BAB I Latar Belakang

8

Click here to load reader

description

makalah

Transcript of BAB I Latar Belakang

Page 1: BAB I Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat adalah status

kesehatan. Faktor – faktor yang mempengaruhi status kesehatan antara lain

adalah faktor lingkungan, keadaan sosial-budaya, kondisi ekonomi dan genetik

(Soeswati.1978.dalam Profil Kesehatan DKI Jakarta.Dinkes DKI Jakarta.). Faktor

paling dominan menurut Blume adalah faktor lingkungan manusia itu sendiri.

Pendapat ini didukung teori tentang kejadian suatu penyakit atau gangguan

kesehatan pada manusia yaitu teori timbangan interaksi (John Gordon) yang

terdiri dari 3 komponen yaitu host (manusia), agent (penyebab penyakit) dan

environment (lingkungan). Perubahan kualitas lingkungan hidup manusia sangat

besar pengaruhnya terhadap intensitas agent penyakit dan daya tahan manusia

terhadap penyakit. Notoadmodjo, 1996. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka

Cipta, Jakarta.

Kualitas lingkungan perairan di Indonesia sekarang ini banyak yang

mengalami permasalahan karena adanya pencemaran. Kondisi air sungai di

Indonesia setiap tahunnya telah tercemar bahan organik sekitar 90% pada tingkat

kualitas sedang hingga berat dan 50% lebih sungai yang ada di Pulau Jawa

tercemar bakteri coli pada tingkat sedang sampai berat. Sedangkan di luar Pulau

Jawa khususnya Kalimantan Selatan (Kal-Sel) berdasarkan data Badan

Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kal-Sel tahun 2010 menjelaskan kondisi

Page 2: BAB I Latar Belakang

sungai Barito mempunyai kandungan bakteri E Coli mencapai 233

mililiter/sampel yang melebihi baku mutu yang ditetapkan. Bahkan keberadaaan

sungai-sungai kecil yang ada disekitar kota Banjarmasin seperti sungai Jafri

Zamzam, sungai Basirih, sungai Mantuil, sungai Alalak, sungai Kuin, dan sungai

Mulawarman telah terdeteksi memiliki kandungan biochemical oxygen demand

(BOD) berkisar antara 2,2 sampai 3,18 mg/liter. Jurnal Bumi Lestari, Volume 12

No. 1, Februari 2012, hlm. 77 – 84.

Di antara penyakit berbasis lingkungan (termasuk tersedianya air minum/ air

bersih yang memenuhi syarat kesehatan), yang potensial menimbulkan kejadian

luar biasa (KLB) dan mempengaruhi sumber daya manusia adalah penyakit diare.

Insiden penyakit diare pada 1995 mencapai 280 penderita per 1000 penduduk

pertahun, dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 300 per 1000 penduduk,

dimana setiap anak balita saat ini paling tidak menderita diare rata-rata sebanyak

1,3 kali pertahun. Hal ini menunjukkan ada masalah air minum/air bersih dan

perilaku hidup masyarakat yang kurang sehat Achmadi, Umar Fahmi, Peranan

Air Dalam Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat. Peringatan Hari Air

Se-Dunia IX, Departemen Kimpraswil, Jakarta 22 Maret 2001.

Berdasarkan hasil studi Lembaga Penelitian UI (1998) di daerah proyek

Water Supply and Sanitation for Low Income Community (WSSLIC), yang

diungkapkan bahwa dengan menggunakan air bersih yang memenuhi syarat

kesehatan, dapat mencegah penyakit diare sebesar 35% dan dengan

menggunakan jamban akan mencegah penyakit diare sebesar 28%. Achmadi,

Umar Fahmi, Peranan Air Dalam Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat.

Page 3: BAB I Latar Belakang

Peringatan Hari Air Se-Dunia IX, Departemen Kimpraswil, Jakarta 22 Maret

2001.

Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang

memiliki banyak sungai sebagai salah satu sumber daya alamnya. Sungai terbesar

dan terpanjang di Kalimantan Selatan adalah Sungai Barito, yang mata airnya

berasal dari pedalaman Kalimantan Tengah dan bermuara ke Laut Jawa.

Sungai Barito mempunyai banyak anak sungai, dan wilayah di sepanjang aliran

sungai ini sejak jaman dulu telah menjadi tempat konsentrasi pemukiman

penduduk. JURNAL KOMUNITAS VOL. 5 No. 2, SEPTEMBER 2011, Fungsi

Sungai Bagi Masyarakat Di Tepian Sungai Kuin Kota Banjarmasin 229-237

Sebagaimana umumnya wilayah Kota Banjarmasin yang banyak dialiri

sungai, demikian pula dengan daerah Kuin. Daerah ini dialiri oleh sebuah sungai,

yaitu Sungai Pangeran atau Antasan Kuin, atau ada yang menyebut Sungai

Kuin yang bermuara ke Sungai Barito. Sungai bagi masyarakat di Tepian

Sungai Kuin masih memegang peranan yang cukup penting dalam berbagai

segi kehidupan. Sungai tidak hanya semata-mata berfungsi sebagai jalur

transportasi, tetapi sungai juga berperan dalam aktivitas perekonomian. Selain

itu masih banyak warga masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk

keperluan mandi dan cuci. JURNAL KOMUNITAS VOL. 5 No. 2,

SEPTEMBER 2011, Fungsi Sungai Bagi Masyarakat Di Tepian Sungai Kuin

Kota Banjarmasin 229-237. Berbagai pemanfaatan kawasan perairan di

sepanjang bantaran Sungai di wilayah ini diikuti dengan pembuangan

limbah/entrofi yang pada tingkat daya dukung dan daya tampung tertentu akan

Page 4: BAB I Latar Belakang

memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Jurnal Bumi Lestari, Volume

12 No. 1, Februari 2012, hlm. 32 - 44

Daerah di tepian Sungai Kuin sebagian besar termasuk wilayah kerja

Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Berdasarkan data Profil Puskesmas

Alalak Selatan, pada tahun 2012 terjadi penurunan angka kejadan penyakit diare

dibandingkan dengan tahun 2011 yakni dari 699 kasus menjadi 687 kasus

namun terjadi kenaikan peringkat kasus diare dimana pada tahun 2011 diare

merupakan peringkat 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Alalak Selatan dan

pada tahun 2012 kasus diare menjadi peringkat 9 penyakit terbanyak di

Puskesmas Alalak Selatan. (data puskesmas alalak selatan)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

suatu permasalahan penelitian yakni apakah terdapat hubungan penggunaan air

Sungai Kuin oleh msyarakat di sepanjang aliran Sungai Kuin dengan kejadian

diare di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

penggunaan air Sungai Kuin oleh masyarakat di sepanjang aliran Sungai Kuin

dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.

Page 5: BAB I Latar Belakang

Tujuan khusus :

a) Mengetahui hubungan antara penggunaan air Sungai Kuin untuk air

minum dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan

Banjarmasin.

b) Mengetahui hubungan antara penggunaan air Sungai Kuin untuk mandi

dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan

Banjarmasin.

c) Mengetahui hubungan antara penggunaan air Sungai Kuin untuk mencuci

bahan makanan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Alalak

Selatan Banjarmasin.

d) Mengetahui hubungan antara penggunaan air Sungai Kuin untuk buang air

kecil atau buang air besar dengan kejadian diare di wilayah kerja

Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.

e) Mengetahui hubungan antara penggunaan air Sungai Kuin untuk

pembuangan sampah dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas

Alalak Selatan Banjarmasin.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak

terkait untuk meminimalisir pencemaran dan mengantisipasi terjadinya Kejadian

Luar Biasa (KLB) penyakit – penyakit bawaan air.