Askep Asma Di Tn. U Penulusuran EDI
-
Upload
dite-bayu-nugroho -
Category
Documents
-
view
747 -
download
3
Transcript of Askep Asma Di Tn. U Penulusuran EDI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAPADA KELUARGA TN. UNTUNG DENGAN
SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASMA BRONCHIALE
I. PENGKAJIAN
A. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
1. Nama KK : Tn. Untung
2. Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 53 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Swasta ( Pedagang )
7. Alamat : RT 01 RW 02 Desa Gunungreja, Dusun Kauman,
Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap
8. Suku Bangsa
9. Jumlah Anggota
:
:
Jawa / Indonesia
6 orang
10. Tgl Pengkajian : 16 September 2009 pukul 12.30 Wib
b. Susunan Anggota KeluargaNo NAMA Age Sex Hub Kelg Pddk Agama Pekerjaan Ket1 Untung 53 Lk KK SMP Islam Pedagang
2 Sri Hartati 46 Pr Ibu RT SD Islam Pedagang
3 30 Lk Anak Islam
4 27 Lk Anak Islam
5 23 Pr Anak Islam
6 Bayu Aditya 12 Lk Anak SD Islam Pelajar
B. Tipe Keluarga
Jenis Keluarga ini adalah tipe keluarga inti.
1
C. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki
: Perempuan meninggal : Laki-laki meninggal
: Perempuan Sakit : Laki-laki sakit
: Garis Perkawinan : Garis Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
D. Suku Bangsa
Suku bangsa ayah : JawaSuku bangsa ibu : JawaAdat dan kebudayaan yang menpengaruhi sikap hidup dan perilaku dalam bidang kesehatan adalah : budaya Jawa
E. Agama
Keluarga (semua anggota keluarga) memeluk agama Islam dan taat menjalankan agamanya.
F. Hubungan Anggota Keluarga
Keluarga Tn. Untung tergolong harmonis dan sederhana, hubungan antara orangtua, mertua, saudara dan anak-anak tetap terjalin baik. Jarang terjadi konflik keluarga.
2
G. Anggota Keluarga Yang Berpengaruh Untuk Mengambil Keputusan
Keputusan tentang penyelesaian masalah kesehatan selalu dimusyawarahkan bersama seluruh anggota keluarga termasuk orang tua dan mertua namun keputusan terakhir diserahkan kepada kepala keluarga.
H. Kebiasaaan Anggota Keluarga Sehari - hari a. Makan
Keluarga Tn. Untung makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk,
sayur, kadang-kadang dengan buah pada musim buah, susu kadang-
kadang saja. Makanan anak Tn. Untung (Bayu Aditya) tidak
dipisahkan dari anggota keluarga yang lain serta tidak ada makanan
pantangan dalam keluarga kecuali Bayu Aditya tidak dibolehkan
makan es dan gorengan terlalu banyak.
b. Minum
Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang
sudah dimasak 6 – 8 gelas perhari untuk pagi hari dan sore hari kadang
minum teh manis. Tn. Untung dan istrinya senang minum kopi saat
pagi hari sedangkan anak Bayu Aditya tidak senang minum manis-
manis.
c. Cara mengolah makanan
Ny. Sri Hartati (istri Tn. Untung) biasa memasak makanan sendiri
untuk keluarga, cara memasak biasanya dicuci dulu baru dipotong.
d. Cara penyajian
Makanan yang telah dimasak disajikan tertutup di meja, bila ada sisa
ditutup dengan penutup makanan.
e. Pola aktifitas dan istirahat
Kebiasaan istirahat tidur keluarga Tn. Untung tidak sama karena
aktivitas yang berbeda. Keluhan tidur tidak ada kecuali bila sedang
kambuh sesak nafasnya anak Bayu Aditya sulit untuk tidur terutama
malam hari.
3
f. Pola eliminasi
Anggota keluarga Tn. Untung mempunyai kebiasaan BAB 1-2 kali
sehari dan BAK 3 – 4 kali sehari. Anggota keluarga Tn. Untung saat
ini tidak mempunyai gangguan pola eliminasi.
g. Rekreasi
Keluarga Tn. Untung jarang untuk berekreasi atau melakukan
perjalanan jauh bersama-sama karena Tn. Untung seorang pedagang
dan istri sering membantu beliau terutama saat hari libur.
h. Pemanfaatan waktu senggang
Waktu senggang digunakan untuk mengobrol atau menonton tv
bersama-sama.
i. Hygiene perseorangan
Semua anggota keluarga biasa mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali
sehari dan mencuci rambut 1 – 2 kali seminggu.
I. Faktor Sosial Budayaa. Penghasilan
Penghasilan ayah sebagai kepala keluarga dengan pendapatan perbulan
sekitar 300-500 ribu. Sementara ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan kadang-kadang membantu ayah berdagang karena sumber
pendapatan keluarga berasal dari ayah.
b. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan dengan tetangga cukup baik dan harmonis, Tn. Untung
masih mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian, arisan
pertemuan-pertemuan kemasyarakatan lain.
J. Faktor Rumah dan Lingkungana. Rumah
Keluarga menempati rumah milik sendiri, jenis permanen dengan
dinding luar dan dalam dari tembok/semen serta lantai rumah terbuat
dari semen. Atap genteng dari tanah (genteng Soka), ventilasi udara
4
melalui jendela rumah, pencahayaan cukup baik dan luas rumah ± 10 m
x 6 m dengan bentuk memanjang kesamping.
b. Sampah
Sampah rumah tangga dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah lalu
setelah kering dibakar. Letak tempat pembakaran sampah dari rumah ± 6
meter.
c. Sumber air minum
Keluarga menggunakan PDAM sebagai sumber air minum, kualitas air
baik tidak berwarna dan tidak berbau.
Denah Rumah :
2 U
3 4 7
1 5 6
Keterangan :
1) Dapur
2) Kamar mandi / WC
3) Ruang tidur
4) Ruang tidur
5) Ruang keluarga
6) Ruang tamu
7) Ruang tidur
d. Jamban keluarga
Keluarga Tn. Untung menggunakan jamban/WC milik sendiri yang terletak
bersamaan dengan kamar mandi, jenis jamban leher angsa dan letak
penampungan / septik tank kira-kira 7 meter.
5
e. Pembuangan SPAL
Pembuangan limbah langsung dialirkan menuju sumur/lubang peresapan
yang berjarak 5 meter dari rumah.
f. Halaman rumah
Halaman rumah berbatasan langsung dengan jalan umum desa. Saat
kunjungan halaman rumah tampak bersih, tidak tampak sampah berserakan.
g. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah merupakan lingkungan pedesaan, perabotan rumah
baik, dapur, wc dan kamar mandi tampak bersih.
h. Fasilitas
Fasilitas ibadah berjarak ± 100 meter dari rumah, fasilitas kesehatan ± 800
meter berupa puskesmas induk, bidan desa ± 300 meter dan warung/toko
berjarak ± 300 meter.
K. Riwayat Tahap dan Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. Untung memiliki 4 orang anak. Anak tertua laki-laki
berumur 30 tahun dan sudah berumah tangga sendiri. Anak kedua juga laki-
laki berumur 27 tahun sudah berumah tangga sendiri. Anak ketiga
perempuan 23 tahun juga sudah berumah tangga sendiri. Anak terakhir dari
keluarga Tn. Untung adalah laki-laki 12 tahun yang menderita asma adalah
seorang pelajar SD. Keluarga Tn. Untung berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada saat pengkajian tidak ada masalah
c. Riwayat dalam keluarga
Tn. Untung bekerja sebagai pedagang sedangkan Ny. Sri Hartati sebagai
ibu RT dan kadang-kadang membantu suami berdagang. Anak terakhir
Bayu Aditya sering mengalami sesak nafas (asma) bila terlalu capai atau
saat kontak dengan debu dan cuaca dingin apalagi jika diawali dengan
batuk dan flu yang tidak sembuh-sembuh
6
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua laki-laki Ny. Sri Hartati (ayah) menderita asma. Keluarga dari
Tn. Untung tidak ada menderita penyakit yang serius.
L. Struktur Keluargaa. Pola komunikasi
Keluarga Tn. Untung menggunakan bahasa jawa dalam komunikasi
sehari-hari. Tidak ada perkumpulan rutin keluarga tetapi keluarga biasa
berkumpul dalam hari-hari besar agama atau kadang-kadang menonton
televisi bersama.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan selalu dimusyawarahkan terlebih dahulu
c. Struktur Peran
Anggota keluarga Tn. Untung mempunyai peran masing-masing.
d. Struktur Budaya
Keluarga Tn. Untung menganut nilai dan norma Jawa dan selama ini tidak
ada masalah dalam keluarga.
M. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Hubungan antara anggota keluarga berjalan harmonis, saling menghargai
satu sama lain, dan saling memberikan dukungan pada anggota keluarga.
Keluarga saling menyayangi dengan pola asuh bebas terbatas.
b. Fungsi sosial
Interaksi dalam keluarga berlangsung baik tanpa norma-norma kaku dan
memaksa tiap-tiap anggota keluarga, tidak ada disiplin keras dalam
kehidupan keluarga. Interaksi keluarga dengan masyarakat berlangsung
baik.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pada keluarga Tn. Untung bila ada anggota keluarga yang sakit, jarang
untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan
lain kadang-kadang membeli obat sendiri di warung.
7
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak Tn. Untung adalah 4 orang.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cukup.
N. Stress dan Fungsi Keluarga
a. Stres jangka panjang
Tn. Untung merasa tidak ada masalah atau stres yang berkepanjangan
b. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap stressor
Kalau ada keluhan penyakit jarang memeriksakan diri, cukup membeli
obat di warung.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga bermusyawarah dalam upaya menyelesaikan masalah apabila
ada.
O. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
a. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
1. Tn. Untung
Pada saat pengkajian KU baik, hasil pemeriksaan fisik Temp. 36,50C,
Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 80x/mnt, repirasi 20 x/menit, tidak
ditemukan kelainan.
2. Ny. Sri Hartati
Saat pengkajian KU baik, hasil pemeriksaan fisik suhu : 36,30C,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 22 x/menit, tidak
ditemukan kelainan.
3. An. Bayu Aditya
Saat pengkajian KU baik, hasil pemeriksaan fisik suhu : 36,50C, nadi 88
x/menit, RR 20 x/menit. Menurut ibunya Bayu menderita sesak nafas
dari umur 7 tahun saat kelas satu SD, sering berobat ke petugas
kesehatan bahkan pernah rontgen paru-paru di BP4 Cilacap namun
tidak pernah sembuh total (sering kambuh). Kemarin ± 6 hari yang lalu
tanggal 8 s/d 10 September 2009 dirawat di Puskesmas Sidareja dengan
8
keluhan sesak nafas (asma) padahal satu hari sebelumnya sudah berobat
ke balai pengobatan namun tidak ada perubahan.
b. Riwayat Penyakit Keluarga (keturunan)1. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan bahwa Tn. Untung sekeluarga dalam keadaan
sehat-sehat saja dan tidak pernah menderita suatu penyakit yang
parah.
2. Penyakit keturunan
Tn. Untung mengatakan bahwa ada penyakit keturunan yaitu sesak
nafas (asma) dari pihak istrinya (Ny. Sri Hartati) yaitu ayahnya
3. Penyakit kronis/menular
Keluarga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit menular.
4. Kecacatan anggota keluarga
Tn. Untung mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang
menderita kecacatan.
5. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit maka diobati
dengan obat-obat dari warung saja.
c. Riwayat Kesehatan Mental, Psikologis, Spiritual.1. Keluarga Tn. Untung merasa aman tinggal di rumah saat ini dan
seluruh anggota keluarga merasa nyaman karena tetangga baik-baik.
2. Riwayat spiritual anggota keluarga
Semua anggota keluarga taat beribadah, sholat lima waktu dan
mengikuti kegiatan pengajian setiap satu bulan sekali. Tidak ada
anggota keluarga yang merasa tertekan atau mengalami gangguan
mental, komunikasi antar anggota keluarga sangat harmonis begitu
juga orang tua.
9
d. Persepsi dan Tanggapan Keluarga Masalah Kesehatan.
Tanggapan Keluarga Terhadap Layanan Kesehatan kurang terbukti
dengan kebiasaan anggota keluarga termasuk Tn. Untung yang jarang
memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan jika sedang sakit.
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
DataMasalah
KeperawatanKemungkinan
PenyebabTypologi Masalah
Data Subyektif1.Ny S mengatakan sering
sesak nafas2.Keluarga mengatakan kalau
ibunya sering menderita sesak nafas
Data Obyektif1.KU baik, Respirasi 20
x/menit2. Adanya riwayat sesak nafas
pada Ny. S
Resiko perubahan pola nafas
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit dan cara perawatannya
Resiko
Data Subyektif
1. NY. S jarang memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan
2. Keluarga mengatakan bila sakit hanya membeli obat di warung saja
Data obyektif
Ny. S tampak sehat
Koping keluarga tidak efektif
Ketidakmampuan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun keluarga tentang penyakit dan cara pengobatannya
Aktual
III. PERENCANAAN a. Penentuan Prioritas Masalah
10
1. Resiko perubahan pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang
penyakit dan cara perawatannya
No KriteriaHitungan Skor
Pembenaran
1. Sifat masalah : Ancaman Kesehatan
2/3 x 1 2/3 Merupakan factor resiko terhadap masalah kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagain
1/2 x 2 1/2 Sumber daya ada, sumber dana ada, fsilits kesehatan memadai hanya saja pengetahuan keluarga tentang penyakit kurang juga
3. Potensial untuk dicegah : cukup
2/3 x 1 2/3 Bukan merupaka keluarga high risk dan juga masalah sudah cukup pelik.
4. Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan tapi tidak perlu segera ditangani
1/2 x 1 1/2 Keluarga merasakan adanya masalah tetapi tidak perlu ditangani dengan segera
Jumlah 2 1/3
2. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun
keluarga tentang penyakit dan cara pengobatannya
NoKriteria
Hitungan SkorPembenaran
1. Sifat masalah : Aktual 3/3 x 1 1 Keluarga jarang menggunakan tempat fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
1/2 x 2 1 Sumber daya keluarga, dukungan sumber dana kurang, dan fasilits kesehatan ada
3. Potensial untuk dicegah : rendah
1/3 x 1 1/3 Keluarga mengalami masalah sudah cukup lama dan pelik bahkan selama Ny. S sakit jarang memeriksan diri
11
4. Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan
0/2 x 1 0 Keluara tidak menganggap adanaya masalah bila tidak menggunakan tempat fasilitas kesehatan
Jumlah 2 1/3
b. Berdasar pada scoring diatas maka dapat ditentukan prioritas diagnosa
keperawatan yang timbul yaitu :
1. Resiko perubahan pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang
penyakit dan cara perawatannya
2. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun
keluarga tentang penyakit dan cara pengobatannya
c. Perencanaan Keperawatan
NoDiangosa
Rencana
Tujuan Tindakan
1 Resiko perubahan pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan karena kurangnya
a. Tujuan jangka panjangSetelah diberikan perawatan selama 1 minggu tidak terjadi perubahan pola nafas (sesak nafas) pada Ny. S
b. Tujuan jangka pendek1. Keluarga mengetahui masalah
perubahan pola nafas pada Ny. S2. Keluarga mengetahui cara-cara
mengatasi agar tidak terjadi perubahan pola nafas pada Ny. S
1. Jelaskan tentang perubahan gangguan pola nafas pada keluarga
2. Jelaskan kepada keluarga cara-cara mengatasi perubahan pola nafas pada Ny. S
3. beri penguatan positif atas usaha-usaha yang telah
12
pengetahuan keluarga tentang penyakit dan cara perawatannya
c. Kriteria hasil1. Keluarga mampu menyebutkan
tanda-tanda dan gejala perubahan pola nafas pada y. S
2. keluarga menyebutkan cara-cara mengatasi agar tidak terjadi perubahan pola nafas pada NY. S
dilakukan keluarga untuk menghindari terjadinya perubahan pola nafas pada Ny. S
2 Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun keluarga tentang penyakit dan cara pengobatannya
a. Tujuan jangka panjangSetelah diberikan perawatan selama 3 minggu koping keluarga berubah kearah yang lebih efektif
b. Tujuan jangka pendek1. Keluarga mengetahui tempat-
tempat pelayanan kesehatan yang bias dikunjungi apabila Ny. S sedang mengalami penyakit
2. Keluarga mampu memilih tempat pelayanan kesehatan yang sesuai
c. Kriteria hasil1. Keluarga mampu menyebutkan
tempat-tempat pelayanan kesehatan yang dianjurkan
2. keluarga memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan yang dianjurkan sesuai dengan masalah yang dihadapi
1. Jelaskan tentang tempat-tempat pelayanan kesehatan yagn bias dikunjungi oleh keluarga
2. Jelaskan kepada keluarga tentang cara memilih tempat pelayanan kesehatan sesuai dengan masalah yang di hadapi
3. Beri penguatan positif atas usaha-usaha yang telah dilakukan keluarga dalam mengatasi masalah.
IV. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No.
DxTindakan Keperawatan Respon Keluarga
13
1 Kunjugan IRabu, 3 Juli 2009 Menggali pengetahuan
keluarga tentang tentang penyakit asma dan cara penanganannya
Menjelaskan kepada keluarga tentang cara-cara mengatasi gangguan pola nafas ( sesak nafas )
S
O
A
P
:
:
:
:
Keluarga mengatakan bahwa penyakit asama merupakan penyakit keturunan dalam keluarga
Keluarga mengerti penyebab asma
Keluarga tertarik terhadap cara penanganan asma dirumah
Keluarga menyebutkan cara-cara mengatasi gangguan pola nafas pada pasien asma.
Masalah teratasi sebagian
Beri penyuluhan tentang kegiatan yang boleh dilakukan oleh penderita asma. Lanjutkan intervensi
1, 2 Kunjungan IIKamis, 4 Juli2009 Memberikan penyuluhan
tentang asma meliputi, pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan penatalaksanaan dirumah serta keadaan atau kegiatan yang sebaiknya dibatasi
Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas apabila mengalami sakit
S
O
A
P
:
:
:
:
Keluarga mengatakan akan membatasi aktivitas yang boleh dilakukan Ny. SKeluarga mengatakan mulai akan memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas apabila ada keluara yang sakit
Keluarga menyebutkan kegiatan yang boleh dilakukan oleh penderita asma
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
14
2 Kunjungan IIIJum’at, 5 Juli 2009 Melakukan evaluasi hasil
penaatalaksanaan kegiatan Terminasi kegiatan
S
O
A
P
:
:
:
:
Keluarga mengatakan bahwa Ny. S tidak mengalami sesak nafas
Ny. S tidak mengalami sesak nafas selama 1 minggu
Masalah teratasi
Motivasi keluarga untuk mengoptmalkan pemanfaatan fasilitas kesehatan
15