Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia
description
Transcript of Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ”I” DI BPS
NY. SUKAENI , Amd.Keb MUHARTO MALANG
Asuhan Kebidanan ini disusun untuk Memenuhi Tugas
Praktek Klinik Kebidanan III Semester VI
Oleh:
Aulia Yuniarti S
B0B008449
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2011
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Aulia Yuniarti S
Nim : B0B008449
Judul : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ”I” DI BPS
NY. SUKAENI, Amd.Keb MUHARTO MALANG
Malang, Februari 2011
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
( Chatarina Galuh , SST , M.Kes ) (Sukaeni, Amd.Keb )
LEMBAR KONSULTASI
Ditulis Oleh : Aulia Yuniarti S
NIM : B0B008449
Judul : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ”I”
DI BPS NY. SUKAENI, Amd.Keb MUHARTO MALANG
Pembimbing : Chatarina Galuh S, SST, M.Kes
Tanggal Rekomendasi TTD
LEMBAR PENGAMBILAN KASUS
Ditulis Oleh : Aulia Yuniarti S
NIM : B0B008449
Judul : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ”I”
DI BPS NY. SUKAENI, Amd.Keb MUHARTO MALANG
Malang, Februari 2011
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(Chatarina Galuh S, SST , M.Kes ) (Sukaeni, Amd Keb )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. “I” di
BPS Ny. Sukaeni Muharto Malang dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari asuhan kebidanan praktek individu kebidanan ini tidak
dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku Pembina Yayasan
Kendedes Malang.
2. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. Edi Murwani, Amd.Keb, SPd, MMRS selaku Ketua STIKES Kendedes
Malang.
4. Indah Mauludiyah, SST, MPH selaku Ketua Program studi D III
Kebidanan STIKES Kendedes Malang.
5. Sukaeni, Amd Keb selaku Pembimbing Lapangan Kebidanan
6. Chatarina Galuh,SST.M.Kes selaku Pembimbing Akedemik Kebidanan
Kendedes Malang.
7. Orang tua dan semua pihak yang telah banyak membantu baik moril
maupun spiritual sehingga laporan ini terselesaikan.
8. Teman-teman sekalian yang turut membantu penulis dalam
terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah asuhan kebidanan ini
masih banyak kekurangan. Untuk itu mohon saran yang membangun demi
perbaikan penulisan berikutnya dan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Malang, Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
LEMBAR KONSULTASI.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan ..................................................................................... 3
1.3 Manfaat..................................................................................... 3
1.4 Metode Penulisan...................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan............................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kehamilan.................................................................... 5
2.2 Konsep Persalinan.................................................................... 12
2.3 Konsep Nifas............................................................................ 17
2.4 Konsep Bayi Baru Lahir........................................................... 24
2.5 Konsep KB................................................................................ 30
2.6 Konsep Manajemen Kebidanan Varney.................................... 31
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 20-22 Minggu
Janin T/H/I dengan Kehamilan Normal................................... 41
3.2 Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 36-37 Minggu
Janin T/H/I dengan Kehamilan Normal................................... 48
3.3 Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 38 - 39 Minggu
Janin T/H/I dengan Inpartu Kala 1 Fase Aktif......................... 57
3.4 By. Ny “I” usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal........... 74
3.5 Ny. ”I” P1001 Ab000 dengan post partum normal hari ke 7...... 80
3.6 Ny. ”I” P1001 Ab000 dengan akseptor baru KB pil....................... 86
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 92
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................... 94
5.2 Saran ...................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah masa dimulainya dari konsepsi sampai janin lahir
waktu hamil 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid
terakhir, persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uteri (Wiknjosastro, 2005: 125). Masa nifas dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir setelah alat-alat kandungan seperti keadaan
sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin,
2002: 23). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir antara 2500 gram
sampai 4000 gram (Manuaba, 1999: 98). Kontrasepsi adalah upaya untuk
mencegah terjadinya kehamilan (Wiknjosastro, 2005: 905).
Tingginya angka kematian maternal dan neonatal masih menjadi prioritas
agenda pelayanan kesehatan di Indonesia berdasarkan SDKI (Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia) menyebutkan bahwa tahun 2002
kematian ibu saat melahirkan sebesar 307/100.000 KH, kematian bayi baru
lahir sebesar 20/1000 KH. Di Jawa Timur tahun 2004 kematian ibu
79/100.000 KH, (LB KIA Kota/ Kabupaten), Penyebab kematian ibu antara
lain perdarahan (29%), eklampsia (27%), infeksi (5%), komplikasi puerperium
(10%), partus lama (5%), trauma obstetrik (5%), embolik obstetrik (3%),
komplikasi abortus (11%), sedangkan kematian bayi adalah sebanyak (47%),
meninggal pada masa neonatal (usia dibawah 1 bulan) setiap 5 menit terdapat
satu neonatus meninggal, berat badan lahir rendah (29,3%), asfiksia (27%),
tetanus neonatorum (10%), infeksi (5%), masalah pemberian makan (10%),
gangguan hematologik (6%), dan lain-lain (13%) (Anonim, 2007).
Berbagai upaya untuk mengatasi masalah diatas diantaranya dengan
meningkatkan mutu pelayanan yang dimulai dari pemeriksaan kehamilan,
persalinan, perawatan bayi baru lahir, perawatan nifas dan pelayanan
kontraseppsi. Dengan pelayanan yang berkualitas serta berkesinambungan
diharapkan sedapat mungkin bisa mendeteksi adanya komplikasi yyang
membahayakan kesejahteraan ibu maupun janin, sehingga tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Serta mendukung terwujudnya Indonesia Sehat 2010.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk memberikan Asuhan
Komprehensif pada Ny. I di BPS Ny. Sukaeni Muharto Kota Malang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan secara komprehensif mahasiswa
mampu menggunakan pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan
konsep women centered care dan berperspektif gender berdasarkan
evidence based.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan secara komprehensif diharapkan
mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian secara menyeluruh
2. Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah-
masalah berdasarkan data subyektif dan obyektif.
3. Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi.
4. Menentukan kebutuhan segera atas diagnosa yang telah diambil.
5. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani
kasus sesuai dengan diagnosa dan masalah yang ada.
6. Melaksanakan dari rencana yang telah dilakukan.
7. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang asuhan yang
diberikan pada ibu hamil sampai nifas .
1.3.2 Bahan masukan bagi mahasiswa atau pembaca pada umumnya dan
petugas kesehatan pada khususnya dalam memberikan asuhan kepada
ibu hamil sampai nifas.
1.3.3 Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar pelayanan operasional yang telah ditetapkan.
1.4 Metodelogi Penulisan
1.4.1 Wawancara
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada
klien maupun keluarga atau petugas kesehatan.
1.4.2 Observasi
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan tindakan langsung
dan melihat tindakan yang dilakukan untuk pasien.
1.4.3 Studi Kasus
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan tindakan langsung.
1.4.4 Studi Dokumen
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat rekam medik klien yang
meliputi catatan kesehatan dan terapi yang diberikan kepada klien.
1.4.5 Studi Pustaka
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat teori-teori yang
mengacu pada kasus yang relevan.
1.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan asuhan kebidanan ini terbagi dalam bab berikut:
BAB I : Pendahuluan
Berisi latar balakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II : Tinjauan Teori
Berisi konsep yang meliputi pengertian nifas, pembagian masa
nifas, peran dan dukungan bidan dalam masa nifas, adaptasi
psikologi nifas, kebutuhan dasar ibu nifas. Perdarahan post
partum dan proses penting dimasa nifas serta managemen
kebidanan Varney.
BAB III : Tinjauan Kasus
Berisi pengkajian, identifikasi masalah/ diagnosa, antisipasi
masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi dan evaluasi
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 KONSEP KEHAMILAN
2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah pertemuan sel sperma dengan ovum yang
diikuti dengan nidasi atau konsepsi yang diikuti dengan nidasi (Mochtar,
1998).
Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) dihitung
dengan hari pertama haid terakhir (Abdul Bari, 2001).
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus
yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (42
minggu) (Wiknjosastro, 2005).
2.1.2 Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan
masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah
ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii.
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilisasi).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh
rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa
rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan
waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan bagi mudgah
dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005).
2.1.3 Tanda-tanda Kehamilan
2.1.3.1 Tanda-tanda presumtif
1 Amenore (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT)
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan (TP), yang dihitung dengan menggunakan rumus dari
Naegle: TP = (HPHT + 7) dan (bulan HT + 3) (Mochtar, 1998).
2 Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Mual dan muntah biasa terjadi mulai kehamilan 2-8 minggu.
Penyebab mual muntah ini masih belum diketahui tetapi mungkin
karena perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen,
penolakan kehamilan (Salmah, 2001).
3 Mengidam (ingin makanan khusus)
Terjadi peningkatan hormone esterogen dalam tubuh ibu sehingga
terjadi proliferasi jaringan ikat dan vaskularisasi. Hal ini
menyebabkan terjadinya hipersalivasi selain itu ibu menjadi malas
menelan karena emesis (Salmah, 2006).
4 Tidak tahan suatu bau-bauan
5 Pingsan
Hal ini terjadi karena adanya gangguan vasomotor/ hormonal. Bila
tejadi pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada
tungkai. Hal ini akan hilang setelah 16 minggu (Salmah, 2006).
6 Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian
nafsu makan timbul kembali (Salmah, 2006).
7 Lelah (fatigue)
Sulit untuk diterangkan mungkin karena adanya peningkatan
hormone progesterone, esterogen dan HCG (Salmah, 2006).
8 Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh esterogen dan progesterone
yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula
Montgomeri tampak lebih jelas (Wiknjosastro, 2005).
9 Sering miksi
Hal ini terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester
ke II pada umumnya keluhan ini mulai menghilang karena uterus
yang mulai membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
trimester gejala bias timbul karena janin mulai masuk ke ruang
panggul dan menekan kembali kandung kemih(Wiknjosastro, 2005 ).
10 Konstipasi/obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormone steroid (Wiknjosastro, 2005).
11 Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi
dahi dan hidung kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mammae
juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang
berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea
nigra di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (=linea grisea).
Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh hormone kortiko-steroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2005).
12 Epulish
Karena suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada bulan
pertama (Wiknjosastro, 2005).
13 Pemekaran vena-vena (varises)
Selain karena herediter, juga karena dinding otot polos vana melebar,
akibat hormonal. Pembesaran uterus dan akibat travitasi bumi
sehingga menekan vena-vena (Salmah, 2006).
2.1.3.2 Tanda-tanda kemungkinan hamil
1 Tanda Hegar
Terjadi karena SBR (Segmen Bawah Rahim) melunak sehingga
seolah olah serviks terpisah dari rahim (Mochtar, 1998).
2 Tanda Chadwick
Vulva dan vagina akibat hormone esterogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan
vulva menjadi tampak lebih merah, agak kebiruan (livide)
(Wiknjosastro, 2005).
3 Tanda Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut (Wiknjosastro, 2005).
4 Braxton Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk
uerus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi
tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton
Hicks tidak ditemukan (Wiknjosastro, 2005).
5 Teraba Ballotemen
6 Reaksi kehamilan positif
Ada beberapa macam reaksi seperti reaksi Galli Mainini, reaksi
Friedman, reaksi Asheim-Zondek, dan reaksi imunologik.yang telah
sering kita ketahui adalah reaksi imunologik yaitu untuk mengetahui
ada atau tidaknya hormone HCG dalam kencing. Keuntungannya
lebih cepat, akurat dan dengan titer yang rendah reaksi telah positif
(Wiknjosastro, 2005).
2.1.3.3 Tanda pasti hamil (tanda positif)
1 Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa/ diraba, juga bagian-
bagian janin
2 Umumnya dapat dirasakan oleh ibu pada saat usia kehamilan 18
minggu pada primigravida, sedangkan pada multigravida pada
kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2005).
3 Denyut jantung janin:
a. Didengar dengan stetoskop-mooral Laennec (pada usia
kehamilan 18-20 minggu)
b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
c. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
d. Dilihat pada USG
4 Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen(Wiknjosastro, 2005).
2.1.4 Jenis Kehamilan Berdasarkan Usia Kehamilan
No Jenis Usia Kehamilan Berat Janin
1. Abortus Iminens
(hasil konsepsi masih
didalam uterus, dan
tanpa adanya dilatasi
serviks)
< 16 minggu Hasil
konsepsi masih
embrio dan
plasentasi belum
selesai
Hasil konsepsi
masih embrio dan
plasentasi belum
selesai
2. Abortus insipiens
(hasil konsepsi masih
didalam uterus, dan
ada dilatasi serviks)
< 16 minggu Hasil konsepsi
masih embrio dan
plasentasi belum
selesai
3. Abortus Inkompletus
(hasil konsepsi sudah
keluar tapi masih ada
sisa yang tertinggal
< 16 minggu Hasil konsepsi
masih embrio dan
plasentasi belum
selesai
di dalam uterus)
4. Abortus Kompletus
(hasil konsepsi sudah
keluar semua,
perdarahan sedikit,
ostium uteri telah
menutup dan uterus
telah mengecil)
< 16 minggu Hasil konsepsi
masih embrio dan
plasentasi belum
selesai
5. Imaturus
(janin tidak dapat
hidup di luar
kandungan)
16-28 minggu < 1000 gram
6. Prematurus 28-37 minggu 1000-2500 gram
7. Aterm 38- 40 minggu > 2500 gram
8. Postdate > 42 minggu
(Mochtar, 1998)
2.1.5 Score Puji Rohjati
Untuk melakukan screening atau deteksi dini ibu beresiko tinggi
dapat digunakan Score Puji Rohjati. Dimana dengan Score Puji Rohjati ini
kita dapat merencanakan persalinan ibu pada kehamilan sekarang. Ibu
hamil dengan skore 6 atau lebih, dianjurkan bersalin dengan tenaga
kesehatan.
A. Keadaan Ibu Hamil
No Keadaan Ibu HamilTanggal Periksa
Skor
Skor awal ibu hamil 2 2 2 2 2 2 2
1 Hamil pertama terlalu muda/ tua 4
(≤ 16 th atau ≥ 35 th)
2Hamil pertama terlalu lambat (≥
4 th)4
3Anak terkecil 10 tahun atau
lebih4
4 Anak terkecil ≤ 2 th 4
5 Punya anak 4 atau lebih 4
6 Hamil pada umur ≥ 35 th 4
7 Tinggi badan ≤ 145 cm 4
8 Pernah gagal hamil 4
9Pernah melahirkan dengan
tindakan4
10 Pernah Operasi Secar 8
B. Kondisi Ibu Hamil
11 Penyakit pada ibu
a. Kurang darah 4
b. Payah jantung 4
c. Tuberkulosa paru 4
d. Kencing manis 4
e. Malaria 4
f. Penyakit kronis lain 4
12 Bengkak pada muka/ tungkai 4
13 Kelainan letak janin 8
14 Hamil kembar 2 atau lebih 4
15 Hamil kembar air 4
16 Bayi mati dalam kandungan 4
17 Kehamilan lebih bulan 4
18 Perdarahan waktu hamil 8
19 Kejang-kejang pada hamil ≥ 7
bulan8
Sub TOTAL B
SKOR IBU (Sub total A + B)
Apabila skor ibu 12 atau lebih dianjurkan bersalin di RS/ DSOG.
Penyuluhan Kehamilan/ Persalinan Aman- Rujukan Terencana
Kehamilan Persalinan dengan Resiko
Jumlah
Skor
Kel.
ResikoPerawatan Rujukan Tempat Penolong
Rujukan
RDB RDR RTW
2 KRR BidanTidak
dirujuk
Rumah
PolindesBidan
6-10 KRTBidan
Dokter
Bidan
PKM
Polindes
PKM/ RS
Bidan
Dokter
≥ 12 KRST DokterRumah
Sakit
Rumah
SakitDokter
Keterangan:
KPR : Kehamilan Resiko Rendah
KRT : Kehamilan Resiko Tinggi
KRST : Kehamilan Resiko Sangat Tinggi
2.1.6 Beberapa Cara Untuk Menentukan Tuanya Kehamilan dan BB Janin
Dalam Kandungan
1. Dihitung dari tanggal haid terakhir
2. Ditambah 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “feeling life”
(quickening)
3. Menurut Spiegelberg dengan jalan mengukur TFU dari simfisis, maka
diperoleh:
22-28 minggu 24-25 cm diatas simpisis
28 minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm diata ssimfisis
38 minggu 33 cm diatas simfisis
40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
4. Menuru MC Donald adalah modifikasi Spiegelberg yaitu jarak fundus-
simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam
bulan (Mochtar, 1998).
2.1.7 Cara Menghitung TBJ (Taksiran Berat Janin)
1. Kepala belum masuk PAP
TBJ = (TFU – 13) x 155
2. Kepala merapat PAP
TBJ = (TFU – 12) x 155
3. Kepala sudah masuk PAP
TBJ = (TFU – 11) x 155
2.1.8 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bias
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sedikitnya
memerluka 4 kali kunjungan selama periode antenatal:
- Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum 14 minggu)
- Satu kali kunjungan selama trimester II (antara minggu 14-28)
- Dua kali kunjungan selama trimester III (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36) (Saifuddin, 2002: N1).
2.1.9 Diagnosa Kehamilan
G__ P__ __ __ __ Ab__ __ __
1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan:
1 : Gravida
2 : Aterm
3 : Prematur
4 : Imatur
5 : Hidup
6 : Abortus
7 : Mola Hidatidosa
8 : Kehamilan ektopik
2.2 KONSEP PERSALINAN
2.2.1 Definisi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari
janin turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir (Wiknjosastro, 2005).
Persalinan adalah serangkaian kegiatan yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Moctar,
1998).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus Ibu (APN, 2007).
Persalinan adalah suatu pengeluaran hasil konsepsi (janin & uri)
yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain (Moctar, 1998).
2.2.2 Etiologi
Sebab terjadinya partus sampai kini masih merupakan teori-teori
yang kompleks. Faktor-faktor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi disebut sebagai faktor-
faktor yang mengakibatkan partus mulai.
a. Teori penurunan hormonal
1 – 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon
esterogen dan progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos
rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila kadar progesterone turun.
b. Plasenta menjadi tua
Yang akan menyebabkan turunnya kadar esterogen dan progesterone
sehingga menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan
menimbulkan kontraksi rahim.
c. Distensi rahim
Rahim yang membesar dan meregang menyebabkan iskemi otot-otot
sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenta.
d. Iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak gonglion servikale (Frankenhause). Bila
ganglion ini di geser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan
timbul kontraksi uterus.
e. Induksi partus
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan : Rangsang laminaria,
amniotomi dan oksitosin drips (Mochtar, 1998)
2.2.3 Tanda dan gejala persalinan
a. Tanda permulaan persalinan
Pada permulaan persalinan yang terjadi beberapa minggu sebelum
terjadi persalinan, dapat terjadi tanda-tanda sbb:
- Lightening/setting/droping, yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida.
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
- Perasaan sering kencing (polisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
- Perasaan sakit di perut dan di pinggang karena kontraksi ringan
otot rahim dan tertekannya freksus Franken Hauser yang
terletak pada sekitar serviks (tanda-tanda persalinan fase-fase
labour pains).
- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar karena terdapat
kontraksi otot rahim.
- Terjadi pengeluaran lender, dimana lender menutup serviks
dilepaskan dan bisa bercampur darah (bloody show).
2.2.4 Tanda dan gejala inpartu
- Penipisan dan pembungkusan serviks.
- Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks
(frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit).
- Cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina.
2.2.4.1 Fisiologi persalinan
Dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
a. Power (tenaga)
- His (kontraksi uterus) dibagi 2 yaitu :
His pembukaan : his yang menimbulkan pembukaan pada
serviks.
His pengeluaran : his yang mendorong anak keluar, biasanya
disertai dengan keinginan mengejan.
- Kontraksi otot dinding rahim
- Kontraksi diafragma pelvis/kekuatan megejan
b. Passenger meliputi janin dan plasenta
c. Passage (jalan lahir)
- Jalan lahir keras yaitu tulang pinggul (os. Coxae, os.
Sacrum/promontorium dan os. Coccygis).
- Jalan lahir lunak yaitu yang berperan dalam persalinan adalah
SBR, serviks uteri dan vagina, juga otot-otot jaringan ikat
ligament yang menyokong alat urogenital.
2.2.4.2 Mekanisme persalinan normal
3 faktor penting yang memegang peranan pada persalinan, ialah
1) kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan
kekuatan mengedan 2) keadaan jalan lahir, dan 3) janinnya sendiri.
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan
serviks membuka dan mendorong janin ke bawah. Pada presentasi
kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk
kedalam rongga panggul.
Masuknya kepala melintasi pintu atas panggula dapat dalam
keadaan sinkritimus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus
dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam
keadaan asinklitismus, yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan
bidang pintu atas panggul. Asinklitismus anterior menurut neagle ialah
apabila arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan
pintu atas panggul. Dapat pula asinklitismus posterior menurut
litzman, keadaan adalah sebaliknya dari asinklitismus anterior.
Keadaan asinklitismus anterior lebih menguntungkan daripada
mekanisme turunnya kepala dengan asinklitismus posterior karena
ruangan pelvis di daerah posterior adalah lebih luas dibandingkan
dengan ruangan pelvis di daerah anterior. Hal asinkklitismus penting,
apabila daya akomodasi panggul agak terbatas.
Mekanisme turunnya kepala janin :
Tahap Peristiwa
a. Kepala terfiksir pada pintu atas
panggul (engagement)
Sinklitismus
b. Turun (descent) - Asinklitismus posterior
(Lizman)
c. Fleksi - Asinklitismus anterior
(Neagle)
d. Fleksi maksimal Sinklitismus
e. Rotasi internal Putar paksi dalam di dasar
panggul. Terjadi :
- Moulage kepala janin
- Ekstensi
- Hipomoclion : UUK
dibawah simfisis.
f. Ekstensi
g. Ekspulsi kepala Berturut-turut lahiriah :
- UUB
- Dahi
- Muka
- Dagu
h. Rotasi eksterna Putar paksi luar (restribusi)
i. Ekpulsi total Cara melahirkan :
- Bahu depan
- Bahu belakang
- Seluaruh badan dan
ekstermitas
2.2.4.3 Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu
a. Kala I
Mulainya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frequensi dan
kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I
persalinan terdiri atas dua fase yaitu fase laten dan fase aktif.
1) Fase laten
a) Di mulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.
b) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
c) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir 8 jam.
d) Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya mash diantara 20-30
detik.
2) Fase aktif
a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi 3
kali/lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40
detik/lebih)
b) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan
lengkap/10 cm akan terjadi kecepatan rata-rata 1 cm/jam
(multipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2
cm (multipara).
c) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
d) Fase ini dibagi menjadi 3 tahap.
- Fase Akselarasi : dari pembukaan 3-4 cm yang
dicapai dalam 2 jam.
- Fase Dilatasi Maksimal : dari pembukaan 4-9 cm yang
dicapai dalam 2jam.
- Fase Deselerasi : dari pembukaan 9-10 cm selama
2 jam.
b. Kala II
1) Di mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Lamanya pada
primi ± 1 jam dan pada multi ± 1 ½ jam.
2) Adapun tanda dan gejala kala II : ibu mempunyai keinginan untuk
meneran.
3) Ibu merasakan tekanan yang semakin menigkat pada vektum dan
vagina.
4) Perineum menonjol
5) Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
Diagnosis kala II persalinan dapat ditegakkan dari hasil VT yang
menunjukkan
1) Pembukaan serviks lengkap
2) Terlihatnya kepala bayi di introitus vagina.
c. Kala III
1) Di mulainya setelah bayi lahir dengan lahirnya plasenta
berlangsung 6 – 15 menit.
2) Management aktif kala III
a) Pemberian oksitosin
b) Masase fundus uteri
c) PTT
3) Tanda keluarnya plasenta
a) Semburan darah tiba-tiba
b) Tali pusat memanjang
c) Perubahan ukuran dan bentuk uterus
4) Keuntungan management aktif kala III
a) aKala III cepat
b) Mengurangi jumlah kehilangan darah
c) Mengurangi kejadian refensio plasenta
5) Yang harus di pantau pada kala III
a) Kontraksi uterus
b) Tanda pelepasan plasenta
c) Perdarahan
d. Kala IV
1) Masa 2 jam setelah plasenta lahir
2) Yang harus di observasi : Tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus
uteri, kontraksi, perdarahan pervaginam.
2.3 KONSEP NIFAS
2.3.1 Pengertian
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat kandungan kembali seperti sebelum hamil,
berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul Bari, 2002).
Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru
pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalan waktu tiga bulan
(Wiknjosastro, 2005).
Masa nifas atau puerperium adalah masa pulih kembali, mulai
darip persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti
sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (www.tabloid-
nakita.com/artikel/masanifas/, 2007. diakses pada 22 Maret 2009).
2.3.2 Pembagian Periode Nifas
Ada tiga macam periode nifas, yaitu:
1 Puerperium dini yaitu masa kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2 Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3 Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi. Waktu untuk sempurna bisa berminggu-
minggu, bulanan, bahkan sampai tahunan (Mochtar. Edisi 2, 1998)
2.3.3 Perubahan Fisik Selama Nifas
Pada waktu hamil terjadi perubahan besar pada otot rahim, yang
mengalami pembesaran ukuran karena pertambahan jumlah selnya
(hyperplasia). Sehingga dapat menampung pertumbuhan dan
perkembangan janin sampai cukup bulan dengan berat lebih dari 2500 gr.
Berat rahim menjadi sekitar 1 kg, yang semula hanya 30 gr. Setelah
persalinan terjadi proses sebaliknya yang disebut “involusi” (kembalinya
rahim ke ukuran semula) dimana secara berangsur-angsur otot rahim
mengecil kembali, sampai sebesar semula pada minggu ke-7 (42 hari).
Proses ini berlangsung cepat dengan perkiraan urutan setelah persalinan: 7
hari berat rahim 500 gr, 14 hari berat rahim 375 gr, dan hari ke-42 berat
rahim 50 gr (Manuaba, 2000).
Tempat implantasi plasenta segera tertutup epitel sebagai proses
penyembuhan, sehingga tidak menjadi sumber perdarahan dan tempat
masuknya infeksi. Liang senggama yang meregang karena proses
persalinan akan mengecil, sehingga seminggu setelah persalinan hanya
dapat dilalui satu jari. Robekan pada liang senggama akan sembuh dengan
sendirinya. Hanya robekan pada mulut rahim yang memerlukan perhatian,
karena mungkin sukar sembuh dan dapat menjadi luka menahun (kronis)
sebagai sumber infeksi atau dapat mengalami degenerasi ganas (Manuaba,
2000).
Lochea adalah cairan yang keluar dari liang senggama pada masa
nifas. Cairan ini dapat berupa darah atau sisa lapisan rahim. Urutan
pengeluaran lochea ini terjadi dimulai oleh keluarnya lochea rubra, berupa
darah, agak gelap, mungkin ada gumpalan terjadi sampai 2 hari; lochea
sangoenolenta, cairan berupa lendir bercampur darah, warna merah muda
terjadi antara 3-7 hari; lochea serosa, cairan berwarna kuning terjadi
antara 7-14 hari; dan lochea alba, cairan yang keluar berupa lendir putih
terjadi sampai nifas berakhir. Setiap perubahan pola pengeluaran lochea
bila disertai suatu perpanjangan pengeluaran darah, ada kemungkinan ini
keadaan abnormal, seperti terdapat sisa plasenta, selaput ketuban atau luka
jalan lahir yang masih berdarah (Manuaba, 2000).
1 Serviks
Setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistensi lunak, kadang terdapat
perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk ke dalam
rongga rahim. Setelah 2 jam post partum dapat dilalui 2 jari dan
setelah 7 hari post partum, serviks terbuka 1 jari.
2 Ligamen-ligamen
Ligamen facia dan diafragma pelvic yang meregang pada waktu
partus, setelah bayi lahir secara berangsur-angsur menciut dan pulih
kembali dengan dibantu latihan-latihan tertentu (senam nifas) mulai
hari kedua post partum.
3 Saluran Kencing
Pada masa nifas kandung kencing kurang sensitif dan kapasitasnya
bertambah, sehingga setelah kencing tertinggal urine residual. Ureter
otot pelvic renalis yang mengalami renalis dilatasi kembalike
keadaan sebalum hamil mulai 2-8 minggu kelahiran
4 Laktasi
Setelah persalinan, pengaruh penekanan dari esterogen dan
progesteron terhadap hipofisis hilang, maka timbul pengaruh
hormon-hormon hipofisis kembali antara lain lactogenic hormone
(Wiknjosastro, 2005: 239).
Payudara yang telah dipersiapkan pada masa hamil akan
memproduksi ASI refleks. Faktor-faktor yang mempengaruhi laktasi
antara lain:
a. Faktor anatomis yaitu apabila jumlah lobus dalam payudara
berkurang akan mempengaruhi produksi air susu.
b. Faktor fisiologis yaitu jika terjadi gangguan pada hormon
prolaktin akan menghambat produksi air susu.
c. Nutrisi ibu yaitu makanan dan minuman yang mempengaruhi
kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan, apabila nutrisi ibu
berkurang maka ASI yang dihasilkan turun kualitasnya.
d. Faktor istirahatyaitu waktu yang diperlukan untuk pelemasan sel-
sel jaringan dalam tubuh, agar dapat giat kembali setelah
kelelahan hilang. Apabila jaringan payudaratidak beristirahat
yang cukup maka akan mempengaruhi pembentukan dan
pengeluaran ASI.
e. Fator hisapan anak yaitu hisapan anak akan mempengaruhi
pembentukan dan pengeluaran ASI. Jika hisapan kurang maka
produksi ASI dan pengeluarannya pun berkurang.
f. Faktor obat-obatan yaitu obat-obatan yang mempengaruhi
pembentukan dan pengeluaran air susu adalah obat-obatan yang
mengandung hormon.
g. Gangguan psikologis dapat menyebabkan berkurangnya produksi
ASI. Laktasi memerlukan ketenangan, perasaan aman. Karena
kecemasan, kesedihan yang akan menyebabkan ketegangan
(www.wanita.com/yang_berubah_setelah_ melahirkan/. 2006 .
diakses pada 22 Maret 2009).
2.3.4 Hal-hal yang Terjadi pada Masa Nifas
1 Suhu badan
Breast Engorgement terjadi hari ke 3-4 masa nifas sebagai akibat
kenaikan suhu badan disebut sebagai milk fever dan bersifat
fisiologis.
2 Rasa nyeri setelah partus
Pada masa nifas uterus cenderung berkontraksi secara tonik,kadang
cukup berat sehingga perlu analgetik. Berlangsung dalam beberapa
hari terutama pada multipara, diperkirakan karena pengeluaran
oksitosin.
3 Urine
Antara hari ke 2-5 terjadi diuresis disebabkan karena rangsangan
untuk retensi cairan akibat hyper esterogenemia oleh kehamilan dan
tidak adanya peningkatan tekanan pada vena bagian bawah tubuh.
Terkadang ditemukan sejumlah gula dalam urine pada minggu
pertama masa nifas.
4 Darah
Terjadi leukositosis mencapai 30.000 /ml, pada hari I post partum
haemoglobin, Hematokrit dan eritrosit jumlahnya berfluktuasi. 1
minggu post partum volume darah mendekati keadaan normal
kembali seperti saat tidak hamil.
5 Penurunan berat badan
Penurunan berat badan rata-rata 6 kg akibat pengosongan isi uterus
dan perdarahan yang normal. Disamping itu juga terjadi kenaikan
berat badan selama masa nifas 2,5 kg. Penurunan berat badan juga
akibat oleh kehilangan cairan terutama melalui urine.
6 Aspek psikososial
a.Fase “Taking In”
Berlangsung 1-2 hari. Pada fase ini perhatian ibu terutama
kebutuhan dirinya masih pasif tergantung. Ibu menginginkan
kontak dengan bayinya bukan berarti tidak memperhatikan.
b. Fase “Taking Hold”
Perhatian terhadap kemampuan fungsi tubuhnya, misalnya: bayi
BAB atau BAK, melakukan berbagai aktivitas seperti duduk,
jalan-jalan, ingin belajar perawatan diri sendiri dan bayinya
sering timbul rasa kurang percaya diri.
c.Fase “ Letting Go”
Terjadi peningkatan kemandirian dalam perawatan dirid an
bayinya, merasa bayi terpisah dari dirinya
(www.wanita.com/yang_berubah_setelah_ melahirkan/. 2006 .
diakses pada 22 Maret 2009).
2.3.5 Kebutuhan Masa Nifas
1 Fisik
Seperti istirahat, makan makanan bergizi, udara segar, lingkungan
yang bersih.
2 Psikologis
Distress pada waktu persalinan segera distabilkan dengan sikap
bidan atau keluarga yang menunjukkan rasa simpati, mengakui,
menghargai sebagaimana adanya.
3 Sosial
a. Menemani ibu bila ibu kesepian
b. Ikut menyayangi anaknya
c. Menanggapi bila memperhatikan kebanggaannya
d. Menghibur bila terlihat sedih
4 Pendidikan atau KIE
Terutama kepada ibu-ibu yang belum berpengalaman mempunyai
anak atau merawat anak (Mochtar. Edisi 2,1998:117).
2.3.6 Perawatan Post Partum
Perawatan post partum dimulai sejak kala uri dengan
menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan
postpartum, dan infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka bekas
episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya.
Penolong persalinan harus tetap waspada, sekurang-kurangnya 1 jam
postpartum.umumnya wanita sangat lelah saat setelah melahirkan. Lebih-
lebih bila partus berlangsung agak lama. Karenanya ia harus cukup
istirahat. Delapan jam postpartum wanita tersebut harus tidur telentang
untuk mencegah terjadinya perdarahan postpartum. Sesudah 8 jam ia boleh
miring ke kiri atau ke kanan, untuk mencegah terjadinya trombosis. Ibu
dan bayi dapat ditempatkan dalam satu kamar bersama disebut rooming in,
atau pada kamar terpisah. Pada hari kedua bila perlu, telah dapat dilakukan
latihan-latihan senam. Umumnya pada hari ketiga ia dapat duduk, pada
hari keempat berjalan, dan pada hari kelima dapat dipulangkan
(Wiknjosastro, 2005).
Diet yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori,
cukup protein, cairan serta buah-buahan karena wanita tersebut mengalami
hemokonsentrasi (Wiknjosastro, 2005).
Miksi atau berkemih harus secapatnya dapat dilakukan sendiri.
Tidak jarang wanita tidak dapat kencing sendiri akibat pada partus
muskulus sfingter vesika et uretra oleh kepala janin, sehingga fungsinya
terganggu. Bila kandung kencing penuh dan wanita tersebut tidak dapat
berkemih sendiri, sebaiknya dilakukan kateterisasi dengan memperhatikan
jangan sampai terjadi infeksi. Oleh karena mudah sekali timbul uretritis,
sistitis, dan juga pielitis.pemberian antibiotic disini sudah pada tempatnya.
Umumnya partus lama, yang kemudian diakhiri dengan ekstraksi vacum
atau cunam, dapat mengakibatkan hal-hal yang demikian sampai terjadi
retensio urin. Bila perlu, sebaiknya dauer catheter atau indwelling chateter
untuk memberi istirahat pada otot-otot kandung kencing.dengan demikian,
jika ada kerusakan-kerusakan pada otot-otot kandung kencing, otot-otot
cepat pulih kembali sehingga fungsinya cepat pula kembali.
Defekasi harus ada dalam 3 hari postpartum. Bila ada obstipasi dan
tibul koprostase hingga skibala tertimbun di rectum, mungkin akan terjadi
febris. Bila terjadi hal demikian dapat dilakukan kliasma atau diberi
laksansia. Dengan dilakukkan mobilisasi sedini-dininya, tidak jarang
retensio urin et alvi dapat teratasi. Disini dapat ditekankanbahwa wanita
baru bersalin memang memerlukan istirahat dalam jam-jam pertama
postpartum, akan tetapi jika persalinan ibu serba normal tanpa kelainan,
maka wanita yang beru bersalin itu bukan seorang penderita dan
hendaknya jangan dirawat seperti seorang penderita (Wiknjosastro, 2005).
Bila wanita itu mengeluh tentang adanya after pain atau mules,
dapat diberi analgetika atau sedative supaya ia dapat beristirahat atau tidur.
Delapan jam postpartum wanita tersebut disuruh mencoba menyusui
bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi. Kecuali bila ada
kontraindikasi untuk menyusui bayinya, seperti wanita yang menderita
tifus abdominalis, tuberculosis aktif, vitium kordis berat, tireotoksikosis,
diabetes mellitus berat, psikosis, putting susunya tertarik ke dalam dan
morbus Hansen. Bayi dengan labiognato-palato-skiziz tidak dapat
menyusu oleh karena tidak dapat mengisap. Hendaknya hal ini diketahui
oleh dokter atau bidan yang menolongnya. Minumannya harus diberikan
melalui sonde. Bayi yang dilahirkan dengan alat-alat seperti ekstraktor
vacuum atau cunam dianjurkan untuk tidak menyusu sebelum benar-benar
diketahui tidak ada trauma kapitis, karena morbiditas dan mortalitas bayi
pada kehamilan tersebut tinggi. Pada hari ketiga atau keempat bayi
tersebut baru boleh menyusu bila tidak ada kontraindikasi (Wiknjosastro,
2005).
2.3.7 Kunjungan Masa Nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas, dilakukan untuk
menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi
dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
1. Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan),Tujuannya:
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika
perdarahan tetap berlanjut
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana cara mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri
d. Pemberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
f. Manjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia
g. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal
dengan ibu dan bayi baru lahir unruk 2 jam pertama setelah
kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
2. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan),Tujuannya:
a. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,
fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal
c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat
e. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
f. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
3. Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan), Tujuannya:
a. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,
fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal
c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat
e. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
f. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
4. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan), Tujuannya:
a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi
alami
b. Memberikan konseling untuk KB secara dini.
2.4 Bayi Baru Lahir Normal
2.4.1 Definisi
Bayi baru lahir adalah bayi dari kelahiran cukup bulan yaitu dari
kehamilan 37 - 42 minggu dengan berat badan pada saat lahir antara 2500
- 4000 gram( Depkes RI BBL, Jakarta 2001 ).
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama selama setelah melahirkan( Abdul Bachri
Saifuddin. 2002 ).
2.4.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal (BBLN)
1.BBL : 2500 - 4000 gr
2.Panjang badan : 48 - 52 cm
3.Lingkar Kepala : 33 - 35 cm
4.Lingkar dada : 30 - 38 cm
5.Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180 x/menit
kemudian menurun sampai 120-140 x/ menit
6.Pernapasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 x/menit
kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 x/menit.
7.Kulit kemerahan dan licin karena subkutan cukup terbentuk dan diliputi
verniks casiosa
8.Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9.Kuku panjang dan lurus
10. Genetalia wanita labia mayora sudah menutupi labia minora dan laki-
laki testis sudah turun.
11. Reflek hisap dan menelan terbentuk dengan baik
12. Reflek moro sudah baik
13. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.
Mekonium berwarna hitam kecoklatan( FKUI, 2000 ).
2.4.3 Perubahan yang Terjadi pada BBL
1. Perubahan Metabolisme Karbohidrat
Dalam 2 jam setelah lahir terjadi penurunan kadar gula darah.
Untuk menambah energi pada jam-jam pertama diambil hasil
metabolisme asam lemak karena sesuatu hal perubahan glukosa
menjadi glikogen meningkat atau adanya gangguan pada meabolisme
asam lemak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus, maka
kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia.
2. Penurunan Suhu Tubuh
Suhu normal bayi yaitu 36,5oC, ketika bayi baru lahir berada pada
suhu lingkungan yang lebih rendah dari pada suhu rahim Ibu.
Bayi bisa kehilagan panas melalui :
Konveksi : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan
udara dingin disekitarnya.
Konduksi : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung
dengan benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah
Radiasi : Proses hilangnya panas tubuh bayi bila diletakkan dekat
dengan benda yang suhunya lebih rendah dari suhu
tubuhnya.
Evaporasi : Proses hilangnya panas tubuh bila bayi dalam keadaan
basah.
3. Perubahan Pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi normal dalam waktu 30 detik
sesudah kelahiran. Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan
lahir pervaginam mengakibatkan bahwa paru-paru yang ada pada janin
normal cukup bulan mengandung 80-100 ml cairan, kehilangan 1/3
cairan ini. Sesudah bayi lahir yang hilang diganti dengan udara. Paru-
paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula.
4. Perubahan situasi
Dengan berkembangnya paru-paru oksigen didalam alveoli
meningkat. Sebaliknya tekanan karbon dioksida menurun. Hal ini
mengakibatkan menurunnya resistensi pembuluh-pembuluh darah
paru, sehingga aliran darah kealat tersebut meningkat.
Ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-
paru dan duktus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan
vena umbilikasis dan kemudian dipotongnya tali pusat, aliran darah
dari plasenta melalui venakara infektor dan foramen ovale ke atrium
kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi
yang hidup diluar badan Ibu.
2.4.4 Bayi baru lahir dibagi menjadi 2 :
1. Bayi normal (sehat) memerlukan perawatan biasa
2. Bayi gawat (hightisbaby) memerlukan penanggulangan klutus seperti
adanya asfiksia dan perdarahan
2.4.5 Masalah yang terjadi BBL
1. Masalah akut perlu tindakan segera dalam 1 jam kelahiran :
a. Tidak bernafas
b. Sesak nafas
c. Sianosis
d. Letanois
e. Hipotermia
2. Bayi dengan kondisi atau masalah yang perlu penanganan /perhatian
dikabari
a. Bayi BBLR (BB 1500 – 2500 gram)
b. Potensial terjadi infeksi bakteri pada ketuban pecah dini atau pecah
lama
c. Potensial syphilis (Ibu dengan gejala atau serologi positif)
d. Tinja/kemih
1) Tinja lembek, sering hijau tua, ada lendir/darah pada tinja
2) Tidak berkemih dalam 24 jam
e. Tali pusat merah, bengkak, berdarah, dan berbau busuk
2.4.6 Penanganan BBL
Aspek-aspek penting dari asuhan segera BBL :
1. Klem dan potong tali pusat
2. Jagalah bayi agar tetap hangat dan kering
3. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak kulit antara bayi
dan Ibu.
4. Gantilah handuk/kain yang bawah dan bungkus bayi tersebut dengan
selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindungi
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
5. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15
menit :
a. Apabila telapak bayi terasa dingin, periksalah suhu aksila bayi
b. Apakah suhu bayi kurang dari 360C, segera hangatkan bayi tersebut
6. Usahakan adanya kontak kulit bayi dengan kulit Ibu segera setelah
lahir, untuk :
a. Kehangatan - mempertahankan panas yang benar pada bayi baru
lahir
b. Ikatan batin dan pemberian ASI
7. Menilai agar score menit pertama
0 1 2
Appearance
(warna kulit)
Pucat Badan
merah,
ekstremitas
biru
Seluruh
tubuh
kemerah-
merahan
Pulse rate
(frekuensi nadi)
Tidak
ada
Kurang dari
100
Lebih dari
100
Grimace (reaksi
rangsangan)
Tidak
ada
Sedikit
gerakan
mimic
Batuk/
bersih
(gimace)
Activity (tonus
otot)
Tidak
ada
Ekstremitas
dalam
sedikit
fleksi
Gerakan
aktif
Respiration
(pernafasan)
Tidak
ada
Lemah/
tidak
teratur
Baik/
menangis
Catatan :
1) 0 - 3 : Aspeksia berat
2) 4 - 6 : Aspeksia sedang
3) 7 - 10 : Aspeksia ringan/normal
2.4.7 Perawatan Mata
Obat mata dritolsin 0,5 % dan tetrasiklin 1% dianjurkan untuk
mencegah penyakit mata karena klimidia (PMS). Obat mata perlu
diberikan pada jam pertama setelah persalinan. Yang lazim dipakai adalah
larutan perak nimas atau Nsospofin dan langsung diteteskan pada mata
bayi segera setelah bayi lahir.
2.4.8 Pemberian vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena diferensiasi vitamin K
pada BBL dilakukan hal-hal berikut :
a. Semua BBL normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K perorap
1mg/hari selama 3 hari.
b. Bayi resiko tinggi diberi vitamin parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM
2.4.9 Rawat Gabung (Rooming -in)
Bila keadaan Ibu dan bayi mengizinkan, bayi dirawat bersama Ibu
dalam satu kamar. Bayi ini pada waktu-waktu tertentu dikumpulkan dalam
ruangan bayi yang berada di dekat kamar Ibu, supaya Ibu dapat
beristirahat dan dapat tidur dengan tenang tanpa diganggu oleh tangis bayi.
Kontak dengan para pengunjung perlu dihindari.
2.4.10 Tanda-tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai pada Bayi Lahir
1. Pernafasan - sulit atau lebih dari 60 kali per menit
2. Kehangatan - terlalu panas ( >38oC atau terlalu dingin < 36oC)
3. Warna - kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat,
memar.
4. Pemberian makan-hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak
muntah.
5. Tali pusat - merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah.
6. Infeksi - suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau
busuk, pernafasan sulit.
7. Tinja/kemih, tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering , hijau
tua, ada lendir atau darah pada tinja.
8. Aktivitas - menggigil, atau tangis tidak biasa, sangat mudah
tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang halus, tidak bisa
tenang, menangis terus menerus.
2.4.11 Pemantauan Bayi baru lahir
1. Dua jam pertama sesudah lahir
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah
lahir meliputi :
a. Kemampuan menghisap kuat dan lemah
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru
2. Sebelum penolong meninggalkan Ibu dan bayinya Penolong
persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada
tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut,
seperti :
a. Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan
b. Gangguan pernafasan
c. Infeksi
d. Cacat bawaan dan trauma lahir
2.4.12 Yang perlu dipantau pada bayi baru lahir
1. Suhu badan dan lingkungan
2. Tanda-tanda vital
3. Berat badan
4. Mandi dan perawatan kulit
5. Pakaian
6. Perawatan tali pusat
2.4.13 Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda-tanda berikut :
1. Sesak nafas
2. Frekuensi pernafasan 60 kali/menit
3. Gerak retraksi di dada
4. Malas minum
5. Panas atau suhu badan bayi rendah
6. Kurang aktif
7. Berat lahir rendah (1500-2500gram) dengan kesulitan minum
2.4.14 Tanda-tanda bayi sakit berat
Apabila terdapat salah satu atau lebih tanda-tanda berikut :
1. Sulit minum
2. Sianosis sentral (lidah biru)
3. Perut kembung
4. Periode apneu
5. Kejang /periode kejang-kejang kecil
6. Merintih
7. Perdarahan
8. Sangat kuning
9. Berat badan lahir < 1500 gr
2.5 KONSEP KELUARGA BERENCANA
2.5.1 Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah alat, obat, atau efek tindakan yang dimasukkan
untuk mencegah kehamilan, secara halus, kontrasepsi juga di istilahkan
sebagai Keluarga Berencana (Saifuddin, 2003).
2.5.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu
dihayatinya NKKBS.
2. Tujuan Pokok
Penurunan angka kelahiran yang bermakna, guna mencapai tujuan
tersebut maka di tempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase
untuk mencapai sasaran yaitu:
1. Fase penunda perkawinan/kesuburan
2. Fase menjarangkan kehamilan
3. Fase menghentikan (Hartanto, 2004).
2.5.3 Macam-macam Alat Kontrasepsi
1. Kontrasepsi mekanik meliputi
a. Kondom
b. Diafragmas
c. Alat kontrasepsi dalam rahim
d. Spermisida
2. kontrasepsi sederhana meliputi
a. Kontrasepsi kelender
b. Konrasepsi koitus interuptus
3. Kontrasepsi hormonal
a. Pil atau tablet
b. Suntikan
c. Susuk
4. Kontrasepsi mantap
a. Vasekstomi
b. Tubektomi (Hartanto, 2004).
2.5 Konsep Managemen Kebidanan Varney
I. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian
pada klien.
No. Reg : Untuk dapat membedakan antara pasien satu dengan
pasien yang lain dalam suatu ruangan.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil,
dan menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina,
2000 :41)
Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana ke-
hamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih
dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun.
Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan penga-
ruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien.
Dengan diketahuinya agama pasien, akan
memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI,
2002:14)
Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan
menentukan cara pendekatan serta pemberian
asuhan.
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu / suami
dapat mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan me-
ngetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi
kesehatan klien.
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai
apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya
serta mempermudah untuk melakukan kunjungan
ulang.
2. Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3. Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat
pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan sangat
penting untuk mengontrol kehamilan ibu.
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti:
jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu
menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah
ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
- Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kehamilan dapat
memperberat kondisi klinik wanita dengan infeksi HIV.
Penelitian di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa
resiko transmisi perinatal pada ibu hamil adalah 20-40%.
Transmisi dapat terjadi melalui plasenta, perlukaan dalam
proses persalinan atau melalui ASI (Wiknjosastro, 2005:
556).
- Pengaruh TBC paru pada ibu yang sedang hamil bila
diobati dengan baik tidak berbeda dengan wanita tidak
hamil. Pada janin jarang dijumpai TBC congenital, janin
baru tertular penyakit setelah lahir, karena dirawat atau
disusui oleh ibunya (Wiknjosastro, 2005: 491).
- Ibu hamil dengan penyakit hepatitis, janin kemungkinan
dapat tertular melalui plasenta, perlukaan saat lahir, atau
masa neonatus (Wiknjosastro, 2005: 503).
- Ibu hamil dengan penyakit jantung akan memperberat
kondisi ibu karena dapat terjadi dekompensasi kordis.
Saat-saat berbahaya bagi ibu adalah: pada partus kala II
apabila ibu mengerahkan tenaganya untuk meneran
dimana ibu menjadi lelah dan terjadi payah jantung
(Wiknjosastro, 2005: 430).
- Pengaruh kencing manis (diabetes) dalam kehamilan
adalah penyakit menjadi lebih berat dan sulit untuk
dikendalikan dalam kehamilan sehingga pengobatan lebih
sulit (Wiknjosastro, 2005: 521).
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit
keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga
apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.
Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur
wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada ibu (Manuaba, 2000:265).
7. Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
- Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche
terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
- Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang
normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus
ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang
siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari.
- Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari
diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada
wanita biasanya lama haid ini tetap.
- Keluhan yang dirasakan.
- Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8. Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
- Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum
cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko saat
melahirkan.
- Jika hamil umur > 35 tahun termasuk kehamilan resiko tinggi.
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas
yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit
sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan
yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
10. Riwayat Kehamilan Sekarang
- Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala
sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu
tiap minggu.
- Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada
kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16
minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin
dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28
minggu.
- Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
- Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x
dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu
pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada
calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT
boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
- Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa
mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
- Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk
menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang
keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya
komplikasi.
11. Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya,
ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu
menggunakan KB apa.
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat
besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air.
Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat
arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk
menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.
b. Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering
kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin
membesar secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya
ibu juga mengeluh sering kencing karena kandung kemih
tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi
aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan
obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan
kepala janin terhadap usus besar dan rektum.
c. Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita
hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
Jadawal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik
karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan
dan perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).
d. Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya:
pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi
jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal
guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya
dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat
yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya (Christina,
2000:163).
e. Personal Higiene
- Rambut harus sering dicuci.
- Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah
caries.
- Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan
kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi
makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya
bisa menyebabkan infeksi.
- Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok
yang dari depan ke belakang.
- Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah
kuku bisa tersembunyi kuman penyakit.
- Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi
tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan,
karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa
nyaman.
- Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih,
kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti
BH dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160)
13. Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya
serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang
kehamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan
tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan
kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
14. Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
Tinggi badan : Normal > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi
badan kurang dari 145 cm kemungkinan
panggul sempit (Rochjati Poedji, 2003:64).
BB sebelum hamil : Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan
berat badan atau penurunan berat badan.
BB sekarang : Selama kehamilan TM II dan III pertam-
bahan berat badan ± 0,5 kg perminggu.
Hingga akhir kehamilan pertambahan BB
yang normal sekitar 9-13,5 kg (Hamilton,
2001:67).
Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yang
kurang baik / buruk, sehingga ia beresiko
untuk melahirkan BBLR (Depkes RI, 2002:
62).
Tekanan darah : 110/70- 130/90 mmHg
Pernapasan : 16-24 x/menit (Doenges, 2002:43)
Nadi : 60-80 x/menit (Pusdiknakes, 2000:160)
Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih,
mungkin ibu mengalami salah satu atau
lebih keluhan sbb:
- tegang, ketakutan atau cemas akibat
masalah tertentu
- perdarahan hebat
- anemia
- sakit/demam
- gangguan tyroid
- gangguan jantung
- penggunaan obat
Temperatur : 36,1-37,6oC (Doenges, 2002:43)
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : Untuk mengetahui bersih, berwarna hitam, tidak
mudah rontok. Rambut yang mudah dicabut
menandakan kurang gizi/ kelainan tertentu.
Kepala : Untuk mengetahui kebersihan, adakah benjolan
yang abnormal.
Wajah : Untuk mengetahui apakah ibu pucat, terdapat
cloasma gravidarum , tidak oedema.
Mata : Untuk mengetahui sklera tidak kuning,
konjungtiva tidak pucat. Konjungtiva normal
warna merah muda, bila pucat menandakan
anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning
menandakan terinfeksi hepatitis, bila merah
kemungkinan ada conjungtivitis.
Telinga : Untuk mengetahui simetris, tidak ada secret, tidak
ada serumen, pendengaran baik.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada
perdarahan yang keluar dari telinga, tidak ada
sekret.
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak kering, tidak pecah-pecah,
tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada gigi
berlubang, tidak ada caries gigi.
Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan
gingitivis yang mengandung pembuluh darah dan
mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut
agar terlihat bersih (Wiknjosastro, 2007:405)
Adanya caries gigi yang menandakan ibu
kekurangan kalsium. Saat hamil sering terjadi
caries yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis
gravidarium. Adanya kerusakan gigi dapat
menjadi sumber infeksi. (Manuaba, 2000:140)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
- Dalam kehamilan biasanya kelenjar tyroid
mengalami hiperfungsi dan kadang disertai
pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat
meningkat 15-25 % walaupun tampak gejala-
gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi
glandula tyroid namun wanita hamil itu tidak
menderita hypertyroidismus. (Wiknjosastro,
2005:256)
- Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe
mungkin disebabkan oleh berbagai penyakit,
misalnya peradangan akut / kronis di kepala,
orofaring, kulit kepala / daerah leher, selain itu
kemungkinan terjadi TBC, sifilis. (Robert
Priharjo, 2000:62)
- Bila terdapat pembendungan vena jugularis,
menandakan adanya kelainan cardiovaskuler,
kemungkinan besar ibu mengidap penyakit
jantung.
Dada : Simetris, pernafasan spontan, payudara tegang, ada
hiperpigmentasi pada areola mamae, putting susu
umumnya menonjol.
Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan,
umumnya ada striae lividae, ada linea nigra, tidak
ada bekas luka operasi.
Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada varices, tidak
oedema, tidak terdapat fluor albus, tidak terdapat
condilomata
Anus : Bersih, tidak ada haemoroid.
Ekstermitas :
- Atas : Simetris, pergerakan bebas, tidak terdapat oedema,
tidak pucat pada kuku jari.
- Bawah : Simetris, pergerakan bebas, tidak ada oedema,
tidak terdapat varices.
Integumen : Bersih, lembab, turgor kulit baik.
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan yang abnormal.
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak
teraba pembesaran vena jugularis, tidak teraba
pembesaran kelenjar limfe.
Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan, keluar colostrum.
Abdomen :
Leopod I : (untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan untuk
mengetahui bagian janin yang berada di fundus).
Leopod II : (untuk mengetahui letak punggung anak, sehing-
ga denyut jantung janin dapat terdengar).
Leopod III : (untuk mengetahui bagian terdahulu janin : kepa-
la / bokong).
Leopod IV : (untuk mengetahui seberapa jauh bagian terda-
hulu janin masuk PAP, divergen / konvergen).
Ekstermitas :
- Atas : Tidak teraba retensi air.
- Bawah : Tidak teraba retensi air.
Integumen : Turgor kulit baik.
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing.
Abdomen :
- Terdengar bising usus, normal 15-35 x/menit.
- Terdengar denyut jantung janin, frekuensi normal 120-160
x/menit, terdengar di sebelah mana ibu.
d. Perkusi
- Reflek patella positif.
- Normalnya tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika
tendon ditekuk.
- Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin
merupakan tanda eklamsia. (Depkes RI, 2002:20)
- Bila reflek patella negatif, kemungkinan pasien mengalami
kekurangan B1. (Pusdiknakes, 2002:68)
3. Pemeriksaan Khusus
Plano Test : cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya
human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda
adalah air kencing pertama pagi hari. dengan tes
kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat
membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-
dininya (Wiknjosastro, 2005: 127).
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
Diagnosa yang ditentukan harus berdasarkan data subyektif dan data
obyektif yang ditemukan pada ibu.
Dx : …………………
DS : Data berasal dari klien atau pasien yang mendukung diagnosa ibu.
DO : Data berasal dari hasil pemeriksaan yang mendukung diagnosa.
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Masalah potensial yang mungkin terjadi pada masa kehamilan , persalinan,
nifas dan KB
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Menentukan tindakan apa yang harus segera diambil yang didukung oleh
data subyektif.
V. INTERVENSI
Rencana atau planning yang akan di berikan pada ibu ANC, bersalin, nifas
dan KB
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
VII. EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan
dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 20-22 Minggu
Janin T/H/I dengan Kehamilan Normal.
I. PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Senin, 14 Februari 2011
Jam : 15.00 WIB
A. Subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”
Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-
Alamat : Muharto Alamat : Muharto
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa - apa
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun
suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis
maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
7. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal
Fluor albus : Tidak ada
HPHT : 12 September 2010
8. Riwayat pernikahan
Umur pertama kali menikah : 23 tahun
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
Jumlah anak : -
9. Riwayat kehamilan yang lalu
No
KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS
KETSua
mi
Hamil
KeUK
Peno
longCara
Pen
yulitSex BBL
H/P/
I/AMati
Hidup
UmurHari
Meny
usui
1
.
1 Hamil ini
10. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : Ibu mengatakan sering mual – mual dan muntah apalagi
pada pagi hari dan ibu juga mengatakakan sering pusing
periksa ke bidan 2 kali, di bidan di beri vitamin dan obat
anti mual
Trimester II : Ibu mengatakan saat ini sudah tidak mual – muntah lagi,
pusing juga sudah berkurang dan nafsu makan ibu juga
bertambah dan sekarang tidak ada keluhan apa - apa
11. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola
KebiasaanSebelum Hamil Saat Hamil
Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi,
lauk, sayur.
- Minum 7-8gelas/hari
- ibu tidak minum susu.
- Tidak ada pantangan dan alergi
pada makanan
- Makan 3x/hari, komposisi nasi,
lauk, sayur, terkadang buah.
- Minum 8-10 gelas/hari
- ibu tidak minum susu ibu
- Tidak ada pantangan dan alergi
pada makanan
Istirahat - Tidur siang ± 2 jam/hari - Tidur siang 1-2 jam/hari
- Tidur malam 7-8 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun
- Tidur malam 7-8 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun
Personal
Hygiene
- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi
tiap mandi, ganti baju dan
celana dalam tiap kali habis
mandi, keramas seminggu 3x
- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi
tiap mandi, ganti baju dan
celana dalam tiap kali habis
mandi, keramas seminggu 3x
payudara dibersihkan tiap kali
mandi
Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi
lembek warna kuning bau khas
- BAK 4-5 x/hari warnanya
kuning jernih, bau khas.
Kelainan dan keluhan tidak ada
- BAB 1x/hari, konsistensi lunak,
warna kuning bau khas
- BAK ± 5-7 x/hari warna kuning
jernih bau khas. Kelainan dan
keluhan tidak ada
Aktifitas - Ibu mengajar di SD dan Ibu
mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak,
mencuci, menyapu dll
- Ibu tetap beraktifitas seperti
mengajar di tempatnya bekerja
memasak, mencuci, menyapu
dll, waktu luang digunakan
untuk istirahat
Pola
kebiasaan
tidak sehat
- Ibu tidak merokok, tidak
mengkonsumsi abat – obatan
terlarang, tidak minum –
minuman beralkohol
- Ibu tidak merokok, tidak
mengkonsumsi obat-obatan
terlarang, tidak minum-
minuman beralkohol, tidak
pernah pijat oyok
Rekreasi - Ibu nonton TV - Ibu nonton TV
11. Data psikososial
Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.
Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya. Hubungan ibu dengan
keluarga harmonis. Begitu pula dengan tetangga hubungan
ibu baik.
12. Data latar belakang budaya
Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu.
Kebiasaan keluarga berobat di tenaga kesehatan. Ibu masih menganut
acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapan.
B. Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tinggi Badan : 158 cm
BB bulan lalu : 53 kg BB sekarang : 54 kg
TD : 120/ 80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Rambut hitam, bergelombang, bersih, tidak
berketombe.
Muka : Tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada kloasma
gravidarum.
Mata : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.
Mulut : Bersih, simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis,
tidak ada caries gigi.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe serta tidak ada pembesaran
vena jugularis.
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmentasi
areola dan papilla mamae.
Perut : Bentuk normal, tidak ada luka bekas operasi, tidak
terdapat strie albikan
Genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas :
Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat,
gerak aktif.
Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat,
gerak aktif.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Payudara : Tidak terdapat benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan, kolostrum belum keluar.
Abdomen :
Leopold I : TFU 20 cm, teraba ballotement
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
Ekstremitas :
Atas : Tidak odema
Bawah : Tidak odema
c. Auskultasi
DJJ : 140 x/ menit ( dengan dopler )
d. Perkusi
Reflek patella : Positif
e. Data penunjang
TP : 19-6-2011
II. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA
Diagnosa : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 20-22 minggu janin T/H/I
dengan kehamilan normal.
DS : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan juni, dan ini
kehamilannya yang pertama dan ibu mengatakan usia
kehamilannya 5 bulan
DO : - Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tinggi Badan : 158 cm
- BB sebelum hamil : 53 kg BB sekarang: 54 kg
- TD : 120/ 80 mmHg
- Nadi : 84 x/menit
- RR : 20 x/mnt
- Suhu : 36,5 0C
- Palpasi
Leopold I : TFU 20 cm teraba ballotement
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 20-22 minggu janin T/H/I
dengan kehamilan normal.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan
berjalan normal tanpa disertai komplikasi
Kriteria hasil : Keadaan ibu tetap baik dan perkembangan janin dapat
optimal, serta ibu dapat bersalin secara normal tanpa
adanya komplikasi.
Intervensi :
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
R/ dengan mengetahui kondisi dirinya dan janin, akan mengurangi
kekhawatiran ibu.
2. Jelaskan pada ibu tanda – tanda bahaya yang mungkin terjadi pada
kehamilan trimester II
R/ agar ibu mengerti dan bisa cepat mendapat pertolongan jika terjadi
tanda – tanda bahaya pada trimester II
3. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ ibu hamil memerlukan fisik yang kuat agar kehamilannya dapat
berjalan dengan baik
4. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dan seimbang
R/ Ibu hamil memerlukan nutrisi untuk kebutuhan ibu dan janin
5. Anjurkan pada ibu untuk melakukan senam hamil
R/ senam hamil dapat melatih otot –otot panggul dalam persiapan
persalinan
6. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene.
R/ Mikroorganisme penyebab infeksi berasal dari bakteri yang biasanya
berada pada traktus genitalis dan traktus interstitionalis bagian bawah
7. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada
tanda-tanda bahaya pada kehamilannya
R/ Untuk mengetahui perkembangan dari janin dan mendeteksi adanya
komplikasi dalam kehamilan serta membantu penanganan komplikasi
atau kelainan tepat waktu
8. Beri ibu obat penambah darah dan kalk
R/ Sebagai asupan nutrisi ibu
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 14 Februari 2011
DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 20-22 minggu janin T/H/I
dengan kehamilan normal.
Implementasi :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa semua hasil
pemeriksaannya normal.
2. Menjelaskan pada ibu tanda – tanda bahaya yang mungkin terjadi pada
kehamilan trimester II seperti spoting, perdarahan dll
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup ± 2 jam pada siang hari
dan ± 8 jam pada malam hari
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dan
seimbang antara lain seperti nasi, lauk, sayur, buah, dan dianjurkan ibu
untuk minum susu 1 – 2 gelas / hari, minum air putih 8 – 10 gelas / hari
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene yaitu dengan mandi
2 x/hari, mengganti pakaian dan celana dalam setiap kali basah atau
kotor, dan cebok yang benar yaitu dari atas ke bawah.
6 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau
bila ada bahaya kehamilan, misalnya perdarahan, pusing yang hebat,
yaitu tanggal 14 Februari 2011
7 Memberi ibu tablet penambah darah dan kalks
VII. EVALUASI
Tanggal : 14 Februari 2011
Jam : 16.00 WIB
DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 20-22 minggu janin
T/H/I dengan kehamilan normal.
1. Ibu mengatakan sudah mengerti dengan hasil pemeriksaannya dan
janinnya dalam keadaan normal.
2. ibu mengerti tanda – tanda bahaya yang mungin terjadi pada
kehamilan trimester II.
3. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
4. Ibu mengatakan akan melakukan kunjungan ulang tepat waktu yaitu 1
bulan lagi pada tanggal 14 Maret 2011
5. Ibu mendapat tablet penambah darah dan kalk, diminum 1 x 1 tablet
3.2 Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 36-37 Minggu
Janin T/H/I dengan Kehamilan Normal.
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 14 Mei 2011
Jam : 15.00 WIB
A. Subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”
Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-
Alamat : Muharto Alamat : Muharto
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan janinnya sering bergerak dan ibu mengatakan perutnya
sudah sering terasa kenceng –kenceng selain itu ibu juga mengatakan
sering kencing.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun
suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis
maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
7. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal
Fluor albus : Tidak ada
HPHT : 12 September2010
8. Riwayat pernikahan
Umur pertama kali menikah : 23 tahun
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
Jumlah anak : -
9. Riwayat kehamilan yang lalu
No
KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS
KETSua
mi
Hamil
KeUK
Peno
longCara
Pen
yulitSex BBL
H/P/
I/AMati
Hidup
UmurHari
Meny
usui
1
.
1 Hamil ini
10. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : Ibu mengatakan sering mual – mual dan muntah apalagi
pada pagi hari dan ibu juga mengatakakan sering pusing
periksa ke bidan 2 kali, di bidan di beri vitamin dan obat
anti mual
Trimester II : Ibu mengatakan saat kehamilannya usia 4 bulan sudah
tidak mual – muntah lagi, pusing juga sudah berkurang
dan nafsu makan ibu juga bertambah periksa ke bidan 2x
dan di bidan diberi vitamin dan penambah darah
TrimesterIII : Ibu mengatakan janinnya sering bergerak dan ibu
mengatakan perutnya sudah sering terasa kenceng –
kenceng selain itu ibu juga mengatakan sering kencing.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola
KebiasaanSebelum Hamil Saat Hamil
Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi,
lauk, sayur.
- Minum 7-8gelas/hari
- ibu tidak minum susu.
- Tidak ada pantangan dan alergi
pada makanan
- Makan 3x/hari, komposisi nasi,
lauk, sayur, terkadang buah.
- Minum 8-10 gelas/hari
- ibu tidak minum susu ibu
- Tidak ada pantangan dan alergi
pada makanan
Istirahat - Tidur siang ± 2 jam/hari
- Tidur malam 7-8 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun
- Tidur siang 1-2 jam/hari
- Tidur malam 7-8 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun
Personal
Hygiene
- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi
tiap mandi, ganti baju dan
celana dalam tiap kali habis
mandi, keramas seminggu 3x
- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi
tiap mandi, ganti baju dan
celana dalam tiap kali habis
mandi, keramas seminggu 3x
payudara dibersihkan tiap kali
mandi
Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi
lembek warna kuning bau khas
- BAK 4-5 x/hari warnanya
kuning jernih, bau khas.
Kelainan dan keluhan tidak ada
- BAB 1x/hari, konsistensi lunak,
warna kuning bau khas
- BAK ± 5-7 x/hari warna kuning
jernih bau khas. Kelainan dan
keluhan tidak ada
Aktifitas - Ibu mengajar di SD dan Ibu
mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak,
mencuci, menyapu dll
- Ibu tetap beraktifitas seperti
mengajar di tempatnya bekerja
memasak, mencuci, menyapu
dll, waktu luang digunakan
untuk istirahat
Pola
kebiasaan
tidak sehat
- Ibu tidak merokok, tidak
mengkonsumsi abat – obatan
terlarang, tidak minum –
minuman beralkohol
- Ibu tidak merokok, tidak
mengkonsumsi obat-obatan
terlarang, tidak minum-
minuman beralkohol, tidak
pernah pijat oyok
Rekreasi - Ibu nonton TV - Ibu nonton TV
11. Data psikososial
Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.
Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya. Hubungan ibu dengan
keluarga harmonis. Begitu pula dengan tetangga hubungan
ibu baik.
12. Data latar belakang budaya
Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu.
Kebiasaan keluarga berobat di tenaga kesehatan. Ibu masih menganut
acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapan.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/ 80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
Tinggi Badan : 158 cm
BB sebelum hamil : 50 kg BB sekarang : 57 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Rambut hitam, bergelombang, bersih, tidak
berketombe.
Muka : Tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada kloasma
gravidarum.
Mata : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.
Mulut : Bersih, simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis,
tidak ada caries gigi.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe serta tidak ada pembesaran
vena jugularis.
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmentasi
areola dan papilla mamae.
Perut : Bentuk normal, tidak ada luka bekas operasi, tidak
terdapat strie albikan
Genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas :
Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat,
gerak aktif.
Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat,
gerak aktif.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Payudara : Tidak terdapat benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan, kolostrum sudah keluar.
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (30 cm) dan
teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu sebelah
kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil janin disebelah
kiri.
LeopoldIII : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis
(kepala), sudah masuk PAP
Leopold IV: Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul 1/5
bagian.
TBJ : 2945 gram
Ekstremitas :
Atas : Tidak odema
Bawah : Tidak odema
c. Auskultasi
DJJ : 140 x/menit (regular)
d. Perkusi
Reflek patella : Positif
e. Data penunjang
TP : 19-06-2011
II. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA
Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 36-37 minggu janin T/H/I
dengan kehamilan normal.
DS : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan juni, dan ini
kehamilannya yang pertama dan ibu mengatakan usia kehamilannya
8 bulan dan Ibu mengatakan janinnya sering bergerak dan ibu
mengatakan perutnya sudah sering terasa kenceng –kenceng selain
itu ibu juga mengatakan sering kencing.
DO : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/ 80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
Tinggi Badan : 158 cm
BB sebelum hamil : 50 kg BB sekarang: 57 kg
Leopold I :TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (30 cm) dan
teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu
sebelah kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil
janin disebelah kiri.
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis
(kepala), sudah masuk PAP
Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul
1/5 bagian.
DJJ : 140 x/menit (regular)
TBJ : 2945 gram
III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 36-37 minggu janin T/H/I
dengan kehamilan normal.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan
berjalan normal tanpa disertai komplikasi
Kriteria hasil: Keadaan ibu tetap baik dan perkembangan janin dapat optimal,
serta ibu dapat bersalin secara normal tanpa adanya komplikasi.
Intervensi
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R/ dengan mengetahui kondisi dirinya dan janin, akan mengurangi
kekhawatiran ibu.
2. Berikan KIE pada ibu tentang semua perubahan yang terjadi pada
kehamilan trimester III.
R/ agar ibu paham dan tidak merasa khawatir dengan perubahan yang
terjadi pada diriny
3. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada trimester
III.
R/ agar ibu mengerti dan bisa cepat mendapat pertolongan jika ternyadi
tanda- tanda bahaya pada trimester III
4. Anjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi.
R/ Ibu hamil memerlukan nutrisi untuk kebutuhan ibu dan janin
5. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygienenya.
R/ mikroorganisme penyebab infeksi berasal dari bakteri yang biasanya
berada pada traktus genitalis dan traktus interstitionalis
6. Anjurkan pada ibu untuk berolah raga ringan seperti senam hamil
R/ senam hamil dapat melatih otot –otot panggul dalam persiapan
persalinan
7. Beritahu pada ibu tanda-tanda persalinan
R/ agar ibu bisa cepat datang ke petugas kesehatan dan mendapat
pertolongan
8. Beritahu pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang (kontrol 1 minggu
lagi) atau jika ada keluhan
R/ untuk mengetahui perkembangan dari janin dan mendeteksi adanya
komplikasi dalam kehamilan serta membantu penanganan komplikasi
atau kelainan tepat waktu
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 14 Mei 2011
Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 36-37 minggu janin T/H/I
dengan kehamilan normal
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan:
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tekanan darah : 120/80
Suhu : 36,7oC
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmentasi
areola dan papilla mamae, kolostrum sudah keluar.
Abdomen
Leopold I : TFU 2 jari bawah prosessus xifoideus (30 cm) dan teraba
bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu sebelah
kanan (punggung) dan teraba bagian kecil janin disebelah
kiri.
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis
(kepala), sudah masuk PAP
Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul 1/5
bagian.
DJJ : 140 x/menit (regular)
TBJ : 2945 gram
Ekstremitas :
Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat, gerak
aktif.
Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat, gerak
aktif.
2. Memberikan KIE kepada ibu tentang semua perubahan yang terjadi pada
kehamilan trimester III seperti his palsu (kenceng-kenceng yang tidak
teratur), sering BAK, nyeri punggung
3. Menjelaskan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan
trimester III seperti perdarahan yang keluar dari jalan lahir, gerakan janin
tidak dirasakan, keluar cairan byor-byor dari jalan lahir
4. Menganjurkan ibu untuk makanan bergizi (4 sehat 5 sempurna) yaitu nasi,
lauk-pauk, sayur dan buah-buahan, menganjurkan ibu untuk minum susu:
ibu sudah makan makanan sesuai dengan yang dianjurkan oleh bidan.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene dengan cara selalu
mandi 2x sehari dan mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi,
memotong kuku bila terlihat panjang dan keramas 2 hari sekali.
6. Menganjurkan ibu untuk berolah raga seperti senam hamil dan tidak
bekerja terlalu berat
7. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan seperti kenceng-kenceng yang
mulai teratur, keluar lendir darah dari jalan lahir, dll dan juga
mempersiapkan keperluan apa saja yang harus ibu bawa saat akan
berangkat ke tempat pelayanan kesehatan
8. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang ( kontrol) 1 minggu
lagi atau bila ada keluhan.
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui dan paham tentang smua perubahan pada
kehamilannya trimester III ini dan ibu tidak khawatir lagi.
2. Ibu mengetahui tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada dirinya di
trimester III ini dan akan segera memeriksakan kehamilannya jika ibu
mengalaminya.
3. Ibu selalu mandi 2 kali sehari dan selalu mengganti pakaian dalam setiap
selesai mandi serta memotong kuku dan juga keramas 2 hari sekali.
4. Ibu sudah membatasi kegiatan sehari-harinya yang terlalu berat tetapi
masih belum pernah melakukan senam hamil.
5. Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan dan segera datang ke tempat
pelayanan kesehatan jika ia mengalaminya.
6. Ibu mengatakan akan kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.
3.3 Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 38 - 39 Minggu
Janin T/H/I dengan Inpartu Kala 1 Fase Aktif
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 16 Juni 2011
Jam : 17.00 WIB
A. Subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”
Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-
Alamat : Muharto Alamat : Muharto
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya kenceng – kenceng dan keluar lender darah dari
kemaluannya
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun
suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis
maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
7. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal
Fluor albus : Tidak ada
HPHT : 12 September 2010
8. Riwayat pernikahan
Umur pertama kali menikah : 23 tahun
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
Jumlah anak : -
9. Riwayat kehamilan yang lalu
No
KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS
KETSua
mi
Hamil
KeUK
Peno
longCara
Pen
yulitSex BBL
H/P/
I/AMati
Hidup
UmurHari
Meny
usui
1
.
1 Hamil ini
10. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : Ibu mengatakan sering mual – mual dan muntah apalagi
pada pagi hari dan ibu juga mengatakakan sering pusing
periksa ke bidan 2 kali, di bidan di beri vitamin dan obat
anti mual
Trimester II : Ibu mengatakan saat kehamilannya usia 4 bulan sudah
tidak mual – muntah lagi, pusing juga sudah berkurang
dan nafsu makan ibu juga bertambah periksa ke bidan 2x
dan di bidan diberi vitamin dan penambah darah
TrimesterIII : Ibu mengatakan janinnya sering bergerak dan ibu
mengatakan perutnya sudah sering terasa kenceng –
kenceng selain itu ibu juga mengatakan sering kencing.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola
KebiasaanSebelum Hamil Saat Hamil
Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi,
lauk, sayur.
- Minum 7-8gelas/hari
- ibu tidak minum susu.
- Tidak ada pantangan dan alergi
pada makanan
- Makan 3x/hari, komposisi nasi,
lauk, sayur, terkadang buah.
- Minum 8-10 gelas/hari
- ibu tidak minum susu ibu
- Tidak ada pantangan dan alergi
pada makanan
Istirahat - Tidur siang ± 2 jam/hari
- Tidur malam 7-8 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun
- Tidur siang 1-2 jam/hari
- Tidur malam 7-8 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun
Personal
Hygiene
- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi
tiap mandi, ganti baju dan
celana dalam tiap kali habis
mandi, keramas seminggu 3x
- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi
tiap mandi, ganti baju dan
celana dalam tiap kali habis
mandi, keramas seminggu 3x
payudara dibersihkan tiap kali
mandi
Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi
lembek warna kuning bau khas
- BAK 4-5 x/hari warnanya
kuning jernih, bau khas.
Kelainan dan keluhan tidak ada
- BAB 1x/hari, konsistensi lunak,
warna kuning bau khas
- BAK ± 5-7 x/hari warna kuning
jernih bau khas. Kelainan dan
keluhan tidak ada
Aktifitas - Ibu mengajar di SD dan Ibu
mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak,
mencuci, menyapu dll
- Ibu tetap beraktifitas seperti
mengajar di tempatnya bekerja
memasak, mencuci, menyapu
dll, waktu luang digunakan
untuk istirahat
Pola
kebiasaan
tidak sehat
- Ibu tidak merokok, tidak
mengkonsumsi abat – obatan
terlarang, tidak minum –
- Ibu tidak merokok, tidak
mengkonsumsi obat-obatan
terlarang, tidak minum-
minuman beralkohol minuman beralkohol, tidak
pernah pijat oyok
Rekreasi - Ibu nonton TV - Ibu nonton TV
12. Data psikososial
Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.
Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya. Hubungan ibu dengan
keluarga harmonis. Begitu pula dengan tetangga hubungan
ibu baik.
13. Data latar belakang budaya
Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu.
Kebiasaan keluarga berobat di tenaga kesehatan. Ibu masih menganut
acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapan.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/ 70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
Tinggi Badan : 158 cm
BB sebelum hamil : 50 kg BB sekarang : 58 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Rambut hitam, bergelombang, bersih, tidak
berketombe.
Muka : Tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada kloasma
gravidarum.
Mata : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.
Mulut : Bersih, simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis,
tidak ada caries gigi.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe serta tidak ada pembesaran
vena jugularis.
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmentasi
areola dan papilla mamae.
Perut : Bentuk membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka
bekas operasi, terdapat strie grafidarum
Genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas :
Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat,
gerak aktif.
Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat,
gerak aktif.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Payudara : Tidak terdapat benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan, kolostrum sudah keluar.
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (29 cm) dan
teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu sebelah
kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil janin disebelah
kiri.
LeopoldIII : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis
(kepala), sudah masuk PAP
Leopold IV: Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul 1/5
bagian.
TBJ : 2790 gram
Ekstremitas :
Atas : Tidak odema
Bawah : Tidak odema
c. Auskultasi
DJJ : 148 x/menit (regular)
d. Perkusi
Reflek patella : Positif
e. Pemeriksaan dalam
Vulva vagina : Lendir darah
Pembukaan : 5 cm
Efficement : 60 %
Ketuban : Positif (+)
Bagian terdahulu : Kepala
Bagian terendah : UUK di jam 2
Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian terdahulu.
Penurunan : Hodge II
Tidak ada molase
II. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA
Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I
dengan inpartu kala 1 fase aktif
DS : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan 12 September 2010, dan
ini kehamilannya yang pertama dan ibu mengatakan usia
kehamilannya 9 bulan dan ibu mengatakan perutnya sudah sering
terasa kenceng –kenceng dan keluar lender darah dari kemaluannya.
DO : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/ 70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
Tinggi Badan : 158 cm
BB sebelum hamil : 50 kg BB sekarang: 58 kg
Leopold I :TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (29 cm) dan
teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu
sebelah kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil
janin disebelah kiri.
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis
(kepala), sudah masuk PAP
Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul
1/5 bagian.
DJJ : 140 x/menit (regular)
TBJ : 2790 gram
Pemeriksaan dalam
Vulva vagina : Lendir darah
Pembukaan : 5 cm
Efficement : 60 %
Ketuban : Positif (+)
Bagian terdahulu : Kepala
Bagian terendah : UUK di jam 2
Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian terdahulu.
Penurunan : Hodge II
Tidak ada molase
III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
Tanggal : 16 Juni 2011
Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I
dengan inpartu kala 1 fase aktif
Intervensi
1. Beri tahu hasil pemeriksaan pada ibu
R/ agar ibu tau dan tidak khawatir akan keadaannya
2. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu
R/ agar ibu merasa termotifasi dan semangat untuk melahirkan secara
normal
3. Anjurkan ibu untuk makan dan minum
R/ agar nanti ibu kuat jika sudah waktunya untuk meneran
4. Anjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
R/ agar tidak mengganggu pembukaan dan kontraksi
5. Anjurkan pada ibu untuk di buat jalan – jaln atau tidur miring kiri
R/ agar tidak menekan vena kafa superior
6. Obserfasi TTV setiap 4 jam sekali
R/ untuk memantau kondisi ibu
7. Obserfasi DJJ dan His tiap setengah jam
R/ untuk memantau kondisi janin
8. Melakukan pemeriksaan dalam stiap 4 jam sekali
R/ untuk mengetahui kemajuan persalinan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 16 Juni 2011
Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I
dengan inpartu kala 1 fase aktif
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan:
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tekanan darah : 110/70
Suhu : 36,3oC
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada
hyperpigmentasi areola dan papilla mamae,
kolostrum sudah keluar.
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (29 cm) dan
teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu
sebelah kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil janin
disebelah kiri.
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis
(kepala), sudah masuk PAP
Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul 1/5
bagian.
His : 3.10.40
DJJ : 138 x/menit (regular)
TBJ : 2790 gram
Genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada odema.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas
Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat,
gerak aktif.
Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat,
gerak aktif.
Periksa dalam
- Vulva vagina : Lendir darah
- Pembukaan : 5 cm
- Efficement : 60 %
- Ketuban : Positif (+)
- Bagian terdahulu : Kepala
- Bagian terendah : UUK di jam 2
- Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian terdahulu.
- Penurunan : Hodge II
- Tidak ada molase
2. Memberitahu keluarga untuk memberikan dukungan kepada ibu: hasilnya
keluarga mengerti dan akan selalu memberikan dukungan kepada ibu
seperti menemani ibu saat ibu merasa kesakitan, membantu ibu makan
dan minum, dll.
3. Memberi ibu makan dan minum: hasilnya ibu mau makan dan minum
meskipun sedikit.
4. Menganjurkan ibu untuk BAB ataupun BAK: hasilnya ibu sudah bisa
BAK 1 kali dan belum BAB.
5. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan atau miring kiri: hasilnya ibu
merasa tidak kuat berjalan-jalan sehingga ia lebih sering tidur dengan
miring ke kiri.
6. Mengobservasi TTV setiap 4 jam sekali
7. Mengobservasi DJJ dan his setiap ½ jam sekali.
8. Melakukan periksa dalam setiap 4 jam sekali atau jika ada indikasi
VII. EVALUASI
1. Ibu tau dan mengerti atas hasil pemeriksaan yang di sampaikan oleh bidan.
2. Keluarga memberikan dukungan pada ibu sehingga ibu bersemangat untuk
melahirkan secara normal.
3. Ibu mau makan dan minum.
4. Ibu sudah bak.
5. Ibu memilih untuk tidur miring kekiri.
LEMBAR OBSERVASI
Jam Tensi Suhu Nadi His DJJ Periksa dalam Urin Ket
17.00 110/70 36,3 88 3.10.40 138 v/v : Blood slem
ø : 2cm
eff : 25%
ketuban (+)
bagian terdahulu kepala
bagian terendah UUK
jam 2
tidak teraba bagian
kecil janin di sekitar
bagian terdahulu
penurunan H II
tidak ada molase
17.30 - - 84 3.10.40 140 -
18.00 - - 84 3.10.45 144 -
18.30 - 36,7 88 3.10.45 142 -
19.00 - - 88 3.10.45 142 -
19.30 - - 84 4.10.45 144 -
20.00
20.30
21.00
21.30
22.00
110/70
-
-
-
-
36,5
-
-
36,5
-
84
84
88
88
88
4.10.45
4.10.45
4.10.45
4.10.45
4.10.45
144
144
144
144
144
v/v : Blood slem
ø : 5 cm
efficement 75%
ketuban (+)
bagian terdahulu kepala
bagian terendah UUK
tidak teraba bagian
kecil janin di sekitar
bagian terdahulu
penurunan H III
tidak ada molase
v/v : Blood slem
ø : 10 cm
efficement tidak teraba
ketuban (+)
bagian terdahulu kepa-
la
bagian terendah UUK
tidak teraba bagian
kecil janin di sekitar
bagian terdahulu
penurunan H IV
tidak ada molase
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 16 Juni 2011
Jam : 22.00 WIB
DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I
dengan kala 2
S : - Ibu mengatakan bahwa kenceng-kenceng yang ia alami semakin
sering dan ibu merasa ingin BAB.
- Ibu mengatakan bahwa lendir darah yang ia keluarkan dari jalan lahir
semakin banyak.
- Ibu mengatakan ingin meneran.
O : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tekanan darah : 110/70
Suhu : 36,5oC
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Payudara :Simetris, putting susu menonjol, ada
hyperpigmentasi areola dan papilla mamae,
kolostrum sudah keluar.
Abdomen :Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus
xifoideus (29 cm) dan teraba bulat,
lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan
di perut ibu sebelah kanan (PUKA)
dan teraba bagian kecil janin
disebelah kiri.
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi
atas simfisis (kepala), sudah masuk
PAP
Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah
masuk panggul 1/5 bagian.
His : 3.10.40
DJJ : 138 x/menit (regular)
TBJ : 2790 gram
Genetalia :Bersih, tidak ada varises, tidak ada odema.
Anus :Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas : Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema,
kuku tidak pucat, gerak aktif.
Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak
oedema, kuku tidak pucat, gerak
aktif.
Periksa dalam : - Vulva vagina : Lendir darah
- Pembukaan : 10 cm
- Efficement : Tidak teraba
- Ketuban : Positif
- Bagian terdahulu : Kepala
- Bagian terendah : UUK
- Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian
terdahulu.
- Penurunan : Hodge IV
- Tidak ada molase
A : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I
dengan kala 2
P : 1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tekanan darah : 110/70
Suhu : 36,5oC
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Payudara :Simetris, putting susu menonjol, ada
hyperpigmentasi areola dan papilla mamae,
kolostrum sudah keluar.
Abdomen :Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus
xifoideus (29 cm) dan teraba bulat,
lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan
di perut ibu sebelah kanan (PUKA)
dan teraba bagian kecil janin
disebelah kiri.
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi
atas simfisis (kepala), sudah masuk
PAP
Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah
masuk panggul 5ssss/5 bagian.
His : 3.10.40
DJJ : 138 x/menit (regular)
TBJ : 2790 gram
Genetalia :Bersih, tidak ada varises, tidak ada odema.
Anus :Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas : Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema,
kuku tidak pucat, gerak aktif.
Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak
oedema, kuku tidak pucat, gerak
aktif.
Periksa dalam : Vulva vagina : Lendir darah
Pembukaan : 10 cm
Efficement : Tidak teraba
Ketuban : Positif
Bagian terdahulu : Kepala
Bagian terendah : UUK
Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian
terdahulu.
Penurunan : Hodge IV
Tidak ada molase
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada ibu dan
mengajari ibu cara meneran yang baik dan benar yaitu mengambil
nafas panjang kemudian mengejan seperti orang BAB: hasilnya ibu
dapat melakukan mengejan yang benar seperti yang telah
diajarkan.
3. Memberitahu keluarga untuk memberi dukungan kepada ibu
seperti mendampingi ibu saat melahirkan, membantu ibu untuk
minum ataupun makan jika ibu mau: hasilnya suami mendampingi
ibu saat melahirkan dan membantu ibu untuk minum.
4. Memimpin ibu untuk meneran dan memeriksa DJJ setiap selesai
meneran: hasilnya ibu dapat meneran dengan benar dan DJJ baik
(138 x/ menit).
5. Memberi ibu nutrisi seperti minum teh manis: hasilnya ibu mau
minum teh manis sedikit.
6. Memasang handuk bokong saat kepala bayi terlihat 5-6 cm di
vulva, kemudian membuka bak instrument dan menggunakan
hands cone: hasilnya handuk bokong telah terpasang.
7. Menunggu kepala melakukan putar paksi luar setelah kepala lahir,
kemudian mengecek apakah ada lilitan talipusat : hasilnya kepala
sudah melakukan putar paksi luar dan tidak ada lilitan tali pusat.
8. Melahirkan bahu, badan dan kaki bayi: bayi berhasil dilahirkan jam
12.30 WIB.
9. Menilai keadaan bayi dan mengeringkannya diatas perut ibu
dengan menggunakan handuk: hasilnya bayi menangis kuat,
bergerak aktif, kulit kemerahan.
10. Mengecek fundus uteri dan menyuntikkan oksitosin 10 UI di paha
kanan ibu sebelah luar: hasilnya TFU setinggi pusat dan tidak ada
bayi kembar, oksitosin telah disuntikkan jam 12.35 WIB.
11. Mengikat talipusat: hasilnya talipusat telah diikat.
12. Melakukan IMD dengan cara menelungkupkan bayi di dada ibu
sehingga bayi diharapkan dapat mencari putting susu ibunya
sendiri: hasilnya bayi belum berhasil menemukan putting susu
ibunya.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 16 Juni 2011
Jam : 22.30 WIB
DX : Ny. “I” P1001 Ab000 dengan kala III
S : - Ibu merasa senang karena bayinya telah lahir, tetapi ari-arinya
belum lahir.
- Ibu merasa perutnya mules
O : - Keluar semburan darah tiba-tiba dari vagina
- Talipusat semakin memanjang
- Uterus globuler
- TFU setinggi pusat
- Keadaan umum baik
- Kesadaran komposmetis
- Bayi lahir normal, saat lahir langsung menangis kuat, bergerak aktif,
kulit kemerahan. Jenis kelamin bayi perempuan.
A : Ny. “I” P1001 Ab000 dengan kala III
P :
1 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan yaitu tentang cara
mengeluarkan plasenta: hasilnya ibu mengetahui cara melepaskan
plasenta sehingga ibu menjadi kooperatif saat tindakan dilakukan.
2 Memindah klem ± 5-10 cm dari vulva, kemudian menegangkan
talipusat dan melakukan dorsokranial ketika ibu merasa mules:
hasilnya keluar semburan darah tiba-tiba.
3 Melahirkan plasenta dengan cara mengeluarkan plasenta ± ¾
bagian kemudian menangkapnya dengan kedua tangan dan
melahirkannya perlahan-lahan dengan cara memutar searah dengan
jarum jam: hasilnya plasenta lahir jam 22.45 WIB.
4 Melakukan masase fundus selama 15 detik: hasilnya uterus
berkontraksi dan teraba keras.
5 Melakukan cek plasenta: hasilnya plasenta lahir lengkap.
6 Mengecek apakah ada laserasi: hasilnya ada laserasi di perineum
derajat 2.
7 Melakukan heacting: hasilnya perineum selesai di heacting jam
23.00 WIB.
8 Mendekontaminasi alat habis pakai dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit, mencucinya dan mengeringkan dengan
menggunakan kain bersih: alat-alat selesai dicuci dan dikeringkan.
9 Membersihkan ibu dan memasangkan pembalut serta mengajarkan
cara masase uterus pada ibu: ibu mengerti cara melakukan masase
uterus dan pembalut telah dipasangkan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 16 Juni 2011
Jam : 23.00 WIB
Dx : Ny. “I” P1001 Ab000 dengan kala IV
S : - Ibu merasa senang karena bayinya telah lahir dan ari-arinya sudah
lahir lengkap.
O : - Keadaan umum : baik
Kesadaran : komposmetis
TTV :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/ menit
Suhu : 36,8oC
Pernafasan : 18x/ menit
TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi : Baik
Kandung kemih : Kosong
Perdarahan : ±75 cc.
A : Ny. “I” P1001 Ab000 dengan kala IV
P :
1 Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam: hasilnya uterus teraba keras dan
perdarahan ±75 cc.
2 Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit dengan kulit di
dada ibu minimal 1 jam: hasilnya bayi berhasil menemukan putting
susu ibunya dan menghisapnya.
3 Setelah 1 jam menimbang bayi dan mengukur panjang badan serta
baju bayi dan menggedongnya: hasilnya berat badan lahir bayi
adalah 2900 gram dan panjang badan 49 cm.
4 Memberikan salep mata pada bayi dan menyuntikkan vitamin K
0,1 ml pada paha kiri bayi: hasilnya salep mata sudah diberikan
dan vitamin K sudah disuntikkan jam 23.00 WIB.
5 Memantau kontraksi dan mencegah perdarahan selama 2 jam
pertama yaitu setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30
menit pada jam kedua.
6 Setelah 1 jam menyuntikkan imunisasi hepatitis B di paha kanan
bayi: hasilnya imunisasi hepatitis B disuntikkan jam 24.00WIB.
7 Memeriksa nadi ibu dan keadaan vesika urinaria setiap 15 menit
pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.
8 Memeriksa keadaan bayi: hasilnya bayi masih menyusu pada
ibunya.
9 Melengkapi partograf.
LEMBAR OBSERVASI
Jam Tensi Suhu Nadi TFU Kontraksi Kandung kemih Perdarahan
23.30
23.45
24.00
00.15
00.45
01.15
110/70
110/70
110/70
110/70
110/70
110/70
36,8
-
-
-
36,5
-
88
88
88
84
84
84
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
2 jari bawah pusat
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
75 cc
75cc
100cc
100cc
100cc
100cc
3.4 Dx : By. Ny “I” Usia 0 Hari dengan Bayi Baru Lahir Normal
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 16 Juni 2011
Jam : 22.30 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Bayi
Nama Bayi : By. Ny “I”
Tanggal lahir : 16 Juni 2011
Jenis Kelamin : perempuan
Anak ke : 1
Biodata Orang Tua
Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”
Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-
Alamat : Muharto Alamat : Muharto
2. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan pada bayi
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC, penyakit kuning, dan tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti jantung, darah tinggi, asma, penyakit gula.
4. Riwayat Perinatal dan Neonatal
a. Kehamilan
Trimester I
Ibu mengatakan bahwa Ibu merasa tidak enak makan, mual dan
kadang muntah juga sering pusing. Ibu periksa ke bidan setiap
bulan dan mendapat terapi vitamin. Ibu juga sering kencing pada
saat hamil muda.
Trimester II
Ibu mengatakan sudah mulai senang makan, sudah tidak sering
kencing lagi, sudah mulai beradaptasi dengan kehamilannya yang
semakin membesar dan Ibu mengatakan masih memeriksakan
kandungannya kepada bidan. Pada saat Ibu periksa Ibu diberi obat
penambah darah dan vitamin. Pada saat umur kehamilan 4 bulan
Ibu sudah merasakan gerakan janin.
Trimester III
Ibu mengatakan pada usia kehamilan yang semakin tua Ibu
mengalami sering kencing. Ibu mengatakan masih sering
memeriksakan kehamilanya di bidan. Ibu mengatakan sangat
menantikan kelahiran bayinya ini dan Ibu merasa senang dengan
kehamilan ini.
b. Persalinan
Ibu mengatakan saat persalinan berjalan dengan normal, pada
tanggal 16 Juni 2011 pukul 22.30 WIB, jenis kelamin perempuan
dengan berat badan 2700 gram, PB 48 cm, bayi langsung menangis
kuat, ari- ari lahir lengkap.
c. Nifas
Ibu mengatakan merasa lega telah melahirkan bayinya dengan
selamat,bayi sudah mendapatkan ASI walaupun sedikit.
d. Neonatal
Ibu mengatakan jenis kelamin anaknya perempuan, berat
badannya 2700 gram, panjang badan 48 cm, bayi lahir langsung
menangis kuat.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Tanda-tanda Vital :
Pernafasan : 42 x / menit
Suhu : 36,5oC
Nadi : 124 x/menit
Pemariksaan Antropometri
PB : 48 cm
BBL : 2700 gram
LIDA : 34 cm
LIKA : 32 cm
LILA : 10 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : Simestris, tidak tampak benjolan abnormal, rambut hitam
tipis, ubun-ubun normal tidak cekung maupun menonjol,
tidak tampak adanya cepal hematoma, tidak ada caput
succedaneum
Wajah : Tidak terlihat pucat dan kebiruan, wajah tampak kemerahan
Mata : Simestris, sklera tidak kuning ( putih ), kunjungtiva merah
muda ( tidak pucat )
Hidung : Bersih, tidak ada sekret
Mulut : Bibir warna merah, tidak ada labio skizis maupun
labiopalato skizis, lidah bersih
Telinga : Bersih, simestris, tidak ada pengeluaran serumen.
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak tampak
pembesaran kelenjar limfe, dan tidak tampak pembesaran
vena jugularis
Dada : Simestris, tidak tampak retraksi dada
Abdomen :Tidak tampak benjolan abnormal, tali pusat belum kering
masih terbungkus kasa steril.
Genetalia: Bersih,labia mayora sudah menutupi labia minora
Ekstremitas :
Atas : Gerakan normal, aktif, tidak polidaktil dan tidak sindaktil,
kuku tidak pucat
Bawah : Gerakan normal, aktif, tidak polidaktil dan tidak sindaktil,
kuku tidak pucat
Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan yang abnormal
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba vena
jugularis dan dan tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
Abdomen :Tidak teraba benjolan abnormal, tidak teraba pembesaran
hepar
Auskultasi
Dada : Tidak terdengar suara whenzing maupun ronchi
Perkusi
Abdomen : Tidak kembung
3. Reflek
Moro : (+)
Rooting : (+)
Reflek menelan : (+)
Reflek menggenggam : (+)
Reflek menghisap : (+)
Tonic neck reflek : (+)
Babynsky : (+)
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
Dx : By. Ny “ I ” usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal
Ds : Ibu mengatakan melahirkan secara normal tanggal 16 Juni 2011
pukul 22.30 WIB jenis kelamin perempuan BB : 2700 gram, PB :
48 cm
Do : Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda Vital :
Pernafasan : 42 x / menit
Suhu : 36,5oC
Nadi : 124 x/menit
Pemeriksaan Antropometri
PB : 48 cm
BBL : 2700 gram
LIDA : 34 cm
LIKA : 32 cm
LILA : 10 cm
Bayi menangis kuat
Reflek
Moro : (+)
Rooting : (+)
Reflek menelan : (+)
Reflek menggenggam : (+)
Reflek menghisap : (+)
Tonic neck reflek : (+)
Babynsky : (+)
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
Dx : By. Ny “ I ” usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal
Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan diharapkan bayi sehat tidak
terjadi komplikasi
Kriteria hasil :
Keadaan umum : baik
TTV dalam batas normal
Pernafasan : Normal (40 - 60x/menit)
Suhu : Normal (36,5oC - 37,5oC)
Nadi : Normal (100 – 160 x / menit)
Berat badan : Normal ( 2500 – 4000 )
Panjang badan : Normal ( 48 – 52 cm )
Intervensi :
1. Lakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
pemeriksaan fisik
R/ Sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan.
2. Lakukan perawatan tali pusat dengan membungkusnya dengan kasa steril
tanpa diberi apapun
R/ mengurangi agar tidak terjadi infeksi pada tali pusat
3. Cegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan membungkus bayi
dengan selimut hangat dan letakkan bayi pada box hangat
R/ Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk mengurangi
terjadinya hipotermi
4. Ganti segera pakaian bayi yang basah dengan yang kering dan bersih
untuk mencegah terjadinya kehilangan panas
R/ Mencegah terjadinya penguapan suhu tubuh dan mencegah terjadinya
hipotermi
5. Lakukan tindakan pencegahan infeksi dengan mengganti popoknya setiap
bayi kencing dan berak
R/ Mencegah terjadinya infeksi dan bayi nyaman
6. Ajarkan pada Ibu bagaimana cara menyusui yang baik dan benar
R/ Menyusui yang baik dan benar dapat membuat bayi merasa nyaman
dan mau menyusu lebih lama
7. Sarankan pada Ibu untuk memberika ASI pada bayi sesering mungkin
R/ Mencegah bayi kelaparan
8. Lakukan rawat gabung antara Ibu dan bayi
R/ Meningkatkan/menambah kasih sayang Ibu kepada anaknya dan
meningkatkan hubungan orang tua dan anak dan Ibu dapat menyusui
dengan tepat waktu.
VI. IMPLEMENTASI
Dx : By. Ny “ I “ usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal
1. Melakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan tanda-tanda vital
dan pemeriksaan fisik dengan hasil :
Tanda-tanda Vital :
Pernafasan : 42 x / menit
Suhu : 36,5oC
Nadi : 124 x/menit
Pemeriksaan Antropometri
PB : 48 cm
BBL : 2700 gram
LIDA :34 cm
LIKA : 32 cm
LILA : 10 cm
2. Melakukan perawatan tali pusat dengan membungkusnya dengan kasa
steril tanpa diberi apapun
3. Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan membungkus bayi
dengan selimut hangat dan letakkan bayi pada box hangat supaya tidak
terjadi hipotermi
4. Mengganti segera pakaian bayi yang basah dengan yang kering dan
bersih untuk mencegah terjadinya kehilangan panas
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi dengan mengganti popoknya
setiap bayi kencing dan berak, mengganti kasa untuk membungkus tali
pusat setiap selesai mandi, dan mencuci tangan sebelum memegang bayi.
6. Mengajarkan pada Ibu bagaimana cara menyusui yang baik dan benar
yaitu dengan cara rutin memberikannya sebelum bayi merasa lapar,
setiap 10 - 15 menit mengganti payudara dari yang kiri ke kanan, posisi
ibu harus tegak lurus dan posisi bayi harus benar yaitu menghadap ibu,
puting susu masuk semua, areola mamae tertutup oleh mulut bayi, dagu
bayi menyentuh payudara ibu, dan hidung bayi tidak sampai tertekan
payudara agar tidak menutup jalan pernapasan bayi.
7. Melakukan rawat gabung antara Ibu dan bayi yaitu menaruh bayi dan ibu
dalam satu ruangan agar ibu lebih mudah merawat bayinya dan
menyusuinya.
8. Menyarankan pada Ibu untuk memberika ASI pada bayi sesering
mungkin dan minimal 6 bulan agar bayi mendapatkan nutrisi yang baik
dan mendapatkan perhatian serta kasih sayang yang penuh dari ibunya.
VII. EVALUASI
Tanggal : 16 Juni 2011
Jam : 23.45 WIB
Dx : By. Ny “ I ” usia 0 hari dengan Bayi Baru Lahir Normal
1. Kondisi bayi tetap baik dan tidak terjadi komplikasi
2. Perawatan tali pusat telah dilakukan ,tidak terjadi perdarahan pada tali
pusat
3. Ibu telah mengerti cara menyusui yang baik dan benar
4. Ibu memberikan ASI setiap bayi merasa lapar atau menangis
5. Ibu dan bayi dirawat dalam satu ruangan dan ibu dapat merawat bayinya
bersama keluarga yang lain serta ibu dapat memberikan kasih sayang
pada anaknya.
3.5 Dx : Ny. ”I” P1001 Ab000 dengan Post Partum Normal Hari Ke 7
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 23 Juni 2011
Jam : 16.00 WIB
A. Subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”
Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-
Alamat : Muharto Alamat : Muharto
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin control setelah melahirkan 7 hari yang lalu
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa - apa
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
5. Riwayat sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun
suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis
maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
7. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal
Fluor albus : Tidak ada
8. Riwayat pernikahan
Umur pertama kali menikah : 23 tahun
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
Jumlah anak : -
9 .Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sekarang
a. kehamilan
TM 1: Ibu mengatakan melakukan kunjungan ke bidan pada awal tes
kehamilan dan ibu dinyatakan hamil dan ibu mengatakan tidak ada
keluhan
TM II: ibu periksa lagi pada usia kehamilan 6 bulan dan ibu
mendapatkan vitamin dan tablet tambah darah
TM III: ibu periksa 2 kali pada usia kehamilan 8 – 10 bulan dan
mengeluh sering kencing.
b. Persalinan
Ibu mengatakan melahirkan dirumah sakit ditolong oleh bidan secara
normal tanggal 16 Juni 2011, jenis kelamin perempuan dengan berat
badan 3200 gram.
a. Nifas
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa – apa, ibu mengatakan
mengeluarkan darah dari kemaluannya seperti orang Pola kebiasaan
sehari-hari.
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah ikut KB dan rencana KB selanjutnya masih
belum tahu.
11. Pola kebiasaan sehari - hari
No. Pola Kebiasaan
1 Nutrisi Makan 3x sehari, dengan porsi sedang
Minum 5-6 gelas/hari air putih dan teh
2 Eliminasi BAK 4-5x/hari, warna kuning jernih,
BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi
lembek.
3 Kebersiha
n
Mandi 2x/hari, gosok gigi tiap mandi, keramas
2 hari sekali, ganti celana dalam dan ganti baju
setiap habis mandi.
4 Istirahat Tidur siang 2 jam 12.00-14.00 WIB, tidur
malam 6 jam mulai pukul 21.00 WIB –
04.00 WIB.(bayi tidak rewel )
5 Aktifitas Mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga
seperti menyapu, masak, mencuci dan
pekerjaan IRT lainnya
6 Personal
Hygiene
Mandi 2 x/hr, gosok gigi 2 x/hr, ganti baju &
celana dalam 2x/hr, keramas 2 x/minggu
7 Kebiasaan Ibu tedak pernah minum jamu – jamuan dan
alkohol
12. Riwayat Sosial dan Budaya
Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anaknya yang ke 4 begitu juga
dengan keluarganya namun ibu merasa cemas karena pusing yang
dideritanya sekarang , hubungan ibu dengan tetangga baik.
13.Riwayat Spiritual
Ibu beragama islam,dan ibu tidak sholat karena masih dalam keadaan
nifas namun ibu selalu berdoa kepada Allah.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit
Suhu : 36,8 oC
Pernafasan : 20 kali/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Rambut bersih tidak ada ketombe
Wajah : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum dan tidak
oedama
Mata : Sklera tidak kuning , konjungtiva tidak pucat
Telinga : Simetris , tidak ada pengeluaran serumen
Hidung : Tidak ada secret / bersih, tidak ada polip
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah bersih, gigi tidak karies
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe
maupun vena jugularis
Dada : Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi areola
mammae, putting susu menonjol.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra
Genetalia : Keluar sedikit lochea serosa ( hari ke 8 ),luka perinium
sudah hampir sembuh ( kering ).
Anus : tidak ada hemoroid.
Ekstiemitas
Atas : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat
Bawah : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe
maupun vena jugularis
Payudara : Asi sudah keluar
Abdomen
TFU : 2 Jari bawah pusat
Kontraksi : Baik
Massa : tidak ada
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar bunyi ronchi maupun whezing
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Ny. ” I ” P1001 Ab000 post partum normal hari ke 7
Ds : Ibu mengatakan ini hari ke 7 setelah ibu melahirkan buah hatinya
dan ibu tidak mengeluh apa – apa
Do : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit
Suhu : 36,5 C
Pernafasan : 20 kali/menit
Dada : Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi
areola mammae, putting susus menonjol
Abdomen
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi : Baik
Massa : Tidak ada
Genetalia : Bersih, keluar sedikit lochea alba
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
Dx : Ny. ” I ” P1001 Ab000 post partum normal hari ke 7
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan masa nifas
berjalan normal
Kriteria hasil
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : Normal (90/70-130/90 mmHg)
Nadi : Normal (60 – 100 kali/menit)
Suhu : Normal (36,5 – 37,5 C)
Pernafasan : Normal (16 – 24 kali / menit )
TFU : 2 jari di bawah pusat
Lokhea : Lokhea alba
Laktasi : ASI sudah keluar
intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasaan
R/ agar ibu mengerti tentang keadaan dirinya dan bisa lebih kooperatif
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ istirahat yang cukup dapat membantu dalam pemulihan tenaga
3. Anjurkan ibu makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan tinggi
protein
R/ dengan diit TKTP dapat membantu pemulihan tenaga ibu dan
mempercepat penyembuhan luka
4. Mengajarkan pada ibu cara meneteki yang benar
R/ ibu mengerti cara meneteki yang benar dan ibu / bayi ketika menyusui /
menyusu merasa nyaman.
5. Anjurkan pada ibu untuk terus memberikan bayinya ASI ekslusif
R/ pemberian ASI esklusif dapat memberikan kekebalan pada bayi
6. Berikan KIE tentang personal hygiene
R/ personal nygiene yang buruk dapat memungkinkan masuknya bakteri /
kuman kedalam tubuh yang memungkinkan terjadinya infeksi
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasaan dan hasilnya
ibu dalam keadaan baik
Keadaan umum : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Nadi : 80x/ menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,5 C
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi : baik
Lokhea : keluar lochea alba
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan
tinggi protein seperti telur, ikan laut, daging, sayur-sayuran, buah dan susu
4. Mengajarkan pada ibu cara meneteki yang benar yaitu minimal 2 jam sekali
atau setiap bayi membutuhkan
5. menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI ekslusif pada bayinya.
6. memberikan KIE tentang personal hygiene seperti mencuci tangan sebelum
dan sesudah menyusui bayinya.
VII.EVALUASI
Tanggal : 23 Juni 2011
Jam : 16.30 WIB
Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan petugas
1. Ibu mengerti tentang kondisi dirinya
2. Ibu mengatakan akan melakukan apa yang dianjurkan petugas
kesehatan
3.6 Dx : Ny. ”I” P1001 Ab000 dengan Akseptor Baru KB Pil
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 30 Juni 2011
Jam : 16.00 WIB
A. Subyektif
1. Biodata
Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”
Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Guru
Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-
Alamat : Muharto Alamat : Muharto
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin mengikuti KB pil
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa - apa
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun
suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis
maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
7. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal
Fluor albus : Tidak ada
8. Riwayat pernikahan
Umur pertama kali menikah : 23 tahun
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
Jumlah anak : 1
9 . Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sekarang
No
Kehamilan Persalinan Anak Nifas Ma
sal
ahHamil
KeUK
Penolon
gCara
penyu
litSex BBL
H/
P/
I/A
M
a
ti
Hdp
UmurHari ASI
1. 19
bulanbidan normal - ♀
2700
gramH -
30
hari
25
hari-
-
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah ikut KB dan rencananya sekarang mau
mengikuti KB pil Yang khusus untuk ibu menyusui
11. Pola kebiasaan sehari - hari
No. Pola Kebiasaan
1 Nutrisi Makan 3x sehari, dengan porsi sedang
Minum 5-6 gelas/hari air putih dan teh
2 Eliminasi BAK 4-5x/hari, warna kuning jernih,
BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi
lembek.
3 Kebersiha
n
Mandi 2x/hari, gosok gigi tiap mandi, keramas
2 hari sekali, ganti celana dalam dan ganti baju
setiap habis mandi.
4 Istirahat Tidur siang 2 jam 12.00-14.00 WIB, tidur
malam 6 jam mulai pukul 21.00 WIB –
04.00 WIB.(bayi tidak rewel )
5 Aktifitas Mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga
seperti menyapu, masak, mencuci dan
pekerjaan IRT lainnya
6 Personal
Hygiene
Mandi 2 x/hr, gosok gigi 2 x/hr, ganti baju &
celana dalam 2x/hr, keramas 2 x/minggu
7 kebiasaan Ibu tidak pernah minum jamu – jamuan
12. Riwayat Sosial dan Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan untuk ber KB
13. Riwayat Spiritual
Ibu beragama islam,dan ibu tidak sholat karena masih dalam keadaan
nifas namun ibu selalu berdoa kepada Allah.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit
Suhu : 36,8 oC
Pernafasan : 20 kali/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Rambut bersih tidak ada ketombe
Wajah : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum dan tidak
oedama
Mata : Sklera tidak kuning , konjungtiva tidak pucat
Telinga : Simetris , tidak ada pengeluaran serumen
Hidung : Tidak ada secret / bersih, tidak ada polip
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah bersih, gigi tidak karies
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe
maupun vena jugularis
Dada : Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi areola
mammae, putting susu menonjol.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra
Genetalia : Keluar sedikit lochea serosa ( hari ke 8 ),luka perinium
sudah hampir sembuh ( kering ).
Anus : tidak ada hemoroid.
Ekstiemitas
Atas : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat
Bawah : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat
b. Palpasi :
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid maupun vena
jugularis.
- Payudara : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
- Abdomen : Tidak ada benjolan abnormal, dan tidak
ada nyeri tekan.
- Ekstremitas :
Atas : simetris, tidak oedema.
Bawah : simetris, tidak oedema, tidak varises.
c.Auskultasi :
- Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing
d. Perkusi :
Reflek patella : + / +
II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA
Dx : Ny “ I ” P1001 Ab000 dengan akseptor Baru KB pil
DS : Ibu mengatakan ingin mengikuti KB pil khusus untuk ibu menyusui
DO : Keadaaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 365 oC
Respirasi Rate : 20 x/menit
BB : 57 kg
TB : 158 cm
Inspeksi
Wajah : Tidak pucat, tidak oedema, tidak terdapat flek-flek
warna hitam disekitar bawah mata dan pipi.
Palpasi
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen: Tidak ada benjolan abnormal, dan tidak ada nyeri tekan.
III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
Diagnosa : Ny “ I ” P1001 Ab000 dengan akseptor Baru KB Pil
Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan, ibu dapat meminum KB
pil nya dengan tepat dan teratur
Kriteria Hasil :
Keadaaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan Darah : 90-130/60-90 mmHg
Nadi : 60-100x/menit
Suhu : 365-375 oC
Respirasi Rate : 16-24x/menit
Intervensi
1. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu.
2. Tanyakan kepada ibu tujuan kontrasepsi yang diinginkan yaitu mengatur
jarak kelahiran atau membatasi jumlah anak
3. Berikan KIE kepada ibu tentang jenis kontrasepsi yang tersedia khususnya
bagi ibu yang menyusui serta keuntungan dan kerugian dari masing-
masing jenis kontrasepsi tersebut dan membantu ibu untuk memilih
metode yang tepat
4. Tanyakan kepada ibu tentang masalah kesehatan yang berhubungan
dengan kontrasepsi pil.
5. Berikan penjelasan kontrasepsi pil kepada ibu tentang bagaimana cara
meminum pil KB, efek samping dan cara penanganannya dan masalah
kesehatan yang timbul dan mengharuskan klien dating ke klinik.
6. Tanyakan kembali apakah masih ada hal-hal yang kurang jelas.
7. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi saat pil
hampir habis atau jika ibu mengalami keluhan
VI. IMPLEMENTASI
Jam : 16.15 WIB
Diagnosa : Ny “ I ” P1001 Ab000 dengan akseptor Baru KB Pil
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kondisi ibu baik.
2. Menanyakan kepada ibu tujuan reproduksi yang diinginkan yaitu mengatur
jarak kelahiran atau membatasi jumlah anak
3. Memberikan KIE kepada ibu tentang jenis kontrasepsi yang tersedia
khususnya bagi ibu yang menyusui serta keuntungan dan kerugian dari
masing-masing jenis kontrasepsi tersebut dan membantu ibu untuk
memilih metode yang tepat
4. Menanyakan kepada ibu tentang masalah kesehatan yang berhubungan
dengan kontrasepsi pil seperti apakah ibu menderita tekanan darah tinggi
maupun tumor payudara.
5. Memberikan penjelasan kontrasepsi pil kepada ibu tentang bagaimana cara
meminum pil KB, efek samping dan cara penanganannya dan masalah
kesehatan yang timbul dan mengharuskan klien dating ke
klinikMenanyakan kembali apakah masih ada hal-hal yang kurang jelas.
6. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi saat pil
hampir habis atau jika ibu mengalami keluhan.
7.
VII. EVALUASI
Jam : 16.30 WIB
Dx : Ny “ I ” P1001 Ab000 dengan akseptor Baru KB Pil
1. Ibu Mengerti Tentang Kondisinya
2. Ibu mengatakan ingin mengatur jarak kehamilan karena anaknya masih
berumur 1 bulan dan ibu menyusui anaknya.
3. Ibu mengetahui dan paham dengan penjelasan yang kita berikan dan ibu
memilih kontrasepsi pil.
4. Ibu tidak menderita penyakit tekanan darah tinggi maupun tumor
payudara.
5. Ibu mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan.
6. Ibu sudah cukup mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.
7. Ibu mengerti dan akan segera datang ke klinik jika pil KB hampir habis
atau ibu mungalami keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai janin lahir. Waktu
hamil adalah 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid
terakhir (Wiknjosastro, 2005), persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dari dalam uteri melalui vagina ke dunia luar
(Wiknjosastro, 2005), masa nifas dimulai setelah placenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
berlangsung kira-kira selama 6 minggu (Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, 2002). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
antara 2500 gram sampai 4000 gram (Manuaba, 1998). Kontrasepsi adalah upaya
untuk mencegah terjadinya kehamilan (Wiknjosastro, 2005).
Pada kasus Ny “I” GI P0000 Ab000 UK 38-39 minggu janin T/H/I dengan
kehamilan normal. Pada asuhan ini dilakukan secara komprehensif dengan
menggunakan 7 langkah Varney. Pengkajian data subyektif dilakukan secara
lengkap mulai dari keluhan, riwayat kesehatan, dan kebiasaan sehari-hari. Pada
pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, semua dalam batas normal hanya saja
perhitungan usia kehamilan menurut ibu tidak sesuai dengan usia kehamilan yang
sebenarnya. Hal ini mungkin terjadi karena ibu lupa hari pertama haid terakhir.
Pada proses persalinan ibu membutuhkan waktu ± 6 jam di mulai dari
kenceng-kenceng sampai lahirnya bayi dan placenta. Asuhan yang diberikan
menggunakan SOAP, Pertolongan Persalinan dengan 58 langkah APN, keadaan
bayi normal sehingga penanganannya sesuai dengan perawatan bayi baru lahir
normal, serta dilakukan inisisasi menyusui dini, penyuntikan Vit-K, pemberian
salep mata pada 1 jam pertama, penyuntikan imunisasi HB uniject pada jam
kedua, perawatan tali pusat dan menjaga bayi tetap hangat untuk mencegah
hypotermi.
Pada pemeriksaan masa nifas keadaan umum ibu baik, laktasi dan
kontraksi uterus baik, pendarahan normal, keluhan yang dirasakan ibu adalah
perut terasa mules. Asuhan yang diberikan adalah penjelasan tentang penyebab
mules dikarenakan proses involusi atau kembalinya kandungan seperti sebelum
hamil serta KIE tentang rencana KB karena ibu masih takut untuk memiliki anak
lagi dan juga untuk mengatur jarak kehamilan. Setelah masa nifas selesai (40 hari)
ibu memutuskan memilih KB pil. Dari pengkajian data dan pemeriksaan fisik
semua normal sehingga pelaksanaan asuhan tidak ditemukan masalah sehingga
asuhan komprehensif pada Ny “I” P1001 Ab000 tidak ditemukan kesenjangan antar
teori dan kasus. Hal ini dikarenakan adanya hasil kerjasama yang baik antara ibu
dan petugas kesehatan serta dukungan dari keluarga. Ibu juga mengatakan telah
mengerti dengan penjelasan petugas serta akan melaksanakan saran-saran yang
telah diberikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Asuhan Komprehensif pada Ny “I” di BPS Ny. Sukaeni,
Amd.Keb Muharto Malang Periode Februari 2011 – Juni 2011 dapat ditarik
kesimpulan bahwa Asuhan yang diberikan menggunakan 7 langkah Varney.
Asuhan dilaksanakan berdasarkan hasil pengkajian data dan keluhan ibu.
Mulai dari pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, penanganan bayi
baru lahir, penanganan nifas dan KB pil. Dengan metode pendekatan dan
kerjasama yang baik, asuhan dapat berjalan lancar.
1. Ante Natal Care : Pada kehamilan trimester II ibu tidak mengalami
keluhan dan kehamilan berjalan normal akan tetapi perhitungan usia
kehamilan ibu tidak sesuai dengan usia kehamilan sebenarnya. Hal ini
mungkin terjadi karena ibu lupa hari pertama haid terakhir sehingga
perkiraan usia kehamilan berbeda. Keluhan lain yang didapatkan adalah
pada trimester III ibu merasa kadang kenceng-kenceng hal ini terjadi
karena adanya his palsu (Braxton Hicks) dimana his palsu ini wajar terjadi
pada kehamilan trimester III. Ibu bisa mengerti dengan keadaannya setelah
menerima penjelasan.
2. Intra Natal Care : Membutuhkan waktu ± 6 jam, pertolongan APN dengan
menggunakan 58 langkah dan dilaksanakan Inisiasi Menyusui Dini.
3. Bayi Baru Lahir : Penilaian segera, perawatan tali pusat dan pencegahan
hypotermi serta pemberian suntikan vitamin K, salep mata, dam imunisasi
HB uniject.
4. Post Natal Care : Keluhan mules pada perut yang dikarenakan proses
involusi dan masih dalam batas normal, dengan penjelasan yang diberikan
oleh petugas yaitu mulesnya dikarenakan kembalinya kandungan ibu
seperti sebelum hamil. Ibu bisa memahami dan dapat beradaptasi.
5. Pelayanan KB pil : Ibu masih menyusui anaknya dan ingin mengatur jarak
kehamilan sehingga ibu memilih kontrasepsi pil. Ibu juga sudah
mengetahui cara meminum pil KB yang benar.
5.2 Saran
1. Tenaga Kesehatan
a. Dalam memberikan asuhan diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan sehingga dengan pelayanan yang tepat dan cepat
maka komplikasi tidak sampai terjadi dan bisa teratasi.
b. Dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif hendaknya
petugas kesehatan dapat melakukan sesuai dengan kebutuhan klien dan
sesuai dengan standar pelayanan.
2. Klien dan Keluarga
Diharapkan dengan pemberian penjelasan dari petugas, klien dan keluarga
dapat menerapkan baik di tempat kesehatan maupun di rumah, serta
melaksanakan jadwal kapan harus kontrol dan apa yang harus dilakukan
bila ada keluhan, segera datang ke pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : YBPSP
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
POGI. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBPSP
Varney, Helen. 2007. Perawatan Maternal. Jakarta : EGC