ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi...

112
ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI (Analisis Simulasi pada PT. Saung Mirwan dan Mitra Taninya di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor) DIAN ANDRAYANI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Transcript of ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi...

Page 1: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI

(Analisis Simulasi pada PT. Saung Mirwan dan Mitra

Taninya di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

DIAN ANDRAYANI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

RINGKASAN

DIAN ANDRAYANI. Asuransi Pertanian Sebagai Sarana Meningkatkan

Kesejahteraan Petani (Analisis Simulasi pada PT. Saung Mirwan dan Mitra

Taninya di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor). Dibimbing Oleh

NOVINDRA.

Pertanian masuk ke dalam tiga besar sektor unggulan penyumbang Produk

Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia. Seiring dengan hal itu, terdapat

persoalan yang dapat menjadi ancaman bagi sektor pertanian, antara lain

meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global; ketersediaan

infrastruktur lahan; kepemilikan lahan yang sempit; dan lainnya. Perlu upaya

sistematis dan melembaga untuk meminimalkan risiko kerugian akibat ancaman

tersebut. Asuransi pertanian merupakan alternatif manajemen risiko yang layak

dipertimbangkan. Asuransi pertanian berkaitan dengan pembiayaan usahatani oleh

pihak ketiga dengan jumlah tertentu.

PT. Saung Mirwan merupakan perusahaan agribisnis yang bermitra

dengan petani untuk memproduksi edamame. PT. Saung Mirwan berada di Desa

Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Analisis keberadaan

asuransi pertanian menjadi penting bagi PT. Saung Mirwan dan mitra taninya

guna meminimalkan risiko kerugian akibat perubahan iklim. Pengembangan

asuransi pertanian melibatkan banyak faktor sosial yang kompleks dimana faktor-

faktor tersebut hanya dapat diidentifikasi dan dipahami dari suatu kaji tindak

model asuransi pertanian. Uji kaji tindak atau pilot project asuransi pertanian

sudah mulai dilakukan oleh Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(PSEKP), selaku lembaga yang berwenang dalam studi ekonomi pertanian, sejak

tahun 2008. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang dikaji dalam penelitian

ini adalah bagaimana urgensi asuransi pertanian bagi PT. Saung Mirwan dan mitra

taninya; bagaimana model asuransi pertanian dari PSEKP; dan bagaimana

dampak asuransi pertanian bagi pendapatan petani mitra.

Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yang

meliputi penilaian persepsi responden dan informan pada asuransi pertanian;

penilaian persepsi responden pada model asuransi pertanian; dan perhitungan

pendapatan responden, sedangkan metode kualitatif yang dilakukan meliputi

deskripsi dan pembahasan data kuantitatif yang diolah, serta studi literatur

mengenai asuransi pertanian.

Hasil analisis kualitatif menunjukan keberadaan asuransi pertanian sebagai

mekanisme pembagian risiko pada PT. Saung Mirwan dan mitra taninya dianggap

penting dan semakin mendesak, karena adanya peningkatan risiko usahatani

akibat perubahan pergeseran musim dan serangan hama penyakit. Asuransi

pertanian dari PSEKP menekankan kerjasama dari pemerintah, perusahaan

asuransi, dan petani sebagai pihak yang menjadi atribut dalam kelembagaan

asuransi. Asuransi pertanian memiliki dampak yang positif bagi mitra tani, karena

program asuransi dapat membantu petani mitra menanggulangi kebutuhan dana

jangka panjang, khususnya saat terjadi gagal panen. Dengan demikian, risiko

kehilangan pendapatan petani mitra dapat diminimalkan.

Kata kunci: Model asuransi pertanian, kesejahteraan petani, usahatani edamame

Page 3: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI

(Analisis Simulasi pada PT. Saung Mirwan dan Mitra

Taninya di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

DIAN ANDRAYANI

H44080097

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 4: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Asuransi Pertanian Sebagai Sarana

Meningkatkan Kesejahteraan Petani (Analisis Simulasi pada PT. Saung Mirwan

dan Mitra Taninya di Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor) adalah karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, Februari 2013

Dian Andrayani

H44080097

Page 5: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai Sarana Meningkatkan

Kesejahteraan Petani (Analisis Simulasi pada PT. Saung

Mirwan dan Mitra Taninya di Kecamatan Megamendung,

Kabupaten Bogor)

Nama : Dian Andrayani

NRP : H44080097

Menyetujui,

Pembimbing

Novindra, S.P., M.Si

NIP. 19811102 200701 1001

Mengetahui,

Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T

NIP. 19660717 1992031 1 003

Tanggal Lulus :

Page 6: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

100

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Jakarta 18 Februari 1990, anak pertama dari dua

bersaudara dari pasangan Budi Santosa dan Kamsinah. Penulis mengawali

pendidikan dasar pada tahun 1996 dan diselesaikan pada tahun 2002 di SD Negeri

06 Pagi Lubang Buaya. Pendidikan lanjutan tingkat pertama dimulai tahun 2002

dan diselesaikan tahun 2005 di SMP Negeri 259 Jakarta. Pendidikan menengah

atas pada tahun 2005 dan diselesaikan tahun 2008 di SMA Negeri 48 Jakarta.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya

dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

pada tahun 2008 melalui jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN). Penulis aktif dalam International Association of Student in

Agricultural and Related Sciences (IAAS) Local Committee IPB sebagai staf

Divisi Project (periode 2008-2010). Penulis juga aktif dalam Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) FEM IPB sebagai staf Divisi Pendidikan (periode 2009-2010).

Penulis berhasil lolos seleksi dalam kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa

(PKM) Bidang Pengabdian Masyrakat hingga tingkat IPB 2010 dan menjadi Duta

Anti Korupsi IPB pada tahun 2010. Penulis juga merupakan penerima Beasiswa

Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) periode 2009-2010 dan Beasiswa Yayasan

Goodwill International periode 2011-2012.

Page 7: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Asuransi

Pertanian Sebagai Sarana Meningkatkan Kesejahteraan Petani (Analisis Simulasi

pada PT. Saung Mirwan dan Mitra Taninya di Kecamatan Megamendung

Kabupaten Bogor). Skripsi ini disusun sebagai syarat kelulusan untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program Sarjana Ekonomi Pertanian,

Sumberdaya, dan Lingkungan; Departeman Ekonomi Sumberdaya dan

Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu stakeholder terkait dalam

mewujudkan sistem perlindungan pertanian yang sesuai bagi petani dan

pengusaha pertanian di Indonesia. Selain itu, penulis juga mengharapkan adanya

penelitian lanjutan yang akan mengakomodasi kekurangan penelitian ini.

Bogor, Februari 2013

Dian Andrayani

Page 8: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillaahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Salawat serta salam tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan penuh

rasa hormat kepada:

1. Bapak Novindra, S.P, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi sekaligus

dosen pembimbing akademik yang telah bersedia memberikan bimbingan,

arahan, dan motivasi yang sangat berarti dari masa perkuliahan sampai

selesainya skripsi ini.

2. Bapak Ir. Ujang Sehabudin sebagai dosen penguji utama dan Bapak Adi

Hadianto, S.P, M.Si sebagai dosen penguji wakil departemen yang telah

memberikan saran, kritik, dan masukan , sehingga penulis dapat memperbaiki

karya ini.

3. Bapak Dr. Ir. Sahat M. Pasaribu, M. Eng selaku peneliti PSEKP yang telah

berbagi ilmu pengetahuan tentang penelitiannya dan Bapak Wisnu dari

asuransi umum PT. Bumi Putera Muda atas informasi yang telah diberikan.

4. PT. Saung Mirwan sebagai tempat penelitian, mitra tani dan staf PT. Saung

Mirwan yang telah memberikan banyak bantuan selama penulis

melaksanakan turun lapang dan saudari Ifa sebagai teman seperjuangan

selama turun lapang.

5. Ayahanda (Bapak Budi Santosa) dan ibunda (Ibu Kamsinah), adik tercinta

(Shandy Sanjaya) yang selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat, dan

dukungan yang tiada hentinya.

6. Irpan Ripa’i Sutowo yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberi

ide pemikiran, dukungan dan semangat; sahabat ESL 45 (Anggi, Tia, dan

Asih) dan teman-teman bimbingan (Diani, Sari, Novrika, Pebri, Sandra,

Kiki), serta seluruh keluarga besar ESL 45 lainnya yang tidak dapat

disebutkan satu per satu yang selalu memberi motivasi, kebersamaan, dan

kekompakan.

7. Teman kosan Pondok Indah (Riska, Ide, Ponam, Enda, dan Sarah) yang telah

memberikan banyak saran, keceriaan, dan semangat untuk terus maju.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah menjadi bagian dari perjalanan

penulis sampai terselesaikannya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat, terutama dalam pengembangan ilmu ekonomi pertanian.

Bogor, Februari 2013

Penulis

Page 9: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................. 6

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 11

2.1. Risiko Perubahan Iklim Pada Sektor Pertanian ....................... 11

2.2. Asuransi ................................................................................... 11

2.2.1. Lembaga Asuransi dan Hukum Asuransi di Indonesia 12

2.2.2. Asuransi Pertanian ....................................................... 14

2.3. Tinjauan Hasil Penelitian Sebelumnya ................................... 14

2.3.1. Skim Model Asuransi Pertanian dari PSEKP .............. 16

2.3.2. Uji Coba Asuransi Pertanian ........................................ 19

2.3.3. Pembiayaan Premi Asuransi di India ........................... 21

2.4. Kebaruan Penelitian ................................................................ 21

III. KERANGKA PEMIKIRAN ......................................................... 22

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................. 22

3.1.1. Ketidakpastian dan Risiko Dalam Sektor Pertanian .... 22

3.1.2. Upaya Perlindungan dan Strategi Mitigasi Risiko ....... 23

3.1.3. Efek Asuransi Pertanian Pada Pendapatan Petani ........ 25

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ........................................... 27

IV. METODE PENELITIAN .............................................................. 29

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 29

4.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 29

4.3. Metode Pengambilan Contoh .................................................. 30

4.4. Metode Pengolahan dan Prosedur Analisis Data .................... 30

4.4.1. Analisis Urgensi Asuransi Pertanian Bagi PT. Saung

Mirwan dan Mitra Taninya .......................................... 31

4.4.2. Analisi Model Asuransi Pertanian PSEKP ................... 32

4.4.3. Analisis Dampak Asuransi Pada Pendapatan Petani

Mitra ............................................................................. 33

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ......................... 36

5.1. Gambaran Umum PT. Saung Mirwan ..................................... 36

5.1.1. Sistem Penjualan PT. Saung Mirwan ........................... 37

Page 10: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

5.2. Gambaran Kemitraan PT. Saung Mirwan ............................... 39

5.2.1. Teknis Pelaksanaan Kemitraan PT. Saung Mirwan ..... 41

5.3. Karakteristik Responden ......................................................... 44

5.3.1. Jenis Kelamin ............................................................... 44

5.3.2. Usia .............................................................................. 44

5.3.3. Tingkat Pendidikan ...................................................... 45

5.3.4. Lama Bertani ................................................................ 45

5.3.5. Status Lahan ................................................................. 46

5.3.6. Luas Lahan ................................................................... 47

5.4. Karakteristik Informan ............................................................ 47

5.4.1. Jenis Kelamin ............................................................... 47

5.4.2. Tingkat Pendidikan ...................................................... 48

5.4.3. Usia .............................................................................. 48

5.4.4. Posisi di Perusahaan ..................................................... 48

5.4.5. Lama Bekerja ............................................................... 49

5.4.6. Pendapatan ................................................................... 49

5.4.7. Jumlah Anggota Keluarga ............................................ 49

VI. URGENSI ASURANSI PERTANIAN BAGI PT. SAUNG

MIRWAN DAN MITRA TANINYA ........................................... 50

6.1. Urgensi Asuransi Pertanian Bagi PT. Saung Mirwan ............. 50

6.2. Urgensi Asuransi Pertanian Bagi Petani Sebagai Mitra

PT. Saung Mirwan ................................................................... 52

VII. MODEL ASURANSI PERTANIAN PUSAT STUDI

EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN (PSEKP) ......... 59

7.1. Konsep Asuransi Pertanian PSEKP ........................................ 59

7.2. Materi Asuransi Pertanian PSEKP dan Bumida ...................... 64

7.3. Kelebihan dan Kekurangan Konsep Asuransi Pertanian

PSEKP ..................................................................................... 71

7.4. Keterlibatan PT. Saung Mirwan Sebagai Mitra Kerja Petani . 72

VIII. DAMPAK ASURANSI PERTANIAN PADA PENDAPATAN

MITRA TANI PT. SAUNG MIRWAN ....................................... 73

8.1. Perhitungan Pendapatan Mitra Tani Tanpa Asuransi Pertanian 73

8.2. Perhitungan Pendapatan Mitra Tani Dengan Asuransi

Pertanian .................................................................................. 76

IX. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 82

9.1. Simpulan .................................................................................. 82

9.2. Saran ........................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 85

LAMPIRAN ............................................................................................... 87

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 100

Page 11: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Premi Asuransi Pertanian Dunia Periode 2005-2008 ....................... 4

2. Alur Mata Rantai Kegiatan dalam Dunia Usaha .............................. 12

3. Faktor Internal dan Eksternal Usahatani .......................................... 18

4. Strategi Sistem Asuransi Usahatani Padi dengan Pendekatan

Koordinasi Tiga Jalur ....................................................................... 25

5. Diagram Alur Berfikir ...................................................................... 28

6. Diagram Transformasi Koordinasi Tiga-Jalur Kelompok Kerja

(Pokja) Asuransi Pertanian ............................................................... 68

Page 12: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan

Harga Konstan Tahun 2000 (Triliun Rupiah) ................................. 1

2. Motivasi dan Pengalaman Petani Menggunakan Asuransi di

Andhra Pradesh, India .................................................................... 5

3. Matriks Metode Analisis Data Penelitian ....................................... 31

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 45

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............ 45

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bertani ..................... 46

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Lahan ...................... 46

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan Komoditas

yang Dimitrakan .............................................................................. 47

9. Rekapitulasi Order dan Kirim Produk Edamame PT. Saung Mirwan

Tahun 2011 ..................................................................................... 50

10. Jumlah Responden yang Memiliki Pengetahuan dan Pengalaman

pada Perubahan Produktivitas Selama Dua Musim Tanam ............ 53

11. Penurunan Produksi (PP) Edamame yang Pernah Dialami

Responden Selama Dua Musim Tanam .......................................... 54

12. Faktor Penyebab Penurunan Produktivitas yang Dialami

Responden Selama Dua Musim Tanam .......................................... 56

13. Tindakan Adaptasi Akibat Penurunan Produktivitas yang

Dilakukan Responden Selama Dua Musim Tanam ........................ 58

14. Rekapitulasi Pendapatan Responden yang Mengalami Gagal Panen

75% (Produktivitas 3 420 kg/ha) ................................................... 77

15. Rekapitulasi Pendapatan Responden yang Mengalami Gagal Panen

75% (Produktivitas 4 500 kg/ha) .................................................... 80

Page 13: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Konsep Perjanjian Kerjasama antara Kelompok Kerja Asuransi

Pertanian dengan Perusahaan Asuransi ............................................ 87

2. Surat Kontrak Perjanjian Kemitraan PT. Saung Mirwan ................. 93

3. Tabulasi Produktivitas Edamame Untuk Dua Musim Tanam .......... 96

4. Perhitungan Pendapatan Usahatani Edamame ................................. 97

5. Perhitungan Besaran Premi Asuransi Edamame .............................. 98

Page 14: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor fundamental dalam pembangunan ekonomi.

Banyak sektor yang menggantungkan keberlangsungannya pada sektor pertanian

sebagai penyedia input produksi. Dalam perkembangannya, sektor pertanian terus

menunjukan pertumbuhan ke arah positif. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

pertanian merupakan sektor yang strategis, terutama dalam konteks perdagangan.

Di Indonesia, sektor pertanian masuk ke dalam tiga sektor unggulan penyumbang

Produk Domestik Bruto (PDB). Pada triwulan pertama tahun 2010, sektor

pertanian tercatat sebagai sektor terbesar ketiga yang menghasilkan kontribusi

nilai bruto sebesar 13.6%1. Keterangan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan

Harga Konstan Tahun 2000 (Triliun Rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Triwulan

IV 2009

Triwulan

I 2010

Share

Triwulan

I 2010

(%)

Triwulan

IV 2009

Triwulan

I 2010

Share

Triwulan

I 2010

(%)

1. Pertanian, peternakan,

kehutanan,dan perikanan 198.6 239.4 16.0 64.4 76 13.6

2. Pertambangan dan

penggalian 163.3 168.1 11.2 45.9 45 8.1

3. Industri pengolahan 382.4 380.9 25.4 145.2 143.7 25.7

4. Listrik, gas, dan air

bersih 12 11.7 0.8 4.4 4.3 0.8

5. Konstruksi 148.6 150.4 10.0 36.7 35.9 6.4

6. Perdagangan, hotel,

dan restoran 202.1 208 13.9 95.8 95.9 17.2

7. Pengangkutan dan

komunikasi 91.9 93.4 6.2 49.9 50.7 9.1

8. Keuangan, real estate,

dan jasa perusahaan 103.6 107.6 7.2 53 53.4 9.6

9. Jasa-jasa 148.3 139.2 9.3 52.2 52.3 9.4

TOTAL PDB 1450.8 1498.7 100.0 547.5 558.1 100.0

Sumber: BPS (diolah) 2010

1 Badan Pusat Statistik. 2010. Berita Resmi Statistik. http://bps.go.id/brsfile/pdb diakses pada 19

April 2011.

Page 15: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

2

Tingginya potensi di sektor pertanian seharusnya dapat menjadi pendorong

bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan yang lebih intensif. Hal ini

dibutuhkan mengingat ketahanan pangan nasional merupakan salah satu tujuan

dari pembangunan nasional (Pasaribu et al. 2010). Pembangunan pada sektor

pertanian kini semakin mendesak. Hal ini dikarenakan adanya ancaman yang

meningkat pada sektor pertanian dari waktu ke waktu.

Persoalan mendasar yang dapat menjadi ancaman bagi sektor pertanian

meliputi meningkatnya jumlah penduduk; meningkatnya kerusakan lingkungan

dan perubahan iklim global; ketersediaan infrastruktur lahan dan air; status

kepemilikan lahan yang sempit; lemahnya kemampuan sistem pembenihan dan

pembibitan nasional; terbatasnya akses petani terhadap permodalan; masih

tingginya suku bunga usahatani; lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan

penyuluh; rendahnya nilai tukar petani; masih rawannya ketahanan pangan dan

ketahanan energi; belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik; belum

padunya antar sektor dalam pembangunan pertanian; dan kurang optimalnya

kinerja dan pelayanan birokrasi pertanian (Kementrian Pertanian 2011).

Salah satu ancaman yang sangat mengkhawatirkan saat ini ialah ancaman

dampak pemanasan global. Pemanasan global membuat iklim di dunia berubah-

ubah tak menentu. Dampak lain dari pemanasan global adalah berubahnya

ekosistem dan terganggunya keseimbangan ekologi2. Secara agregat diperkirakan

bahwa total biaya dan risiko akibat perubahan iklim global setara dengan

kehilangan setidaknya 5% PDB dunia pertahun (Stern 2006 dalam Sumaryanto

dan Nurmanaf 2007).

2 Aunu, Rauf. 2011. Musim Hujan Picu Ledakan Ulat. http://www.antaranews.com/berita/254343/

diakses pada 19 April 2011.

Page 16: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

3

Oleh karena itu, perlu adanya upaya sistematis dan melembaga untuk

meminimalkan risiko kerugian akibat ancaman yang terjadi pada sektor pertanian.

Asuransi pertanian merupakan salah satu alternatif instrumen manejemen risiko

yang layak dipertimbangan, khususnya untuk menanggulangi kerugian akibat

perubahan iklim global tersebut. Asuransi pertanian berhubungan dengan

pembiayaan usahatani dengan pihak ketiga (lembaga/perusahaan swasta/instansi

pemerintah) dengan jumlah tertentu dari pembiayaan premi (World Bank 2008

dalam Pasaribu 2010).

Sejumlah negara maju, seperti Amerika, Jepang, dan beberapa negara Uni

Eropa, sudah sejak lama mengembangakan asuransi pertanian sebagai sistem

proteksi terhadap petani mereka. Hal tersebut terbukti efektif dan menguntungkan.

Rata-rata subsidi asuransi yang diberikan pemerintah negara maju kepada petani

mereka ialah 50%-60% dari total premi asuransi yang harus dibayar petani yang

digabung juga dengan program lainnya.

Misalnya Amerika, pada tahun 2003 mensubsidi petaninya sebesar

38%-67% dari total premi yang harus dibayar dan menjangkau dua sampai

delapan juta petani atau 78% dari areal tanaman. Ditambah biaya administrasi

dan lainnya, total premi asuransi yang disubsidi pemerintah Amerika mencapai

70%-75%.

Disisi lain, pasar asuransi dunia memperlihatkan perkembangan yang

sangat menjanjikan. Premi langsung untuk jenis asuransi pertanian tercatat

berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, yaitu dari US $ 8 miliar pada

tahun 2005 menjadi sekitar US $ 18.5 miliar tahun 2008. Keterangan dapat dilihat

pada Gambar 1.

Page 17: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

4

Sumber: Swiss Re et al. 2009 dalam Itturioz 2009

Gambar 1. Premi Asuransi Pertanian Dunia Periode 2005-2008

Ada tiga faktor utama yang berkontribusi dalam pertumbuhan asuransi

pertanian. Faktor pertama ialah peningkatan nilai produk pertanian dalam

beberapa tahun terakhir yang berdampak langsung pada peningkatan volume

premi asuransi pertanian. Faktor kedua, peningkatan nilai aset pertanian yang juga

meningkatkan kepekaan terhadap hilangnya aset tersebut, akibatnya permintaan

pelaku pertanian terhadap asuransi pertanian meningkat. Faktor ketiga adalah

perkembangan pasar baru bagi asuransi pertanian dan meningkatnya dukungan

sektor publik atas keberadaan pasar ini. Hal ini memberi kontribusi kepada

peningkatan permintaan asuransi pertanian (Iturrioz 2009).

Berbagai proyek rintisan (pilot project) asuransi pertanian juga telah

dilaksanakan di beberapa negara berkembang sebagai upaya atraktif

memanajemen risiko perubahan iklim, seperti di India, Ukraina, Malawi, dan

Thailand (United Nation 2007). Salah satunya proyek rintisan pemerintah India

yang diberi nama The National Agriculture Insurance Scheme (NAIS). Dalam

proyek ini, pemerintah India memberikan subsidi awal kepada petani kecil dan

menengah sebesar 50%. Proyek ini berhasil meningkatkan persepsi dan motivasi

petani India mengenai asuransi.

Page 18: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

5

Hasil survey yang dilakukan pada enam puluh petani yang melakukan

sistem pinjaman (loan) untuk mengasuransikan tanaman mereka di distrik Andhra

Pradesh menunjukan bahwa lebih dari 75% penerima manfaat asuransi

menyebutkan keamanan finansial adalah motivasi untuk berasuransi. Sebanyak

5% responden menganggap keharusan yang dipersyaratkan pihak bank sebagai

motivasi untuk pergi ke asuransi dan 1% responden menggambarkan pengalaman

baik orang lain sebagai motivasi. Keterangan dapat dilihat di Tabel 2.

Tabel 2. Motivasi dan Pengalaman Petani Menggunakan Asuransi di Andhra

Pradesh, India Tahun 2008

Persepsi Respon (%)

Motivasi untuk berasuransi Keharusan dari bank 5.00

Keamanan finansial 76.67

Mendengar Pengalaman bagus dari

orang lain 1.67

Kombinasi dari jawaban di atas 16.67

Pengalaman menggunakan Puas 96.67

asuransi pertanian Tidak puas 3.33 Sumber: Raju and Chand 2008

Sama seperti negara berkembang lainnya, asuransi pertanian di Indonesia

masih terbilang hal baru. Maka, dibutuhkan uji coba atau pilot project asuransi

pertanian sebelum asuransi tersebut diterapkan lebih luas. Pengalaman dari

negara-negara yang telah melaksanakan uji coba atau sistem asuransi pertanian

tersebut sangatlah bermanfaat. Dari pengalaman itu, dapat diketahui sejumlah

skenario asuransi yang sekiranya dapat dimodifikasi untuk diimplementasikan di

Indonesia.

Asuransi untuk tanaman komersial atau komoditas yang bernilai tinggi

menjadi menarik dan penting dalam hubungannya dengan perubahan iklim.

Asuransi mencakup pembagian risiko akibat perubahan pergeseran musim,

kekeringan, banjir, serangan hama penyakit, dan lainnya. PT. Saung Mirwan dan

Page 19: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

6

mitra taninya merupakan salah satu kelompok yang terkena imbas dari perubahan

iklim tersebut.

Oleh karena itu, analisis keberadaan asuransi menjadi penting bagi

PT. Saung Mirwan dan mitra taninya guna meminimalkan risiko kerugian akibat

ancaman perubahan iklim. Asuransi juga merupakan sebuah mekanisme bagi

mitra tani PT. Saung Mirwan yang mayoritas petani kecil dan menengah dalam

meningkatkan kesejahteraannya. Dengan adanya asuransi, diharapkan petani

terhindar dari kemungkinan kehilangan pendapatan ataupun modal untuk

berproduksi kembali.

1.2. Perumusan Masalah

Di masa yang akan datang risiko dan ketidakpastian yang dihadapi oleh

petani dalam usahatani akan semakin menigkat. Hal ini terkait dengan: (1)

kecenderungan meningkatnya insiden kekeringan, banjir, tanah longsor, dan

kemungkinan serangan hama/penyakit; (2) fluktuasi harga input dan output hasil

usahatani; dan (3) konsolidasi pengelolaan usahatani yang tidak terwujud. Strategi

produksi, strategi pemasaran, strategi finansial maupun pemanfaatan kredit

informal memang telah dilakukan oleh sebagian petani. Namun, hal tersebut

masih sulit untuk mengatasi dampak negatif terkait dengan risiko dan

ketidakpastian yang dihadapi petani dalam usaha taninya. Untuk itu, perlu

ditempuh strategi lainnya yang sifatnya lebih sistematis, misalnya sistem asuransi

pertanian (Nurmanaf et al. 2007).

Pengembangan sistem asuransi pertanian melibatkan banyak faktor sosial

ekonomi yang memiliki hubungan kompleks. Dimensinya tidak hanya mencakup

aspek teknis dan ekonomi, tetapi juga sosial budaya. Sebagian dari faktor-faktor

Page 20: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

7

tersebut hanya dapat diidentifikasi dan dipahami perilakunya dari suatu kaji tindak

atau uji prototype asuransi pertanian.

Uji kaji tindak atau pilot project asuransi pertanian sudah mulai dilakukan

sejak tahun 2008. Salah satu proyek rintisan asuransi pertanian di Indonesia

adalah “Pilot Project Sistem Asuransi untuk Usahatani Padi” yang berada

dibawah tanggung jawab Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(PSEKP) tahun 2009. Proyek tersebut bertujuan untuk menyampaikan hasil kajian

terdahulu tentang sistem asuransi pertanian kepada berbagai stakeholders,

menyusun pedoman pelaksanaan sistem asuransi usahatani padi, melaksanakan

pilot project sistem asuransi usahatani padi, dan merumuskan rekomendasi

pelaksanaan sistem asuransi pertanian di Indonesia.

Proyek rintisan asuransi usahatani padi merupakan pengembangan dari

hasil penelitian sebelumnya tentang pembentukan model atau rancangan prototype

asuransi pertanian yang dapat dioperasikan di Indonesia. Pembentukan model atau

asuransi pertanian yang dapat dioperasionalkan (workable) dapat dilakukan jika

dan hanya jika tiga himpunan informasi dasar berikut tersedia. Pertama,

ketersediaan informasi yang merupakan determinan dari struktur dasar (basic

structure) dari kelembagaan asuransi pertanian. Kedua, tersedianya himpunan

informasi tentang unsur-unsur kunci (key elements) yang merupakan determinan

kelayakan teknis dan finansial suatu sistem asuransi pertanian. Ketiga, tersedianya

himpunan informasi tentang prasyarat utama (essential requirements) sistem

asuransi pertanian (Nurmanaf et al. 2007).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan konsep asuransi

usahatani padi yang dirancang oleh PSEKP agar dapat dilakukan penyesuaian jika

Page 21: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

8

diterapkan pada wilayah pertanian yang memiliki keunggulan kualitas produk

pertanian, seperti di PT. Saung Mirwan dengan komoditas kedelai edamame.

PT. Saung Mirwan merupakan perusahaan agribisnis yang mempelopori sistem

kemitraan dengan petani, khususnya di wilayah Kecamatan Megamendung,

Kabupaten Bogor.

Komoditas unggulan PT. Saung Mirwan adalah kedelai edamame atau

yang biasa disebut kedelai sayur. Pemasaran dari produk ini meliputi supermarket,

restoran, dan ekspor ke Jepang. Dalam produksinya, PT. Saung Mirwan

mengandalkan supply edamame dari petani. Pergeseran perubahan musim dan

serangan hama penyakit merupakan risiko produksi yang dihadapi petani. Hal

tersebut secara tidak langsung juga menurunkan supply edamame ke perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa pertanyaan penelitian yang dijawab:

1. Bagaimana urgensi asuransi pertanian bagi PT. Saung Mirwan dan mitra

taninya?

2. Bagaimana model asuransi pertanian PSEKP dan apa kelebihan serta

kekurangan dari model tersebut?

3. Bagaimana dampak asuransi pertanian pada pendapatan petani mitra?

1.3. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sistem asuransi

guna penerapannya yang lebih luas di sektor pertanian. Secara khusus, penelitian

ini bertujuan:

1. Menganalisis urgensi asuransi pertanian bagi PT. Saung Mirwan dan mitra

taninya;

Page 22: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

9

2. Mendeskripsikan model asuransi pertanian PSEKP dan mengidentifikasi

kelebihan serta kekurangan dari model tersebut;

3. Menganalisis dampak asuransi pertanian pada pendapatan petani mitra.

1.4. Manfaat Penelitian

Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam

pengembangan ilmu ekonomi pertanian. Secara khusus, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat berupa:

1. Informasi dan masukan kepada pemegang kebijakan (stakeholder) terkait

tentang urgensi sistem asuransi pertanian khususnya di PT. Saung Mirwan dan

Indonesia pada umumnya;

2. Rekomendasi pelaksanaan asuransi pertanian untuk PT. Saung Mirwan dan

mitra taninya;

3. Gambaran bentuk pengembangan dan proteksi pada usahatani edamame, serta

pengaruhnya terhadap pendapatan bagi mitra tani PT. Saung Mirwan;

4. Bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah, perusahaan asuransi, dan

perusahaan agribisnis untuk pelaksanaan pembangunan asuransi pertanian di

Kabupaten Bogor;

5. Bahan rujukan bagi pembaca dalam pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya bidang ekonomi pertanian.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan analisis dari penerapan asuransi pertanian

sebagai bentuk adaptasi pada peningkatan risiko kerugian akibat perubahan iklim

global. Dampak perubahan iklim tersebut antara lain pergeseran perubahan musim

dan serangan hama penyakit. Pengambilan data primer dan sekunder dilaksanakan

Page 23: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

10

di PT. Saung Mirwan dan mitra taninya. Risiko yang dihadapi petani mitra

meliputi ancaman penurunan produktivitas, gagal panen, dan kehilangan modal

akibat gagal panen, sedangkan risiko yang dihadapi perusahaan adalah risiko

kekurangan supply dan lebih jauh lagi kehilangan sejumlah omset karena tidak

mampu memenuhi permintaan. Aspek-aspek bidang kajian dalam penerapan

asuransi pertanian adalah mengenai model asuransi pertanian PSEKP dan

kelebihan serta kekurangan model asuransi tersebut.

Penelitian ini terbatas pada komoditas kedelasi Jepang (edamame) untuk

dua masa tanam. Masa tanam satu adalah triwulan IV 2011 dan masa tanam dua

adalah triwulan I 2012. Analisis asuransi pertanian yang dilakukan, tidak dapat

diterapkan pada setiap komoditas pertanian, karena setiap komoditas pertanian

memiliki perbedaan karakteristik, potensi, dan biaya produksi. Dibutuhkan kajian

tersendiri pada setiap komoditas pertanian yang ingin diasuransikan. Hal ini

menjadi motivasi bagi peneliti lain untuk melakukan kajian lanjutan.

Page 24: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Risiko Perubahan Iklim pada Sektor Pertanian

Adams et al. (1998) dalam Nurmanaf et al. (2007) mengemukakan, seiring

dengan terjadinya perubahan iklim diperkirakan risiko dan ketidakpastian dalam

usahatani meningkat. Sumaryanto dan Friatno (1996) dalam Nurmanaf et al.

(2007) juga menjelaskan indikasi ke arah tersebut sudah tampak sejak dasawarsa

terakhir di Indonesia. Insiden banjir dan kekeringan yang melanda kawasan

pertanian semakin sering terjadi dan cakupan wilayah yang terkena cenderung

semakin luas. Kondisi seperti itu dalam waktu panjang dan skala yang lebih luas

dapat beimplikasi pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani.

Food And Agriculture Organization (FAO) memperkirakan bahwa

meskipun beberapa negara belahan bumi utara diuntungkan akibat perubahan

iklim, tapi sebagian besar negara di dunia, terutama negara berkembang di

wilayah tropis, diperkirakan akan menghadapi tantangan yang lebih berat untuk

mencukupi kebutuhan pangannya. Keadaan ini berpotensi melemahkan motivasi

petani untuk mengembangakn usahatani, bahkan mengancam ketahanan pangan

jika tidak diantisipasi dengan baik.

2.2. Asuransi

Asuransi atau pertangunggungan didalamnya tersirat pengertian adanya

risiko. Hal ini lazim dikemukan, sebagaimana pendapat yang dipaparkan beberapa

ahli. James L. Astheaen dalam Hartono (1985) mengatakan bahwa asuransi adalah

satu institut yang direncanakan guna menangani risiko. Robert I. Mehz dan

Emerson Cammack dalam Hartono (1985) mengatakan suatu pemindahan risiko

Page 25: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

12

lazim disebut sebagai asuransi. Asuransi dapat dikatakan pula sebagai mekanisme

pembagian risiko secara sistematis.

2.2.1. Lembaga Asuransi dan Hukum Asuransi di Indonesia

Hartono (1985) menjelaskan bahwa lembaga asuransi sudah dikenal sejak

manusia mulai menyadari adanya kemungkinan penanggulangan risiko-risiko

yang sekiranya mungkin terjadi. Penanggulangan risiko yang dimaksud antara lain

dapat dengan diperalihkan kepada pihak lain yang bersedia dengan syarat-syarat

tertentu. Hal tersebut tidak lain merupakan fungsi utama lembaga asuransi sebagai

sebuah lembaga pelimpah risiko yang mengurangi keraguan atau rasa tidak pasti.

Lembaga asuransi sebagai salah satu lembaga non-bank juga memegang

peranan yang cukup penting dalam kelancaran aktivitas dan hubungan

perdagangan, baik lokal maupun international. Lembaga asuransi berposisi

sebagai penyerap dan penghimpun dana keuangan dari masyarakat melalui

pembayaran sejumlah uang (premi). Uang yang terkumpul digunakan untuk

membayar klaim yang ada dan dapat pula dimanfaatkan untuk berbagai keperluan

sektor perekonomian lainnya. Lembaga asuransi merupakan satu mata rantai dari

seluruh kegiatan yang terjadi dalam dunia usaha. Untaian mata rantai termaksud

dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber: Hartono 1985

Gambar 2. Alur Mata Rantai Kegiatan dalam Dunia Usaha

Konsumen

Asuransi

Produsen

Bank

Pengangkutan

Perantara

Page 26: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

13

Dari bagan diatas kian tampak pengaruh lembaga asuransi dalam aktivitas

perekonomian pada umumnya, karena dia merupakan salah satu stabilitas

terhadap kemungkinan kerugian yang timbul. Di Indonesia, keberadaan asuransi

diperkuat oleh ketentuan hukum positif yang berlaku dalam Kitab Undang-

Undang Hukum Dagang (KUHD). Prakoso dan Murtika (2004) menjelaskan Pasal

246 KUHD yang menyebutkan bahwa, “Asuransi atau pertanggungan adalah

suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada

seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan

penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan diderita karena sutau peristiwa

yang tak tertentu.” Dari pengertian Pasal 246 KUHD tersebut, dapat disimpulkan

adanya tiga unsur dalam asuransi:

1. Pihak tertanggung yang mempunyai kewajiban membayar uang premi kepada

pihak penanggung, sekaligus atau dengan berangsur-angsur;

2. Pihak penanggung mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang

kepada pihak tertanggung, sekaligus atau berangsur-angsur apabila maksud

unsur ketiga berhasil;

3. Suatu kejadian yang semula belum jelas akan terjadi.

Hartono (1985) menjelaskan, perjanjian asuransi atau pertanggungan di

atas termasuk ke dalam perjanjian timbal balik, artinya bahwa hak dan kewajiban

para pihak dalam perjanjian itu adalah seimbang. Perjanjian asuransi tidak dapat

atau tidak boleh menguntungkan atau merugikan salah satu pihak. Jadi, untuk

syahnya suatu perjanjian harus dipenuhi syarat Pasal 1320 KUHP dan harus bebas

dari adanya kekhilafan, penipuan, dan paksaan. Bagaimanapun suatu perjanjian

Page 27: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

14

yang terjadi karena adanya unsur-unsur khilaf, penipuan, atau paksaan akan

menyebabkan perjanjian yang tidak sempurna, batal dalam hukum atau paling

tidak dapat dimintakan batal.

2.2.2. Asuransi Pertanian

Hartono (1985) memaparkan keberadaan asuransi pertanian di Indonesia

diperkuat dengan hukum positif yaitu KUHD Pasal 247 menyebutkan tentang

lima macam asuransi:

1. Asuransi terhadap kebakaran;

2. Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian;

3. Asuransi terhadap kematian orang (asuransi jiwa);

4. Asuransi terhadap bahaya di laut dan perbudakan;

5. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan di darat dan di sungai.

Petani yang kebanyakan merupakan pengusaha ekonomi menengah ke

bawah memerlukan suatu sistem proteksi atau pun jaminan yang pasti guna

melindungi pendapatan mereka. Pasaribu et al. (2010) menjelaskan bahwa

asuransi bukan hanya mencakup perlindungan terhadap fluktuasi harga, tetapi

secara khusus juga mencakup pembagian risiko karena kekeringan, banjir, dan

serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), serta faktor eksternal lainnya,

seperti bencana longsor, gempa bumi, masalah politik, dan lain-lain. Dengan

demikian, asuransi pertanian diharapkan dapat menjaga proses produksi dan

menjaga petani terus bekerja pada lahan usahataninya.

2.3. Tinjauan Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian terkait asuransi pertanian dilakukan oleh Nurmanaf et al. pada

tahun 2007, Pasaribu et al. pada tahun 2010, serta Raju dan Chand pada tahun

Page 28: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

15

2008. Nurmanaf et al. mengadakan penelitian tentang analisis kelayakan dan

perspektif pengembangan asuransi pertanian. Penelitian tersebut menghasilkan

sejumlah informasi tentang rumusan atau skim asuransi asuransi pertanian untuk

komoditas utama. Penelitian tersebut juga menghasilkan rekomendasi kebijakan

yang dapat digunakan untuk pengembangan asuransi pertanian.

Penelitian yang dilakukan Pasaribu et al. adalah pengembangan asuransi

khusus untuk usahatani padi untuk menanggulangi risiko kerugian 75% akibat

banjir, kekeringan, dan hama penyakit. Hasil dari penelitian Pasaribu et al. adalah

terlaksananya sosialisasi, koordinasi, dan advokasi sistem asuransi usahatani padi

ke berbagai stakeholder; tersusunnya pedoman pelaksanaan asuransi padi yang

dapat dilihat pada Lampiran 1; terlaksananya pilot project asuransi pertanian, dan

terbentuknya strategi serta langkah-langkah operasional pelaksanaan sistem

asuransi pertanian. Dari penelitian ini diketahui juga bahwa telah dilakukan

beberapa kali uji coba asuransi pertanian oleh Pusat Pembiayaan Pertanian,

Depertemen Pertanian. Uji coba tersebut berjalan dengan baik, sehingga

mendorong untuk dilakukannya kajian lebih lanjut.

Raju dan Chand mengadakan penelitian tentang masalah dan prospek

asuransi pertanian di India. Penelitian itu membahas persepsi petani pada asuransi

pertanian di Andhra Pradesh, India dimana petani yang menjadi responden

merupakan petani yang mengajukan pinjaman atau pembiayaan pertanian ke bank

dan petani yang tidak mengajukan pinjaman ke bank. Hasil dari penelitian

tersebut adalah adanya perbedaan strategi yang dilakukan para petani dalam

menghadapai gagal panen. Kelompok petani yang mengajukan pinjaman,

menganggap asuransi pertanian merupakan cara tepat sebagai strategi menghadapi

Page 29: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

16

gagal panen, karena adanya jaminan keamanan finansial. Kelompok petani yang

tidak mengajukan pinjaman lebih memilih untuk menggadaikan rumah, perhiasan,

atau aset lainnya; meminjam uang dari lembaga keuangan, saudara, atau teman;

dan menjual hewan ternak atau aset lainnya.

2.3.1. Skim Asuransi Pertanian dari PSEKP

Nurmanaf et al. (2007) memaparkan suatu sistem pertanian formal dapat

dikembangkan jika kondisi derajat pertama dan kedua berikut dapat terpenuhi.

Kondisi derajat pertama adalah terpenuhinya prasyarat pokok yang dibutuhkan

dalam desain model umum skim asuransi pertanian. Sejauhmana hal ini dapat

dipenuhi dapat dikaji melalui beberapa kegiatan penelitian ataupun kajian empiris.

Kondisi derajat kedua adalah adanya kompatibilitas model tersebut dengan

kondisi sosial budaya masyarakat terutama dalam proses inovasi dan adaptasi

kelembagaan.

Desain skim asuransi pertanian sangat membutuhkan pemahaman yang

komprehensif tentang situasi pertanian, faktor-faktor sosial ekonomi, dan

infrastruktur administrasi. Dalam konteks ini ada tiga aspek yang harus dipenuhi

dengan baik:

1. Landasan dasar struktur asuransi pertanian mencakup empat hal:

a. Derajat kelengkapan (degree of comprehensiveness: perils to be covered),

dalam arti risiko apa saja yang akan diasuransikan, apa yang dicakup, dan

bagaimana sifatnya, apakah tunggal atau majemuk;

b. Sektor publik atau privat;

c. Pendekatan individu atau area;

d. Partisipasi sukarela (voluntary) atau wajib (compulsary).

Page 30: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

17

2. Unsur-unsur kunci yang membentuk suprastruktur skim asuransi pertanian,

karena menentukan efektivitas viabilitas operasional dan keberlanjutan suatu

sistem asuransi pertanian. Himpunan unsur-unsur kunci tersebut mencakup

sembilan hal:

a. Petani sasaran menurut kategorinya menurut skala pengusahaan,

partisipasinya dalam lembaga perkreditan, dan status garapan;

b. Cakupan komoditas usahatani, semua ataukah komoditas tertentu;

c. Cakupan asuransi nilai jaminan dan penentuan kerugian;

d. Nilai premi dan prosedur pengumpulan;

e. Mekanisme penyesuaian kerugian;

f. Struktur organisasi;

g. Skim pendanaan;

h. Susunan penjaminan ulang;

i. Komunikasi dengan petani.

3. Prasyarat esensial yang dianggap paling penting terutama dari sudut pandang

pelaksanaan. Prasyarat esensial terdiri dari empat hal:

a. Ketersediaan data-base yang memadai;

b. Ketersediaan personal yang terlatih;

c. Pemantauan (monitoring) dan evaluasi;

d. Arus informasi teknologi dan berbagai gagasan untuk penyempurnaan.

2.3.1.1. Pengaruh Asuransi Pertanian pada Pendapatan Petani

Mishra (1999) dalam Nurmanaf et al. (2007) membahas mengenai

keterkaitan asuransi dengan petani. Asuransi pertanian adalah suatu institusi

ekonomi untuk pengelolaan risiko yang dihadapi petani yang mempunyai tujuan:

Page 31: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

18

1. Untuk menstabilkan pendapatan petani melalui pengurangan tingkat kerugian

yang dialami petani karena kehilangan hasil;

2. Untuk merangsang petani mengadopsi teknologi usahatani yang dapat

meningkatkan produksi dan efisiensi penggunaan sumberdaya;

3. Untuk mengurangi risiko yang dihadapi lembaga perkreditan pertanian dan

memperbaiki akses petani terhadap lembaga perkreditan.

Asuransi pertanian sebagai lembaga pengalih risiko akan memberi

ketenangan kepada petani dalam melakukan produksi dan pemasaran hasil.

Kelancaran aktivitas-aktivitas tersebut sangat berpengaruh pada pendapatan

petani. Penjualan hasil produksi akan menghasilkan sejumlah penerimaan yang

setelah dikurangi biaya usahatani akan diperoleh pendapatan yang digunakan

untuk biaya hidup petani dan keluarganya. Kemampuan petani dalam memenuhi

kebutuhan keluargannya dapat dijadikan indikator kesejahteraan petani. Ada

banyak faktor yang mempengaruhi biaya usahatani dan pendapatan petani.

Suratiyah (2009) secara garis besar membagi faktor-faktor dua tersebut:

Sumber: Suratiyah 2009

Gambar 3. Faktor Internal dan Eksternal Usahatani

Faktor Internal:

1. Umur Petani

2. Pendidikan, pengetahuan,

pengalaman, dan keterampilan

3. Jumlah tenaga kerja dalam keluarga

4. Luas lahan

5. Modal

Faktor Eksternal:

1. Input :

a. Ketersediaan

b. Harga

2. Output :

a. Permintaan

b. Harga

Usahatani

Biaya dan Pendapatan

Page 32: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

19

Berdasarkan Gambar 3 diketahui bahwa salah satu faktor penentu

keberlangsungan usahatani ialah modal. Modal berhubungan dengan peran petani

dalam mengelola usahataninya. Penggunaan faktor produksi pertanian tergantung

dari modal yang ada. Penggunaan faktor produksi yang tidak sesuai dengan

ketentuan dapat menyebabkan produktivitas dan pendapatan yang rendah.

Oleh karena itu, ketersediaan modal menjadi syarat mutlak dalam suatu

usahatani. Asuransi merupakan salah satu skim pendanaan yang ditawarkan untuk

membagi risiko kegagalan panen dengan menjamin pendapatan petani dan

ketersediaan produk. Asuransi pertanian diharapkan dapat membantu petani

dalam menjaga persediaan modal, sehingga kegiatan usahatani pada musim

selanjutnya dapat berjalan.

2.3.2. Uji Coba Asuransi Pertanian

Pasaribu et al. (2010) mencatat sejak awal tahun 2008 Pusat Pembiayaan

Pertanian, Departemen Pertanian, telah melaksanaakan kegiatan uji coba asuransi

pertanian untuk usahatani padi dan peternakan di beberapa lokasi. Kegiatan ini

dilatarbelakangi untuk membantu petani menanggung risiko yang muncul karena

perubahan pergeseran musim dan kehilangan hasil pertanian atau peternakan.

Kegiatan uji coba asuransi tersebut dilakukan untuk dua komoditas pertanian,

yaitu usahatani padi dan ternak sapi. Sumber pendanaan untuk membayar premi

asuransi dari kegiatan uji coba itu terdiri dari dua macam, yaitu dari petani dan

subsidi pemerintah, serta dari perusahaan swasta yang bekerjasama dengan petani.

2.3.2.1. Pembiayaan Premi Asuransi Pertanian dari Subsidi Pemerintah

Pada usahatani padi, gagal panen yang ditanggung karena serangan OPT

senilai Rp 544 juta dengan luas sawah 100 ha. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar

Page 33: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

20

600 petani. Premi yang harus dibayar adalah 3.5% dari biaya produksi/ha/musim

yang pada saat ini ditanggung oleh Pusat Pembiayaan Pertanian mengingat

kegiatan ini sebagai uji coba. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Semarang

(Jawa Tengah). Sementara itu, nilai klaim adalah sebesar nilai input (benih,

pupuk, obat-obatan, dan biaya tenaga kerja). Lembaga asuransi swasta

berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Uji coba asuransi pada ternak sapi dilakukan dengan menanggung sapi

yang mati karena sakit, hilang, atau dicuri untuk 49 ekor jenis Brahman Cross

milik 49 peternak. Nilai pertanggungan total sebesar Rp 600 juta dan dilaksanakan

di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selain itu, sebanyak 97 ekor sapi lainnya (juga

jenis Brahman Cross) ditanggung sebesar Rp 1 118 milyar milik 97 peternak di

Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Besarnya premi yang harus dibayarkan oleh

Pusat Pembiayaan Pertanian adalah 3.5% dari nilai pembelian ternak/tahun. Nilai

klaim adalah sebesar nilai pembelian ternak induk. Lembaga asuransi swasta juga

terlibat di dalam kegiatan ini.

2.3.2.2. Pembiayaan Premi Asuransi Pertanian dari Swasta

Pada tahun anggaran 2009, wilayah penyelanggaraan skim asuransi untuk

padi diperluas hingga mencakup Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Skenario

yang dikembangkan adalah dengan melibatkan pihak swasta untuk masuk sebagai

penanggung premi asuransi dengan imbalan bahwa hasil pertanian padi dijual

kepada perusahaan swasta tersebut. Petani diduga memilih menjual kepada

perusahaan swasta karena ada kepastian pasar dan harga, sementara petani tidak

dibebankan untuk membayar premi asuransi. Perkembangan skenario ini masih

terus dimonitor dan dipelajari hingga saat ini.

Page 34: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

21

2.3.3. Pembiayaan Premi Asuransi di India

Salah satu proyek rintisan asuransi pertanian di India diberi nama NAIS

(The National Agriculture Insurance Scheme). Proyek tersebut merupakan

pengembangan dari skema asuransi pertanian yang telah diuji coba pada tahun-

tahun sebelumnya. Proyek penelitian ini dilaksanakan di Andhara Pradesh pada

tahun 2005-2006. Keikutsertaan petani pada asuransi pertanian saat itu merupakan

syarat yang diberikan oleh bank. Hal ini dilakukan sebagai pengamanan terhadap

pinjaman yang diberikan. Sumber pembiayaan premi asuransi yang dibayarkan

petani secara tidak langsung berasal dari pinjaman tersebut. Para petani

menyambut baik adanya program ini, karena adanya bantuan finansial sekaligus

jaminan keamanan finansial.

2.4. Kebaruan Penelitian

Nurmanaf et al. (2007) menjelaskan bahwa asuransi pertanian tidak dapat

diterapkan pada semua komoditas dan mencakup keseluruhan risiko usahatani.

Hal ini terkait dengan kesulitan dalam pengamanan data aktuaria ataupun potensi

kebangkrutan lembaga asuransi akibat nilai pertanggungan yang tinggi. Oleh

karena itu, pengembangan asuransi pertanian diprioritaskan pada usahatani

strategis yang pada umumnya adalah usahatani tanaman bahan pangan pokok

ataupun produk pertanian komersial.

Berdasarkan penjelasan tersebut kebaruan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah komoditas yang diteliti, yaitu edamame. Edamame

merupakan komoditas unggulan dari PT. Saung Mirwan. Dalam penelitian ini,

dianalisis model asuransi pertanian yang dapat diterapkan pada komoditas

edamame sebagai komoditas pertanian dengan nilai tinggi.

Page 35: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis menggambarkan pendekatan dalam

memecahkan masalah penelitian. Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini

menggambarkan keterkaitan antar teori-teori yang digunakan dengan keadaan di

lapang dalam rangka menjawab tujuan-tujuan penelitian. Teori-teori yang menjadi

landasan penelitian ini antara lain terkait dengan ketidakpastian dan risiko dalam

sektor pertanian; upaya perlindungan dan strategi mitigasi risiko; serta efek

asuransi pertanian terhadap pendapatan petani.

3.1.1. Ketidakpastian dan Risiko dalam Sektor Pertanian

Risiko dan ketidakpastian merupakan dua hal yang saling berkaitan,

dimana setiap ketidakpastian mengandung risiko yang akan dihadapi pasca

diambilnya keputusan. Soedjana (2007) mengartikan ketidakpastian sebagai suatu

situasi pada suatu keadaan atau kejadian di masa mendatang yang tidak dapat

diduga secara pasti. Adapun istilah risiko diartikan sebagai peluang terjadinya

suatu kejadian buruk akibat suatu tindakan.

Pada sektor pertanian, petani atau perusahaan sebagai pengambil

keputusan sudah sejak lama dihadapkan pada keadaan yang mengandung

ketidakpastian dan risiko. Keadaan tersebut semakin memburuk pada dasawarsa

ini. Pertanian sebagai sektor yang menggantungkan produksinya pada kondisi dan

kualitas lingkungan, karena hampir seluruh input esensial dalam sektor pertanian

berasal dari alam, merupakan sektor yang paling dirugikan atas perubahan

kualitas lingkungan.

Page 36: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

23

Peningkatan laju degradasi lingkungan dan perubahan iklim global

menyebabkan naiknya risiko dan ketidakpastian dalam sektor pertanian. Hal ini

terlihat dengan semakin meningkatnya harga-harga produk pertanian sebagai efek

turunnya produksi akibat perubahan cuaca. Namun sayangnya, kondisi kenaikan

harga tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap pendapatan petani. Perubahan

penerimaan yang diterima petani dari waktu ke waktu terkadang lebih kecil dari

perubahan biaya yang harus dikeluarkan. Efek selanjutnya dari kondisi tersebut

ialah hilangnya kesempatan bagi petani untuk memperoleh pendapatan yang lebih

besar yang diduga karena tidak adanya upaya perlindungan yang sistematis dari

pemerintah, seperti asuransi pertanian.

3.1.2. Upaya Perlindungan dan Strategi Mitigasi Risiko

Perlindungan terhadap sektor pertanian merupakan suatu keharusan

mengingat kapasitas pertanian sebagai leading sektor di Indonesia. Tercatat lebih

dari 50% penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor ini. Sektor

pertanian juga menyediakan 48 juta lapangan pekerjaan untuk memproduksi

bahan pangan maupun bahan baku industri3. Upaya tersebut penting guna

meminimalkan kerugian yang terjadi akibat faktor-faktor yang menyebabkan hasil

panen buruk yang berada di luar kemampuan petani untuk mencegahnya.

Salah satu instrumen perlindungan pertanian yang efektif ialah asuransi

pertanian. Asuransi pertanian sudah sejak lama diterapkan di negara-negara maju

dan terbukti membantu petani dalam menanggulangi kerugian akibat kegagalan

produksi. Asuransi pertanian dapat diwujudkan dalam berbagai model, antara lain

melalui pemberian sejumlah kompensasi saat gagal panen terjadi; pemberian

Page 37: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

24

pinjaman atau kredit pertanian; dan keterlibatkan pihak swasta dengan

menanggung premi dengan imbalan penjualan hasil ke perusahaan tersebut.

Yamaguchi (1987) memaparkan bahwa asuransi pertanian memiliki

beberapa manfaat3:

1. Asuransi pertanian akan melindungi petani dari kerugian secara finansial

karena kegagalan panen melalui fungsi tanggungan kerugian;

2. Asuransi pertanian akan meningkatkan posisi tawar petani terhadap kredit

pertanian. Hal ini karena asuransi pertanian menjamin perlindungan dari

kegagalan panen, maka petani peserta asuransi mendapat rasio kredit yang

lebih baik jika asuransi termasuk didalamnya;

3. Skim asuransi pertanian disamping meningkatkan stabilitas pendapatan petani

dengan menanggung kerugian mereka akibat dampak bencana alam, juga

merupakan kebijakan yang positif dalam meningkatkan produktivitas dengan

pengendalian hama dan pemberantasan penyakit;

4. Asuransi pertanian memberikan kontribusi terhadap stabilitas ekonomi yang

lebih baik dengan upaya produksi pertanian yang berkelanjutan.

3.1.2.1. Model Asuransi Pertanian untuk Usahatani Padi dari PSEKP

Suatu model asuransi yang baik adalah yang telah melalui tahapan uji coba

pelaksanaan. Hal tersebut penting guna mengukur bisa atau tidaknya model

asuransi untuk dioperasikan (workable or not workable). Uji coba asuransi

sebaiknya didasarkan atas kondisi usahatani, khususnya luas areal garapan,

kesediaan petani, mekanisme yang disepakati, dan keterlibatan lembaga terkait.

3 Pusat Pembiayaan Pertanian, Kementrian Pertanian RI. 2010. Asuransi Pertanian, Upaya

Memperkecil Risiko Usaha Tani. http://penyuluhpertanian.com/peluang-pengembangan-asuransi-

pertanian di akses pada tanggal 7 Februari 2011

Page 38: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

25

Keterlibatan PSEKP dalam penyusunan model asuransi usahatani padi

yang akan di uji coba menjadi sebuah keharusan, mengingat PSEKP merupakan

instansi pemerintah yang membidangi kajian tentang pertanian. Model asuransi

usahatani padi dari PSEKP menggunakan pendekatan terhadap pemerintah daerah

dan lembaga asuransi sebagai penanggung klaim. Ketiga pelaku sistem asuransi

ini (pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, perusahaan asuransi, dan petani

termasuk pendamping lapangan) diharapkan dapat berinteraksi dalam satu konsep

yang disebut koordinasi tiga jalur (three way coordinator). Ketiga pihak tersebut

merupakan penggerak dari sistem asuransi usahatani padi. Strategi koordinasi tiga

jalur dapat dilihat pada Gambar 4.

Sumber: Pasaribu 2010

Gambar 4. Strategi Sistem Asuransi Usahatani Padi dengan Pendekatan

Koordinasi Tiga Jalur

3.1.3. Efek Asuransi Pertanian pada Pendapatan Petani

Petani sebagai profesi yang umumnya dilakukan oleh masyarakat kelas

menengah ke bawah, terutama di negara-negara berkembang, dianggap tidak

begitu menjanjikan karena menghasilkan pendapatan yang tidak pasti.

Sektor publik

(pemerintah pusat dan

daerah/regulator/fasilitator)

Lembaga asuransi

(perusahaan

swasta)

Petani/Kelompok

Tani/Gapoktan/Subak

(usahatani padi)

Sistem Asuransi

Usahatani Padi

(jaringan kemitraan)

Page 39: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

26

Ketidakpastian pendapatan selain disebabkan oleh ketidakpastian produksi,

disebabkan pula oleh fluktuasi harga komoditas di pasar. Menteri Pertanian

Suswono mengatakan, petani sebagai komponen atau masyarakat yang

memberikan sumbangsih besar dalam ketahanan pangan sudah seharusnya jika

kehidupan, khususnya kesejahteraan mereka mendapatkan perhatian4.

Perlindungan terhadap petani diperlukan terutama ketika petani sedang ditimpa

kesulitan, sehingga petani dapat melangsungkan usahataninya.

Upaya pemerintah dalam mewujudkan usaha perlindungan petani tersebut

adalah dengan menggarap Undang-undang Perlindungan Petani4. Undang-undang

tersebut diharapkan dapat menjadi payung hukum kegiatan pengalihan risiko

pertanian seperti jaminan asuransi guna peningkatan kesejahteraan petani. Upaya

perlindungan tersebut juga diharapkan dapat memotivasi petani untuk

meningkatkan efisiensi kerja, sehingga skala usahanya pun meningkat. Skala

usaha menjadi penting karena tidak dapat dipungkiri bahwa asuransi sebagai suatu

bisnis sangat bergantung pada rasio cost benefit atas usaha petani. Program

asuransi tidak akan dilaksanakan sekiranya tidak cukup efektif dalam

menanggung risiko suatu usaha tani.

Namun demikian, para petani dan pengusaha pertanian tidak perlu

khawatir. Asuransi pertanian pada hakikatnya hadir bertujuan untuk memberikan

proteksi atau pembagian risiko gagal panen akibat hama, penyakit, atau pun

bencana alam, dimana semua pihak yang terlibat dalam asuransi pertanian tersebut

dapat diuntungkan, bahkan sampai pada upaya perbaikan situasi ekonomi. Selain

4 Yahoo. 2010. Pemerintah Menyiapkan Undang-undang Perlindungan Petani.

http://www.penyuluhpertanian.com/pemerintah-menyiapkan-undang-undang-perlindungan-petani

di akses pada 7 Februari 2012.

Page 40: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

27

itu, berbagai pilot project asuransi pertanian telah diterapkan oleh Departemen

Pertanian dan terbukti cukup berhasil dalam memberi proteksi kepada petani.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Dampak perubahan iklim berupa perubahan pergeseran musim dan

serangan hama penyakit meningkatkan risiko pada sektor pertanian. Risiko

tersebut diidentifikasi melalui perubahan produksi yang dialami petani mitra.

Keadaan ini berakibat pada kemungkinan penurunan pendapatan, bahkan

kehilangan modal usaha petani yang pada akhirnya menurunkan tingkat

kesejahteraan petani. Diperlukan upaya perlindungan dan startegi mitigasi risiko

guna menjaga kestabilan pendapatan maupun kesejahteraan petani.

Tahapan pelaksanaan penelitian dimulai dari identifikasi risiko yang

mempengaruhi ketidakpastian dalam pertanian, khususnya pada tanaman

hortikultura di PT. Saung Mirwan. Selanjutnya, analisis difokuskan pada urgensi

asuransi pertanian sebagai instrumen perlindungan bagi petani. Kemudian

dilakukan analisis model asuransi pertanian dari PSEKP dalam rangka

menanggulangi risiko pertanian. Analisis dilakukan dengan melihat kelebihan dan

kekurangan model asuransi pertanian PSEKP, serta kemungkinannya diterapkan

pada PT. Saung Mirwan dan mitra taninya. Studi literatur merupakan tahap

analisis utama pada bagian ini guna mendapat hasil penelitian yang relevan. Lalu

dilakukan analisis dampak asuransi pertanian dengan menghitung pendapatan

petani mitra. Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menjadi bahan

masukan bagi stakeholder maupun perusahaan dan mitra tani terkait untuk

menerapkan instrumen asuransi pertanian. Uraian kerangka pemikiran di atas

dapat digambarkan dalam alur kerangka pemikiran yang disajikan pada Gambar 5.

Page 41: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

28

Gambar 5. Diagram Alur Berpikir

Keterangan:

= Analisis penelitian

Peningkatan risiko dan ketidakpastian dalam

sektor pertanian akibat perubahan iklim dan

bencana alam

Perubahan pendapatan

petani

Urgensi Asuransi Pertanian:

Upaya perlindungan dan

strategi mitigasi risiko usaha

pertanian

Perubahan produktivitas

pertanian

Asuransi pertanian

Analisis model asuransi pertanian

PSEKP dan kemungkinannya

untuk diterapkan pada PT. Saung

Mirwan dan Mitra Tani-nya

Dampak Asuransi Pertanian:

Upaya menjaga stabilitas pendapatan petani

dengan memastikan petani tetap berproduksi,

sehingga kesejahteraan petani meningkat

Rekomendasi penerapan usaha

asuransi pertanian pada

PT. Saung Mirwan

Page 42: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan analisis dari penerapan asuransi pertanian

sebagai bentuk adaptasi pada risiko perubahan iklim dan sarana meningkatkan

kesejahteraan petani. Pengambilan data primer dan sekunder dilakukan di

PT. Saung Mirwan yang terletak di Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung,

Kabupaten Bogor dan mitra taninya yang tersebar di Kecamatan Ciawi,

Megamendung, dan Cipanas. PT. Saung Mirwan dipilih sebagai tempat penelitian

karena terdapat risiko usaha, baik pada perusahaan maupun pada petani mitranya.

Komoditas yang diteliti adalah usahatani kedelai Jepang (edamame) pada

dua musim tanam. Musim tanam satu atau basis berlangsung pada triwulan IV

2011 dan musim tanam dua berlangsung pada triwulan I 2012. Risiko usaha pada

petani mitra dan perusahaan saling terkait karena stok produk didapat dari petani

mitra. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2012 sampai Februari 2013 yang

terdiri dari survey lokasi penelitian, penyusunan proposal penelitian,

pengumpulan data, dan penyusunan skripsi.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada mitra tani dan staf

PT. Saung Mirwan guna mengetahui persepsi mereka pada asuransi pertanian.

Wawancara juga dilakukan kepada Kepala Badan Penyuluh Pertanian Peternakan

dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Megamendung, staf Departemen Pertanian,

dan staf Asuransi Bumi Putera Muda guna mendapat informasi perkembangan

asuransi pertanian di Indonesia. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian

Page 43: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

30

ini adalah jumlah order dan kirim edamame, sistem penjualan perusahaan, dan

pola kemitraan. Data-data tersebut diperoleh dari PT. Saung Mirwan.

4.3. Metode Pengambilan Contoh

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan contoh berupa purposive

sampling. Nasution (2003) menjelaskan purposive sampling dilakukan dengan

mengambil sampel atau responden yang relevan dengan desain penelitian. Sampel

yang diambil tersebut diusahakan dapat memenuhi karakteristik esensial dari

populasi, sehingga dianggap dapat cukup mewakili populasi. Ukuran sampel

dalam penelitian ini diambil sebanyak tiga puluh responden yang tersebar di

Kecamatan Ciawi, Megamendung, dan Cipanas. Jumlah responden tersebut

dianggap telah mewakili keragaman populasi responden.

Wawancara pada staf PT. Saung Mirwan dilakukan dengan teknik

snowball sampling. Satori dan Komariah (2011) memaparkan snowball sampling

dilakukan dengan mengambil sampel atau informan secara berantai. Melalui

teknik ini, informan yang relevan diwawancarai kemudian diminta untuk

menyebutkan informan kunci lainnya. Ukuran sampel yang diwawancarai

sebanyak lima orang. Wawancara dilakukan berdasarkan kuesioner yang telah

disiapkan sebagai panduan.

4.4. Metode Pengolahan dan Prosedur Analisis Data

Data yang didapat dari hasil wawancara diolah menggunakan Microsoft

Excel 2007. Metode analisis data dalam penilitian ini adalah analisis kuantitatif

dan kualitatif. Analisis kuantitatif yang dilakukan terdiri dari pengumpulan dan

pengolahan data, yang meliputi penilaian persepsi responden dan informan pada

hal-hal yang terkait dengan asuransi pertanian, penghitungan pendapatan

Page 44: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

31

usahatani responden, dan penilaian persepsi responden dan informan pada model

asuransi pertanian. Analisis kualitatif atau deskriptif dilakukan dengan

mengintepretasikan dan membahas data kuantitatif yang telah diolah, serta studi

literatur tentang pentingnya asuransi pertanian dan model asuransi pertanian yang

dapat diterapkan di PT. Saung Mirwan dan mitra taninya. Prosedur beserta metode

analisis data dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Matriks Metode Analisis Data Penelitian

No. Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data

1. Menganalisis urgensi

asuransi pertanian bagi

PT. Saung Mirwan

Data primer hasil

wawancara

Analisis kuantitatif

menggunakan Microsoft

Excel 2007 dan analisis

deskriptif

2. Melakukan analisis

model asuransi

pertanian PSEKP

Data sekunder Analisis deskriptif melalui

studi literatur

3. Menganalisis dampak

asuransi pertanian

terhadap pendapatan

petani mitra

Data primer hasil

wawancara

Analisis kuantitaif dengan

menghitung pendapatan

usahatani

4.4.1. Analisis Urgensi Asuransi Pertanian bagi PT. Saung Mirwan dan

Mitra Taninya

Analisis urgensi asuransi pertanian dilakukan untuk mengetahui seberapa

penting keberadaan asuransi bagi PT. Saung Mirwan dan mitra taninya. Analisis

urgensi asuransi pertanian pada PT. Saung Mirwan dilakukan dengan

mengidentifikasi risiko yang dihadapi perusahaan dan dampak yang mungkin

terjadi akibat risiko tersebut. Analisis urgensi asuransi pertanian bagi mitra tani

perusahaan dilakukan dengan melihat tingkat kebutuhan mereka pada asuransi

pertanian yang ditinjau dari persepsi mereka pada perubahan produktivitas.

Hal yang diidentifikasi guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman

petani mitra pada indikator tersebut adalah pengetahuan petani mitra pada

Page 45: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

32

perubahan produktivitas, perubahan produktivitas yang terjadi pada petani mitra,

faktor-faktor perubahan produktivitas, dan cara penanggulangannya. Perubahan

produktivitas pada petani mitra dilihat dari hasil panen mereka pada musim tanam

satu dan musim tanam dua. Besarnya perubahan produksitivitas akan menentukan

kebutuhan petani mitra pada asuransi pertanian. Petani mitra yang mengalami

penurunan produksi, terlebih yang mengalami gagal panen, diperkirakan

membutuhkan asuransi pertanian untuk membantu mereka berproduksi kembali

pada musim selanjutnya.

Gagal panen merupakan kondisi tidak dapat dipanennya 75% atau lebih

komoditas pertanian yang ditanam karena faktor tertentu. Faktor yang dikaji

dalam penelitian ini adalah pergeseran perubahan musim dan serangan hama

penyakit. Penetapan persentase kegagalan panen didasarkan pada jumlah hasil

panen yang tidak dapat menghasilkan penerimaan untuk berproduksi kembali

pada musim selanjutnya atau penerimaan hasil panen hanya cukup untuk biaya

hidup petani dan keluarganya5.

4.4.2. Analisis Model Asuransi Pertanian PSEKP

Analisis model asuransi pertanian PSEKP dilakukan untuk mengetahui

kelebihan dan kekurangan dari model asuransi tersebut. Analisis juga dilakukan

guna melihat kemungkinan penerapan model asuransi pertanian PSEKP yang

lebih luas, khususnya pada PT. Saung Mirwan dan mitra taninya.

Analisis dilakukan dengan mengadakan studi literatur tentang konsep

asuransi pertanian dari PSEKP yang pada awalnya dibuat untuk komoditas padi.

5 Hasil wawancara dengan Peneliti Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP),

M. Sahat Pasaribu, 27 Juli 2012.

Page 46: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

33

Konsep asuransi pertanian untuk berbagai komoditas pada dasarnya serupa,

terlebih pada tanaman pangan. Sebagai penciri asuransi komoditas pertanian

terletak pada hasil kajian situasi pertanian; faktor-faktor sosial ekonomi; dan

infrastruktur administrasi di masing-masing wilayah yang akan diasuransikan.

Hasil dari kajian tersebut tidak mengubah ketentuan konsep asuransi secara

umum, namun akan menjadi tambahan informasi untuk pelaksanaan asuransi di

wilayah tersebut.

Misalnya, diketahui bahwa organisme pengganggu tanaman padi di

wilayah A dan organisme pengganggu tanaman kedelai di wilayah B berbeda,

maka daftar pertangunggan risiko untuk padi dan kedelai tersebut akan berbeda

tergantung hama yang menyerang di masing-masing wilayah. Oleh karena itu,

hasil dari analisis asuransi pertanian PSEKP diharapkan dapat menghasilkan

modifikasi model asuransi pertanian, terutama untuk komoditas edamame,

sehingga perlindungan risiko yang dihadapi oleh PT. Saung Mirwan dan mitra

taninya dapat terpenuhi.

4.4.3. Analisis Dampak Asuransi pada Pendapatan Petani Mitra

Analisis dampak asuransi pada pendapatan petani mitra dilakukan dengan

membahas hasil perhitungan pendapatan usahatani dari para responden.

Pendapatan usahatani adalah penerimaan dari hasil penjualan produk dikurangi

biaya produksi. Untuk mengetahui dampak tersebut, digunakan dua jenis

perhitungan, yaitu perhitungan pendapatan usahatani tanpa memasukan variabel

asuransi pertanian dan perhitungan pendapatan usahatani dengan memasukan

variabel asuransi pertanian.

Page 47: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

34

Variabel asuransi pertanian dimasukkan untuk mengetahui manfaatnya,

terutama ketika terjadi gagal panen. Pada perhitungan tersebut diasumsikan semua

responden mengikuti program asuransi pertanian. Soekartawi (1995) menjelaskan

perhitungan pendapatan usahatani dapat dilakukan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

Pd = Pendapatan usaha tani (Rp)

TR = Penerimaan total (Rp)

TC = Biaya total (Rp)

Penerimaan total merupakan hasil penjual produk yang dihasilkan.

Penerimaan total dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

TR = Penerimaan total (Rp)

Y = Produk yang dihasilkan (Kg)

P = Harga jual produk (Rp)

Biaya total merupakan seluruh pengeluaran yang digunakan untuk

kegiatan usahatani. Biaya total terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap atau

biaya variabel. Biaya tetap dalam usahatani adalah biaya guna atau sewa lahan,

sedangkan biaya variabel adalah biaya produksi yang meliputi biaya benih, pupuk,

pestisida, tenaga kerja, penyusutan, transportasi, dan irigasi. Biaya total dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Pd = TR - TC

TR = Y x P

TC = FC + VC

Page 48: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

35

TC = Biaya total (Rp)

FC = Biaya tetap (Rp)

VC = Biaya variabel (Rp)

Perbedaan perhitungan pendapatan usahatani tanpa variabel asuransi dan

dengan variabel asuransi terdapat pada total biaya produksi yang dikeluarkan

(TC). Pada perhitungan pendapatan usahatani dengan variabel asuransi pertanian

ditambahkan sejumlah premi asuransi sebagai kewajiban yang harus dibayar

petani mitra. Nilai premi tersebut dapat didasarkan pada rumus berikut6:

Pendapatan petani mitra saat variabel asuransi pertanian tidak dimasukkan

diperkirakan akan lebih besar daripada pendapatan petani mitra saat variabel

asuransi pertanian dimasukkan dengan asumsi cateris paribus. Namun, saat terjadi

gagal panen diperkirakan pendapatan petani mitra tanpa variabel asuransi

pertanian diperkirakan akan defisit, sedangkan pendapatan petani mitra dengan

variabel asuransi pertanian akan balance karena adanya tambahan klaim asuransi,

asumsi cateris paribus. Dengan demikian, manfaat asuransi sebagai instrumen

pembagi risiko dapat terlihat.

6 Asuransi Mitsui. 2010. Petunjuk Pembiayaan. http://www.kreditotomotif.comindex/phpoption=

com/content&view=article&id=21joomla/facts&catid=30asuransi-lainnya diakses pada 5

September 2012

Premi Asuransi = Nilai Pertanggungan x Suku Premi

Page 49: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum PT. Saung Mirwan

PT. Saung Mirwan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

agribisnis, tepatnya sebagai produsen dan trading company di bidang sayuran dan

bunga. PT. Saung Mirwan berdiri sejak tahun 1984 dan masih berjalan dengan

baik hingga saat ini. PT. Saung Mirwan terletak di Kampung Pasir Muncang,

Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lokasi ini berada pada ketinggian 670 m di atas permukaan laut dengan rata-rata

curah hujan lebih dari 200 mm per tahun. Kondisi tersebut menyebabkan tingkat

kesuburan tanah di Desa Sukamanah tinggi, sehingga cocok ditanami berbagai

macam sayuran dan bunga.

PT. Saung Mirwan memiliki total tanah seluas kurang lebih 10.5 ha

dimana 3 ha adalah bangunan greenhouse, 2 ha wilayah lahan terbuka, dan 5.5 ha

merupakan bangunan kantor, gudang, sarana olahraga, tempat ibadah, tempat

pengemasan, bengkel, koperasi, dan asrama karyawan. Kegiatan PT. Saung

Mirwan yang berlangsung di Desa Sukamanah antara lain kegiatan produksi,

pengemasan, penjualan, dan administarasi. Kegiatan produksi yang dilakukan

PT. Saung Mirwan dilakukan diatas lahan terbuka dan didalam greenhouse.

Berbeda dengan budidaya diatas lahan, budidaya didalam greenhouse

menggunakan sistem irigasi tetes guna menghindari pertumbuhan hama dan

penyakit tanaman. Cara tersebut terbukti efektif karena dapat menghasilkan

sayuran dan bunga dengan kualitas baik.

Komoditas sayuran dan bunga yang ditanam di PT. Saung Mirwan silih

berganti sesuai dengan permintaan pasar dan kesanggupan perusahaan. Saat ini

Page 50: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

37

komoditas yang ada di PT. Saung Mirwan antara lain tomat, cabe Jepang (shisito),

ketimun Jepang (kyuuri), lectus, caysin, kacang edamame, okra, dan krisan pot.

PT. Saung Mirwan menjual produk sayuran dengan dua cara, yakni retail dan

fresh cut, sedangkan untuk produk bunga krisan kini hanya dijual dalam bentuk

stek batang dan bunga pot.

5.1.1. Sistem Penjualan PT. Saung Mirwan

Sayuran dan bunga yang diproduksi PT. Saung Mirwan dipasarkan melalui

dua cara, yakni direct dan undirect selling. Direct selling adalah promosi langsung

ke pelanggan, jadi perusahaan yang langsung menawarkan produk ke pelanggan,

sedangkan undirect selling adalah order produk dari pelanggan, yaitu pelanggan

yang ingin memesan produk-produk perusahaan tanpa ada promosi langsung

sebelumnya. Biasanya pelanggan seperti ini mendapat rekomendasi dari

pelanggan lain yang telah menjadi customer PT. Saung Mirwan terlebih dahulu.

Pemasaran produk PT. Saung Mirwan mencakup wilayah Jakarta Bogor

Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dan mancanegara. Sayuran retail dengan

kualitas grade satu dipasarkan ke pasar modern atau supermarket (customer

retail), sedangkan sayuran fresh cut dipasarkan ke restoran (customer indutries).

Bunga krisan pot dipasarkan ke toko-toko bunga di Jakarta dan Bogor. Bunga

krisan pot PT. Saung Mirwan juga diminati oleh perusahaan-perusahaan dan

instansi pemerintah, misalnya bank, sebagai penghias ruangan. Selain

memasarkan dalam bentuk produk akhir, PT. Saung Mirwan memasarkan pula

input produksi berupa bibit beberapa tanaman. Salah satu bibit yang paling laris

ialah stek batang bunga krisan. Produk ini berhasil dipasarkan hingga pasar export

di Jepang.

Page 51: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

38

Pelanggan yang melakukan order produk dan berniat menjadi pelanggan

tetap dapat menghubungi bagian penjualan perusahaan. Kemudian bagian

penjualan akan melakukan supervisi kepada calon pelanggan untuk memberikan

daftar produk, daftar harga, contoh produk, dan menentukan kesepakatan yang

akan dilaksanakan pada saat memulai kerjasama. Kesepakatan tersebut antara lain

spesifikasi dan varietas, kemasan, jumlah minimal produk, waktu pengiriman,

tempat pengiriman, interval pengiriman, dll. Sistem order yang dapat dipilih

pelanggan adalah sistem order tetap (standing order) atau order perhari (daily

order). Jika kesepakatan telah disetujui oleh kedua pihak, tahapan selanjutnya

adalah penandatanganan kontrak kerjasama. Sistem pembayaran yang digunakan

perusahaan adalah jual putus, yakni barang yang dikirim perusahaan masih dapat

disortasi ulang oleh pelanggan pada saat barang dikirimkan. Barang yang sesuai

dengan kriteria pelanggan yang dibayarkan ke perusahaan7.

Dalam pelaksanaanya, sistem pemasaran produk yang dilakukan

PT. Saung Mirwan sering menghadapi risiko. Risiko tersebut antara lain

kekurangan supply produk dan pengembalian produk. Kekurangan supply terjadi

ketika supply dari petani mitra kurang, karena 95% produk edamame yang dijual

perusahaan berasal dari petani mitra. Kondisi ini merupakan masalah besar bagi

perusahaan, karena perusahaan akan terkena pinalty, berupa pembayaran ganti

rugi, apabila tidak dapat memenuhi jumlah produk yang dipesan oleh customer

industries. Pengembalian produk oleh customers umumnya dikarenakan dua hal,

yaitu pengembalian produk karena pengiriman berlebih dan pengembalian produk

karena rusak. Pengembalian produk karena pengiriman berlebih terjadi ketika ada

7 Saung Mirwan. 2006. Pemesanan atau Order. http://www.saungmirwan.com/zen/index.php?

option=com_content&task=blogsection&id=6&Itemid=36 diakses pada 25 Juni 2012.

Page 52: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

39

selisih timbang produk di perusahaan dan di customers. Pengembalian karena

rusak memiliki penyebab yang bervariasi, antara lain pengemasan yang tidak

sempurna; suhu udara yang tidak sesuai saat pengiriman atau di cool box,

sehingga produk layu atau menguning; kerusakaan saat distribusi; dll.

Keadaan diatas membuat perusahaan sering kali menghadapi risiko

kerugian. Kerugian tersebut diatasi dengan melakukan program tanam, menambah

kemitraan, dan menjual murah produk yang dikembalikan ke pengumpul. Namun

demikian, program tanam dan petani mitra memiliki risikonya sendiri yang

apabila tidak diatasi masih dapat mengakibatkan kekurangan supply. Selain itu,

pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk reject tetap menimbulkan risiko

kerugian bagi perusahaan, karena perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk

membeli hasil panen petani mitra dengan harga yang tinggi; biaya untuk

pengemasan; dan biaya untuk transportasi.

5.2. Gambaran Kemitraan PT. Saung Mirwan

Kemitraan adalah salah satu divisi di dalam struktur organisasai PT. Saung

Mirwan yang mempunyai fungsi untuk menghasilkan produk-produk sayuran

diluar produksi internal yang dihasilkan divisi produksi8. Sistem kemitraan pada

PT. Saung Mirwan terbentuk atas dasar kesadaran manajemen perusahaan akan

terbatasnya luas lahan dan jumlah penanaman. Sistem kemitraan dilakukan guna

mencapai target permintaan produk dan kontinuitas produksi yang sesuai dengan

kebutuhan pasar.

Pimpinan PT. Saung Mirwan berpendapat bahwa pola kemitraan terdapat

8 Saung Mirwan. 2006. Sistem Kemitraan pada PT. Saung Mirwan. http://www.saungmirwan.com/

zen/index.php?option=com_content&task=blogsection&id=7&Itemid=38 diakses pada 25 Juni

2012.

Page 53: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

40

misi membangun keseimbangan ekosistem lingkungan dan mewujudkan

kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan

PT. Saung Mirwan. Implikasi dari manfaat sistem kemitraan ialah

tersosialisaikannya pengetahuan bertani yang baik kepada petani mitra perusahaan

dan adanya keterkaitan dan hubungan yang tidak terpisahkan antara usaha yang

dilakukan PT. Saung Mirwan dengan pengembangan masyarakat, khususnya

bidang ekonomi kerakyatan.

Konsep kemitraan yang dibangun PT. Saung Mirwan mensyaratkan

hubungan saling percaya, saling memiliki, saling melindungi, dan saling

menguntungkan. Indikasi dari konsep tersebut ialah adanya kesejajaran dan sikap

saling membantu antara pihak yang bermitra, serta komitmen untuk memenuhi

hak dan kewajibannya masing-masing. Kemitraan PT. Saung Mirwan diawali

pada tahun 1992 dengan mengajak lima orang petani tradisional di sekitar

PT. Saung Mirwan untuk menanam beberapa jenis komoditas di lahan terbuka.

Sambutan para petani terhadap pola kemitraan ini sangat baik, sehingga

dibentuklah mitra tani.

Mitra tani adalah suatu konsep kemitraan dengan metode inti plasma. Pada

konsep kemitraan ini, PT. Saung Mirwan berkedudukan sebagai inti dan para

petani mitra sebagai plasma. Kewajiban-kewajiban yang disyaratkan dalam

konsep ini:

1. Kewajiban inti:

a. Menyediakan kebutuhan sarana produksi dengan sistem peminjaman;

b. Menentukan jenis komoditas yang akan ditanam oleh plasma;

c. Menentukan program tanam yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar;

Page 54: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

41

d. Memberikan teknologi tentang teknis budidaya dan pengendalian hama

penyakit;

e. Membeli semua hasil produksi dari plasma yang memenuhi standar mutu

yang ditentukan oleh inti;

f. Memberikan penyuluhan dan bimbingan, serta pengawasan terhadap

plasma dilapangan.

2. Kewajiban plasma:

a. Mengikuti dan melaksanakan program kerja dan teknis budidaya yang

diberikan oleh inti;

b. Menjual hasil produksinya kepada inti dengan harga yang telah ditentukan;

c. Menyelesaikan pinjaman saprotan dengan jangka waktu maksimal tiga

bulan dari pengambilan sarana produksi.

5.2.1. Teknis Pelaksanaan Kemitraan PT. Saung Mirwan

Pola kemitraan yang dijalankan PT. Saung Mirwan mengalami beberapa

kali perubahan sejak pertama kali dibangun. Hal ini dilakukan sebagai bentuk

penyesuaian dengan kondisi perusahaan dan perkembangan dunia agribisnis.

Jumlah petani mitra PT. Saung Mirwan pada awal pelaksanaan program kemitraan

adalah 600–700 orang yang tersebar di daerah Bogor, Garut, dan Bandung. Pola

kemitraan saat itu adalah dengan menetapkan petani binaan sebagai mitra tani

tetap perusahaan. Namun, seiring berjalannya waktu terdapat kendala, seperti

hasil produksi petani mitra yang tidak sesuai harapan, cuaca buruk dan serangan

hama penyakit di tempat petani mitra, turunnya permintaan produk, terbatasnya

modal perusahaan, dll. Keadaan tersebut memaksa PT. Saung Mirwan merubah

Page 55: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

42

pola kemitraan yang dilaksanakan dengan tetap menekankan konsep kemitraan

inti plasma.

Pola kemitraan yang dijalankan PT. Saung Mirwan saat ini adalah

dengan menerapkan sistem kontrak pada mitra tani. Petani yang ingin menjadi

mitra tani PT. Saung Mirwan dapat mengajukan permintaan dengan menghubungi

Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) yang berada di bawah divisi kemitraan. Petani

dapat pula datang langsung ke perusahaan. Kemudian akan dilakukan survey

lokasi lahan tanam. Jika disetujui, petani diminta menyerahkan fotokopi Kartu

Tanda Penduduk (KTP) dan mengisi formulir data diri. Setelah itu petani harus

menandatangi surat perjanjian yang terkandung aspek-aspek perjanjian. Contoh

surat perjanjian disajikan pada Lampiran 2. Surat perjanjian tersebut merupakan

bukti kesanggupan kedua belah pihak untuk mematuhi aturan yang telah

disepakati bersama.

Pola kemitraan dengan sistem kontrak yang dilaksanakan PT. Saung

Mirwan bisa juga disebut sebagai pola kemitraan Kerja Sama Operasional (KOA).

Zein (2011) menjelaskan pola KOA menempatkan petani mitra sebagai penyedia

lahan pertanian, sarana produksi, dan tenaga kerja, sedangakan PT. Saung Mirwan

berperan sebagai pemberi bantuan kepada petani mitranya. Bantuan yang

diberikan PT. Saung Mirwan berupa benih tanaman, penyuluhan dan bimbingan

teknis, serta jaminan pasar dan harga.

Risiko yang sering dihadapi petani mitra ketika melakukan kontrak

kemitraan adalah risiko penurunan produksi, gagal panen, dan pengembalian hasil

panen. Faktor penyebab risiko tersebut bermacam-macam, antara lain faktor hama

dan penyakit, faktor cuaca, produkstivitas yang tidak optimal, serta hasil produksi

Page 56: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

43

yang tidak sesuai standar. Kondisi ini menyebabkan petani mitra harus

menanggung risiko kerugian, terlebih ketika gagal panen. Perusahaan tidak dapat

membantu banyak jika risiko tersebut terjadi, sebab perusahaan juga memiliki

risiko usaha yang harus ditanggungnya.

Sistem pembayaran perusahaan yang membayar hasil panen maksimal

empat minggu setelah penerimaan menambah beban pembiayaan petani.

Pendapatan petani tersebut juga harus dipotong dengan biaya bibit komoditas

yang diambil dari perusahaan. Akibatnya beberapa petani mitra bahkan sampai

tidak dapat berproduksi untuk musim selanjutnya. Petani mitra harus

mengumpulkan modal kembali dengan menunggu pembayaran hasil panen,

meminjam modal, ataupun alih profesi sementara, misalnya dengan menjadi buruh

atau pedagang. Namun demikian, perolehan modal seperti itu menimbukan

dampak lain, seperti timbulnya hutang atau kurangnya modal yang terkumpul,

sehingga petani mitra harus mengurangi skala produksi.

Petani yang bermitra dengan PT. Saung Mirwan semenjak diterapkannya

pola kemitraan baru, berjumlah kurang lebih 90–200 orang setiap musim tanam

untuk komoditas yang berbeda-beda. Kebanyakan dari petani mitra tersebut

adalah petani mitra lama yang berdomisili di wilayah Bogor dan Garut. Petani

mitra yang sudah mendaftar pada musim tanam tertentu dapat melanjutkan kerja

sama untuk musim tanam selanjutnya dengan cara memperpanjang program

kemitraan. Perpanjangan program dilakukan dengan memberi laporan atau

mengajukan izin perpanjangan ke pihak perusahaan. Izin perpanjangan tersebut

dapat diterima atau ditolak oleh perusahaan, tergantung pada permintaan produk

yang datang ke perusahaan. Bagi petani yang tidak ingin melanjutkan kerjasama

Page 57: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

44

tidak perlu melakukan perpanjangan izin. Namun demikian, hal tersebut tidak

menutup kesempatan bagi petani tersebut untuk kembali bermitra dengan

perusahaan pada masa yang akan datang.

5.3. Karakteristik Responden

Karakteristik responden diperoleh dari hasil wawancara dengan tiga

puluh petani mitra PT. Saung Mirwan yang tersebar di Kecamatan Megamendung

dan Ciawi, Kabupaten Bogor. Petani mitra yang diwawancarai merupakan petani

yang menanam komoditas kacang edamame. Karakteristik responden mengulas

data diri dan kondisi sumberdaya pertanian petani mitra. Informasi data diri

responden meliputi jenis kelamin; usia; pendidikan terakhir; dan lama bertani;

sedangkan informasi kondisi sumberdaya pertanian terdiri dari status lahan dan

luas lahan.

5.3.1. Jenis Kelamin

Petani mitra yang menjadi responden 97% berjenis kelamin pria dan 3%

berjenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan kebanyakan usahatani di daerah

Kecamatan Megamendung dan Ciawi dilakukan oleh pria. Kondisi tersebut

membuat responden pria lebih mudah ditemui di lokasi penelitian. Hanya satu

orang responden wanita yang ditemui menjalankan usahatani.

5.3.2. Usia

Usia responden sebagian besar berada pada rentang 40–49 tahun, yaitu

sejumlah 36.67%, sedangkan usia responden sebagian kecil berada pada rentang

50-59 tahun, sejumlah 16.67%. Usia responden tertua ialah 55 tahun, sedangkan

usia responden termuda adalah 23 tahun. Persentase usia responden dapat dilihat

pada Tabel 4.

Page 58: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

45

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Jumlah Responden (Orang) (%)

20-29 6 20.00

30-39 8 26.67

40-49 11 36.67

50-59 5 16.67

Jumlah 30 100.00 Sumber: Data primer (diolah) 2012

5.3.3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah lulusan Sekolah

Dasar (SD), yaitu sejumlah 60%. Tingkat pendidikan yang ditempuh sebagian

kecil responden adalah tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sejumlah

13%. Petani di daerah Kecamatan Megamendung dan Ciawi umumnya telah

menyadari pentingnya pendidikan. Namun demikian, mereka tetap memilih untuk

menjalankan usahatani, karena sumberdaya alam yang mendukung dan banyaknya

permintaan. Selain itu, bertani sudah menjadi seperti budaya bagi masyarakat

setempat. Persentase pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Terakhir Jumlah Responden (Orang) (%)

SD 18 60

SMP 4 13

SMA 8 27

Jumlah 30 100 Sumber: Data primer (diolah) 2012

5.3.4 Lama Bertani

Responden yang diwawancarai sebagian besar memiliki pengalaman

bertani < 5 tahun yaitu sejumlah 40%. Hal ini menunjukan bahwa mereka adalah

petani mitra yang terbilang baru di PT. Saung Mirwan. Lama bertani responden

sebagian kecil adalah 11–15 tahun yaitu sejumlah 3.33%. Pengalaman bertani

terlama adalah 33 tahun, sedangkan pengalaman bertani terbaru adalah 6 bulan.

Page 59: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

46

Petani dengan pengalaman bertani baru umumnya tertarik untuk menjalankan

usahatani dan bermitra dengan PT. Saung Mirwan karena adanya jaminan harga

dan pasar. Persentase lama bertani responden dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bertani

Lama Bertani (Tahun) Jumlah Responden (Orang) (%)

< 5 12 40.00

5-10 6 20.00

11-15 1 3.33

16-20 7 23.33

> 20 4 13.33

Jumlah 30 100.00 Sumber: Data primer (diolah) 2012

5.3.5. Status Lahan

Responden sebagian besar melakukan penanaman diatas lahan sewa, yaitu

sejumlah 63.33%. Persentase terkecil status lahan penanaman responden terbagi

rata dalam tiga kategori, yakni garapan, bagi hasil, dan lainnya sejumlah 6.67%

untuk masing-masing kategori. Status lahan lainnya yang digunakan petani mitra

responden adalah sewa dan gadai. Responden melakukan penanaman diatas lahan

yang dia sewa dan yang dia gadai atau dia terima gadai dari orang lain. Masa

penggunaan lahan gadai tersebut akan selesai apabila responden tidak dapat

membayar kembali lahannya atau jika penggadai sudah membayar kembali lahan

gadainya dengan jumlah uang yang sudah disepakati sebulumnya. Persentase

status lahan penanaman responden dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Lahan

Status Lahan Jumlah Responden (Orang) (%)

Milik Sendiri 5 16.67

Sewa 19 63.33

Garapan 2 6.67

Bagi Hasil 2 6.67

Lainnya 2 6,67

Jumlah 30 100.00 Sumber: Data primer (diolah) 2012

Page 60: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

47

5.3.6. Luas Lahan

Luas lahan penanaman responden yang diwawancarai berbeda-beda. Luas

lahan penanaman komoditas yang dimitrakan dengan perusahaan berkisar antara

0.06–3 Ha. Luas lahan penanaman komoditas tersebut sebagian besar adalah 0.1–

0.5 Ha, yaitu sejumlah 87%, sedangkan luas penanaman sebagian kecilnya adalah

< 0.01, yaitu sejumlah 3%. Persentase luas lahan penanam responden atas

komoditas yang dimitrakan dengan PT. Saung Mirwan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan Komoditas yang

Dimitrakan

Luas Lahan (ha) Jumlah Responden (Orang) (%)

< 0.1 1 3

0.1–0.5 26 87

> 0.5 3 10

Jumlah 30 100 Sumber: Data primer (diolah) 2012

5.4. Karakteristik Informan

Karakteristik informan diperoleh dari hasil wawancara dengan lima orang

staf PT. Saung Mirwan. Wawancara pada informan dilakukan guna mendapat

pengetahuan tentang kondisi perusahaan. Wawancara juga bertujuan untuk

mengetahui persepsi tentang asuransi pertanian dari sisi perusahaan. Staf yang

diwawancara hampir seluruhnya merupakan staf yang melakukan kegiatan

administrasi di kantor perusahaan. Karakteristik informan meliputi jenis kelamin;

pendidikan terakhir; usia; posisi di perusahaan; lama bekerja; pendapatan; dan

jumlah anggota keluarga.

5.4.1. Jenis Kelamin

Staf PT. Saung Mirwan yang diwawancarai sebagai informan 80%

berjenis kelamin pria dan 20% berjenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan staf

Page 61: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

48

administrasi PT. Saung Mirwan lebih banyak berjenis kelamin pria. Hanya satu

orang staf wanita yang diwawancarai sebagai informan.

5.4.2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan menggambarkan kemampuan berpikir dan wawasan

sesorang. Informan yang diwawancarai sebagian besar memiliki tingkat

pendidikan akhir sarjana (S1), yaitu sejumlah 60%. Tingkat pendidikan akhir

informan lainnya adalaha SMA, yaitu sejumlah 40%. Hal ini menunjukan kualitas

sumberdaya manusia PT. Saung Mirwan cukup baik.

5.4.3. Usia

Usia informan yang diwawancarai berkisar antara 30–50 tahun. Informan

dengan rentang usia 30–40 tahun sejumlah 40%, sisanya merupakan informan

dengan rentang usia 41–50 tahun, yaitu sejumlah 60%. Usia termuda dari

informan yang diwawancarai adalah 34 tahun, sedangkan usia tertua dari informan

yang diwawancarai adalah 50 tahun. Hal tersebut menunjukan bahwa staf-staf

PT. Saung Mirwan masih dalam keadaan produktif. Kondisi ini terbilang baik

bagi jalannya suatu perusahaan.

5.4.4. Posisi di Perusahaan

Informan yang diwawancarai menempati posisi yang berbeda-beda di

perusahaan. Posisi informan yang diwawancari ialah manajer personalia; manajer

pengadaan; kepala bagian kemitraan dan produksi, penyuluh pertanian yang

berada dibawah divisi kemitraan; dan staf penjualan. Karyawan yang

diwawancarai dianggap mewakili bidang-bidang yang berhubungan dengan

kepentingan penelitian. Selain itu, karyawan tersebut dapat menjelaskan kondisi

perusahaan, memberikan persepsi dan pendapat tentang asuransi pertanian.

Page 62: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

49

5.4.5. Lama Bekerja

Lama bekerja informan yang diwawancarai sebagian besar > 10 tahun,

yaitu sejumlah 60%. Informan lainnya terdiri dari informan yang memiliki lama

bekerja < 5 tahun sejumlah 20% dan informan yang memiliki lama bekerja 5–10

tahun sejumlah 20%. Pengalaman bekerja terlama adalah 20 tahun, sedangkan

pengalaman bekerja terbaru adalah 3 tahun. Lama bekerja yang dimiliki seorang

karyawan menunjukan loyalitas karyawan tersebut pada perusahaan. Lama masa

bekerja juga menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberikan

kesejahteraan pada karyawannya.

5.4.6. Pendapatan

Pendapatan karyawan merupakan salah satu hal yang dirahasiakan di

sebuah perusahaan, demikian pula di PT. Saung Mirwan. Namun, para informan

yang diwawancarai masih bersedia menyebutkan kisaran pendapatan mereka

setiap bulan. Pendapatan yang diperoleh 60% informan adalah > Rp 3 000 000.

Informan lainnya terdiri dari informan yang memiliki pendapatan Rp 1 000 000–

Rp 1 999 900 sebanyak 20% dan informan yang memiliki pendapatan

Rp 2 000 000–Rp 3 000 000 sebanyak 20% juga.

5.4.7. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga yang dimiliki karyawan PT. Saung Mirwan

adalah 1–4 orang. Informan yang memiliki jumlah anggota keluarga 1 orang

sejumlah 40%, 2 orang sejumlah 20%, dan 4 orang sejumlah 40%. Jumlah

anggota keluarga berhubungan dengan pendapatan, karena tingkat kesejahteraan

karyawan dapat dilihat dari kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

Page 63: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

VI. URGENSI ASURANSI PERTANIAN BAGI PT. SAUNG MIRWAN

DAN MITRA TANINYA

6.1. Urgensi Asuransi Pertanian bagi PT. Saung Mirwan

Risiko usahatani tidak hanya dihadapi oleh petani, tetapi juga dialami oleh

PT. Saung Mirwan sebagai mitranya. Stok utama produk edamame yang masuk

ke perusahaan diperoleh dari petani mitra. Efeknya, risiko yang dihadapi

perusahaan adalah risiko kekurangan supply produk dari petani mitra. Hal ini

berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi order costumer dan

realisasi pengiriman produk. Rekapitulasi order dan kirim produk dapat dilihat

pada Tabel 9.

Tabel 9. Rekapitulasi Order dan Kirim Produk Edamame PT. Saung Mirwan

Tahun 2011

Uraian Jumlah (kg) (%)

Edamame kirim 116 609 63.5

Edameme order

Jumlah permintaan yang belum dipenuhi

183 755

67 146

-

36.5

Sumber: Divisi Pengadaan PT. Saung Mirwan (diolah) 2012

Tabel 9 memperlihatkan jumlah permintaan yang belum dipenuhi

perusahaan, yaitu sebesar 67 146 kg. Ketidakmampuan perusahaan dalam

memenuhi permintaan tersebut disebabkan oleh menurunnya pasokan edamame

dari mitra tani akibat pergeseran perubahan musim dan serangan hama penyakit.

Dalam hal ini, perusahaan akan mendahulukan kelompok costumer industries

yang menerapkan aturan pinalty berupa ganti rugi produk pada kontrak

kerjasamanya, apabila perusahaan tidak dapat memenuhi jumlah produk yang

dipesan. Dampak lain yang mungkin timbul dari ketidaksanggupan perusahaan

dalam memenuhi order produk dari costumers adalah pemberhentian pemesanan

Page 64: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

51

produk kepada perusahaan, baik untuk sementara waktu atau seterusnya, karena

berkurangnya kepercayaan costumers.

Risiko kekurangan produk dari perusahaan sebenarnya tidak lepas dari

risiko yang dihadapi petani. Perusahaan berusaha membantu petani guna stabilnya

supply produk, meski dengan keterbatasan karena perusahaan memiliki risiko

lainnya untuk ditanggung. Zein (2011) memaparkan bantuan yang diberikan

perusahaan kepada petani mitra adalah bantuan pinjaman benih dan bantuan

teknologi. Bantuan pinjaman benih dilakukan dengan cara mengajukan pinjaman

pada awal masa penanaman. Pinjaman tersebut umumnya dibayar petani dengan

memotong penerimaan hasil panen yang diterima dari perusahaan. Apabila, petani

mengalami gagal panen, pembayaran pinjaman dapat ditangguhkan hingga petani

memiliki cukup dana untuk membayarnya. Bantuan teknologi dilakukan dengan

memberi informasi teknik budidaya edamame kepada petani. Usaha lain yang

dilakukan perusahaan untuk menstabilkan supply produk adalah melaksanakan

program tanam. Program tanam dilakukan dengan mengatur waktu tanam pada

mitra tani, sehingga apabila terjadi penurunan jumlah produksi pada satu wilayah

akibat faktor cuaca, seperti kekurangan air, dapat ditanggulangi dengan

mengambil produk dari wilayah lain yang kondisi cuacanya mendukung.

Pelaksanaan program tanam bekerjasama dengan beberapa mitra lain di daerah

Garut dan Lembang.

Risiko lain yang dihadapi perusahaan adalah risiko pengembalian produk

oleh costumers. Hal tersebut umumnya terjadi karena dua hal, yakni karena selisih

timbang produk di perusahaan dengan di costumers dan karena produk rusak.

Pengembalian produk karena rusak memiliki penyebab yang beragam, antara lain

Page 65: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

52

pengemasan yang tidak sempurna; suhu udara yang tidak sesuai saat pengiriman,

sehingga produk layu atau menguning; dan kerusakan saat distribusi. Namun,

pengembalian produk karena rusak jarang terjadi, karena perusahaan telah

melakukan standardisasi produk sebelum dikirim. Pengembalian produk karena

selisih timbang merupakan faktor risiko yang lebih sering dihadapi oleh

perusahaan.

Pengembalian produk karena selisih timbah sejauh ini tidak pernah

melebihi 2% dari total produk yang dikirim. Kerugian karena hal tersebut pun

ditekan seminimal mungkin dengan menetapkan harga penjualan produk yang

meliputi harga beli dari petani, biaya pengemasan, ongkos kirim, dan profit.

Produk edamame yang dikembalikan tidak dapat dipasarkan lagi ke pelanggan

lain, sehingga perusahaan menjualnya ke pengumpul dengan harga yang lebih

murah.

Secara keseluruhan perusahaan telah mencoba untuk mengidentifikasi

setiap risiko yang mungkin terjadi, kemudian mencari alternatif solusi terbaik

untuk mengatasinya. Namun, bukan berarti perusahaan dapat terbebas sama sekali

oleh risiko. Tetap ada beberapa risiko yang pada kapasitasnya tidak dapat diatasi

oleh perusahaan, salah satunya risiko kekurangan supply yang disebabkan risiko

penurunan produksi di petani. Oleh sebab itu, perusahaan sangat mendukung

adanya asuransi pertanian untuk petani edamame, karena upaya tersebut dapat

menjamin ketersediaan bahan baku bagi perusahaan.

6.2. Urgensi Asuransi Pertanian bagi Petani sebagai Mitra Tani PT. Saung

Mirwan

Kegiatan usahatani yang dilakukan oleh petani menghadapi berbagai

macam risiko. Hal ini mengakibatkan kebutuhan terhadap asuransi pertanian

Page 66: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

53

sebagai suatu mekanisme perlindungan usaha atau pembagian risiko menjadi

besar dan penting. Analisis pentingnya asuransi pertanian dilakukan dengan

melihat persepsi responden pada perubahan produktivitas hasil panennya.

Penilaian persepsi dilakukan melalui identifikasi tingkat kepahaman responden

pada faktor penyebab perubahan produktivitas, dampak perubahan produktivitas,

dan upaya adaptasi yang dilakukan akibat perubahan produktivitas tersebut.

Faktor penyebab perubahan produktivitas yang dibahas adalah perubahan

pergeseran musim dan serangan hama penyakit, sedangkan dampak perubahan

produktivitas yang dibahas adalah perubahan jumlah output.

Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh responden mengetahui

perubahan produktivitas, bahkan seluruh responden juga menyatakan pernah

mengalami perubahan produktivitas. Kondisi ini mencerminkan kesadaran

responden akan risiko usahatani yang dihadapinya. Jumlah responden yang

memiliki pengetahuan dan pengalaman pada perubahan produktivitas dapat dilihat

pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Responden yang Memiliki Pengetahuan dan Pengalaman

pada Perubahan Produktivitas Selama Dua Musim Tanam

Persepsi Respon (%)

Pengetahuan pada perubahan produktivitas Tahu 100

Tidak tahu 0

Pengalaman perubahan produktivitas Pernah 100

Tidak pernah 0 Sumber: Data primer (diolah) 2012

Perubahan produktivitas adalah kondisi saat produksi naik atau turun, baik

dalam skala kecil ataupun besar. Perubahan produktivitas yang terjadi pada

sebagian besar responden adalah penurunan produksi, hanya 10% responden yang

mengalami peningkatan produksi. Peningkatan produksi yang terjadi pada

responden antara 20%-60% dari hasil produksi sebelumnya.

Page 67: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

54

Penurunan produksi dalam skala besar biasa dikenal oleh responden

sebagai gagal panen. Gagal panen yang pernah dialami responden antara

75%-96% dari hasil produksi sebelumnya. Adapun rata-rata penurunan produksi

dari keseluruhan responden adalah 50% dari hasil produksi sebelumnya.

Persentase penurunan produksi hasil panen edamame dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Penurunan Produksi (PP) Edamame yang Pernah Dialami

Responden Selama Dua Musim Tanam

Penurunan Produksi Jumlah Responden (Orang) (%)

PP < = 25% 3 11

25% < PP < = 50% 8 30

50% < PP < = 75% 10 37

PP > 75% 6 22

Jumlah 27 100 Sumber: Data primer (diolah) 2012

Tabel 11 memperlihatkan bahwa terdapat 22% responden yang mengalami

gagal panen. Selain itu, sebagian besar responden, yaitu sejumlah 37%,

mengalami penurunan produksi sebesar 50%-74%. Dari Tabel 11 dapat diketahui

pula bahwa penurunan produksi yang cukup besar, yaitu > = 50%, menimpa lebih

dari setengah responden, yaitu 59% responden.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa produktivitas rata-rata

edamame yang ditanam responden pada musim tanam satu adalah 3 420 kg/ha

dengan jumlah penggunaan benih rata-rata sebanyak 50.6 kg/ha. Dari hasil

tersebut diketahui bahwa 1 kg benih edamame yang ditanam hanya mampu

menghasilkan 67.6 kg edamame segar. Produktivitas rata-rata tersebut turun pada

musim tanam dua menjadi 1 710 kg/ha. Tabulasi perhitungan produktivitas rata-

rata edamame yang ditanam responden selama dua musim tanam dapat dilihat

pada Lampiran 3.

Page 68: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

55

Produktivitas rata-rata edamame yang ditanam responden menunjukan

hasil yang belum maksimal. Samsu (2001) menjelaskan kebutuhan benih

edamame per hektar 60 kg–75 kg tergantung dari jarak tanam yang dipergunakan.

Jarak tanam yang dianjurkan adalah 25 cm x 25 cm. Dari 1 kg benih tersebut,

dapat dihasilkan 80 kg–100 kg edamame segar9. Hal ini berarti produktivitas ideal

yang dapat dicapai untuk kacang edamame adalah 4 800 kg/ha–7 500 kg/ha.

Jumlah tersebut masih jauh dari produktivitas yang dihasilkan responden. Kondisi

ini mengindikasikan adanya risiko produksi pada daerah penelitian.

Faktor penyebab perubahan produktivitas yang dirasakan responden

berbeda-beda. Responden mengaku kenaikan produksi umumnya terjadi ketika

perawatan tanaman baik dan cuaca selama musim tanam mendukung, sedangkan

penurunan produksi lebih banyak terjadi karena faktor kondisi alam yang tidak

mendukung selama penanaman, seperti pergeseran perubahan musim dan

serangan hama penyakit.

Faktor penyebab penurunan produktivitas yang dipilih mayoritas

responden adalah pergeseran perubahan musim. Hal itu dinyatakan oleh 85.19%

responden yang diwawancarai. Dari jumlah tersebut, 37.04% adalah gabungan

responden yang memilih perubahan pergeseran musim dan serangan hama

penyakit sebagai faktor penurunan produktivitas.

Pergeseran perubahan musim dan pola tanam merupakan dampak dari

peningkatan kejadian iklim ekstrim yang ditandai dengan perubahan pola curah

hujan. Curah hujan yang rendah pada musim kemarau menyebabkan tanaman

edamame sulit berproduksi, karena kebutuhan air untuk pertumbuhannya yang

9 Hasil wawancara dengan PPL PT. Saung Mirwan, Munawar Supriatna, 28 Maret 2012.

Page 69: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

56

tidak terpenuhi10

. Namun, pola curah hujan yang semakin meningkat pada musim

tanam satu hingga musim tanam dua justru mengakibatkan tanaman edamame

sulit mendapat sinar matahari dan rusak, sehingga terjadi penurunan produksi

edamame, bahkan sejumlah kasus mengalami kegagalan panen.

Perubahan pergeseran musim juga ditandai dengan fluktuasi suhu dan

kelembaban udara yang kian meningkat yang kemudian menstimulasi

pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman11

. Persentase

faktor penyebab penurunan produktivitas yang dialami responden dapat dilihat

pada Tabel 12.

Tabel 12. Faktor Penyebab Penurunan Produktivitas yang Dialami

Responden Selama Dua Musim Tanam

No. Faktor Penyebab Perubahan

Produktivitas

Jumlah Responden

(Orang)

(%)

1. Perubahan pergeseran musim 13 48.15

2. Serangan hama penyakit 2 7.41

3. Perubahan pergeseran musim dan

serangan hama penyakit 10 37.04

4. Kualitas tanah yang kurang baik 2 7.41

Jumlah 27 100.00 Sumber: Data primer (diolah) 2012

Penurunan produktivitas yang terjadi, mendorong responden untuk

melakukan tindakan adaptasi. Tindakan yang mereka ambil merupakan bentuk

penyesuaian pada faktor penyebab perubahan produktivitas yang mereka alami.

Tindakan adaptasi yang dilakukan responden adalah mengganti waktu tanam;

mengganti jenis komoditas yang ditanam; mengganti waktu tanam dan jenis

komoditas yang ditanam; mengganti waktu tanam dan mengajukan kredit

10

Hasil wawancara dengan PPL PT. Saung Mirwan, Ardhita Zulhis P., 14 Juli 2012.

11 Agustin. 2011. Dampak Perubahan Iklim terhadap Serangan OPT Tanaman Perkebunan.

http://agustin.mhs.upnyk.ac.id/2011/11/05/dampak-perubahan-iklim-terhadap-serangan-

organisme-pengganggu-tumbuhan-opt-tanaman-perkebunan/ diakses pada 9 Juli 2012.

Page 70: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

57

pinjaman modal; menambah pupuk; menambah pupuk dan obat; meningkatkan

perawatan tanaman; meninggikan parit saat curah hujan tinggi; dan mengurangi

tanaman pada saat musim hujan untuk menekan jumlah tanaman yang rusak.

Tindakan mengganti waktu tanam dilakukan oleh responden ketika cuaca

dianggap tidak mendukung untuk melakukan penanaman. Salah satunya saat

curah hujan tinggi yang menyebabkan risiko penurunan produksi meningkat,

sehingga responden lebih memilih untuk mengundur waktu tanam edamame.

Tindakan lain yang dilakukan ketika terjadi kondisi cuaca yang tidak mendukung

adalah mengganti jenis komoditas yang ditanam. Komoditas yang umumnya

ditanam responden pada saat sedikit air adalah umbi-umbian, seperti ubi dan talas,

sedangkan komoditas yang biasa ditanam responden saat curah hujan tinggi

adalah caysin.

Tindakan menambah pupuk dan obat umumnya dilakukan saat musim

hujan, termasuk periode tanam setelah musim tanam dua, karena musim hujan

menyebabkan pupuk dan obat yang diberikan ke tanaman tidak bertahan lama

akibat terbawa air hujan. Selain itu, terdapat juga responden yang meningkatkan

perawatan tanaman pada periode tanam setelah musim tanam dua, berupa

penambahan frekuensi penyiangan dan penyulaman tanaman, serta pembersihan

tanaman dari organisme pengganggu saat musim kemarau. Hal tersebut dilakukan

guna meminimalkan risiko penurunan hasil panen.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden,

yaitu sejumlah 37.04% memilih mengganti jenis komoditas yang ditanam sebagai

tindakan adaptasi. Hal ini dianggap paling efektif dalam menekan kerugian akibat

pergeseran perubahan iklim, karena responden masih dapat memanfaatkan lahan

Page 71: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

58

untuk menanam komoditas lain dan menghasilkan sejumlah penerimaan, walau

tidak sebesar penerimaan ketika menanam edamame.

Dari responden yang mengalami penurunan produktivitas, terdapat 10%

responden yang tidak melakukan tindakan adaptasi. Hal tersebut dikarenakan

sikap ketidakpedulian responden pada penurunan produktivitas yang terjadi.

Jumlah responden dari setiap tindakan adaptasi selama dua musim tanam dapat

dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Tindakan Adaptasi Akibat Penurunan Produktivitas yang

Dilakukan Responden Selama Dua Musim Tanam

No. Tindakan Adaptasi Jumlah Responden

(Orang)

(%)

1. Mengganti waktu tanam 1 3.70

2. Mengganti jenis komoditas yang ditanam 10 37.04

3. Mengganti waktu tanam dan jenis

komoditas yang ditanam

1

3.70

4. Mengganti waktu tanam dan mengajukan

kredit pinjaman modal

1 3.70

5. Menambah pupuk 1 3.70

6. Menambah pupuk dan obat 2 7.41

7. Meningkatkan perawatan tanaman 5 18.52

8. Meninggikan parit saat curah hujan tinggi 2 7.41

9. Mengurangi tanaman saat musim hujan 1 3.70

10. Tidak melakukan tindakan adaptasi 3 11.11

Jumlah 27 100.00 Sumber: Data primer (diolah) 2012

Tindakan adaptasi yang dilakukan oleh responden belum mampu

mengurangi risiko pada usahatani edamame. Hal ini terbukti dari banyaknya

responden yang mengalami penurunan produksi, yaitu sebesar 90% responden.

Tindakan adaptasi konvensional saja tidak akan mampu menekan risiko usahatani

secara signifikan. Perlu upaya sistematis dan melembaga untuk mengalihkan

ataupun membagi risiko usahatani yang timbul, terutama akibat perubahan

pergeseran musim.

Page 72: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

BAB VII. MODEL ASURANSI PERTANIAN PUSAT STUDI EKONOMI

DAN KEBIJAKAN PERTANIAN (PSEKP)

7.1. Konsep Asuransi Pertanian PSEKP

Kepedulian pada petani dimulai dari adanya keinginan untuk melindungi

petani yang diwujudkan dalam bentuk berbagai instrumen kebijakan. Salah satu

instrumen yang menggambarkan keberpihakan pada kepentingan petani itu adalah

asuransi pertanian. Skim asuransi pertanian termasuk pada program terapan yang

dibutuhkan petani, karena isinya yang dimaksudkan untuk melindungi petani dari

risiko ketidakpastian dalam berproduksi.

Risiko gagal panen yang berdampak buruk bagi pendapatan rumahtangga

tani sebenarnya bukan hanya menjadi tanggungan petani. Namun, seharusnya

juga menjadi bagian tanggung jawab pemerintah daerah, khususnya untuk daerah-

daerah yang menjadikan pertanian sebagai sektor andalan. Hal ini beralasan,

karena kendali atas pelaksanaan pembangunan ekonomi dipegang oleh pemerintah

daerah. Dengan demikian, sudah semestinya jika cita-cita dari pembangunan yang

dilaksanakan adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat, termasuk petani.

Skim asuransi pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi

practice untuk pengembangan sektor pertanian. Kerjasama antara pemerintah

daerah dengan perusahaan asuransi diperlukan untuk kesuksesan program ini.

Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga pihak yang menjadi bagian dari atribut

kelembagaan skim asuransi. Transformasi koordinasi dari tiga pihak tersebut

membentuk Kelompok kerja Asuransi Pertanian (KAP) yang didesain untuk

menjalankan program asuransi. Pihak-pihak itu adalah :

1. Unsur-unsur pemerintahan (pemerintah daerah), yang antara lain diwakili oleh

dinas pertanian, dinas ketahanan pangan, badan perencanaan pembangunan

Page 73: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

60

daerah, biro hukum, biro keuangan/dinas pendapatan, dinas pekerjaan

umum/perairan, camat, kepala desa, dan lain-lain. Peran penyuluh pertanian

akan sangat signifikan dalam kelompok kerja ini, terutama pada kegiatan yang

terkait dengan teknis pelaksanaan. Program asuransi ini pada dasarnya berada

dibawah tanggung jawab dinas pertanian setempat. Maka, dinas pertanian

disini disebut sebagai pihak tertanggung. Untuk kelancaran pelaksanaan

program asuransi, diharapkan terdapat kesediaan dana yang berasal dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau dapat juga diambil

dari Coorporate Social Responsiblity (CSR) perusahaan. Dana tersebut

dibutuhkan untuk membayar premi asuransi dan operasional kegiatan, walau

tidak harus seluruhnya. Dalam hal ini, pemerintah daerah bertindak sebagai

avalist (penjamin) dalam penyediaan dana untuk pelaksanaan program

asuransi. Kewajiban dari avalist adalah bersedia menanggung risiko

pembayaran premi secara keseluruhan, jika petani macet dalam membayar

premi asuransi. Dengan keterlibatan para stakeholders di daerah, termasuk

kalangan legislatif yang secara formal menyetujui pembiayaan skim asuransi

ini, maka keberpihakan kepada petani akan dapat terwujud. Kedepannya, skim

asuransi pertanian diharapkan dapat menjadi program penguat dalam

pembentukan bank pertanian atau pola badan layanan usaha. Program asuransi

pertanian pun dapat dipertimbangkan sebagai program pembiayaan pertanian

disamping subsidi input pertanian. Pada prinsipnya, semakin banyak petani

yang dilindungi (semakin luas wilayah yang dicakup) dalam asuransi

pertanian, maka semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk membayar premi

asuransi. Disisi lain, perusahaan asuransi umum akan semakin berani

Page 74: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

61

meningkatkan usahanya di sektor pertanian, karena adanya keterlibatan

pemerintah sebagai avalist. Hal ini tentu akan semakin meningkatkan

pertumbuhan usaha di wilayah setempat dalam konteks pembangunan

ekonomi.

2. Perusahaan asuransi, yang pada kegiatan asuransi pertanian sebelumnya

diikuti oleh PT. Bumi Putera Muda (Bumida). Selain perwakilan di KAP,

perusahaan asuransi juga perlu menyiapkan kelompok independen yang akan

melakukan verifikasi jika ada laporan gagal panen. Kelompok verifikasi ini

akan menjadi tanggungjawab pihak asuransi, bukan KAP. Hal ini dikarenakan

peran perusahaan asuransi sebagai pihak penanggung. Selanjutnya, jika gagal

panen dinyatakan sah, maka perusahaan asuransi wajib mengeluarkan

santunan/klaim kepada petani. Nilai klaim atau pertanggungan umumnya telah

ditetapkan dan disepakati sejak awal penandatanganan surat perjanjian

kerjasama asuransi. Apabila tidak terjadi gagal panen, maka petani akan

diberikan natura (balas jasa yang tidak dalam bentuk uang) berupa pelatihan

yang terkait dengan pertanian dan fasilitas studi banding ke daerah lain yang

pertaniannya lebih baik sebagai tambahan referensi bagi petani. Dengan

demikian, perusahaan asuransi juga memiliki peluang ekonomi untuk meraih

profit sebagai sebuah institusi swasta.

3. Petani, direpresentasikan oleh kelompok tani atau gabungan kelompok tani

yang ada diwilayah setempat. Dalam hal ini, petani bertindak sebagai offtaker

(pembeli) dari produk asuransi dan merupakan pelaku utama dalam program

asuransi. Petani diharapkan dapat turut berpartisipasi membayar sejumlah

premi asuransi. Premi tersebut merupakan salah satu kewajiban yang harus

Page 75: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

62

dilaksanakan petani yang dalam istilah asuransi termasuk sebagai anggota

pihak tertanggung. Adanya share pembayaran premi asuransi lah yang

menyebabkan petani disebut sebagai anggota pihak tertanggung. Jika terjadi

gagal panen yang dinyatakan sah, maka petani berhak menerima sejumlah

santunan/klaim dari perusahaan asuransi. Jumlah santunan yang diberikan

didasarkan pada biaya produksi dari komoditas yang diasuransikan. Hal ini

dipilih karena adanya prinsip asuransi umum yang menyatakan tingkat

perhitugan keuntungan hanya sesaat. Santunan yang diberikan diharapkan

dapat membantu petani dalam memperoleh kecukupan modal usahatani untuk

musim berikutnya.

Pembentukan KAP ini idealnya berada di tingkat kabupaten. Jumlah

anggota KAP tidak dibatasi, namun harus mencakup seluruh stakeholders yang

terkait langsung dengan pembangunan pertanian diwilayah tersebut. Kegiatan

selanjutnya dari KAP adalah menyusun tugas pokok dan rincian kegiatan yang

akan dilaksanakan, serta menyusun konsepsi yang mengatur pelaksanaan teknis

asuransi pertanian antara petani dengan perusahaan asuransi dalam konteks bisnis

dan sosial.

Penyusunan konsepsi pelaksanaan teknis asuransi pertanian penting

dilakukan oleh KAP di setiap daerah, karena adanya perbedaan budaya,

kehidupan sosial kemasyarakatan, serta kondisi pertanian pada masing-masing

wilayah. Adapun materi penyusunan konsepsi pelaksanaan teknis dapat mengacu

pada pedoman umum pelaksanaan sistem asuransi yang telah dirumuskan oleh

Tim PSEKP pada tahapan kegiatan pilot project asuransi pertanian.

Page 76: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

63

Pada tahap lebih lanjut, diharapkan adanya deklarasi kesepahaman dalam

bentuk Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak-pihak yang terkait

(stakeholders) sebagai pelaksana sistem asuransi pertanian di masing-masing

wilayah. Pernyataan kerjasama antara KAP dengan perusahaan asuransi dijelaskan

lebih rinci pada naskah perjanjian kerjasama yang ada pada Lampiran 1.

Namun, dibalik segala upaya untuk mengimplementasikan sistem asuransi

pertanian terdapat kendala payung hukum, yaitu belum adanya ketentuan

perundangan yang jelas terkait dengan aturan dan pelaksanaan asuransi pertanian

di Indonesia. Kondisi ini membuat para peneliti dan stakeholders di daerah

kesulitan untuk mengembangkan program asuransi pertanian. Sebagai contoh,

Bumida sebagai satu-satunya perusahaan asuransi umum yang telah memiliki izin

dari Departemen Keuangan sebagai pelaksana kegiatan asuransi pertanian di

Indonesia merasa berat untuk menerapkan lebih lanjut pilot project asuransi

pertanian belum adanya kepastian dasar hukum.

Contoh lainnya adalah kegiatan uji coba sistem asuransi untuk komoditas

sapi potong di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali yang hanya dapat berjalan

selama satu tahun, kemudian berhenti dan tidak diperpanjang lagi. Pemda

kabupaten sebenarnya saat itu berkeinginan untuk memberikan subsidi premi

asuransi, tapi tidak memperoleh izin dari provinsi dan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) karena adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)

No. 13 yang menyebutkan “tidak boleh memberikan bantuan yang berulang-

ulang”. Perbedaan interpretasi aturan Permendagri, yaitu tidak jelas istilah

berulang tersebut eksplisitnya berapa kali, menjadi hambatan pelaksanaan sistem

asuransi pertanian di Kabupaten Jembrana.

Page 77: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

64

Saat ini, sedang dirancang dan dibahas Rencana Undang-Undang (RUU)

Perlindungan dan Pemberdayaan Petani oleh Kementerian Pertanian bersama

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Payung hukum ini diharapkan dapat segera

diselesaikan agar penyelenggaraan skim asuransi pertanian dapat terwujud.

Tetapi, timbul kekhawatiran bahwa UU tersebut tidak dapat disahkan dalam

waktu dekat, karena harus diikuti dengan penerbitan peraturan pelaksanaannya.

Disisi lain, petani masih terus menghadapi kesulitan karena meningkatnya risiko

peristiwa gagal panen (puso) berupa banjir, kekeringan, dan serangan hama.

Belum padunya perlindungan dalam bentuk skim asuransi berarti petani harus

menanggung sendiri kerugian yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, legal formal yang juga sedang diusulkan adalah Surat

Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri (Menteri Pertanian, Menteri Keuangan,

dan Menteri Dalam Negeri). SKB tersebut diharapkan dapat segera diterbitkan

dan diberlakukan sebagai dasar hukum resmi penyelenggaran asuransi pertanian.

7.2. Materi Asuransi Pertanian PSEKP dan Bumida

Asuransi pertanian berdasarkan kajian PSEKP dan Bumida terdiri dari tiga

aspek, yaitu landasan dasar struktur asuransi pertanian; unsur kunci yang

membentuk suprastruktur skim asuransi pertanian; dan prasyarat esensial untuk

pelaksanaan asuransi. Landasan dasar struktur asuransi pertanian mencakup:

1. Risiko yang ditanggung meliputi gagal panen kategori puso yang disebabkan

oleh:

a. Serangan hama tanaman atau penyakit tanaman, yaitu penggerek batang,

wereng coklat, tikus, tungro, keong mas, dan hama lainnya;

Page 78: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

65

b. Kekeringan tanaman padi sebagai akibat kekurangan air irigasi atau karena

anomali iklim;

c. Banjir.

Risiko yang tidak ditanggung meliputi kerugian yang disebabkan satu dari hal

sebagai berikut:

a. Reaksi nuklir, sentuhan radioaktif, radiasi reaksi inti atom yang langsung

mengakibatkan kegagalan panen tanpa memandang bagaimana dan dimana

terjadinya;

b. Terjadinya peperangan baik dinyatakan maupun tidak atau sebagian

wilayah Indonesia dinyatakan dalam keadaan bahaya atau darurat perang;

c. Terjadinya huru hara mobilisasi massa yang berkaitan dengan gerakan

politik yang langsung mengakibatkan kegagalan panen;

d. Tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintaha Republik Indonesia

terhadap tertanggung dan atau penerima jaminan;

e. Diakibatkan oleh pola tanam dan mekanisme diluar rekomendasi Dinas

Pertanian;

f. Lahan tadah hujan;

g. Lahan yang belum memiliki irigasi permanen;

h. Diakibatkan oleh lahan ditanami varietas yang sama selama lima tahun

(tidak dilakukan giliran varietas selama lima tahun);

i. Varietas di luar rekomendasi Dinas Pertanian;

j. Diakibatkan oleh pemakaian pupuk di luar rekomendasi Dinas Pertanian;

k. Diakibatkan oleh tanam dini dan lambat tanam, yaitu menanam sebelum

atau sesudah waktu-waktu yang direkomendasikan.

Page 79: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

66

2. Asuransi pertanian masuk ke dalam sektor publik, karena terdapat

keterlibatan pemerintah dalam penyusunan legal formal pelaksanaan asuransi

dan pembiayaan premi, serta program asuransi.

3. Pendekatan penerapan sistem asuransi adalah pendekatan individu dengan

menanyakan persepsi dan partisipasi petani pada asuransi pertanian.

4. Partisipasi petani dalam program asuransi pertanian adalah sukarela atau

bukan suatu kewajiban.

Himpunan unsur kunci pembentuk asuransi pertanian mencakup sembilan

hal, yaitu:

1. Petani sasaran merupakan kelompok tani, maka tertanggung merupakan ketua

kelompok tani yang mewakili anggota-anggota kelompoknya.

2. Komoditas yang dijamin adalah padi dari benih unggul, seperti varietas

Ciherang, IR 64, Mikonga, Cigeulis, dan jenis lain yang direkomendasikan

Dinas Pertanian. Proses penanaman dan pemeliharaan harus sesuai dengan

mekanisme Good Agricultural Practice (GAP) yang dianjurkan Dinas

Pertanian, yaitu:

a. Pemupukan berimbang dengan komposisi pupuk organik lebih dominan;

b. Tidak direkomendasikan penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan;

c. Waktu tanam sesuai dengan rekomendasi Dinas Pertanian;

d. Melakukan pergantian pola tanam sesuai rekomendasi Dinas Pertanian;

e. Diberlakukan giliran varian dengan maksimal tanam untuk varietas yang

sama selama lima tahun;

f. Persyaratan teknis lainnya yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian.

Page 80: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

67

3. Cakupan asuransi meliputi biaya produksi berupa biaya benih; biaya

pestisida; biaya tenaga kerja; biaya sewa peralatan, seperti traktor; dan biaya

input lainnya. Risiko pertanggungan meliputi gagal panen kategori puso yang

mencakup luas serangan 90% dengan dampak kerugian 75% dari

produktivitas standar per hektar.

4. Nilai premi yang ditetapkan adalah 3% dari nilai pertanggungan. Perhitungan

premi tersebut berdasarkan tarif premi dikalikan maksimal exposure dan

range premi dari berbagai negara yang berkisar 2%-5%. Premi dibayar

sekaligus (tunggal) dan dibayar selambat-lambatnya 14 hari dihitung dari

tanggal mulai berlakunya pertanggungan. Pembayaran premi dapat dilakukan

dengan cara tunai, cek, bilyet giro, transfer, atau dengan cara lain yang

disepakati antara penanggung dan tertanggung. Apabila jumlah premi

sebagaimana yang dimaksud tidak dibayar sesuai cara dan dalam jangka

waktu yang ditetapkan, pertanggungan batal dengan sendirinya terhitung

mulai tanggal berakhirnya tenggang waktu tersebut. Penanggung dibebaskan

dari semua tanggung jawab sejak tanggal dimaksud, tanpa mengurangi

jaminan pertanggungan yang telah menjadi tanggung jawab penanggung

sebelum tanggal itu, dengan tidak mengurangi kewajiban pihak tertanggung

atas pembayaran premi sebesar 20% dari premi tahunan, kecuali jika

diperjanjikan lain.

5. Jumlah kerugian yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung besarnya

ganti rugi adalah produktivitas per kelompok tani dihitung pada saat panen

dengan dasarnya adalah laporan awal serangan hama dan penyakit, banjir,

Page 81: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

68

atau kekeringan. Batas maksimum limit jaminan yang dapat diberikan

penanggung maksimal sebesar:

a. Limit per hektar adalah Rp ............. per hektar;

b. Limit per kecamatan adalah Rp ............. per kecamatan;

c. Agregat limit selama periode pertanggungan adalah Rp ............... selama

periode pertanggungan.

6. Atribut kelembagaan asuransi pertanian terdiri dari tiga pihak, yaitu

pemerintah daerah, perusahaan asuransi, dan kelompok tani. Transformasi

koordinasi tiga jalur membentuk kelompok kerja asuransi pertanian dapat

dilihat pada Gambar 6.

Sumber: Pasaribu 2009

Gambar 6. Diagram Transformasi Koordinasi Tiga Jalur Kelompok

Kerja (Pokja) Asuransi Pertanian

Kelompok Kerja (Pokja) Asuransi Pertanian (KAP) berkedudukan di

tingkat kabupaten dan dibentuk untuk menangani segala keperluan

penyelenggraan asuransi pertanian. Anggota KAP terdiri dari unsur

pemerintahan, yaitu Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, Biro Hukum, Dinas Pendapatan/Biro

Pemerintah

Daerah

Petani Perusahaan

Asuransi

Perusahaan

Asuransi

(Swasta)

Kelompok

Tani /

Petani

Pemerintah

Daerah

Pokja

Asuransi

Pertanian

Page 82: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

69

Keuangan, Dinas Pekerjaan Umum/Pengairan, Camat, dan Kepala Desa;

pihak asuransi; dan petani atau kelompok tani. Dalam melaksanakan tugasnya

KAP dilengkapi dengan pedoman pelaksanaan sebagai petunjuk teknis dan

operasional kegiatan asuransi pertanian. Pedoman pelaksanaan juga

dilengkapi dengan dokumen kesepahaman untuk memenuhi unsur-unsur

legalitas program asuransi tersebut.

7. Dana untuk pembayaran premi asuransi berasal dari petani dan pemerintah

daerah. Pemerintah daerah mensubsidi biaya premi asuransi sebesar 50%.

Sumber keuangan untuk subsidi tersebut adalah Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) atau dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Dana CSR berasal dari perusahaan yang melakukan kegiatan usahanya di

daerah setempat. Dana CSR merupakan salah satu bentuk tanggung jawab

sosial perusahaan pada masyarakat dan lingkungan dalam rangka

mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kemudian, 50% sisa premi

dibayar oleh petani.

8. Pertanggungan asuransi sesuai dengan yang dicantumkan dalam deklarasi

pertanggungan dan premi sudah dibayar lunas sesuai ketentuan sejak tanggal

diterimanya premi oleh penanggung dari tertanggung dan sampai dengan

tanggal berakhirnya masa periode polis. Jangka waktu pertanggungan

maksimal satu tahun. Kegiatan penjaminan ulang untuk musim selanjutnya

dapat disepakati kembali melalui proses pengajuan permohonan

pertanggungan risiko. Pertanggungan asuransi terhadap tertanggung akan

berakhir dengan sendirinya, jika:

a. Limit ganti rugi sudah mencapai maksimal ketentuan limit per hektar;

Page 83: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

70

b. Limit ganti rugi sudah mencapai maksimal sesuai ketentuan limit per

kecamatan;

c. Limit ganti rugi sudah mencapai maksimal sesuai ketentuan limit per tahun

selama periode pertanggungan.

9. Para petani atau kelompok tani dapat berkomunikasi dengan pihak-pihak

yang terkait dalam pelaksanaan sistem asuransi melalui penyuluh pertanian

ataupun forum yang diselenggrakan oleh KAP.

Prasyarat pelaksanaan sistem asuransi pertanian adalah:

1. Ketersediaan data dan informsi yang memadai mengenai:

a. Luas tanam, luas panen, produktivitas, dan produksi padi di wilayah

setempat;

b. Cash flow usahatani padi rata-rata petani di wilayah setempat;

c. Jenis risiko dan kerugian (kehilangan hasil) usahatani padi lima tahun

terakhir.

2. Ketersediaan personal yang terlatih, dalam hal ini adalah KAP sebagai tim

pelaksana sistem asuransi pertanian yang terdiri dari berbagai instansi, serta

penyuluh pertanian sebagai pendamping petani di lapang yang berasal dari

Dinas Pertanian setempat.

3. Pemantauan dan evaluasi keragaan asuransi pertanian dilakukan oleh KAP.

Selain itu, pihak asuransi juga mempunyai tim independen yang akan

melakukan verifikasi jika ada laporan tentang tanaman yang gagal panen.

4. Berbagai informasi teknologi dan gagasan untuk kemajuan ataupun

penyempurnaan sistem asuransi pertanian disampaikan melalui KAP untuk

kemudian dilanjutkan ke petani lewat penyuluh ataupun forum diskusi.

Page 84: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

71

7.3. Kelebihan dan Kekurangan Konsep Asuransi Pertanian PSEKP

Sebagai sebuah instansi yang memiliki kapaisitas dalam studi pertanian,

PSEKP telah berhasil membuat konsep umum dari asuransi pertanian, sekaligus

pedoman pelaksanaannya. Hal ini patut dihargai mengingat asuransi pertanian

masih baru dan belum ada penerapannya di Indonesia. Namun demikian, PSEKP

tetap berupaya untuk mengangkat asuransi pertanian sebagai instrumen kebijakan

yang dapat melindungi petani. Hal ini tidaklah berlebihan, karena asuransi

pertanian memang didesain untuk membantu petani dalam memperoleh tambahan

modal ketika terjadi gagal panen.

Konsep asuransi pertanian yang dirancang oleh PSEKP dibantu Bumida

pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan konsep asuransi yang ada di negara lain.

Namun, konsep asuransi tersebut memiliki kelebihan berupa adanya kelompok

kerja khusus yang terdiri dari berbagai stakeholders terkait, yaitu pemerintah lokal

dan unsur pendukungnya, masyarakat tani, pihak swasta. Kelompok kerja itu

merupakan bentuk penyesuaian sistem asuransi dengan kultur budaya masyarakat

Indonesia yang kebanyakan masih menggunakan sistem pertanian tradisional.

Dengan adanya kelompok kerja, petani atau unsur masyarakat setempat merasa

dilibatkan langsung dalam program asuransi, sehingga dapat termotivasi untuk

membantu kesuksesan program.

Disamping kelebihan tersebut, konsep asuransi pertanian yang dirancang

oleh PSEKP juga memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah tidak adanya

batasan yang jelas mengenai jumlah anggota dari kelompok kerja asuransi. Hal ini

penting, karena jumlah anggota dapat mempengaruhi kinerja dari kelompok itu

sendiri. Jumlah anggota yang terlalu banyak akan membuat kinerja kelompok

Page 85: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

72

tidak efisien, karena akan menimbulkan berbagai macam pendapat dan berpotensi

memicu perselisihan. Disisi lain, jumlah anggota kelompok yang terlalu sedikit

membuat pendapat dari sejumlah pihak tidak terwakili, sehingga kepentingannya

tidak terakomodir. Oleh karena itu, dibutuhkan kepastian yang jelas mengenai

jumlah anggota dari kelompok kerja. Selain itu, dibutuhkan juga wakil yang

dianggap cakap dan kompeten dari masing-masing pihak terkait agar program

asuransi pertanian dapat berjalan dengan baik.

7.4. Keterlibatan PT. Saung Mirwan sebagai Mitra Kerja Petani

PT. Saung Mirwan sebagai perusahaan yang bermitra dengan petani

mendukung keberadaan asuransi pertanian sebagai instrumen kebijakan yang

melindungi petani. Hal tersebut dibutuhkan demi kelancaran supply produk yang

dibutuhkan perusahaan. Dalam pelaksanaanya, PT. Saung Mirwan bersedia

terlibat dalam program asuransi pertanian.

Bentuk keterlibatan tersebut adalah dengan membantu pemerintah dan

perusahaan asuransi dalam mensosialisasikan asuransi pertanian kepada petani

mitra. PT. Saung Mirwan juga bersedia menjadi quality control petani mitra

dalam melakukan penanaman yang memenuhi ketentuan melalui penyuluh atau

teknisi pertanian yang ditugaskan perusahaan untuk mendampingi petani mitra.

Hal ini penting guna menjaga kualitas dan kuantitas produksi pada hasil yang

ideal. Lebih jauh lagi PT. Saung Mirwan dapat diajak terlibat dalam kelompok

kerja asuransi pertanian, sehingga dapat memahami konsep kerja dari asuransi

pertanian yang dirancang dan menentukan bentuk keterlibatan lainnya. Dengan

demikian, upaya untuk melindungi petani dapat berjalan lebih padu lagi.

Page 86: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

VIII. DAMPAK ASURANSI PERTANIAN PADA PENDAPATAN MITRA

TANI PT. SAUNG MIRWAN

8.1. Perhitungan Pendapatan Mitra Tani Tanpa Asuransi Pertanian

Pengukuran manfaat usahatani edamame pada petani mitra PT. Saung

Mirwan dilakukan dengan menghitung pendapatan petani mitra yang menjadi

responden. Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya.

Usahatani responden dikatakan bermanfaat apabila mendatangkan sejumlah

pendapatan yang cukup untuk biaya hidup petani mitra dan keluarganya.

Penerimaan responden didapat dari perkalian hasil panen responden yang

dijual ke perusahaan dengan harga jual edamame. Harga jual edamame yang

berlaku adalah Rp 6 750/kg, sedangkan rata-rata produktivitas edamame

responden pada musim tanam satu adalah 3 420 kg/ha. Jumlah tersebut

menghasilkan rata-rata penerimaan sebesar Rp 23 085 000.

Biaya usahatani edamame didapat dari perhitungan seluruh biaya yang

dikeluarkan responden untuk usaha edamame, baik sebelum maupun sesudah

berproduksi. Biaya itu meliputi biaya guna lahan, pembelian bibit, pemupukan,

pembelian obat, biaya tenaga kerja, penyusutan alat pertanian, irigasi, dan

transportasi. Rata-rata biaya usahatani edamame yang dikeluarkan responden

adalah sebesar Rp 14 865 899.

Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa pendapatan responden

dari hasil usahatani edamame pada musim tanam satu adalah Rp 8 219 101 per

satu hektar lahan penanaman. Jumlah tersebut relatif cukup untuk membiayai

hidup petani mitra dan keluarganya selama satu periode musim tanam. Hal ini

berarti usahatani edamame yang dilakukan responden pada musim tanam satu

Page 87: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

74

menghasilkan manfaat. Uraian perhitungan pendapatan usahatani edamame dapat

dilihat pada Lampiran 4.

Namun, rata-rata produktivitas pada musim tanam dua ternyata turun 50%

dari rata-rata produktivitas sebelumnya, yaitu 1 710 kg/ha. Rata-rata penerimaan

responden ketika terjadi penurunan hasil panen 50% pada musim tanam dua

adalah sebesar Rp 11 542 500, sedangkan biaya yang dikeluarkan responden

diasumsikan tetap.

Dari keterangan tersebut diketahui bahwa pendapatan rata-rata responden

pada musim tanam dua adalah (Rp 3 323 399). Kondisi ini berarti usahatani

edamame responden pada musim tanam dua tidak menghasilkan manfaat karena

responden tidak memiliki pendapatan untuk biaya hidup dirinya dan keluarga.

Responden terpaksa menggunakan sejumlah modal usahatani edamame untuk

biaya hidup dirinya dan keluarga. Penurunan produksi terjadi karena adanya

faktor-faktor penyebab penurunan produktivitas, seperti perubahan pergeseran

musim dan serangan hama penyakit.

Rata-rata penurunan produksi sebesar 50% pada musim tanam dua

sebenarnya belum dikatakan sebagai gagal panen, karena responden masih

memiliki sejumlah modal untuk kembali menjalankan usahanya. Penurunan

produksi sebesar 75% atau lebih yang dikatakan gagal panen, karena kondisi hasil

panen saat itu tidak dapat menghasilkan penerimaan untuk berproduksi kembali.

Responden menyatakan bahwa intensitas kejadian faktor penyebab

penurunan produksi semakin meningkat beberapa tahun terakhir. Hal tersebut

dibuktikan dengan produktivitas usahatani responden yang tidak dapat mencapai

Page 88: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

75

tingkat produksi ideal. Selain itu, jumlah responden yang mengalami gagal panen

mencapai 22% dari total responden yang mengalami penurunan produksi.

Keadaan pada musim tanam dua memberatkan bagi responden, khusunya

bagi para responden yang mengalami gagal panen, karena responden tidak

memiliki pendapatan yang cukup untuk biaya hidup dirinya dan keluarga, serta

hilangnya sejumlah modal usahatani untuk musim selanjutnya. Dengan demikian

responden harus melakukan sejumlah tindakan adaptasi.

Idealnya tindakan adaptasi yang diambil para petani, termasuk responden,

ketika menghadapi kondisi seperti itu (hilangnya pendapatan dan berkurangnya

modal usaha) dengan cara memanfaat tabungan dari hasil keuntungan di musim-

musim tanam sebelumnya. Namun, kebanyakan para petani tidak memiliki

tabungan untuk antisipasi keadaan darurat seperti itu. Kebanyakan para petani

mengandal pinjaman dari pihak lain sebagai sumber pendanaan usahatani mereka

dan biaya hidup sehari-hari. Tindakan tersebut sebenarnya mempunyai

konsekuensi lanjutan, yaitu munculnya hutang, terlebih jika pinjaman tersebut

berbunga. Hal ini akan menjadi beban baru apabila petani tidak dapat melunasinya

dan berpengaruh pada penurunan tingkat kesejahteraan keluarga petani.

Tindakan adaptasi yang diambil sebagian besar responden umumnya

bukan mengajukan pinjaman, tapi responden tidak menampik bahwa mereka

pernah melakukan peminjaman uang. Para responden berpendapat meminjam

uang, baik dari teman, saudara, ataupun lembaga keuangan, merupakan cara cepat

dan mudah untuk mendapat pendanaan usaha. Namun, disisi lain para responden

juga menyadari risikonya, sehingga mereka menjadikan hal tersebut sebagai

alternatif tindakan adaptasi terakhir.

Page 89: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

76

Tindakan-tindakan adaptasi yang dilakukan responden tetap memerlukan

biaya. Kondisi kurangannya modal usahatani yang terjadi pada responden,

terutama responden yang mengalami gagal panen, membuat tindakan adaptasi

yang dilakukan tidak optimal. Salah satunya karena skala usahatani yang

dilakukan menjadi lebih kecil dari skala usahatani sebelumnya, sehingga

berimpilikasi pada risiko hasil produksi yang tidak maksimal pada musim

selanjutnya. Selain itu, tindakan adaptasi konvensional yang dilakukan responden

belum dapat menjamin kembalinya modal usahatani yang hilang dan

terkumpulnya sejumlah pendapatan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat

berdampak pada kondisi sosial ekonomi, serta psikis petani dan keluarganya.

8.2. Perhitungan Pendapatan Mitra Tani Dengan Asuransi Pertanian

Usahatani merupakan usaha yang tergantung pada kondisi sumberdaya

alam dan cuaca. Hal tersebut menyebabkan mayoritas komoditas pertanian

memiliki periode-periode tertentu yang dapat menghasilkan produksi lebih banyak

dan lebih rendah. Periode-periode tersebut kini sulit untuk diprediksi secara pasti

karena adanya perubahan pergeseran musim dan serangan hama penyakit.

Akibatnya adalah terjadi peningkatan risiko pada usahatani.

Salah satu risiko usahatani yang dirasakan meningkat adalah risiko

perubahan produktivitas. Kondisi ini yang terjadi pada responden. Produktivitas

edamame yang ditanam responden pada musim tanam kedua lebih rendah

daripada musim tanam pertama. Pada musim tanam pertama, rata-rata hasil panen

responden adalah 3 420 kg/ha. Jumlah tersebut menghasilkan rata-rata penerimaan

sebesar Rp 23 085 500. Dengan biaya produksi sebesar Rp 14 865 899, maka

pendapatan responden adalah Rp 8 219 101.

Page 90: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

77

Pada musim tanam kedua, terjadi penurunan rata-rata hasil panen

responden menjadi 1 710 kg/ha. Penurunan produktivitas terbesar terjadi pada

22% responden yang mengalami gagal panen 75%. Rata-rata hasil panen mereka

hanya mencapai 855 kg/ha. Jumlah tersebut menghasilkan rata-rata penerimaan

sebesar Rp 5 771 250. Dengan biaya produksi yang sama, yaitu sebesar

Rp 14 865 899, maka pendapatan responden adalah (Rp 9 094 649). Ketika para

responden tidak mengikuti asuransi pertanian, maka mereka tidak memperoleh

sejumlah santunan untuk modal usahatani pada musim tanam ketiga. Rekapitulasi

pendapatan responden yang mengalami gagal panen 75% saat produktivitas

3 420 kg/ha dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Rekapitulasi Pendapatan Responden yang Mengalami Gagal Panen

75% (Produktivitas 3 420 kg/ha)

Uraian Tanpa Asuransi

TR (Rp) TC (Rp) Pd (Rp)

Musim tanam satu 23 085 500 14 865 899 8 219 101

Musim tanam dua 5 771 250 14 865 899 (9 094 649)Keterangan:

TR = Total penerimaan (Rp)

TC = Total biaya (Rp)

Pd = Pendapatan (Rp)

Sumber: Data Primer (diolah) 2012

Ada 3 responden yang mengalami gagal panen 75% terpaksa berhenti

sementara untuk berproduksi karena tidak pastinya modal. Risiko lanjutan dari

kondisi tersebut adalah hilangnya pendapatan responden yang menjadi sumber

penghidupan untuk dirinya dan keluarga. Kondisi ketidakpastian modal yang

dialami responden akibat risiko perubahan iklim sebenarnya dapat ditanggulangi

jika responden mengikuti program asuransi pertanian sebagai instrumen pembagi

risiko atau perlindungan untuk petani.

Page 91: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

78

Asuransi, termasuk asuransi pertanian, pada dasarnya serupa dengan

tabungan, yaitu sebagai salah satu cara menabung. Pembayaran premi asuransi

yang dilakukan secara berkala, mendorong tertanggung, dalam hal ini responden,

untuk berdisplin mempersiapkan kebutuhan dana jangka panjangnya. Akumulasi

dana selama mengikuti program asuransi akan digunakan untuk membantu

responden menghadapi ketidakpastian modal saat terjadi gagal panen.

Konsep asuransi pertanian untuk tanaman edamame sebenarnya tidak jauh

berbeda dengan konsep asuransi pertanian untuk tanaman lainnya. Namun, biaya

produksi dan harga jual edamame yang tinggi menyebabkan premi asuransi untuk

tanaman edamame lebih tinggi juga dari asuransi tanaman padi.

Premi asuransi edamame adalah 7% dari nilai pertanggungan, yaitu

Rp 5 771 250, atau sebesar Rp 404 000 per musim tanam dengan asumsi seluruh

responden mengikuti asuransi. Jika terdapat subsidi premi dari pemerintah sebesar

50%, maka nilai premi yang harus dibayar oleh petani adalah Rp 202.000. Nilai

premi asuransi edamame akan semakin rendah jika luas areal yang dicakup

semakin besar. Perhitungan besaran premi asuransi edamame dapat dilihat pada

Lampiran 5.

Pembayaran premi asuransi tidak dapat dipungkiri menambah biaya

usahatani. Dengan rata-rata penerimaan yang sama pada musim tanam pertama,

yaitu Rp 23 085 500, maka biaya usahatani yang harus dikeluarkan oleh

responden menjadi Rp 15 067 899. Pendapatan yang diterima responden menjadi

Rp 8 017 601. Namun demikian, hal tersebut merupakan bagian dari upaya

penanggulangan ketidakpastian modal jika terjadi gagal panen.

Page 92: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

79

Pada musim tanam kedua, responden yang mengalami gagal panen dapat

mengajukan klaim ke perusahaan asuransi. Jika klaim tersebut dinyatakan sah,

responden akan memperoleh santunan sebesar Rp 5 771 250, dengan catatan

semua syarat penanaman terpenuhi. Santunan tersebut menambah kebutuhan

modal responden pada musim tanam ketiga menjadi Rp 11 542 500.

Jumlah santunan yang diberikan, membantu responden memperoleh

kepastian modal. Namun, produktivitas edamame responden yang terbilang

rendah sejak musim tanam pertama mempengaruhi besarnya nilai pertanggungan.

Produktivitas ideal 1 kg bibit edamame sebenarnya adalah 80 kg-100 kg edamame

segar12

. Hal ini berarti produksi edamame yang ditanam responden seharusnya

adalah 4 064 kg-5 060 kg. Jumlah tersebut masih kurang dari produktivitas

edamame responden pada musim tanam pertama yang mencapai 3 420 kg/ha.

Jika responden mampu meningkatkan produktivitas edamame hingga

mencapai misalnya 4 500 kg/ha pada musim tanam pertama, maka rata-rata

penerimaan responden akan meningkat menjadi Rp 30 375 000. Dengan biaya

usahatani yang diasumsikan tetap, yaitu sebesar Rp 14 865 899, maka pendapatan

responden adalah Rp 15 509 101.

Pada musim tanam kedua, jika terjadi gagal panen sebesar 75%, maka

rata-rata produktivitas edamame responden menjadi 1 125 kg/ha. Jumlah tersebut

menghasilkan rata-rata penerimaan sebesar Rp 7 593 750. Dengan biaya produksi

yang sama, yaitu Rp 14 865 899, maka pendapatan responden menjadi

(Rp 7 272 149). Rekapitulasi pendapatan responden yang mengalami gagal panen

saat produktivitas 4 500 kg/ha dapat dilihat pada Tabel 15.

12

Hasil wawancara dengan PPL PT. Saung Mirwan, Munawar Supriatna, 28 Maret 2012.

Page 93: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

80

Tabel 15. Rekapitulasi Pendapatan Responden yang Mengalami Gagal Panen

75% (Produktivitas 4 500 kg/ha)

Uraian Dengan Asuransi

TR (Rp) TC (Rp) Pd (Rp)

Musim tanam satu 30 375 000 14 865 899 15 509 101

Musim tanam dua 7 593 750 14 865 899 (7 272 149)Sumber: Data Primer (diolah) 2011

Keikutsertaan responden pada program asuransi dapat membantu

responden mendapatkan kepastian modal. Peningkatan produktivitas yang

diupayakan petani pada musim tanam pertama menyebabkan bertambahnya nilai

premi asuransi. Premi asuransi edamame adalah 7% dari nilai pertanggungan,

yaitu Rp 7 593 750, atau sebesar Rp 532 000 per musim tanam dengan asumsi

seluruh responden asuransi.

Jika terdapat subsidi premi dari pemerintah sebesar 50%, maka nilai premi

yang harus dibayar petani adalah Rp 266 000. Pembayaran premi ini secara

langsung akan menambah biaya usahatani. Dengan rata-rata penerimaan yang

sama pada musim tanam pertama, yaitu Rp 30 375 000, maka biaya usahatani

yang harus dikeluarkan responden menjadi Rp 15 131 899 (penjumlahan biaya

usahatani sebesar Rp 14 865 899 dan premi asuransi sebesar Rp 266 000).

Pendapatan responden menjadi Rp 14 711 101.

Peningkatan biaya usahatani itu sebenarnya diiringi pula oleh peningkatan

nilai pertanggungan. Hal tersebut dikarenakan lebih besarnya nilai premi yang

dibayarkan oleh petani. Dengan demikian, secara tidak langsung nilai yang

ditabung petani untuk jangka panjangnya lebih banyak juga.

Responden yang mengalami gagal panen pada musim tanam kedua akan

mendapat santunan sebesar Rp 7 593 750. Santunan tersebut menambah

kebutuhan modal responden untuk musim tanam ketiga menjadi Rp 15 187 500.

Page 94: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

81

Kondisi ini berarti selain melakukan tindakan adaptasi yang tepat akibat

adanya faktor penurunan produktivitas, responden juga harus berupaya untuk

meningkatkan produktivitas edamame. Dengan demikian santunan yang akan

diberikan ketika terjadi gagal panen diharapkan dapat membantu responden

memperoleh kepastian modal dan berproduksi kembali, serta memperoleh

pendapatan untuk menghidupi dirinya dan keluarga. Kemampuan responden

untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga tersebut kelak akan

berdampak peningkatan kesejahteraan keluarga petani.

Page 95: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

BAB IX. SIMPULAN DAN SARAN

9.1. Simpulan

Penelitian ini menghasilkan tiga simpulan yang diharapkan dapat

menjawab pertanyaan penelitian. Simpulan tersebut adalah :

1. Keberadaan asuransi pertanian sebagai mekanisme pembagian risiko pada

PT. Saung Mirwan dan mitra taninya dianggap penting dan semakin

mendesak. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan risiko usahatani akibat

perubahan pergeseran musim dan serangan hama penyakit. Peningkatan risiko

tersebut menyebabkan penurunan produktivitas edamame yang diproduksi

mitra tani, bahkan pada beberapa kasus mitra tani mengalami kegagalan

panen dan kehabisan modal hingga tidak dapat berproduksi kembali. Hal ini

berdampak pula pada perusahaan sebagai penurunan supply produk, sehingga

permintaan produk dari konsumen tidak dapat terpenuhi.

2. Model asuransi pertanian PSEKP menekankan kerjasama dari tiga pihak yang

menjadi bagian dari atribut kelembagaan skim asuransi. Transformasi

koordinasi dari tiga pihak tersebut membentuk Kelompok kerja Asuransi

Pertanian (KAP). Pihak-pihak itu terdiri dari pemerintah daerah, perusahaan

asuransi, dan petani. Konsep asuransi untuk edamame pada dasarnya tidak

berbeda jauh dengan konsep asuransi pertanian untuk komoditas lainnya,

hanya saja nilai premi untuk edamame akan lebih tinggi daripada tanaman

padi. Hal ini dikarenakan nilai pertanggungan edamame yang lebih besar

daripada tanaman padi. Mekanisme pelaksanaan asuransi dapat disesuaikan

dengan kebutuhan petani mitra, yaitu dengan melibatkan pemerintah,

perusahaan pertanian, dan perusahaan asuransi. PT. Saung Mirwan juga

Page 96: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

83

sangat mendukung adanya asuransi pertanian untuk mitra taninya. Hal ini

guna kelancaran supply produk ke perusahaan dan pengembangan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan dari konsumen yang

semakin meningkat.

3. Asuransi pertanian memiliki dampak yang positif bagi mitra tani. Hal ini

terlihat pada simulasi penerapan asuransi pertanian, dimana semua petani

mitra diasumsikan mengikuti asuransi. Mitra tani yang melakukan

penanaman sesuai dengan ketentuan kemudian mengalami gagal panen dapat

mengajukan klaim asuransi untuk mendapat santunan. Santunan tersebut

dapat digunakan oleh mitra tani sebagai tambahan modal memulai usahatani

kembali pada periode berikutnya, sehingga risiko kehilangan pendapatan

mitra tani dapat diminimalkan.

9.2. Saran

Secara umum, saran dari penelitian ini adalah direkomendasikannya

asuransi pertanian sebagai instrumen pembagian risiko pada usahatani. Secara

khusus, saran yang ingin disampaikan dari penelitian ini adalah :

1. Pemerintah, khususnya Departemen Pertanian, disaranakan untuk segera

mengukuhkan dasar hukum pelaksanaan asuransi pertanian agar intrumen

kebijakan tersebut dapat segera diterapkan. Hal ini penting mengingat adanya

faktor-faktor penyebab penurunan produktivitas, sehingga menimbulkan

risiko pada hasil produksi petani. Selain itu, asuransi pertanian dianggap

penting karena berperan dalam menstabilkan pendapatan petani dengan

menjamin petani tetap berproduksi. Hal ini kemudian akan berimplikasi pada

peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.

Page 97: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

84

2. PT. Saung Mirwan disarankan agar dapat berpartisipasi dalam Kelompok

kerja Asuransi Pertanian (KAP) agar dapat mengetahui konsepsi yang

mengatur teknis pelaksanaan asuransi dan rincian kegiatan asuransi. Dengan

keikutsertaan tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk

mengambil peran sejauh mana dalam pelaksanaan asuransi pertanian.

Harapannya, perusahaan dapat turut membantu pembayaran premi, karena

keberadaan asuransi pertanian pada mitra tani secara tidak langsung akan

berdampak pada kelancaran supply edamame yang dibutuhkan perusahaan.

Dengan demikian asuransi pertanian dapat membawa manfaat bagi tiap pihak.

3. Mitra tani disarankan untuk berpartisipasi dalam kegiatan asuransi pertanian,

mulai dari sosialisasi asuransi pertanian hingga pelaksanaan asuransinya. Hal

ini dikarenakan asuransi pertanian bermanfaat untuk melatih mitra tani

mempersiapkan kebutuhan jangka panjangnya. Selain itu, asuransi pertanian

juga terbukti dapat membantu mitra tani mengatasi masalah kekurangan

modal akibat gagal panen yang menimpanya.

4. Perusahaan asuransi disarankan untuk mengembangkan produk asuransi bagi

sekotr pertanian. Hal ini dikarenakan investasi yang ada pada sektor pertanian

terbilang besar. Selain itu, potensi sektor pertanian masih cukup banyak.

Perusahaan asuransi yang mengembangkan produk asuransi pertanian dapat

menekan risiko kerugiannya karena kebutuhan manusia pada sektor ini yang

tinggi dan keberpihakan pemerintah pada kesejahteraan petani.

Page 98: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

DAFTAR PUSTAKA

Asian Production Organization. 1999. Development and Operation of Agricultural

Insurance Schemes in Asia. Tokyo (JP): Asian Production Organization.

Hartono S. R. 1985. Asuransi dan Hukum Asuransi di Indonesia. Semarang (ID):

Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Semarang Press.

Hasan M. I. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Irsyadi I. 2011. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Teknis Usahatani Kedelai

Edamame Petani Mitra PT. Saung Mirwan. Skripsi. Jurusan Agribisnis.

Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Itturioz R. 2009. Agricultural Insurance. Washington DC (US): World Bank.

Nasution S. 2003. Metodologi Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta (ID): Bumi

Aksara.

Kementerian Pertanian. 2011. Draf Pedoman Umum Asuransi Komoditas

Pertanian. Jakarta (ID): Direktorat Pembiayaan Pertanian.

Kurniawati F. 2011. Dampak Perubahan Iklim terhadap Pendapatan dan Faktor-

Faktor Penentu Adaptasi Petani terhadap Perubahan Iklim: Studi Kasus

di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Skripsi.

Jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nurmanaf A. R., Sumaryanto, S.Wahyuni, E. Ariningsih, Y. Supriyatna. 2007.

Analisis Kelayakan dan Perspektif Pengembangan Asuransi Pertanian

pada Usahatani Padi dan Sapi Potong. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Kementerian Pertanian).

Prakoso D. 2004. Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta (ID): PT. Rineka Cipta.

Pasaribu M. S., I. S. Agung, N. K. Agustin, E. M. Lokollo, H. Tarigan,

Y. Supriyatna. 2010. Laporan Akhir Penelitian : Pengembangan Asuransi

Usahatani Padi untuk Menanggulangi Risiko Kerugian 75% Akibat

Banjir, Kekeringan, dan Hama Penyakit. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Kementerian Pertanian).

Pasaribu M. S., I. S. Agung, N. K. Agustin, E. M. Lokollo, H. Tarigan, J. Hestina,

Y. Supriyatna. 2010. Usulan Penelitian : Pengembangan Asuransi

Usahatani Padi untuk Menanggulangi Risiko Kerugian 75% Akibat

Banjir, Kekeringan, dan Hama Penyakit. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Kementerian Pertanian).

Page 99: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

86

Pasaribu M. S., I. S. Agung, E. Ariningsih, N. K. Agustin, A. Askin. 2009.

Laporan Hasil Penelitian : Pilot Project Sistim Asuransi Untuk Usahatani

Padi. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(Kementerian Pertanian).

PT. Saung Mirwan. 2012. Rekapitulasi Order dan Kirim Produk Edamame Tahun

2011. Bogor (ID): Divisi Pengadaan PT. Saung Mirwan.

Raju S. S., R. Chand. 2008. Agricultural Insurance in India (Problem and

Prospect). New Delhi (IN): National Centre for Agricultural Economics

and Policy Research.

Samsu H. S. 2001. Membangun Agroindustri Bernuansa Ekspor : Edamame

(vegetable soybean). Jember (ID): Graha Ilmu dan Florentina.

Satori D., A. Komariah. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung (ID):

CV. Alfabeta.

Soedjana T. D. 2007. Sistem Usaha Tani Terintregasi Tanaman - Ternak Sebagai

Respon Petani Terhadap Faktor Risiko. Jurnal Litbang Pertanian 26(2).

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Jakarta (ID): Universitas Indonesia Press.

Sumaryanto, A. R. Nurmanaf. 2007. Simpul-Simpul Strategis Pengembangan

Asuransi Petanian untuk Usahatani Padi di Indonesia. Forum Penelitian

Agro Ekonomi 25: 89-103.

Suratiyah K. 2009. Ilmu Usahatani. Depok (ID): Penebar Swadaya.

United Nation. 2007. Developing Index-Based Insurance for Agriculture in

Developing Countries. New York (US): Department of Economic and

Social Affairs.

Zein H. 2011. Peranan Kemitraan terhadap Pengelolaan Risiko Usaha Petani

Kedelai Edamame (Studi Kasus: Petani Edamame di Desa Sukamanah,

Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor). Skripsi. Jurusan

Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Page 100: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

LAMPIRAN

Page 101: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

88

Lampiran 1. Konsep Perjanjian Kerjasama antara Kelompok Kerja

Asuransi Pertanian dengan Perusahaan Asuransi

DRAFT PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA

PT. ASURANSI UMUM .........................

CABANG ...........................

DENGAN

KELOMPOK KERJA ASURANSI PERTANIAN / PEMERINTAH

KABUPATEN .............................

NOMOR: .................................

TENTANG

ASURANSI USAHATANI PADI

Pada hari ini, ......... tanggal .......... bulan ........... tahun .......... . Bertempat di .........

kami yang bertandatangan di bawah ini:

I. (Representatif pihak asuransi): Selaku Kepala Cabang PT. Asuransi ............

berkedudukan di ..........., Jalan ........... No. .... (Kota ......... ) bertindak untuk

dan atas nama PT. ........... izin usaha dalam bidang Asuransi Kerugian pada

Departemen Keuangan Republik Indonesia No. ......... dan selanjutnya dalam

perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. (Representatif dari pihak Pokja/Pemda): Selaku wakil dari Kelompok Kerja

Asuransi Pertanian yang merepresentatifkan Bupati Kabupaten ............., yang

berkedudukan di .......... dengan alamat Jalan ....... No. .... (Kota ........)

bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten ........ berdasarkan

Keputusan Bupati Nomor ......... (SK POKJA), selanjutnya dalam perjanjian

ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Page 102: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

89

Dengan ini menyatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama

dalam asuransi usahatani padi, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk memberikan perlindungan asuransi

kepada para petani padi di Kabupaten .................. yang mengalami gagal panen

atau disebut puso.

Pasal 2

PENGERTIAN

Dalam perjanjian kerjasama ini yang dimaksud dengan:

1. Tertanggung adalah pemilik tanaman padi di Kabupaten .........................

2. Puso adalah keadaan gagal panen yang hanya mampu menghasilkan

maksimal 25% dari total produksi per satuan (sebutkan ......).

3. Risiko adalah suatu kejadian yang tidak dapat dihindari dan muncul secara

tiba-tiba, tidak disengaja dan tidak dikehendaki oleh Tertanggung.

4. Obyek pertanggungan adalah tanaman padi di Kabupaten ........................

5. Bibit unggul adalah bibit yang terseleksi dan mempunyai sifat responsif

terhadap pemupukan, berdaya hasil tinggi, tahan terhadap serangan hama dan

penyakit tertentu dan berumur pendek.

6. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas

bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan antara lain

pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos (humus) berbentuk padat yang telah

mengalami dekomposisi.

7. Pemupukan berimbang adalah upaya penambahan unsur hara makro dan

mikro secara seimbang dengan memperhatikan kaidah-kaidah kesuburan

tanah untuk menghasilkan produksi optimal.

8. Sistem ganti rugi memberi pengertian bahwa pihak Asuransi akan mengganti

biaya usahatani per hektar (bukan estimasi penerimaan produksi per hektar)

jika terjadi gagal panen atau puso (dengan hasil panen maksimal 25% dari

total produksi per satuan) sebagai ganti rugi modal usahatani.

Pasal 3

HARGA PERTANGGUNGAN

Harga atau Nilai Pertanggungan adalah sebesar rata-rata total biaya usahatani

yang dikeluarkan petani dalam usahatani padi di wilayah layanan yang

proporsional dengan luas garapan (per hektar) dan dalam hal ini telah disepakati

bersama kedua belah pihak sebesar Rp 2.500.000,- per musim tanam per hektar.

Page 103: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

90

Pasal 4

LUAS JAMINAN ASURANSI

1. PIHAK PERTAMA akan memberikan santunan kepada Tertanggung

sejumlah Rp 2.500.000,- per hektar per musim bagi lahan pertanaman yang

mengalami gagal panen (puso) karena hanya bisa menghasilkan panen

sebesar maksimal 24% dari total produksi per satuan, terhadap risiko yang

disebabkan secara langsung:

a. Serangan hama wereng, penggerek batang, dan tikus.

b. Kekeringan pada tanaman padi sebagai akibat kekurangan air irigasi atau

karena penyimpangan iklim.

c. Terkena banjir karena penyimpangan iklim atau bencana alam (force

majeur).

2. Batas santunan kerugian yang dapat diberikan oleh PIHAK PERTAMA

kepada PIHAK KEDUA dalam Perjanjian Kerjasama ini sebesar

Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) per kecamatan per musim,

sehingga batas agregat santunan untuk 5 kecamatan sebesar Rp 750.000.000,-

(tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Pasal 5

PENGECUALIAN

Uraian berikut dikecualikan dari skim asuransi usahatani padi, yaitu:

1. Pola tanam dan mekanisme diluar rekomendasi dinas pertanian setempat atau

Departemen Pertanian.

2. Lahan sawah tadah hujan.

3. Lahan irigasi sederhana.

4. Lahan ditanami varietas yang sama selama 5 tahun (tidak dilakukan pergiliran

varietas selama 5 tahun berturut-turut).

5. Varietas diluar rekomendasi dinas pertanian setempat atau Departemen

Pertanian.

6. Pemakaian pupuk diluar rekomendasi dinas pertanian setempat atau

Departemen Pertanian.

7. Perlakuan tanam dini atau lambat tanam, sebelum atau sesudah waktu yang

direkomendasikan oleh dinas pertanian setempat atau Departemen Pertanian.

Pasal 6

KRITERIA PADI/LAHAN YANG DIJAMIN

PIHAK PERTAMA akan memberikan santunan kepada Tertanggung yang

memiliki padi/lahan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Padi yang digunakan berasal dari bibit unggul.

2. Lahan dikelola dengan pemberian pupuk organik dan atau pupuk anorganik

yang lengkap dan berimbang.

3. Lahan pertanian tersebut diatas telah dimasukkan dalam daftar lahan yang

diasuransikan sesuai dengan daftar dalam lampiran Surat Permohonan

Page 104: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

91

Perlindungan Asuransi yang sah, dari PIHAK KEDUA yang ditujukan

kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 7

MASA PERTANGGUNGAN

Masa pertanggungan polis asuransi tanaman ini adalah satu tahun atau dua belas

bulan sejak ..................................................

Pasal 8

PEMBAYARAN PREMI

1. Besarnya premi sebesar Rp 60.000,- per hektar per tahun.

2. Pembayaran premi dilakukan dengan sistem pembayaran dimuka secara

tunggal (sekaligus).

Pasal 9

PERMINTAAN PENUTUPAN ASURANSI

PIHAK KEDUA mengajukan surat permintaan penutupan asuransi tanaman

dengan dilengkapi data-data sebagai berikut:

1. Data lahan yang diasuransikan.

2. Nama lengkap petani beserta foto kopi tanda pengenal yang berlaku.

3. Alamat lengkap lokasi lahan/peta lokasi lahan.

4. Luas lahan yang dimiliki yang dibuktikan dengan ...............................

Pasal 10

HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK KEDUA sebagai lembaga yang merepresentasikan Pemerintah

Kabupaten .............................. memiliki kewajiban untuk:

a. Merencanakan (a) pola tanam, (b) penyediaan saprodi (sarana produksi

seperti pupuk, benih, dan pestisida), dan (c) sarana-prasarana pengairan

yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan petani.

b. Mengadakan pembinaan melalui pertemuan atau sosialisasi di lapangan,

pembinaan langsung oleh PPL di lapangan/lokasi/sawah.

c. Memfasilitasi keperluan/kebutuhan petani padi.

d. Menyiapkan dan atau memberikan berbagai subsidi pupuk dan benih.

e. Memberikan informasi tentang keadaan iklim dan antisipasi terhadap

serangan hama/penyakit tanaman.

f. Bersama-sama dengan petani berkewajiban melakukan upaya pencegahan

terhadap bertambahn parahnya atau meluasnya risiko usahatani.

g. Bersama-sama dengan konsultan independen yang ditunjuk PIHAK

PERTAMA melaksanakan berbagai hal terkait dengan keberhasilan

usahatani padi.

2. PIHAK PERTAMA memiliki hak dan kewajiban untuk:

a. Memperoleh informasi dan data yang selengkap-lengkapnya tentang hal-

hal yang berhubungan dengan penutupan asuransi maupun klaim.

Page 105: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

92

b. Melakukan survei lokasi yang berhubungan dengan proses penutupan,

selama penutupan berlangsung dan pada saat klaim asuransi.

c. Bersama-sama dengan Kelompok Kerja Asuransi Pertanian menetapkan

apakah klaim layak dibayar atau tidak.

d. Melakukan pembayaran klaim dalam waktu 30 hari sejak klaim

dinyatakan lengkap dan layak dibayar.

Pasal 11

PROSEDUR DAN PERSYARATAN PENGAJUAN KLAIM

1. PIHAK KEDUA yang dapat diwakili oleh anggota yang ditunjuk (Penyuluh)

memberikan laporan hasil penelusuran tertulis.

2. PIHAK KEDUA mengambil alih tanggungjawab dalam proses tindak

lanjutnya kepada PIHAK PERTAMA.

3. Kejadian gagal panen harus dilaporkan secara lisan kepada PIHAK

PERTAMA dalam waktu 3 x 24 jam yang kemudian diikuti dengan laporan

tertulis dengan disertai data dan informasi sebagai berikut:

a. Nama lengkap petani dan foto kopi tanda pengenal.

b. Alamat lengkap lahan dan peta lokasi.

c. Foto lokasi lahan.

d. Foto kopi bukti kepemilikan lahan petani yang sah.

4. Penentuan kelayakan/liable claim adalah berdasarkan dari hasil

pemeriksaan/pengecekan dan penilaian oleh Konsultan Independen.

Pasal 12

MASA BERLAKU DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJASAMA

1. Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

2. Jika salah satu pihak menghendaki berakhirnya penjanjian ini, maka pihak

tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya sekurang-

kurangnya 1 (satu) bulan sebelum perjanjian ini diakhiri. Untuk hal ini kedua

pihak melepaskan (renuntieren) pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata.

3. Pengakhiran perjanjian kerjasama ini tidak membebaskan hak dan kewajiban

dari masing-masing pihak yang belum diselesaikan sebagai akibat dari

pelaksanaan perjanjian kerjasama ini.

Pasal 13

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini timbul perselisihan atau perbedaan

pendapat, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah

untuk mufakat dengan itikad baik dan tidak merugikan salah satu pihak.

2. Dalam hal tidak tercapainya permufakatan dalam musyawarah maka para

pihak menyerahkan permasalahan tersebut melalui jalur hukum dan untuk itu

memilih kedudukan (domisili) hukum tetap di Kantor Pengadilan Negeri ....

Page 106: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

93

Pasal 14

ATURAN TAMBAHAN

1. Dalam hal berakhirnya perjanjian karena sebab apapun, sebagaimana tersebut

di dalam pasal 8, maka PARA PIHAK tetap harus menyelesaikan

kewajibannya pada pihak lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari

sejak perjanjian kerjasama ini berakhir.

2. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Surat Perjanjian

ini, akan dituangkan lebih lanjut dalam addendum yang ditandatangani dan

disetujui oleh kedua belah pihak, yang akan disatukan dalam Surat Perjanjian

ini sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Pasal 15

PENUTUP

1. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermaterai cukup dan

mempunyai kekuatan hukum yang sama, untuk PIHAK PERTAMA dan

PIHAK KEDUA.

2. Keseluruhan isi Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak

pada tempat, tanggal, dan tahun yang tertera di bawah ini.

Ditandatangani di: ....................................., tgl ......... bln ................ th ...............

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

KELOMPOK KERJA ASURANSI PT. ASURANSI UMUM

PERTANIAN .........................................

Nama............................... Nama.............................

Ketua Kelompok Kerja Kepala Cabang

Page 107: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

94

Lampiran 2. Surat Kontrak Perjanjian Kemitraan PT. Saung Mirwan

PERJANJIAN KEMITRAAN

No ....../ ....../PKJ/ .....

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Munawar

Jabatan : Penyuluh Kemitraan PT. Saung Mirwan

Alamat : Desa Sukagalih, Kp. Pasir Muncang, Megamendung, Bogor

Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Dengan surat perjanjian ini, Pihak Pertama telah Sepakat Kepada Pihak Kedua

untuk menanam komoditas sebagai berikut :

1. Lettuce Head

2. Edamame Fresh

3. Edamame Coral

4. Okura

5. Zuchini

6. Timun Jepang

7. Buncis TW

8. Nasubhi

9. Tomat TW

Pasal 1

Kewajiban Pihak Pertama

Pihak Pertama mempunyai kewajiban kepada Pihak Kedua sebagai berikut:

1. Memprogram semua lahan yang mau dimitrakan

2. Membantu dalam teknis budidaya

3. Membeli semua produk yang dihasilkan oleh Pihak Kedua yang memenuhi

standar kualitas yang ditentukan oleh Pihak Pertama.

Pasal 2

Kewajiban Pihak Kedua

1. Membayar kebutuhan benih sesuai dengan kebutuhan lahan. Untuk

komoditas Lettuce Head harga bibit Rp 110/pohon.

Page 108: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

95

2. Membiayai biaya operasional

3. Menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan

4. Mengikuti petunjuk dari penyuluh lapangan tentang teknis budidaya

5. Mengikuti program tanam dan panen yang telah ditentukan Pihak Pertama

6. Menjual seluruh hasil produksi yang memenuhi standar kualitas yang

ditentukan kepada Pihak Pertama

7. Mengantar sendiri hasil panen apabila lokasi lahan berada pada jarak lebih

dari 20 km dari PT. Saung Mirwan

Pasal 3

Kualitas

Kualitas produk Edamame yang ditentukan sebagai berikut:

1. Umur tanam sudah berumur +/- 64 HST (Hari Setelah Tanam)

2. Warna kulit polong hijau muda

3. Berisi penuh, tidak kopong

4. Sehat tidak terkena jamur serangan hama

5. Isi polong 2-3 biji berpolong

Pasal 4

Harga

Harga pembelian oleh Pihak Pertama:

1. Lettuce Head Rp 4 250 Grade A dan Rp 3 250 Grade B

2. Edamame fresh Rp 6 750/kg

3. Edamame coral Rp 7 500/kg

4. Okura Rp 4 000/kg

5. Zuchini Rp 5 250/kg

Pasal 5

Lain-lain

Berat timbangan yang akan diterima dan dibayar adalah berat barang setelah

dilakukan sortasi oleh bagian packaging atau bagian pembenihan Pihak Pertama.

Pasal 6

Pembayaran

Pembayaran produksi yang dikirim oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama akan

dibayar oleh Pihak Pertama untuk produk Lettuce Head, okura, edamame fresh,

edamame coral, dan zuchini dua minggu setelah hasil panen diterima oleh Pihak

Pertama.

Page 109: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

96

Pasal 7

Domisili Hukum

1. Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat diluar perjanjian kontrak

kerja ini, akan diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.

2. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka kedua belah pihak sepakat

menyelesaikannya melalui kediaman hukum yang umum dan tetap pada

kantor Panitera Pengadilan Negeri Kelas 1 Bogor.

Demikian perjanjian kontrak kerja ini kami buat dan ditandatangani di atas

materai oleh kedua belah pihak dimana masing-masing pihak mempunyai

kekuatan hukum yang sama.

Sukamanah, 2011

Mengetahui,

(Munawar) Manager Kemitraan Pihak II

Pihak I

Page 110: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

97

Lampiran 3. Tabulasi Produktivitas Edamame untuk Dua Musim Tanam

No.

Luas Areal

Tanaman

Damami

(ha)

Produksi

Edamame (kw)

Produktivitas

Edamame (kw/ha) Panen

(%)

Penurunan

Produksi

(%) Triw VI

2011

Triw I

2012

Triw VI

2011

Triw I

2012

1. 0.15 5.0 1.0 33.3 6.7 20.00 -80.00

2. 0.20 8.0 2.5 40.0 12.5 31.25 -68.75

3. 0.20 4.8 2.1 24.0 10.5 43.75 -56.25

4. 0.20 6.0 0.3 30.0 1.5 5.00 -95.00

5. 0.20 9.0 3.6 45.0 18.0 40.00 -60.00

6. 0.20 9.0 3.6 45.0 18.0 40.00 -60.00

7. 0.20 7.2 4.4 36.0 22.0 61.11 -38.89

8. 0.20 5.0 3.0 25.0 15.0 60.00 -40.00

9. 0.20 7.2 4.4 36.0 22.0 61.11 -38.89

10. 0.20 6.0 2.0 30.0 10.0 33.33 -66.67

11. 0.25 5.0 8.0 20.0 32.0 160.00 60.00

12. 0.25 5.0 0.2 20.0 0.8 4.00 -96.00

13. 0.20 5.0 1.2 25.0 6.0 24.00 -76.00

14. 0.20 7.0 3.0 35.0 15.0 42.86 -57.14

15. 0.10 2.7 0.6 27.0 6.0 22.22 -77.78

16. 0.20 10.0 5.0 50.0 25.0 50.00 -50.00

17. 0.20 5.0 6.0 25.0 30.0 120.00 20.00

18. 0.60 10.0 7.50 16.7 12.5 75.00 -25.00

19. 0.70 20.0 8.0 28.6 11.4 40.00 -60.00

20. 0.50 12.0 5.0 24.0 10.0 41.67 -58.33

21. 0.40 17.0 9.0 42.5 22.5 52.94 -47.06

22. 0.15 4.8 2.4 32.0 16.0 50.00 -50.00

23. 0.10 2.0 2.8 20.0 28.0 140.00 40.00

24. 0.10 4.0 3.2 40.0 32.0 80.00 -20.00

25. 0.40 15.0 6.0 37.5 15.0 40.00 -60.00

26. 0.06 4.0 2.0 66.7 33.3 50.00 -50.00

27. 3.00 140.0 70.0 46.7 23.3 50.00 -50.00

28. 0.18 8.0 1.0 44.4 5.6 12.50 -87.50

29. 0.10 6.0 4.5 60.0 45.0 75.00 -25.00

30. 0.40 8.0 2.4 20.0 6.0 30.00 -70.00

Total 10.04 357.7 174.7 1025.3 511.6

Rata-rata 0.33 11.9 5.8 34.2 17.1 51.86 -48.14

Min 0.10 2.0 0.2 16.7 0.8 4.00 -96.00

Max 30.00 160.0 140.0 70.0 66.7 45.00 160.00

Sumber: Data primer (diolah), 2012

Page 111: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

98

Lampiran 4. Perhitungan Pendapatan Usahatani Edamame Selama Dua Musim Tanam

Sumber : Data primer (diolah), 2012

No. Uraian Volume Satuan Harga Satuan Nilai

A. Penerimaan 3420,00

kg 6750,0 23085000,0

B. Biaya Guna Lahan 10000,00

m² 128,0 1280000,0

C. Biaya Produksi

1. Benih 50,6

kg 40333,3 2040865,0

2. Pupuk

- Pupuk Kandang 468,1 kg 340,0 159154,0

- Pupuk Urea 352,6 kg 2100,0 740460,0

- Pupuk TSP 118,0 kg 2820,3 332795,4

- Pupuk KCl 203,2 kg 2979,2 605373,4

- Pupuk Lainnya 264,9 kg 2748,2 727998,2

3. Pestisida

- Curacron 1379,5

cc 180,4 248861,8

- Decis 956,2

cc 179,4 171542,3

- Dithane 1583,7

cc 92,5 146492,3

- Growmore 587,7

gr 65,1 38259,3

- Supergrow 1000,1

cc 75,2 75207,5

- Antracol 976,1

cc 79,3 77404,7

- Lannate 214,1

gr 153,3 32821,5

- Lainnya

81842,7

4. ZPT Athonik 1130,5

cc 71,8 81169,9

5. Tenaga Kerja

- Persiapan Lahan 10.000,0

m² 256,0 2560000,0

- Aplikasi Pupuk Dasar 1 11,0

HOK 28166,7 309833,7

- Penanaman 30,0

HOK 21650,0 649500,0

- Aplikasi pupuk susulan 1 11,0

HOK 26933,3 296266,3

- Penyiangan 24,0

HOK 18983,3 455599,2

- Penyulaman 12,0

HOK 18983,3 227799,6

- Penyemprotan 10,0

HOK 28500,0 285000,0

- Pemanenan 35,0

HOK 24250,0 848750,0

- Pengangkutan 8,0

HOK 29782,6 238260,8

- Tenaga Kerja Bulanan 3,0

Bulan 625000,0 1875000,0

6. Alat-alat pertanian

- Penyusutan cangkul 4,0

Buah 5000,0 20000,0

- Penyusutan handsprayer 3,0

Buah 25000,0 75000,0

- Penyusutan arit 3,0

Buah 5000,0 15000,0

- Penyusutan garik 1,0

Buah 5000,0 5000,0

- Penyusutan panunggal 1,0

Buah 5000,0 5000,0

- Penyusutan lainnya

10040,0 10040,0

7. Biaya Irigasi dan Transportasi

149601,6

D. Total Biaya = (B+C)

14865899,2

E. Biaya Produksi/M² = (C/10.000M²)

1486,6

F. Keuntungan = (A-D)

8219100,8

G. BEP Produksi = (D/6750)

2202,4

H. R/C = (A/D)

1,55

Page 112: ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN … · 2015-09-03 · Judul Proposal : Asuransi Pertanian Sebagai . Sarana . ... KATA PENGANTAR . ... Rekapitulasi Pendapatan Responden

99

Lampiran 5. Perhitungan Besaran Premi Asuransi Edamame

Perhitungan didasarkan atas deskripsi penetapan asuransi menurut bahan seminar

berjudul “Rating and Design” oleh K. Iskandar dalam Pasaribu (2010).

Asumsi dan Perhitungan :

Luas lahan usahatani responden yang akan diasuransikan 10.04 ha.

Nilai total klaim 25% dari produktivitas rata-rata 3 420 kg/ha : 855 kg/ha.

Harga edamame segar Rp 6 750/kg : 855 kg x Rp 6 750 = Rp 5 771 250.

Nilai klaim Rp 5 771 250/ha.

Luas areal gagal panen per musim responden diperkirakan 20% pada areal 10.04

ha, maka total nilai klaim sebesar 2 ha x Rp 5 771 250 = Rp 11 542 500.

Pihak asuransi memerlukan beberapa unsur biaya sebagai berikut :

a. Premi risiko (55%);

b. Biaya klaim (10%);

c. Komisi (20%);

d. Biaya operasional (5%);

e. Biaya kontingensi, keuntungan, kewajiban/pajak, dan lain-lain (10%).

Karena biaya a, b, dan d berhubungan langsung dengan pelaksanaan skim

asuransi, maka dibutuhkan 70% dari total 100% biaya yang tersedia untuk

keperluan langsung skim tersebut. Dengan demikian, biaya total klaim adalah

sebesar 70% x Rp 11 542 500 = Rp 8 079 750.

Dengan mengikuti semua persyaratan pertanaman, termasuk penggunaan

bibit, air irigasi yang cukup, pupuk berimbang, pemeliharaan usahatani yang baik,

maka kejadian gagal panen pada 2 ha diatas diperkirakan hanya memiliki peluang

50%. Oleh karena itu, besarnya premi asuransi menjadi 50% dari biaya

Rp 8 079 750 = Rp 4 039 875 yang kira-kira sama dengan 7% dari total klaim Rp

5 771 250 per ha, yaitu Rp 404 000 /ha/musim. Jika pembayaran premi disubsidi

pemerintah sebesar 50%, maka nilai premi yang harus dibayar petani adalah

Rp 202.000/ha/musim.