ASKEP hiperparatiroid

12
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPERPARATIROID I. Pengkajian Tidak tedapat manifestasi yang jelas tentang hiperparatiroid. Diperlukan riwayat kesehatan yang lengkap dari klien untuk mencari apakah terdapat factor resiko. Beberapa riwayat kesehatan yang dapat diperoleh dari pasien antara lain: 1. Data Subyektif Data subyektif berikut diperoleh dari pasien : Adanya ketidaknyamanan ( nyeri tulang ), lemah atau parestesia. Pola eliminasi ( konstipasi, poliuria ) Penggunaan obat Riwayat diet Pengetahuan mengenai kondisi 2. Data oyektif Data obyektif meliputi hal- hal berikut : Status mental ( tanda- tanda perubahan perilaku ) Asupan dan keluaran setiap 8 jam Berat badan tiap hari Kelemahan otot –otot Kadar elektrolit ( kalsium, fosfor ) Keadaan kulit, rambut, dan kuku Klien mungkin menunjukkan perubahan psikologis seperti letargi, mengantuk, penurunan memory, dan

description

By Trinoval Yanto Nugroho

Transcript of ASKEP hiperparatiroid

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

HIPERPARATIROID

I. Pengkajian

Tidak tedapat manifestasi yang jelas tentang hiperparatiroid. Diperlukan

riwayat kesehatan yang lengkap dari klien untuk mencari apakah terdapat

factor resiko.

Beberapa riwayat kesehatan yang dapat diperoleh dari pasien antara lain:

1. Data Subyektif

Data subyektif berikut diperoleh dari pasien :

Adanya ketidaknyamanan ( nyeri tulang ), lemah atau

parestesia.

Pola eliminasi ( konstipasi, poliuria )

Penggunaan obat

Riwayat diet

Pengetahuan mengenai kondisi

2. Data oyektif

Data obyektif meliputi hal- hal berikut :

Status mental ( tanda- tanda perubahan perilaku )

Asupan dan keluaran setiap 8 jam

Berat badan tiap hari

Kelemahan otot –otot

Kadar elektrolit ( kalsium, fosfor )

Keadaan kulit, rambut, dan kuku

Klien mungkin menunjukkan perubahan psikologis seperti letargi,

mengantuk, penurunan memory, dan labilitas emosional, semua manifestasi

yang tampak pada hiperkalsemia.

Pengkajian keperawatan yang rinci mencakup :

1. Riwayat kesehatan klien

2. Riwayat penyakit dalam keluarga

3. Keluhan utama antara lain :

Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, anoreksia,

obstipasi, dan nyeri lambung yang akan disertai penurunan

BB

Depresi

Nyeri tulang dan sendi

4. Riwayat trauma atau fraktur tulang

5. Riwayat radiasi daerah leher dan kepala

6. Pemeriksaan fisik yang mencakup

Obsevasi dan palpasi adanya deformitas tulang

Amati warna kulit apakah tampak pucat

Perubahan tingkat kesadaran

7. Bila kadar kalsium tetap tinggi, maka akan tampak tanda psikosis

organic seperti bingung bahkan koma dan bila tidak ditangani dapat

menyebabkan kematian

8. Pemeriksaan Diagnostik

Karena keseimbangan metabolisme kalsium dan fosfor melibatkan

berbagai system di samping paratiriod ( skeletal, gastrointestinal, dan

system urinarius ). Pada saat dilakukan pemeriksaan fungsi paratiroid,

maka pasien perlu menjalani diagnostik untuk sistem- sistem tersebut. Hal

ini perlu untuk menentukan apakah masalah metabolisme kalsium dan

fosfor disebabkan karena gangguan pada metabolisme paratiroid atau

karena keadaan penyakit lain. Selain itu, EEG dan EKG serta pemeriksaan

konduksi syaraf juga dilakukan untuk mendeteksi hipotonitas atau

iritabilitas neuromuskuler.

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menentukan kadar kalsium

dalam plasma yang merupakan pemeriksaan terpenting dalam

menegakkan kondisi hiperparatiroid. Hasil pemeriksaan pada

hiperparatiroid primer akan ditemukan peningkatan kadar kalsium serum;

penurunan kadar serum anorganik, sedangkan kadar kalsium dan fosfat

urine akan mengalami peningkatan.

Pada pemeriksaan radiology, akan tampak penipisan tulang dan berbentuk

kista dan trabekula pada tulang.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin dijumpai pada kasus hiperparatiroid

antara lain:

1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik ( penyakit kista tulang )

2. Intoleransi asktivitas berhubungan dengan kelemahan otot

3. Ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan muntah

4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebuthan tubuh

berhubungan dengan

anoreksia

5. Kebingungan akut berhubungan dengan usia lebih dari 60 tahun

III. INTERVENSI

Dx I. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik ( penyakit kista

tulang )

Tujuan : Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama proses

keperawatan diharapkan nyeri dapat berkurang / hilang

NOC : Kontrol Nyeri

Kriteria Hasil:

- Mampu mengontrol nyeri ( tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan )

- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri

- Mampu mengenal nyeri ( skala , intensitas , frekuensi dan tanda nyeri )

- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

NIC: Pain management

- Kaji secara komprehensif tentang nyeri, meliputi : lokasi, karakteristik,

dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas / beratnya nyeri, dan

factor- factor predisposisi.

- Observasi isyarat –isyarat non verbal dari ketidaknyamanan , khususnya

dalam ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.

- Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan

nyeri

- Anjurkan penggunaan tekhnik non farmakologi (ex: relaksasi, guided

imagery, terapi musik, distraksi,aplikasi panas-dingin, masase, dll)

- Berikan anelgetik untuk mengurangi nyeri

Keterangan Skala

1. Tidak melakukan

2. Jarang melakukan

3. Kadang melakukan

4. Sering melakukan

5. Selalu melakukan

Dx II: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses

keperawatan diharapkan pasien dapat melakukan aktivitas dengan normal.

NOC : Activity Tolerance

Kriteria Hasil

- Saturasi oksigen dalam batas normal

- TD dalam batas normal saat beraktivitas

- Rata- rata respirasi dalam batas normal saat beraktivitas

- Melaporkan adanya kekuatan otot

- Mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari

Keterangan Skala

1. Selalu menunjukkan

2. Sering menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

4. Jarang menunjukkan

5. Tidak menunjukkan

NIC : Activity Teraphy

- Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan

program terapi yang tepat

- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai

- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan di waktu luang

- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dari penguatan

- Monitor respon fisik, emosi, social, dan spritual

DX III: Ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan muntah

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses

keperawatan diharapkan kebutuhan cairan dapat terpenuhi

NOC : Fluid Balance

Kriteria Hasil

- Mempertahankan urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,

HT normal.

- TD,nadi, Suhu dalam batas normal

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran

mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

Keterangan Skala

1. Selalu menunjukkan

2. Sering menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

4. Jarang menunjukkan

5. Tidak pernah menunjukkan

NIC : Fluid Management

- Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

- Monitor TTV

- Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian

- Kolaborasi pemberian cairan / makanan

- Monitor status nutrisi

- Monitor status hidrasi ( kelembaban membrane, nadi adekuat, tekanan

darah ortostatik ) jika diperlukan

DX IV : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan anoreksia

NOC : Status nutrisi : Masukan nutrisi

Kriteria Hasil

- Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan

- Tidak ada tanda –tanda malnutrisi

- Tidak ada penurunan BB yang berarti

Keterangan Skala

1. Tidak menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang menunjukkan

4. Sering menunjukkan

5. Selalu menunjukkan

NIC : Nutrition management

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi

yang dibutuhkan pasien

- Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah

konstipasi

- Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi )

- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan nutrisi

- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

DX V: Kebingungan akut berhubungan dengan umur lebih dari 60

tahun

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan pasien dapat berorientasi dengan baik

NOC : Kognitif ability

Kriteria Hasil

- Dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar

- Orientasi pasien baik

- Menunjukkan paerhatian pada topik pembicaraan

- Dapat berkonsentrasi dengan baik

Keterangan Skala

1. Selalu menunjukkan

2. Sering menunjukkan

3. Kadang mennjukkan

4. Jarang menunjukkan

5. Tidak pernah menunjukkan

NIC : Reality orientasi

- Monitor kemampuan orientasi pasien

- Gunakan gambar atau kalender untuk merangsang ingatan pasien

- Rangsang memori dengan mengingat pengalama masa lalu

- Gunakan media untuk merangsang kemampuan komunikasi verbal

pasien

- Sapa pasien dengan nama saat memulai interaksi

- Penuhi kebutuhan tidur pasien

- Informasikan pasien tentang seseorang, tempat, waktu dsb

EVALUASI

DX I : Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik ( penyakit

kista tulang )

Krtiteri Hasil

- Mampu mengontrol nyeri ( tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan );

Skala (5 )

- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri ; Skala

( 5 )

- Mampu mengenal nyeri ( skala , intensitas , frekuensi dan tanda

nyeri ) ;Skala (5 )

- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang ; Skala (5 )

- TTV dalam batas normal ; Skala ( 5 )

DX II : Intoleransi asktivitas berhubungan dengan kelemahan

otot

Kriteria Hasil

- Saturasi oksigen dalam batas normal ; Skala ( 1 )

- TD dalam batas normal saat beraktivitas ; Skala ( 1 )

- Rata- rata respirasi dalam batas normal saat beraktivitas ; Skala ( 1 )

- Melaporkan adanya kekuatan otot ; Skala ( 1 )

- Mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari ; Skala ( 1 )

DX III : Ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan

muntah

Kriteri Hasil

- Mempertahankan urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,

HT normal. ; Skala ( 1 )

- TD,nadi, Suhu dalam batas normal ; Skala ( 1 )

- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran

mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan ; Skala ( 1 )

DX IV : Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan anoreksia

Kriteria Hasil

- Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan ; Skala ( 5 )

- Tidak ada tanda –tanda malnutrisi ; Skala ( 5 )

- Tidak ada penurunan BB yang berarti ; Skala ( 5 )

DX V : Kebingungan akut berhubungan dengan usia lebih dari

60 tahun

Kriteria Hasil

- Dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar ; Skala ( 1 )

- Orientasi pasien baik ; Skala ( 1 )

- Menunjukkan paerhatian pada topik pembicaraan ; Skala ( 1 )

- Dapat berkonsentrasi dengan baik ; Skala ( 1 )