BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan ( Networkthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00096-IF Bab...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan ( Networkthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00096-IF Bab...
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan (Network)
Menurut Black (1993, p1), jaringan komputer diartikan sebagai sejumlah
komputer yang terhubung oleh satu atau lebih jalur transmisi. Jaringan ini
ditujukan untuk memenuhi satu tujuan yaitu pertukaran atau transfer data di
antara komputer. Jaringan komputer menyediakan beberapa keuntungan untuk
perusahaan dan individu, antara lain :
1. Pertukaran data jarak jauh menjadi mudah
Organisasi modern sekarang ini secara luas tersebar dengan kantor yang
berlokasi di beberapa negara di dunia. Seringkali komputer pada satu tempat
perlu melakukan pertukaran data dan informasi. Jaringan menyediakan
sarana untuk melakukan pertukaran data antara komputer-komputer dalam
suatu perusahaan.
2. Saling berbagi sumber daya (resource)
Penggunaan sumber daya seperti printer, scanner, file, aplikasi, dan lain-lain
dapat di-share sehingga menyediakan penggunaan sumber daya bersama
yang efisien.
3. Jaringan dapat menyediakan fungsi untuk back-up
Kemampuan back-up penting terutama pada sistem yang penting. Pada
keadaan malfunction, komputer back-up dapat mengambil alih control
operasi. Sehingga dengan demikian, operasi tetap dapat berjalan meskipun
terjadi malfunction.
7
Istilah "host" secara umum diartikan sebagai komputer yang terkoneksi
ke jaringan yang dapat memberikan layanan jaringan (network service). Data
yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan dibawa
oleh medium jaringan. Medium yang banyak digunakan adalah Ethernet,
termasuk juga Token Ring, FDDI (Fiber Distributed Data Interface) yang
merupakan medium yang menggunakan serat optik dan Apple's LocalTalk.
2.1.1 Komponen Jaringan
Menurut http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/
jaringan-komputer/komponen-jaringan ( 11 Oktober 2008 ), Komponen dari
suatu jaringan adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima
input data ke dalam jaringan atau menghasilkan output informasi atau kedua-
duanya. Node dapat berupa sebuah printer atau alat-alat cetak lainnya, atau
suatu PC atau komputer mikro sampai komputer yang raksasa atau modem.
Sedangkan link adalah kanal atau jalur transmisi untuk arus informasi atau data
diantara node. Link dapat berupa kabel, sistem gelombang mikro, laser, atau
sistem satelit.
Jaringan yang masing-masing node terletak di lokasi yang berjauhan
satu dengan yang lainnya dan menggunakan link, berupa jalur transmisi jarak
jauh disebut dengan jaringan eksternal. Sedangkan jaringan yang masing-
masing node terpisah dalam jarak yang lokal dan menggunakan link berupa
jalur transmisi kabel dsebut sebagai jaringan lokal atau LAN (Local Area
Network).
8
2.1.2 Jenis-jenis Jaringan
Menurut Tanenbaum (2003,p14), jaringan diklasifikasikan ke dalam 3
kategori utama, yaitu :
1. WAN (Wide Area Networks)
WAN (Wide Area Networks) adalah jaringan yang ruang lingkupnya
mencakup area geografis yang luas, melintasi jalan umum, dan perlu juga
menggunakan fasilitas umum. Biasanya, suatu WAN terdiri dari sejumlah
node penghubung. Suatu transmisi dari suatu perangkat tujuan yang dituju.
Node-node ini tidak berkaitan dengan isi data, melainkan dimaksudkan
untuk menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data dari satu
node ke node yang lain sampai mencapai tujuan. Biasanya WAN
diimplementasikan menggunakan circuit switching dan packet swicthing.
2. LAN (Local Area Network)
LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer yang dibatasi
oleh area geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area
lingkungan seperti perkantoran. Dalam koneksi jaringan seperti ini,
biasanya ada satu komputer yang dijadikan sebagai server. Server tersebut
dapat digunakan untuk menyimpan berbagai macam piranti lunak
(software) yang digunakan untuk mengatur jaringan ataupun sebagai piranti
lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung
dalam jaringan tersebut (workstation).
3. MAN ( Metropolitan Area Network)
MAN ( Metropolitan Area Network) merupakan jaringan dengan jangkauan
yang lebih luas dari LAN, biasanya terdiri dari dua atau lebih LAN dalam
9
area geografis yang sama. Penggunaan MAN dapat mencakup perusahaan
dengan kantor-kantor cabangnya di satu kota dan dapat berupa jaringan
private atau public.
2.1.3 Model Jaringan
Menurut http://sanyasyari.com/2006/09/26/model-jaringan/ ( 12 Oktober
2008), model jaringan dibagi ke dalam 2 jenis :
1. Model peer to peer. Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan
layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model
ini cocok untuk jaringan kecil. Windows for Workgroup menggunakan
model ini.
Gbr 2.1.3.1 : Model peer to peer
Sumber : http://www.ibiblio.org/team/intro/search/peer_to_peer1.gif
( 11 Oktober 2008 )
10
2. Model Client/Server. Model ini memisahkan secara jelas, mana yang
dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya
menerima layanan (client). Beberapa komputer di-setup sebagai server
yang memberikan segala sumberdaya (resource) dari jaringan: printer,
modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang terkoneksi ke
jaringan yang berfungsi sebagai client. Untuk dapat berkomunikasi antara
server dan client (dan diantara mereka) server menggunakan aplikasi
jaringan yang disebut server program dan, sementara client
menggunakan client program untuk berkomunikasi dengan server.
Gbr 2.1.3.2 : Model Client/Server
Sumber : http://www.ibiblio.org/team/intro/search/client_server.gif
( 11 Oktober 2008 )
11
2.1.4 Arsitektur Jaringan : Topologi
Menurut Lukas (2006, pp144-148), topologi jaringan adalah susunan fisik
bagaimana node-node saling dihubungkan. Ada lima topologi yang digunakan, yaitu:
1. Topologi Bus : Ethernet. Ethernet menggunaan satu kawat (kabel) yang
berfungsi sebagai medium untuk mentransmisikan data. Node yang merupakan
bagian dari jaringan dihubungkan seluruhnya ke kabel tersebut. Node-node
yang terhubungkan mengirim dan menerima data jaringan melalui kabel
sebagai pembawa sinyal dan melihat apakah data tersebut ditujukan buat
dirinya.
Gbr 2.1.4.1 : Topologi Bus
Sumber :http://nislab.bu.edu/sc546/sc546Fall2002/TokenRing_project/_private/
lin_bus.gif ( 11 Oktober 2008 )
2. Topologi ring: IBM Token ring. Salah satu node dihubungkan dengan node
yang ada didepan dan dibelakangnya sehingga membentuk ring. Setiap node
mendapat giliran menggunakan jaringan dengan mengirimkan "token". Node
yang mendapat giliran dapat mengirimkan data dan node lain menerima data,
12
serta melihat apakah data ditujukan kepadanya. Bila ditujukan buat dirinya,
datapun disimpan, bila tidak data diteruskan ke node didepannya. Topologi
cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik
lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin,
komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan
FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam
dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.
Gbr 2.1.4.2 : Topologi ring
Sumber : http://www.geocities.com/doyetech/ringtop.jpg
( 6 Oktober 2008)
3. Topologi Star atau Hub. Susunan atau skema dari topologi ini mirip sebuah
bintang. Topologi ini memiliki satu hub pusat dari mana data ditransmisikan ke
seluruh node dalam jaringan. Skema ini mempunyai kelebihan dibanding dua
13
skema sebelumnya, yaitu bila terjadi kerusakan pada kabel tidak membawa
dampak bagi seluruh node, tapi hanya node yang bersangkutan saja sehingga
aktivitas jaringan tidak terganggu secara total. Ini berbeda dengan skema bus
atau ring, dimana bila terjadi kerusakan pada kabel berakibat pada seluruh
jaringan.
Gbr 2.1.4.3 : Topologi star atau hub
Sumber : http://www.teach-ict.com/as_a2/topics/networks/pages/
chap5_files/star.gif ( 6 Oktober 2008 )
4. Topologi Hierarchical. Topologi ini dihubungkan dengan menggunakan hub
atau switch. Pada topologi ini, rangkaian node dihubungkan pada komputer
yang mengontrol traffic dalam topologi.
14
Gbr 2.1.4.4 : Topologi Hierarchical
Sumber : http://studynotes.net/images/castar.gif (6 Oktober 2008 )
5. Topologi Mesh. Diimplementasikan untuk menyediakan perlindungan yang
tinggi dari gangguan layanan. Setiap host mempunyai koneksi ke semua host
yang lain.
Gbr 2.1.4.5 : Topologi Mesh
Sumber : http://studynotes.net/images/mesh.gif (6 Oktober 2008 )
15
2.2 Model referensi OSI (Open Systems Interconnection)
Menurut Stallings (2001, pp46-50), Model referensi OSI dibentuk pada
tahun 1984 oleh ISO untuk mengatasi masalah yang terjadi karena
ketidaksesuain teknologi jaringan yang berbeda-beda yang dikembangkan oleh
beberapa perusahaan sehingga tidak dapat saling berkomunikasi.
Model referensi OSI adalah model jaringan komputer yang paling utama.
Meskipun ada beberapa model jaringan komputer lainnya, Model referensi OSI
adalah model jaringan komputer yang paling banyak diadopsi oleh beberapa
pembuat peralatan jaringan komunikasi.
Model referensi OSI menyediakan sekumpulan standar untuk kesesuaian
diantara berbagai teknologi jaringan yang dikembangkan oleh beberapa
perusahaan di dunia. Model referensi OSI menjelaskan bagaimana paket berjalan
menuju berbagai layer ke peralatan lain dalam jaringan walaupun pengirim dan
tujuan memiliki tipe media jaringan yang berbeda .
Model OSI terdiri dari 7 buah layer, yaitu :
Physical Layer
Layer physical ini berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak
terstruktur sepanjang media physical (physical medium) yang berhubungan
dengan karakteristik procedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk
mengakses media fisikal.
Data Link Layer
Layer data link ini menyediakan transfer informasi yang reliable melewati
link fisik. Selain itu, layer ini juga mengirimi block (frame) dengan
sinkronisasi yang diperlukan, control error, dan flow control.
16
Network Layer
Layer network ini melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan
dari transmisi data dan teknologi-teknologi switching yang dipergunakan
untuk menghubungkan sistem yang bertugas menyusun, mempertahankan,
serta mengakhiri koneksi.
Transport Layer
Layer transport ini menyediakan transfer data yang handal dan transparan
diantara titik ujung dan juga menyediakan perbaikan end-to-end error dan
flow control.
Session Layer
Layer session ini menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara
aplikasi-aplikasi, menentukan, menyusun, mengatur, dan mengakhiri
koneksi sesi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi.
Presentation Layer
Layer presentation ini menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi
untuk bermacam representasi data (syntax).
Application Layer
Layer application ini menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi user serta
menyediakan layanan informasi terdistribusi.
17
Gbr 2.2.1 : 7 layer OSI
Sumber : Stallings (2001,p46)
2.3 TCP/IP
Menurut Stallings (2001, p55), Model referensi TCP/IP dibentuk oleh
U.S. Department of Defense (DoD) atau Departemen Pertahanan Amerika
Serikat untuk mendukung desain jaringan yang dapat bertahan dalam kondisi
apapun termasuk perang nuklir. DoD menginginkan tramsmisi paket setiap
waktu di bawah kondisi apapun. TCP/IP dikembangkan sebagi standar terbuka
teknologi jaringan. Model TCP/IP memiliki 4 layer, yaitu :
Network Access Layer
Layer network access ini berkaitan dengan pertukaran data antara sebuah
ujung sistem dengan jaringan dimana dihubungkan.
Internet Layer
Layer ini dipergunakan Internet Protocol (IP) yang dipergunakan untuk
menyediakan fungsi routing melintasi jaringan yang bermacam-macam.
18
Transport Layer
Layer ini menyediakan transfer data dan memastikan bahwa data yang
dikirim telah tiba di tujuannya dan data yang diterima sesuai dengan yang
diperintahkan pada saat data dikirim.
Application Layer
Layer ini berisi logik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai
aplikasi user.
2.4 Network Management
Menurut Subramanian (2003, p103), Jaringan komputer suatu organisasi
akan terus berkembang dan semakin kompleks sehingga me-maintain jaringan
menjadi tugas yang rumit. Kehilangan sumber daya jaringan dan buruknya
kinerja akan menyebabkan meningkatnya kompleksitas dan tidak dapat diterima
oleh user. Network Administrator harus secara aktif me-manage jaringan,
mendiagnosa masalah, menjaga agar masalah tidak terjadi, dan menyediakan
kinerja jaringan yang terbaik kepada user. Jaringan menjadi terlalu besar untuk
di-manage tanpa peralatan network management yang terotomatisasi.
Network Management mempunyai tugas, yaitu :
• Kemampuan monitoring jaringan
• Mengembangkan otomatisasi
• Monitoring waktu respons
• Traffic rerouting
• Kemampuan penyimpanan dan pemulihan
19
• Registrasi user
Fungsi tugas-tugas manajemen jaringan tersebut dilakukan dengan tujuan-tujuan
yang dijelaskan sebagai berikut:
• Mengontrol asset
Jika sumber daya jaringan tidak dikontrol secara efektif, mereka tidak
akan menyediakan hasil yang dibutuhkan manajemen.
• Mengontol kompleksitas
Dengan pertumbuhan besar pada komponen jaringan, user, interface,
protokol, dan vendor, kehilangan kontrol jaringan dan sumber dayanya
mengancam manajemen.
• Menyeimbangkan berbagai kebutuhan
User harus disediakan dengan berbagai dukungan aplikasi dengan
persyaratan spesifik pada kinerja, ketersediaan, dan keamanan.
• Mengurangi downtime
Menyakinkan ketersediaan tinggi akan sumber daya.
• Mengontrol biaya
Monitor dan kontrol penggunaan sumber daya sehingga kebutuhan user
dapat terpenuhi pada biaya yang dapat diterima.
20
Model manajemen jaringan:
• Organization
Model ini menjelaskan komponen dari network management, seperti
manager, agent, serta hubungan diantaranya.
• Information
Model ini berkaitan dengan struktur dan penyimpanan informasi
manajemen jaringan.
• Communication
Model ini berkaitan dengan bagaimana manajemen data dikomunikasikan
diantara proses agent dan manager. Hal ini terkait dengan protokol
transport, protokol application, dan perintah serta respons diantara peers.
• Functional
Model ini mengalamatkan aplikasi manajemen jaringan pada Network
Management Station (NMS). Model network management OSI
mengkategorisasikan 5 fungsi area yaitu :
Fault
Configuration
Accounting
Performance
Security
21
Network Management
Communication Functional Information Organization
Gbr 2.4.1 : Network Management Model
Sumber : Subramanian (2003, p105)
2.5 Firewall
Menurut Stallings (1995, p82), firewall adalah komputer baik itu satu
maupun banyak yang diletakkan diantara jaringan yang dapat dipercaya (Internal
Network) dan jaringan yang tidak dapat dipercaya (Internet), dan mengecek
seluruh traffic yang lewat di antara jaringan tersebut.
Firewall yang efektif harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
• Semua komunikasi harus melewati firewall.
Keefektifan firewall akan berkurang banyak jika kriteria pertama ini tidak
dipenuhi, karena akses dari traffic yang tidak diinginkan akan mencari
jalan selain melewati firewall.
• Firewall hanya melewatkan traffic yang dapat dipercaya.
Jika firewall tidak dapat menentukan mana traffic yang terpercaya dan
tidak terpercaya maka firewall tersebut tidak akan ada gunanya dan yang
ada malah memperlambat traffic yang terpercaya untuk masuk ke
jaringan internal.
22
Keunggulan firewall yaitu :
Firewall dapat menerapkan kebijaksanaan keamanan dari perusahaan.
Firewall dapat melarang akses terhadap servis-servis tertentu. Biasanya
firewall dapat membedakan akses tersebut dari fungsi autentikasi.
Firewall mempunyai kegunaan yang tunggal.
Firewall adalah auditor yang baik.
Firewall dapat memberikan peringatan yang baik kepada orang yang
diperlukan.
Kelemahan dari firewall yaitu :
Firewall tidak dapat melindungi apa yang sudah terautentifikasi.
Contohnya firewall dapat melewatkan e-mail melalui web server tetapi
firewall tidak dapat mendeteksi bahwa virus ada didalam e-mail tersebut.
Firewall hanya seefektif aturan yang sudah diatur didalamnya, firewall
tidak dapat menghalangi apa yang bukan menjadi bagian dari aturannya.
Firewall tidak dapat memperbaiki kebijakan-kebijakan yang buruk yang
sudah diterapkan didalam firewall tersebut.
Firewall tidak dapat melindungi jaringan jika traffic tidak melewati
firewall.
23
Gbr 2.5.1 : Firewall
Sumber : http://www.gwirken.nl/img/content/firewall_schema.jpg
( 10 Oktober 2008 )
2.6 Subnetting
Menurut http://suwito.web.id/me/2007/12/19/subnetting-siapa-takut-
bagian-1-of-2 (12 Oktober 2008), Alamat IP memiliki panjang 32 bit (4 byte),
terdiri dari urutan bit 1 dan 0. Untuk memudahkan penggunaan, alamat IP
biasanya ditulis dalam notasi dotted-decimal berupa empat angka desimal yang
dipisahkan dengan titik. Notasi dotted-decimal adalah metode yang lebih mudah
untuk dimengerti dibanding metode 1 (satu) dan 0 (nol) biner. Notasi ini juga
mencegah kesalahan yang dapat terjadi jika hanya angka biner yang digunakan.
Pada notasi dotted-decimal, setiap alamat IP ditulis sebagai empat bagian
yang dipisahkan titik. Setiap bagian alamat disebut octet karena terdiri dari 8
digit biner (octet). Karena setiap 8 bit (1 byte) dapat memiliki dua state berbeda (
1 atau 0 ) maka total kombinasi angka yang mungkin setiap octet adalah 2 8 atau
24
256. Jadi setiap octet dapat memiliki nilai antara 0 dan 255. Contoh alamat IP
dalam notasi dotted-decimal adalah 193.32.216.9 dimana dalam notasi binernya
ditulis 1 10000001 00100000 11011000 00001001.
Alamat IP dibagi menjadi 2 bagian, yaitu network dan host. Bagian
network mengidentifikasikan jaringan dimana komputer berada. Bagian host
mengidentifikasikan komputer yang berada di dalam jaringan tersebut.
Arsitektur pengalamatan IP yang diatur oleh ARIN (American Registry
for Internet Numbers) didefiniskan menjadi 5 kelas alamat, yaitu kelas A, B, C,
D, dan E. Diantara lima kelas tersebut, hanya kelas A, B, dan C yang disediakan
untuk penggunaan komersial.
• Kelas A
Kelas A diperuntukkan pada jaringan yang luas seperti perusahaan
internasional yang memiliki banyak host. Untuk alamat kelas A, octet
pertama mengidentifikasikan network dan 3 octet terakhir
mengidentifikasikan host pada network tersebut. Bit pertama dari alamat
kelas A selalu bernilai 0 (nol) dengan rentang nilai octet pertama selalu
bernilai antara 1-127. Dengan kelas A, terdapat 5 maksimum sejumlah 224 – 2
host.
Contoh alamat IP kelas A : 115.24.53.107
Tabel 2.6.1 : Contoh Network dan host portion alamat IP kelas A
Net Host
115. 24.53.107
25
• Kelas B
Kelas B digunakan untuk jaringan dengan ukuran menengah. 2 octet pertama
dari alamat kelas B menunjukkan bagian network, sedangkan 2 octet
berikutnya menunjukkan bagian host. Hal ini berarti terdapat maksimum 216
– 2 host untuk setiap network. Bit pertama alamat kelas B bernilai 1 (satu)
dan bit kedua bernilai 0 (nol) sehingga rentang nilai octet pertama adalah
128-191.
Contoh alamat Ip kelas B : 145.24.53.107
Tabel 2.6.2 : Contoh Network dan host portion alamat IP kelas B
Net Host
145.24. 53.107
• Kelas C
Alamat kelas C digunakan secara umum untuk jaringan berukuran kecil. Pada
alamat kelas B, 3 octet pertama menunjukkan network, dan 1 octet terakhir
menunjukkan bagian host. Dengan alamat IP kelas C terdapat maksimum 28-
2 host untuk setiap network. Bit pertama dan kedua alamat kelas C bernilai 1
(satu) sedangkan bit ketiga bernilai 0 (nol) sehingga rentang nilai octet
pertama adalah 192-223.
Contoh alamat IP kelas C : 195.24.53.107
Tabel 2.6.3: Contoh Network dan host portion alamat IP kelas C
Net Host
195.24.53. 107
26
• Kelas D
Kelas D digunakan untuk keperluan multicast. Bit pertama, kedua, dan ketiga
bernilai 1, bit keempat bernilai 0. 28 bit berikutnya digunakan untuk
mengidentifikasikan grup komputer dimana pesan multicast ditujukan.
Rentang IP kelas D adalah 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255.
• Kelas E
Kelas E digunakan untuk tujuan eksperimen dan cadangan untuk keperluan
di masa datang. Bit pertama sampai bit keempat alamat kelas E bernilai 1
(satu). Rentang IP kelas E adalah 240.0.0.0 sampai 254.255.255.255.
2.7 Mikrotik RouterOS
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrotik (11 Oktober 2008),
Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan
sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi
penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application
(WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard komputer PC. PC
yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup
besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk
keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit)
disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
27
Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut :
- Protokol routing RIP, OSPF, BGP.
- Statefull firewall
- Hotspot for Plug-and-Play access
- Remote Winbox GUI admin
2.8 Server2Go
Menurut http://www.server2go-web.de (11 Oktober 2008), Server2Go
adalah salah satu web server yang dikembangkan oleh Jerman. Software ini
merupakan freeware, dan mudah digunakan tanpa melakukan installasi terlebih
dahulu. Server2Go ini mendukung PHP5, SQLite and MySQL.
2.9 PHP
Menurut http://id.nimhost.com/definisi-php/nimhost-definisi-php.html
(12 Oktober 2008), PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan sebuah
bahasa pemrograman web yang bersifat server side. PHP diperkenalkan pada
tahun 1995 oleh Andi Gutmans untuk menghitung berapa banyak pengunjung
yang mengakses web yang dibuatnya. Namun seiring dengan perkembangan
internet, dirilislah PHP/FI dan selanjutnya PHP2. Kemudian oleh sekelompok
orang yang terdiri dari Rasmus Lerdorf, Andi Gutmans, dan Jim Winstead,
dirilislah PHP3 yang mengalami penyempurnaan dari PHP/Fid an PHP2.
28
PHP3 telah mampu digunakan untuk membangun aplikasi web dengan
koneksi database yang cukup banyak. Setelah PHP3 dirilis, kemudian muncul
PHP4 yang merupakan versi pengembangan dari PHP3 dengan menambahkan
fungsi-fungsi seperti Zend Engine http://www.zend.com sehingga lebih cepat,
kuat, stabil dan mudah untuk berinteraksi dengan berbagai aplikasi pendukung
lainnya. Hingga saat ini telah dirilis PHP versi 5 yang merupakan kelanjutan dari
PHP versi 4. Namun kebanyakan web programmer (developer) hingga saat ini
masih belum banyak yang mengadopsi PHP5 walaupun sebentar lagi akan dirilis
PHP versi 6.
2.10 MySQL
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL (12 Oktober 2008),
MySQL adalah sebuah Relational Database Management System (RDBMS)
yang bersifat open source MySQL mengimplementasikan konsep client-server
yang terdiri dari daemon mysql dan beragam jenis aplikasi client dan library.
MySQL adalah open source database server sehingga tiap orang bisa memakai
database server ini dengan gratis. MySQL pertama kali dikeluarkan pada tahun
1998. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
database sejak lama, yaitu SQL ( Structured Query Language). Selain platform
LINUX, MySQL juga dapat digunakan dalam berbagai platform seperti UNIX,
MacOS X, dan Microsoft Windows.
29
2.11 State Transition Diagram (STD)
Menurut Anonim (2001, p10), STD merupakan suatu alat modeling yang
menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari sistem. Adapun notasi
yang digunakan dalam STD adalah sebagai berikut :
1. State
State adalah suatu keadaan yang mencirikan seseorang atau suatu
program pada waktu tertentu, bentuk keadaan tertentu atau kondisi tertentu.
Gbr 2.11.1 : Notasi State
2. Transisi
Transisi atau perubahan state disimbolkan dengan panah berarah. Pada
transisi state ini terdapat keterangan yang terdiri dari aksi dan kondisi.
Kondisi adalah suatu kejadian pada lingkungan eksternal yang terdeteksi oleh
sistem. Aksi adalah yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state
atau merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi ini akan menghasilkan
keluaran, tampilan pesan pada layer, dan lain-lain.
Gbr 2.11.2 : Notasi Transisi State
30
State 1
State 2
Ada dua cara pendekatan untuk membuat STD :
1. Identifikasikan setiap kemungkinan state dari sistem dan gambarkan masing-
masing state pada sebuah kotak. Lalu buatlah hubungan antara state tersebut.
2. Mulai dengan state pertama dan kemudian dilanjutkan dengan state-state
berikutnya sesuai dengan flow yang diinginkan.
Kondisi
Aksi
Gbr 2.11.3 : Bentuk Umum STD
2.12 DU Meter
Menurut http://www.download.com/DU-Meter/3000-2381_4
10019150.html ( 21 Oktober 2008 ), DU Meter adalah suatu software yang
mudah dioperasikan dan memungkinkan untuk menggunakan koneksi internet
secara efisien. DU Meter menunjukkan suatu grafik yang realtime.
31
Gbr 2.12.1 : DU Meter
Sumber : http://www.download.com/DU-Meter/3000-2381_4 10019150.html
( 21 Oktober 2008 )