ASEAN Economic Community / Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
-
Upload
ganesha-review -
Category
Documents
-
view
222 -
download
5
description
Transcript of ASEAN Economic Community / Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
GANESHAREVIEW
Mei��2014�|�Edisi�43
asean economic communityMASYARAKAT EKONOMI ASEAN2015 think globalLY
act localLY
diterbitkan�oleh�:Pelindung Tuhan Y.M.E | Penasehat Dr. Tisna Sanjaya | Pimpinan Umum Irfan Nasrullah | KS-SEP OkieFauzi R, Hilman Mulyana, Gilang Perdana P., Kurnia Sandi G., Nur Faizatus Saidah, Fajar Nugroho | Surveydan Data Aditya Ihsan, Abdul Haris W., Muhammad Azka | Redaksi Muhammad Avenzoor, Anggun Pratami,Anindya Rahma O.K., Eljihadi Alfin, Angga Fauzan | Sekretaris Winda Diana | Bendahara Andina Yuni P.
Majalah Ganesha @MG_ITBmajalahganesha.com
M Gajal ah aneshaI N S T I T U T TE K N O L O G I B A N D U N G
didukung�oleh�:
Apa itu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) /
Globalisasi sendiri berarti penyatuan negara berdasarkan sistem produksi bersama
ASEAN Economic Community (AEC) 2015?
Pada dasarnya AEC merupakan bentuk globalisasi pada skala regional yaitu Asia Tenggara.
didasarkan pada kebutuhan negara ASEAN untuk melakukan kompetisi
ekonomi pada skala global.
Komoditas Terbesar ASEAN Pada Pasar Global
87,5% 28,9% 25,6% 23,4%
Minyak Sawit Beras Nikel Timah
Kim Kyung-Hoon Research Associate, Samsung Economic Research Institute
Komoditas utama ASEAN masih didominasi bahan baku mentah. Seharusnya dalam persainganpasar global komoditas hasil pengolahan industri-manufaktur yang menjadi komoditas utama.
Walaupun demikian potensi bahan baku mentah dapat menjadi modal utama ASEAN mencapaiindustrialisasi pada skala besar yang disebut dunia sebagai “Global Factory”
Profil Ekonomi ASEAN
Angkatan kerja yang besar dengan biaya tenaga kerja murah
1 Berdasarkan Negara
Beberapa negara ASEAN memberikan akses kemudahan bisnis
Sebagaian besar negara ASEAN memiliki permasalahan Infrastruktur
Konsumen didominasi anak muda
2 Karakteristik Konsumen
Pasar yang besar untuk sektor barang dan konsumsi
Kelas menengah yang meningkat secara signifikan
Permasalahan infrastrukturterus bertambah seiringbertambahnya populasinegara ASEAN
populasi ASEAN(dalam juta jiwa)
tahun
!
260 290 330
2010 2015 2020
populasi kelas menengah(dalam juta jiwa)
20
40
60
80
100 ASEAN
India
Brazil
Rusia
Membantu pembangunan negara terbelakang di ASEAN
3 Tantangan ASEAN
Menjaga stabilitas politik dan ekonomi negara
Rendahnya tenaga terampil serta infrastruktur yang buruk
Ranking dan Index Infrastruktur Negara ASEAN
1Singapura74,2 poin
2Malaysia65,8 poin
3Brunei-D60,3 poin
4Vietnam39,5 poin
5Fillipina36,2 poin
10Myanmar1,1 poin
9Kamboja4,9 poin
8Laos
10,7 poin
7Indonesia15,4 poin
6Thailand26,5 poin
GLOBALMARKET
Okie Fauzi Rahman AEC dan Rantai Produksi Global, Diskusi AEC Jilid II, Collaboration ITB
*World Development Indicator, Infrastructure Indicator
Irfan Nasrullah Menakar Integrasi Ekonomi Asia Tenggara-AEC 2015, Diskusi AEC Jilid I, Collaboration ITB
sumber�:terima�kasih�kepada�:
Solusi dan Rekomendasi
Peter Beck Collaboration vs Integration: Implications of a Knowledge-Based Future for the AEC Industry
Kolaborasi dan Integrasi 1
2 Sertifikasi dan Peningkatan Kapasitas Diri
Model integrasi dan kolaborasi yaitu pendekatan yang memungkinkansuatu individu maupun komunitas untuk mengkombinasikan informasilokal dan global untuk mencapai proses yang multifokus dan eksibel.D’Amours et al (1999) mengemukakan bahwa pendekatan kolaborasi
lebih menguntungkan dibandingkan alternatif lain.
Dalam dunia AEC, model kolaborasimerupakan kegiatan data-sentrisdimana masing-masing disiplin
memberikan kontribusi informasidata ke disiplin lain untuk diprosesuntuk mencapai tujuan bersama.
Kolaborasi Integrasi
Model integrasi merupakan modelkegiatan pengetahuan- sentrisdimana masing-masing disiplin
memberikan kontribusi pengetahuandalam bentuk rantai dimana satuorang/komunitas bisa memegang
sebagian besar pengetahuan yangdiperlukan untuk tujuan komunitas
atau individu tertentu
tujuan sertifikasi :tranparansi profesi
sebagai insinyur
Pola MenyukseskanProgram Sertifikasi
menahan aliran profesionalkeinsinyuran negara lain
masuk ke Indonesia
inisiatif bagi para caloninsinyur untuk
melakukan sertifikasi
insentif dari pemerintahmemberikan dorongan
bagi insinyur untukmengambil sertifikasi
meningkatnya modalSDM menghadapi AEC
Tantangan industri mulai beralih pada teknologi yang lebih maju ditandaidengan meningkatnya technology intensive dan meningkatnya operator
skilled labour (human capital intensive) dampaknya adalah buruhsebagai pekerja kasar yang tergolong dalam unskilled labour mengalamitren menurun. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM dalam
negeri tentunya dibutuhkan peningkatan mutu pendidikan dan risetsebagai penunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan perekonomian.
ProductGroup Description 1995 2000 2005
ARIMRIULIHCITITotal
Agriculture Resource IntensiveMineral Resource IntensiveUnskilled Labour IntensiveHuman Capital IntensiveTechnology Intensive
Komposisi basis ekspor barang dan jasa Indonesia ke ASEAN, 1990-2005 (dalam %)
34,31,9
49,79,15,1100
22,10,8
54,114,18,6100
11,01,5
50,820,516,1100
Sumber : UN Comtrade data base
2010 Trend
9,41,7
48,822,917,2100
Lahirnya Rantai Produksi Globaltahun 1990an yang terinspirasi olehrevolusi IT dan Wintelisme (merujukpada singkatan Windows-Intel)
Wintelisme merujuk pada pemisahankegiatan intensif-inovasi & intensif-produksi inilah yang merombak modelproduksi di abad ke 21
intensif-inovasi
intensif-produksi
+ nilai tambah tinggi (technology intensive)+ menciptakan standard teknik yang diakui pasar+ penciptaan dan penetapan harga pasar+ produk berbasis penelitian & pengembangan+ produksi diserahkan pada intensif-produksi
+ berbasis tenaga kerja (labour intensive)+ biaya produksi bergantung harga komoditas global+ antar unit akan membentuk rantai produksi
suplier
manufaktur
distributor
teknologi
manaje
men
standarisasi
penetapan
harga