Bab 3 Pengoperasian Komputer

55
Teknik Multimedia BAB III PENGOPERASIAN KOMPUTER Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Merakit Personal Computer 1.1 Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi 1.2 Menginstalasi komponen PC 1.3 Melakukan keselamatan kerja dalam merakit komputer 1.4 Mengatur komponen PC menggunakan software (melalui setup BIOS dan aktifasi komponen melalui sistem operasi). 1.5 Menyambung / Memasang Periferal Menggunakan Software 1.6 Memeriksa Hasil Pera n PC dan pemasangan periferal. 2. Menginstalasi Sistem Operasi Dasar 2.1 Mempersiapkan instalasi sistem operasi 2.2 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual 2.3 Mengecek hasil instalasi dengan menjalankan software (sampling) dan melakukan troubleshooting. 3.1 Definisi Komputer Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung (to compute atau to reckon). Menurut Blissmer (1985), komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan Direktorat Pembinaan SMK (2008) 47

Transcript of Bab 3 Pengoperasian Komputer

Page 1: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

BAB III

PENGOPERASIAN KOMPUTER

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Merakit Personal Computer

1.1 Merencanakan kebutuhan dan spesi-fikasi

1.2 Menginstalasi komponen PC 1.3 Melakukan keselamatan kerja dalam

merakit komputer1.4 Mengatur komponen PC

menggunakan software (melalui setup BIOS dan aktifasi komponen melalui sistem operasi).

1.5 Menyambung / Memasang Periferal Menggunakan Software

1.6 Memeriksa Hasil Pera n PC dan pemasangan periferal.

2. Menginstalasi Sistem Operasi Dasar

2.1 Mempersiapkan instalasi sistem oper-asi

2.2 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual

2.3 Mengecek hasil instalasi dengan menjalankan software (sampling) dan melakukan troubleshooting.

3.1 Definisi Komputer

Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang be-rarti menghitung (to compute atau to reckon).

Menurut Blissmer (1985), komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu menerima input, memproses in-put sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan perintah-perin-tah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output dalam bentuk in-formasi.

Sedangkan menurut Sanders (1985), komputer adalah sistem elektronik

untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan dior-ganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan di dalam mem-ori. Dan masih banyak lagi ahli yang mencoba mendefinisikan secara berbeda tentang komputer. Namun, pada intinya dapat disimpulkan bahwa komputer adalah suatu perala-tan elektronik yang dapat menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu pro-gram yang tersimpan di memori kom-puter, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bekerja se-cara otomatis.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 47

Page 2: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Dari definisi tersebut terdapat tiga isti-lah penting, yaitu input (data), pengo-lahan data, dan informasi (output). Pengolahan data dengan menggu-nakan komputer dikenal dengan nama pengolahan data elektronik (PDE) atau elecronic data processing (EDP). Data adalah kumpulan keja-dian yang diangkat dari suatu keny-ataan (fakta), dapat berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya. Data masih belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Pengolahan data merupakan suatu proses manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih

berati, yaitu berupa suatu informasi. Dengan demikian, informasi adalah hasil dari suatu kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih bermakna dari suatu fakta. Oleh karena itu, pengolahan data elek-tronik adalah proses manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih bermakna berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik, yaitu komputer.

3.2 Sistem Komputer.

Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum, sistem terdiri dari elemen-ele-men yang saling berhubungan mem-bentuk satu kesatuan untuk melak-sanakan suatu tujuan pokok dari sis-tem tersebut. Tujuan pokok dari sis-tem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi se-hingga perlu didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan brainware. Perangkat

keras adalah peralatan komputer itu sendiri, perangkat lunak adalah pro-gram yang berisi perintah-perintah untuk melakukan proses tertentu, dan brainware adalah manusia yang terli-bat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer. Ketiga el-emen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Perangkat keras tanpa perangkat lunak tidak akan berarti apa-apa, hanya berupa benda mati.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)48

Gambar. 3.1 Sistem Komputer

Page 3: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Kedua perangkat keras dan lunak juga tidak dapat berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikan-nya.Peralatan/ Komponen pada PC meliputi unit input, unit proses, dan unit output. Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum, sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut. Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi sehingga perlu didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan brainware. Perangkat keras adalah peralatan komputer itu sendiri, perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan proses tertentu, dan brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer.

Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Perangkat keras tanpa perangkat lunak tidak akan berarti apa-apa, hanya berupa benda mati. Kedua perangkat keras dan lunak juga tidak dapat berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.

3.3 Struktur dan Fungsi Komputer

Struktur komputer didefinisikan sebagai cara-cara dari tiap komponen saling terkait. Struktur sebuah

komputer secara sederhana, dapat digambarkan dalam diagram blok pada Gambar a. Sedangkan fungsi komputer didefinisikan sebagai operasi masing-masing komponen sebagai bagian dari struktur. Adapun fungsi dari masing-masing komponen dalam struktur tersebut adalah sebagai berikut:

3.3.1 Input Device (Alat Masukan)

Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer. Input device adalah alat yang digunakan untuk menerima input dari luar sistem, dan dapat berupa signal input atau maintenance input. Di dalam sistem komputer, sig-nal input berupa data yang dimas-ukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan untuk men-golah data yang dimasukkan. Dengan demikian, alat input selain digunakan untuk memasukkan data juga untuk memasukkan program. Beberapa alat input mempunyai fungsi ganda, yaitu disamping seba-gai alat input juga berfungsi sebagai alat output sekaligus. Alat yang de-mikian disebut sebagai terminal Ter-minal dapat dihubungkan ke sistem komputer dengan menggunakan ka-bel langsung atau lewat alat komunikasi.

Terminal dapat digolongkan menjadi non intelligent terminal, smart ter-minal, dan intelligent terminal. Non in-telligent terminal hanya berfungsi se-bagai alat memasukkan input dan pe-nampil output, dan tidak bisa dipro-gram karena tidak mempunyai alat pemroses. Peralatan seperti ini juga disebut sebagai dumb terminal. Smart

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 49

Page 4: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

terminal mempunyai alat pemroses dan memori di dalamnya sehingga in-put yang terlanjur dimasukkan dapat dikoreksi kembali. Walaupun de-mikian, terminal jenis ini tidak dapat diprogram oleh pemakai, kecuali oleh pabrik pembuatnya. Sedangkan intel-ligent terminal dapat diprogram oleh pemakai.

Peralatan yang hanya berfungsi se-bagai alat input dapat digolongkan menjadi alat input langsung dan tidak langsung. Alat input langsung yaitu input yang dimasukkan langsung di-proses oleh alat pemroses, sedangkan alat input tidak langsung melalui media tertentu sebelum suatu input diproses oleh alat pemroses.

Alat input langsung dapat berupa papan ketik (keyboard), pointing device (misalnya mouse, touch screen, light pen, digitizer graphics tablet), scanner (misalnya magnetic ink character recognition, optical data reader atau optical character recogni-tion reader), sensor (misalnya digitiz-ing camera), voice recognizer (mis-alnya microphone). Sedangkan alat input tidak langsung misalnya key-punch yang dilakukan melalui media punched card (kartu plong), key-to-tape yang merekam data ke media berbentuk pita (tape) sebelum di-proses oleh alat pemroses, dan key-to-disk yang merekam data ke media magnetic disk (misalnya disket atau harddisk) sebelum diproses lebih lan-jut.

1. Keyboard

Merupakan alat input start yang diperlukan dalam setiap PC. Kom-

Direktorat Pembinaan SMK (2008)50

Gambar 3.2 Struktur Komputer

Page 5: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

ponen ini tidak mengalami perkem-bangan yang pesat. Hanya dalam konektor dalam PC nya saja yang mengalami perkembangan. Dimulai dengan keyboard XT, keyboard PS2, keyboard USB dan yang baru berkembang sekarang ini adalah key-board wireless.

Gambar 3.3 Keyboard AT

Gambar 3.4 Keyboard PS/2

Gambar 3.5. Keyboard Wireless

2. Mouse

Mouse merupakan komponen input yang sanagt diperlukan jika meng-gunakan sistem operasi grafis. Mouse lebih banyak perkem-bangannya dari pada keyboard.

Mulai dari mouse serial, mouse PS/2, mouse scroll, dan saat mouse optik.

Gambar 3.7. Mouse PS/2

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 51

Gambar 3.6 Mouse Serial

Page 6: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.8. Mouse Optik dan Mouse Ball

3.3.2 Output Device (Alat Kelu-aran)

Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke mon-itor), ataupun berupa suara.

Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol khusus), image (dalam bentuk grafik atau gambar), suara, dan ben-tuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form). Tiga go-longan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terakhir biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari

komputer. Peralatan output dapat berupa:

1. Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras sep-erti kertas atau film.

Contoh hard-copy devicce:

Gambar 3.9. Printer

2. Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)52

Page 7: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.10 . Proyektor dan Monitor

3. Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam ben-tuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media sep-erti magnetic disk atau mag-netic tape. Alat ini berfungsi ganda sebagai alat output dan juga sebagai alat input. Sekarang media penyimpan yang berkembang adalah disk drive, hard disk, CD-ROM/CD-RW.

Gambar 3.11 Hard Disk dan CD-RW

Gambar 3.12. Disk Drive

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 53

Page 8: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

3.3.3 I/O Ports

Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sis-tem. I/O Port juga biasa disebut dengan bagian interface (antar muka) karena peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.

3.3.4 CPU (Central Processing Unit)

CPU merupakan otak sistem kom-puter, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.

CPU merupakan tempat pemroses in-struksi-instruksi program, yang pada komputer mikro disebut dengan mi-cro-processor (pemroses mikro). Pemroses ini berupa chip yang terdiri dari ribuan hingga jutaan IC. Dalam dunia dagang, pemroses ini diberi nama sesuai dengan keinginan pem-buatnya dan umumnya ditambah den-gan nomor seri, misalnya dikenal pemroses Intel 80486 DX2-400 (bu-atan Intel dengan seri 80486 DX2-400 yang dikenal dengan komputer 486 DX2), Intel Pentium 100 (dikenal

dengan komputer Pentium I), Intel Pentium II-350, Intel Pentium III-450, Intel Celeron 333, AMD K-II, dan se-bagainya. Masing-masing produk ini mempunyai kelebihan dan kekuran-gan masing-masing.

3.3.5 Memori

3.3.5.1 Random Access Memory (RAM)

Semua data dan program yang di-masukkan melalui alat input akan dis-impan terlebih dahulu di memori utama, khususnya RAM, yang dapat diakses secara acak (dapat diisi/ dit-ulis, diambil, atau dihapus isinya) oleh

pemrogram. Struktur RAM terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu:

Input storage, digunakan untuk menampung input yang dimas-ukkan melalui alat input. Program storage, digunakan un-tuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan diakses. Working storage, digunakan un-tuk menyimpan data yang akan diolah dan hasil pengolahan.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)54

Gambar 3.13 Processor

Page 9: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Output storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari pen-golahan data yang akan ditam-pilkan ke alat output. Input yang dimasukkan melalui alat input akan ditampung terlebih dahulu di input storage.

Gambar 3.14. Random Access Memory

Bila input tersebut berupa program maka akan dipindahkan ke program storage, dan bila berbentuk data maka akan dipindahkan ke working storage. Hasil dari pengolahan juga ditampung terlebih dahulu di working storage dan bila akan ditampilkan ke alat output maka hasil tersebut dip-indahkan ke output storage.

3.3.5.2 Read Only Memory (ROM)

Dari namanya, ROM hanya dapat dibaca sehingga pemrogram tidak bisa mengisi sesuatu ke dalam ROM. ROM sudah diisi oleh pabrik pem-buatnya berupa sistem operasi yang terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh sistem kom-puter, seperti misalnya program untuk mengatur penampilan karakter di la-yar, pengisian tombol kunci papan ketik untuk keperluan kontrol tertentu, dan bootstrap program. Program bootstrap diperlukan pada saat per-tama kali sistem komputer diaktifkan. Proses mengaktifkan komputer per-tama kali ini disebut dengan booting,

yang dapat berupa cold booting atau warm booting. Cold booting merupakan proses mengaktifkan sistem komputer per-tama kali untuk mengambil program bootstrap dari keadaan listrik kom-puter mati (off) menjadi hidup (on). Sedangkan warm booting merupakan proses pengulangan pengambilan program bootstrap pada saat kom-puter masih hidup dengan cara me-nekan tiga tombol tombol pada papan ketik sekaligus, yaitu Ctrl, Alt, dan Del. Proses ini biasanya dilakukan bila sistem komputer macet, daripada harus mematikan aliran listrik komputer dan menghidupkannya kembali. Instruksi-instruksi yang tersimpan di ROM disebut dengan microinstruction atau firmware karena hardware dan software dijadikan satu oleh pabrik pembuatnya. Isi dari ROM ini tidak boleh hilang atau rusak karena bila terjadi demikian, maka sistem komputer tidak akan bisa berfungsi. Oleh karena itu, untuk mencegahnya maka pabrik pembuatnya merancang ROM sedemikian rupa sehingga hanya bisa dibaca, tidak dapat diubah-ubah isinya oleh orang lain. Selain itu, ROM bersifat non volatile supaya isinya tidak hilang bila listrik komputer dimatikan. Pada kasus yang lain memungkinkan untuk merubah isi ROM, yaitu dengan cara memprogram kembali instruksi-instruksi yang ada di dalamnya. ROM jenis ini berbentuk chip yang ditempatkan pada ru-mahnya yang mempunyai jendela di atasnya. ROM yang dapat diprogram kembali adalah PROM (Pro-grammable Read Only Memory), yang hanya dapat diprogram satu kali dan selanjutnya tidak dapat diubah kembali. Jenis lain adalah EPROM

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 55

Page 10: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

(Erasable Programmable Read Only Memory) yang dapat dihapus dengan sinar ultraviolet serta dapat diprogram kembali berulang-ulang. Disamping itu, ada juga EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) yang dapat di-hapus secara elektronik dan dapat di-program kembali

3.4 Merakit Komputer

Merakit Komputer berarti memasang komponen-komponen/ device komputer sehingga komputer dapat berfungsi sesuai dengan sistem komputer.Komponen yang harus di persiapkan untuk merakit komputer adalah :1. Motherboard2. Processor3. Casing4. Catu Daya/ Power Supply5. VGA 6. Memori7. Hardisk8. CD-ROM/ DVD ROM9. Keyboard10. Mouse11. MonitorSebelum merakit sebuah PC pastikan pertalatan yang dibutuhkan sudah tersedia, Peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Gelang anti statik2. Obeng3. Tang 4. AVO meter (bila ada)5. Solder, 6. Timah solder7. Isolasi, 8. Tali pengikat kabel dan buki

catatan.

Solder maupun AVO meter jarang di-pakai apabila mempergunakan kom-

ponen yang masih baik. Pengukuran arus dan tegangan listrik hanya di-lakukan apabila komponen yang dipergunakan adalah komponen bekas yang tidak mengetahui apakah masih baik atau tidak. Se-baiknya tidak menggunakan AVO meter pada motherboard apabila motherboard masih baik, karena tidak tahu titik-titik mana yang meru-pakan titik ukur. Kecerobohan dalam hal ini bisa menimbulkan akibat fatal. Apabila mempergunakan komponen baru, tidak perlu melakukan pen-gukuran arus dan tegangan dengan AVO meter. AVO meter mungkin perlu dipergunakan hanya untuk mengetahui tegangan listrik di jala-jala listrik rumah saja. Bila sudah mengetahui lihatlah di bagian power suply komputer (terdapat di dalam cahing/kotak komputernya) apakah sudah diatur pada skala tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik di tempat atau belum. Bila type power suplynya tergolong tipe otoma-tis tidak perlu khawatir. Apa-bila power supplynya tergolong semi otomatik, kemungkinan harus me-mindahkan posisi sak-lar pengatur tegangan ke posisi tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik di tempat .

Selanjutnya untuk merakit komputer personal dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Ambil motherboard dan letakkan di tempat yang aman. Persiapkan peralatan dan buku manual dari masing komponen PC. Baut motherboard dengan papan cas-ing, sehingga akan lebih kuat dan aman.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)56

Page 11: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.15 Pemasangan mother-board

2. Pasanglah processor pada tem-patnya (soket-nya) perhatikan kaki/ pin processor pada pro-cessor harus ditempatkan sesuai

dengan tempat pin yang ada pada soket tersebut (tidak boleh terba-lik). Kuncilah tangkai pengunci yang biasanya terdapat disisi soket processor. Perhatikan kode titik atau sisi processor dengan bentuk miring merupakan petun-juk agar bagian processor itu di-pasang pada bagian slot yang memiliki tempat pin sama.

Bacalah dengan baik manual pro-cessor dari pabriknya. Apabila kurang hati-hati atau terbalik memasang processor ini bisa ber-akibat fatal. Bila ragu sebaiknya pada saat membeli motherboard bisa tanyakan kepada penju-alnya. Kemudian pasanglah kipas

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 57

Gambar 3.16. Pemasangan Processor pada Motherboard

Page 12: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

pendingin diatasnya. Pada produk processor terakhir sudah dileng-kapi dengan kipas pendingin.

3. Pasanglah memori RAM pada tempatnya dengan baik, per-hatikan sudut memori yang bias-anya berlekuk harus ditempatkan pada tempatnya secara hati-hati.

Apabila terbalik memasangnya, maka memori akan sulit dimas-ukan. Pada jenis memori SDRAM, dudukan memori di motherboard memiliki pengunci yang akan ber-gerak mengunci bersamaan de-ngan masuknya memori ke dalamnya.

4. Masukan motherboard ke dalam casing (kotak komputer), kaitkan-

lah pengait plastik yang biasa disediakan oleh pabrik casing, ke dalam lubang yang terdapat pada motherboard. Pada sudut yang memungkinkan tempatkan baut, bautlah motherboard tersebut pada casing untuk menghin-darkan terjadinya pergeseran motherboard pada waktu me-mindah-mindahkan CPU nan-tinya.

Sebaiknya hati-hati memasang motherboard pada casing karena bentuknya tipis kecil dan memiliki rangkaian elektronik yang rumit.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)58

Gambar 3.17. Pemasangan RAM pada Motherboard

Page 13: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.18Memasukkan Motherboard dalam

Casing

5. Pasanglah kabel khusus catu daya motherboard yang ada pada prower suply (biasanya dituliskan P8 dan P9), kabel berwarna hitam dari kedua konektornya harus di-pasang berdampingan. Apabila mempergunakan jenis mother-board jenis ATX, pasanglah kabel power khusus tersebut pada slot power khusus ATX yang terdapat pada motherboard tersebut.

6. Pasanglah hard disk, floppy drive pada tempat yang telah tersedia dalam casing CPU, kencangkan dudukannya dengan baut secara hati-hati. Bila ada CD ROM drive, pasangkan pula alat ini secara hati-hati dan dikencangkan dengan baut.

Gambar 3.19. Pemasangan Kabel dan Jumper

Perlu diperhatikan untuk CD-ROM dan hard disk jumper terpasang dengan benar, karena akan men-gindentifikasikan sebagai master atau slave, akrena jika salah hard disk atau CD-ROM tidak akan ter-deteksi.

7. Sambungkan kabel dari power suply ke slot power yang terdapat di hard disk, floppy drive dan CD ROM drive. Perhatikan sudut konektor plastiknya pada kabel tersebut biasanya sudah diran-cang pas sesuai dengan dudukan yang terdapat pada hard disk, flopy drive atau CD ROM drive. Bila memasang konektor ini terb-alik, maka pada saat memas-ukan konektor tersebut akan ter-asa sedikit sulit. Segeralah cabut konektornya dan masukan kem-bali pada posisi yang tepat.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 59

Catatan :Salah satu warna kabel untuk konektor IDE berbeda warna itu menandakan penomoraan ka-bel untuk kabel No. 1

Page 14: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.20. Pemasangan Kabel Power pada Harddisk, Disk Drive,

dan CD ROM

8. Sambungkan kabel pita (kabel data) pada dudukan hard disk, flopy drive dan CD ROM drive. Kabel ini berfungsi untuk

menghubungkan peralatan terse-but ke motherboard. Perhatikan sisi kabel berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu (lihat keterangan yang dit-uliskan pada hard disk atau flopy drive ataupun CD ROM drive).

Bila terbalik memasangnya kom-puter tidak akan bekerja baik dan dapat merusakan peralatan-per-alatan tersebut. Kabel yang terpasang ke flopy drive lebih sempit bila dibandingkan kabel penghubung hard disk ataupun CD ROM drive. Kabel penghubung hard disk dan CD ROM drive sama ukurannya. Un-tuk kabel Pita strip merah pada pinggir kabel men kan no:1.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)60

Gambar 3.21 Slot Disk Drive, Hard disk dan CD ROM

Page 15: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Sambungkan kabel dari flopy drive ke slot untuk flopy drive, demikian pula sambungkan kabel dari hard disk ke slot IDE nomor 1, dan kabel dari CD ROM ke slot IDE nomor 2. Perhatikan juga agar sisi kabel berwarna merah harus menempati kaki nomor satu pada tiap slot. bisa melihat keteran-gan yang tertulis di motherboard ataupun di manual motherboard.

9. Pasanglah VGA card pada slot-nya, bila memiliki card dari jenis ISA, harus menempatkan card tersebut pada ISA slot bus di

motherboard. Bila memiliki card VGA jenis PCI, harus pasangkan card tersebut pada slot bus PCI di motherboard. Tetapi jika VGA berupa VGA onboard, tinggal mengatur dalam BIOS.

10. Pasang expansion card tambahan pada PCI maupun ISA. Expansion card dapat berupa LAN card sound card , TV tunner card, video capture dan lain-ain. Sete-lah itu kencangkan dengan baut denag dudukan casing PC.

Gambar 3.23. Mengencangkan

Epansion Card pada Casing

11. Hubungkan konektor kabel penghubung tombol "Reset" ke pin "Reset" yang terdapat pada motherboard. Hubungkan pula konektor kabel penghubung speaker ke pin bertuliskan speaker yang ada pada mother-board. Sering ditulis dengan kode LS. Beberapa casing telah di-lengkapi pula kabel lampu in-dikator berikut kabel penghubungnya lengkap dengan konektornya agar perakit kom-

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 61

Gambar 3.22. Pemasangan VGA Card pada Motherboard

Page 16: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

puter tinggal menghubungkan saja ke motherboard.

12. Pasanglah kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di card VGA, perhatikan konektornya memiliki 3 deretan kaki yang tersusun rapi, dengan konektor berbentuk trapesium.

13. Pasangkan konektor keyboard ke slot keyboard yang terdapat di motherboard. Dan perangkat yang lain.

Gambar 3.25 Terminal untuk I/O Motherboard

14. Pasangkan kabel listrik (power) dari layar monitor ke slot power yang terdapat di bagian belakang power suply yang telah terpasang pada casing CPU. Bila konekt-ornya tidak cocok, dapat

memasang kabel listrik tersebut ke jala-jala listrik rumah . akan

membutuhkan T konektor untuk membagi listrik ke monitor dan CPU yang rakit. Pasangkan ka-bel listrik untuk CPU ke slot yang terdapat pada power suply di ba-gian belakang casing CPU.

Gambar 3.26. Pemasangan Kabel Power

Direktorat Pembinaan SMK (2008)62

Gambar 3.24. Memasang Tombol-tombol Casing

Page 17: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

3.5 Mengatur BIOS (Basic Input Output System)

Setelah berhasil merakit sebuah Personal Komputer, tahapan berikutnya adalah harus mengatur program BIOS, dan memasang (menginstal) program sistem operasi dan program aplikasi ke dalam hard disknya.

Sebelum mengatur program BIOS, cek kembali semua langkah yang telah lakukan tadi. Perhatikan posisi "jumper" jangan ada yang salah, demikian pula processor dan RAM serta kabel-kabel penghubung hard disk, flopy drive dan CD ROM drive. Setelah yakin benar dan sudah sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam manual pabrik dari setiap peralatan tadi. bisa melak-ukan pengaturan program BIOS.

Basic Input Output System atau ser-ing disebut BIOS merupakan firm-ware. BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara soft-ware atau dengan kata lain disebut dengan istilah jumper less Komponen PC yang dapat diseting melalui BIOS hanya tertentu saja, dan merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard (Onboard).

Berikut komponen yang dapat di set melalui BIOS:

1. Hard disk2. CD-ROM3. Floppy disk4. RAM 5. Processor6. LAN onboard7. Souncard onboard8. VGA onboard

Dalam modul ini digunakan Award BIOS sebagai contoh untuk men-kofigurasi komponen PC. Sedangakn untuk BIOS dengan merk lain hampir sama, hanya letak dan namnya saja yang munkin berbeda. Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT. Berikut langakah - langkah untuk mengatur komponen PC.

3.5.1 Hard Disk dan CD-ROM

Untuk komponen hard disk, dalam BIOS hanya mangatur aktif tidaknya serbuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk baiks scara manual maupun otomastis. Terletak dalam menu MAIN kemudian dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 63

Perhatian :

Pada saat mengatur perangkat Keras dari BIOS sebaiknya membaca buku manual dari tiap masing-masing komponen agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Page 18: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Gambar 3.27.Pengenalan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS

Teknik Multimedia

Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke sub menu letak hard disk atau CD ROM terpasang. Asumsikan bahwa hard disk terlatak pada primary master.Dalam menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk

yang terletak di primary master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah “type”, dalam menu tersebut terdapat pilihan di-antaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dana None. Untuk lebih amany pilih Auto karena sys-

Direktorat Pembinaan SMK (2008)64

Gambar 3.28. Penentuan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS

Page 19: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

tem akan medeteksi secara oto-matis device yang terpasang, sedangkan None digunakn untuk men-disable hard disk atau tidak ada device yang terpasang.

3.5.2 Floppy Disk

Untuk mengatur floopy disk terletak

dalam menu yang sama seperti hardik dan CD_ROM. Terletak dalam menu MAIN dan pada umumnya bernama legacy diskette A. dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk Drive seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none. Opsi “none” digunakan untuk men-onaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat digunakan pilihan None.

3.5.3 RAM

RAM hanya dapat diatur bagian clock latency-nya saja tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat di set se-cara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overclok-ing yang dapat diset manual. Un-tuk mestting masuk ke menu ad-

vanced Chip Configuration.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 65

Gambar 3.29. Pengenalan Floppy Disk pada BIOS

Page 20: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Pada gambar di atas untuk menen-tukan seting secara manual atau oto-matis terletak dalam sub menu “SDRAM Cofiguration” Untuk “By SPD” akan dilakukan seting secara automatis oleh sistem sedangkan un-tuk seting secara manual pilih “User Define”. Hati- hati dalam mengubah nilai Clock latency dari RAM, se-suaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunalan pilihan secara otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.

3.5.4 Prosesor

Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan kemampuannya. Untuk seting dengan BIOS tidak semua prosesor bisa diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS. Untuk mengatur variabel-variabel

dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory frequency ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu diingat sesuiakn dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)66

Gambar 3.30. Pengaturan RAM pada BIOS

Page 21: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

3.5.5 LAN Onboard dan Sound onboard

Untuk kedua komponen ini sama dalam melakukan konfigurasi di dalam BIOS. Terletak dalam menu yang sama dan untuk mengaktifkan

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 67

Gambar 3.31. Pengaturan Prosesor pada BIOS

Gambar 3.32. Pengaturan LAN dan Sound onboard pada BIOS

Page 22: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

dengan memelih “enabled” pada masing-masing komponen. Sedang-kan untuk menonaktifkan cukup de-ngan memilih “disabled”. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis mengaktifkan kom-ponen tersebut. Untuk masuk dalam konfigurasi komponen ini masuk menu Advanced Chip Configura-tion. Dalam versi BIOS ini LAN On-board dengan menu MCP MAC Con-troller sedangkan Sound Onboard de-nagn menu MCP Audio Controller, pi-lih enabled atau Auto untuk mengati-fkan komponen tersebut. Perlu di-ingat apbila ingin memasang kom-ponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang on-board tersebut terlebih dahulu. Kar-ena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)68

Page 23: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

3.5.6 VGA Onboard

Untuk mengatur komponen VGA on-board yang perlu diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya shared memori. Shared memori adalah memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya nilai shared memori tegantung kemampuan VGA dan be-sarnya RAM yang terpasang. Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Con-figuration. Pilih bagian “VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai memory yang diambil tergantung dari Jenis VGA Onboardnya dan be-sarnya kapasitas RAM yang terpas-ang.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 69

Gambar 3.33. Pengaturan VGA Onboard pada BIOS

Page 24: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Satu hal lagi dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Ad-vanced PCI Configuration, digun-akan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang terpasang dalam sis-tem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA card, dan On-board VGA. Jika VGA yang digunkan dalah Onboard maka set dengan On-board VGA.

3.6 Aktivasi komponen melalui sistem operasi

Untuk mengaktifkan komponen-kom-ponen dalam sistem operasi harus dipersiapkan terlebih dahulu driver dari masing-masing komponen. Se-cara Umum untuk instalasi driver dari setiap komponen adalah sama. Berikut aktifasi komponen dalam sis-tem opeprasi:1. klik kanan pada my computer -->

properties.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)70

Gambar 3.34. Penentuan Jenis VGA lewat BIOS

Page 25: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.35. My Computer Prop-erties

1. komponen yang belum terinstall akan terlihat peringatan, seperti gambar di bawah ini

Gambar 3.38 Komponen yang Tidak Aktif

2. Klik kanan pada icon komponen tersebut selanjutnya klik update driver. Maka akan tampil keluaran seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.36. Kotak Dialog Update Driver

3. Pilih yang advanced untuk men-entukan secara manual letak driver dari komponen.

Gambar 3.37 Penentuan Letak Driver Komponen

4. Jika driver yang diapasang se-suai, maka proses instalasi kom-ponen telah selesai, selanjutnya komponen dapat digunkan. Sedangakan untuk komponen ter-tentu perlu dilakukan restart sis-tem.

Gambar 3.38. Instalasi Driver Seleasi

Peripheral komputer merupakan peralatan tambahan komputer yang dibutuhkan untuk keperluan – keperluan lain. Misalnya koneksi jaringan, mencetak, atau mengambil gambar. Peripheral

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 71

Page 26: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

tersebut meliputi Printer, Scanner, Modem, Network Card, dan lain sebagainya. Instalasi peripheral meliputi instalasi secara fisik dan instalasi secara software. Instalasi fisik meliputi pemasangan peripheral dengan baik dan benar, dan instalasi software meliputi pengenalan peripheral terhadap sistem operasi yaitu dengan menginstall driver yang dibutuhkan.

3.7 Printer

Printer merupakan komponen output yang digolongkan sebagai Hard Copy Device. Yaitu merupakan alat yang digunakan untuk mencetak keluaran dari proses yang dilakukan oleh komputer baik tulisan maupun grafik secara langsung dengan menggunakan media kertas ataupun yang lainnya.

Ada tiga jenis printer yang beredar dipasaran. Dot matrix, Ink Jet, dan Laser Jet. Printer Dot Matrik meru-pakan printer yang menggunakan pita sebagai alat percetakannya. Ink Jet menggunakan tinta, sedangkan laser jet menggunakan serbuk laser.

Sedangkan jenis konektor printer ada dua macam yaitu melalui konektor Paralel Port dan USB Port.

Langkah – langkah instalasi printer :

1. Tancapkan kabel printer pada printer dan konektor parallel port male/konektor USB port pada komputer dengan benar.

Gambar 3.39 Konektor Paralel untuk Printer

Gambar 3.40. Konektor Printer USB

2. Pastikan catridge printer sudah terpasang dengan benar.

3. Hubungkan printer ke jala-jalla listrik

4. Dan pastikan ada ativitas dalam printer tersebut (catridge bergerak).

5. Sampai langkah ini instalasi peripheral secar fisik sudah selesai

Direktorat Pembinaan SMK (2008)72

Page 27: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

6. Selanjutnya tinggal instalasi untuk software yaitu pemasangan driver.

Pada instalasi driver, biasanya pada sistem operasi Windows XP akan secara otomatis menjalankan file instalasi driver tersebut. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Masukan CD Driver bawaan printer tersebut, dalam praktek kali ini printer yang akan diinstal adalah printer Canon BJC-2100.

2. Setelah CD dimasukan, Windows akan secara otomatis menjalankan file eksekusi dan akan muncul kotak dialog seperti berikut :

Gambar 3.41. Tampilan Awal Instal Printer

3. Setelah itu tekan tombol Next, untuk konfirmasi bahwa akan menginstall driver tersebut. Dan setelah itu akan muncul kotak dialog seperti berikut :

Gambar 3.42 Kotak Dialog Instal Printer BJC-2100SP

4. Klik tombol Start, untuk memulai proses instalasi dengan memilih option Printer Driver.

Gambar 3.43 Kotak Dialog Proses Instal Printer BJC-2100SP

5. Setelah proses peng-copy-an file selesai, akan muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 73

Page 28: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.44 Kotak Dialog Deteksi Port Printer

6. Untuk selanjutnya tekan tombol Manual Selection untuk memilih port yang akan digunakan. Dan setelah itu akan muncul kotak dialog seperti berikut ini.

Gambar 3.45 Kotak Dialog Seleksi Port Secara Manual

7. Setelah pemilihan port selesai, tekan tombol Next dan proses instalasi akan selesai dan printer siap digunakan.

3.8 Scanner

Scanner adalah suatu alat elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin fotocopy hasilnya dapat langsung kamu lihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat disimpan sebagai file text, dokumen dan gambar.

Gambar 3.46 Scanner

Bentuk dan ukuran scanner bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran dengan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru, berbentuk pena yang baru diluncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc.

Scanner berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke sebuah komputer pribadi (PC). Scanner berukuran pena tersebut dinamakan Quicklink. Pena scanner itu berukuran panjang enam inci dan beratnya se r tiga ons. Scanner tersebut menurut WizCom dapat melakukan pekerjaannya secara acak lebih cepat dari scanner yang berbentuk datar.

Gambar 3.49 Bagian-bagian Scanner

Direktorat Pembinaan SMK (2008)74

Page 29: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Data yang telah diambil dengan scanner itu, bisa dimasukkan secara langsung ke semua aplikasi komputer yang mengenali teks ASCII.

Pada saat ini banyak sekali scanner yang beredar di dunia dengan berbagai merk pula, Di antaranya scanner keluaran dari Canon, Hewlett Packard ( HP ), EPSON, UMAX dan masih banyak lagi.

Perbedaan tiap scanner dari ber-bagai merk terletak pada pema-kaian teknologi dan resolusinya. Pemakaian teknologi misalnya penggunaan tombol-tombol digital dan teknik pencahayaan. Cara kerja Scanner :

Ketika tombol mouse ditekan memulai Scanning, yang terjadi adalah penekanan tombol mouse dari komputer menggerakkan pengendali kecepatan pada mesin scanner. Mesin yang terletak dalam scanner tersebut me-ngendalikan proses pengiriman ke unit scanning.

Kemudian unit scanning menem-patkan proses pengiiman ke tempat atau jalur yang sesuai untuk langsung memulai scanning. Nyala lampu yang terlihat pada Scanner men kan bahwa kegiatan scanning sudah mulai dilakukan.

Setelah nyala lampu sudah tidak ada, berarti proses scan sudah selesai dan hasilnya dapat dilihat pada layar monitor. Apabila hasil atau tampilan teks / gambar ingin dirubah, dapat merubahnya

dengan menggunakan software-software aplikasi yang ada. Mi-salnya dengan photoshop, Adobe dan lain- lain. pot scanned.

Ada dua macam perbedaan scanner dalam memeriksa gambar yang berwarna yaitu Scanner yang hanya bisa satu kali meng-scan warna dan menyimpan semua warna pada saat itu saja. Scanner yang langsung bisa tiga kali digunakan untuk menyimpan beberapa warna. Warna-warna tersebut adalah merah, hijau dan biru.

Scaner yang disebut pertama lebih cepat dibandingkan dengan yang kedua, tetapi menjadi kurang bagus jika digunakan untuk reproduksi warna. Kebanyakan scanner dijalankan pada 1-bit (binary digit / angka biner), 8-bit (256 warna), dan 24 bit (lebih dari 16 juta warna). Apabila membutuhkan hasil yang sangat baik maka dianjurtkan menggu-nakan scanner dengan bit yang besar agar resolusi warna lebih banyak dan bagus.

Scanner tidak akan bekerja pada sistem operasi apabila tidak ada driver di dalam sistem operasi tersebut. Untuk langkah selan-jutnya adalah proses instalasi driver scaner. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Masukan CD Driver Scaner tersebut, dalam hal ini Scaner yang akan dicontohkan adalah Scanner CanoScan 3200/3200F.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 75

Page 30: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

2. Langkah selanjutnya memilih bahasa yang akan digunakan dalam proses instalasi.

3. Selanjutnya adalah memilih software yang diinstall dalam hal ini software untuk mengambil gambar yang diambil oleh Scaner.

Gambar 3.48. Kotak Dialog Scanner Setup Utility

4. Setelah muncul kotak dialog seperti gambar di atas dan pilih Install the Software, maka akan muncul kotak dialog seperti berikut :

Gambar 3.49 Alternatif Pilihan Software Scanner

5. Pada kotak dialog tersebut, pengguna dapat memilih software

yang akan diinstall dan software yang tidak akan diinstall. Kemudian klik tombol Start Instalation.

6. Setelah itu tinggal mengikuti konfirmasi yang ditampilkan. Dan setelah selesai proses instalasi, Scaner siap digunakan.

3.9 Modem

Modem merupakan salah satu perangkat komputer untuk perantara komputer dengan saluran telphone agar data berhubungan Internet Service Provider (ISP). Modem ada dua macam, yaitu modem internal dan modem external. Modem internal yaitu modem yang pasang di dalam motherboard dalam bentuk kartu. Teknik pemasangannya sama seperti kartu – kartu lain pada umumnya. Sedangkan modem external adalah yang dapat dipasang dan dilepas sewaktu – waktu. Karena pemasangan modem hanya tinggal menancapkan konektor yang telah disediakan seperti USB atau Serial Port.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)76

Page 31: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.50 Modem Internal Modem External

Setelah semua langkah pemilihan komponen, pera n, dan pengaturan baik hardware maupun software dari komponen dan peripheral perlu dilak-ukan pengecekan dari setiap kom-ponen dan peripheral. Fungsi tidaknya komponen atau peripheral tergantung dari pemasangannya. Hal yang perlu diperiksa dari hasil kom-ponen dan peripheral meluputi:

Kencang tidaknya pemasangan kom-ponen atau peripheral. Periksa apakah skrup telah terpasang dengan sempurna. Urutan kabel, urutan kabel dapat di cek terlebih dahulu dengan menyocokan pin no1 pada kabel dengan pin 1 dengan konektor. Untuk model kabel sekarang kemungkinan terbalik sangat kecil.

Urutan kaki komponen, dalam hal ini prosesor dan RAM. Dengan melihat manual guide dari setiap komponen kesalahan dalam memasang kom-ponen dapat dihindari. Untuk prose-sor dan RAM saat ini kemungkinan salah sangat kecil, karena bentuk fisik yang tidak memungkinkan komponen terpasang salah.

Setelah langkah diatas sesuai dengan buku manual dan sesuai dengan langkah langkah sebelumnya. Siapkan untuk menghubungkan sum-ber daya ke jala jala listrik.

Amati saat pertama kali komputer menyala, pastikan tidak ada pesan eror baik berupa tampilan di monitor atau dengan bunyi beep. Jika tidak ada pesan error masuk ke BIOS dengan menekan del atau F2, sesuai dengan BIOS yang digunakan.

Masuk dalam menu main untuk mengecek komponen hard disk, CD-ROM, floppy disk, dan RAM. Dengan malihat status dari hard disk atau masuk ke menu hardware monitor untuk melihat status dari prosesor baik tegangan maupun kecepatan dari kipas pendinginnya.

Gambar 3.51. Tampilan BIOSJika semua dapat terlihat tanpa ada pesan kesalahan maka pera n PC berhasil dilakukan, selanjutnya siap untuk instalasi sistem operasi.Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna kom-puter dengan perangkat keras kom-puter. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya menggunakan komputer dengan menggunakan signal analog dan signal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing. Untuk le-bih memahami sistem operasi maka sebaiknya perlu diketahui terlebih

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 77

Page 32: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

dahulu beberapa konsep dasar men-genai sistem operasi itu sendiri.

Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelolaan seluruh sumber-daya yang terdapat pada sis-tem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) kepada pemakai sehingga memu-dahkan dan menyamankan penggu-naan, serta pemanfaatan sumber-daya sistem komputer dapat lebih op-timal.

3.10 Sistem Operasi

3.10.1 Fungsi Dasar

Sistem komputer pada dasarnya ter-diri dari empat komponen utama, yaitu perangkat-keras, program ap-likasi, sistem-operasi, dan pengguna.

Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggun-aan perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para peng-guna. Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program se-cara benar.

Untuk menghindari konflik yang ter-jadi pada saat pengguna menggun-akan sumber-daya yang sama, sis-tem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya.

Sistem operasi juga sering disebut re-source allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai

Direktorat Pembinaan SMK (2008)78

Gambar 3.52 Pengecekan Komponen PC melalui Device Manager

Page 33: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu.

3.10.2 Sasaran Sistem Operasi

Sistem operasi mempunyai tiga sas-aran utama yaitu kenyamanan = membuat penggunaan komputer menjadi lebih nyaman, efisien = penggunaan sumber-daya sistem komputer secara efisien, serta mampu berevolusi artinya sistem op-erasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan pengembangan, pengujian serta pengajuan sistem yang baru.

3.10.3 Sejarah Sistem Operasi

Sistem operasi mengalami perkem-bangan yang sangat pesat, dan dibagi kedalam empat generasi yaitu :

Generasi Pertama (1945-1955)

Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik. Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka sis-tem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung.

Generasi Kedua (1955-1965)

Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara ber-urutan.Pada generasi ini sistem kom-puter belum dilengkapi sistem oper-asi, tetapi beberapa fungsi sistem op-erasi telah ada, contohnya fungsi sis-tem operasi ialah FMS dan IBSYS.

Generasi Ketiga (1965-1980)

Pada generasi ini perkembangan sis-tem operasi dikembangkan untuk melayani banyak pemakai sekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer, maka sistem op-erasi menjadi multi-user (di gunakan banyak pengguna sekaligus) dan multi-programming (melayani banyak program sekaligus). Generasi Keempat (Pasca 1980an)

Dewasa ini sistem operasi dipergun-akan untuk jaringan komputer dimana pemakai menyadari keberadaan kom-puter-komputer yang saling ter-hubung satu sama lain. 3.10.4 Jenis-jenis Sistem operasi

Seperti telah disinggung di depan banyak jenis sistem operasi yang bisa digunakan, antara lain : POSIX, UNIX, MS DOS, MS Windows, LINUX, APPLE, dll. Dari sekian banyaksistem operasi ada sistem operasi yang interface (kontak) dengan user (pengguna) yaitu menggunakan TEXT (DOS, POSIX, LINUX), ada juga yang kontaknya dengan pengguna menggunakan GUI (Graphical User Interface) seperti MS Windows dan LINUX (LINUX bisa berbasis TEXT dan berbasis GUI).

Sistem operasi berbasis text artinya user berinteraksi dengan sistem dengan perintah-perintah yang berupa text. Lain halnya dengan sistem operasi berbasis GUI, pada sistem ini user dapat berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar/ simbol-simbol, dan tentu hal ini akan lebih memberi kemudahan dan kenyamanan bagi

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 79

Page 34: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

pengguna. Itulah sebabnya mengapa sistem operasi yang berbasis GUI seringkali disebut “User Friendly” .

Pada modul ini pembahasan akan terfokus pada sistem operasi berbasis GUI dan akan dipilih MS Windows 98. Pemilihan ini tentu mempunyai alasan, diantaranya telah digunakan secara luas di berbagai kalangan, tanpa mensyaratkan komputer yang sangat canggih (minimal 486 atau 66 MHz), mudah dalam pengoperasiannya, kestabilan sistem cukup baik, serta mampu mengcover perkembangan teknologi (hardware/software). 3.11 Menginstalasi Sistem Operasi

Setelah Komputer selesai di rakit ta-hapan berikutnya adalah mengin-stalasi sistem operasi. Sistem operasi yang akan dipergunakan adalah sis-tem operasi Windows XP Profesional

Sebagai persiapan maka siapkan CD Instalasi Windows XP Profesional yang lengkap dengan serialnya.

Untuk Instalasinya maka ikuti langkah berikut:

1. Atur Boot sequence pada BIOS dan CD ROM di tempatkan di posisi pertama.

2. Masukan CD Instalasi Windows 3. Lakukan booting ulang

4. Setelah booting berhasil maka akan muncul tampilan dibawah ini, lalu tekan tombol sembarang ( Space bar saja) sehingga proses instalsi akan segera dimulai

Gambar 3.53 Persiapan Instalasi

5. Proses instalasi Windows XP pun segera mulai. Dalam beberapa saat setelah booting, layar monitor akan menampilkan pesan “Welcome to Setup”. Tekan [Enter] pada keyboard.

Gambar 3.54 Welcome Setup

6. Muncul tampilan Licensing Agreement yang harus setujui. Tekan [PageDown] untuk ke halaman berikutnya, dan [PageUp] untuk mundur ke halaman sebelumnya. Jika setuju, tekan [F8].

Direktorat Pembinaan SMK (2008)80

Page 35: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.55 Licensing Agreement

7. Layar selanjutnya akan menampilkan keterangan tentang kapasitas hard disk. Untuk membagi-baginya menjadi beberapa partisi, tekan [C]. Dan untuk langsung ke proses instalasi, tekan [Enter].

Gambar 3.56 Mengatur Fartisi

8. Setelah partisi terbentuk, proses berikutnya adalah memformat hard disk. XP memiliki kemampuan untuk melakukannya secara otomatis. Pilih format partisi dengan sistem file NTFS yang normal (tanpa tambahan “Quick”), lalu [Enter]. Selama format berlangsung akan muncul progress-nya, begitu juga saat proses setup sampai pada penyalinan file ke folder instalasi Windows. Proses ini memerlukan waktu beberapa menit.

Gambar 3.59 Memformat hardisk

9. Setelah proses copy selesai, harus me-restart PC. Namun sebelumnya cek terlebih dahulu floppy drive, apakah terdapat disket di dalamnya atau tidak. Jika ada, keluarkan terlebih dahulu disket tersebut, karena bisa mengganggu proses booting. Setelah itu tekan [Enter] untuk mulai me-restart PC.

Gambar 3.57 Restart KOmputer

10. Mulai masuk ke proses instalasi XP, yang secara otomatis akan menginstal juga berbagai driver untuk perangkat yang ada di PC. Jadi tidak perlu lagi menginstal driver dari tiap perangkat tersebut.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 81

Page 36: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.58 Loading Windows XP

11. Muncul tampilan di bawah maka memulai instalasi, setelah itu muncul bok Regional and Language Options untuk memilih lokasi (negara) dan bahasa yang digunakan. Klik [Customize] untuk mengubahnya dan sesudahnya klik [Next >]. Isi nama dan klik [Next >].

Gambar 3.59 Mengatur Regional Setting

Gambar 3.60 Memberi nama Sistem Operasi

12. Berikutnya, masukkan nomor serial (CD key) Windows XP ke kotak yang tersedia. Angka-angka tersebut bisa lihat pada label stiker kuning di bagian belakang kemasan CD. Lalu klik [Next >].

Direktorat Pembinaan SMK (2008)82

Page 37: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.61 Memasukan CD Key

13. Isikan nama komputer dan tentukan password administrator. Ulangi password tersebut untuk konfirmasi. Selanjutnya klik [Next >].

Gambar 3.62 Memasukan User dan Password

14. Muncul bok Date and Time Setting,. lalu cocokkan tanggal dan jamnya, serta pilih time zone. Klik [Next >] lagi.

Gambar 3.63 Mengatur Waktu

15. Selanjutnya instalasi dilanjutkan kembali

Gambar 3.64 Instalasi

16. Muncul bok Networking Setting, pilih Typical setting untuk pengaturan dilakukan untuk pengaturan dilakukan kemudian, dan pilih Custom Setting untuk pengaturan secara rinci.

Gambar 3.65 Mengatur Networking

Setting

17. Muncul bok Workgroup and computer Domain, Masukan nama workgroup, lalu pilih Next. Lalu instalasi akan di lanjutkan sampai dengan selesai lalu akan melakukan restart.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 83

Page 38: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.66 Mengatur Workgrop dan domain

Gambar 3.67 Restart KOmputer

18. Pada awal computer bekerja kembali maka akan muncul tampilan dibawah ini.

Gambar 3.68 Memulai Masuk Windows XP

19. Masukkan user administrator untuk login. Setelah desktop XP terbuka, bisa mengikuti Windows XP Tour untuk lebih mengenal berbagai fitur menarik dalam sistem operasi tersebut.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)84

Page 39: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Gambar 3.69 Memasukan User

20. Instalasi Selesai

Gambar 3.70 Tampilan awal Windows XP

3.12. Keamanan dan troubleshoot-ing PC

Banyak orang menganggap apabila komputernya lambat berkesimpulan bahwa Hard ware sudah tidak support alias harus di “upgrade” walaupun tahu, bukan itu jawaban yang tepat sebenarnya. Karena pengguna tidak mengetahui apa yang dilakukanya. Otomatis harus mencari penyeb-abnya, terkadang karena panik dan stressnya langsung mengambil langkah untuk menginstall ulang saja, dari pada repot mencari cari permas-alahanya, dan itu justru akan me-makan waktu lebih banyak.

3.12.1 Spyware dan Virus

Yang paling menjadi top untuk menganalisa pc yang melambat ada-lah bagian ini, karena bagian ini yang paling mudah di susupi dan banyak user yang berinteraksi dengannya (secara tidak langsung), spyware be-

rasal dari banner-banner dan iklan-ik-lan di suatu halaman web yang mulai beraksi saat mengakses halaman / banner tersebut melalui sebuah browser yang memiliki celah keamanan yang tidak bagus, se-hingga spyware ini sangat dekat dengan IE, karena IE adalah teman baik untuk spyware, karena spyware bisa memungkinkan spyware untuk menginstall program di dalam HDD secara silent, langkah awal, gunakan-lah firefox!

secara garis besar langkah dasar un-tuk menghapus spyware:

Indentifikasi dan analisa process yang sedang berjalan dengan windows task managerIdentifikasi dan non aktifkan ser-vice yang bersangkutan melalui management consoleIdentifikasi dan non aktifkan ser-vice yang ada di startup item dengan system configuration utiltyCari dan hapus entry di registry yang ada pada startupIdentifikasi dan hapus file yang mencurigakanInstall dan gunakan spyware de-tection dan removal.

3.12.2 Processor Overheating

Kebanyakan modern prosesor mudah menghasilkan panas, sehingga prosesor masa kini membutuhkan pendingin khusus dan jenis fan khusus, sehingga pada saat tem-pratur prosesor meningkat melampaui batas, sistem akan melambat dan proses akan berjalan lambat, modern motherboard dapat memonitor dan mengatur tempratur prosesor, yang dapat dilakukan melalui bios.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 85

Page 40: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Kipas prosesor yang gagal disebab-kan karena :

1. Debu yang menghambat per-putaran kipas secara smooth

2. Fan motor rusak3. Bearing fan ada yang doll sehingga

fan “jiggling”. jiggling yang dimaksud disini ada-lah jika fan yang sedang berputar putar ada bunyi krekkrek secara cepat maka bisa dikatakan kalau bearing fan sudah mulai doll fan juga tidak harus di ganti, jika berdebu hanya membu-tuhkan membersihkan debunya.

3.12.3 RAM yang buruk

Beberapa situasi dapat juga karena pengaruh ram yang buruk, hal ini dikarenakan oleh:

RAM timing lebih lambat dari spesifikasi mesin yang optimalRAM yang memiliki nilai minor hanya bisa dilihat setelah melalui beberapa testRAM terlalu panas

Pada zaman ini banyak fariasi RAM yang dapat gunakan dan beli, dan dapat menyesuaikan dengan kapas-itas dan kemampuan dari mother-board dan jangan lupa untuk mengeset kecepatan RAM dari bios Hal buruk lainya dalam RAM adalah masingmasing chips nya tidak semuanya bisa stabil sehingga akan menur-unkan performa, sehingga ciri ciri RAM chips yang tidak bagus adalah pc selalu lambat dan akhirnya blue screen, jika menemukan RAM yang overheat bisa gunakan heatspreader untuk mengatasinya (saran saya, daripada beli heatspreader RAM

mending beli RAM yang lebih bagus saja).

1.12.4 Harddisk yang fail

Jika harddisk sering mengalami fail-ure, ini juga akan memperburuk per-forma komputer, dan jenis jenis fail ini banyak penyebabnya, bias sifatnya mekanis, elektronik, bahkan firmware nya yang ngga update, dari harddisk ini akan menyebabkan:

Akses time yang lambatJumlah bad sector yang terus meningkat saat di scandisk atau di chkdskAda bluescreen yang tidak ter-jelaskanGagal Boot

Mendeteksi harddisk itu masih dalam keadaan bagus atau ngga itu gam-pang gampang susah, biasanya pal-ing sering di windows xp slalu muncul “Windows delayed write failure” saat harddisk mengalami kegagalan, nah disaat itulah mulai mensiasati ada apa gerangan di harddisknya, per-tama bisa melakukan scan dengan chkdsk, sampai memeriksa fisik hard-disknya. biasanya fisik harddisk dapat dilihat dari bunyinya, semakin berisik berarti men kan komponen komponen di dalamnya ada yang mulailonggar,bisa juga menggoyang goyang harddisk ke kiri kanan dan mendengarkan bunyinya, jika ingin menggunakan tools dan mengecek kondisi harddisk secara berkala bisa menggunakan tools hddlife, ada yang gratis ada yang bayar.

1.12.5 Bios Settings

Direktorat Pembinaan SMK (2008)86

Page 41: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

Biasanya bios yang belum di custom setting nya akan mengalami proses perlambatan beberapa detik, khususnya pada saat booting, untuk itu harus mengcustom bios setting agar performa kerja proses boot bisa dipercepat, secara umum settingan bios yang harus diperhatikan adalah:

Boot langsung ke harddiskDisable IDE drive yang tidak terpakaiSet speed latency RAMMatikan IO / IRQ perangkat on-board yang tidak dipakaiGunakan Fast POSTDisk type /controller Compatibility

Hal ini terkadang spele, namun hal ini akan terasa saat menggunakan ap-likasi yang akan menguras performa harddisk, biasanya motherboard sekarang sudah memiliki kontroler yang baik untuk paralel ATA disk, namun harus memperhatikan kabel IDE nya, karna kabel ini memiliki be-berapa spesifikasi tertentu, ada yang udma 33, 66, dan 100, kalau lihat se-cara fisik, bentuk kabelnya memiliki serabut yang halus halus dan banyak, sedangkan yang udma 33 serabutnya sedikit, jadi gunakanlah kabel yang memiliki spesifikasi yang tinggi untuk disk. dan jangan lupa, setiap 18 bulan pasti akan muncul disk dengan tekno-logi dan kapasitas terbaru jadi jangan lupa rencanakan untuk melakukan penggantian ini akan memberikan efek yang baik untuk. Selain itu jika motherboard yang digunakan saat ini adalah motherboard yang sudah di-lengkapi dengan SATA Disk controler hal itu akan lebih baik lagi, karena sata lebih cepat dibandingkan pata

3.12.6 Windows Services

Secara default service yang di win-dows berjalan semua, walaupun se-cara langsung tidak tahu apakah membutuhkanya atau tidak, service tersebut bisa di akses dari control panel, administrative tools dan ser-vice, banyak service service yang tidak diperlukan yang bisa hentikan, dengan begitu bisa menghemat RAM yang terpakai di komputer dan oto-matis komputer bisa berjalan lebih baik, beberapa service yang harus diperhatikan dan dimatikan jika tidak membutuhkanya adalah:

FTP 2. Indexing ServiceRemote Registry

Telnet

Re-

mote AccessRemote DesktopAutomatic Update

3.12.7 Process yang invisible

Terkadang, tanpa ketahui ada saja program yang berjalan di memory, padahal sudah tidak menggunakanya lagi atau bahkan sudah mengunin-stallnya namun programnya masih ada yang berjalan, untuk itu harus memperhatikan process apa saja yang sedang berlangsung di kom-puter dengan melihat task manager, dan bisa end task kan atau kill, lalu bisa hapus .exe nya

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 87

HKEY_ LOCAL_MACHINE\ Soft-ware\Microsoft\ Windows\ Cur-rentVersion\ Run danHKEY_LOCAL_MACHINE\ Soft-ware\ Microsoft\ Windows\ Cur-rentVersion\RunOnce

Page 42: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

3.12.8 Disk Fragmentation

Sebagaimana karakteristik file dalam sebuah komputer pasti mengalami proses file tersebut di add, di edit, atau di hapus, hal tersebut dapat menyebabkan fragmentasi di be-berapa areal sektor harddisk, untuk itu perlu merapihkan data di kom-puter, yaitu dengan mendefrag nya. jika menggunakan windows xp, bisa menggunakan defrag.exe dan mele-takanya di schedule agar dapat ber-jalan pada waktu yang tentukan

3.12.9 Background applications

Kalau perhatikan di systray saat klik arrow kirinya akan berderetlah icon yang banyak, semakin banyak icon yang terpasang di systray itu menye-babkan computer semakin lambat merespons proses, karena memory banyak yang terpakai untuk proses itu, sehingga untuk itu perlu mematik-anya atau menon aktifkan yang tidak diperlukan yaitu dengan mengakses registry:

Hapuslah key yang tidak diperlukan.

3.12.10. File system issues

Beberapa isu file system mem-pengaruhi performa itu mungkin benar, jika menggunakan OS Win-dows NT 4.0, Windows 2000, or Win-dows XP, seharusnya menggunakan NTFS File system, karena NTFS memiliki performa yang lebih baik daripada Filesystem sebelumnya mis-alnya FAT32, dimana fat32 ini dari sisi performance dia hanya mampu menangani disk yang berkapasitas 32GB dengan ukuran cluster default, jika filesystem fat32 berjalan pada disk yang berukuran besar maka akan sering terjadi fragmentasi dan

menurunnya performance pc. Format dan ukuran cluster juga berpengaruh, misalnya saja, mempunyai disk 60GB lalu memformat disk tersebut dengan ukuran cluster 512 bytes, hal ini akan menyebabkan disk akan memakai banyak cluster dimana harddisk akan sering melakukan track and seeknya, dan ini akan menjadi problematik saat harddisk pada saat disk mengalami framgentasi yang banyak, salah satu solusinya adalah menggunakan cluster yang lebih besar, misalnya saja 4K atau lebih besar, dari situ akan melihat pemberitahuan tentang improvement load times,dan perlu diketahui, semakin besar ukuran cluster akan signifikan men-ingkatkan jumlahspace cluster slack dan akan banyak membuat disk space banyak yang terbuang. trik lainuntuk melakukan tweaking dari NTFS ini adalah:

tweak variable NtfsDisable8dot3-NameCreation, yang bisa ditemukan di:

jika di set ke 1 maka ini akan menghentikan NTFS untuk meng-generate 8.3 file name conven-tion, jika tidak membutuhkan model nama file lama, bisa menghentikan ntfs untuk tidak membuatnya

Variable NtfsDisableLastAccess value yang bisa ditemukan di :

Direktorat Pembinaan SMK (2008)88

HKEY_LOCAL_MACHINE\SYS-TEM\CurrentControlSet\Control\Filesystem

Page 43: Bab 3 Pengoperasian Komputer

Teknik Multimedia

ini adalah REG_DWORD entry, dan jika ini di set ke 1, maka ini akan mencegan NTFS untuk mengupdate date and time stamp, saat melakukan browsing file pada sebuah direktori, namun ini tidak akan menghalangi proses update file yang sedang di akses pada saat filenya di akses atau berubah.

1. Keamanan Data.

Seorang pekerja yang profesional sekecil apapun kesalahan keru-sakan harus bisa di antisipasi ter-utama data sangat ftal sekali fsknya kecl tapi bisa kehilangan segalanya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan.

Data harus selalu di back up con-vert ke type file, rtf, pdfData di kompres ke ZipData harus selalu di back upMembuat back up pada hard disk ekternal, back up pada CDBuat bagian bagian dengan pem-berian nama/kode yang jelas dan berurutan.Bila memungkinkan dibuat rangkap tiga yaitu untuk asli un-tuk arsip, simpan ditempat yang aman baik dari jangkauan manusia ataupun dari virus ka-dang membutuhkan file awal. Ke-dua untuk cadangan dan ketiga untuk editTentukan / buat tempat khusus penyimpanan data yang aman baik fisik ataupun soft-copy.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 89

HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Filesystem