ASKEP GAGAL JANTUNG

download ASKEP GAGAL JANTUNG

of 30

Transcript of ASKEP GAGAL JANTUNG

Bertanggung jawab dalam mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat ke seluruh tubuh.1

GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF)

Ketidakmampuan jantung untuk memompakan jumlah darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi untuk metabolisme. (Thelan dkk, 1994) Suatu sindroma disfungsi miokardium Apabila jantung tidak mampu memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Cardiovascular condition in which the heart is unable to pump an adequat amount of blood to meet metabolic needs of the body tissue

2

Jadi :Gagal jantung adalah suatu kondisi kardiovaskular dimana jantung tidak dapat memompakan sejumlah darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh.

3

ETIOLOGI

Acut - AMI - Pulmonary emboli - Hypertensive Crises - Anemia - Papilary muscle Chronic - HHD - CAD - Anemia

4

PatofisiologiFaktor-faktor penentu curah jantung adalah : 1. Heart Rate 2. Stroke Volume - Pre load - Kontraktilitas - After load

5

Diagram 1. (Debra Laurent-Bopp, 2000)

Denyut jantung (Aritmia) Kebutuhan O2 Insufisiensi jantung Kerja jantungIskemia

Rangsangan saraf simpatis Perfusi organ inadekuat Pelepasan ketekolamin

CO inadekuat

Hipotensi

Kekuatan Kontraksi

Tekanan Aorta Vasokonstrik si

Tegangan dinding (Contraktility)

Kelebihan Cairan ( Pre-load) Tahanan Vaskular ( Afterload)

6

Bagan Terjadinya Gagal Jantung (Francis, dkk, 2001)

Beban tekanan

Beban volume

Abnormal miokard

Lain-lain

Disfungsi miokard

Gagal miokard

Gagal pompa jantung Disfungsi diastolik Tek. Diastolic LV

Disfungsi sistolik

CO Tahanan Perifer

Lelah, disfungsi renal, bingung, anoreksi miokard

Tek. Diastolic LV

Vasokonstriksi perifer Aktivitas simpatis Tek. Kapiler paru

efektivitas volume darah arteri Arginin vasopressin

Kekakuan vaskular

Renin Angiotensin

Tek. Kapiler perifer

Aldosteron

Vasokonstriksi renal; redistribusi aliran; fraksi filtrasi Kongesti

Retensi Na+ dan Air Volume plasma Peptida Atrial Natriuretik Peptida Natriuretik Otak

Perifer

Pulmonal

Edema

Sesak Napas

Distensi Atrium

Distensi Ventrikel

7

MEKANISME KOMPENSASI1. Respons sistem saraf simpatis 2. Kompensasi renal - Preload ventrikel - Retensi Sodium - Edema Perifer 3. Dilatasi ventrikel 4. Hipertrofi Miokard 5. Peningkatan Ekstraksi Oksigen 6. Respons Neurohormonal 7. Disfungsi Sistolik 8. Disfungsi Diastolik

8

Sympathetic nervous system activation first mechanism CO Sympathetic nervous system activation epinephrine & norephinephrine Hypertrophy of the heart -- muscle mass & cardiac wall thickness respon to overwork & strainHormonal respon -- CO -- blood to kidney -- release renin angiotensinogen angiotensin mechanism. Systolic failure ; -- impaired vent emptying vent contraction not strong enoug to eject blood volume --- poor tissue perfussion Diastolic failure ; -- impaired vent filling vent fail to relax adequately blood accumulation in atrium -- pressure in atrium --- pulmonary & venous system9

Klasifikasi Gagal JantungTipe gagal jantungForward Heart Failure

PatofisiologiPeningkatan after load Stroke volume

PenyebabAorta stenosis Hipertensi sistemik

Backward Failure

- Kegagalan mengosongkan ventrikel - Peningkatan tek. Vena & akumulasi cairan di belakang ventrikel

Infark miokard, hipotensi, perdarahan, kardiomiopati.

High output

- Kongesti pulmonal terjadi akibat tek.

faktor-fakto yang meningkatkan volume

diastolik (curah jantungnya normal atautinggi)

darah:- Pemasukan cairan atau garam yang

berlebihan, steroid, anuria, oliguria.Gagal jantung kananFungsi kontraksi RV yang tidak efektif

Infark RV, emboli paru, hipertensi pulmonal, COPD. Infark LV, Hipertensi sistemik, penyakit katup aorta atau mitral

Gagal pompa RV tek. RA Vena

Gagal Jantung Kiri

Kegagalan ventrikel kiri untuk mempertahankan curah jantung normal --> CO --> bendungan atrium kiri dan vaskular paru - Tek. vena pulmonal --> cairan keluar ke ruang interstisial (biasanya pada tek. > 18 - 25 mmHg)

10

Lanjutan Klasifikasi Gagal Jantung

Tipe gagal jantungGagal Jantung Sistolik (Ganguan kontraktilitas)

Patofisiologi Fraksi ejeksi ventrikel < 40%

Penyebab Infark miokard, Aorta stenosis atau

Aorta regurgitasi, dilatasi kardiomiopati

Gagal Jantung diastolik

Gangguan pengisian ventrikel

Infark miokard, hipertrofi ventrikel, takhikardia, perikarditis.

11

Tekanan Ruang-ruang Jantung

12

Klasifikasi fungsionalKlasifikasi Killip NYHA

Klas I

- Tidak ada gejala - Aktivitas normal - Paru bersih Aktivitas normal menimbulkan gejala

Aktivitas normal sehari-hari tidak menimbulkan gejala

Klas II

Aktivitas normal menimbulkan gejala & hilang bila beristirahat

Klas IIAKlas II B Klas III

Crackles < 1/3 bagian paruCrackles > 1/3 bagian paru Aktivitas minimal / istirahat menimbulkan gejala/edema paru Syok kardiogenik - Aktivitas minimal menimbulkan gejala - Saat istirahat tidak ada gejala - Aktivitas apa saja menimbulkan gejala - Saat istirahat juga timbul gejala13

Klas IV

OBAT PADA GAGAL JANTUNG

Ace inhibitor(agar angiotensin II tidak terbentuk. Dengan perkataan lain, aktivasi ReninAngiotensin-Aldosteron (sistem RAA) tidak terjadi. Hal ini menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi penurunan afterload dan seterusnya curah sekuncup akan meningkat)

Beta Bloker(Obat

beta bloker mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard)

Diuretik(Pada gangguan pompa jantung terjadi pengurangan perfusi ginjal. Keadaan ini memberikan isyarat pada ginjal untuk me-nahan natrium dan air sehingga preload meningkat. Dengan diuretik volume jantung akan berkurang sehingga preload akan berkurang --> curah sekuncup akan meningkat)

Digoksin(efek farmakologik digitalis ialah meningkatkan kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi denyut jantung)14

Manifestasi KlinikGagal Jantung Kanan: - BB bertambah - Asites - Distensi abdomen - Edema - Dilatasi vena perifer - Distres, mual, muntah, tampak kuning - Paru bersih - Peningkatan JVP - Peningkatan tek. CVP

15

GAGAL JANTUNG KIRISIGNS : Cheyne Stokes, breathlessness, sense of suffocation Cerebral oxygenation , restlessnes, anxious HR increase PO2, slight PA CO2 -- poor O2 exchange Rales/ moist crackles S3,S4 heart sound, Wheezing Impuls apeks bergeser Thrill SPO2 PCWP

16

SYMPTOMS Agitated Cool clamy skin Fatique, dyspnea (32 40 x/mnt), Dry cough with frothy/pinkish sputum Nocturia Paroxysmal Nocturnal dyspnea

17

FAKTOR PRECIPITASI 1. Menghentikan obat 2. Disritmia 3. Emboli paru 4. Infeksi sistemik 5. Exercise/stres 6. Endokarditis 7. Miokarditis

18

Diagnosa ditegakkan melalui :

Pengkajian fisik Riwayat pasien Ekhokardiografi 12 leads Cardiac Scan ECG PFT Holter monitoring Kateterisasi jantung Elektrofisiologi Laboratorium: AGD, elektrolit, ureum/kreatinin, CBC, TSH, digoksin dalam darah, LFT, urinalisis dan CXR.

19

MASALAH KEPERAWATAN1.

Penurunan curah jantung Gangguan fungsi pernapasan : - pola napas yang tidak efektif, - pembersihan jalan napas yang tidak efektif - gangguan pertukaran gas Gangguan keseimbangan cairan (kelebihan) Kurang pengetahuan

2.

3.

4.

20

MASALAH PENURUNAN CURAH JANTUNGMendeteksi dini manifestasi curah jantung rendah Mencegah gejala penurunan curah jantung.

Kaji Tingkat kesadaran, TD, denyutan apeks, suara paru, bunyi jantung secara periodik Bila terpasang kateter arteri pulmonalis pantau tekanan wedge untuk mengetahui beban awal

21

Mengurangi atau menghilangkan manifestasi yang spesifik penurunan curah jantung

Posisikan pasien semi fowler, Berikan O2 dengan dosis sesuaikan dg metodenya Berikan obat-obatan sesuai kolaboratif : - inotropik untuk memperbaiki kontraktilitas, - obat vasodilator untuk menurunkan pre load, - arterial dilator untuk menurunkan after load, - obat ACE Inhibitor untuk menurunkan SVR & tonus pembuluh darah sesuai dengan instruksi Evaluasi respon pasien terhadap pengobatan tersebut dan ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien.22

Mencegah gejala penurunan curah jantung

Anjurkan klien untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat merangsang respons valsalva Berikan makanan dengan porsi yang kecil dan rendah garam Hindari merokok dan makanan yang mengandung kafein

Secara bertahap tingkatkan aktivitas sehari-hari.

23

MASALAH PERNAPASANKaji secara kontinyu dokumentasikan dan laporkan bila terdapat tanda dan gejala:

menghilangnya atau menurunnya suara napas, adanya suara napas adventitious (crackles, ronkhi, wheezing); adanya sesak napas,

penurunan saturasi oksigen,kesadaran pasien bingung, somnolen, dan batuk pasien produktif frothy atau terdapat bercak darah, hasil analisa gas darah yang tidak normal.

24

Letakkan pasien pada posisi semifowler, berikan oksigen, tuntun pasien untuk tarik napas dalam, lakukan tindakan untuk memperbaiki curah jantungUntuk memfasilitasi pengeluaran sekret anjurkan pasien dan bantu untuk batuk, lembabkan oksigen yang diberikan, bantu dengan pemberian mukolitik melalui nebulizer, bantu dengan postural drainage, dan lakukan penghisapan lendir bila perlu.

25

MASALAH KURANG PENGETAHUAN(Penyakitnya, pengobatan dan perawatan, faktor resiko, prognosis dan ADL)

Pengembangan rencana pendidikan untuk memberikan informasi bagi pasien, keluarga dan orang yang merawatnya. Konseling secara umum Penjelasan gagal jantung dan rasionalisasi munculnya gejala Kemungkinan penyebab gagal jantung Gejala yang mungkin timbul Gejala yang menunjukkan perburukan keadaan gagal jantung Apa yang harus dilakukan bila gejala semakin memburuk26

Pantau berat badan Penjelasan tentang rencana pengobatan Klarifikasi tanggung jawab pasien Bagi perokok penjelasan pentingnya berhenti merokok Peran anggota keluarga dalam pengobatan dan rencana-rencana perawatan Ketersediaan dan nilai kelompok pendukung Pentingnya imunisasi influensa dan penyakit akibat pneumokokus

27

Aktivitas yang dianjurkan Rekreasi dan aktivitas kerja Olah raga (frekwensi, durasi dan jenis) Aktivitas seksual, kesulitan seksual dan strategi-strategi mengatasi permasalahan seksualDiet yang dianjurkan Pembatasan garam Menghindari pemasukan air yang berlebihan Pembatasan cairan bila perlu Pembatasan alkohol

28

Obat-obatan Efek pengobatan terhadap kualitas hidup Dosis Efek samping yang mungkin terjadi dan apa yang harus dilakukan bila efek samping terjadi Mekanisme koping untuk tindakan-tindakan medis yang rumit Ketersediaan obat-obatan dengan harga murah atau bantuan finansial

29

KESIMPULANPasien dengan gagal jantung membutuhkan pelayanan kesehatan yang melibatkan anggota keluarga, hal ini membutuhkan pengetahuan serta keterampilan yang cukup dalam hal memberikan pelayanan keperawatan dan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Pengetahuan pasien tentang proses penyakit, gejala, rencana pengobatan, diet dan aktivitas diharapkan akan mengurangi intensitas pasien untuk dirawat di rumah sakit secara berulang-ulang.

30