BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG...

14
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi (SI) merupakan kombinasi yang teroganisir dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, dan kebijakan prosedur menyimpan, mengambil, mengubah dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. (OBrien, James A., Marakas, George, 2010) Dalam kehidupan sekarang sistem informasi sudah menjadi sebuah kewajiban yang digunakan untuk komunikasi dengan berbagai perangkat keras, perangkat lunak, jaringan dan sumber data, agar dapat memenuhi semua kebutuhan dan mempermudah segala aktivitas kerja. 2.1.2 Tipe – tipe Sistem Informasi Sistem Informasi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, baik itu terdiri dari beberapa sistem yang saling berkaitan maupun sebuah sistem informasi tunggal yang hanya berfokus untuk menyelesaikan satu tugas. (OBrien, James A., Marakas, George, 2010) mengklasifikasikan sistem informasi menjadi beberapa kategori sebagai berikut : a. Sistem Dukungan Operasi Sistem informasi selalu diperlukan untuk memproses data yang dihasilkan oleh, dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi tersebut biasanya menghasilkan berbagai produk informasi untuk penggunaan internal dan eksternal. b. Sistem Dukungan Manajemen Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk pengambilan suatu keputusan yang efektif oleh manajer, hal itu disebut sebagai sistem pendukung manajemen. Secara konseptual, beberapa jenis utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan: (1) sistem informasi manajemen, (2) sistem pendukung keputusan, dan (3) sistem informasi eksekutif.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI) merupakan kombinasi yang teroganisir dari orang,

perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, dan kebijakan

prosedur menyimpan, mengambil, mengubah dan menyebarluaskan informasi dalam

suatu organisasi. (OBrien, James A., Marakas, George, 2010)

Dalam kehidupan sekarang sistem informasi sudah menjadi sebuah kewajiban

yang digunakan untuk komunikasi dengan berbagai perangkat keras, perangkat

lunak, jaringan dan sumber data, agar dapat memenuhi semua kebutuhan dan

mempermudah segala aktivitas kerja.

2.1.2 Tipe – tipe Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan sasaran yang

ingin dicapai oleh suatu organisasi, baik itu terdiri dari beberapa sistem yang saling

berkaitan maupun sebuah sistem informasi tunggal yang hanya berfokus untuk

menyelesaikan satu tugas.

(OBrien, James A., Marakas, George, 2010) mengklasifikasikan sistem

informasi menjadi beberapa kategori sebagai berikut :

a. Sistem Dukungan Operasi

Sistem informasi selalu diperlukan untuk memproses data yang dihasilkan

oleh, dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi tersebut

biasanya menghasilkan berbagai produk informasi untuk penggunaan internal dan

eksternal.

b. Sistem Dukungan Manajemen

Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan

dukungan untuk pengambilan suatu keputusan yang efektif oleh manajer, hal itu

disebut sebagai sistem pendukung manajemen. Secara konseptual, beberapa jenis

utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan

keputusan: (1) sistem informasi manajemen, (2) sistem pendukung keputusan, dan

(3) sistem informasi eksekutif.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

8

c. Klasifikasi Lain dari Sistem Informasi

Beberapa kategori lain dari sistem informasi dapat mendukung operasi atau

aplikasi manajemen. Misalnya, sistem pakar dapat memberikan saran ahli untuk

tugas operasional seperti peralatan diagnostic atau keputusan yang bersifat

manajerial. Superkomputer IBM yang terkenal, Watson, adalah contoh sistem pakar

yang dapat menerjemahkan input teks dan menggunakan algoritma pencarian yang

rumit untuk menemukan jawaban atas pertanyaan.

2.2 Kuesioner

Kuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau

informasi yang dituangkan ke dalam bentuk item atau pertanyaan, dengan harapan

pengumpulan data atau informasi tersebut dapat membatu dalam suatu penelitian.

Menurut Sugiyono (2012) angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

tidak diharapakan dari responden. Angket sebagai teknik pengumpulan data sangat

cocok untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar. Teknik ini akan penulis

gunakan untuk mendapatkan data atau informasi terkait dengan sistem HRIS di PT

Bakrieland Development Tbk.

2.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sedangkan sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012).

Dalam penelitian ini akan digunakan salah satu teknik sampling yaitu purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik sampling non-probability di mana

individu yang berpengalaman memilih sampel berdasarkan penilaiannya tentang

beberapa karakteristik yang tepat yang diperlukan dari anggota sampel (Zickmund,

G. W., 2010). Penelitian ini akan mengambil sampel sebanyak jumlah populasi dari

pengguna aktif sistem HRIS di PT Bakrieland Development Tbk.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

9

2.4 Usability

Usability memiliki arti umum kegunaan atau kebergunaan, yaitu segala sesuatu

yang memiliki nilai guna dan dapat digunakan serta memberikan manfaat bagi yang

menggunakannya. Menurut International Standards Organization (ISO) yaitu ISO

9241-11 tahun 1998 yang mengatur mengenai standar ergonomi untuk pekerjaan

kantor dengan visual display terminal, usability adalah sejauh mana sebuah produk

bisa digunakan oleh pengguna tertentu untuk tujuan tertentu dengan efektif, efisien,

dan kepuasan dalam konteks penggunaan tertentu. Dalam hal ini produk tersebut

adalah suatu sistem atau perangkat lunak.

Sedangkan menurut Jakob Nielsen (2012), usability adalah atribut kualitas

yang menilai seberapa mudah antarmuka pengguna digunakan. Usability juga

mengacu pada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses

desain.

Usability ditentukan oleh 5 komponen kualitas, diantaranya :

a. Learnability

Seberapa mudah pengguna dalam menyelesaikan tugas-tugas dasar saat

pertama kali menggunakan desain tersebut.

b. Effieciency

Setelah pengguna mempelajari desainnya, seberapa cepat mereka dalam

mengerjakan tugas.

c. Memorability

Ketika pengguna dalam waktu tertentu tidak menggunakan desain tersebut,

seberapa cepat mereka mendapatkan kembali kemampuan tersebut.

d. Errors

Seberapa banyak error yang pengguna buat, seberapa berat error tersebut, dan

seberapa cepat mereka dapat pulih dari error-error yang ada.

e. Satisfaction

Seberapa nyaman desain tersebut digunakan.

2.5 User Experience

Menurut ISO 9241-210, User Experience adalah persepsi seseorang dan

responnya dari penggunaan sebuah produk, sistem dan jasa (Bevan, 2009). User

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

10

Experience dimodulkan oleh sejumlah faktor yang berasal dari berbagai sumber, baik

secara subjektif, yang berhubungan dengan kecenderungan individual pengguna, dan

kontekstual, yang berhubungan dengan situasi tempat dan waktu maupun bagaimana

pengalaman tersebut didapatkan (Hartmann, Sutcliffe, & Angeli, 2008).

(Bevan, 2009) melakukan konseptualisasi user experience ke dalam beberapa

cara :

a. Mengeksplorasi indikator kepuasan pengguna dari segi usability.

b. Penekanan performa pengguna.

c. User experience merupakan induk dari semua persepsi dan respon pengguna

yang diukur subjektif maupun objektif.

User experience dimodulasikan oleh sejumlah faktor yang berasal dari

berbagai sumber, baik secara subjektif, objektif dan kontekstual.

(Hartmann, Sutcliffe, & Angeli, The Effect of Brand on the Evaluation of

Websites, 2009) membagi user experience ke dalam 2 bagian yaitu berdasarkan

Perceived Value Aesthetic (PVA) yang bertujuan mengukur kualitas hedonis terkait

dengan desain atribut yang mempengaruhi psikologi individual dan Interface Quality

Scale (IQS) untuk mengukur atribut pragmatis fokus terhadap tercapainya tujuan

operasional pengguna dari user experience, yang terdiri dari 7 dimensi yaitu: dalam

IQS adalah Usability (Kegunaan), Pleasure (Kepuasan pengguna), dan Content

(Konten) serta dalam PVA adalah Preceived Usability, Classical Aesthetics,

Expressive Aesthetics dan Service Quality.

1. Usability

Usability merupakan atribut kualitas yang mengukur seberapa mudah suatu

antarmuka (interface) untuk digunakan (Nielsen, 1993).

2. Content

Kualitas konten diukur berdasarkan tingkat kedetailan konten, jumlah konten,

relevansi konten dan kualitas konten.

3. Pleasure

Mengukur pleasure yang terdiri dari 4 indikator berdasarkan kesenangan saat

berinteraksi, menyenangkan untuk dilihat, fitur yang disukai, dan perasaan

positif yang terbangun dari situs.

4. Classical Aesthetics (Estetika klasik)

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

11

Estetika klasik mengacu pada estetika tradisional yang menekankan kepada

keteraturan (orderly), keseimbangan (balanced) dan kejelasan suatu desain

(clear design). Atribut yang terkandung di dalamnya termasuk estetika

(aesthetics), menyenangkan (pleasant), jelas dan bersih (clear) dan simetris

(symmetrical).

5. Expressive Aesthetics (Estetika Ekspresif)

Estetika ekspresif adalah kualitas yang menggambarkan kreativitas desain dan

orisinalitas perancang dan kemampuan desain yang konvensional. Indikator di

dalamnya termasuk dalam sub dimensi adalah creative, fascinating, original,

sophisticated design, use of special effects.

6. Preceived Usability

Perceived usability merupakan usability yang ditangkap oleh konsumen,

persepsi mengenai kualitas pragmatis pada konten situs yang diukur dengan 4

indikator, yaitu kenyamanan situs, kemudahan orientasi, kemudahan

penggunaan, dan kemudahan navigasi.

7. Service Quality (Kualitas Layanan)

Kualitas layanan mengacu pada konteks sistem informasi untuk mengukur

layanan yang diberikan oleh situs tersebut. Sementara sistem HRIS yang

digunakan sebagai objek dari penelitian ini, tidak menyediakan pelayanan

kepada pengguna. Oleh karena itu, dimensi service quality tidak akan

digunakan pada penelitian ini.

2.6 Human Resource Information System (HRIS)

Aplikasi HRIS pada dasarnya menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk

dapat mengelola data – data dan menyimpan catatan hari libur. Pada sebuah

organisasi atau perusahaan HRIS tersedia dalam intranet dan website. Secara umum

HRIS akan dikaitkan dengan portal website sebuah perusahaan, hal ini bertujuan

untuk mempermudah dalam menjalankan beberapa fungsi kunci dalam SDM seperti,

rekrutmen, pemeliharaan dan pengembangan SDM, serta perencanaan dan

manajemen SDM.

a. Rekrutmen

Rekrutmen bertujuan untuk menemukan karyawan yang memiliki potensi,

mengevaluasi, merekam dan memutuskan mana yang akan dipekerjakan. TI dapat

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

12

membantu perusahaan untuk mengelola lamaran pekerjaan dari pelamar dan

membatu dalam kegiatan pengujian atau tes untuk pelamar.

b. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Setelah karyawan berhasil direkrut dalam organisasi, mereka menjadi bagian

dari kumpulan sumber daya manusia yang harus dievaluasi dan dikembangkan.

Dalam hal ini TI akan memberikan seluruh dukungan untuk kegiatan ini. Secara

umum karyawan akan dievaluasi secara berkala oleh atasan langsung mereka,

evaluasi tersebut biasanya didigitalkan, dan akan digunakan sebagai keputusan untuk

pemberian hadiah maupun yang berujung ke PHK karyawan. Selain itu juga TI

berperan dalam pelatihan, untuk membuat karyawan menjadi inovatif mendukung

perkembangan industri perusahaan.

c. Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Mengelola sumber daya manusia dalam jumlah yang besar tentunya organisasi

membutuhkan perencanaan yang baik dan terperinci. Dukungan TI dalam hal ini

sangat bermanfaat dalam beberapa poin seperti, penggajian dan catatan karyawan,

dan administrasi. Di beberapa perusahaan memperbolehkan karyawannya untuk

memilih manfaat tertentu dengan mengakses portal website perusahaan.

2.7 User Experience Questionnare (UEQ)

UEQ adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur pengalaman pengguna

terhadap produk berdasarkan subjektif pengguna (Laugwitz, B., Held, T. & Schrepp,

M., 2008). Versi asli UEQ diciptakan pada tahun 2005 di Jerman.

Pada awal pengembangan, UEQ menggunakan 80 item, yang kemudian item

tersebut dikompresi menjadi 26 item yang mengakomodir 80 item tersebut.

Selanjutnya dari 26 item tersebut diklasifikasikan ke dalam 6 skala UEQ.

Item memiliki bentuk diferensial semantik, dimana setiap item diwakili oleh

dua istilah dengan arti yang berlawanan. Urutan istilah diacak per item, yaitu separuh

item skala dimulai dengan istilah positif dan separuh lainnya dari item dimulai

dengan istilah negatif. Selanjutnya dalam kuesioner digunakan 7 tahap skala

penilaian untuk mengurangi bias kecenderungan sentral, dimana responden hanya

memilih jawaban lebih cenderung pada istilah positif ataupun negatif.

Item ditingkatkan dari -3 hingga +3. Jadi, -3, -2, -1 mewakili jawaban negatif,

0 jawaban netral, dan +1, +2, +3 jawaban positif.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

13

Berikut contoh dari item:

Tabel 2.1 Skala penilaian dari item

1 2 3 4 5 6 7

menarik O O O O O O O tidak menarik

(Schrepp, 2015) UEQ berisi 6 skala dengan 26 item:

1. Daya tarik (Attractiveness)

Kesan keseluruhan dari produk. Apakah pengguna menyukai atau tidak suka

produk?

2. Kejelasan (Perspicuity)

Apakah mudah untuk terbiasa dengan produk? Apakah mudah dipelajari

caranya menggunakan produk?

3. Efisiensi (Efficiency)

Dapatkah pengguna menyelesaikan tugas mereka tanpa upaya yang tidak

perlu?

4. Ketepatan (Dependability)

Apakah pengguna merasa mengendalikan interaksi?

5. Dorongan (Stimulation)

Apakah menarik dan memotivasi untuk menggunakan produk?

6. Kebaruan (Novelty)

Apakah produk tersebut inovatif dan kreatif? Apakah produk menangkap minat

pengguna?

Daya tarik adalah dimensi valensi murni. Kejelasan, Efisiensi dan Ketepatan

adalah aspek kualitas pragmatis, sedangkan Stimulasi dan Kebaruan adalah aspek

kualitas hedonis. (Schrepp, 2015).

Skala Daya Tarik memiliki 6 item, semua skala lain memiliki 4 item. Gambar

2.1 menunjukkan struktur skala asumsi UEQ dan item per skala.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

14

Gambar 2.1 Item UEQ

Sumber : User Experience Questionnare Handbook, 2015

Kualitas pragmatis memfokuskan pada kriteria kegunaan, yang sesuai dengan

konsep tujuan kegunaan. Dalam hal ini item efisiensi, kejelasan dan ketepatan

menjadi tolak ukur dalam mengetahui tingkat kegunaan sistem oleh pengguna.

Sedangkan kualitas hedonis memberikan perhatian pada reaksi subjektif, termasuk

aspek emosional dari pengalaman pengguna, yang dapat dimasukkan ke dalam

konsep kepuasan pengguna. Kriteria ini juga disebut sebagai tujuan pengalaman

pengguna. Item stimulasi dan kebaruan akan mempengaruhi perasaan dan pikiran

pengguna dalam menggunakan sistem. (Laugwitz, B., Schrepp, M. & Held, T., 2008)

2.8 Draw IO

Draw io adalah sebuah diagram tools yang paling fleksibel dalam pembuatan

diagram dan berfokus pada privasi setiap diagram. Beberapa contoh diagram yang

dapat dibuat antara lain flowchart, process diagrams, org charts, UML, ER

diagrams, network diagrams, dan lainnya. Draw io juga dapat mendukung beberapa

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

15

collaboration tools seperti : online via browser, confluence & jira, g suite, serta

desktop yang dapat berjalan di platform windows, linux, dan macOS. (DrawIO, n.d)

2.9 Use Case Diagram

Use case diagram adalah model UML yang digunakan untuk menunjukkan

secara grafis use case dan hubungannya dengan aktor (Satzinger, J. W., Jackson, R.

B., & Burd, S. D., 2012). Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis

proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Agar pemodelan bisnis proses dapat

ditampilkan lebih jelas maka dibuat brief use case description dan fully developed

use case descriptions.

Brief use case description merupakan deskripsi satu kalimat yang sering

memberikan gambaran singkat tentang kasus penggunaan, sedangkan fully developed

use case descriptions merupakan metode paling formal untuk mendokumentasikan

use case dan meningkatkan probabilitas terkait pemahaman proses bisnis dan cara

sistem harus mendukungnya. (Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D., 2012).

Fully developed use case descriptions merupakan deskripsi detail dari sebuah use

case.

Adapun diagram use case terdiri dari beberapa simbol, yaitu :

Tabel 2.2 Simbol – simbol diagram use case

Simbol Nama Keterangan

Aktor

Aktor menggambarkan orang,

system/external entitas yang

menyediakan atau menerima

informasi dari sistem. Aktor

dinyatakan dengan kata benda. Tidak

boleh ada komunikasi langsung antar

aktor.

Use Case

Aktivitas yang dilakukan sistem,

biasanya sebagai tanggapan atas

permintaan oleh user. Use case

dinyatakan dengan menggunakan

kata kerja di awal frase nama use

case.

Connecting line Menunjukkan aktor mana yang

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

16

(Asosiasi) berinteraksi dalam menggunakan use

case. Asosiasi bukan menggambarkan

aliran data atau informasi.

Include

Hubungan antara use case di mana

satu use case secara stereotip

termasuk dalam use case lainnya.

Include termasuk didalam use case

lain (required /diharuskan).

Extend

Perluasan dari use case lain jika

kondisi atau syarat terpenuhi.

Penggunaan Extend terlalu banyak

akan membuat diagram sulit

dipahami.

2.10 Activity Diagram

Activity diagram/diagram aktivitas menggambarkan aktivitas pengguna (atau

sistem), orang yang melakukan setiap aktivitas, dan aliran berurutan dari aktivitas ini

(Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D., 2012). Activity diagram

memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam

suatu proses. Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang

dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas terdiri dari beberapa simbol, yaitu :

Tabel 2.3 Simbol – simbol diagram aktivitas

Simbol Nama Keterangan

Status Awal Awal dari aktivitas yang dimulai.

Status akhir Akhir dari activity diagram yang sudah

selesai dilakukan.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan actor atau

sistem, aktivitas biasanya diawali

dengan kata kerja.

Decision Asosiasi percabangan dimana jika ada

ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

17

Join

Asosiasi penggabungan dimana lebih

dari satu aktivitas digabungkan menjadi

satu.

Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggung jawab terhadap aktivitas

yang terjadi.

2.11 Literature Review

Literature review dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Literatur Review

No. Judul Penulis Pembahasan

1. Construction and

evaluation of a user

experience

questionnaire

(Laugwitz, B.,

Held, T.,

Schrepp, M.,

2008)

User Experience Questionnaire

merupakan kuesioner end-user

yang mengukur pengalaman

pengguna dengan cepat dan

sederhana secara langsung untuk

mendapatkan kesan yang

komprehensif dari pengalaman

pengguna suatu produk.

2. UEQ Handbook (Dr. Martin

Schrepp, 2015)

Handbook mengenai pengetahuan

yang diperlukan untuk menerapkan

User Experience Questionnaire

(UEQ) ke dalam sebuah project.

3. Construction of a

Benchmark for the

User Experience

Questionnaire

(UEQ)

(Martin

Schrepp,

Andreas

Hinderks, Jörg

Thomaschewski,

2017)

Tolak ukur User Experience

Questionnaire (UEQ) sebagai alat

evaluasi yang banyak digunakan

dalam sebuah project.

4. The Relationship of (Nur Shafini Penelitian ini adalah studi tentang

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

18

Human Resource

Information System

(HRIS) on Users

Satisfaction

Binti Mohd Said

dan Nur Raihan

Adnie Muda,

2014)

efektivitas Human Resource

Information System (HRIS) pada

kepuasan pengguna yaitu

karyawan di Kolej Islam Sains

dan Teknologi (KIST), Kuala

Berang Terengganu, Malaysia.

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui hubungan

antara efektivitas Human

Resource Information System

(HRIS) dan kepuasan pengguna.

2.12 Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah

Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan skripsi ini adalah menentukan

objek penelitian dan mengidetifikasi permasalahan. Dalam hal ini adalah sistem

HRIS yang ada di PT Bakrieland Development Tbk.

2. Studi pustaka, literatur dan jurnal

Mempersiapkan meteri yang berkaitan dengan penelitan dapat dilakukan

dengan menggunakan studi pustaka, literatur dan jurnal. Hal tersebut dilakukan

untuk menggali teori-teori dari buku maupun jurnal ilmiah terkait dengan

pembahasan pengalaman pengguna yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi.

3. Mengumpulkan data dan informasi menggunakan kuesioner User Experience

Questionnaire (UEQ)

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi terkait dengan

usability sistem HRIS dengan menggunakan kuesioner yaitu menggunakan User

Experience Questionnare (UEQ).

4. Menganalisis data dan informasi dari kuesioner User Experience

Questionnaire (UEQ)

Tahap selanjutnya setelah mengumpulkan data dan informasi adalah

melakukan analisis dengan menggunakan metode User Experience Questionnare

(UEQ) sehingga didapatkan hasil terkait usability sistem HRIS.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

19

5. Melakukan in-depth interview terhadap karyawan dari hasil penilaian

kuesioner HRIS

Setelah hasil analisis didapatkan maka dilakukan wawancara mendalam (in-

depth interview) terhadap karyawan.

6. Membuat usulan, rekomendasi, simpulan dan saran untuk pengembangan

HRIS di PT Bakrieland Development Tbk.

Dari hasil yang didapatkan akan menjadi dasar dalam membuat usulan,

rekomendasi, kesimpulan dan saran untuk pengembangan HRIS di PT Bakrieland

Development Tbk.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ANANG PRASETYO.pdfKuesioner atau angket merupakan suatu instrumen pengumpulan data atau informasi

20

Gambar 2.2 Kerangka Pikir