Asam Amino dan Protein.ppt

34
Oleh Kelompok P1 Putu Mita Anggraini (135070501111001) Lilin Andreas Vitania (135070501111002) Afroh Intan Darlina (135070501111003) Mochtaromi Triyanto (135070501111004) Farhan Maulana Putra (135070501111005) Fachrunnisa Fahma Z. (135070501111006) Dhenik Swastika Candra (135070501111007) Feziah Aulalia Arubusman (1350................) Fahmi (1150................)

Transcript of Asam Amino dan Protein.ppt

  • Oleh Kelompok P1

    Putu Mita Anggraini (135070501111001)Lilin Andreas Vitania (135070501111002)Afroh Intan Darlina (135070501111003)Mochtaromi Triyanto (135070501111004)Farhan Maulana Putra (135070501111005)Fachrunnisa Fahma Z. (135070501111006)Dhenik Swastika Candra (135070501111007)Feziah Aulalia Arubusman (1350................)Fahmi (1150................)

  • Asam amino tersederhana adalah asam aminoasetat yang disebut juga glisin. Asam amino ini tidak memiliki rantai samping oleh karena itu dia tidak mengandung karbon kiral, sedangkan untuk asam amino lain mengandung.Asam amino berasal dari protein yang termasuk dalam deret L artinya gugus disekeliling karbon alfa punya konfigurasi sama.Asam amino terkadang ada yang tidak bersifat seperti senyawa organic. Untuk titih lelehnya diatas 200C. sedangkan untuk senyawa organic lain dikisaran 27-30C. asam amino larut dalam air dan pelarut polar dan dia juga tidak tidak dapat melarutkan pelarut non polar.

  • 20 Asam amino baku (penyusun protein)

  • Asama amino merupakan senyawa sederhana, dari sintesis asam rasemik beberapa asam amino yang dicapai dengan tehnik-tehnik standar.Sintesis asam amino dapat dilakukan melalui tehnik Sintesis Strecker dengan tahap-tahap sebagai berikut.

  • Keamfoteran asam amino

    Suatu asam amino mengandung (-CO2) maupun (-NH3) dalam sebuah molekul. Hal itulah yang menyebabkan asama amino bersifat amfoter. Asam ini dapat bereaksi dengan asam ataupun basa, masing masing dengan menghasilkan suatu kation atau anion.

  • Titik isolistrik adalah keadaan saat pH suatu asam tidak mengemban muatan ion netto. Titik isolistrik dapat ditentukan dengan elektroforesis. Pada titik isolistriknya, suatu asam amino tidak menunjukkan migrasi netto kea arah elektroda manapun dalam suatu sel elektroforesis. Titik isolistrik juga dapat ditetapkan dengan titrasi. Pada saat basa ditambahkan, ion yang terprotonkan sempurna diubah menjadi ion dipolar yang netral. Ketika basa yang ditambhakan lebih banyak, semua bentuk kation diubah menjadi ion dipolar yang netral. pH pada saat terjadinya hal ini adalah titik isolistrik.

  • Diperlukan konsentrasi H+ lebih tinggi untuk memungkinkan asam amino asam sampai ke titik isolistriknya daripada yang diperlukan untuk asam amino netral. Titik isolistrik asam amino asam adalah berkisar pH = 3. Untuk asam amino basa titik isolistriknya terletak di atas pH = 7. Titik isolistrik ini berkisar antara 9 10.

  • Gugus amino dari suatu asam amino dapat dengan mudah diasiliasi dengan suatu halida asam ataupun dengan anhidrida asam untuk menghasilkan amida. Karena nitrogen amida tidak bersifat basa, suatu asam amino terasiliasi tidak membentuk ion dipolar. Karena alasan ini, asam amino terasiliasi menunjukkan sifat sifat fisis yang khas dari senyawa organik bukan dxari sifat fisis garam garam.

  • Asam asam amino bereaksi dengan ninhidrin untuk membentuk ungu ruhemann. Reaksi itu biasa digunakan sebagai uji bercak untuk mendeteksi adannya asam amino pada kertas kromatografi.

  • Peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau lebih. Ikatan amida antara suatu gugus -amino dari suatu asam amino dan gugus karboksil dari asam amino lain disebut ikatan peptida.

  • Tiap asam amino dalam suatu molekul peptida disebut suatu satuan (unit) atau suatu residu. Suatu polipeptida adalah suatu peptida dengan banyak sekali residu asam amino.Apa perbedaan polipeptida dan protein? Sebenarnya tidak ada. Keduanya adalah poliamida yang tersusun dari asam amino. Suatu poliamida dengan residu asam amino kurang dari 50 dikelompokkan sebagai suatu polipeptida, sedangkan poliamida yang lebih besar dikatakan sebagai protein.

    Untuk tujuan pembahasan diperlukan untuk menyatakan peptida dengan cara sistematik. Asam amino dengan gugus amino bebas biasanya ditaruh pada ujung kiri struktur itu. Asam amino ini disebut asam amino N-ujung. Asam amino dengan gugus karboksil babas ditaruh di ujung kanan desebut asam amino C-ujung. Nama peptida terdiri dari nama asam amino dari kiri ke kanan, dimulai dari asam amino N-ujung.

  • Suatu ikatan amida mempunyai karakter ikatan rangkap yang disebabkan oleh tumpang tindih orbital p dari gugus karbonil dengan pasangan elektron menyendiri dari nitrogen.

  • Analisis sinar-X menunukkan bahwa rantai samping asam amino di sekitar bidang ikatan peptida dalam hubungan tipe trans. Stereokimia itu meminimalkan halangan sterik antara rantai samping.

  • a.TRFFaktor pelepasan hormon tirotropik (TRF) merangsang pengeluaran tirotropin yang selanjutnya merangsang pengeluaran hormon-hormon tiroid, yang mengatur metabolisme dalam tubuh. Struktur TRF memaparkan contoh dari variasi struktur yang biasa dijumpai dalam peptida dan protein. Asam amino N-ujung merupakan derivat dari asam glutamat, gugus karboksil rantai samping telah berikatan dengan gugus amino bebas dan membentuk suatu laktam (suatu amida siklik). Residu dari TRF adalah suatu amida dari prolina.

  • b. OksitosinSuatu hormon yang berasal dari kelenjar di bawah otak (hormon pituitari) yang menyebabkan pengerutan uterin selama melahirkan bayi. Struktur oksitosin berupa peptida siklik yang digabung oleh suatu hubungan sistina S-S.

    c. EnkefalinAdalah zat penghilang rasa nyeri yang dihasilkan oleh tubuh sendiri, zat ini adalah peptida-peptida otak yang mengandung lima residu asam amino

  • Ada beberapa teknik telah dikembangkan untuk menentukan rentetan asam amino dalam peptida, yaitu analisis residu-ujung.Analisis Residu UjungResidu asam amino C-ujung dapat ditentukan secara enzimatik. Karboksipeptidase adalah suatu enzime dari penkreas yang mengkatalis secara spesifik hidrolisis dari asam amino C-ujung, tetapi tidak dari ikatan-ikatan peptida lain.

  • Rentetan dalam asam amino

    Suatu polipetida besar biasanya harus dihidrolisis menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil umtuk penetapan rentetan-rentetan dalam asam amino. Dalam teori, hidrolisis parsial dapat dicapai dengan manaskan polipeptida dengan air dan asam atau basa. Dalam praktek enzime proteolitik (penghidrolisis) atau reagensia kimiawi. Reagensia dan enzime ini mempunyai kelebihan dalam memisahan polipeptida pada ikatan-ikatan peptida yang spesifik.

  • Sintesis amida biasa dari klorida asam dan amina berupa reaksi langsung.RCOCl + RNH2 RCONHRUntuk menghindari reaksi yang tidakdiinginkan, setiap gugus reaktif lain, termasuk gugus reaktif dalam rantai samping, haruslah diblokade. Dengan membiarkan hanya gugus amino dan gugus karboksil yang diinginkan saja yang bebas, seorang ahli kimia dapat mengawasi posisi reaksi.

  • Harus lamban (inert) terhadap kondisi reaksi yang diperlukan untuk membentuk ikatan amida yang diinginkan.

    Harus mudah dibuang setelah sintesis itu lengkap.

  • Satu gugus blokade semacam itu adalah gugus karbamat lamban terhadap reaksi pembentukan-amida, tetapi mudah dibuang dalam tahap belakangan tanpa mengganggu bagian lain molekul itu. Pembuatan karbamat untuk melindungi suatu gugus amino:

  • Gambar 19.5. Prosedur umum untuk mensintesis peptida dalam laboratorium

  • Berikut adalah langkan langkan pembentukan sinsetis peptida fase padat :

  • Biosintesis peptide dan protein dalam suatu sel yang khas dilaksanakan oleh asam ribonukleat (RNA) dan enzyme. Berbagai tipe RNA,seperti RNA pesuruh (mRNA), berikut tahapan biosintesis peptidanya : mRNA disintesis di bawah pengarahan DNA dalam inti sel.

    molekul molekul RNA ini meninggalkan inti sel untuk melakukan fungsi fungsinya.

    Lalu mRNA melekat pada ribosom dengan membawa setiap asam amino yang ada. Sedangkan ribosomnya sebagai suatu ester dari suatu satuan ribose dalam suatu molekul RNA transfer (tRNA).

  • Suatu deret tiga basa berurutan, yang disebut kodon tiga basa urasil berurutan (U-U-U) dalam suatu molekul mRNA merupakan kodon untuk fenilalanin.Kodon guanin- sitosin-sitosin (G-C-C) menandakan bahwa alanin harus dimasukkan. t-RNA mengemban suatu antikodon,suatu deret dari tiga basa yang komplementer terhadap kodon dari mRNA.7. Ribosom ribosom lain mengikuti ribosom pertama sehingga banyak molekul dari protein yang sama dapat disintesis secara serempak.8. Bila suatu molekul protein yang telah lengkap mencapai ujung rantai mRNA, molekul ini meninggalkan tempat itu untuk melakukan fungsi fungsinya sendiri dalam organisme itu.

  • TERIMA KASIH