Askep Gagal Jantung 2
description
Transcript of Askep Gagal Jantung 2
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
GAGAL JANTUNG
FRANSISKA OKTAVIA, S.Kep.,Ns.
Pendahuluan
Sindroma kardiovaskuler yg sangat kompleksEtiologi banyakTerdapat berbagai kelainan hemodinamik,
metabolik, & neuro endokrinProgresif dengan prognosis yg burukPada gagal jantung berat : 2 tahun kematian
pada 37% laki-laki, 38% wanita
DEFINISI
Gagal jantung adalah suatu keadaan ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah ke seluruh tubuh
Jumlah darah yang dipompakan jantung setiap menitnya (cardiac output) tidak mampu memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan zat-zat makanan
Gagal jantung merupakan sindrome klinis yang kompleks dengan gejala-gejala yang tipikal dari sesak nafas (dyspneu) dan mudah lelah (fatigue) yang dihubungkan dengan kerusakan fungsi maupun struktur dari jantung yang mengganggu kemampuan ventrikel untuk mengisi dan mengeluarkan darah ke sirkulasi.
Kunci utama gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk bekerja sebagai pompa.
Gagal jantung berarti jantung tidak dapat memompa darah sebaik yang seharusnya dilakukan.
Gagal jantung tidak berarti jantung telah berhenti bekerja.
Merupakan kegagalan jantung dalam memompa darah
Darah tidak terpompa efektif oleh jantung; sehingga akan tertimbun di jaringan atau pulmo (paru-paru)
Menghasilkan pengurangan stroke volume yang diakibatkan oleh : Systolic Dysfunction Diastolic Dysfunction Gabungan keduanya
Memacu respon kompensasi dari jantung sendiri atau vaskuler Pembesaran- agar pompa lebih efisien Peningkatan massa otot (hiperthropi) shg
pompa lebih kuat Pompa lebih kuat
CO
Faktor-faktor yang mempengaruhi jantung Faktor-faktor yang mempengaruhi jantung
sebagai pompasebagai pompa
HR Stroke volum / volum sekuncup
Preload After load Contractilty
Beban Awal (“Preload”) :
Preload = Ditentukan oleh tekanan pengisian ventrikel kanan (tekanan vena sistemik atau atrium kanan) atau ventrikel kiri (tekanan vena paru atau atrium kiri) ---------------Ditentukan o/ jumlah darah yang kembali dari sistem vena ke jantung
Beban Akhir (“Afterload”) :
Beban yang dihadapi oleh otot jantung saat berkontraksi memompa darah keluar dari V. Ki ke Aorta
Ditentukan oleh tekanan darah arteri & tahanan perifer sistemik
Kontraktilitas Miokard :Menurunnya kontraktilitas miokard
memegang peran sentral pada gagal jantung, akan tetapi kontraktiltas miokard sukar untuk diukur
Denyut Jantung :Irama jantungFrekwensi / laju jantung per menit
Istilah-Istilah
Dekompensasi KordisHeart FailureGagal Jantung
Etiologidiklasifikasikan dalam enam kategori utama:1. Kegagalan berhubungan dengan
abnormalitas miokard: hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle-
branch block), kurangnya kontraktilitas (kardiomiopati)
2. Kegagalan berhub. dengan overload (hipertensi)
3. Kegagalan berhub. dengan abnormalitas katup
4. Kegagalan karena abnormalitas ritme kardial (takikardi)
5. Kegagalan disebabkan abnormalitas perikard atau efusi perikard (tamponade)
6. Kelainan kongenital dari jantung.
Patofisiologi
Dibagi 2 komponen :1) Gagal Miokardium :
– Kontraktilitas
2) Respon Sistemik terhadap menurunnya fungsi jantung (Fungsi Miokard) :a) Meningkatkan aktivasi sistem simpatetikb) aktivasi sistem RAA (Renin-Angiotensin-Aldosteron) & stimulasi pelepasan vasopresinc) Vasokonstriksi arteria renalis
Perubahan & Kompensasi CHF
Dilatasi Ventricle (perbaikan kontraksi dengan regangan miokardium _Frank starling law)
Hypertrophy Myocardial Peningkatan voluma darah (retensi air &
garam)Tachycardia
Akhirnya perubahan ini meningkatkan fungsi jantung; tetapi bersama penyakitnya sendiri menyebabkan dilatasi lebih berat daripada regangan yang optimal sehingga timbullah CHF
Kompensasi Neurohormonal
Penurunan curah jantung
peningkatan sistemsaraf simpatis
peningkatan sistemrenin angiotensin
peningkatan hormonanti diuretik
peningkatankontraktilitas
peningkatanlaju debarjantung
vasokontriksi peningkatanvolume sirkulasi
arteriolar venus
mempertahankantekanan darah
peningkatan aliranbalik vena ke jantung(peningkatan beban awal)
CURAH JANTUNG
peningkatanisi sekuncup
edema perifer danbendungan paru
Perubahan pada heart failure respon
"Pompa yang lemah" tidak dapat memenuhi keperluan terus-menerus dari tubuh akan oksigen dan zat nutrisi. Sebagai reaksi:
dinding jantung merentang untuk menahan lebih banyak darah
dinding otot jantung menebal untuk memompa lebih kuat
ginjal menahan cairan dan sodium. Ini menambah jumlah darah yang beredar.
Tubuh mencoba untuk berkompensasi Seperti gelang karet yang direntang berlebihan, maka kemampuan jantung untuk merentang dan mengerut kembali akan berkurang.
Otot jantung menjadi terentang secara berlebihan dan tidak dapat memompa darah secara efisien.
Darah kembali ke lengan, tungkai, pergelangan kaki, hati, paru-paru atau organ-organ lainnya; Inilah yang disebut gagal jantung kongestif.
Jenis Gagal Jantung
1. Backward vs ForwardBackward Failure :
Ventrikel gagal memompa darah darah terbendung tekanan di atrium & vena di belakangnya
Forward Failure : Cardiac output (aliran darah) perfusi darah
ke organ-2
Backward failure Foreward failure
Kontraktilitas miokard Tekanan akhir ventrikel kiri
Tekanan atrium kiri
Bendungan paru
Tekanan diastolik akhir ventrikel kanan
Penurunan stroke volume
Penurunan CO
Penurunan TD
Renal flow ADH
RAA Retensi air
Tekanan atrium kanan
Tek. Sistemik
Tek. hidrostatik
Edema interstistial
Retensi Na+H2O
Urine output
Vol. plasma
Tek. Hidrostatik
Gagal jantung kiri vs gagal jantung kanan
Pada backward failure ada cairan bendungan di belakang ventrikel yang gagal memompa darah ke perifer.
ventrikel kiri gagal gagal jantung kiri oedem paru ventrikel kanan gagal gagal jantung kanan oedem sistemik
Manifestasi Klinis Dan Diagnosis
Manifestasi klinis gagal jantung sangat beragam dan tergantung banyak faktor :
Penyebab kelainan jantung Umur penderita Berat dan ringannya Proses terjadinya : akut atau progresif Ventrikel mana yang jadi pencetus Faktor lain
Faktor Pencetus
Demam dan sepsis Emboli paru Infeksi dan inflamasi (miokarditis,
endokarditis) Anemia Tirotoksikosis & kehamilan ( keadaan high
output) Aritmia Aktifitas fisik, lingkungan dan emosi Hipertensi yang tidak terkontrol Tidak teratur pengobatan Beban cairan yang berlebih
Gejala KlinisGagal jantung kiri:
Dyspneu D’effort paroxysmal nocturnal dyspneu orthopneu hemoptoe fatique dan weakness
Gagal jantung kanan: oedem tungkai (pretibial oedem), asites hepatomegali, splenomegali peninggian v. jugularis
Gagala jantung Kongestif bila terjadi gagal jantung kiri dan gagal
jantung kanan
c. Gagal jantung Kongestif
bila terjadi gagal jantung kiri dan gagal jantung kanan
klasifikasi NYHA = NEW YORK HEART
ASSOCIATION
Class I : Dengan aktifitas sehari-hari tidak ada tanda-2
sesak nafas, palpitasi atau lelah (fatigue)
Class II : Dengan aktifitas sehari-hari terdapat gejala
dispneu, palpitasi dan fatigue
Class III : Dengan aktifitas > ringan dari aktvt sehari-hari
tdpt gejala
dispneu, palpitasi dan fatigue
Class IV : Saat istirahat tanda-2 dispneu, palpitasi
dan fatigue sudah ada
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium klinik Ro dadaEKGEchocardiografiPemeriksaan katerisasi jantung
Prinsip penatalaksanaan
Menghilangkan faktor pencetusMemperbaiki penyakit primer sebagai
penyebab gagal jantungMengatasi gagal jantungnya sendiri
Prinsip Terapi
I. Mengurangi “Preload” (Venodilator) dilatasi vena menurunkan prelood sehingga menurunkan keluhan edema
II. Meningkatkan kontraksi jantungIII. Mengurangi “After Load” (Arteridilator)
akan menurunkan beban ventrikel kiri untuk kontraksi sehingga akan meningkatkan curah jantung
IV.Memperbaiki denyut Jantung :– Irama– Kecepatan/frekuensi
Mengurangi “Preload”
1) MORFIN IV - Venodilatasi - menurunkan tekanan kapiler paru - menurunkan kecemasan
2) FUROSEMID IV Efek :
- Venodilatasi Langsung - Diuresis
Memenurunkan “Left Ventricular”“Filling Pressure”(5-15’)
3) NITRAT : - IV- SLHati-hati : Hipotensi
Menaikkan Kontraksi (Inotropik)
1. Dobutamin2. Dopamin3. Digoksin
Menurun “After Load”
1. ACE Inhibitor2. Nitrat
Pendidikan kesehatanMengenai :
penyakit, prognosis, pemakaian obat-obatan serta mencegah kekambuhan
Menjelaskan tentang perjalanan penyakit dan prognosisnya
Menjelaskan tentang kegunaan obat-obat yang digunakan, serta memberikan jadwal pemberian obat
Merubah gaya hidup/ kebiasaan yang salah : merokok, stress, kerja berat, minum alkohol, makanan tinggi lemak dan kolesterol
Lanjutan….Menjelaskan tentang tanda-tanda serta
gejala yang menyokong terjadinya gagal jantung, terutama yang berhubungan dengan kelelahan, lekas capai, berdebar-debar, sesak napas, anoreksia, keringat dingin
Menganjurkan untuk kontrol semua secara teratur walaupun tanpa gejala
Memberikan dukungan mental; klien dapat menerima keadaan dirinya secara nyata/realitas akan dirinya baik
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
I. Identitas pasien II. Riwayat kesehatan :a. RPS :
Keluhan utama : ortopnea, DOE, PND, sesak nafas, edema, efusi pleura, takikardi
b. RPD :Riwayat angina, hipertensi, demam rematik, bedah jantung, infark miokard, riwayat penyakit jantung bawaan, DM
c. Riwayat kesehatan keluargad. Faktor pencetuse. Faktor risiko
PENGKAJIANIII. Pengkajian yang mungkin ditemukan Aktivitas DS : fatigue, insomnia, nyeri dada saat aktivitas, sesak nafas saat
istirahat atau aktivitasDO : gelisah, perubahan status mental, perubahan TTV saat
aktivitas SirkulasiDS : riwayat hipertensi, CHF, penyakit katup, MCI, anemia, kaki
bengkakDO: TD (rendah pada gagal jantung), normal (kronik CHF, tinggi
(kelebihan vol.cairan); Nadi lemah (penurunan stroke volume), takikardi (gagal jantung kiri); Suara jantung gallop, murmur(indikasi stenosis katup; pucat, sianosis; capillari refill melambat; suara nafas ronkhi; edema
Integritas diri :DS : Cemas, takutDO : perubahan perilaku (irritable, marah) Eliminasi :DS : BAK menurun, nokturia, konstipasi
PENGKAJIANMakanan/MinumanDS : tidak nafsu makan, mual/muntah,
penambahan BB, edema ekstremitasDO : penambahan BB, ascites, pitting edemaHygieneDS : kelemahan, bantuan saat melakukan
ADLDO : Tampak ADL tidak terpenuhiNeurosensoriDS : kelemahan, pusingDO : lethargi, disorientasi, confusionPain/DiscomfortDS : nyeri dadaDO : gelisah, perilaku menarik diri
PENGKAJIAN
Pernafasan DS : sesak saat aktivitas, tidur dengan duduk
atau dengan tambahan bantal, batukDO : pernafasan cepat, dangkal, penggunaan
otot bantu pernafasan, cuping hidung, bantuan oksigen
Interaksi sosialDS : penurunan partisipasi dalam aktivitas sosialPengetahuanDS : penggunaan obat-obatan jantungDO : tidak adanya perbaikan dalam penyakitnya
PENGKAJIAN
Pemeriksaan penunjangEKG : adanya hipertrofi ventrikel, disritmiaRo dada : LVHElektrolit : penurunan fungsi ginjalAGD : hipoksia (peningkatan pCO2)BUN, creatinin meningkatAlbumin menurun (akibat berkurangnya
intake protein)CBC : Anemia, peningkatan WBCEkokardiografi : pembesaran bilik, penurunan
kontraktilitas ventrikel
PENGKAJIAN
III. Pemeriksaan fisikMata : konjungtiva, skleraLeher : JVP, bising arteri karotisParu : pernapasan : RR, irama, suara napas
(vesikular), suara abnormal (ronkhi)Jantung : TD, Nadi (frekuensi, irama,
kekuatan), Suara jantung (BJ1,2), Apeks jantung, Bising jantung
Abdomen : ascites, bising usus, lingkar perut
Ekstremitas : suhu, kelembaban, edema
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Penurunan curah jantung Intoleransi aktivitasKelebihan volume cairan Gangguan pertukaran gasPola napas tidak efektifKetidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuhKurang pengetahuan
Penurunan curah jantung
NOC :Cardiac pump effectivenessIndikator :TTV dbnEdema pulmo (-)Disritmia (-)Pulsa perifer kuatSuara jantung normalAngina (-)Edema perifer (-)
Intoleransi aktivitas
NOC : Pemulihan energiIndikator :Keseimbangan aktivitas dan istirahatMengenal keterbatasan energiPenggunaan tehnik-tehnik pemulihan energiAdaptasi gaya hidup terhadap tingkat energiMempertahankan nutrisi adekuat
Kelebihan volume cairan
NOC : Keseimbangan cairanIndikator :Keseimbangan intake dan outputTD dbnSuara nafas normalBB stabilAscites, edema (-)JVP dbnSerum elektrolit dbn
Penurunan curah jantung
NIC : Cardiac careAktivitas :Kaji nyeri dada (intensitas, lokasi, radiasi, lamanya,
provokatif dan palliatif)Kaji sirkulasi perifer (cek nadi perifer, edema,
capillari refil, warna dan suhu ekstremitas)Monitor adanya disritmiaMonitor ttvMonitor keseimbangan cairanKenali adanya efek psikologi yang menyebabkan
memburuknya kondisiInstruksikan pada klien/keluarga untuk membatasi
aktivitasMonitor sesak, fatig, ortopneaLakukan metode pengurangan stress
Intoleransi aktivitasNIC :Energy managementAktivitas :Tentukan keterbatasan fisik klienKaji penyebab fatigueDorong klien untuk mengungkapkan
keterbatasannyaMonitor status nutrisiMonitor pola dan lamanya tidur klienBatasi stimulus lingkunganTingkatkan bedrest/pembatasan aktivitasSusun aktivitas fisik untuk mengurangi kebutuhan
oksigenBantu klien menyusun jadual istirahatHindari aktivitas pada saat jadual istirahatMonitor respon klien terhadap aktivitas (nadi, RR)
Kelebihan volume cairan
NIC : Manajemen cairanAktivitas Monitor BBMonitor intake dan outputLakukan pemasangan kateter, jika
diindikasikanKaji lokasi dan luasnya edemaMonitor TTVMonitor data lab Monitor indikasi kelebihan volume cairan
(edema, peningkatan JVP, ascites)
POST HOSPITAL CARE
Pengetahuan tentang :Obat-obat yang diberikanDiet pembatasan garamTerapi diuretikKontrol ulang
STUDI KASUSNy S, 70 th, dirawat di bangsal penyakit dalam.
Keluhan utama saat masuk RS klien sesak nafas, badan lemas.
RPS : 3bsmrs, klien mulai sesak nafas jika beraktifitas, DOE(+), PND (+), orthpnea, dispnea, tidur dengan 3-4 bantal, kaki bengkak (+), batuk (+), dahak(+), warna putih keruh. Pasien periksa ke Puskesmas keluhan membaik
7hsmrs keluhan sesak meningkat(+), DOE(+), PND(+), orthopnea (+), kaki bengkak(+), demam(+), batuk (+), dahak(+), warna putih keruh, nafsu makan menurun,sulit tidur, RBB (+)
HMRS keluhan menetap, periksa ke IRD dianjurkan mondok
RPD : Riwayat hipertensi, DM tidak terkontrolDx medis : CHF grade II ec suspec IHD, AF, susp.ISK
STUDI KASUS
Data lab :WBC 14,42, Hb 9,5, Na 126 (N135-146), K 2,7 (N 3,4-5,4), Cl 81(95-108), Urin bakteri (+). AGD : pH 7,48 (N7,35-7,45), pCO2 47,7 (N35-45), pO2 139,9(N80-95), HCO3 32,7(N22-26), BE 7,9 (naik)
Terapi :DJII, Infus Na CL 0,9%lini, O2 2lt, Lasix 1amp/24 jam, Ceftriaxon 1gr/12 jam, Captopril 3x6,25 mg, Digoxin 2x1/2 tab, Aspar K 3x1 tab, Aspilet 2x80mg, Ranitidin 2x1 tab.
TTV : TD 130/70 mmHg, P28x/m, N80x/m, S38,3Pemeriksaan Fisik Dada : Kardiomegali, RBB +
di kedua lapang paru,