Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Childbearing.docx

35
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Childbearing DISUSUN OLEH : Bambang handoko Evita yutianti Nevilya Nena havillia Putri purintari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Childbearing.docx

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Childbearing

DISUSUN OLEH : Bambang handokoEvita yutiantiNevilyaNena havilliaPutri purwintariBAB IPENDAHULUANA.LATAR BELAKANGKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruhbagianggota keluarga.Karakteristik keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak, dan adik yang mempunyai tujuan. Perawat perlu mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai konsep keluarga. Sekilas keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik. Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti salah satunya pada tahap perkembangan keluarga childbearing. Periode childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus dikembangkan.Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga dan tumbuh kembang keluarga child bearing.B.TUJUAN PENULISAN1.UmumSetelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu:a. Memahami konsep dasar keluarga.b. Memahami konsep keluarga dalam periodechild-bearing.c. Memahamiasuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembanganchildbearing.2.KhususSetelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu:a. Menjelaskan definisikonsep dasar keluarga dalam periodechild-bearingb. Mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembanganchildbearing

C.METODE PENULISANMetode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode deskriptfidan menggunakan pendekatan teknik studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari teori dan membaca literatur yang berhubungan dengan judul makalah.D.RUANG LINGKUP PENULISANDalam menyusun makalah ini penulis membatasi ruang lingkup penulisannya, yaituasuhankeperawatan keluarga khususnya pada keluaga pada tahapchildbearing. E.SISTEMATIKA PENULISANAdapun sistematika penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:BAB I: Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metodepenulisan,ruang lingkup penulisan, dansistematika penulisan BAB II: Tinjauan teori meliputikonsep dasar keluarga dan konsep dasar keluaga pada tahapchildbearingBAB III:Aplikasi asuhan keperawatan keluarga dengan tahap tumbuh kembangchildbearingBAB IV: Penutup terdiri dari: kesimpulan dan saran

BAB IITINJAUAN TEORIA. KONSEP DASAR KELUARGA

a.Pengertian Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mentalemosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan Logan,1986,dalam Setiawati, 2008 : hal67)Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinterakasi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Magiaya, 1978,dalam Setiawati, 2008: hal 68)Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya. (Bergess, 1962,dalam Setiawati, 2008:hal 13)Menurut kelompok keluarga adalah sekumpulan individu yang tinggal serumah karena adanya hubungan darah, perkawinan ataupun adopsi, yang saling berinteraksi dan mempertahankan kebudayaan.

b.Tipe keluargaKeluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan, maka perawat perlu memahami beberapa tipe keluarga. (Mubarak, dkk,2011, : hal 70 - 71)a. Tradisional NuclearKeluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau kedduanya dapat bekerja diluar rumah.b. Extended FamilyAdalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.c. Reconstituted NuclearPembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan ana- anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.d. Niddle Age/Aging CoupleSuami sebagai pencari uang, istridi rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir.e. Dyadic nuclearSuami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah satu bekerja diluar rumahf. Single Parent Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.g. Dual cariierSuami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anakh. Commuter marriedSuami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.i. Single adultWanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin.j. Three Generation Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumahk. Institusional Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalamm suatu panti-panti.l. CommunalSatu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.m. Group MarriageSatu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam satu kesatuan keluarga dan tiiap individu menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.

c.Struktur keluargaStruktur keluarga terdiri dari beberapamacam, diantaranya: (Friedmann,1989, dalam Mubarak, dkk, 2011 : hal 68 69)a)PatrilinearPatrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayahb)MatrilinearAdalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.c)MatrilokalAdalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istrid)PatrilokalAdalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suamie)Keluarga kawinanAdalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istriAda beberapa ciri-ciri struktur keluarga, yaitu:(friedmann, 1998,dalamMubarak, dkk, 2011: hal 69)

a. TerorganisasiSaling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.b. Ada keterbatasanSetiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.c. Ada perbedaan dan kekhususan Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masingd. Bentuk-bentuk keluargaBAB II: Tinjauan teori meliputikonsep dasar keluarga dan konsep dasar keluaga pada tahapchildbearingBAB III:Aplikasi asuhan keperawatan keluarga dengan tahap tumbuh kembangchildbearingBAB IV: Penutup terdiri dari: kesimpulan dan saran

Keluarga tradisional a). Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dananak. b). Pasanagn inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja. c). Keluarga dengan orang tua tunggal adalah satu orang yang mengepalai keluarga sebagai konsekuensi perceraian. d). Bujangan yang tinggal sendirian. e). Keluarga besar 3 generasi. f). Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.

B. Keluarga non Tradisionala. Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah.b. Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah.c. Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)d. Keluarga gay.e. Keluarga lesbi.f. Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasangan monogami dengan anak-anak yang secara bersama- sama mengunakan fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman yang sama.

a. Keluarga inti (nuclear family)Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dananak-anak.b. Keluarga besar (ekstensed family)Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakn , sepupu, paman, bibi dsb.c. Keluarga berantai(sereal family)Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.d. Keluarga duda / janda (single family)Keluraga yang terjadi karena perceraian atau kematian.e. Keluarga berkomposisiKeluarga yang perkawinannyaberpologami dan hidup secara bersama-sama.f. Keluarga kabitasDua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

B. Fungsi keluargaa. Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.b. Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.c. Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.d. Fungsi perawatan kesehatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.

B.KONSEP DASAR KELUARGA DENGAN TAHAPCHILDBEARINGPerkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di sepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga sebagai komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang keluarga sebagai suatu system. Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka perkembangan keluarga menurut Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan menganalisa perubahan dan perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus kehidupan mereka.1. Tahap-tahap perkembangan keluarga Childbearing(kelahiran anak pertama).Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja. Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas dan fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut. Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun) merupakan tahap perkembangan keluargachildbearing. Kehamilan dan kelahiran bayi pertama dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga, sehingga pasangan harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu. Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

2. Tugas perkembangandengan keluargachildbearingTahap ini dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan.Ada beberapa hal tugas perkembangan keluarga pada fase childbearing yaitu: (Duval,dalam buku Santun Setiawati : 19 dan dalam buku Mubarak, dkk : 87-88)a. Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayib. Membagi peran dan tanggung jawabc. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang menyenangkand. Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearinge. Memfasilitasi role learning anggota kleuargaf. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balitag. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutinh. Beradaptasi pada pola hubunga seksuali. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.

Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985, (Dalam buku ilmu keperawatan komunitas, hal: 87-88) tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah sebagai berikua. Membentuk keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga).b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga .c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besardengan menambahkan peran-peran orang tua, kakek, dan nenek.

3. Fungsi perawat dalam tahapperkembangan keluarga denganchildbearing.Sebagi kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm memberikan asuhan keperawatan keluarga.Fungsi perawat dalam tahap ini adalahmelakukan perawatn dan konsultasi antara lain (Mubarak, dkk : 88):a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,b. Mengenali gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya,c. Imunisasi yang dibutuhkan anak,d. Tumbang anak yangbaik,e. Interaksi keluarga,f. Keluarga berencana, sertag. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.h. 4. Asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga denganchildbearing.Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:A. TahapPengkajianPengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada keluarga. Oleh karena itu, perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup, metode, alat bantu, dan format pengkajian yang digunakan. Data-data yang dikumpulkan antara lain:(Santun setiawan dkk, hal 45)a. Data umumb. Riwayat dan tahapan perkembanganc. Lingkungand. Struktur keluargae. Fungsi keluargaf. Stress dan koping keluargag. Harapan keluargah. Data tambahani. Pemeriksaan fisikDari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi keluarga.

b.Tahap perumusan diagnosakeperawatanDiagnosakeperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung dan pengukuran dengan menunjukan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi sampai dengan masalah yang aktual.(Santun setiawan dkk, hal 48)c.Tahap penyusunan rencana keperawatanApabila masalah kesehatan maupun masalah keperawatan telah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan urutan prioritas masalahnya. Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan atau masalah kesehatan yang telah diidentifikasi. (Mubarak dkk, 2011,hal 106)d.Tahap pelaksanaan keperawatan keluargaPelaksanaan merupakan salah satu dari proses kepearawatan keluarga dimana perawat mendapat kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga dalam mengadakan perbaikan kearah perilaku yang hidup sehat. (Mubarak dkk, 2011,hal 108)e.Tahap evaluasiSesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuai. Sesuai tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakuka dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan ketersediaan keluarga. (Mubarak dkk, 2011,hal 109)

BAB IIIPROSES KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.Y DAN NY.F(PASANGAN CHILDBEARING)A.PENGKAJIAN KELUARGA1.Identitas kepala keluargaNama: Tn. YUmur: 27 tahunAgama: IslamSuku: MelayuPendidikan: S1 ekonomiAlamat: jl. 28 oktober komp. Pemda Gg. Kartika no.33

2.Komposisi keluargaNoNamaL/PUmurHub. keluargaPendidikanStatus kesBB

1Firdah yuaningsihP25 tahunIstriPGSDsehat45 kg

2Riskiya ramadhaniaP1 tahunAnak-sakit12 kg

1. Type keluarga:a.jenis type keluarga: tradisional nuclearb.masalah yang terjadi dengan type keluarga:Ny. F mengatakantidak ada masalah dengan type keluarga2. Suku bangsa:a. Asal suku bangsa: Tn. A dan Ny. F sama-sama bersuku melayub. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:Ny. F mengatakantidak ada budaya yang bertentangan dengan kesehatan3. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: menurut Ny. Fselalu berusaha melaksanakan sholat 5 waktu walaupun dalam keadaan kurang sehat4. Status sosial ekonomi keluarga:a. Anggota keluarga yang mencari nafkah: yang mencari nafkah Tn. Ayang sebagai kepala keluargadan Ny. Yjuga membantu mencari nafkahb. Penghasilan: Rp. 3.000.000 penghasilan Tn. A dan 2.000.000 untuk penghasilan Ny. Yc. Upaya lain:Ny. F mengatakan bahwa Tn. Y dan Ny. F memiliki usahamenyewakan mobild. Harta benda yang dimiliki: mobil, motor, sepeda, dan memiliki perabotan rumah yang lengkae. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:Ny. Fmengatakan kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan yaitu membayar cicilan mobil, berbelanja untuk kebutuhan sehari-hariseperti susu anaknya, berbelanja makanan sehari-hari.f. Aktivitas rekreasi keluarga: klien biasa setiap hari libur berkunjung ke rumah paman. Jika liburan panjang keluarga pergi ke kampong halaman mengunjungi orang tua.5. Riwayat dan tahap perkembangan keluargaa. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga Tn. Y dan Ny. F baru memiliki anak 1, jadi keluarga Tn. A dan Ny. F berada pada tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A sebagai keluarga childbearing yang memiliki anak 1 dan rencana untuk memiliki anak lagi. Menurut Ny. F nanti setelah 3 tahun anaknya, ingin memiliki anak lagi. Namun Ny. F belum pernah bicarakan dengan suaminya. Menurut Ny. F saat ini dia dengan suaminya berusaha untuk membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar. Menurut Ny. F pula bahwa dirinya dan suaminya mau bekerja mencari uang dulu baru merencanakan punya anak lagi.6. Riwayatkesehatankeluargainti:a. riwayat kesehatan keluarga saat ini: anak saya sering mengalami perut kembung, demam, dan sakit perut dan suami saya memiliki penyakit ambienb. riwayat penyakit keturunan: tidak ada penyakit keturunan di keluarga

7. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:NoNamaUmurBBKeadaan kesehatanIminisasi(BCG/polio/DPT/HB/campak)Masalah kesehatanTindakan yang telah dilakukan

1Yusuf zakarillahL60 kgKurang sehatSakit ambienPergi ke dokter

2Firdah yuaningsihP49 kgsehatCampak--

3Riskiya ramadhaniaP12 kgKurang sehatBCG, CampakSering kembung, demam, dan sakit perutPergi ke dokter

8. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan:menurut Ny. F keluarga menggunakan jamkesmas dari kantor Tn. Y9. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:Menurut pengakuan keluarga, anaknya pernah dirawat di rumah sakit karena tipes selama 5 hari. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. Y dan Ny. F tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.10. Pengkajian lingkungan

8. Struktur keluargaa. Pola/cara komunikasi keluarga: Menurut Ny. F dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu, menurut Ny. F dirinya juga cepat akrab dengan keluarga suaminya.b. Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. Y dan Ny. F selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarahc. Struktur peran : Dalam keluarga Ny. F, Tn. Y sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah. Menurutnya di rumah jarang masak karena cuma berdua sehingga sering membeli yang sudah jadi saja.d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat pontianak dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore9. Fungsi keluargaa. Fungsi afektif :Menurut Ny. F belum pernah menemukan masalah. Tn. A dan Ny. F selalu memberikan dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka selalu menumbuhkan sikap saling menghargai.b. Fungsi sosialisasi :1. Kerukunan hidup dalam keluarga :Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi dan hubungan dalam keluarga baik-baik saja.3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : menurut Ny. F yang selalu mengambil keputusan ialah Tn. Y.4. Kegiatan keluarga waktu senggang: kegiatan di waktu senggang keluarga sering jalan-jalan bersama anaknya.5. Partisipasi dalam kegiatan social : membantu dalam kegiatan gotong royong10. Fungsi perawatan kesehatanMenurut Ny. F sebenarnya dalam keluarganya belum mengetahui tentang bagaimana memberikan perlindungan yang terbaik untuk anaknya. Karena kesibukan dari suami istri anak menjadi kurang perhatian. Karena sejauh ini anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pengasuhnya.11. Fungsi reproduksi1. Perencanaan jumlah anak : Menurut Ny. F ingin memiliki anak 2 orang saja yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan2. Akseptor : Ya, yang digunakan alat kontrasepsi yang berbentuk pil12. Fungsi ekonomiUpaya pemenuhan sandang pangan:Ny. F mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. Y dan Ny. F tersebut.13. Stres dan Koping Keluargaa. Stressor jangka pendek:Menurut Ny. F dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor adalah adaptasi dengan adanya memiliki anak.b. Respon keluarga terhadap stressor:Baik, menurut Ny. F dirinya yakin perlakuan dari keluarga suaminya tergantung dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar mengurusi anak.c. Strategi koping:Untuk menghadapi stressor Ny. F lebih banyak belajar pada orang tuanya tentang cara mengurus rumah tangga.14. Keadaan Gizi Keluargaa. Pemenuhan gizi: Pemenuhan gizi keluarga terpenuhi.15. Harapan Keluargaa. terhadap masalah kesehatannya : Keluarga berharap agar tetap sehat.b. Terhadap petugas kesehatan yang ada:Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru dibangunnya.

13.Pemeriksaan fisik

NoVariabelNama Anggota Keluarga

Tn. YNy. FAn. R

1Riwayat penyakit saat ini---

2Keluhan yang dirasakan--Anak sulit makan, anak lebih suka makan snack disbanding makan nasi

3Tanda dan gejalaBerat badan anak turun 1 kg dari berat badan sebelumnya

4Riwayat penyakit sebelumnyaKlien sering memaksakan untuk BABAnak lebih sering demam, perut kembung dan sakitperut

5Tanda-tanda vitalTD = 120/80 mmHgS = 36,5oCRR = 24 x/menitN = 80 x/menitTD = 120/80 mmHgS = 36,5oCRR = 20 x/menitN = 77 x/menitS = 36,5oC

6Sistem kardiovaskulerLetak normal ics 2 dan 3 5dan 6Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6Irama teratur, suara tambahan tidak ada

Letak normal ics 2 dan 3 5dan 6Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6Irama teratur, sura tambahan tidak ada

7Sistem respirasiSaat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.Tidak ada bengkak, lesi (-)Tidak ada penimbunan cairanBunyi nafas vesikulerSaat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.Tidak ada bengkak, lesi (-)Tidak ada penimbunan cairanBunyi nafas vesikulerSaat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.Tidak ada bengkak, lesi (-)Tidak ada penimbunan cairanBunyi nafas vesikuler

8Sistem GI tractSimetris, warna normal, asites (-)Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolanBising usus (+)Organ pada abdomen normalSimetris, warna normal, asites (-)Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolanBising usus (+)Organ pada abdomen normalSimetris, warna normal, asites (-)Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolanBising usus (+)Organ pada abdomen normal

9Sistem musculoskeletalBerfungsi dengan baikReflek patella (+)Berfungsi dengan baikReflek patella (+)Berfungsi dengan baikReflek patella (+)

10Sistem genetalia---

ANALISA DATADataKemungkinan PenyebabMasalah / Diagnosis

DS:s-Keluarga mengatakan tidak tahu penyebab An. R susah untuk makan-Keluarga mengatakan berat badan An. R menurun-Keluarga mengatakan takut hal itu dapat menganggu pertumbuhan dan perkembangan An. R-Keluarga mengatakan An. R hanya menghabiskan nasi porsiDO:-BB An. R turun menjadi 11 kg-Anak tampak rewel beberapa bulan ini-Makan An. R sangat sedikit-Gangguan pemenuhan nutrisi pada An. R keluarga Tn. Y-Gangguan pemenuhan nutrisi pada Tn. Y khususnya An. R b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

DS:-Ny. F mengatakan takut hal ini akan menyebabkan pertumbuhan An. R terganggu-Ny. F mengatakan berat badan An. R turun-Ny. F mengatakan tidak tahu mengapa An. R pada saat sekarang susah untuk makanDO:-BB An. R adalah 11 kg- An.R tampak rewel-Ansietas/cemas tingkat sedang pada An. R keluarga Tn. Y-Ansietas/cemas tingkat sedang pada Tn. Y khususnya Ny. F b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANNoDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional

1Gangguan pemenuhan nutrisi pada keluarga Tn. Y khususnya An. R b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalahKebutuhan nutrisi terpenuhi, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan KH:-Menyebutkan pengertian kebutuhan nutrisi-Menyebutkan penyebab gangguan kebutuhan nutrisi1. Mengenalkan pengetahuan keluarga tentang kebutuhan nutrisi2. Berikan reinformcement(+)3. Diskusikan kepada keluarga pengertian kebutuhan nutrisi

Kebutuhan nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh

DAFTAR PUSTAKA

1. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011.Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.Jakarta: Salemba Medika2. Setiawati, Satun, dkk. 2008.Penutun Praktis Asuhan Keperawatan Keluaraga.Jakarta: Trans