Bab 1,2,3,4,5 Variabilitas

download Bab 1,2,3,4,5 Variabilitas

of 27

Transcript of Bab 1,2,3,4,5 Variabilitas

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangVariabilitas adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau populasi. Perbedaan sifat ini menimbulkan variasai atau keanekaragaman organisme dalam satu spesies. Keanekaragaman dapat terjadi dalam tingkat gen, populasi, atau komunitas (Rondonuwu, 1989).Variabilitas dalam suatu karakter tertentu menggambarkan bagaimana sifat itu mampu berubah-ubah untuk menanggapi pengaruh lingkungan dan genetik. Variabilitas dapat digambarkan dengan metode statistik, yaitu dengan mengukur dan menganalisis karakter parametrik individu. Hasil perhitungan varian atau deviasi standar dapat diketahui tingkat homogenitas atau heterogenitas sampel, serta hubungan antarvariabel tersebut dan seberapa besar pengaruhnya terhadap pengaruh lain (Maridi, 2012).Praktikum variabilitas di antara individu ini bertujuan untuk menentukan variabel bebas dan variabel terikat, mengukur besarnya hubungan dan pengaruh antar dua variabel tersebut, membuat regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat serta membandingkan dua populasi statistik.

1.2 Rumusan MasalahPermasalahan yang dapat diambil berdasarkan latar belakang pada praktikum ini antara lain sebagai berikut :1. Apa variabel bebas dan variabel terikat dari praktikum variabilitas di antara individu ?2. Apa hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat?3. Bagaimana membuat regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat menggunakan regresi?

1.3 TujuanAdapun tujuan dari praktikum ini adalah :1. Mampu menentukan variabel bebas dan variabel terikat.2. Mampu mengukur besarnya hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.3. Mampu membuat regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat menggunakan regresi.

1.4 Hipotesis Statistika1.4.1 Kerang Darah1. Hubungan antara tinggi dengan berat kerang darah.H0 : Tinggi kerang darah tidak memiliki hubungan dengan berat kerang darahH1 :Tinggi kerang darah memiliki hubungan dengan berat kerang darah1.4.2 Tanaman Patikan Kebo (Euphorbia hirta)1. Hubungan antara panjang batang dengan panjang total tanaman patikan kebo.H0 : Panjang batang tidak memengaruhi panjang total tanaman patikan keboH1 : Panjang batang memengaruhi panjang total tanaman patikan kebo2. Hubungan antara panjang akar dengan panjang total tanaman patikan kebo.H0 : Panjang akar tidak memengaruhi panjang total tanaman patikan keboH1 : Panjang akar memengaruhi panjang total tanaman patikan kebo3. Hubungan antara panjang batang dengan berat tanaman patikan kebo.H0 : Panjang batang tidak memengaruhi berat tanaman patikan keboH1 : Panjang batang memengaruhi berat tanaman patikan kebo

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 VariabilitasVariabilitas adalah kecenderungan karakteristik data yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya dalam distribusinya. (Siegel dan Morgan, 1996). Salah satu cara penggambaran variabilitas individu adalah dengan deskripsi statistik yaitu dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpresi data untuk dasar mengambil keputusan. Karakter parametik individu di ukur dan dianalasis menggunakan metode statistik. Karakter parametik yang sering digunakan dalam penelitian ekologi yaitu panjang, lebar, berat, usia, dan jenis kelamin (Suliyanto, 2010).Spesies adalah kelompok individu organisme yang memiliki persamaan morfologi, biokimia, fisiologi, dan tingkah laku yang pada kondisi alami antara individu tersebut dapat berkembang biak (interbreeding) dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Sifat-sifat yang dimiliki suatu spesies adalah hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik menyebabkan sifat suatu spesies cenderung tetap, atau dikenal dengan istilah bentuk hidup (life form). Namun karena pengaruh faktor lingkungan, sifat-sifat tersebut sangat bervariasi diantara individu anggota spesies. Modifikasi sifat suatu spesies yang disebabkan oleh faktor lingkungan ini dikenal dengan istilah bentuk tumbuh (growth form) dan tidak bersifat menurun. Jadi, berbagai sifat dari individu spesies ada yang bervariasi dan ada yang cenderung tetap (Michael, 1994).Variabilitas diantara karakter kualitatif (sesuatu yang tidak dapat diukur secara objektif). Percobaan variabilitas diantara individu ini, karakter kuantitatif yang dihitung antara panjang, lebar, berat, usia, dan jenis kelamin. Variabilitas di antara individu satu dengan yang lain dapat diketahui dengan menentukan pengukuran tersebut. Variabilitas diantara individu dapat digambarkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan deskripsi statistik.

2.2 Kerang DarahKlasifikasi Kerang Darah :Kingdom: AnimaliaFilum : MolluscaKelas : PelecypodaOrdo : ArcoidaFamili : ArcidaeGenus : AnadaraSpesies : Anadara sp.

Gambar 1. Kerang Darah (Anadara sp).Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kerang darah merupakan jenis bivalvia yang hidup pada dasar perairan. Kerang ini mempunyai ciri khas yaitu ditutupi oleh dua keping cangkang (valve) yang dapat dibuka dan ditutup karena terdapat sebuah persendian berupa engsel elastis yang merupakan penghubung kedua valve tersebut. Ciri yang paling khas dari kerang ini adalah memiliki pimen darah merah hemoglobin, sehingga sering disebut kerang darah (Widyastuti, 2010). Kerang darah mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkang pada bagian dorsal tebal dan bagian ventral tipis. Cangkang ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu periostrakum, lapisan perismatik, lapisan nakreas. Puncak cangkang disebut umbo dan merupakan bagian cangkang yang paling tua. Garis-garis melingkar sekitar umbo menunjukkan pertumbuhan cangkang. Mantel pada bivalvia berbentuk jaringan yang tipis dan lebar, menutup seluruh tubuh dan terletak di bawah cangkang (Widyastuti, 2010).Kerang darah umumnya memiliki kelamin yang terpisah, tetapi di antaranya ada yang hermaprodit dan dapat berubah kelamin. Kakinya berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan keluar. Kaki kerang berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir. Kerang bernapas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel yang merupakan jalan keluar masuknya air. Kerang darah dijadikan bioindikator perairan dan dimanfaatkan sebagai sumber makanan (Widyastuti, 2010).

2.3 Tanaman Patikan KeboKlasifikasi tanaman patikan kebo :Kingdom: PlantaeDivisi: SpermatophytaSubdivisio: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeOrdo: EuphorbialesFamili: EuphorbiaceaeGenus: EuphorbiaSpesies: Euphorbia hirta

Gambar 2. Patikan Kebo (Euphorbia hirta)Sumber : Dokumentasi Pribadi

Euphorbia hirta merupakan suatu tumbuhan liar yang banyak ditemukan di daerah kawasan tropis. Patikan kebo hidup pada ketinggian 1-1400 m diatas permukaan laut dan merambat di tanah. Tumbuhan patikan kebo mampu bertahan hidup selama satu tahun dan berkembang biak melalui biji. Patikan kebo mempunyai warna dominan kecoklatan dan bergetah (Hamdiyati dkk, 2008).Daun patikan kebo mempunyai bentuk bulat memanjang dengan taji-taji dan letak daunnya saling berhadapan. Akarnya merupakan akar tunggang yang ditumbuhi bulu-bulu halus pada percabangannya. Batang patikan kebo tumbuh tegak atau bagian pangkal melengkung dan merayap di permukaan tanah membentuk cabang dengan pangkal batang. Bunga patikan kebo tumbuh pada 1-2 tangkai perbungaaan dari ketiak daun dan berbentuk bulat dan padat dengan panjang 1 cm serta berwarna merah keunguan. Biji patikan kebo berwarna merah kecoklatan, berukuran kecil dan tergolong dalam biji terbuka. Bijinya memiliki dua lapisan kulit biji, dua daun lembaga dan berkecambah secara hipogeal (Hamdiyati dkk, 2008).

2.4. Deskripsi StatistikDeskripsi statistik adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Deskripsi statistik hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data, keadaan atau fenomena. Penarikan kesimpulan pada deskripsi statistik hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada. Berdasarkan atas ruang lingkup bahasannya, deskripsi statistik mencakup angka indeks, data berkala, korelasi, regresi dan distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti, grafik distribusi, ukuran nilai pusat, ukuran dispersi, dan kemiringan kurva (Anonim, 2011). Karakteristik dari hasil pengukuran suatu objek disebut parameter statistik. Ukuran parameter statistik dihitung dari data sampel atau populasi. Parameter statistik yang sering digunakan dalam analisis statistika adalah rata-rata, varian atau devisiasi standar, median, modus, regresi, simpangan baku dan lain-lain (Anonim, 2011).

2.4.1 Rata-RataRata-rata (average) ialah suatu nilai yang mewakili suatu kelompok data. Nilai ini disebut juga ukuran gejala pusat karena pada umumnya mempunyai kecenderungan terletak di tengah-tengah dan memusat ke dalam suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai data. Rata-rata diartikan juga sebagai ukuran data yang mendominasi dari seluruh data. Pengukuran nilai rata-rata dapat dilakukan dengan menggunakan data populasi maupun data sampel, dan dari data yang belum dikelompokkan maupun yang sudah dikelompokkan (Sugiyono, 1999). Nilai rata-rata dihitung dengan cara sebagai berikut :

=

keterangan : = nilai rata-ratax = jumlah seluruh nilai x dalam sampelN = jumlah data dalam sampel tersebut

2.4.2 Akurasi dan PresisiAkurasi adalah derajat kedekatan pengukuran terhadap nilai sebenarnya. Akurasi mencakup tidak hanya kesalahan acak, tetapi juga bias yang disebabkan oleh kesalahan sistematik yang tidak terkoreksi. Jika tidak ada bias kesalahan maka standar deviasi dapat dipakai untuk menyatakan akurasi. Semakin dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya maka semakin tinggi akurasi pengukuran tersebut (Sumanto, 2005).Presisi adalah derajat kedekatan kesamaan pengukuran antara satu dengan lainnya. Jika hasil pengukuran saling berdekatan (mengumpul) maka dikatakan mempunyai presisi tinggi dan sebaliknya jika hasil pengukuran menyebar maka mempunyai presisi rendah. Presisi diindikasikan dengan penyebaran distribusi probabilitas. Distribusi yang sempit mempunyai presisi yang tinggi dan distribusi yang luas mempunyai presisi yang rendah (Sumanto, 2005).

2.4.3 Membandingkan Dua Populasi StatistikProsedur untuk mengambil kesimpulan adalah dengan membandingkan data dua sampel populasi. Pada dua sampel populasi yang dibandingkan adalah parameter statistiknya. Apabila parameter statistik kedua populasi tersebut sama maka dapat disimpulkan bahwa dua sampel populasi tersebut adalah samadan sebaliknya bila berbeda maka kedua sampel populasi tersebut berbeda (Hariyanto dkk, 2008).Berdasarkan bentuk parameternya, statistik dapat dibagi atas dua bagian yaitu statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Statistik parametrik adalah bagian statistik yang parameter populasinya mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang parameter populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen. Dua data populasi parametrik dibedakan dengan menggunakan uji T atau T-test. Sedangkan membandingkan dua data pupolasi dengan data nonparametrik mengunakan Chi-kuadrat atau Chi-square (Hariyanto dkk, 2008).

2.4.4 Regresi

Y = a+bXRegresi yaitu suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk persamaan antar variabel bebas tunggal dengan variabel tidak bebas tunggal. Regresi hanya memiliki satu peubah X yang dihubungkan dengan satu peubah tidak bebas Y. Bentuk umum dari persamaan regresi linier untuk populasi adalah:

keterangan :y = variabel terikatx = variabel bebasa = titik potong sumbu Y bila X=0b = besar kemiringan garis regresi atau koefisien regresi (Wijaya, 2010)

2.4.5 Koefisien Determinan (R2)Koefisien determinan (R2) adalah bagian dari keragaman total variabel terikat (Y) yang dapat diterangkan oleh keragaman variabel bebas (X). Koefisien ini dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi. Nilai koefisien determinasi (R2) mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2= 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R2= 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila R2= 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R2nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu (Sudjana, 1992).

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM3.1 Tempat Praktikum ini dilaksanakan di ruang Laboratorium 226, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

3.2 WaktuPraktikum berlangsung pada musim penghujan, tanggal 20 Maret 2014 pukul 10.50-12.20 WIB.

3.3 Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :1. Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm;2. Neraca ohaus dengan ketelitian 0,1 mg.3.4 BahanBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :1. 15 batang tanaman patikan kebo (Euphorbia hirta);2. 15 ekor kerang darah (Anadara sp).

3.3 Cara KerjaPraktikum diawali dengan menyiapkan alat-alat praktikum seperti jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm, neraca ohaus dengan ketelitian 0,1 mg, dan penggaris dengan ketelitian 1 mm. Bahan yang akan digunakan yaitu kerang darah (Anadara sp) dan tanaman patikan kebo (Euphorbia hirta) dicek kondisinya. Proses kerja dibagi menjadi dua kelompok besar, satu kelompok untuk mengukur kerang darah dan satu kelompok mengukur tanaman patikan kebo. Tabel kegiatan praktikum dapat dilihat pada lampiran 1.

3.3.1 Kerang Darah (Anadara sp)Kerang darah yang akan diukur tingginya dalam posisi tegak, rahang geser digeser sedikit lalu apit hingga kerang darah terjepit oleh kedua rahang (pada bagian umbo cangkang), hasil pengukuran tinggi kerang darah dicatat. Untuk memperoleh berat kerang darah, neraca dikalibrasi hingga setimbang kemudian kerang darah ditimbang (dimulai dari skala besar), hasil pengukuran berat dicatat. Proses kerja pengukuran kerang darah dapat dilihat pada lampiran 2.

3.3.2 Patikan Kebo (Euphorbia hirta)Pengukuran panjang dibagi menjadi dua, yaitu panjang batang dan panjang akar. Pengukuran panjang batang dimulai dari bagian ujung terminal tanaman hingga bagian bawah, yang umumnya berwarna gelap (hijau), sementara pengukuran akar dimulai dari akhir batang, yang berwarna pucat sampai ujung akar utama. Berat tanaman patikan kebo diukur menggunakan neraca ohaus, setelah dikalibrasi patikan kebo ditimbang di neraca ohaus, hasil pengkuran dicatat. Proses kerja pengukuran tanaman patikan kebo dapat dilihat pada lampiran 3.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil4.1.1 DataPada percobaan dilakukan pengukuran terhadap dua sampel, yaitu kerang darah (Anadara sp.) dan tanaman patikan kebo (Euphorbia hirta). Pada kerang darah dilakukan pengukuran lebar, tinggi dan berat. Sedangkan pada tanaman patikan kebo dilakukan pengukuran panjang akar, panjang batang, panjang total dan berat. Data pengukuran Anadara sp. dapat dilihat pada Tabel 1 dan data pengukuran Euphorbia hirta dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Data lebar, tinggi dan berat Anadara sp.Kerang Darah (Anadara sp.)Lebar (mm)Tinggi (mm)Berat (mg)

1.1,101,055,25

2.1,251,755,30

3.1,551,657,71

4.2,132,105,85

5.1,982,105,40

6.2,201,854,76

7.2,252,087,00

8.2,252,156,35

9.2,182,036,63

10.2,151,904,26

11.1,951,634,74

12.1,351,405,86

13.1,651,455,49

14.1,401,232,75

15.3,851,654,84

Tabel 2. Data panjang akar, panjang batang, panjang total dan berat Euphorbia hirtaPatikan Kebo (Euphorbia hirta)Panjang batangPanjang AkarPanjang TotalBerat

128,07,835,80,79

221,66,928,50,79

370,66,877,41,84

424,65,430 ,00,82

528,45,634,01,11

618,34,422,70,52

725,88,334,11,00

819,28,427,60,32

928,47,836,20,86

1019,14,924,00,76

1124,77,031,70,17

1217,07,524,51,33

1323,85,629,40,87

1420,84,325,10,39

1524,96,731,61,16

4.1.2 Analisis DataPada percobaan diperoleh data hasil pengukuran Anadara sp dan Euphorbia hirta. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk dicari nilai maksimum, minimum, rata-rata, deviasi standar dan variannya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Dari data tersebut dilakukan perhitungan nilai statistik regresi dan parameter yang dihitung adalah SSx, SP, a dan b (Tabel 5 dan Tabel 6). Setelah diketahui nilai statistik regresinya, maka dibuat grafik persamaan regresi linearnya.

Tabel 3. Hasil analisis data Anadara sp.Anadara sp.LebarTinggiBerat

N151515

Max3,852,157,71

Min1,101,052,75

Rata-rata1,951,735,48

SD0,660,341,20

Var0,440,121,44

Tabel 4. Hasil analisis data Euphorbia hirtaPatikan Kebo (Euphorbia hirta)Panjang batangPanjang AkarPanjang TotalBerat

N15151515

Max70,68,477,41,84

Min17,04,322,70,17

Rata-rata26,46,532,80,85

SD12,81,413,10,42

Var163,81,9170,80,18

Tabel 5. Nilai statistik regresi untuk hubungan tinggi dan berat Anadara sp.ParameterTinggi x Berat

SS1,630

SP2,390

a2,931

b1,469

Tabel 6. Nilai statistik regresi untuk hubungan panjang batang, panjang total, panjang akar dan berat Euphorbia hirta.ParameterPanjang batang x Panjang total Panjang akar x Panjang totalBerat x Panjang batang

SS2293,15726,4092293,157

SP2327,39260,64450,301

A6,65217,9200.021

B1,0112,2960,026445634

Gambar 3. Grafik persamaan regresi untuk hubungan tinggi dan berat Anadara sp.Jadi persamaan regresi linear untuk hubungan berat dan tinggi kerang darah (Anadara sp.) adalah Y= 2,931+1,469x dan koefisien determinan (R2) adalah 0,174 (17,4%).

Gambar 3. Grafik persamaan regresi untuk hubungan panjang batang dan panjang total Euphorbia hirtaJadi persamaan regresi linear untuk hubungan panjang batang dan panjang total adalah Y= 6,562+1,011x dan koefisien determinan (R2) adalah 0,975 (97,5 %)

Gambar 3. Grafik persamaan regresi untuk hubungan panjang batang dan berat Euphorbia hirtaJadi persamaan regresi linear untuk hubungan panjang batang dan berat adalah Y=0,270+0,021x koefisien determinan (R2) adalah 0,445 (44,5 %)

Gambar 3. Grafik persamaan regresi untuk hubungan panjang akar dan panjang total Euphorbia hirtaJadi persamaan regresi linear untuk hubungan panjang akar dan panjang total adalah Y=17,92+2,296x koefisien determinan (R2) adalah 0,058 (5,8 %).4.2 PembahasanPada praktikum variabilitas di antara individu, sampel yang digunakan adalah kerang darah dan tanaman patikan kebo. Pada kerang darah dilakukan pengukuran lebar, tinggi dan berat. Sedangkan pada tanaman patikan kebo dilakukan pengukuran panjang akar, panjang batang, panjang total dan berat. Panjang total merupakan penjumlahan panjang batang dan panjang akar tanaman patikan kebo.Variabel yang digunakan ada dua, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Pada kerang darah variabel terikatnya adalah berat kerang darah dan variabel bebasnya adalah tinggi kerang darah. Sedangkan pada tanaman patikan kebo, variabel terikatnya adalah panjang total dan berat tanaman. Variabel bebasnya adalah panjang batang dan panjang akar tanaman patikan kebo. Pada grafik, variabel terikat terletak pada koordinat titik y dan variabel bebas terletak di koordinat titik x. Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan analasis dengan mengitung nilai minimum, maksimum, rata-rata, varian, dan deviasi standar. Setelah diperoleh nilai-nilai tersebut kemudian dicari nilai statistik regresinya dengan menggunakan parameter sum of square dari variabel bebas (SSx), SP, a dan b. Nilai a menjelaskan titik potong dengan sumbu Y dan nilai b menunjukkan kemiringan garis regresi. Dari data-data yang diperoleh tersebut dibuat grafik persamaan regresinya dan diperoleh nilai koefisien determinan. Pada grafik persamaan regresi untuk hubungan tinggi dan berat kerang darah diperoleh nilai koefisien determinan (R2) adalah 0,174 (17,4%). Artinya korelasi antara variabel bebas (tinggi kerang) dan variabel terikat (berat kerang) sebesar 0,174 (17,4 %). Sehingga pertambahan berat pada kerang 17,4% dipengaruhi oleh pertambahan tingginya. Sedangkan 82,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati seperti panjang cangkang, cacat tidaknya kerang darah yang diamati dan lain-lain.Pada grafik persamaan regresi untuk hubungan hubungan panjang batang dan panjang total tanaman patikan kebo diperoleh nilai koefisien determinan (R2) adalah 0,975 (97,5 %). Sehingga antara panjang batang (variabel bebas) dan panjang total (variabel terikat) memiliki korelasi yang sangat besar. Panjang total 97,5% dipengaruhi oleh panjang batang. Sedangkan 2,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya.Pada persamaan regresi linear untuk hubungan panjang batang dan berat tanaman patikan kebo diperoleh nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,445 (44,5 %). Hal ini menandakan bahwa sebanyak 44,5% berat tanaman patikan kebo dipengaruhi oleh panjang batangnya. Sedangkan sebanyak 55,5% dipengaruhi oleh faktor lain seperti panjang akar, nutrisi yang diperoleh, banyaknya sinar matahari yang diterima dan lain sebagainya.Pada persamaan regresi linear untuk hubungan panjang akar dan panjang total tanaman patikan kebo diperoleh nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,058 (5,8 %). Artinya panjang total tanaman 5,8% dipengaruhi oleh panjang akarnya. Sedangkan 94,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB VKESIMPULAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dalam variabel bebas adalah tinggi umbo Anadara sp., panjang batang dan panjang akar Euphorbia hirta. Sedangkan yang termasuk dalam variabel terikat adalah berat Anadara sp., panjang total dan berat Euphorbia hirta. Antara variabel bebas dan variabel terikat saling mempengaruhi satu sama lain. Berat pada Anadara sp. 17,4% dipengaruhi oleh pertambahan tingginya. Sedangkan panjang total Euphorbia hirta 97,5% dipengaruhi oleh panjang batangnya, 44,5% berat dipengaruhi oleh panjang batangnya dan 5,8% panjang total dipengaruhi oleh panjang akarnya.

Halaman ini sengaja dikosongkan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Http://personal.fmipa.itb.ac.id/utriweni/files/2011/01/1-statistik-deskriptif-statdas-24-jan-11. Diakses pada 17 Maret 2014.Hamdiyati, Yanti dkk. 2008. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Epidermidis. Bandung : Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.Hariyanto, S., Bambang Irawan, dan Thin Soedarti. 2008. Teori dan Praktik Ekologi. Surabaya : Airlangga University Press.Michel. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Jakarta : Universitas Indonesia Press.Sudjana. 1992. Metode Statistika edisi kelima. Bandung : Tarsito.Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.Sumanto, Didik. 2005. Http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/LITBANG/article/view/278/299. Diakses pada 17 Maret 2014.Widyastuti, Andriani. 2010. Biologi dan Habitat Kerang Darah (Anadara sp.). Papua : UPT Loka Konservasi Biota Laut Biak Lembaga Pengetahuan Ilmiah. Wijaya, Rahmad. 2010. Http://rahmadwijaya.staff.umm.ac.id/files/2010/11/08_Analisis-Korelasi-dan-Regresi.pdf. Diakses pada 17 Maret 2014.

Halaman ini sengaja dikosongkan

LAMPIRAN

Lampiran 1.

Kerang Darah (Anadara sp)

-Diukur menggunakan neraca ohaus-Setelah dikalibrasi, timbang kerang darah pada neraca ohaus-Diukur menggunakan jangka sorong-Diukur menggunakan jangka sorong

-Diukur menggunakan jangka sorong- Rahang geser digeser lalu apit hingga kerang darah terjepit oleh kedua rahang (pada bagian cangkang yang lebih pendek dari panjang cangkang)

-Diukur menggunakan jangka sorong-Rahang geser digeser lalu apit hingga kerang darah terjepit oleh kedua rahang (pada bagian umbo cangkang)

BeratLebarTinggi

Lampiran 2

Patikan Kebo (Euphorbia hirta).

-Diukur menggunakan neraca ohaus-Setelah dikalibrasi, timbang tanaman patikan kebo pada neraca ohaus-Diukur menggunakan penggaris-Panjang batang diukur mulai dari bagian ujung terminal tanaman hingga bagian bawah , yang umumnya berwarna gelap (hijau).-Diukur menggunakan jangka sorong-Diukur menggunakan jangka sorong

-Diukur menggunakan penggaris- Panjang akar diukur mulai dari akhir batang, yang berwarna pucat sampai ujung akar utama.

Panjang BatangPanjang AkarBerat

Lampiran 3NO.KEGIATANGAMBAR

1.Pengukuran panjang batang tanaman patikan kebo (Euphorbia hirta) menggunakan penggaris.

2.Pengukuran berat kerang darah (Anadara sp.) menggunakan neraca Ohauss.

3.Pengukuran lebar kerang darah (Anadara sp.) menggunakan jangka sorong.

4. Pengukuran tinggi kerang darah (Anadara sp.) menggunakan jangka sorong.

15