askepimun

12
ASKEP KLIEN DENGAN ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN IMUNITAS GANGGUAN IMUNITAS Oleh Oleh RENDI RENDI

description

imun

Transcript of askepimun

  • ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN IMUNITAS

    Oleh

    RENDI

  • Pengkajian sistem imunitasSistem immun menyebar diseluruh tubuh dlm berbagai jenis.Fungsi immun secara optimal bergantung pada kontak pada kulit dan mucosa membran.Produk sel darah yang adekuat dan berbagai jenisnya, fungsi sistem limfatikKemampuan membedakan jaringan asing dan tubuh yang normal, oleh berbagai organ dan fungsinya, maka pengkajian sistem immun sering diintegrasikan dgn riwayat kesehatan dan pengkajian fisik.PENDAHULUAN

  • Batasan Interview.Data biografi, mencakup usia, jenis kelamin, ras dan latar belakang etnis. Informasi ini akan memberikan informasi kemungkinan gangguan sistem immun misalnya penyakit autoimmun sering terjadi pd wanita dari pd pria.Riwayat keluarga juga penting karena komponen genetik merupakan penyebab berbgai gangguan yang mempengaruhi sistem immun. Banyak pertanyaan yang dpt diajukan tetapi sangat sensitif o/ karena itu perhatikan kepentingan privasi klien dlm interview. Ciptakan trust dgn klien, mis pd penggunaan obat-obatan atau aktifitas selsual.

  • Pertanyaan yang berhubungan dgn pola penanganan kesehatan klien dan persepsi klien ttg kesehatannya: - Apa yang dirasakan o/ klien, bagaimana klien menangani kesehatannya. - perubahan status kesehatan - pernahkah dirawat di RS, saat itu apakah ditrasfusi, transpalntasi organ, reaksi saat transfusi - riwayat alergi; hipersensitifitas terhdp zat tertentu termasuk obat jenis alergi yang dialami, apakah klien mengalami asma atau dermatitis. - status imunisasi - pekerjaan: lingkungan pekerjaan - obat yang sering digunakan.

  • Nutrisi dan metabolikTanyakan diet dan perubahan berat badanAdakah lesi pd kulit, atau adanya luka

    Aktifitas dan olah raga.Toleransi aktifitas klien dan keluhan yang berlebihan atau kelelahan yang tdk biasa dirasakan atau kelemahanSering mengalami gangguan tenggorokan dan penyakit jalan nafas atasPembengkakan kel.pd leher, ketiak atau lipatan pahaMudah timbul bisul, atau perdarahan yang berlebihan bila terjadi trauma atau gusiNyeri pd sendi atau bengkak, kaku pagi hari atau neyri bagian belakang.

  • Pola hubungan dan seksual reproduksi.Tanya klien suhubungan dgn hubungan seksual, tanyakan perilaku seksual misalnya anal intercuse

    Riwayat spiritual.Tanyakan klien ttg agama dan bagaimana ia melakukannyaHubungan agama dgn penggunaan obat dan imunisasi

  • Pengkajian fisik.Tehnik inspeksi dan palpasi penting utk mengkaji gangguan sistem imun.Kajipenampilan umum klien dan hubungkan dgn usianyaBil aterjadi keluhan kelemahan dpt berindikasi penyakit kronis atau akut atau immunodefisiensi.Kaji tinggi badan, berat badan, apakah kehilangan BB atau kurus.Observai gerakan-2 klien, dan catat adanya kekauan sendi atau kasukaran bergerak.Catat tanda-2 vital, kenaikan temperatur dan berindikasi adanya infeksi atau repon inflamasi.Kaji warna kulit, temperatur kulit dan kelembaban kulit.

  • Pucat atau adanya ikterus dapat berindikasi reaksi hemolitik. Pucat dpt berindikasi supresi pd sumsum tulang sehubungan dgn immunodefisiensi.Inspeksi kulit dan keadaan adanya rash atau lesi, misalnya petekhia, dan bisul atau luka, catat lokasi dan distribusi lesi atau rash. Inspeksi membran mucosa pd hidung dan mulut warna dan kondisi pucat atau edema mukosa hidung menunjukkan alergi kronik.Catat adanya petechia atau luka pd mukosa mulut dpt berindikasi hemolisisi atau immunodefisiensi.Inspeksi dan palpasi kel limfe leher limphadenopaty (bengkak) atau kekerasannya. Palpasi kel pd axilla dan lipat paha.Kaji muskuloskeletal inspeksi atau palpasi sendi adanya nampak kemerahan, bengkak, atau deformitas rheumatoid artritis atau sistemik lupus eryhematosus (SLE). Cek ROM sendi termasuk tlg belakang.

  • Diagnosa Keperawatan yang lazim muncul Resiko infeksi berhubungan dengan imunodefisiensiNyeri berhubungan dengan adanya proses infeksiKekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihDll

  • Intervensi Dx. 1 : Resiko infeksi berhubungan dengan imunodefisiensiPantau adanya infeksi : demam,mengigil, diaforesis, batuk, nafaspendek, nyeri oral atau nyerimenelanR/ Deteksi dini terhadap infeksi pentinguntuk melakukan tindakan segera.Infeksi lama dan berulang memperberat kelemahan pasien 2. Ajarkan pasien atau pemberiperawatan tentang perlunya melaporkan kemungkinan infeksiR/ Berikan deteksi dini terhadap infeksi.3. Pantau jumlah sel darah putih dan diferensialR/ Peningkatan SDP dikaitkan dengan infeksii4. Pantau tanda-tanda vital termasuksuhuR/ Memberikan informasi data dasar,peningkatan suhu secara berulang-ulang dari demam yang terjadi untukmenunjukkan bahwa tubuh bereaksipada proses infeksi ang baru dimanaobat tidak lagi dapat secara efektifmengontrol infeksi yang tidak dapatdisembuhkan5. Awasi pembuangan jarum suntik danmata pisau secara ketat denganmenggunakan wadah tersendiriR/ Mencegah inokulasi yang takdisengaja dari pemberi perawatan6. Penatalaksanaan pemberian antibiotik atau antimiokroba Mis : (bactrim atau septra), nistasin,pentamidin atau retrovirR/ Menghambat proses infeksi. Beberapaobat-obatan ditargetkan untuk organisme tertentu dan untuk meningkatkan fungsi imun.

  • -Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi -Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri, suhu, ruangan, cahaya-Kurangi faktor pencetus nyeri -Tingkatkan istirahat -Kolaborasi dengan dokter jika masalah nyeri belum teratasi