Artikel Tina Yuniati
-
Upload
jennifer-tate -
Category
Documents
-
view
165 -
download
1
Transcript of Artikel Tina Yuniati
-
1
Disusun Oleh : TINA YUNIATI
Npm : 09310096
Pembimbing I : dr. Resti Arania, Sp.PA
Pembimbing II: Octa Reni Setiawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog
ABSTRAK
Latar Belakang : Penderita gagal ginjal
kronik tahap terminal bisa mempertahankan
kehidupannya dengan terapi hemodialisis,
namun penambahan berat badan diantara
dua waktu hemodialisis (interdialysis weight
gain = IDWG) melebihi standar 1,5 kg dapat
berdampak terhadap kualitas hidup pasien
yang menjalani terapi hemodialisis. Efek
negatif terhadap keadaan pasien, diantaranya
hipotensi, kram otot, hipertensi, sesak nafas,
mual, muntah, edema perifer, ascites. Tujuan
dari penelitian ini mengetahui hubungan
antara penambahan berat badan di antara
dua waktu hemodialisis (interdialysis weight
gain = IDWG) dan kualitas hidup pasien
yang menjalani terapi hemodialisis di ruang
hemodialisa Rumah Sakit Umum Ahmad
Yani Kota Metro Lampung Tahun 2013.
Metode : Desain penelitian Analitik dengan
pendekatan Cross Sectional. Uji statistik
dengan menggunakan uji Chi Square.
Populasi dalam penelitian ini seluruh pasien
rutin yang menjalani hemodialisa dalam
kurun waktu > 3 bulan dengan jadwal
hemodialisa 2x seminggu dan bukan pasien
traveling dialisis di ruang hemodialisa
Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Kota
Metro Lampung Tahun 2013.
Hasil : Ada hubungan antara penambahan
berat badan di antara dua waktu
hemodialisis (interdialysis weight gain =
IDWG) terhadap kualitas hidup pasien yang
menjalani terapi hemodialisis di Rumah
Sakit Umum Ahmad Yani Kota Metro,
Lampung (p-value = 0.001).
Kata Kunci : IDWG, Hemodialisis,
Kualitas Hidup
ABSTRACT
Background : Patients with terminal stage
of chronic kidney disease (CKD) can sustain
life with hemodialysis therapy, but the
interdialysis weight gain (IDWG) exceeds
the standar 1,5 kg can adversely affect the
quality of life of patients undergoing
hemodialysis therapy. The negative effect of
IDWG on patient conditions, are
hypotension, muscle cramps, hypertension,
shortness of breath, nausea, vomiting,
peripheral edema, ascites. The objectives of
this study is to ascertain the relationship
between IDWG and patients quality of life
(QoL) undergoing hemodialysis therapy in
Ahmad Yani General Hospital Metro
Lampung Province 2013.
Method : Analytic study design with Cross
Sectional approach. Statistical test using the
Chi Square test. Population in this study
were all patients undergoing routine
hemodialysis over a periode of more than 3
months to 2 times weekly hemodialysis
schedule and not traveling dialysis patients
in Ahmad Yani General Hospital Metro
Lampung Province 2013.
HUBUNGAN ANTARA PENAMBAHAN BERAT BADAN DI ANTARA
DUA WAKTU HEMODIALISIS (INTERDIALYSIS WEIGHT GAIN =
IDWG) TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN YANG MENJALANI
TERAPI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM AHMAD YANI
KOTA METRO LAMPUNG TAHUN 2013
-
2
Result : there is a relationship between
IDWG with patients quality of life (QoL)
undergoing hemodialysis therapy in Ahmad
Yani General Hospital Metro Lampung
Province 2013 (p-value = 0.001).
Key Words : IDWG, hemodialysis, quality
of life
PENGANTAR
Penyakit kronis adalah kondisi medis
atau masalah kesehatan yang berkaitan
dengan gejala-gejala atau kecacatan yang
membutuhkan penatalaksanaan medis dan
keperawatan dalam waktu jangka panjang.
Salah satu penyakit yang dikategorikan
sebagai penyakit kronis adalah penyakit
ginjal kronis. Chronic Kidney Disease
(CKD) atau penyakit ginjal kronis adalah
suatu sindrom klinis disebabkan penurunan
fungsi ginjal yang bersifat menahun,
berlangsung progresif dan cukup lanjut,
serta bersifat persisten dan irreversibel.
CKD makin banyak menarik perhatian dan
makin banyak dipelajari, karena pasien yang
mengalami tahap gagal ginjal terminal,
masih mampu bertahan dan menjalani
aktivitas hidup dengan cukup baik.1,2,3
Penatalaksanaan pasien CKD yang
sudah berada pada stadium akhir adalah
dengan terapi pengganti ginjal yaitu dialisis
atau dengan melakukan pencangkokan organ
ginjal, namun yang banyak dilakukan adalah
dengan hemodialisis. Masalah yang sering
terjadi pada pasien hemodialisis adalah
penambahan berat badan di antara dua
waktu hemodialisis (Interdialytic weight
gain = IDWG) yang disebabkan oleh
ketidakmampuan fungsi ekskresi ginjal,
sehingga berapapun jumlah cairan yang
diasup pasien, penambahan berat badan akan
selalu ada. Dengan kata lain penambahan
berat badan sebanyak nol ml tidak mungkin
terjadi. Penambahan nilai IDWG yang
terlalu tinggi akan dapat menimbulkan efek
negatif terhadap keadaan pasien, diantaranya
hipotensi, kram otot, hipertensi, sesak nafas,
mual dan muntah, edema perifer dan ascites,
gangguan kardiovaskular yang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari pasien
dan kualitas hidup pasien pun akan menurun
bahkan dapat mengalami kematian dini. 5,6,7,8,9,10
Kualitas hidup didefinisikan sebagai
persepsi individu sebagai laki-laki ataupun
perempuan dalam hidup, ditinjau dari
konteks budaya dan sistem nilai tempat
mereka tinggal, dan hubungan dengan
standar hidup, harapan, kesenangan, dan
perhatian mereka. Hal ini terangkum secara
kompleks mencakup kesehatan fisik, status
psikologis, tingkat kebebasan, hubungan
sosial, dan hubungan kepada karakteristik
lingkungan mereka 16.
Timbulnya efek
negatif dari penambahan berat badan di
antara waktu dialisis akan mempengaruhi
kualitas hidup pasien CKD, hingga
timbulnya kematian. 15
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
analitik kuantitatif
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional
Variabel penelitian
1. Variabel Dependen / Terikat Variabel Dependen / Terikat pada
penelitian ini adalah kualitas hidup.
2. Variabel Independen / Bebas Variabel Independen / Bebas pada
penelitian ini adalah penambahan
berat badan di antara dua waktu
hemodialisis (Interdialysis weight
gain =IDWG).
-
3
Subyek Penelitian
Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh
pasien rutin yang menjalani hemodialisa
dalam kurun waktu > 3 bulan dengan jadwal
hemodialisa 2x seminggu dan bukan pasien
travelling dialisis di ruang hemodialisa
Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Kota
Metro Lampung sampai dengan bulan
Oktober 2013 sebanyak 54 pasien. Menurut
Kidney Disease Quality of Life Short Form
(KDQOL) pengukuran kualitas hidup
dilakukan dalam rentang 4 minggu terakhir.
Sampel
Kriteria inklusi
a. Semua pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani
hemodialisis minimal 2 kali /
minggu di unit hemodialisa.
b. Pasien sadar dan dapat berkomunikasi baik.
c. Pasien bersedia menjadi responden.
Definisi Operasional
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Penelitian
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Variabel Independent
Penambaha
n berat
badan di
antara dua
Waktu
dialisis
(interdialysi
s
weight gain
= IDWG)
Selisih jumlah berat
badan setelah dialisis
yang lalu hingga
sebelum dialisis
berikutnya
Timbangan
badan yang
Terdapat di Unit
Hemodialisis
RSUAY Metro
Mengukur
berat badan
setelah
dialisis 1
(BB1) dan
sebelum
dialisis
selanjut-
nya (BB2)
kemudian di-
hitung
prosentasi
penambahann
ya
Kategori
Penambahan BB
0= Berat :
IDWG > 6%
1= Sedang :
IDWG 4 - 6 %
2=Ringan :
IDWG < 4%
Ordinal
Variabel Dependent
-
4
Kualitas
hidup
Kondisi dimana pasien
kendati penyakit yang
dideritanya dapat tetap
merasa nyaman secara
fisik, psikologis,
sosial, maupun
spiritual serta secara
optimal
memanfaatkan
hidupnya untuk
kebahagiaan dirinya
maupun orang lain
KDQOL-SF Kuesioner 0 : Rendah
(total skor
40 tahun (84 %).
-
5
b. Jenis Kelamin
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di Ruang
Hemodialisa RSU A Yani Kota Metro Tahun 2013
Jenis Kelamin Kasus
Frekuensi Persentasi (%)
Laki-laki 26 52
Perempuan 24 48
Total 50 100.0
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat
bahwa sebagian besar responden
di Ruang Hemodialisa RSU A
Yani Kota Metro Tahun 2013
berjenis kelamin Laki-laki (52
%)
c. Pekerjaan
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan di Ruang Hemodialisa
RSU A Yani Kota Metro Tahun 2013
Pekerjaan Kasus
Frekuensi Persentasi (%)
PNS 16 32
Wiraswasta 5 10
Tidak Bekerja 29 58
Total 50 100.0
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat
bahwa sebagian besar responden
di Ruang hemodialisa RSU A
Yani Kota Metro Tahun 2013
adalah tidak bekerja (58%).
2. Analisa Univariat a. Penambahan berat badan diantara dua waktu hemodialisis (interdialysis weight gain
= IDWG)
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Penambahan berat badan
diantara dua waktu hemodialisis (interdialysis weight gain = IDWG) di Ruang
Hemodialisa RSU A Yani Kota Metro Tahun 2013
IDWG Kasus
Frekuensi Persentasi (%)
Ringan 6% 17 34
Total 100.0
-
6
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat
bahwa sebagian besar responden
di Ruang Hemodialisa RSU A
Yani Kota Metro Tahun 2013
mempunyai penambahan berat
badan diantara dua waktu
hemodialisis (interdialysis weight
gain = IDWG) yang ringan
-
7
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui
bahwa tidak ada responden yang memiliki
IDWG ringan dengan kualitas hidup rendah
(0%), sedangkan responden yang memiliki
IDWG ringan dengan kualitas hidup sedang
sebanyak 6 orang (12%), dan responden
yang memiliki IDWG ringan dengan
kualitas hidup tinggi sebanyak 12 orang
(24%). Responden yang memiliki IDWG
sedang dengan kualitas hidup rendah
sebanyak 2 orang (4%), responden yang
memiliki IDWG sedang dengan kualitas
hidup sedang sebanyak 7 orang (14%),
Responden yang memiliki IDWG sedang
dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 6
orang (12%). Sedangkan responden yang
memiliki IDWG berat dengan kualitas hidup
rendah sebanyak 5 orang (10%), responden
yang memiliki IDWG berat dengan kualitas
hidup sedang sebanyak 12 (24%), dan tidak
ada responden yang memiliki IDWG berat
dengan kualitas hidup tinggi (0%).
Berdasarkan hasil uji statistik
diperoleh p-value = 0,001 yang berarti p < = 0,05 ( Ho ditolak dan Ha diterima ), maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara penambahan berat
badan diantara dua waktu hemodialisis
(interdialysis weight gain = IDWG) dengan
kualitas hidup pasien yang menjalani terapi
hemodialisis di Rumah Sakit Umum Ahmad
Yani Kota Metro, Lampung tahun 2013.
B. Pembahasan Pembahasan penelitian ini
menggunakan analisa univariat dan
bivariat, analisa ini dipergunakan untuk
melihat gambaran variabel independen
dan dependen, serta hubungan antara
variabel independen dan dependen
dengan menggunakan uji statistik Chi
Square Test.
1. Analisa Univariat a. Penambahan berat badan diantara dua
waktu hemodialisis (interdialysis weight
gain = IDWG)
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa
sebagian besar responden di Ruang
Hemodialisa RSU A Yani Kota Metro
Tahun 2013 mengalami penambahan berat
badan diantara dua waktu hemodialisis yang
ringan < 4% sebanyak 18 orang (36%).
Namun perbedaan antara kategori
penambahan berat badan diantara dua waktu
hemodialisis yang sedang dan berat pun
tidak terlalu besar, yaitu 3 orang responden
atau 6 % terhadap kategori yang sedang, dan
1 orang responden atau 2 % terhadap
kategori yang berat. Dengan demikian
kategori penambahan berat badan diantara
dua waktu hemodialisis yang sedang dan
berat pun perlu di perhatikan karena berada
dalam nilai yang hampir sama dengan yang
rendah. Hal ini terjadi kemungkinan
disebabkan lama tindakan pelaksanaan
hemodialisis yang kurang dari waktu ideal
yang disarankan oleh National Kidney
Foundation, disamping faktor kepatuhan
pasien dalam pembatasan makanan dan
minuman.
Penambahan berat badan diantara dua
waktu hemodialisis (interdialysis weight
gain) juga disebabkan berbagai faktor antara
lain :
1. Ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan air dan zat terlarut seperti
natrium, kalium, hidrogen, sehingga
menyebebkan kecenderungan terjadinya
akumulasi cairan dan elektrolit dalam
tubuh. Hal ini menyebabkan peninggian
voluma cairan di luar sel.
2. Malnutrisi karena masukan protein dan kalori yang rendah dan peningkatan
katabolisme protein akibat asidosis
sehingga terjadi penurunan berat badan
di mana terjadi penurunan lemak dan
otot tubuh disertai peninggian volume
cairan di luar sel.
3. Keadaan anemia yang menyebabkan pembengkakan dan penebalan jantung
serta gagal jantung yang mengakibatkan
terjadinya penurunan aliran ginjal yang
-
8
menyebabkan penahanan garam dan
cairan.
Peningkatan berat badan yang banyak
menunjukkan terjadinya penumpukan
cairan. Setiap penumpukan berat badan 1 kg
berarti terjadi penambahan 1 liter air yang
tertahan di dalam tubuh. Mengontrol asupan
cairan merupakan salah satu masalah utama
bagi pasien dialisis. Karena dalam kondisi
normal manusia tidak dapat bertahan lebih
lama tanpa asupan cairan dibandingkan
dengan makanan. Namun bagi pasien
hemodialisis harus melakukan pembatasan
asupan cairan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya.35
Pengaturan diet pada penyakit gagal
ginjal yang menjalani hemodialisis
sedemikian kompleks. Pengaturan diet
tersebut sangat sukar untuk dipatuhi oleh
pasien sehingga memberikan dampak
terhadap status gizi dan peningkatan berat
badan serta berpengaruh terhadap kualitas
hidup penderita. Hal ini akan berdampak
pada tingginya angka kematian akibat
peningkatan berat badan diantara dua waktu
hemodialisa.
Dari Harold Simmons Pusat Penelitian
Penyakit Ginjal dan Epidemiologi di
Universitas California di Los Angeles,
menyampaikan bahwa 86% dari pasien
memiliki berat badan interdialisis lebih dari
1,5 kg. Pasien yang memiliki berat badan
interdialisis 4,0 kg atau lebih memiliki 28%
peningkatan risiko kematian. 15
b. Kualitas hidup Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa
sebagian besar responden di Ruang
Hemodialisa RSU A Yani Kota Metro
Tahun 2013 memiliki kualitas hidup yang
sedang (50%).
Menurut WHO kualitas hidup
merupakan persepsi individu sebagai laki-
laki ataupun perempuan dalam hidup,
ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai
tempat mereka tinggal, dan hubungan
dengan standar hidup, harapan, kesenangan,
dan perhatian mereka. Hal ini terangkum
secara kompleks mencakup kesehatan fisik,
status psikologis, tingkat kebebasan,
hubungan sosial, dan hubungan kepada
karakteristik lingkungan mereka. 16, 17
Merkus MP mengungkapkan penelitian
yang dilakukan di 13 pusat dialisis Belanda
bahwa kualitas hidup pasien yang menjalani
hemodialisis berada pada kategori rendah,
faktor penambahan berat badan menjadi
pemicu munculnya berbagai keluhan dan
respon tubuh akibat akumulasi cairan dalam
tubuhnya. Peningkatan berat badan yang
melebihi batas yang dianjurkan yaitu 1,5 kg
akan berdampak pada fungsi kardivaskuler
dan sistem respirasi.19
Penelitian yang dilakukan oleh Drennan
& Cleary, terhadap 97 pasien CKD yang
sedang menjalani hemodialisis,
menunjukkan adanya penurunan kualitas
hidup diantaranya pada keterbatasan
vitalitas, fungsi fisik, dan peran fisik.
Mereka juga melaporkan fungsi fisik jauh
lebih rendah dan skor kesehatan mental yang
kurang baik.18
2. Analisa Bivariat a. Hubungan Penambahan Berat Badan
Diantara Dua Waktu Hemodialisis
(Interdialysis Weight Gain = IDWG)
Dengan Kualitas Hidup Pasien Yang
Menjalani Terapi Hemodialisis
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui
bahwa tidak ada responden yang
memiliki IDWG ringan dengan
kualitas hidup rendah (0%),
sedangkan responden yang memiliki
IDWG ringan dengan kualitas hidup
sedang sebanyak 6 orang (12%), dan
responden yang memiliki IDWG
ringan dengan kualitas hidup tinggi
sebanyak 12 orang (24%).
Responden yang memiliki IDWG
sedang dengan kualitas hidup rendah
sebanyak 2 orang (4%), responden
-
9
yang memiliki IDWG sedang dengan
kualitas hidup sedang sebanyak 7
orang (14%), Responden yang
memiliki IDWG sedang dengan
kualitas hidup tinggi sebanyak 6
orang (12%). Sedangkan responden
yang memiliki IDWG berat dengan
kualitas hidup rendah sebanyak 5
orang (10%), responden yang
memiliki IDWG berat dengan
kualitas hidup sedang sebanyak 12
(24%), dan tidak ada responden yang
memiliki IDWG berat dengan
kualitas hidup tinggi (0%).
Berdasarkan hasil uji statistik
diperoleh p-value = 0,001 yang
berarti p < = 0,05 ( Ho ditolak dan Ha diterima ), maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara penambahan
berat badan diantara dua waktu
hemodialisis (interdialysis weight
gain = IDWG) dengan kualitas hidup
pasien yang menjalani terapi
hemodialisis di Rumah Sakit Umum
Ahmad Yani Kota Metro, Lampung
tahun 2013.
Peningkatan berat badan
mengidentifikasi kelebihan cairan.
Kenaikan yang diterima adalah 0,5
kg per tiap 24 jam diantara waktu
dialisis. Kelebihan cairan yang
terjadi dapat dilihat dari terjadinya
penambahan berat badan secara
cepat. Kelebihan cairan ini dapat
berkembang dengan progresif, yang
dapat menimbulkan kondisi edema
paru ataupun kegagalan fungsi
jantung.
Penambahan berat badan diantara
dua waktu hemodialisis
menyebabkan kelebihan volume
cairan tubuh yang akan
mengakibatkan terjadinya gangguan
sistem kardiovaskular, antara lain
hipertensi, edema paru, edema
perifer, ascites, meningkatkan resiko
pembengkakan dan penebalan jatung
sebelah kiri. Gejala kelebihan cairan
yang terjadi adalah tekanan darah
naik, peningkatan frekuensi nadi, dan
frekuensi pernafasan, peningkatan
tekanan vena sentral, dispnea
(sesak), batuk, dan edema sehingga
akan sangat mempengaruhi pola
aktifitas sehari-hari pasien, yang
pada akhirnya akan berdampak pada
menurunnya kualitas hidup pasien
Chronic Kidney Disease (CKD) yang
menjalani terapi hemodialisis.
Dengan demikian, dari hasil data
yang diperoleh menunjukkan hasil
yang sesuai bahwa semakin tinggi
penambahan berat badan diantara
dua hemodialisis, maka semakin
rendah kualitas hidup pasien.
Kesimpulan
1. Responden di Ruang Hemodialisa RSU A Yani Kota Metro Tahun 2013
mempunyai penambahan berat badan
diantara dua waktu hemodialisis
(interdialysis weight gain = IDWG)
yang ringan (6%) sebanyak 34%.
2. Responden di Ruang Hemodialisa RSU A Yani Kota Metro Tahun 2013
memiliki kualitas hidup yang rendah
sebanyak 40%, sedang sebanyak 50%,
dan tinggi sebanyak 36%.
3. Ada hubungan yang signifikan antara penambahan berat badan diantara dua
waktu hemodialisis (interdialysis weight
gain = IDWG) dengan kualitas hidup
pasien yang menjalani terapi
hemodialisis di Rumah Sakit Umum
Ahmad Yani Kota Metro, Lampung
tahun 2013 (p-value = 0,001 < = 0,05).
-
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Smeltzer, S.C., Bare, B.G. Brunner And Suddarths Texbook Of Medical Surgical Nursing. Philadelphia.
Lippincott: 2001.
2. Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, W.I., Setiowulan, W. Kapita selekta
kedokteran. Jakarta: Media aesculapius.
2001; 7: 531-534
3. Lubis, A.J. Dukungan Sosial Pada Pasien Gagal Terminal Yang Melakukan
Terapi Hemodialisa. Medan: Tesis
Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2006
4. WHO Quality of Life-BREF. Available at: http://www.who.int/substance_
abuse/research_tools /whoqolbref/en.
1994
5. Guyton, A.C., Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
2007;
6. Pace, R.C. Fluid Management in Patient on Hemodialysis. Nephrology Nursing
Journal. September-Oktober. 2007;
34(5): 557
7. Foley, H., Collins. Fluid management in patients on hemodialysis. (Issues in
Renal Nutrition: Focus on Nutritional
Care for Nephrology Patients), Neph
Nurs J. 1 September 2007.
8. Kimmel P.L. Interdialytic weight gain and survival in hemodialysis patients.
Effects of duration of ESRD and diabetic
mellitus. Kidney International. 2000;
57(3): 11411151.
9. Kaveh, Kimme. Nonadherence With Diet and Fluid Restrictions Among
Adults Having Hemodialysis. J Nurs
Scholar. 2005; Vol 37(1): 25-29.
10. Abuelo, J.G. Large interdialytic weight gains: Causes, consequences, and
corrective measures. Seminars in
dialysis. 1998; 11(1): 25-32.
11. Johnstone, Halshaw. Self-care management in adults undergoing
hemodialysis. Neph Nurs J. July-August,
2006
12. Sharp, Wild, Gumley. Dialysis staff encouragement and fluid control
adherence in patients on hemodialysis.
Neph N J. May-June, 2009.
13. Hwang, J., Wang, C.T., Chien, C.C. Effect of climatic temperature on fluid
gain in hemodialysis patients with
different degrees of overhydration.
Blood Purification. 2007; 25(5-6): 473-
479.
14. Sarkar S. R., Kotanko P., Levin N.W. Interdialytic Weight Gain. Implications
in Hemodialysis Patients. Seminars in
Dialysis. September 2006; 19(5): 429433
15. Kamyar, Kalantar Z. Interdialytic Weight Gain. Mortality Linked. Neph
Nurs J. 2009
16. WHO Quality of Life-BREF. (1994). Available at
http://www.who.int/substance_
abuse/research_tools /whoqolbref/
17. Kinghorn, S., Gamlin, R. Palliative Nursing. Bringing Comfort and Hope.
St. Louis: Bailliere Tindall. 2004
-
11
18. Drennan, Cleary. Quality of life of patients on haemodialysis for end-stage
renal disease Journal of Advanced
Nursing. 2005; 51(6): 577586.
19. Anees, et al. Dialysis-related factors affecting quality of life in patients on
hemodialysis. Iranian Journal of Kidney
Diseases (IJKD). 2011; 5(1): 9-14.
20. Smeltzer, S.C. Bare, B.G. Brunner And Suddarths Texbook Of Medical Surgical Nursing. Philadelphia:
Lippincott. 2001.
21. Black J.M., Hawks J.H. Medical-surgical nursing. Clinical management for
positive outcomes. 7th Edition. St. Louis:
Elsevier Saunders. 2005.
22. Nursalam. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
2006.
23. Baughman, C.D. Keperawatan medical bedah, Jakarta: EGC. 2000.
24. Brown, D., Edwards, H. Lewiss medical-surgical nursing. Assessment
and management of clinical problems.
Australia: Elsevier. 2005.
25. Suwitra, K. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi IV, Jilid I. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI. 2006.
26. Perhimpunan Nefrologi Indonesia. Penyakit Gagal Ginjal Kronik dan
Glomerulopati . Patologi Ginjal
Pengelolaan Hipertensi Saat ini. Jakarta :
EGC. 2003.
27. Tisher, Wilcox. Nephrology Kidney Diseases handbooks. 3rd edition.
Baltimore: 1995.
28. Brenner, B.M. Brenner and Rectors The Kidney. 7th Edition. Philadelphia:
Elsevier. 2004.
29. Lameire. N., Mehta, R.L. Complications of dialysis. New York : Informa Health
Care. 2000.
30. Reams, Elder, V. Dry Weight: To Be Set Or No To Be That Is A Good Question.
Neph Nurs J. Apr 2003; 30(2): 236.
31. Rahman A., Fu P., Sehgal A.R., Smitch M.C. Interdialytic weight gain,
compliance with dialysis regime and age
are independent pre-dictors of blood
pressure in hemodialysis patients.
American Journal of Kidney Disease.
2000; 35: 257265.
32. Lewis, A.L., Stabler, K.A., Welch, J.L. Perceived informational needs,
problems, or concerns among patients
with Stage 4 chronic kidney disease.
Neph Nurs J. 2010; 37(2): 143-149.
33. Yetti, K. Pengaturan Cairan Secara Mandiri Pada Pasien Yang Menjalani
Hemodialisis. Jurnal Keperawatan
Indonesia. September 2001; 5(2).
34. Price, S.A., Wilson, L.M. Patofisiology. Konsep klinis proses-proses penyakit.
Jakarta : EGC. 2005; 46-48 : 912-987.
35. Gomez. J.M., et al. Interdialytic weight gain as a marker of blood pressure,
nutrition, and survival in hemodialysis
patients. Kidney International. 2005; 67:
S63S68
-
12
36. Suharto. Penerapan model ph cox pada studi pasien gagal ginjal kronis. 2004;
Available at
http://www.adln.lib.unair.ac.id
37. Gutch, Martha, H.S., Anna L. Corea. Hemodialysis For Nurses And Dialysis
Personnel. 6th Edition. St.Louis: Mosby
Inc. 1999.
38. Mitchell. Estimated dry weight (EDW). Aiming for Accuracy. Neph Nurs J.
2002; 29(5): 421-429.
39. Sezer, S. The association of interdialytic weight gain with nutritional parameters
and mortality risk in hemodialysis
patients. 2002. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11
921697
40. Geddes C.C., Houston M, Pediani L. Excess Interdialytic sodium intake is not
always dietery. Neprol Dial Transflant.
2002; 18 : 223-224.
41. Ifudu, O. Relation Between Interdialytic Weight Gain, Body Weight And
Nutrition In Hemodialysis. AMJ
Nephrol. Jul/Aug 2002; 22(4): 363
42. Rocco, M.V., Yan, G., Heyka, R.J. HEMO Study Group. Risk factor for
hypertension in chronic hemodialysis
patient. Baseline data from HEMO
Study. AM J Nephrol. 2001; 21: 280-
288.
43. Fipper T.B., Culoough K.P., Port, P.K. Mortality Risk in hemodialysis patient
and change in nutrisional indicator.
DOPPS. Kidney Int. 2002; 62: 2238-
2245.
44. Farquahan, M. Elderly People definitions of Quality of life, Social
Science and Medicine. 1995; 41 : 1436 1446
45. Igbokwe, V.U., Obika, L.F.O. Thirst perception and dryness of mouth
inhealthy young adults Nigerians.
African Journal of Biomedical Research.
2007; 11: available at:
http://www.ajbrui.com/AJBR-
111039046.pdf
46. Tilaar. Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, Bandung
: Remaja Rosyda Karya. 1999.
47. Everett K.D., Brantley P.J. The relation of stress and depression to interdialytic
weight gain in hemodialysis patients.
Behavioral Medicine, 1995; 21(1)
48. Hulya, T. Psychiatric disorders and large interdialytic weight gain in patients on
chronic. 2005.
49. Ibrahim, K. Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani
hemodialisis. Bandung: Majalah
Kedokteran Bandung. Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung. 2009. Available at:
http://www.mkbonline.org/index.php?op
tion=com_content&view=category&layo
ut=blog&id=1&Itemid=55&limitstart=2
25
50. Notoatmojo, S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
2002
51. Sugiyono. Statistik untuk penelitian. Jakarta: PT Rineke Cipta. 2005.
52. Arikunto, A. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta. 2002.
-
13
53. Dowling, M. Homeostatis and Well Being. 2005; available at:
http://www.economics.smu.edu.sg