Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis
-
Upload
alik-septian -
Category
Documents
-
view
183 -
download
33
description
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS
1. KONSEP DASAR KEHAMILAN
Tujuan perawatan pada masa kehamilan adalah untuk meningkatkan
kesehatan janin selama kehamilan sampai dilahirkan tanpa merusak kesehatan
ibu.
Tiga komponen dasar perawatan prenatal adalah sebagai berikut :
1) Pengkajian resiko kehamilan
2) Meningkatkan kesehatan
3) Intervensi medis dan psikososial
Perawatan kehamilan yang tidak adekuat bisa mengakibatkan berat badan
bayi lahir rendah dan meningkatkan kejadian prematuritas. Ada korelasi
yang kuat antara dua kejadian di atas dengan peningkatan angka mortalitas
bayi.
Kunjungan Prakonsepsi
Idealnya, kunjungan pertama dilakukan selama konsepsi dengan riwayat
kesehatan yang lengkap dan pemeriksaan fisik, misalnya riwayat diabetes
mellitus, penyakit infeksi menular seksual, merokok, alcohol, serta masalah
sosial (kekerasan rumah tangga) yang mungkin berakibat negative pada
kehamilan ibu. Ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dosis 400
mg/hari untuk mengurangi efek resiko defek tabung neural
Kunjungan Prenatal Pertama
Tujuan pemeriksaan ibu pada kunjungan prenatal pertama adalah sebagai
berikut :
1) Untuk memastikan kehamilan
2) Untuk pemeriksaan kesehatan fisik ibu hamil
3) Untuk mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin
4) Untuk mengevaluasi kebutuhan psikososial ibu dan keluarganya
5) Untuk mengkaji kebutuhan konseling dan pembelajarannya.
6) Untuk menyusun rencana perawatan guna meningkatkan kesehatan ibu
dan bayi
2. DEFINISI KEHAMILAN
Pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti
dengan perubahan fisiologis dan psikologis
3. PENGKAJIAN IBU PADA MASA KEHAMILAN
Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetric meliputi hal-hal dibawah ini :
1) Gravid, para – abortus, dan anak hidup (GPAH).
2) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
3) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
4) Jenis anastesi dan kesulitan persalinan
5) Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan perdarahan.
6) Komplikasi pada bayi.
7) Rencana menyusui bayi.
Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran
persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir
(HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus
Neagle, yaitu hari ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan.
Contoh :
“HPHT 30 Agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005. Aturan Neagle lebih
akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan 28
hari, kurang akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada
pembentukan organ seksual janin.
Riwayat Penyakit dan Operasi
Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes mellitus, hipertensi,
dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu,
adanya riwayat infeksi, prosedur operasi, dan trauma pada persalinan
sebelumnya harus didokumentasikan.
Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Usia, ras, dan latar belakang, etnik (berhubungan dengan kelompok
resiko tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel,
talasemia).
2) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi
3) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
4) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan cedera (pelvis dan
pinggang).
5) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberculosis.
6) Riwayat dan perawatan anemia.
7) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
8) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, the dan coklat.
9) Merokok (jumlah batang per hari)
10) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan
resiko terinfeksi toxoplasma.
11) Alergi dan sensitive dengan obat.
12) Pekerjaan yang berhubungan dengan resiko penyakit.
13) Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit
kronis seperti diabetes mellitus dan jantung, infeksi seperti
tuberculosis dan hepatitis.
14) Riwayat kesehatan pasangan.
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi.
Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alcohol akan berpengaruh
pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan
persalinan. Rokok yang digunakan pada ayah akan berpengaruh pada
ibu dan janin. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu
dengan Rh negative dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi
masalah fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan
1) Tanda tanda vital
a. Tekanan darah.
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena
posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil.
Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan
sejajarposisi jantung.
b. Nadi.
Frekuensi nadi normalnya 60 – 90 kali permenit. Takikardi bisa
terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa
selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan
detak jantung, nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c. Pernapasan.
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 – 24 kali per
menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau
penyakit jantung. Ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas
dari suara napas abdominal.
d. Suhu.
Suhu normal selama hamil adalah 26,2 – 37,60 C. peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
2) System Kardiovaskular
a. Bendungan Vena.
Pemeriksaan system kardiovaskular adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises.
Bendungan vena biasanya terjadi pada vulva, tungkai dan rectum.
b. Edema.
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisia darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang
interstisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut
pitting edema. Edema pada wajah memerlukan pemeriksaan lebih
lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
3) System Muskuloskeletal
a. Postur.
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot
punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan.
Berat badab awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk
dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat
badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan
kurang dari 150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan
berat badan lahir rendah. Berat badab sebelum konsepsi lebih dari
90 kg dapat menyebabkan diabetes pada masa kehamilan,
hipertensi pada masa kuhamilan, persalinan section Caesar dan
infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan berat badan
berdasarkan indeks masa tubuh.
c. Pengukuran pelviks.
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen.
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi
fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.
Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk menentukan keakuratannya. Pengukuran metode
Mc. Donal dengan posisi ibu berbaring.
4) System Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.
Pemeriksaan reflex tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi
menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5) System Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan
anemis, jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi,
hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra
berkaitan dengan kuhamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku
berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
6) System Endokrin
Pada trimester kedua kelenjar thyroid membesar, pembesaran yang
berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih
lanjut.
7) System Gastrointestinal
a. Mulut.
Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir
bebas dari ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat
efek peningkatan estrogen yang menyebabkan hyperplasia. Gigi
terawat dengan baik.
b. Usus.
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih
nyaman untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek
progesterone pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.
Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
8) System Urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine
tengah. Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih
dan zat yang ada dalam urine yang menandakan suatu masalah.
a. Protein.
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika ada, hal ini
menandakan adanya kontaminasi secret vagina, penyakit ginjal,
serta hipertensi pada kehamilan.
b. Glukosa.
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urin bisa dikatakan
normal pada ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar
membutuhkan pemeriksaan gula darah.
c. Keton.
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktifitas yang
berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
d. Bakteri.
Penigkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran
kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
9) System Reproduksi
a. Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi putting, dan pengeluaran
kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada
payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
b. Organ reproduksi eksternal.
c. Kulit dan membrane mukosa perineum, vulva, dan anus perlu
diperiksa dari eksorasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut
pada perineum.
d. Organ reproduksi internal.
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan
berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda
Chadwick.
4. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
Tujuan Asuhan Keperawatan
Tujuan asuhan keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
a. Menentukan diagnosis kehamilan dan kunjungan ulang
b. Memonitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan kehamilan.
c. Penyuluhan ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan janin selama kehamilan.
d. Membantu menurunkan keluhan kehamilan.
e. Mengidentifikasi komplikasi.
Diagnosis Keperawatan Ibu Pada Masa Kehamilan
1. Trimester I kemungkinan diagnosis yang ditemukan :
a. Kecemasan
b. Nyeri
c. Gangguan nutrisi
d. Perubahan pola seksual
2. Trimester II kemungkinan diagnose yang ditemukan :
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Gangguan gambaran diri
c. Perubahan proses keluarga
d. Kecemasan
e. Perubahan pola seksual
3. Trimester III kemungkinan diagnose yang ditemukan :
a. Nyeri
b. Perubahan pola napas tidak efektif
c. Perubahan pla tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Perubahan pola seksual
Intervensi Keperawatan
Trimester I
Bergantung pada pengkajian biopsikososial
Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester I adalah sebagai
berikut.
1. Kehamilan didiagnosis dan taksiran persalinan dapat ditentukan.
2. Ibu mendapatkan informasi tentang adaptasi tubuh akibat
perkembangan janin.
3. Factor resiko dapat diidentifikasi.
Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester I adalah sebagai
berikut.
1. Ibu aktif merawat diri
2. Ibu mempersiapkan rencana persalinan
3. Terbina rasa saling percaya
Trimester II
Bergantung masalah yang ada pada ibu
Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester II adalah sebagai
berikut.
1. Memastikan taksiran persalinan
2. Ibu dan keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasinya dan
perkembangan janin selama trimester II.
3. Ibu dapat merawat dirinya sendiri
4. Factor resiko dapat diidentifikasi
5. Ibu waspada dengan bahaya kehamilan
Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester II adalah sebagai
berikut.
1. Informasi kebutuhan persiapan persalinan
2. Kooperatif dan aktif selama trimester II
3. Mempersiapkan rencana persalinan
4. Hubungan saling percaya terbina
Trimester III
Tujuan Perawatan Fisiologis
Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester III adalah sebagai
berikut.
1. Ibu dan keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasi dan
perkembangan janin.
2. Ibu mendapatkan informasi perawatan mandiri secara adekuat.
Tujuan Perawatan Psikologis
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester III adalah sebagai
berikut.
1. Kebutuhan dan kesiapan ibu dengan keluarga teridentifikasi
2. Ibu dan keluarga aktif dalam perawatan trimester III
3. Hubungan saling percaya semakin baik.
Implementasi Keperawatan
Trimester I
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di
trimester I adalah sebagai berikut.
1. Pencegahan infeksi neonatus
2. Penyuluhan tentang nutrisi, aktifitas, kebiasaan tidur, hubungan
seksual, dan pemakaian obat
3. Jadwal kunjungan, sejak konsepsi sampai dengan 28 minggu
kehamilan setiap 4 minggu, 29 – 36 minggu kehamilan setiap 2 atau 3
minggu, 37 minggu kehamilan sampai lahir setiap 1 minggu.
4. Informasi tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan per vaginam
dengan tanda atau tanpa nyeri, pecah ketuban (keluar air dari vagina),
sakit kepala yang berlebihan, gangguan penglihatan, nyeri abdomen,
serta demam
5. Kelas prenatal
6. Rencana melahirkan
Trimester II
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di
trimester I adalah sebagai berikut.
1. Pakaian direkomendasikan yang nyaman, praktis dan longgar
2. Postur dan mekanik tubuh
3. Kebersihan diri : mandi, gosok gigi
4. Aktifitas fisik/latihan yang teratur bisa memperkuat otot, mengurangi
nyeri punggung, dan meningkatkan kesejahteraan ibu
5. Istirahat dan tidur, temukan posisi yang nyaman untuk istirahat tidur.
6. Imunisasi, ibu harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksid (TT) dua
kali selama kehamilan
Trimester III
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di
trimester I adalah sebagai berikut.
1. Dukungan emosional dan social
2. Mengajarkan perawatan diri
3. Persiapan menyusui
4. Kaji ulang tanda bahaya kehamilan
5. Kenali kelahiran premature
6. Persiapan sebelum melahirkan
Evaluasi Keperawatan
Kelanjutan dan evaluasi terhadap efektifitas intervensi keperawatan. Evaluasi
keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, demana
perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan
menilai sejauh mana masalah ibu dapat diatasi. Di samping itu, perawat juga
memberikan umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan yang ditetapkan
belum tercapai sehingga proses keperawatan dapat dimodifikasi.