Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

17
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS 1. KONSEP DASAR KEHAMILAN Tujuan perawatan pada masa kehamilan adalah untuk meningkatkan kesehatan janin selama kehamilan sampai dilahirkan tanpa merusak kesehatan ibu. Tiga komponen dasar perawatan prenatal adalah sebagai berikut : 1) Pengkajian resiko kehamilan 2) Meningkatkan kesehatan 3) Intervensi medis dan psikososial Perawatan kehamilan yang tidak adekuat bisa mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah dan meningkatkan kejadian prematuritas. Ada korelasi yang kuat antara dua kejadian di atas dengan peningkatan angka mortalitas bayi. Kunjungan Prakonsepsi Idealnya, kunjungan pertama dilakukan selama konsepsi dengan riwayat kesehatan yang lengkap dan pemeriksaan fisik, misalnya riwayat diabetes mellitus, penyakit infeksi menular seksual, merokok, alcohol, serta masalah sosial (kekerasan rumah tangga) yang mungkin berakibat negative pada kehamilan ibu. Ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dosis 400 mg/hari untuk mengurangi efek resiko defek tabung neural

description

laporan pendahulan dan laporan kasus persalinan normal

Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS

1. KONSEP DASAR KEHAMILAN

Tujuan perawatan pada masa kehamilan adalah untuk meningkatkan

kesehatan janin selama kehamilan sampai dilahirkan tanpa merusak kesehatan

ibu.

Tiga komponen dasar perawatan prenatal adalah sebagai berikut :

1) Pengkajian resiko kehamilan

2) Meningkatkan kesehatan

3) Intervensi medis dan psikososial

Perawatan kehamilan yang tidak adekuat bisa mengakibatkan berat badan

bayi lahir rendah dan meningkatkan kejadian prematuritas. Ada korelasi

yang kuat antara dua kejadian di atas dengan peningkatan angka mortalitas

bayi.

Kunjungan Prakonsepsi

Idealnya, kunjungan pertama dilakukan selama konsepsi dengan riwayat

kesehatan yang lengkap dan pemeriksaan fisik, misalnya riwayat diabetes

mellitus, penyakit infeksi menular seksual, merokok, alcohol, serta masalah

sosial (kekerasan rumah tangga) yang mungkin berakibat negative pada

kehamilan ibu. Ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dosis 400

mg/hari untuk mengurangi efek resiko defek tabung neural

Kunjungan Prenatal Pertama

Tujuan pemeriksaan ibu pada kunjungan prenatal pertama adalah sebagai

berikut :

1) Untuk memastikan kehamilan

2) Untuk pemeriksaan kesehatan fisik ibu hamil

3) Untuk mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin

4) Untuk mengevaluasi kebutuhan psikososial ibu dan keluarganya

5) Untuk mengkaji kebutuhan konseling dan pembelajarannya.

6) Untuk menyusun rencana perawatan guna meningkatkan kesehatan ibu

dan bayi

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

2. DEFINISI KEHAMILAN

Pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti

dengan perubahan fisiologis dan psikologis

3. PENGKAJIAN IBU PADA MASA KEHAMILAN

Riwayat Obstetri

Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar

perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.

Riwayat obstetric meliputi hal-hal dibawah ini :

1) Gravid, para – abortus, dan anak hidup (GPAH).

2) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi

3) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong

persalinan.

4) Jenis anastesi dan kesulitan persalinan

5) Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan perdarahan.

6) Komplikasi pada bayi.

7) Rencana menyusui bayi.

Riwayat Menstruasi

Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran

persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir

(HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus

Neagle, yaitu hari ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan.

Contoh :

“HPHT 30 Agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005. Aturan Neagle lebih

akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan 28

hari, kurang akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Riwayat Kontrasepsi

Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau

keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat

kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada

pembentukan organ seksual janin.

Riwayat Penyakit dan Operasi

Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes mellitus, hipertensi,

dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu,

adanya riwayat infeksi, prosedur operasi, dan trauma pada persalinan

sebelumnya harus didokumentasikan.

Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Usia, ras, dan latar belakang, etnik (berhubungan dengan kelompok

resiko tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel,

talasemia).

2) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi

3) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.

4) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan cedera (pelvis dan

pinggang).

5) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan

tuberculosis.

6) Riwayat dan perawatan anemia.

7) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).

8) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, the dan coklat.

9) Merokok (jumlah batang per hari)

10) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan

resiko terinfeksi toxoplasma.

11) Alergi dan sensitive dengan obat.

12) Pekerjaan yang berhubungan dengan resiko penyakit.

13) Riwayat keluarga

Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit

kronis seperti diabetes mellitus dan jantung, infeksi seperti

tuberculosis dan hepatitis.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

14) Riwayat kesehatan pasangan.

Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang

berhubungan dengan masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi.

Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alcohol akan berpengaruh

pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan

persalinan. Rokok yang digunakan pada ayah akan berpengaruh pada

ibu dan janin. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu

dengan Rh negative dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat

terjadi.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi

masalah fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan

1) Tanda tanda vital

a. Tekanan darah.

Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena

posisi akan mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil.

Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan

sejajarposisi jantung.

b. Nadi.

Frekuensi nadi normalnya 60 – 90 kali permenit. Takikardi bisa

terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa

selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan

detak jantung, nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi

tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.

c. Pernapasan.

Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 – 24 kali per

menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau

penyakit jantung. Ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas

dari suara napas abdominal.

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

d. Suhu.

Suhu normal selama hamil adalah 26,2 – 37,60 C. peningkatan suhu

menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

2) System Kardiovaskular

a. Bendungan Vena.

Pemeriksaan system kardiovaskular adalah observasi terhadap

bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises.

Bendungan vena biasanya terjadi pada vulva, tungkai dan rectum.

b. Edema.

Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisia darah pada

ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang

interstisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol

menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut

pitting edema. Edema pada wajah memerlukan pemeriksaan lebih

lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.

3) System Muskuloskeletal

a. Postur.

Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama

kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot

punggung dan tungkai.

b. Tinggi dan berat badan.

Berat badab awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk

dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat

badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan

kurang dari 150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan

berat badan lahir rendah. Berat badab sebelum konsepsi lebih dari

90 kg dapat menyebabkan diabetes pada masa kehamilan,

hipertensi pada masa kuhamilan, persalinan section Caesar dan

infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan berat badan

berdasarkan indeks masa tubuh.

c. Pengukuran pelviks.

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan

diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.

d. Abdomen.

Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi

fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.

Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan

dilakukan untuk menentukan keakuratannya. Pengukuran metode

Mc. Donal dengan posisi ibu berbaring.

4) System Neurologi

Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak

memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.

Pemeriksaan reflex tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi

menandakan adanya komplikasi kehamilan.

5) System Integumen

Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan

anemis, jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi,

hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra

berkaitan dengan kuhamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku

berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.

6) System Endokrin

Pada trimester kedua kelenjar thyroid membesar, pembesaran yang

berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih

lanjut.

7) System Gastrointestinal

a. Mulut.

Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir

bebas dari ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat

efek peningkatan estrogen yang menyebabkan hyperplasia. Gigi

terawat dengan baik.

b. Usus.

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih

nyaman untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek

progesterone pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.

Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.

8) System Urinarius

Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine

tengah. Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih

dan zat yang ada dalam urine yang menandakan suatu masalah.

a. Protein.

Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika ada, hal ini

menandakan adanya kontaminasi secret vagina, penyakit ginjal,

serta hipertensi pada kehamilan.

b. Glukosa.

Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urin bisa dikatakan

normal pada ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar

membutuhkan pemeriksaan gula darah.

c. Keton.

Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktifitas yang

berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.

d. Bakteri.

Penigkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran

kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.

9) System Reproduksi

a. Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi putting, dan pengeluaran

kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada

payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

b. Organ reproduksi eksternal.

c. Kulit dan membrane mukosa perineum, vulva, dan anus perlu

diperiksa dari eksorasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut

pada perineum.

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

d. Organ reproduksi internal.

Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan

berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda

Chadwick.

4. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

Tujuan Asuhan Keperawatan

Tujuan asuhan keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

a. Menentukan diagnosis kehamilan dan kunjungan ulang

b. Memonitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan kehamilan.

c. Penyuluhan ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan ibu dan janin selama kehamilan.

d. Membantu menurunkan keluhan kehamilan.

e. Mengidentifikasi komplikasi.

Diagnosis Keperawatan Ibu Pada Masa Kehamilan

1. Trimester I kemungkinan diagnosis yang ditemukan :

a. Kecemasan

b. Nyeri

c. Gangguan nutrisi

d. Perubahan pola seksual

2. Trimester II kemungkinan diagnose yang ditemukan :

a. Gangguan rasa nyaman nyeri

b. Gangguan gambaran diri

c. Perubahan proses keluarga

d. Kecemasan

e. Perubahan pola seksual

3. Trimester III kemungkinan diagnose yang ditemukan :

a. Nyeri

b. Perubahan pola napas tidak efektif

c. Perubahan pla tidur

d. Intoleransi aktifitas

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

e. Perubahan pola seksual

Intervensi Keperawatan

Trimester I

Bergantung pada pengkajian biopsikososial

Tujuan Perawatan Fisiologis

Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester I adalah sebagai

berikut.

1. Kehamilan didiagnosis dan taksiran persalinan dapat ditentukan.

2. Ibu mendapatkan informasi tentang adaptasi tubuh akibat

perkembangan janin.

3. Factor resiko dapat diidentifikasi.

Tujuan Perawatan Psikologis

Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester I adalah sebagai

berikut.

1. Ibu aktif merawat diri

2. Ibu mempersiapkan rencana persalinan

3. Terbina rasa saling percaya

Trimester II

Bergantung masalah yang ada pada ibu

Tujuan Perawatan Fisiologis

Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester II adalah sebagai

berikut.

1. Memastikan taksiran persalinan

2. Ibu dan keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasinya dan

perkembangan janin selama trimester II.

3. Ibu dapat merawat dirinya sendiri

4. Factor resiko dapat diidentifikasi

5. Ibu waspada dengan bahaya kehamilan

Tujuan Perawatan Psikologis

Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester II adalah sebagai

berikut.

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

1. Informasi kebutuhan persiapan persalinan

2. Kooperatif dan aktif selama trimester II

3. Mempersiapkan rencana persalinan

4. Hubungan saling percaya terbina

Trimester III

Tujuan Perawatan Fisiologis

Tujuan perawatan secara fisilogis pada trimester III adalah sebagai

berikut.

1. Ibu dan keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasi dan

perkembangan janin.

2. Ibu mendapatkan informasi perawatan mandiri secara adekuat.

Tujuan Perawatan Psikologis

Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester III adalah sebagai

berikut.

1. Kebutuhan dan kesiapan ibu dengan keluarga teridentifikasi

2. Ibu dan keluarga aktif dalam perawatan trimester III

3. Hubungan saling percaya semakin baik.

Implementasi Keperawatan

Trimester I

Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di

trimester I adalah sebagai berikut.

1. Pencegahan infeksi neonatus

2. Penyuluhan tentang nutrisi, aktifitas, kebiasaan tidur, hubungan

seksual, dan pemakaian obat

3. Jadwal kunjungan, sejak konsepsi sampai dengan 28 minggu

kehamilan setiap 4 minggu, 29 – 36 minggu kehamilan setiap 2 atau 3

minggu, 37 minggu kehamilan sampai lahir setiap 1 minggu.

4. Informasi tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan per vaginam

dengan tanda atau tanpa nyeri, pecah ketuban (keluar air dari vagina),

sakit kepala yang berlebihan, gangguan penglihatan, nyeri abdomen,

serta demam

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis

5. Kelas prenatal

6. Rencana melahirkan

Trimester II

Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di

trimester I adalah sebagai berikut.

1. Pakaian direkomendasikan yang nyaman, praktis dan longgar

2. Postur dan mekanik tubuh

3. Kebersihan diri : mandi, gosok gigi

4. Aktifitas fisik/latihan yang teratur bisa memperkuat otot, mengurangi

nyeri punggung, dan meningkatkan kesejahteraan ibu

5. Istirahat dan tidur, temukan posisi yang nyaman untuk istirahat tidur.

6. Imunisasi, ibu harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksid (TT) dua

kali selama kehamilan

Trimester III

Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di

trimester I adalah sebagai berikut.

1. Dukungan emosional dan social

2. Mengajarkan perawatan diri

3. Persiapan menyusui

4. Kaji ulang tanda bahaya kehamilan

5. Kenali kelahiran premature

6. Persiapan sebelum melahirkan

Evaluasi Keperawatan

Kelanjutan dan evaluasi terhadap efektifitas intervensi keperawatan. Evaluasi

keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, demana

perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan

menilai sejauh mana masalah ibu dapat diatasi. Di samping itu, perawat juga

memberikan umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan yang ditetapkan

belum tercapai sehingga proses keperawatan dapat dimodifikasi.

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis