Arsitektur Palladian. Kesesuaian...

8
87 Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor. No. Kategori Elemen Bangunan Istana Kepresidenan Bogor. Arsitektur Palladian. Kesesuaian 1. Wujud Tatanan Massa pada Tapak. Sesuai, sama-sama memiliki bentuk massa yang memiliki 3 masa bangunan, yaitu bangunan utama (tengah), sayap kanan dan sayap kiri. Tatanan massa pada Istana Kepresidenan Bogor memiliki bentuk massa yang memiliki 3 masa, yaitu bangunan utama (tengah), sayap kanan dan sayap kiri. Tatanan massa Vila Palladian baik Villa maupun Istana Bogor memiliki bentuk massa yang secara umum memiliki masa yaitu bangunan utama dan 2 sayap, pada intinya tatanan massa karya Palladio memiliki massa yang seimbang dan simetris. 2. Ruang Tatanan Ruang Dalam Bangunan Cukup sesuai, namun pada Istana Bogor memiliki 3 massa yang terpisah namun disambung oleh area penghubung, serambi depannya diletakan didalam menghadap taman, sedangkan Vila Palladian memiliki 3 masa bangunan yang menyatu, yang disatukan oleh area pelengkap bangunan dan selasar depan yang diteduhi oleh atap. Tatanan ruang dalam bangunan memiliki pembagian ruang yang seimbang dan simetris, penempatan serambi disekeliling bangunan, dan memiliki pembagian zona dari zona publik sampai zona privat, ruang presiden dan keluarga ditempatkan di bangunan utama, sedangkan sayap kanan dan kiri digunakan untuk wakil menteri dan tamu negara. Tatanan ruang dalam bangunan memiliki bentuk denah yang pada umumnya memiliki pembagian ruang yang seimbang dan simetris, penempatan teras disekeliling bangunan, dan memiliki hirarki berdasarkan kepentingan, sebagai contoh ruang penerima ditempatkan paling menonjol dan memberi kesan “menerima”.

Transcript of Arsitektur Palladian. Kesesuaian...

87

Tabel 4.2.

Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

No. Kategori Elemen Bangunan Istana Kepresidenan Bogor.

Arsitektur Palladian.

Kesesuaian

1. Wujud Tatanan Massa

pada Tapak.

Sesuai, sama-sama memiliki bentuk

massa yang memiliki 3 masa bangunan,

yaitu bangunan utama (tengah), sayap

kanan dan sayap kiri.

Tatanan massa pada Istana Kepresidenan Bogor memiliki

bentuk massa yang memiliki 3 masa, yaitu bangunan utama

(tengah), sayap kanan dan sayap kiri.

Tatanan massa Vila Palladian baik Villa maupun Istana Bogor

memiliki bentuk massa yang secara umum memiliki masa

yaitu bangunan utama dan 2 sayap, pada intinya tatanan massa

karya Palladio memiliki massa yang seimbang dan simetris.

2. Ruang

Tatanan Ruang

Dalam Bangunan

Cukup sesuai, namun pada Istana

Bogor memiliki 3 massa yang terpisah

namun disambung oleh area

penghubung, serambi depannya

diletakan didalam menghadap taman,

sedangkan Vila Palladian memiliki 3

masa bangunan yang menyatu, yang

disatukan oleh area pelengkap bangunan

dan selasar depan yang diteduhi oleh

atap.

Tatanan ruang dalam bangunan memiliki pembagian ruang

yang seimbang dan simetris, penempatan serambi disekeliling

bangunan, dan memiliki pembagian zona dari zona publik

sampai zona privat, ruang presiden dan keluarga ditempatkan

di bangunan utama, sedangkan sayap kanan dan kiri

digunakan untuk wakil menteri dan tamu negara.

Tatanan ruang dalam bangunan memiliki bentuk denah yang

pada umumnya memiliki pembagian ruang yang seimbang dan

simetris, penempatan teras disekeliling bangunan, dan

memiliki hirarki berdasarkan kepentingan, sebagai contoh

ruang penerima ditempatkan paling menonjol dan memberi

kesan “menerima”.

88

3. Wujud Tampak Bangunan

Cukup sesuai, namun terdapat

perbedaan bila pada Istana Bogor

terdapat dome dipuncaknya sedangkan

Vila Palladian pada umumnya tidak

memiliki dome, lalu sepanjang serambi

pada Istana Bogor dihiasi oleh kolom-

kolom ionik sedangkan pada Vila

Palladian kolom-kolom Ionik

diekspresikan di tampak depan

bangunan utama, sedangkan untuk sayap

kanan dan kirinya pada bagian

serambinya diletakkan kolom dan

entablament setengah lingkaran

disepanjang fasad bangunan.

Dari tampak bangunan, bentuk fasad yang disesuaikan

dengan hirarki kepentingan fungsi, dihiasi dengan jendela

khas Palladio, dan kolom Ionik pada bagian eksterior dan

kolom korintian pada bagian interior bangunan yang

menghiasi sekeliling bangunan, dan tangga eksterior yang

menghiasi bagian depan bangunan menuju bagian dalam

bangunan.

Dari tampak bangunan terdapat beberapa kesamaan yaitu

bentuk fasad yang disesuaikan dengan hirarki kepentingan

fungsi, dihiasi dengan jendela khas Palladio, dan kolom-

kolom ionik maupun korintian yang menghiasi sekeliling

bangunan, dan tangga eksterior yang menghiasi bagian depan

bangunan menuju bagian dalam bangunan.

4. Wujud Elemen dan

Ornamen

Bangunan

Kepala Bangunan

Atap

Tidak sesuai , pada Istana Bogor

menggunakan atap perisai kombinasi

yang lebih kompleks dibanding Vila

Palladian, dan Istana Bogor memiliki

dome sedangkan Vila Palladian pada

umumnya tidak memiliki dome. -Menggunakan Atap Perisai Kombinasi

-Memiliki Dome

-Menggunakan Atap Perisai Sederhana

-Tidak memiliki dome

Entablature

Cukup sesuai, pada Istana Bogor

memiliki motif yang berbeda disetiap

masa bangunan sedangkan pada Vila

Palladian entablature menerus

disepanjang bangunan namun terdiri dari

saru motif berupa kumpulan garis-garis

horizontal yang berundak-undak. Memiliki motif tersendiri di setiap masa bangunan Memiliki motif yang sama mengelilingi bangunan

89

Pediment

Cukup Sesuai, sama-sama memiliki

pediment namun pada Vila Palladian

memilikinya disetiap masa bangunan,

sedangkan Istana Bogor hanya

menemiliki satu. Memiliki pediment hanya pada bangunan utama saja

Memiliki pediment pada sayap utama, kanan dan kiri

Tympanum

Tidak sesuai, typanum pada Vila

Palladian berornamen dan bermotif

sedangkan Istana Bogor tidak memiliki

motif. Memiliki Tympanum, cenderung polos Memiliki Tympanum , bermotif dan berornamen

Plafon

Cukup sesuai, namun bila pada Istana

Bogor pada bagian plafon memiliki

ukiran , sedangkan Vila Palladian

terdapat tambahan fresco atau hiasan

pada langit-langit. Memiliki motif plafon tersendiri di setiap ruangan Memiliki motif plafon tersendiri di setiap ruangan

Badan Bangunan

Kolom

Sesuai, Istana Bogor maupun Vila

Palladian pada umumnya menggunakan

kolom ionik pada bagian eksterionya.

Menggunakan kolom ionik pada bagian eksterior. Menggunakan kolom ionik pada bagian eksterior.

Sesuai, Baik Istana Bogor maupun Vila

Palladian menggunakan mayotritas

kolom korintian pada interiornya.

Menggunakan kolom korintian pada bagian interior.

Menggunakan kolom korintian pada bagian interior.

Tidak Sesuai, Istana Bogor memakai

kolom tuscan diarea penghubungnya,

sedangkan Villa Palladian memakai

90

Pada bagian area penghubung Istana Bogor menggunakan

kolom tuscan sebagai kolom utamanya yang merupakan

penyederhanaan dari kolom dorik.

pada Vila Palladian area selasar penghubung diletakkan kolom

persegi dan ditambah ornamen lengkung atau entablament

pada bagian atasnya.

kolom dengan penampang persegi

ditambah entablament.

Dinding

Sesuai, sama-sama menggunakan

dinding pemikul sebagai bagian dari

sekat ruang maupun sebagai elemen

struktur..

Menggunakan dinding pemikul Menggunakan dinding pemikul

Pintu

Cukup sesuai, pada Istana Bogor

menggunakan ornamen melengkung

pada bagian atas pintunya sedangkan

pada Vila Palladian menggunakan

ornamen berbentuk segitiga diatas

pintunya. Menggunakan pintu khas Palladian yang memiliki pediment

berbentuk segitiga ataupun setengah lingkaran diatasnya

Menggunakan pintu khas Palladian yang memiliki pediment

berbentuk segitiga ataupun setengah lingkaran diatasnya

Jendela

Sesuai, Istana Bogor maupun Vila

Palladian sama-sama menggunakan

jendela Palladian yang memiliki

ornamen segitiga maupun melengkung

diatasnya.

Menggunakan pintu khas Palladian yang memiliki pediment

berbentuk segitiga ataupun setengah lingkaran diatasnya.

Menggunakan pintu khas Palladian yang memiliki pediment

berbentuk segitiga ataupun setengah lingkaran diatasnya.

Kaki Bangunan

Tangga eksterior

Cukup sesuai, menggunakan tangga

eksterior pada setiap tengah bangunan,

namun yang berbeda adalah

perletakkannya, bila pada Istana Bogor

menggunakan tangga eksterior pada

91

Terdapat disetiap masa bangunan di depan maupun belakang

kecuali sayap kiri tampak belakang.

Pada bagian depan terdapat di bangunan utama saja,

sedangkan bagian belakang terdapat disetiap sayap.

fasad utara disetiap masa bangunan

kecuali sayap kiri sedangkan pada fasad

selatan memiliki tangga eksterior

disetiap bangunan, namun pada fasad

depan Vila Palladian memiliki tangga

eksterior dibagian tengah bangunan

utama sedangkan pada fasad belakang

memiliki tangga eksterior disetiap

sayap.

Pedestal

Sesuai, pada Istana Bogor maupun Vila

Palladian memiliki pedestal pada bagian

kaki bangunan.

Istana Bogor memiliki pedestal pada bagian kaki bangunan. Vila Palladian memiliki pedestal pada bagian kaki bangunan

Stylobate

Sesuai, Istana Bogor maupun Vila

Palladian sama-sama menggunakan

stylobate yang mengelilingi dinding.

Stylobate pada Istana Bogor merupakan base pada kolom

dibuat mengelilingi dinding. Stylobate tersebut mempertegas

ekspresi horizontal pada tampak keseluruhan

Vila Palladian pada umumnya sama-sama menggunakan

stylobate, tetapi yang paling menonjol pada tengah bangunan

atau dibawah kolom fasad depan bangunan utamanya.

92

Lantai

Sesuai, Menggunakan plat batu kali

sebagai bahan plat lantainya

Menggunakan plat lantai dengan campuran batu kali.

Menggunakan plat lantai dengan campuran batu kali

5. Sistem

Konstruksi

Bangunan

Atap

Sesuai, Istana Bogor dan Vila Palladian

menggunakan sistem rangka dengan

kuda-kuda, gording, kaso, dan reng yang

bermaterial kayu. Hanya saja sistem

konstruksi atap pada Istana Bogor lebih

kompleks dibanding Vila Palladian

karena mempertimbangkan bentangan.

Sistem konstruksi atap Istana Bogor menggunakan konstruksi

kayu, dengan susunan kuda-kuda, gording, kaso, reng,

penutup atap genting. Dengan atap perisai kombinasi sistem

konstruksi atapnya lebih kompleks dibanding dengan Vila

Palladian.

Sistem konstruksi atap Vila Palladian menggunakan sistem

rangka kayu juga dengan susunan kuda-kuda, gording, kaso,

dan reng dan penutup atap genting keramik atau tanah liat.

Namun bedanya bentuk atap Vila Palladian lebih sederhana

dibanding Istana Bogor, sehingga sistem konstruksi atapnya

pun lebih sederhana.

Dinding pemikul

Sesuai, Dinding pemikul memiliki tebal

50-60 cm pada Istana Bogor maupun

Vila Palladian dan lebih berfungsi

struktur dibanding fungsi dekoratif.

Dinding pemikul memiliki tebal 50-60 cm lebih berfungsi

struktur dibanding fungsi dekoratif. Dinding diberi sedikit

ornamen tapi beberapa bagian cenderung polos

Dinding pemikul memiliki tebal 50-60 cm lebih berfungsi

struktur dibanding fungsi dekoratif. Pada Vila Palladian ada

beberapa bagian dinding yang dihias dengan ornamen patung.

Kolom

Sesuai, pada Vila Paladian maupun

Istana Bogor memiliki kolom struktur

untuk menyalurkan bebannya.

93

Pada Istana Bogor kolom struktur terlihat jelas pada

eksteriornya dengan 6 kolom Ionik yang menyangga atap

bagian depan lalu pada Interior terlihat menyangga pediment

yang merupakan ringbalok yang menyangga konstruksi atap

untuk disalurkan ke kolom.

Pada Vila Palladian juga terdapat kolom Ionik yang berfungsi

menyangga atap bagian depan lalu kolom persegi dan

entablament yang menyangga atap dibagian depan yang

berfungsi untuk meneduhi serambi depan disekeliling

bangunan.

Pondasi

Sesuai, sama-sama menggunakan

pondasi batu kali dan dinding penahan

tanah untuk ruang bawah tanahnya.

Menggunakan pondasi batu kali yang diatasnya langsung

dinding pemikul tanpa menggunakan sloof, lalu diatasnya

menggunakan plat lantai terbuat dari batu kali yang diatasnya

menggunakan lantai marmer.Selain itu terdapat dinding

penahan tanah terbuat dari bata yang cukup tebal dan kedap

air .

Pondasi batu kali diatasnya dinding pemikul tanpa sloof, plat

lantai,dan dinding penahan tanah yang cukup tebal dan kedap

air

6. Material

Bangunan

Atap

Sesuai, untuk material penutup atapnya

Istana Bogor maupun Vila Palladian

sama-sama menggunakan material

genting tanah liat untuk material

penutup atapnya sedangkan untuk

material rangka atap sama-sama terbuat

dari bahan kayu.

Penutup atap atap genting tanah liat dengan konstruksi atap

kuda-kuda, gording, kaso, reng yang terbuat dari bahan kayu

yang diberi finishing cat putih agar tidak mudah lapuk.

Penutup atap atap genting tanah liat dengan konstruksi atap

kuda-kuda, gording, kaso, reng yang terbuat dari bahan kayu

Plafon

Tidak sesuai , pada Istana bogor

material plafon terbuat dari gips dan

pada plafon vila Palladian terbuat dari

plester dan kalsium karbonat.

Material Plafon Istana Bogor terbuat dari bahan gips, yang

biasa digunakan oleh orang patah tulang yang menggunakan

rangka reng kayu sebagai penyangga plafon

Vila Palladian pada bagian plafon terdapat tambahan fresco

atau lukisan langit-langit. Lukisan itu dilakukan pada plester

kering dengan pigmen dicampur lem atau dasar kasein. Yang

proses pengeringannya menjadi kalsium karbonat.

94

E

Entablature,Pediment,

dan Tympanium

Sesuai, Entablature, pediment, dan

tympanium pada Vila Palladian

mayoritas terbuat terbuat dari bahan

kayu.

Entablature, pediment, dan tympanium pada Istana Bogor

terbuat dari bahan kayu. Entablature merupakan bahan batang

balok kayu yang diberi finishing dengan bahan-bahan lain

dan dicat setelahnya.

Entablature, pediment, dan tympanium pada Vila Palladian

mayoritas terbuat terbuat dari bahan kayu.

Dinding

Sesuai, sama-sama terbuat dari material

bata merah besar yang dilapis kapur dan

tanah merah merah, namun Istana Bogor

pada masa sekarang untuk maintenance

digunakan cat agar bagian dindingnya

lebih tahan tahan lama.

Material dinding Istana Bogor terbuat dari batu bata merah

diplester kapur dan tanah merah dan dicat dengan cat dulux

pentalite. Tebalnya bisa mencapai 50-60 cm, pada beberapa

bagian dinding menggunakan ornamen dan ukiran.

Begitu pula dengan Vila Palladian material dinding terbuat

dari batu bata merah diplester kapur dan tanah merah .

Tebalnya bisa mencapai 50-60 cm, dan juga pada beberapa

bagian dinding menggunakan ornamen dan ukiran.

Penutup Lantai

Sesuai, sama-sama menggunakan

material marmer sebagai penutup

lantainya namun yang berbeda warna

maupun teksturnya dikarenakan

perbedaan tempat sumber berasal

material tersebut.

Penutup lantai pada Istana Bogor menggunakan material

marmer berwarna putih ke abu-abuan yang disesuaikan

dengan warna dinding yang berwarna putih, memberi kesan

terang dan megah pada ruangan interior maupun eksterior

Istana Bogor

Vila Palladian menggunakan marmer berwarna kuning gading

yang menyesuaikan dengan warna dindingnya

Sumber: Google Search dan Illustrasi Pribadi, 2012.