BAB I - negripapua « A great WordPress.com site · Web viewLatar Belakang Penelitian. ......
Transcript of BAB I - negripapua « A great WordPress.com site · Web viewLatar Belakang Penelitian. ......
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. untuk mencapai hal tersebut diperlukan
pembangunan disegala bidang yaitu politik ekonomi sosial budaya dan
sebagainya. Pelaksanaan pembangunan harus saling melengkapi dan harus
saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dalam bidang ekonomi,
khususnya pada pembangunan perdagangan, diarahkan pada terciptanya sistem
perdagangan nasional yang semakin efisien dan efektif, mampu memanfaatkan
dan meperluas pasar serta membentuk harga yang wagar dan memperkukuh
kesehatan ekonomi dalam rangka perwujudan wawasan nusantara.
Kemajuan jaman yang membawa masalah-masalah serta kesempatan-
kesempatan baru dan telah menjadi sebab menarik pengetahuan pemesaran bagi
perusahaan. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
memperlancar arus barang atau jasa dari produsen kekonsumen secara paling
efektif dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif (Allex S
Nitisemito 1984: 113). Dengan demikian pemasaran sangatlah penting karena
hasil akhir dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan bergulir
melalui proses pemasaran sehingga produk dapat sampai ke konsumen.
Tujuan uatama dari perusahaan yang memproduksi suatu produk tidak
lain adalah memasarkan produk yang dihasilkan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan serta keinginan konsumen. Salah satu sasaran dari pemsaran adalah
memasarkan produk dalam jumlah yang sebesar-besarnya. Dalam memenuhi
kebutuhannya konsumen akan selalu melakukan berbagai pertombangna
sebelum sampai kepada keputusan pembelian terhadap suatu produk. Salah satu
pertimbangan yang dilakukan konsumen adalah tentang kualitas produk.
Kualitas produk merupakan pilihan utama yang mendasari prilaku
pembelian konsumen. Pengalaman dalam mendapatkan kualitas produk yang
baik sangat mendukung tingkat pembelian konsumen berikutnya.
Disamping kualitas produk promosi juga merupakan variabel yang
sangatlah penting. Pertimbangan yang dilakukan konsumen yaitu tentang
promosi yang dilakukan oleh perusahaann tersebut. Dengan promosi yang
gencar dilakukan diberbagai media maka monsumen akan semakin mengenak
tentang produk yang dikonsumsinya.
Bagi perusahaan itu dengan adanya kualitas produk dan promosi yang
baik akan meningkatkan tingkat pembelian konsumen dan laba yang diharapkan
perusahaan juga terpenuhi akan tetapi sebaliknya perusahaan yang kurang
memperhatikan kualitas produk dan promosi harus mengetahui sampai sejauh
mana tingkat pembelian konsumen dengan keadaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang ini penulis tertarik untuk mengambil judul
“Hubungan Kualitas Produk dan Promosi terhadap Tingkat Pembelian
Produk MIE SEDAP di Wilayah Kecamatan Gajah Mungkur”.
1.2. Identifikasi Masalah
1.2.1. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian yang peneliti lakukan terbatas hanya
terhadap konsumen yang melakukan pembelian mie sedap di wilayah
kecamatan Gajah Mungkur yang berkaitan dengan respon konsumen.
1. Kulaitas peoduk dibatasi pada : penampilan kemasan, rasa
kekenyalan, mie, keawetan
2. Promosi.
1.2.2. Perumusan Masalah
Permasalah yang diangkat dalam penelitian ini diajukan tiga
permasalahan :
1. Bagaimana hubungan antara kualitas produk dengan tingkat
pembelian konsumen produk mie sedap di kecamatan Gajah
Mungkur ?
2. Bagaimana hubungan promosi dengan tingkat pembelian konsumen
produk mie sedap di Gajah Mungkur ?
3. Bagaimana hubungan kualitas produk dengan promosi produk mie
sedap di Gajah Mungkur ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengethui bagaimana hubungan antara kualitas produk dengan
tingkat pembelian konsumen produk mie sedap di Gajah Mungkur
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara promosi dengan tingkat
pembelian konsumen produk mie sedap di Gajah Mungkur.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kualitas produk dan promosi
dengan tingkat pembelian konsumen produk mie sedap di Gajah Mungkur
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
1. Kegunaan Teoritris
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk mengembangkan
dan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan khususnya bidang manajemen
pemasaran.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tergadap penelitian di
lapangan.
b. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mempertambah
perbendaharaan perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus
1945 Semarang.
c. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan masukan yang berguna bagi perusahaan dalam
menentukan kebijaksanaan yang hendak dilakukan khususnya dibidang
kualitas produk dan promosi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Kulaitas Produk
Menurut Philip Kother (1990 : 89) produk adalah apa saja yang
dapat ditawarkan dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi. Sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
produk yang merupakan hasil produksi yang diterima konsumen untuk
memuaskan kebutuhannya. Selanjutnya Kother mendefinisikan kualitas
produk daro manfaat suatu produk sehingga ia menekankan fungsinya
untuk mengukur produksi itu. Jadi mesti produk adalah apa yang dapat
ditawarkan kedalam pasar untuk memperhatikan dimiliki atau
dikonsumsi.
Dengan demikian kualitas adalah kenyamanan pemakaian daya
guna dan sebagainya kualitas produk adalah hasil dari kegunaan
produksi yang berwujud barang yang ditentukan oleh sekumpulan
kegunaan atau fungsi. Sekumpulan kegunaan ini termasuk didalamnya
daya tahan, ketidak tergantungan pada produk lain.
2.1.1.1. Faktor yang mempengaruhi kualitas produk
Sebelum membeli seorang konsumen harus mendapatkan
informasi yang mendukung dan merangsang konsumen untuk membeli
sehingga konsumen dapat memberikan penilaian terhadap produk
yang dibeli. Setelah mendapat informasi dan mengadakan penilaian
terhadap produk-produk tersebut kemudian seorang konsumen ajan
mengadakan evaluasi tentang manfaat yang diperolehnya. Pada
hakekatnya konsumen lebih hati-hati dalam menentykan pilihannya,
karena ingin memenuhi kebutuhan dan mendapatkan kepuasan dalam
pembeliannya. Jika puas maka akan melakukan pembelian ulang pada
produk yang sama. Apabila seseorang akan membeli mie biasanya
akan lebih memperhatikan kualitas dari mie tersebut dan selain itu
juga akan mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian.
Kualitas produk tersebut meliputi 3 (tiga) dimensi yaitu :
(Thani Handoko 1904 hal 48-50).
1. Kehandalan dan keawetan (Reliability ang Durability) kehandalan
produk dalam penggunaan secara norma dan beberapa lama
produk dapat digunakan hingga perbaikan diperlukan.
2. Sifat produk (Sensory Characteristics) penampilan, corak, rasa,
daya, taruik kekenyalan mie dana beberapa faktir lainnya yang
mungkin menjadi Aspek penting dalam kualitas.
3. Kesan pelanggan terhadap produk (Ethical Protil dan image)
kualitas adalah bagian terbesar dari kesan pelanggan terhadap
produk dan pelayanan.
2.1.1.2. Peningkatan Kualitas Produk
Maksudnya diadakan peningkatan kualitas produk agar
spesifikasi produk dapat memenuhi standar yang tercermin dalam
produk akhir. Sedang tujuan peningkatan kualitas produk adalah :
1. Agar barang yang dihasilkan dapat mencapi mutu yang ditetapkan
2. Mengusahakan agar biaya produksi dapat ditekan serendah-
rendahnya
3. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap daya tahan produk
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat ditekan serendah
mungkin
2.1.1.3. Pengukuran Kualitas Produk
Kualitas suatu membutuhkan kebijaksanaan, kenyataannya
sifat-sifat produksi dapat ditetapkan perusahaan mempunyai beberapa
ukuran yaitu fungsi suatu8 barang, wujud luar dan biaya barang nyang
dihasilkan sebagai berikut :
1. Fungsi suatu barang
Suatu produksi yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi
pemenuhan dari barang itu kepada konsumen.
2. Wujud luar
Salah satu faktor penting dan sering digunakan sebagai tolak ukur
konsumen adalah wujud luar barang.
3. Biaya barang tersebut
Untuk mendapatkan kualitas barang diperlukan biaya, akan
tetapi biaya tidaj selalu sama dengan produk yang dihasilkan.
Adapun biaya dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Biaya pencegahan
Adalah biaya yang diperlukan untuk mencapai suatu mutu
produk yang ditetapkan, agar tidak menghasilkan barang cacat,
yang termasuk biaya pencegahan
1) Biaya perencanaan mutu dan pengawasan, termasuk
didalamnya adalah biya desain, spesifikasi pembiuatan
serta perencanaan mutu dan pengawasan.
2) Biaya pemasangan alat dan perencanaan, yang termasuk
didalamnya adalah pemasangan alat maupun fasilitas guna
tercapainya standar mutu.
b. Biaya penafsiran
Adalah biaya yang dibuthkan untuk melakukan pengecekan
atas mutu yang dihasilkan, yang termasuk biaya penafsiran
sebagai berikut :
1) Biaya-biaya yang dieprlukan untuk melakukan pengecekan
barang termasuk juga biaya pemeriksaan laboratorium dan
lain-lain.
2) Biaya-biaya untuk pemeriksaaan produk yang dihasilkan
3) Biaya-biaya untuk pengecekan kualitas dan penyortiran
produk akhir.
c. Biaya kegagalan
Dalam biaya kegagalan ini disebabkan faktor internal maupun
eksternal yang termasuk biaya-biaya ini adalah :
1) Biaya-biaya yang timbul diakibatkan bahan baku yang
rusak
2) Biaya-biaya pembetulan terhadap barang-barang cacat
3) Biaya-biaya pemberioan bahan baku yang ternyata tidak
dapat dibatalkan
4) Biaya-biaya pembetulan atas kondisi pengolahan atau
produksi.
2.1.2. Promosi
2.1.2.1. Pengertian Promosi
Kegiatan promosi merupakan alat yang sangat penting untuk
memperkenalkan dan mempengaruhi komponen agar produk yang
dihasilkan laku terjual.
Berikut pendapat para ahli tentang promosi :
1. Basu Swasta DH dan Irawan (1990 hal 792) pengertian promosi
dipandang sebagai :
Arus informasi atau persuasi satu arah ytang dibuat untuk
mengarahkab seseorang atau organisasi pada tindakan
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
2. Philip Kotter (1989)
Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan kebnaikan produknya dan membujuk para
pelanggan dan konsumen sasaran untuk memberi produk itu.
Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam
manejemn pemasaran dan sering dikatakan ada proses
berkelanjutan, karena dapat menimbulkan dari perusahaan dan
reaksi dari konsumen.
2.1.2.2. Tujuan Promosi
Setiap kegiatan selalu ada tujuan yang pasti agar kegiatan
tersebut lebih terarah, begitu pula promosi dapat mendasarkan pada
tujuan-tujuan :
1. Modifikasi tingkah laku
Promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat, penjual
(sebagai sumber) selalu menciptakan kesan baik tentang dirinya.
2. Memberitahu
Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang
dituju tentang penawaran.
3. Membujuk
Promosi bersifat membujuk (persuasif) dan umumnya kurangh
disenangi masyarakat, karena promosi demikian ini diarahkan
mendorong pembeli.
4. Mengingatkan
Promosi ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merk
produk di hati masyarakat. Paling tidak perusahaan
mempertahankan pembelian pembeli yang sudah ada.
2.1.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Promosi
Menentukan promosi paling efektif merupakan tugas yang sulit
dalam manajemen pemasaran. Dalam prakteknya manajemen baru
harus mencari kombinasi yang terbaik atas penggunaan promosi yang
tepat. Maka agar promosi itu tepat guna tujuan penjualan yang
direncanakan yaitu dengan menentukan beberapa faktor antara lain :
1. Dana atau biaya yang digunakan untuk promosi merupakan faktor
penting mempengaruhi promosi.
2. Sifat Pasar
Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi promotional mix
meliputi :
a. Luas pasar secara geografis
b. Konsentrasi pasar dan
c. Macam-macam pembeli
3. Jenis Produk
Strategi promosi yang dilakukan perusahaan dipengaruhi juga oleh
jenis produknya, apakah barang konsumsi ataukah barang industri
4. Kebaikan dan Keburukan Media
Faktor lain yang dipertimbangkan yaitu faktor kebaikan dan
keburukan dari media yang digunakan.
2.1.2.4. Jenis-jenis Promosi
Jenis promosi dilihat dari :
1. Ketepatan Promosi
Dalam upaya untuk meningkatkan tingklat pembelian konsumen,
maka diperlukan adanya ketepatan dalam kegiatan promosi,
sedang alat yang digunakan dalam kegiatan promosi adalah jenis
media : misalnkan radio merupakan alat media yang dapat
menimbulkan keinginan melalui telinga, sedang surat kabar
merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan melalui
mata.
2. Daya Tarik Barang Yang Dijual
Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi
juga oleh jenis produknya apakah barang konsumsi atau barang
industri.
3. Media Promosi Yang Digunakan
Media merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan periklanan.
Adapun faktor-faktor yang perlu diperlihatkan di dalam pemilihan
ini :
a. Produk yang diiklankan
b. Kualitas dari produknya
c. Kemampuan periklanan media
d. Sasaran yang dapat dicapai
e. biaya
2.1.2.5. Fungsi Jenis-Jenis Promosi
Fungsi-fungsi dari jenis promosi antara lain :
1. Fungsi Periklanan Informasi adalah :
a. Memberikan informasi
b. Membujuk dan mempengaruhi
c. Menciptakan keinginan
d. Sebagai alat komunikasi
2. Fungsi Promosi Penjualan adalah :
a. Keinginan yang ditujukan untuk mendidik konsumen
b. Kegiatan yang mendorong konsumen
3. Fungsi Personal Selling
a. Mengadakan analisa pasar
b. Menentukan calon konsumen
c. Mengadakan komunikasi
d. Mengatasi masalah
e. Mendefinisikan masalah
4. Fungsi Publisitas
Dengan adanya publisitas yang dijalankan, konsumen akan lebih
tertarik dan percaya dengan membaca sebuah cerita sehingga
konsumen menganggap cerita tersebut merupakan berita yang
dipercaya daripada iklan.
2.1.3. Pembelian
Menurut Anwar Prabu Mangkunegoro (1998 hal 42) pembelian
adalah jumlah barang yang dibeli oleh seseorang dalam melakukan
proses pembelian suatu barang untuk memenuhi kebutuhannya.
2.1.3.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Tingkat Pembelian
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan tingkat
pembelian antara lain (AA. Anwar Prabu Mangkunegoro 1998 hal 42-
44).
1. Kekuatan Sosial Budaya
a. Faktor Budaya
Merupakan suatu hal yang komplek meliputi ilmu
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat dan norma-norma
yang berlaku di masyarakat.
b. Faktor Kelas Sosial
Merupakan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari julmlah
orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam
masyarakat yaitu :
― Kelas Atas
― Kelas Menengah
― Kelas Rendah/bawah
c. Faktor Kelompok Anutan
Di definisikan sebagai suatu kelompok orang yang
mempengaruhi sikap, pendapat norma dan perilaku konsumen,
kelompok kumpulan misalnya perhimpunan artis, atlit,
kelompok Masjid dan sebagainya.
d. Keluarga
Merupakan unit masyarakat terkecil dan sangat mempengaruhi
dan menentukan dalam keputusan membeli.
2. Kekuatan Faktor Psikologis
a. Faktor Pengalaman Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan perilaku akibat
pengalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari
lewat pengalaman belajarnya dan akan menentukan tindakan
dan pengambilan keputusan membeli
b. Faktor Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari
sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan
perilakunya. Kepribadian konsumen akan mempengaruhi
persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.
c. Konsep diri
Didefinisikan cara melihat diri sendiri dan dalam waktu
tertentu sebagai gambaran apa yang kita pikirkan. Konsep itu
dibedakan menjadi :
Konsep diri yang nyata ialah bagaimana seseorang melihat
diri dengan sebenarnya.
Konsep diri yang ideal ialah bagaimana diri kita inginkan.
2.1.3.2. Proses Pengambilan Keputusan Untuk tingkat Pembelian
Tahap-tahap proses pengambilan keputusan untuk tingkat
pembelian adalah sebagai berikut : (William J Stanton, 1991 : 163)
1. Pengenalan kebutuhan yang belum terpuaskan, proses ini dimulai
ketika motif kebutuhan belum terpuaskan menimbulkan
ketegangan did alam diri.
2. Identifikasi berbagai alternatif
a. Uang
b. Informasi masa lalu dan sumber yang dimiliki konsumen
c. Resiko yang dipakai jika seleksi alternatif salah.
3. Evaluasi alternatif
Kriteria yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu,
karena dipakai sebagai tuntunan dalam melakukan evaluasi.
4. Keputusan untuk membeli yang timbul adalam membeli,
konsumen harus membuat serangkaian keputusan yang
menyangkut harga, toko kualitas dan sebagainya.
5. Perilaku Purna Beli
Biasanya pembeli akan mengalami kecemasan purna beli yang
pada saat pembelian yang sudah rutin karena setiap alternatif yang
dihadapi oleh konsumen mempunyai kelebihan dan kekuatan.
2.2. Kerangka Pemikiran
Perusahaan merupakan organisasi atau laba yang mengubah keahlian
atau material dari sumber daya-sumber daya ekonomi menjadi barang/jasa yang
dibutuhkan oleh konsumen, serta untuk mencapai tujuan yang diharapkan
perusahaan yakni memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan
menempuh berbagai cara dan strategi, agar produk yang dihasilkan dapat
menembus pasar yang lebij tinggi, dalam meningkatkan pembelian konsumen.
Semakin banyak perusahaan yang muncul maka akan menyebabkan
kondisi persaingan yang ketat. Hal ini membuat masing-masing perusahaan
memperebutkan simpati pembeli dengan berbagai macam strategi. Dalam
mempertahankan dan dalam memperebutkan konsumen yaitu dengan
memperhatikan kualitas produk.
Kualitas ini sangat penting sekali dalam perusahaan dalam merebut
pembeli dan pasar karena produk merupakan cermin perusahaan, sehingga
dengan produk yang berkualitas maka konsumehn akan menggunakan produk
dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan kualitas tinggi akan memuaskan
konsumen. Sehingga akan mengundang melakukan pembelian produk
perusahaan.
Perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi mempunyai tujuan
memperkenalkan dan menciptakan daya tarik serta kesan yang baik bagi
perusahaan maupun produk yang dihasilkan kepada dunia usaia dan masyarakat
luas. Kegiatan promosi sangat penting dan berguna untuk mempertahankan
produknya juga mengantisipasi terhadap terhadap saingan produk yang sama
dari perusahaan lain yang dirasakan makin meningkat dan dalam dunia usaha
semajin jetat. Jika tidak ada promosi berarti tidak ada informasi produk yang
sampai kepada konsumen. Dengan semakin banyak konsumen mengenal prosuk
dan bersedia mencobanya, dimanan produk tersebut dapat lebih memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen, maka tujuan dari promosi yang mencakup
usaha mendorong konsumen untuk lebih banyak menggunakan produknya dan
mencoba menarik dan membujuk pembeli agar membeli produk itu.
Dalam melakukan pembelian salah satu faktor yang sangat berpengaruh
yakni pengalaman pembelian sebuah produk dan produk tersebut ternyata dapat
memenuhi kebutuhannya dan konsumen merasa puas maka untuk pembelian
yang akan datang konsumen akan selalu mengkonsumsi. Kualitas produk dan
promosi bagi perusahaan sangat penting artinya, karena dengan kualitas prduk
dan promosi di harapkan akan mampu meningkatkan tingkat pembelian.
Dari beberapa variabel diatas maka secara sistematis kerangka
pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
Ket :
X1 = Variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dalam hal ini
kualitas produk
X2 = Variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dalam hal ini
promosi
Y = Variabel dependent (variabel yang dipengaruhi) dalam hal ini tingkat
pembelian
2.3. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu proporsi, kondisi atau prinsip yang untuk
sementara waktu dianggap benar dan barangkali tanda keyakinan, agar ditarik
suatu konsekuensi logis dan dengan cara ini dilakukan pengujian tentang
kebenarannya dengan menggunakan data hasil penelitian (J Suprapto 1982 hal
45).
X1
Kualitas Produk
X2
Promosi
Y Tingkat Pembelian
Hipotesis dalam penelitian
1. Di duga ada hubungan antara kualitas produk dengan npromosi dengan
tingkat pembelian konsumen produk Mie Sedap
2. Di duga ada hubungan positif anatara kualitas produk dengan tingkat
pembelian konsumen produk Mie Sedap
3. Di duga ada hubungan positif antara promosi dengan tingkat pembelian
konsumen Produk Mie Sedap.
2.4. Definisi Konsep
Definisi konsep merupakan uraian dari suatu variabel-variabel
penelitian, sehingga variabel-variabel termasuk dimensi tersebut dapat di
ketahui secara jelas.
1. Kualitas produk adalah atribut-atribut suatu produk yang dapat ditawar kan
kepasar, untuk diperhatikan, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat
menunaikan keinginan. Terdiri atas 3 dimensi yaitu :
a. Reability and durability yaitu kehandalan produk dalam penggunaan
secara normal
b. Sensor-sensor characteristics yaitu penampilan corak, rasa, daya tarik
dan sebagainya.
c. Etnical profil and image kesan pelanggan terhadap produk dan
pelayanan
2. Promosi
Yaitu cara yang dilakukan suatu perusahaan dalam memberikan informasi,
membujuk dan mengingatkan agar konsumen melakukan pembelian.
3. pembelian adalah jumlah bartang yang dibeli oleh seseorang dalam
melakukan proses pembelian suatu barang untuk memenuhi kebutuhannya
2.5. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan unsur yang meletakkan hasil
pengukuran atau indikatornya. Definisi operasional dari variabel-variabel
tersebut diatas adalah :
1. Kualitas produk
Keawetan barang yang dibeli
Rasa yang dihasilkan oleh produk
Kemasan dari produk yang dibeli
2. Promosi
Penciptaan kesan tentang produk (images)
Bahasa informasi
3. Pembelian
Jumlah pembelian
Frekuensi pembelian
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari unsur-unsur atau obyek yang diteliti
(Suharsimu Arikunto 2002 : 115) yang dijadikan obyek dalam penelitian ini
adalah seluruh konsumen Mie Sedap yang berdomisili di kecamatan Gajah
Mungkur.
Sampel adalah sebagian populasi yang karakteristiknya hendak diteliti
(Masri Singribuan) dan Sofian Effendi, 1989 : 154) sedang teknik yang
digunakan adalah acc dental sampling yitu wawancara sebagian konsumen ada
di kecamatan Gajah Mungkur, sehingga peneliti tidak mungkin meneliti
populasi yang ada.
Untuk sekedar perkiraan apabila subyeknya kurang dari 100 maka
diambil semua selanjutnya bila subyeknya besar dapat diambil 10=15 % atau
20-25 % atau lebih (Suharsimu Arikunto 1996 : 117). Sehingga berdasarkan
pendapat tersebut sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 50
responden.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder :
a. Data primer diperlukan untuk pengujian hipotesis yang telah diajukan
berupa data-data mengenai kualitas produk (sifat produk kehandalan,
produk dan keawetan produk serta kesan pelanggan terhadap produk
tersebut) promosi (penciptaan kesan tentang produk, ijformasi yang
diberikan pada masyarakat) dan pembelian (frekwensi pembelian dan
jumlah pembelian konsumen).
b. Data sekunder dilakukan dengan riset kepustakaan melalui catatan, literatur-
literatur yang mendukung dalam penelitian nini. Data ini berupa pendapat
yang dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan kualitas produk
promosi dan konsumen.
Adapun teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data primer
dilakukan dengan mengadakan nwawancara yang dibantu dengan angket (daftar
pertanyaan, data dikumpulkan berupa quisioner (angket) yang sifatnya tertutup
(diberikan akternatif jawaban). Teknik yang dugunakan menggunakan skala
yang digunakan menggunakan skala lokert berskala 5 yaitu :
Untuk jawaban A diberi skor 5
Untuk jawaban B diberi skor 4
Untuk jawaban C diberi skor 3
Untuk jawaban D diberi skor 2
Untuk jawaban E diberi skor 1
Data primer yang dikumpulkan menggunakan instrumen daftar
pertanyaan. Data yang dikumpulkan ini haruslah berkualitas yang memenuhi 2
persyaratan yaitu validitas dan reliabilitas.
a. Validitas
Validitas yang digunakan adalah validitas kunstruk yaitu validitas
yang mengorelasikan nilai dengan skor total dengan menggunakan pearson
correlation (Ghozali 2001 : 142) pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan uji satu sisi dengan taraf signifikansi 5 %. Item pertanyaan
dikatakan valid apabila diperoleh korelasi positif dan signifikan lebih kecil
dari = 5% sedangkan rumus korelasi pearsin menurut Ariunto (1998 :
162) sebagai berikut :
Rumus Belum
Dimana :
rxy = Korelasi item dengan total variabel
X = Skor item
Y = Sekor total variabel
N = Jumlah sampel
b. Reabilitas
Reabilitas merupakan indek yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukur mengukur dipercaya (Singarimbun dan Effendi : 1996 : 126).
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu quesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Apabila indikator dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah stabil atau
konsisten dari waktu ke waktu (Gozali 2001 : 140) uji reabilitas dalam
penelitian ini digunakan koefisien Alpha Cronbach () apabila nilai lebih
besar dari 0,600 dapat dikatakan/ditafsirkan hasil pengukuran relatif
konsisten dan apabila pengukuran ini diulangi dua kali atau lebih maka
instrumen tersebut dapat dianalkan (Nunnally, 1969) di dalam (Gozali
2001 : 140) koefisien adalah :
Rumus Belum
Dimana :
= Koefisien alpha
K = Banyaknya butir pertanyaan
Sj2 = Varians belahan j : j = 1,2…
Sx2 = Varian skor test
3.3. Analisa Data
Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian inia dalah analisis
deskriptif dana analisis inferensial.
3.3.1. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk menggambarkan keadaan atas
keadaan status fenomena (Arikunto 1998 : 245). Adapun analisis
deskriptif dalam penelitian ini digunakan tabel frekuensi dengan
penjelasannya mengenai sesuatu yang diprosentasikan.
3.3.2. Analisis Inferensial
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi sederhana (rank spearman) dan korelasi ganda (rank kendall
W).
1. Korelasi Sederhana
Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dua
variabel yang datanya bersifat ordinal (jenjuang), karena data
ranking ada yang kembar maka digunakan Rank Spearman dan
ranking kembar rumus (Surachmad 1994 : 177) adalah :
Rumus Belum
Keterangan :
rS = Korelasi antara x dan y
N = Jumlah sampel
X = Variabel independen (kualitas produk dan promosi)
Y = Variabel dependen (pembelian konsumen)
d = Determinasi x dan y
2. Korelasi Berganda
Korelasi ganda yang digunakan adalah korelasi rank kendal W. Rank
kendall W ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
X1 dan X2 dengan variabel Y. Adapun rumusnya, (Surachmad 1994 :
285) :
Rumus Belum
Keterangan :
W = Koefisien korelasi Kendall W
S = S {R} – {SRJ/N}2 : jumlah kuadrat Deviasi observasi dari
Mean RJ
K = Banyak variabel, yaitu x1. x2 dan Y
N = Banyaknya sampel yang diberi ranking
3.4. Pengertian Hipotesa
Pengertian hipotesa terhadap hipotesis yang telah diajukan peneliti
digunakan 2 (dua) uji yaitu uji t dan uji x2.
1. Uji t ini digunakan untuk menjawab hipotesis 1 dan 2 atau untuk menguji
hasil perhitungan rank spearman. Jika t hitung > t tabel pada df = n - 2 =
5% maka hipotesis yang diajukan diterima, berarti ada hubungan yang
signifikan antara variabel bebas (X1 = kualitas produk dan X2 = promosi)
dengan Y (Pembelian konsumen)
Ho : = 0 tidak ada hubungan posiutif antara kualitas produk atau
promosi dengan pembelian konsumen.
Ho : > 0 ada hubungan posiutif antara kualitas produk atau promosi
dengan pembelian konsumen.
Adapun rumus t hitung menguji koefisien menurut siegel 1994 : 256)
adalah :
Rumus Belum
Dimana :
r = Koegisien korelasi rank spearman
A = Jumlah
2. Uji X2, uji ini digunakan untuk menjawab hipotesis ke 3 atau menguji hasil
perhitungan rank kendall W. Jika X2 hitung > X2 tabel pada df k – 1. = 5%
maka hipotesis yang diajukan diterima, berarti apa yang signitikan antara
varal bebas (X1) kualitas produk dan X2 = promosi) secara bersama-sama
dengan variabel terikat (Y = tingkat pembelian).
Ho : k = 0 tidak ada hubungan antara kualitas produk dengan promosi
pembelian konsumen secara bersama-sama.
Ho : k 0 ada hubungan antara kualitas produk dengan promosi
pembelian konsumen secara bersama-sama.
T tabel
Daerah Penolakan HoDaerah
Penerimaan Ho
0
Adapun rumus X2 hitung untuk menguji koefisien korelasi Kendall W
menurut Siegel (1994 : 289) adalah :
Rumus Belum
Dimana :
n = Jumlah sampl
k = Jumlah variabel
W = Koefisiein Korelasi Kendall W
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho = 0,05
X2 Tabel