tugas tina

43
KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam.shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah-Nya,Nabi Muhammad SAW,Nabi akhiruzaman. Walaupun banyak kesulitan-kesulitan yang saya hadapi dalam mengerjakan makalah ini,namun berkat petunjuk Allah SWT,serta kesungguhan dalam berusaha maka terselesailah makalah “Drama” ini untuk memperoleh nilai mata kulaiah DRAMATURGI Selain itu saya menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari sempurna hal ini dikarenakan kurangnya ilmu yang saya miliki,kemudian dari pada itu saya siap menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah saya.Akhirnya rasa syukur penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya khususnya dan para pembaca umumnya.Amin ya rabbal alamin……………..

Transcript of tugas tina

Page 1: tugas tina

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta

alam.shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada

Rasulullah-Nya,Nabi Muhammad SAW,Nabi akhiruzaman.

Walaupun banyak kesulitan-kesulitan yang saya hadapi

dalam mengerjakan makalah ini,namun berkat petunjuk Allah

SWT,serta kesungguhan dalam berusaha maka terselesailah

makalah “Drama” ini untuk memperoleh nilai mata kulaiah

DRAMATURGI

Selain itu saya menyadari bahwa hasil makalah ini masih

jauh dari sempurna hal ini dikarenakan kurangnya ilmu yang saya

miliki,kemudian dari pada itu saya siap menerima kritik dan saran

demi perbaikan makalah saya.Akhirnya rasa syukur penulis

berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya khususnya

dan para pembaca umumnya.Amin ya rabbal alamin……………..

Pekanbaru,26 Oktober 2010

Page 2: tugas tina

BAB I

PENDAHULUAN

I.I latar Belakang

Pekembangan drama di Indonesia akhir-akhir ini sangat

pesat,hal ini terlihat dari banyaknya pertunjukan drama di

televise,drama radio,drama kaset,dan juga drama pentas,demam

drama sudah begitu meluas,sehingga televise menyajikan

drama ,masyarakat pasti antusias menyaksikanya.

Begitu populernya dan begitu akrabnya drama dalam

kehidupan kita,sehingga semua orang merasa sudah mengerti

dan memahami drama.keadaan seperti itu tidak menguntungkan

perkembangan drama,mereka dapat merasa tahu tentang drama

sering terjadi mereka tidak tahu bagaimana menikmati sebuah

pertunjukan drama,akibatnya jika menonton drama tidak tahu

letak keindahanya.

Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang

diproyeksikan di atas pentas,dan drama adalah potretkehidupan

manusia baik itu potret suka duka,pahit manis dan juga hitam

putih kehidupan manusia.drama dideskripsikan sejarah

perkembanganya lebih dahulu berkembang di dunia Barat.

I.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka dapt diambil suatu permasalahan

yaitu sebagai berikut ;

Page 3: tugas tina

1) Drama yang menyakut permasalahnya dan terbagi dalam

kelompok-kelompok bagian apa saja.

2) Penyutradaraan dan teknik berperan.

3) Perlengkapan pementasan untuk actor/aktris

4) Pengajaran drama

1.3 tujuan

Dari uraian di atas dan bedasarkan rumusan masalah,maka

tujuanya adalah ;

1) Untuk mengetahui apa itu drama dan permasalahanya,dan

juga terbagi atas apa-apa saja.

2) Untuk mengetahui penyutradaraan dan teknik berperan.

3) Untuk mengetahui perlengkapan pementasan untuk

actor/aktris

4) Untuk mengetahui pengajaran drama

I.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan yang mau dicapai maka manfaatnya

adalah ;

1) Dapat mengetahui apa itu yang dimaksu dengan drama dan

pengembanganya

2) Dapat mengetahui teknik-teknik penyutradaraan

3) Untuk tahu apa –apa saja perlengkapan pementasan untuk

actor/aktris

4) Bisa mengetahui pengajaran drama

Page 4: tugas tina

1.5 Pembatasan masalah

Dari permasalahan yang telah penulis ambil di sini penulisan

hanya permasalahkan

1) Apa itu drama dan menyangkut permasalahan,terbagi apa-

apa saja

2) Teknik-tekniknya penyutradaran

3) Apa-apa saja perlengkapan pementasan

4) Penjelasan pengajaraan drama

i.6 Metode

dalam penyusunan makalah ini,saya menggunakan sumber

yang terdapat secara tidak lansung yang di peroleh dari informasi

buku.

Page 5: tugas tina

BAB II

DRAMA dan PERMASALAHANYA

Drama berasal dari kata dari Yunani”draomai”yang berarti

berbuat,berlaku,bertindak atau beraksi.Drama berati

perbuatan,tidakan(aciton).

Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang

diproyeksikan di atas pentas.kadang-kadang konflik yang

disajikan dzlzm drama sama dengan konflik batin mereka sendiri.

Drama adalah potrek kehidupan manusia,potrek suka duka,pahit

manis,hitam putih kehidupan manusia.begitu populernya drama

didalam kehidupan kita,karena semua orang merasa sudah

mengerti dan memahami tentang drama,akan tetapi sering

terjadi mereka tidak tahu bagaimana menikmati sebuah

pertunjukan drama bahkan bagi mereka yang belum tekun

membaca naskah drama dan akhir akibatnya, jika menonton

drama,tidak tahu letak keindahanya.

Apabila menyebut istilah drama,maka kita berhadapan

dengan dua kemungkinan,yaitu drama naskah dan drama

pentas.keduanya itu bersumber pada drama naskah.Naskah

drama dapat dijadikan bahan studi sastra,dapat di pentaskan dan

dapat di pagelarkan dalam media audio,yang berupa sandiwara

Page 6: tugas tina

radio dan kaset,penulisan naskah drama sudah lebih cangih ,mirip

dengan sekanario film.

Drama naskah merupakan salah satu genre sastra yang

disejajarkan dengan puisi dan prosa.Drama pentas adalah jenis

kesenian mandiri,yang merupakan integrasi antara berbagai jenis

kesenian seperti music,tata lampu,seni

lukis(dektor,panggung),seni kostum,seni rias dan sebagainya.

Terminologi istilah drama biasanya didasarkan pada wilayah

pembicaraan,sebagai karya sastra,bahasa drama adalah bahasa

sastra karena itu sifat konotatif juga dimiliki.pemakaian

lambang,kiasan,irama,pemilihan kata yang khas,dan sebagainya

berprinsip sama dengan karya sastra yang lain.akan tetapi

karena yang ditampilkan dalam drama adalahdialog.jadi bahasa

drama tidak sebeku bahasa puisi dan lebih cair daripada bahasa

prosa.dialog drama banyak berorientasi pada dialog yang hidup

dalam masyarakat.

Perkatataan drama sering dihubungkan dengan

teater ,istilah teater yaitu terater (gedung bioskop),teater

arena(gedung pertunjukan),bengkel teater(grup drama),teater

tradisional(jenis tontonan drama).

Dalam istilah bahasa Indonesia terdapat ”sandiwara” istilah

ini di ambil dari bahasa jawa ”sandi(rahasia)”dan

“warah(pelajaran)”,berate dapat diartikan pelajaran secara diam-

diam.sandiwara ini dapat mengantikan kata drama.dan didalam

Page 7: tugas tina

bahasa belanda istilah yang mempunyai makna sama dengan

sandiwara yaitu “tonil(toneel)”.

Jika di bandingkan antara naskah dan pentas,disini pentas

lebih dominan dari pada naskah. unsur action,

pagelaran,acting,pemeranan ini semua merupakan faktoryang

dominan.konflik merupakan dasar lakon,baik di tuliskan maupun

yang langsung di pagelarkan.konflik itu diwujudkan dalam dialog

dan pagelaran drama, dan konflik itu diwujudkan dalam bahasa

tutur.dan bahasa tuur ini sebagai aspek sangat berperan penting

disamping naskah dan pentas drama.dalam pagelarannya ,tutur

dihidupi dengan keterlibatan fisik dan mental pemain.

Perkataan drama dan sandiwara ini semula bermakna

kurang baik karena dikaitkan dengan sifat pura-pura, penipu dan

juga munafik.sikap pura-pura ini dalam suasana sadar,dalam

kosentrasi,karena seorang actor terlibat fisik dan mentalnya

“menjadi orang lain”.Dalam perkembangan di negri kita,kita

jumpai dengan istilah “dramawan”dan “seniman drama”,ada juga

istilah “teaterwan”,” orang teater” dan juga orang

pangung.dalam istilah-istilah tersebut terlibat “penulis naskah

drama”,”pemain drama”, ”sutradara”, dan crew drama. Didalam

pertunjukan wayang kita mengenal “dalang”, “niyogo”,

“sindhen”dan tambah untuk para pemain wayang tersebut.

1. LAKON dan KONFLIK MANUSIA

Dasar lakon drama adalah manusia.sedangkan konflik

itu bersifat batin daripada fisik.dalam wayang,wayang

Page 8: tugas tina

orang,ketoprak,dan juga ludruk akan kita saksikan bahwa

klimaks dari konflik batin itu adalahbentrokan fisik yang

diwujudkan dalam perang.konflik yang di paparkan dalam

lakon harus mempunyai motif,motif dari konflik yang

dibangun akan mewujudkan kejadian-kejadian.motif dan

kejadian haruslah wajar dan relalistis yang artinya bener-

bener diambil dari kehidupan manusia.konflik itu terjadi

oleh pelaku yang mendukung carita(pelaku utama) yang

bertentangan dengan pelaku perlawananarus cerita(pelaku

penetangan).dua tokoh tersebut disebut dengan protagonis

dan tokoh antagonis.konflik itu harus berupa antara dua

tokoh,akan tetapi harus berupa konflik batin manusia itu

sendiri,konflik batin itu sering dihubungkan dengan

kegelisahan manusia dalam meraba-raba

rahasia.Contohnya dalam percakapan”sollikui”,dan dalam

dramanya “dibawah bayaganmu tuhan”,Arifin C.konflik ini

sangat penting kedudukanya dalan sebuah drama.

Motif dalam penulisan pelakon merupakan dasar laku

dan keseluruhan rangsang dinamis yang menjadi lantaran

seseorang mengadakan respon.motif ditimbulkan oleh

berbagai sumber,antaranya yaitu;

Kecendrungan dasar manusia untuk dikenal,untuk

memperoleh pengalaman,ketenangan,kedudukan,

Situasi yang melingkupi manusia yang berupa

keadaan fisik dan sosialnya,

Page 9: tugas tina

Intereaksi sosial yang ditimbulkan akibat

hubungan dengan sesame manusia,

Watak manusua itu sendiriyang ditentukan oleh

keadaan intelektual,emosional,ekspresif dan

sosiokkultural.

Motif yang dipilih bergantung pada penulis.lakon,baik

sebagai peniru kehidupan sugesti atau ilusi

kehidupan,atau tentang penggambaran tentang

konflik dan masalah kehidupan,selalu diatur dan

dikendalikan oleh proses tingkah laku

manusia.penyajian secara dramatic konflik dan

permasalahan hidup menjadi beban lakon dan

pencipta.

2. STRUKTUR DRAMA NASKAH

Drama naskah disebut juga dengan sastra lakon,yang

di bangun oleh struktur fisik(kebebasan) dan struktur

batin (sematik,makna).bahasa dan maknanya tunduk

pada kovensi sastra,yang menurut Teeuw yaitu;

Teks sastra memiliki struktur luar atau batin intern

structure relation,yang bagian-bagianya saling

menentukan dan saling berkaitan.

Naskah satra juga memiliki struktur luar(extern

structure relation) yang terikat oleh

pengarangaya.

System sastra juga merupakan model dunia

skunder,yang sangat kompleks dan tersusun.dan

Page 10: tugas tina

di sini di simpulkan cirri khas karya sastra menurut

teeuw

Teks sastra merupakan keseluruhan yang

tertutup,yang batasanya,ditentukan dengan

kebulatan makna.

Dalam teks sastra ungkapan itu sendiri

penting,di beri makna disemantiskan segala

aspeknya.

Dalam member makna itu di satu pihak

dengan karya sastra terikat oleh konvensi

dan menunjukan ketegangan antara konvensi

dengan pembaharuan,antara mitos dan

kontra mitos.

Dasar teks drama adalah konflik manusia yang digali

dari kehidupan.penuangannya tiruan dari kehidupan itu

di beri warna oleh penulisannya.penulisan naskah ada

yang menggambarkan sisi jelak dan ada pula

menggambarkan sisi baiknya.konflik manusia biasanya

terbangun oleh pertentangan antara tokoh-

tokohnya.dengan pertikaian itu muncul dramatic

action,daya pikat suatu naskah drama di tentukan oleh

kekuatan dramatic action yang perkembagannya dari

awal sampai akhir yang merupakan tulang pungung

pembangun cerita.yang unsure kreatifiatasnya terlihat

dari kemahiran pengarang menjalin konflik dan

menjawab konflik dengan surprise.Unsur yang saling

Page 11: tugas tina

menjalin membentuk kesatuan atau saling terikat satu

dengan yang lain,ada menyebut plot sebagai unsur

utama.

I. Plot atau kerangka cerita

Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal

hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua

tokoh yang berlawanan.kekuatan plot terletak dalam

kekuatan penggambaranya watak dan begitu pula dengan

watak pelaku hanya hidup dalam plot yang menyakinkan.

Jalinan konflik dalam plot itu biasanya meliputi

diantaranya yaitu;

a. Protasis atau jalinan awal,

b. Epitasio,

c. Catharsis

d. Catastrophe (arisoteles)

Unsur-unsur plot yang menurut Gustaf Freytag

yaitu;

a. Exposition atau pelukisan awal cerita

Diperkenalkan dengan tokoh-tokoh drama dengan

watak masing-masing.

b. Komplikasi atau pertikaian awal

Pengenalan terhadap para pelaku sudah menjurus

pada pertikaian,konflik mulai meranjak.

c. Resolusi atau penyelesaian(falling action)

Page 12: tugas tina

Dalam tahap ini konflik mereda (menurun),tokoh

yang memanaskan stuasi atau meruncingkan

konflik yang telah matiatau menemukan jalan

pemecahan.

d. Catarastrophe atau Denoument atau keputusan

Drama modern akan berhenti pada klimaks atau

resolusi dan drama tradisional membutuhkan

penjelasan akhir.dan tahap in tidak memiliki

konflik lagi.

Plot drama memiliki tiga jenis,yaitu;

Sirkuler,artinya cerita berkisar pada satu peristiwa

saja,

Linear,yaitu cerita yang bergerak secara

berurutan dari A-Z,

Episodic,yaitu jalinan cerita itu berkisah kemudian

ketemu pada akhir cerita

Dalam penyusunan naskah,pembabakan plot itu

biasanya juga diwujudkan dalam babak dan

adegan.perbedaan babak berati perbedaan

setting,baik berarti tempat,ruang dan waktu.

Page 13: tugas tina

Menurut Alfred N Frieman(1975)merinci alur

bedasarkan tiga kategori,yaitu:

Alur peruntungan (alur gerak,alur pedih,alur

tragis,alur penghukuman,alur sinis,alur

sentimental,dan alur kekaguman)

Alur penokohan (alur kedewasaan,alur

perbaikan,dan alur pengujiaan)

Alur pemikiran (alur pendidikan,alur pembuka

rahasia,alur perasaan sayang,dan alur

kekecewaan)

Alur cerita ditekankan bahwa jalannya cerita tidak

boleh tersendat-sendat,tetapi harus mengalir

dengan secara lancar,dan rangkaian ceritanya

hendaknya merupakan jalinanperistiwa sebab

akibat yang runtut.agar para pembaca atau

penonton dapat menghayati lakon itu dengan

baik dan memahami cerita tersebut.

II. Penokohan dan perwatakan

Penokohan erat hubunganya dengan

perwatakan.susunan tokoh (drama personae) adalah

daftar tokoh-tokoh yang berperan dalam drama

itu.penulisan lakon sudah menggambarkan perwatakan

tokoh-tokohnya.watak tokoh terbaca dalam dialog dan

cataan samping,jenis dan warna dialog akan

menggambarkan tokoh itu.

Tokoh antagonis dan protagonist

Page 14: tugas tina

Tokoh antagonis adalah tokoh penentang arus

cerita.

Klasifikasi tokoh

Bedasarkan perannya terhadap jalan

cerita,terdapat tokoh-tokoh se[erti berikut;

a)tokoh protagonist,tokoh yang mendukung cerita

b)tokoh antagonis,yaitu tokoh penentang cerita

c)tokoh tritagonis,yaitu tokoh pembantu,baik

untuk tokoh protagonist atau antagonis

Berdasarkan peranya dalam lakon serta fungsinya,

maka terdapat tokoh-tokoh yaitu;

a)tokoh sentral yaitu tokoh yang menentukan

gerak lakon yang merupakan proses perputran

lakon,biang keladi pertikaian dan juga di dalam ini

tokoh sentral ini adalah tokoh protagonist dan

tokoh antagonis.

b)tokoh utama,yaitu tokohpendukung atau

penentang tokoh sentral dalam hal ini adalah

tokoh tritaggonis.

c)tokoh pembantu,yaitu tokoh-tokoh yang

memegang peran pelengkap atau tambahan

dalam mata rangkai cerita.

Perwatakan

Watak para tokoh di gambarkan dalam tiga

dimensi (watak dimensianal) yang berdasarkan

Page 15: tugas tina

keadaan fisik (fisiologi),psikis (psikologi),dan

social (sosilogis).pelukisan watak pemain dapat

lansung pada dialog yang mewujudkan watak dan

perkembangan lakon akan tetapi banyak juga kita

jumpai dalam catatan samping (catatan

teknis).watak para tokoh itu harus konsisten dari

awal dan akhir,watak tokoh protogonis dan tokoh

antagonis harus menjalin pertikaian dan untuk

berkembang mencapai klimaks.

1) Keadaan fisik

Keadaan fisik ini adalah umur,jenis kelamin,ciri-

ciri tubuh,cacat jsmaniah,cirri khas yang

menonjol,suku,bangsa,raut

muka,kesukaan,tinggi/pendek,kurus/pendek,su

ka senyum/cemberut.bila ciri fisik telah lanjut

maka dapat dihubungkan dengan perwatakan

berdasarkan teori Krechmer.tentang suara

tokoh juga berhubungan dengan lakon,sentral

protogonis biasanya memiliki karakterisasi

suara tertentu yaitu manis dan merdu,bernada

rendah atau tinggi bijaksana,dan tidak

bertekanan keras.

2) Keadaan piskis

Keadaan piskis tokoh meliputi

watak,kegemaran,mentalitas,standar

Page 16: tugas tina

moral,temperamen,ambisi,kompleks pisikologis

yang dialami,keadaan

emosinya.dalam latihan drama watak secara

piskis ini harus mendapat perhatian

seksama,karena actor tidak hanya memasuki

dunia peran secara fisik akan tetapi berlebih

secara piskis.

3) Keadaan sosialogis

Keadaan sosialogis melipun

jabatan,perkerjaan,kelas

sosial,ras,agama,ideology dan seseorang akan

terpengaruh terhadap prilaku sesorangan.latar

belakang sosialogis peran dapat di perhidup

didalam pentas.rumusan watak secara

sosiologis penting untuk di kemukakan karena

jika drama dipentaskan membutuhkan

kejelasan rumusan.

Dalam karya prosa,cara pelukisannya watak

pelaku dengan cara yaitu;

1) Physical description ; pengarang

menggambarkan watak pelaku cerita melalui

pemerian (deskripsi) bentuk lahir atau

temperamen pelaku,

2) Portayal of thought stream or of conscious

thought ; pengarang melukisan jalan

Page 17: tugas tina

pemikiran pelaku atau apa yang terlintas

didalam pemikiranya ,

3) Reaction to events ;pengarang melukiskan

bagaimana reaksi pelaku terhadap peristiwa

tertentu,

4) Direct author analysis ; pengarang secara

langsung menganalisis atau melukiskan

watak pelaku,

5) Discussion of environment ;pengarang

melukiskan keadaaan sekitar

pelaku,sehingga pembaca dapat

menyimpulkan watak pelaku tersebut,

6) Reaction of others to character ;pengarang

melukiskan pandangan-pandangan tokoh

atau pelaku lain (tokoh bawahan) dalam

suatu cerita tentang pelaku utama

7) Conversation of other character ; pengarang

melukis watak pelaku utama melalui

perbincangan atau dialog dengan para

pelaku lainnya.

III. Dialog (percakapan)

Ciri khas drama adalah naskah itu berbentuk

cakapan atau dialog.pembicaraan yang ditulis oleh

pengarang naskah drama adalah pembicaraan yang

akan diucapkan dan harus pantas diucapkan di atas

Page 18: tugas tina

panggung.pentas diatas pangung merupakan mimetic

(tiruan) dari kehidupan sehari-hari,maka dialog yang

ditulis mencerminkan pembicaraan sehari-hari.Drama

dalam kenyataanya yang diangkat di atas pangung

nuansa-nuansa dialog mukin tidak lengkap tanpa

gerakan,music,ekspresi wajah,dan lainnya.dengan

adanya itu maka kesempurnaan naskah drama akan

terlihat setelah pementasan.banyak naskah drama

yang sulit di pentaskan karena dialognya bukan ragam

bahasa tutr tetapi ragam bahasa tulis.disamping itu

dalam hal ragam,maka diksi hendaknya dipilih sesuai

dengan dramatic-action dar plot itu.diksi berhubungan

dengan irama lakon yang artinya disini panjang

pendeknya kata-kata dalam dialog dalam

mepengaruhiterhadap konflik yang dibawakan

lakon.Dialog juga harus bersifat estestis,artinya

memiliki ke indahan bahasa dan bersifat filosofis yang

mampu mempengaruhi keindahan.dan dialog juga

harus hidup, yang artinya mewakili tokoh yang di

bawakan,untuk keperluan ini Observasi di lapangan

akan sangat membantu penulis naskah

drama.observasi ini akan menyebabkan dialog akan

menjadi tepat takaranya dan salah lalu tidak

berlebihan.

IV. Setting (landasan,tempat kejadian)

Page 19: tugas tina

Setting di sebut juga dengan latar cerita

penentuan yang harus secara cermat. Didalam setting

meliputi tiga dimensi yaitu tempa,ruang dan waktu.

Disini tiga dimensi ini saling berhubungan misalnya

tempat di jawa,tahun berapa,di dalam ruanagn atau di

luar ruangan,kita dapat membayangkan tempat

kejadian itu dengan hidup.sedangkan setting waktu

juga apakah lakon terjadi di siang hari atau malam

hari.dan jika ruang berati lebih mendetail,ruang yang

bagaimana dikehendaki olehpenulis lakon.hiasan,

warna, dan peralatan dalam ruang akan member corak

tersendiridalam drama yang dipentaskan .semakin teliti

seorang penulis lakon dalam menggabarkansetting

dalam ruang ini akan mempermudah pementasannya

dan jika ditampilkan akan mempermudah penghayatan

terhadap penikmat drama dan jika dalam naskah

drama setting blim dilukiskan secara jelas,maka

sutradara harus menafsirkan setting itu dengan jelas

dan lengkap.

V. Tema, nada dasar cerita

Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung

dalam drama dan berhubungan dengan premis dari

drama tersebut yang berhubungan pula dengan nada

dasar dari sebuah drama dan sudut pandang yang

dikemukakan oleh pengarangnya. Dalam tema akan

dikembangkan melalui alur dramatic dalam plot melalui

Page 20: tugas tina

tokoh-tokoh protagonist dan antagonis,dengan

perwatakan yang memungkinkan konflik dan di

formulasikan dalam bentuk dialog,semakin kuat dan

mendalamnya pengalaman jiwa pengarangnya maka

akan semakin kuat tema yang di kemukakan.dengan

tema yang kuat semacam itu bagi para pembaca akan

lebi mudah menangkap dan menfsirkan tema dimaksud

oleh pengarang. Kalau drama merupakan inti yang

terkandung dalam cerita maka nada dasar merupakan

nada (jiw, suasana) yang mendasari sebuah lakon.

Disini kita harus memahami aliran,pandangan dan

filsafat yang di anut jika ingin menginterpretasikan

naskah-naskah.demikian pula dengan mendasari nada

lakon,nada dasar untuk tiap pemain apakah tokoh

orang tua, tokoh badut atau filosofis atau tokoh wanita

pelcur ataupu tokoh wanita binal yang eksentrik.semua

hanya dapat dipahami jika kita memahami

pengarangnya. Drama besar mengemukan tema yang

abadi yang biasanya bersifat interpersional,artinya

yaitu mengatasi kepentinag individu,golongan, suku,

bangsa, agama,dan kurun waktu. Tema merupakan

“struktur dalam”dari sebuah karya sastra, tema juga

merupakan sudut pandang atau point of view. Sudut

pandang juga dihubungkan sebagai pengarang

berperan dalam cerita itu.dan pengarang dapat

berperan sebagai orang yang terlibat gagasan-gagasan

Page 21: tugas tina

dalam dialog drama dan sebagai penyaji aternatif-

arternatif.

Beberapa aliran filsafat yang mendasari naskah drama

yaitu diantaranya;

1) Aliran klasik. Aliran ini banyak menciptakan

naskah-naskah yang mempunyai tema duka

cerita seperti pada drama pada zaman yunani-

romawi.

2) Aliran romantic, aliran ini berkembang pada

abad XVIII.isi dramanya fantastis,sering tidak

logis

3) Aliran realism, aliran ini melukiskan semua

kejadian apa adanya,bukan berlebihan dan

bukan pula dengan lambing.dua macam aliran

realism yaitu Realisme Sosial (menggambarkan

problem social yang berpengaruh terhadap

kehidupan piskologis pelaku) dan realism

Piskologis (menekankan pada unsure kejiwaan

secara apa adanya).

4) Aliran Ekspresionisme, yaitu seni

menyatakan.yang di pentaskan adalah chaos

atau kekosongan dalam psikologis yang di

dasarkan pada perubahaan social.

Tiga jenis drama aliran Ekspresionisme yaitu

diantaranya;

A. Yang dipengaruhi dengan revolusi social,

Page 22: tugas tina

B. Yang dipengaruhi oleh Psikoanalisis,

C. Dan dipengaruhi oleh flim.

5) Aliran Eksistensialisme, aliran ini mengikuti

fisafat Eksistensialisme di Negara barat. Yang

contohnya ; Albret camus,tokohnya bayak

mempengaruhi terhadap Arifin C.

VI. Amanat / pesan pengrang

Jika karya sastra berhubungan dengan arti

(meaning) dari karya sastra itu ,maka amanat

berhubungan dengan makna (significance) dari

karya itu,yang maksudnya amanat yang hendak di

sampaikan pengarang melalui dramanya harus di

cari pembaca dan penontonya, pembaca sangat

teliti akan dapat menagkap apa yang tersirat di

balik yang tersurat.

VII. Petunjuk teknis

Dalam naskah drama di perlukan dengan

petumjuk teknis,yang sering disebut dengan teks

samping,dan kedudukan teks samping sangat

penting karena memberikan petunjuk

1) tokoh,

2) waktu,

3) suasana,

4) pentas,

5) suara,

Page 23: tugas tina

6) music,

7) keluar masuknya aktora atau aktris,

8) keras lemahnya dialog,

9) warna suara,

10) perasaan yang mendasari dialog .

teks samping ini dialognya tertulis miring,teks samping

juga petunjuk ;

1) bagi actor untuk harus diam,

2) Pebicaraan pribadi,

3) Lama waktu sepiantara kedua pemain,

4) Jeda-jeda kecil atau panjang.

VIII. Drama Sebagai Interpretasi Kehidupan

Drama sebagai tiruan (mimetik) terhadap

kehidupan,berusaha memotret kehidupan secara rill.

Setiap pengarang tidak samadalam melihat dan

menginterprettasikan kehidupan. Tontonan atau

naskah yang dihasilkan akan ditentukan oleh

bagaimana sikap penulis dalam menginterpretasikan

kehidupan ini. Jadi sebagai interpretasi terhadap

kehidupan,drama mempunyai kekayaan batin yang

tiad tara, dari situ plot di bagun dan di kembangkan.

3. NASKAH-PENGARANG-PEMENTASAN-PENONTON

Naskah yang kuat jika dipentaskan akan mempunyai

kemungkinan berhasil. Jika sutradaranya mampu

mendukung cerita,peralatan teknis yang memadai .Naskah

Page 24: tugas tina

drama adalah pada konflik yang dibangun.konflik

menentukan penanjakan – penanjakan ke a rah klimaks.

Dalam menilai suatu naskah maka harus di perhatikan

diantaranya yaitu ;

1) Tema relavan dengan keperluan pementasan,

2) Konflik yang cukup tajam,

3) Watak pelakunya mengandung pertentangan yang

memungkinkan ketajaman konflik,

4) Bahasa mudah dihayati dan komunikatif,

5) Mempunyai kemungkinan pementasan

4. PEMENTASAN DRAMA

Pementasan drama merupakan karya kolektif yang di

koordinasikan oleh sutradara.bila sutradara tidak mampu

merangkap sebagai manager pementasan, jadi sutradara

tidak mampu mengkoordinasikan seluruh teknisi,maka dari

itu diadakan asisten/pembantu sutradara untuk menangani

tugas koordinasi.

1)Actor dan casting

Pemilihan actor sering disebut casting ada 5 macam

yaitu ;

a) Casting by Ability ; pemilihan peran berdasarkan

kecakapan atau mendekati peran yang dibawakan

b) Casting to Type ; kecocokan fisik si pemain

Page 25: tugas tina

c) Anty Type Casting ;pemeran watak dan ciri fisik yang

dibawakan

d) Casting to Emational temperament ;pemeran merupakan

observasi kehidupan pribadi calon pameran

e) Therapeutic Casting ; pemeran untuk menyembuhan

terhadap ketidakseimbagan psikologis dalam diri

sesorang.

2)Sutradara

Ada beberapa tipe sutradara yaitu ;

I. Bedasarkan bagaimana mempenarui jiwa pemain,

a) Sutradra teknikus

b) Sutradara psikolog dramatic

II. Bedasarkan cara melatih pemain

a) Sutradara interpretator yang hanya berpegang pada

interpretasinya terhadap naskah secara kaku

b) Sutradara creator yang secara kreatif menciptakan

variasi baru

c) Gabungan Interpretator dan sekaligus creator

III. Bedasarkan cara peyutradaraan

a) Cara dictator atau cara Gordon craig,yang seluruh

langkah pemainya di tentukan oleh sutradara

b) Cara laissez faire,yang actor merupakan pencipta

pemain bair prosesnya kreatif

Page 26: tugas tina

3)Penata pentas

penata pentas yaitu untuk menghidupkan peran yang

dipentas.

4)Penata artistic

Penata artistik untuk secara artistic hal-hal yang

berhubungan dengan pementasan secara

langsung,yang berhubungan dengan ;

a) Tata rias (make up)

b) Tata busana (costum)

c) Tata music dan efek suara (music dan saund

effect)

5. KLASIFIKASI DRAMA

Klafikasi drama di dasarkan atas jenis stereotip

manusia dan tanggapan manusai terhadap hidup dan

kehidupan. Empat macam jenis drama yang telah di

klafikasikan yaitu ;

a) Tragedy (duka cerita),drama ini melukiskan kisah

sedih yang besar dan aggung

b) Komedi (drama ria), drama ringan yang sifatnya

menghibur,menyindir dan berakhirnya bahagia

c) Melodrama , lakon yang sangat sendimental dengan

tokoh yang mendebarkan hati dan mengharukan

Page 27: tugas tina

d) Dagelan (farce),ini seri disebut dengan bayolan dan

sering disebut juga kpmedi murahan,komedi picisan

ataupun komedi ketengan.

Disamping 4 tersebut ,di sini menurut Marjorie boulton

ada 13 jenis drama lagi diantaranya yaitu;

Drama kepahlawanan

Drama problematic

Komedi kegagalan atau kebodohan

Komedi gaya

Komedi sentimental

Komedi watak

Drama idealis

Drama Didaktik dan propaganda

Drama sejarah

Tragedy komedi

Drama simbolik

Drama tari (sendratari)

Mime dan pantomimic

6. LEBIH LANJUT TENTANG JENIS DAN KONSEPSI

TENTANG DRAMA/TEATER

JENIS-JENIS DRAMA

Drama pendidikan (drama ajaran atau drama

didaktis)

Drama duka (tragedy)

Drama Ria (Comedy)

Page 28: tugas tina

Closed drama (drama untuk di baca)

Drama teatrikal (drama untuk di pentaskan)

Drama romantic (drama yang menggambarkan

kisah percintaan atau petualangan yang

menonjolkan unsure perasaan)

Drama adat (drama penipuan/pemalsuan yang

menggambarkan potret kenyatan sosial )

Drama liturgy (drama yang berkaitan dengan

pelaksanan upacara agama)

Drama simbolis (drama lambang yang

menggunakan pelukisan lakon tidak lansung

kesasaran)

Monolog

Drama lingkungan (jenis drama modern yang

melibatkan penonton)

Komedi Intrik (Intrique Comedi) ;jenis komedi

yang mengundang ketawasecara lansung melalui

penciptan stuasi yang lucu dan bukan dari watak

atau dialognya.

Drama Mini kata (Teater Mini kata)

Drama Radio (drama radio mementingkan dialog

yang diucapkan lewat media radio)

Drama Televisi (pertunjukan drama senetron)

Drama Eksperimental (merupakan hasil

eksperimental pengarangnya dan belum

masyarakat)

Page 29: tugas tina

Sosio drama (bentuk pendramatisan peristiwa-

peristiwa kehidupan sehari-hari dalam kehidupan

masyarakat)

Melodrama (drama melodis)

Drama Absurd (berhubungan dengan sifat lakon

dan sifat tokoh-tokohnya)

Drama Improvisasi (spontanitas)

Drama sejarah (drama yang disusun bedasarkan

bahan-bahan sejarah akan tetapi peristiwa dan

karakter tokoh-tokohnya bersifat lebih bebas)

Klasfikasi Drama Bedasarkan Aliran

Aliran klasik (bersifat statis)

Aliran romantic (bersifat fantasi dan tidak logis)

Aliran realism (menggambarkan seperti aliran

romantik)

Aliran ekspresionisme (curahaan pikiran atau

perasaan pengarang)

Naturalism (menggambarkan kenyataan alam)

Eksistensisialisme

Beberapa Konsepsi Tentang Drama atau

Teater

Renda mengemukakan konsep “kegagahan dalam

ke miskinan”

Page 30: tugas tina

Putu Widjaya mengemukakan konsep “jalan

pikiran teater mandiri”

Wahyu Sihombing mengemukakan konsep

“melalui film drama serial (losmen), Masalah

sutradara adalah masalah penafsiran naskah dan

casting”

N. Riantiarno mengemukakan konsep “kemarin

atau nanti ; teater tanpa selesai”

Danarto mengemukakan konsepnya dengan

ekssentrik “menuju teater tanpa kata”

Ikranegara mengemukakan konsep “ konsep kerja

teater,teater saja”

Arifin C.Noer mengemukakan konsepnya yaitu

“teater kata”

7. SELINTAS SEJARAH DRAMA

1) Drama kasik

Terbagi atas ;

Zaman Yunani

Ciri-ciri Bentuk tragedy klasik pada zaman yunani ;

*lakon tidak selalu diakhiri dengan kematian tokoh

utama atau tokoh protogonis

*lamanya lakon lebih satu jam

*koor sebagai selingan pengiring sangat berperan

(berupa nyanyian rakyat atau pujian)

Page 31: tugas tina

*tujuan pementasan sebagai kataris atau penyuci

jiwa melalui kasih dan rasa takut

*lakon biasanya terdiri atas 3-5 bagian

*menggunakan prolog yang cukup panjang

Ciri-ciri Bentuk komedi ;

*komedy tidak mengikuti satire individual maupun

satire politis

*peranan actor dalam komedi tidak begitu

menonjol

*kisah lakon dititik beratkan pada kisah cinta

*selalu member kejutan

*lakon menunjukan cirri kebijaksanaan

Zaman Romawi

Teater romawi mengambil alih gaya teater yunani

yang mul-mulnya bersifat religious lalu lama

kelaman mencari uang

2) Teater abad pertengahan

Ciri khasnya teater abad pertengahan ini yaitu ;

Pentas kreta

Dektor baesifat sederhana dan simbolis

Pementasan simultan bersifat berbeda dengan

pementasan simultan drama modern

3) Zaman Italia

Ciri –ciri drama pada zaman ini adalah ;

Improvisatoris atau tanpa naskah

Page 32: tugas tina

Gayanya dapat dibandingkan dengan gaya

jazz,melodi di tentukan dulu

Cerita bedasarkan dongeng dan fantasi dan tedak

berusaha mendekati kenyataan

Gejala acting ;pantomime,gila-gilaan,adegan dan

urutan tidak diperhatikan

4) Zaman Elizabeth

Ciri-ciri naskah zaman Elizabeth ;

Naskah puitis

Dialognya panjang-panjang

Penyusunan naskah lebih bebas

Laku bersifat simultan,berganda dan bercakap

Campuran antara drama dengan humor

5) Perancis ; molere dan neoklsikisme

6) Jerman ; zaman romantic

7) Drama modern

Perkembangan drama modern di baberapa Negara yang

melanjutkan kejayaan tradisi pementasan dan penulisan

drama yang telah dimulai pada zaman yunani dan kuno

8) Perkembangan Teater di Indonesia

a) Teater Tradisional

Teater rakyat (Menyatu dengan kehidupan rakyat)

Teater klasik (teater yang sudah mapan)

Teater transisi (teater yang di pengaruhi oleh teater

barat)

b) Abdul Muluk

Page 33: tugas tina

Tidak lagi bersifat improvisasi,naskah sudah mulai

dengan membagi peran

Tidak lagi mengandalkan segi tari dan lagu

Struktur lakonnya tidak stati lagi

c) Komedi Stambul

d) Dardanella (cerita yang di pentaskan seperti cerita

“kisah 1001 malam”)

e) Maya

f) Cine Drama Institute

g) Zaman Kemajuan Dunia Teater

Seperti diantarnya yaitu; Bengkel Teater

Rendra,Teater Populer,Teater kecil,Teater koma,Teater

mandiri,Bengkel muda surbaya,teater lain (sudah

disebut di depan),Kecendrungan mutakhir (drama non-

konvensional,drama

absurd,eksistensialisme,kehidupan gelandangan,teater

lingkungan,kritik sosial)

Page 34: tugas tina

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2009/2010