.

a. Permintaan uang untuk tujuan transaksi (Transaction Motive), artinya uang

dibutuhkan untuk membayar pembelian-pembelian yang akan mereka lakukan.

Memegang uang untuk tujuan transaksi merupakan tujuan yang mendasar,

karena dengan pemilikan uang dapat dengan mudah melakukan pembelian

barang-barang yang diinginkan. Permintaan uang untuk tujuan transaksi

meningkat jika antara penerimaan dan pengeluaran tidak seimbang. Permintaan

Page 8: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

untuk motif ini dianggap tergantung pada tingkat pendapatan, artinya semakin

tinggi tingkat pendapatan, semakin banyak uang yang diperlukan oleh

perusahaan atau perseorangan untuk tujuan transaksi atau sebaliknya.

b. Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga (Precautionary Motive), artinya

uang sebagai alat untuk menghadapi kesusahan yang mungkin timbul di masa

yang akan datang, karena setiap orang tidak dapat menduga kejadian-kejadian di

hari esok. Permintaan uang untuk tujuan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan

masyarakat atau pendapatan nasional.

c. Permintaan uang untuk tujuan spekulasi (Spekulative Motive), artinya uang

digunakan untuk kegiatan spekulasi (untung-untungan). Uang kas diinginkan

dengan tujuan dapat melakukan spekulasi pada tingkat bunga yang akan datang.

Hubungan antara permintaan uang untuk spekulasi dengan suku bunga adalah

negative. Artinya setiap adanya kenaikan suku bunga, maka permintaan uang

untuk spekulasi akan berkurang. Dan begitupun sebaliknya, apabila tingkat suku

bunga menurun, maka permintaan uang untuk spekulasi akan meningkat.

Dari tujuan menyimpan uang di atas dapat disimpulkan bahwa permintaan

akan uang berbanding terbalik dengan tingkat keuntungan yang diberikan oleh

portofolio. Berdasarkan teori portofolio, dikatakan bahwa masyarakat cenderung

memegang investasi ketika keuntungan yang ditawarkan cukup tinggi. Dengan

kata lain, ketika suku bunga tinggi maka masyarakat cenderung untuk

menyimpan uangnya dalam bentuk portofolio dan mengurangi permintaan

uangnya. Sebaliknya, ketika suku bunga rendah maka masyarakat akan

cenderung mengurangi portofolio yang dimiliki dan menambah permintaan

uangnya. Hubungan antara suku bunga dan permintaan uang ini digambarkan

dalam Peraga berikut ini.

PERAGA 13. 1 Kuva permintaan uang

Page 9: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

Terlihat pada Peraga bahwa kurva permintaan uang memiliki kemiringan

(slope) negatif dari kiri atas ke kanan bawah. Ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi tingkat bunga yang ditawarkan di pasar uang, maka semakin kecil

permintaan uang oleh masyarakat. Sebaliknya, ketika tingkat suku bunga yang

ada di pasar uang rendah, maka permintaan uang akan bertambah.

Hal lain yang dapat kita peroleh dari Peraga adalah kurva permintaan dapat

bergeser. Salah satu faktor yang mempengaruhi pergeseran permintaan uang

adalah pendapatan masyarakat. Ketika pendapatan masyarakat meningkat,

permintaan uang akan meningkat untuk memenuhi tambahan konsumsi

masyarakat. Bertambahnya permintaan uang karena bertambahnya pendapatan

masyarakat digambarkan dengan bergesernya kurva permintaan uang ke kanan,

dari D menjadi D’.

Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang di antaranya sebagai berikut:

a. Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang uang.

b. Tingkat pendapatan riil, yaitu tingkat pendapatan yang benar-benar diterima

oleh masyarakat dan telah memperhitungkan unsur inflasi.

c. Tinggi rendahnya tingkat bunga.

d. Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga membutuhkan

dana/uang.

e. Tingkat harga yang berlaku di pasar.

2. Penawaran Uang (Supply of Money)

Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh pemerintah

Page 10: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

atau bank untuk dapat dimiliki oleh masyarakat. Penawaran uang dapat memengaruhi

tingkat harga, tingkat bunga, dan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Oleh karena

itu, kenaikan penawaran uang dalam perekonomian perlu dikendalikan. Tugas

tersebut dipegang oleh bank sentral.

Dalam mekanisme penciptaan Uang terdapat tiga pelaku penciptaan uang :

Otoritas Moneter, Bank Umum, Sektor Swasta Domestik. Ketiga pelaku tersebut saling

bersinergi sehingga Demand dan Suply berada pada keseimbangan yang diinginkan

dimana Otoritas moneter sebagai pencetak uang kartal, Bank umum sebagai pencipta

Uang giral dan kuasi, Sektor swasta domestik sebagai pengguna daripada uang yang di

ciptakan otoritas moneter dan bank umum.

Otoritas moneter dalam hal ini disebut dengan Bank sentral sebagai lembaga

independen mengatur peredaran uang yang dicetaknya, hanya pada bank sentral uang

kartal di ciptakan yang nantinya uang tersebut didistribusikan ke Bank umum dalam

bentuk uang kartal, oleh bank umum di ubah lagi bentuk uang kartal tersebut menajdi

uang giral yang berbentuk tabungan giro dan saving deposit, uang tersebut yang

nantinya akan di salurkan ke sektor swasta domestik.

Untuk memudahkan dalam menganalisa kegiatan ekonomi, para ekonom

membagi jenis uang ini kedalam 2 kelompok, yaitu: uang dalam arti sempit M1, dan

uang dalam arti luas (broad money) atau M2.

a. Uang dalam arti sempit (M1)

Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (Money Supply, M1) adalah

pengertian uang dalam arti sempit. Jumlah uang yang beredar atau M1 ini terdiri atas

uang kartal dan uang giral. Jenis uang ini juga disebut uang transaksi karena

merupakan jenis uang yang sesungguhnya digunakan untuk transaksi, yaitu untuk

membeli dan menjual barang-barang.

1) Uang kartal (currency)

Uang kartal yaitu mata uang logam dan mata uang kertas yang beredar dalam

masyarakat (di luar perbankan).

2) Uang Giral (bank money)

Komponen jumlah uang yang beredar atau uang transaksi yang ketiga adalah

Page 11: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

uang giral (bank money). Uang giral ini merupakan uang yang tersimpan pada sebuah

bank atau lembaga keuangan lainnya dalam bentuk rekening koran yang sewaktu-

waktu dapat diambil dengan menggunakan cek, bilyet giro atau perintah membayar.

Apabila kita memiliki uang Rp 5.000.000,00 dalam bentuk rekening koran pada bank,

maka simpanan ini dapat diperlakukan sebagai uang, sebab kita dapat membayar

transaksi pembeli, utang atau pembayaran ongkos-ongkos dengan sekedar menulis

pada lembaran cek yang kita pegang. Karena rekening giro memiliki ciri-ciri uang,

maka rekening giro bank inipun harus dihitung sebagai uang transaksi yaitu bagian dan

M1

b. Uang dalam arti luas (liquiditas perekonomian = M2)

Uang dalam arti luas (M2) atau dewasa ini disebut liquiditas perekonomian adalah

jumlah M2 (uang kartal dan uang gmral) ditambah uang kuasi (near money). Jumlah

uang inilah yang mencerminkan daya beli masyarakat.

Near money (uang kuasi ). Near money atau uang kuasi disebut juga time deposit

money yaitu simpanan pada sebuah bank atau lembaga keuangan lain yang mana

dalam waktu dekat akan menjadi uang, atau hampir menjadi uang. (Kuasi = seperti).

Termasuk near money atau uang kuasi ini adalah simpanan uang dalam bentuk

deposito berjangka (time deposit), tabungan pada bank, saldo rekening pada bank

dalam valuta asing.

Near Money (uang kuasi) ini tidak termasuk jenis uang beredar (M1), karena uang

tersebut dititipkan pada bank dan tidak dapat secara langsung digunakan untuk

melakukan pembayaran. Namun dalam keadaan ekonomi tidak stabil, terjadi

perubahan tingkat bunga atau adanya desas-desus akan adanya devaluasi jumlah uang

kuasi ini dapat dengan segera dicairkan menjadi uang tunai, sehingga menambah

jumlah uang yang beredar.

Tabel 13.1 Uang Beredar (Miliar Rupiah), Periode Januari – Maret 2013

Akhir Uang Uang Jumlah Uang Surat

BerhargaJumlah

M2 = Ml + Near Money

Page 12: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

Periode Kartal Giral (M1) Kuasi Selain Saham (M2)

2013

Januari 326,885 461,031 787,916 2,467,124 10,829 3,265,869

Februari 321,541 465,065 786,606 2,479,959 10,861 3,277,426

Maret 331,226 478,886 810,112 2,497,223 12,132 3,319,468

Sumber : Bank Indonesia

Jumlah keseluruhan jumlah atau kuantitas uang yang beredar dalam

perekonomian – biasa disebut sebagai stok uang – sangat ditentukan oleh kebijakan

moneter yang diambil oleh bank sentral. Bila bank sentral memperbanyak jumlah uang

beredar, maka penawaran uang akan bertambah. Sebaliknya, bila bank sentral

mengurangi jumlah uang beredar, maka penawaran uang akan berkurang. Sebagai

akibatnya, penawaran uang diasumsikan tidak bergantung pada tingkat suku bunga,

sehingga kurva penawaran uang berbentuk vertikal sebagaimana terlihat pada Peraga

13.2.

PERAGA 13.2 Kuva penawaran uang

Peraga 13.2 memperlihatkan pada kita bahwa bentuk kurva penawaran uang

yang tegak lurus (inelastis sempurna). Artinya, penawaran uang tidak bergantung pada

tingkat suku bunga. Hal ini sejalan dengan konsep kita di awal bahwa penawaran uang

hanya dipengaruhi oleh otoritas moneter (bank sentral) dalam menentukan jumlah

uang beredar. Pada Peraga 13.2, penambahan jumlah uang beredar oleh bank sentral

akan menggeser kurva penawaran ke kanan, dari S menjadi S’.

3. Keseimbangan dalam Pasar Uang

Page 13: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

Penawaran dan permintaan uang secara bersama-sama menentukan suku

bunga pasar di pasar uang. Pasar uang merupakan pasar di mana dana jangka

pendek dipinjamkan.

Peraga 13.3 menggambarkan jumlah seluruh uang yang ada (M) dalam

sumbu mendatar dan suku bunga nominal pada sumbu vertikal. Kurva penawaran

digambarkan sebagai garis tegak lurus dengan asumsi bahwa bank sentral

menggunakan instrumennya untuk menjaga jumlah uang yang beredar tetap

pada tingkat tertentu diperlihatkan oleh M’ dalam Peraga 13.3. Kurva permintaan

uang sendiri digambarkan dengan kurva DD yang memiliki kemiringan negatif

karena berhubungan terbalik dengan tingkat suku bunga. Posisi ekuilibrium

ditunjukkan pada tingkat bunga 4% dan uang beredar sebesar M’.

Dalam pasar uang pun, dapat terjadi pergeseran keseimbangan yang

diakibatkan oleh pergeseran kurva permintaan dan penawaran uang. Misalkan

bank sentral mengkhawatirkan inflasi dan memperketat kebijakan moneter

dengan menjual surat berharga dan mengurangi jumlah uang beredar. Pengaruh

mengetatnya kebijakan moneter ditunjukkan dengan adanya pergeseran ke kiri

kurva jumlah uang beredar. Selisih antara E dan N menunjukkan besarnya

kelebihan permintaan akan uang pada tingkat suku bunga yang lama. Masyarakat

PERAGA 13.3 (a dan b).

Perubahan suku bunga terhadap permintaan dan penawaran uang

Page 14: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

mulai menjual sebagian dari aktivanya dan meningkatkan jumlah uang yang

dipegang. Suku bunga meningkat sampai ditemukan ekuilibrium baru, dengan

suku bunga baru yang lebih tinggi, yaitu E’ dengan suku bunga 6% per tahun.

Pengaruh lain bisa berasal dari kenaikan harga barang atau jasa di pasar barang.

Kita anggap jumlah uang yang beredar dipertahankan konstan. Akibat

peningkatan harga misalnya BBM, tingkat harga umum naik dan jumlah uang

yang diinginkan untuk membiayai transaksi menjadi meningkat tanpa terjadi

perubahan GNP riil. Dengan ini permintaan akan uang akan naik dan menggeser

kurva permintaan uang ke kanan yaitu dari DD ke D’D’ dan mengakibatkan

peningkatan suku bunga ekuilibrium (E’)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang yang Beredar

Pada keseimbangan pasar uang, kita melihat bahwa tingkat suku bunga

sangat ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan uang. Berikut ini, kita

akan melihat bagaimana jumlah uang beredar berubah oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Pendapatan. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat

dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi pendapatan masyarakat,

semakin besar pula uang yang beredar dalam masyarakat. Sebaliknya,

semakin rendah pendapatan masyarakat, semakin sedikit uang yang beredar

dalam masyarakat.

b. Tingkat Suku Bunga. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi jumlah uang

yang beredar. Bila tingkat suku bunga rendah, masyarakat akan enggan

menyimpan uang di bank. Oleh karena itu, jumlah uang yang beredar akan

meningkat. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga tinggi, jumlah uang yang

beredar menurun karena banyak orang yang menyimpan uangnya di bank.

c. Selera Masyarakat. Selera masyarakat akan mempengaruhi jumlah uang

yang beredar. Misalnya, peningkatan permintaan terhadap mode pakaian

baru akan mempengaruhi uang yang beredar.

Page 15: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

d. Harga Barang. Harga barang mempengaruhi uang yang beredar. Misalnya,

jika harga barang naik, maka jumlah dan peredaran uang akan semakin

cepat.

e. Kemudahan dan Kepastian Mendapatkan Kredit. Fasilitas Kredit (cara

pembayaran) dengan menggunakan kartu kredit atau cara angsuran akan

mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Misalnya, jika

seseorang melakukan pembelian dengan menggunakan kartu kredit, maka

permintaan uang tunai akan semakin menurun.

f. Kekayaan yang Dimiliki Masyarakat. Jumlah uang yang beredar dalam

masyarakat semakin besar apabila ragam (variasi) bentuk kekayaan sedikit.

Sebaliknya, bila ragam bentuk kekayaan semakin banyak atau luas (misalnya

tabungan, surat berharga, dan lain-lain), maka jumlah uang yang beredar

dalam masyarakat akan menurun.

C. STANDAR UANG

Standar uang atau yang lebih dikenal dengan standar moneter adalah standar

yang digunakan oleh otoritas moneter dalam hal ini bank sentral uang mengeluarkan

uang. Standar moneter yang digunakan dapat berupa logam dan kertas. Standar

moneter harus memperhatikan ukuran, ciri-ciri khusus, dan jumlah uang yang beredar

dalam masyarakat agar memudahkan pemakaian uang itu dalam perekonomian.

Tanpa adanya standar moneter, maka uang yang beredar di masyarakat akan memiliki

nilai yang berbeda, bergantung pada preferensi masyarakat.

1. Standar Logam.

Standar Logam adalah penetapan logam tertentu untuk dijadikan mata uang

dalam perekonomian, misalnya standar emas atau standar perak. Negara yang

pertama kali menjalankan standar moneter emas adalah Inggris pada tahun 1816.

Amerika Serikat mengikutinya pada tahun 1873, diikuti oleh negara lain pada tahun

1900. Dengan beberapa pengecualian, standar moneter emas dijalankan hingga krisis

moneter pada tahun 1929 yang menyebabkan depresi ekonomi. Antara 1931 dan

1934, pemerintah berbagai negara merasa perlu untuk meninggalkan standar emas.

Kebijakan ini berlandaskan kepercayaan bahwa ekspor suatu negara dapat

Page 16: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

ditingkatkan dengan mendevaluasi mata uangnya sebagai upaya perdagangan

internasional. Standar logam terbagi menjadi tiga bentuk sebagai berikut.

a. Standar Tunggal.

Standar tunggal berarti mata uang yang berlaku dalam perekonomian

menggunakan standar emas. Ada beberapa model penggunaan standar tunggal emas.

1) Standar emas penuh, artinya sistem keuangan menggunakan uang emas yang

beredar dalam masyarakat dan dijamin sepenuhnya oleh penguasa moneter.

2) Standar inti emas, artinya sistem keuangan menggunakan persediaan emas dalam

negeri yang dijadikan sebagai cadangan untuk pembayaran ke luar negeri dan

sebagai jaminan uang kertas yang dikeluarkan.

3) Standar wesel emas, artinya sistem keuangan (bank sentral) tidak menukar emas

dengan uang kertas yang dibawa kepadanya. Bank sentral menyimpan emas

untuk persediaan pembelian saham investasi luar negeri.

b. Standar Kembar.

Standar kembar atau Bimetallism, merupakan kebijakan standar moneter yang

berdasarkan pada dua logam, biasanya emas dan perak sebagai alat pembayaran yang

sah dapat dijadikan uang secara bebas ( free coinage), dan memiliki perbandingan

yang tetap berdasarkan undang-undang. Kebanyakan pakar menentang standar

kembar karena dapat merusak mata uang yang nilainya lebih tinggi, sebagaimana

dikemukakan Hukum Gresham yang berbunyi “bad money drives out good money”’,.

Artinya, uang yang nilainya turun akan mendesak uang yang nilainya naik.

Amerika Serikat pernah menjalankan standar kembar ini pada tahun 1792,

namun standar ini ditinggalkan pada tahun 1873. Selain Amerika Serikat, negara-

negara yang pernah menetapkan standar kembar adalah Belanda, Inggris, dan

Perancis.

c. Standar Pincang

Sama seperti pada standar kembar, mata uang yang beredar dalam

perekonomianpun menggunakan emas dan perak. Pemerintah menetapkan uang

emas sebagai standarnya, tetapi mata uang perak tetap beredar tanpa ada batasan

perbandingan yang jelas.

Page 17: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

2. Standar Kertas

Sistem keuangan yang menggunakan uang kertas sebagai alat tukar dalam

perekonomian disebut standar kertas (standar kepercayaan). Uang kertas yang

beredar dalam masyarakat diterima dan digunakan karena masyarakat “percaya”

terhadap penguasa moneter. Tiap kesatuan uang tidak diukur dengan berat logam

tertentu, melainkan dengan nominalnya.

Kelebihan dan Kekurangan Standar Moneter

Setiap standar moneter memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang

dapat dilakukan oleh masing-masing negara adalah menentukan salah satu standar

monter paling sesuai dengan perekonomian yang akan dianut Berikut ini merupakan

daftar kelebihan dan kekurangan standar moneter yang ada.

Standar Emas

Kelebihan standar emas

a. Nilai mata uangnya lebih stabil, karena nilai nominal dan nilai intrinsiknya tidak

banyak berbeda.

b. Mudah melakukan konversi dengan mata uang lainnya.

c. Bernilai tinggi bagi orang yang menggunakannya.

d. Tidak ada uang palsu karena perbedaan nilai tadi.

e. Tidak mudah rusak (tahan lebih lama).

Kekurangan standar emas

a. Harga emas atau perak sama halnya dengan harga barang lainnya ditentukan

oleh jumlah yang tersedia. Misalkan pada standar emas ini ditetapkan

perbandingan resmi antara emas dan perak 1:17. Maksudnya 1 kg emas

setara dengan 17 kg perak. Apabila persediaan perak bertambah akan

mengakibatkan perbandingan yang telah ditetapkan berubah dari

perbandingan yang sesungguhnya (nyata). Perubahan ini akan dipergunakan

oleh pedagang dengan menjual emas di pasar bebas sebab dengan menjual

1 kg emas ia akan mendapatkan 17,5 kg perak, perak akan ditempa menjadi

uang perak 17 kg dan sisanya 0,5 kg merupakan keuntungan pedagang.

Mata uang emas akan menghilang dari peredaran karena habis terjual untuk

Page 18: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

membeli emasperak sehingga akan mengakibatkan terjadinya kegoncangan

dalam sistem keuangan dan mengacaukan sistem perekonomian negara.

Mata uang yang baik akan hilang dari peredaran digantikan oleh mata uang

yang jelek. Inilah yang disebut sebagai Hukum Gresham, yaitu bad money

drives out good money.

b. Kesulitan untuk melakukan pengawasan jumlah uang yang beredar karena

ketika pemerintah mencetak uang emas dan perak, maka masyarakat akan

meleburnya jadi perhiasan.

c. Nilai uang tidak hanya ditentukan oleh nilai emas dan perak, tetapi juga oleh

faktor-faktor perekonomian pada umumnya. Nilai uang diukur dengan daya

beli uang. Daya beli uang ditentukan oleh jumlah barang yang dapat dibeli

dengan uang itu. Jika jumlah barang yang tersedia sedikit, maka harga akan

naik sehingga diperlukan emas dan perak yang lebih banyak untuk

membelinya. Ini mengakibatkan nilai emas merosot.

Standar Kembar

Kelebihan standar kembar

a. Masyarakat dapat memilih mata uang yang sesuai dengan seleranya.

b. Negara tidak akan kekurangan persediaan logam karena jika kekurangan

supply emas masih terdapat perak dan sebaliknya.

c. Adanya kerja sama ekonomi dengan negara lain yang sama-sama menganut

standar kembar kalau terjadi kelangkaan supply salah satu logam maka

masing-masing negara bisa saling menukar dan mencukupi persediaan.

Kekurangan standar kembar

a. Persediaan emas terbatas untuk menopang aktivitas perdagangan, baik

nasional maupun internasional.

b. Membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama untuk menetapkan

nilai mata uang emas (mengukur kadar dan beratnya). • Emas sebagai high

value sulit dijangkau bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

c. Harga emas ditentukan oleh jumlah persediaan yang ada. Akibat dari

teknologi pertambangan yang tinggi, orang telah dapat menghasilkan emas

Page 19: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

yang lebih banyak sehingga harganya semakin merosot. Pada zaman

merkantilisme, Spanyol dan Portugal menaklukkan bangsa-bangsa Indian

sehingga dibanjiri emas, tetapi kedua negara tersebut perekonomiannya

malah merosot karena memiliki terlalu banyak persediaan emas dan harga-

harga barang melonjak tinggi.

Standar Kertas

Kelebihan standar kertas

a. Uang dapat dicetak dalam jumlah yang banyak dan waktu yang relatif

singkat.

b. Biaya pembuatan uang relatif lebih murah.

c. Diterima oleh umum karena dijamin oleh pemerintah.

d. Mudah dibawa kemana-mana untuk pembayaran partai besar.

e. Risiko pengiriman uang lebih kecil.

f. Mudah dalam penyimpanan.

Kekurangan standar kertas

a. Mempunyai nilai intrinsik yang rendah dari nilai nominalnya.

b. Mudah dipalsukan karena perbedaan nilai tadi.

c. Jika pencetakan dan peredaran uang tidak terkontrol akan mengakibatkan

terjadinya gejala moneter, yakni inflasi dan deflasi.

d. Mudah rusak, robek atau terbakar.

CINTA EKONOMI

Robert A. Mundell

Robert A. Mundell (1932- ....), merupakan ekonom

sekaligus peme- nang Nobel tahun 1999 sebagai penghargaan

atas teorinya yang amat mempengaruhi perekonomian dunia

dan membantu lahirnya mata uang bersama bagi Eropa, yaitu

Euro.

Lahir di Kingston, Ontario, Mundell mendapatkan gelar sarjananya di University

of British Columbia in 1953. Ia mendapatkan menyelesaikan program paska sarjana di

Page 20: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

the Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1956. Kemudian ia

mengajar pada Stanford University dan Johns Hopkins Bologna Center of Advanced

International Studies sebelum akhirnya bergabung dengan International Monetary

Fund pada tahun 1961. Dari tahun 1966 to 1971, Murnell merupakan profesor

ekonomi pada University of Chicago. Mundell juga merupakan penasihat bagi PBB,

IMF, Bank Dunia, Departemen Keuangan Amerika Serikat, Pemerintah Kanada, dan

organisasi dunia lainnya.

Pemikiran Mundell yang ber- pengaruh dimulai pada tahun 1960 ketika ia mulai

mempertanyakan apakah ada keuntungan yang bisa dicapai bila negara-negara mele-

paskan mata uang mereka demi satu mata uang bersama. Pada awal tahun 60-an,

Mundell menerbitkan artikel yang menggarisbawahi keuntungan mata uang bersama

untuk menurunkan biaya perdagangan dan mengurangi ketidakpastian harga. Ia

memperkenalkan istilah “optimum currency area”, sebuah terminologi yang ia

gunakan untuk menjelaskan wilayah geografi dimana tenaga kerja dapat direlokasikan

bila wilayah lain mengalami guncangan ekonomi. Hasil kerjanya pada akhirnya

mendorong lahirnya Euro.

Pada tahun 1999, Mundell memperoleh Nobel. Penghargaan lain yang diterima

Mundell termasuk Guggenheim Prize pada tahun 1971, the Jacques Rueff Medal and

Prize pada tahun 1983, dan Distinguished Fellow Award dari American Economic

Association pada tahun 1997.

D. RANGKUMAN

1. Uang adalah segala sesuatu yang merupakan media pertukaran atau alat

pembayaran yang diterima secara umum

2. Syarat uang adalah dapat memuaskan keinginan orang yang memilikinya

(syarat psikologis). Selain itu uang juga harus memenuhi syarat tahan lama,

nilainya stabil, mudah dibawabawa, dapat dibagi-bagi, dan jumlahnya

mencukupi (syarat teknis)

3. Sejarah transaksi manusia berdasrkan alat yang digunakannya terdiri dari

barter, uang komoditi, uang kertas, dan uang giral/ uang bank.

Page 21: BAB 10 - LABKOM SMA 34 JAKARTA | Anda adalah apa ... · Web viewTeori nilai uang ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: teori nilai uang statis dan teori nilai uang dinamis.

4. Fungsi asli uang adalah sebagai alat pertukaran dan alat satuan hitung.

Fungsi turunan uang adalah alat penimbun kekayaan, alat pemindah

kekayaan, dan standar pembayaran yang ditangguhkan.

5. Jenis dapat dibedakan menurut Bahan (Material), Iembaga atau Badan

Pembuatnya, Nilainya, Kawasan/Daerah Berlakunya

6. Teori nilai uang meliputi Teori Uang Statis, Teori Nilai Uang Dinamis

7. Motif Permintaan Uang dipengaruhi Transaction Motive, Precautionary

Motive, Spekulative Motive

8. Penawaran uang hanya dipengaruhhi oleh otoritas moneter (bank sentral)

dalam menentukan jumlah uang beredar.

9. Permintaan dan penawaran uang secara bersama-sama menentukan suku

bunga pasar di pasar uang.

10. Fakor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar adalah pendapatan,

tingkat suku bunga, selera pasar, harga barang, kemudahan dan kepastian

mendapatkan kredit, serta kekayaan yang dimiliki masyarakat.

11. Standar moneter adalah benda pengukur atau patokan dijadikannya uang

dalam perekonomian suatu negara.

12. Standar logam adalah penetapan logam tertentu untuk dijadikan mata

uang dalam perekonomian, misalnya standar emas atau perak.

13. Standar kertas yang menetapkan uang kertas sebagai alat transaksi karena

masyarakat percaya terhadap penguasa moneter.