BAB I jantung.docx

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien dengan penyakit jantung dan komplikasi yang menyertainya dpat dibantu untuk mencapai kualitas hidup yang lebih besar dari yang diperkirakan sepuluh tahun silam. Dengan prosedur diagnostic yang canggih yang memungkina diagnostig dimulai lebih awal dan lebih akurat menyebabkan penangan dapat dilakukan jauh sebelum terjadi kelemahan yang berarti. Penaganan dengan teknologi dan farmakoterapi yang baru terus dikembankan dengan cepat dan dengan keamanan yang semakin meningkat, yaitu dengan betah jantung. Pembedahan jantung pertama yang berhasil, penutupan luka tusuk ventrikel kanan, talah dilakukan di tahun 1895 oleh ahli bedah Italia de Vechi. Di Amerika Serikat pembedahan serupa yang sukses, juga penutupan luka tusuk, dilakukan di tahun 1902. Diikuti oleh pembedahan katup di tahun 1923 dan 1925, penutupan duktus paten di tahun 1937 dan 1938, dan reseksi koar koarktasi aorta pada tahun 1944. Era baru tandur pinatsan arteri koroner bermula di tahun 1954. Perkembangan yang paling revolusioner dalam perkembangan pembedahan jantung adlah teknis pintasan jantung/paru pertam kali digunakan dengan berhasil pada manusia di than 1951. Di masa kini lebih dari 250.000 prosedur yang dilakukan dengan

Transcript of BAB I jantung.docx

Page 1: BAB I jantung.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasien dengan penyakit jantung dan komplikasi yang menyertainya dpat dibantu untuk

mencapai kualitas hidup yang lebih besar dari yang diperkirakan sepuluh tahun silam.

Dengan prosedur diagnostic yang canggih yang memungkina diagnostig dimulai lebih awal

dan lebih akurat menyebabkan penangan dapat dilakukan jauh sebelum terjadi kelemahan

yang berarti. Penaganan dengan teknologi dan farmakoterapi yang baru terus dikembankan

dengan cepat dan dengan keamanan yang semakin meningkat, yaitu dengan betah jantung.

Pembedahan jantung pertama yang berhasil, penutupan luka tusuk ventrikel kanan, talah

dilakukan di tahun 1895 oleh ahli bedah Italia de Vechi. Di Amerika Serikat pembedahan

serupa yang sukses, juga penutupan luka tusuk, dilakukan di tahun 1902. Diikuti oleh

pembedahan katup di tahun 1923 dan 1925, penutupan duktus paten di tahun 1937 dan 1938,

dan reseksi koar koarktasi aorta pada tahun 1944. Era baru tandur pinatsan arteri koroner

bermula di tahun 1954.

Perkembangan yang paling revolusioner dalam perkembangan pembedahan jantung adlah

teknis pintasan jantung/paru pertam kali digunakan dengan berhasil pada manusia di than

1951. Di masa kini lebih dari 250.000 prosedur yang dilakukan dengan menggunakan

pintasan jantung paru. Terbanyak (lebih dari 200.000) dilakukan di Amerika Utara.

Kebanyakan prosedur adalah graft pintasa arteri koroner (CABG = Coronary Artery Bypass

Graft) dan perbaikan atau penggantian katup.

Kemajuan dalam diagnostik, penatalaksanaan medis, teknik bedah dan anestesia, dan

pintasan jantung paru, dan juga perawatan yang diberikan di unit perawatan kritis serta

program rehabilitasi telah banyak membantu pembedahan menjadi pilihan penanganan yang

aman untuk pasien dengan penyakit jantung.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah untuk :

Page 2: BAB I jantung.docx

1.2.1 Mengetahui secara umum sejarah perkembangan bedah jantung

1.2.2 Mengetahui macam-macam tindakan bedah jantung

1.3 Manfaat Penulisan

1.3.1 Bagi Penulis

Sebagai tugas pembelajaran perkuliahan keperawatan medical bedah mengenai bedah

jantung.

1.3.2 Bagi Pembaca

Sebagai informasi dalam perkuliahan keperawatan medical bedah mengenai bedah jantung.

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Konsep Penyakit Jantung

pengertian penyakit jantung

Pengertian penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot jantung yang lemah

(kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri,

oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi

saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor

tercampur.

Page 3: BAB I jantung.docx

Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, entah itu orang tua, anak kecil, pria maupun

wanita. Dari semua golongan manusia dapat terserang penyakit jantung. Pada umumnya

penyakit jantung timbul karena pola hidup yang kurang sehat sehingga memicu timbulnya

penyakit ini, selain itu ada juga beberapa penyakit yang dapat berdampak pada kesehatan

jantung pula.

Pengertian penyakit jantung dan serangan jantung adalah berbeda. Kalau serangan

jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi.

Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal

jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke

otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah

ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan

kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang

mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti

Decolgen, dan nikotin. (sumber:wikipedia).

Bagaimanapun, penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan banyak

menimbulkan kematian kepada penderitanya. Tak jarang, si penderita terlambat mengetahui

bahwa dia menderita penyakit jantung sehingga terlambat untuk diatasai. Untuk itu,

mengetahui gejala penyakit jantung perlu anda ketahui agar bisa segera dilakukan tindak

pengobatan secepatnya

Berikut ini sejumlah faktor penyebab penyakit jantung :

1. Faktor Usia dan Jenis kelamin

Seorang Wanita di bawah usia 50 tahun memiliki resiko lebih rendah dibandingkan dengan

Pria / laku laki pada kelompok usia yang sama. Tetapi Setelah mengalami menopause, resiko

seorang wanita bertambah karena penurunan dari hormon estrogen yang bersifat melindungi.

Jadi Salah satu penyebab penyakit jantung adalah Faktor usia dan kelamin.

2. Faktor Keturunan Dari Keluarga

Beberapa Penelitian menunjukkan bahwa jika terdapat riwayat gangguan jantung dalam

keluarga baik dari keluarga wanita atau keluarga pria, keturunan mereka lebih cenderung

mengembangkan problem yang serupa yaitu penyakit jantung.

Page 4: BAB I jantung.docx

3. Faktor Perokok Aktif atau Perokok Pasif

Banyak perokok mengidap Penyakit jantung. Rokok penyebab penyakit jantung sangat tinggi.

Merokok  kira-kira 20 persen dari semua kematian karena penyakit jantung dan hampir 50

persen dari serangan jantung pada wanita berusia di bawah 55 tahun. Para perokok juga

membuat mereka yang ikut menghirup asapnya beresiko mengalami masalah pada jantung.

Penelitian menyebutkan  bahwa orang-orang yang tidak merokok yang tinggal dengan para

perokok memiliki tambahan resiko penyakit serangan jantung.

4. Faktor Penyakit Diabetes (kencing manis)

Para Penderita penyakit diabetes dapat mengalami penyakit jantung akibat komplikasi. Para

penderita diabetes harus memperhatikan kesehatan karena bisa berdampak sebagai penyebab

penyakit jantung.

5. Faktor Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Tekanan darah tinggi yang berlangsung lama salah satu penyebab sakit jantung. Tekanan

darah tinggi (hipertensi) dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL

memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. Jadi Hipertensi menjadi salah

satu penyebab penyakit jantung.

6. Faktor Kegemukan atau Obesitas

Kelebihan berat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan jumlah lemak.

Menghindari atau mengobati obesitas (kegemukan) adalah cara utama untuk menghindari

diabetes. Diabetes kemudian akan meningkatkan resiko penyakit jantung koroner. Hati hati

dengan berat badan. Penyebab penyakit jantung bisa karena masalah berat badan dan

amakanan.

7. Faktor Gaya hidup kurang Olah Raga

Orang-orang yang kurang olah raga memiliki resiko serangan jantung yang lebih tinggi.

Mereka menghabiskan sebagian besar dari hari mereka tanpa aktif secara fisik dan tidak

berolahraga dengan teratur. Dan resikonya menurun di antara mereka yang berolahraga

dengan teratur. Jalan-jalan santai selama 20 hingga 30 menit sebanyak tiga atau empat kali

seminggu dapat menurunkan resiko serangan. Olahraga dengan teratur dapat meningkatkan

kemampuan jantung untuk memompa dan dapat menurunkan kadar kolesterol serta

menurunkan tekanan darah. Jangan karena kita keasyikan malas olah raga menjadi penyebab

sakit jantung.

Page 5: BAB I jantung.docx

8. Stres / Emosi berlebihan

Berdasarkan penelitian, stres dapat menyebabkan penyempitan arteri dan ini menurunkan

aliran darah. Penyempitan yang berarti bahkan dapat terlihat pada arteri yang terkena

penyakit ringan. Penelitian lain mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan

pecahnya dinding arteri yang memicu serangan jantung. Mengindari stress cara yang ampuh

menghindari penyebab penyakit jantu

Secara medis, penyakit jantung dikelompokkan menjadi dua macam, yakni penyakit jantung

koroner dan penyakit jantung genetik. Penyakit jantung koroner terjadi akibat terjadinya

penyempitan pembuluh darah pada jantung. Sedangkan penyakit jantung genetik merupakan

penyakit jantung yang terjadi dikarenakan faktor genetik (bawaan) dari orang tua atau garis

keturunan yang ada pada keluarga.

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan di seluruh dunia. Di

amerika sendiri penyakit jantung merupakan penyakit penyebab kematian nomor satu yang

terjadi pada orang dewasa.

Seseorang yang sudah terkena penyakit jantung biasanya sering merasakan sakit mendadak

yang terjadi di bagian jantung. Hal ini biasa disebut dengan serangan jantung. Serangan

jantung sendiri mempunyai pengertian yakni kondisi di mana otot jantung mengalami

kerusakan sehingga mengakibatkan berkurangnya pasokan darah yang mengalir ke jantung.

Meskipun hal tersebut hanya terjadi dalam sesaat, namun dapat mengakibatkan sebagian sel

jantung menjadi mati.

Gejala Penyakit Jantung

Para penderita penyakit jantung biasanya mengalami gejala-gejala spesifik yang dirasakan

pada jantungnya. Gejala tersebut antara lain :

1. Nyeri

Perasaan nyeri ini terjadi akibat otot tidak mendapat cukup darah.

Page 6: BAB I jantung.docx

2. Sesak Nafas

Perasaan sesak ini terjadi karena adanya cairan yang masuk ke dalam rongga udara di paru-

paru.

3. Kelelahan

Kelelahan terjadi karena tidak efektifnya kerja jantung untuk memompa darah.

4. Jantung Berdebar-debar

Jantung berdebar merupakan gejala penyakit jantung.

5. Pusing dan Pingsan

Penurunan jumlah aliran darah karena kemampuan jantung untuk memompa berlangsung

tidak baik maka bisa menyebabkan pusing bahkan pingsan.

2.2 Pemeriksaan Fisik pada klien dengan penyakit jantung

Penyakit jantung masih menempati posisi teratas sebagai pembunuh. Sayangnya, penyakit ini

sering terdeteksi setelah pada tahap lanjut, sehingga pasien sulit menerima pengobatan.

Pemeriksaan fisik jantung adalah salah satu tahap yang dilakukan tenaga medis untuk

menegakkan diagnosis dan prognosis pasien.

Cara Pemeriksaan Fisik Jantung

Cara Pemeriksaan Fisik Jantung (Musicamoviles)

Pemeriksaan fisik terhadap jantung dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan pada sistem

kardiovaskuler, melalui beberapa teknik. Sebenarnya, pemeriksaan fisik bukanlah satu-

satunya cara untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan. Hasil pemeriksaan fisik gagal

Page 7: BAB I jantung.docx

jantung juga harus dilengkapi dengan hasil EKG, gejala klinik, dan pemeriksaan penunjang

lainnya.

Teknik Pemeriksaan Fisik Jantung

Secara umum, ada empat tahap pemeriksaan fisik yang harus anda jalani untuk memastikan

ada atau tidaknya gangguan pada jantung. Berikut adalah tahapannya:

Inspeksi Jantung

Inspeksi jantung bertujuan untuk menemukan tanda-tanda atau kelainan kondisi jantung

melalui pengamatan pada permukaan dada. Pemeriksaan awal ini biasanya melibatkan empat

elemen, yakni:

Bentuk prekordium. Pada orang sehat, bentuk kedua belah dada seharusnya simetris.

Perubahan bentuk, seperti cekung dan gembung menunjukkan adanya kelainan.

Denyut apeks jantung, atau ictus cordis normal hanya berbentuk tonjolan kecil. Jika terjadi

pembesaran atau perluasan, berarti ada indikasi terjadinya kelainan.

Denyut nadi pada dada. Denyut nadi yang menunjukkan gerakan naik-turun biasanya

menunjukkan adanya pemberasan ventrike; kanan, sedangkan denyutan di bagian atas

menunjukkan adanya kelainan aorta.

Denyut vena pada dada dan punggung normalnya tidak terlihat. Jika denyutan terlihat,

menunjukkan adanya kelainan.

Palpasi Jantung

Page 8: BAB I jantung.docx

Cara pemeriksaan fisik jantung yang kedua ini dilakukan untuk memperkuat hasil temuan

inspeksi fisik. Dalam istilah awam, palpasi berarti meraba; tenaga medis melakukan palpasi

menggunakan telapak tangan atau ujung jari untuk melakukan pemeriksaan pada ictus kordis,

getaran, maupun gerakan trakea. Sebagai contoh, pada keadaan normal, ictus kordis biasanya

bisa dipalpasi, namun pada penderita gangguan jantung, ictus kordis mungkin tidak teraba

atau teraba dengan sangat kuat.

Palpasi Jantung

Palpasi Jantung (Mysanantonio)

Perkusi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menetapkan batas normal jantung, biasanya dikelompokkan

menjadi batas kiri dan batas kanan jantung. Pada kondisi tertentu, batas jantung meluas ke

kanan atau ke kiri atau mengecil akibat adanya tekanan. Hal ini menunjukkan adanya

gangguan. Sebagai contoh, pada penderita emfisema, batas kanan jantung cenderung

mengecil, sedangkan pada penderita neurisma aorta, daerah jantung meluas ke kanan.

Auskultasi

Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan stetoskop duplex. Alat ini berfungsi untuk

mendengarkan bunyi dengan nada rendah pada detak jantung. Bunyi yang terdeteksi

dikelompokkan menjadi 3, yakni Bunyi Jantung I, II, dan bising. Pada penderita gangguan

jantung, seperti penderita obesitas, bunyi jantung mungkin terdengar melemah. Demikian

juga dengan adanya deteksi bising patologis, yang mungkin terjadi akibat pembesaran bilik

jantung.

2.3 Keadaan yang harus dikenali pada penderita penyakit jantung

Page 9: BAB I jantung.docx

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung

(myocardium) akibat dengan mendadak pasokan darah sangat berkurang ke bagian otot

jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah

satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya

nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang

biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera

setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot

jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo

angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti

sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam

beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak

secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Gejala Serangan Jantung

Tampak depan: Diagram kasar dari rasa sakit akibat serangan jantung; merah tua: biasanya

terjadi di sini; merah muda: daerah lainnya yang mungkin

Page 10: BAB I jantung.docx

Tampak belakang

Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai

dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian

tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang

ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai naiknya asam lambung, atau bahkan

lepas dari perhatian sama sekali.

Kondisi Jantung dapat dibagi 4 kategori:

Pertama, sehat dapat bekerja berat dan ringan.

Kedua, dapat bekerja berat dan kalau sudah kecapaian tidak perlu berhenti melakukan

aktivitas, tetapi cukup mengurangi intensitas/beratnya pekerjaan dan kalau sudah merasa

fit dalam satu dua menit intensitas kerja dapat ditingkatkan kembali, begitu seterusnya.

Ketiga, tidak dapat bekerja berat, tapi dapat melakukan pekerjaan ringan sehari-hari, jika

kelelahan harus segera menghentikan aktivitas dan istirahat satu dua menit, yang baik

dengan berbaring, tetapi jika sedang bejalan, maka istirahat dapat dilakukan dengan diam

berdiri saja.

Keempat, sudah parah, untuk berjalan beberapa meter saja sudah kepayahan, kadangkala

perlu dipapah.

Terdapat 2 kondisi penyumbatan yang menyebabkan agak sulitnya deteksi dini gangguan

jantung dengan mengamati kondisi gejala kilinis:

Penyumbatan Koroner, Pembuluh Darah Koroner (Besar) tersumbat sementara dan

biasanya menyebakan sakit yang hebat, walaupun mungkin hanya sebentar.

Penyumbatan Pembuluh Darah Kecil (Iskemi), disebabkan oleh Kolesterol dan

juga Diabetes dimana penyakit yang terakhir ini menyebabkan kakunya pembuluh darah,

sehingga tidak dapat mengalirkan darah secara maksimal, pembuluh darah kecil yang

terganggu jumlahnya banyak dan terjadi di seluruh tubuh.

Jika sudah parah, maka Ganguan Jantung dapat dikenali dari Gejala Klinisnya saja, tetapi jika

masih ringan dan baru cenderung untuk mengalami gangguan jantung, maka Treadmill Test

yang dapat dilakukan di Laboratorium Klinik tertentu di bawah pengawasan Dokter Jantung

merupakan salah satu cara untuk mendeteksinya dimana keakuratannya mencapai 85 persen,

sedangkan ECG/EKG (Elektro Kardiogram) ketepatannya hanya 15 persen, karena testnya

tanpa pembebanan dan elektrodanya juga lebih sedikit daripada Treadmill Test, sehingga

Page 11: BAB I jantung.docx

tidak dapat mendeteksi gangguan jantung yang masih ringan. Treadmill Test dengan

pembebanan akan dapat mendeteksi penyumbatan yang baru sedikit, karena hasil grafik dari

tiap elektroda akan dibandingkan dan jika tidak seragam pasti di tempat tersebut ada

gangguan. Treadmill Test selain dapat mendeteksi Iskemi juga mendeteksi Gangguan Irama

Jantung (Aritmia) dan juga mengetahui tingkat Kebugaran Tubuh Kita, misalnya sering

olahraga atau tidak dan olahraga apa saja yang masih bisa dilakukan dan berapa lama.

Sayangnya Treadmill Test lima kali lebih mahal daripada EKG, tetapi tidak ada cara lain

yang lebih akurat selain Treadmil Test, karena itu dianjurkan untuk mereka yang telah

berusia 50 tahun, walaupun tanpa keluhan apapun dan pemeriksaan dapat dilakukan pada

yang lebih muda, jika ada riwayat sakit jantung di keluarganya, kolesterol tinggi, diabetes dan

hipertensi.

Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah

dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa

juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan

bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila

berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing

bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.

Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:

Nyeri . Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi),

maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan

kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-

remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan

beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang

yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu

keadaan yang disebut silent ischemia).

Sesak napas  merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak

merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti

pulmoner atau edema pulmoner).

Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot

selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan

lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya

Page 12: BAB I jantung.docx

mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari

penuaan.

Palpitasi  (jantung berdebar-debar)

Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang

abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing

danpingsan.

2.4 Penatalaksanaan penderita penyakit jantung

Jika mengidap penyakit jantung, Anda sangat dianjurkan untuk memperbaiki pola hidup

Anda seperti menjaga pola makan serta berolahraga, minum obat secara teratur, serta berhenti

merokok. Penyakit jantung tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah agar tidak memburuk.

Penanganan lebih invasif seperti operasi akan dianjurkan jika penyakit jantung bertambah

parah sehingga mengganggu kualitas hidup seseorang.

Memperbaiki Pola Hidup

Dengan memperbaiki pola hidup, pengidap dapat terhindar dari risiko terjadinya gejala-gejala

penyakit jantung. Mengubah pola hidup dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana,

misalnya:

Menerapkan pola makan yang sehat.

Berhenti merokok.

Berolahraga secara teratur.

Mengurangi konsumsi minuman keras.

Langkah Penanganan Medis

Memperbaiki pola hidup saja terkadang tidak cukup untuk menangani penyakit jantung.

Karena itu, dokter juga biasanya menganjurkan penggunaan obat-obatan atau prosedur

operasi untuk mengatasi penyakit ini.

Statin

Page 13: BAB I jantung.docx

Obat ini berfungsi menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga dapat memperlambat

perkembangan penyakit jantung. Beberapa jenis statin yang sering diberikan dokter

adalah simvastatin, pravastatin dan atorvastatin.

Antiplatelet

Obat ini diminum untuk mencegah penggumpalan darah yang menyebabkanserangan jantung.

Jenis antiplatelet yang umum digunakan meliputi aspirin dosis rendah, clopidogrel, ticagrelor

dan prasugrel.

Anti-hipertensi dan obat diabetes

Jika Anda menderita tekanan darah tinggi dan/atau diabetes, sangat penting bagi Anda untuk

mengontrol perkembangan penyakit-penyakit ini. Pastikan obat anti-hipertensi dan obat

diabetes Anda telah sesuai dan membawa hasil yang efektif. Jika tidak, temui dokter untuk

mencari cara pengobatan yang lebih cocok. Ingatlah bahwa pola hidup yang sehat juga

berperan penting dalam penanganan kedua penyakit ini.

Obat-obatan untuk Menangani Angina

Beta-blockers

Dengan mengonsumsi obat ini, laju denyut jantung akan berkurang dan aliran darah akan

menjadi lebih lancar. Ini berarti beban jantung akan berkurang sehingga serangan angina   pun

dapat dihindari. Jenis-jenis beta-blockers meliputiatenolol, bisoprolol, metoprolol,

dan propranolol.

Calcium channel blockers

Calcium channel blockers (penghambat kanal kalsium) membuat dinding pembuluh darah

melebar sehingga aliran darah ke jantung pun meningkat.

Obat nitrat

Cara kerja nitrat sama dengan cara kerja calcium channel blockers. Obat nitrat berfungsi

untuk melebarkan diameter pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke jantung

dan meredakan serangan angina. Obat ini tidak hanya berbentuk tablet, tapi juga dapat

digunakan dalam bentuk semprot, gel, serta koyo. Kinerjanya juga ada yang singkat dan

panjang. Jenis yang biasa digunakan adalah gliseril trinitrat and isosorbide mononitrate.

Ivabradine

Bagi pengidap penyakit jantung yang tidak bisa mengonsumsi beta-blockers(misalnya,

karena mengalami infeksi paru-paru), obat ini sering diberikan oleh dokter. Ivabradine

mengurangi beban jantung dengan cara memperlambat laju denyutnya.

Page 14: BAB I jantung.docx

Nicorandil

Obat ini dapat digunakan sebagai pengganti calcium channel blockers karena fungsinya yang

sama. Nicorandil memperlancar aliran darah ke jantung dengan cara memperlebar diameter

pembuluh darah.

Ranolazine

Obat ini bekerja dengan membuat otot jantung lebih rileks, tapi tidak memengaruhi laju detak

jantung atau pembuluh darah. Karena itu, ranolazine sangat cocok digunakan untuk

pengidap gagal jantung atau orang dengan ritme jantung yang abnormal.

Penanganan Melalui Operasi

Jika obat sudah tidak efektif untuk mengatasi gejala-gejala angina yang Anda alami, dokter

akan menganjurkan prosedur operasi. Selain untuk angina, operasi ini juga dilakukan pada

pasien yang telah mengalami serangan jantung.

Intervensi Jantung Perkutan (PCI)

Operasi ini bertujuan untuk memperlebar arteri jantung yang mengalami penyempitan.

Prosedurnya dilakukan dengan memasukkan cincin (stent) ke arteri jantung yang menyempit

melalui proses angiografi koroner atau kateterisasi jantung.

Bedah bypass arteri jantung (CABG)

Prosedur operasi ini meliputi penanaman pembuluh darah dari anggota tubuh lain untuk

membuka rute baru bagi aliran darah ke jantung sehingga suplai darah mencukupi. Penderita

diabetes, pasien lanjut usia dan yang mengalami lebih dari dua penyempitan pembuluh darah

dianjurkan untuk menjalani CABG daripada PCI.

Page 15: BAB I jantung.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa Penyakit jantung adalah sebuah

kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-

hal tersebut antara lain:

Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah

membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan

kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan

kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot

jantung ini mudah pingsan.

Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya

pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di

dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit

ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas

yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak

nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini,

yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.

3.2 Saran

Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung,

di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut

malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat

(memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan

makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak

berlebihan, hal tersebut diatas merupakan saran yang baik untuk dijalankan bagi tiap orang

untuk menjaga kesehatan terutama Jantung.

Page 16: BAB I jantung.docx

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita selekta kedokteran, Edisi 3, Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius

FKUI

Nadesul, H. 2009. Resep mudah tetap sehat. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

Robbins dan kumar. 1995. Patologi II, Edisi 4. Jakarta : EGC

Sylvia. 1994. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, Edisi 4. Jakarta : EGC

Sylvia. 1994. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, Edisi 6. Jakarta : EGC

Utami, P. 2009. Solusi Sehat mengatasi jantung koroner. Jakarta : PT Agromedia Pustaka