Arahan Kebijakan dan Strategi Percepatan RT/RW Kabupaten/Kota
-
Upload
widi-wardiana-syahrizal -
Category
Documents
-
view
32 -
download
0
description
Transcript of Arahan Kebijakan dan Strategi Percepatan RT/RW Kabupaten/Kota
-
Arahan Kebijakan dan StrategiPercepatan Penyelesaian RTRW
Kabupaten/Kota
Disampaikan pada acara: Pelatihan KMR dan TPD
Jakarta, 6 Juni 2011
DIREKTUR JENDERAL PENATAAN RUANG
Ir. IMAM S. ERNAWI, MCM. MSc
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
-
OUTLINE
2
1. Dasar Hukum percepatan penyelesaian RTRW Kabupaten/Kota
2. Visi dan Misi Ditjen Penataan Ruang3. Tujuan percepatan penyelesaian Perda RTRW4. Wewenang Pemerintah Daerah5. Upaya percepatan penyelesaian RTRW
Kabupaten/Kota6. Tugas dan peran KMR-TPD7. Penutup
-
1. Dasar Hukum Percepatan Penyelesaian RTRW Kab/Kota
3
-
Dasar Hukum Percepatan Penyelesaian RTRW
1. UU 26/2007: Penataan Ruang
2. INPRES No.1/2010
3. Renstra Ditjen Penataan Ruang 2009-2014
Landasan Hukum
Kebijakan & Strategi Nasional
4
-
Semua Peraturan Daerah Kota tentang RencanaTata ruang Wilayah (RTRW) disusun atau
disesuaikan paling lambat 3 (tiga) tahun sejakundang-undang penataan ruang
diberlakukan.
Amanah UU No.26/2007: Penataan Ruang (Pasal 78)
5
-
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional 2010
Prioritas 6 : InfrastrukturProgram : Penataan Tata Ruang dan PertanahanTindakan : Percepatan penyelesaian RTRW Prov,
Kab/Kota serta penataan KSN
INPRES No.1/2010
6
-
Renstra Ditjen Penataan Ruang 2009-2014
Tahun 2011 seluruh RTRW telah mendapatkan Persetujuan Substansi dari
Menteri PU
7
-
2. Visi dan Misi Ditjen Penataan Ruang
8
-
VIS
I DIT
JEN
PEN
ATA
AN
RU
AN
G
VISI: Terwujudnya Sinergi
Pembangunan Wilayah yang Berkelanjutan Berbasis Penataan Ruang
9
-
MISI DITJEN PENATAAN RUANG
Mewujudkan Penataan Ruang sebagai 1. ACUAN MATRA SPASIAL dari pembangunan Nasional dan Daerah.
2. Mewujudkan KETERPADUAN Pembangunan Infrastruktur Berbasis Penataan Ruang
3. Memantapkan KELEMBAGAAN bidang Penataan Ruang yang efektif dan Responsif dalam Menyelenggarakan Tugas TURBINLAKWAS Penataan Ruang
10
-
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG (UUPR NO. 26/2007)
PENGATURAN
PEMBINAAN PENGAWASAN
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Pemanfaatan
Ruang
Perencanaan
Tata Ruang
11
-
3. Tujuan Percepatan Penyelesaian Perda RTRW
12
-
TUJUAN PERCEPATAN PENYELESAIAN PERDA RTRW
(1) Kepastian Hukum bagi Pemerintah, Swasta dan
HAKEKATNYA
Penyesuaian dan Penyelesaian Perda
RTRW adalah Kewenangan dan
Tanggung Jawab PEMDA Kabupaten/Kota
Masyarakat;
(2) Peningkatan Pelayanan Publik ( khususnya perizinan/administrasi pertanahan);
(3) Penyiapan Acuan Sinkronisasi dan Koordinasi Pelaksanaan Program Pembangunan di Daerah;
13
-
IMPLIKASI Keterlambatan Penyelesaian RTRW Kabupaten/Kota
dalam Pengembangan Investasi di Daerah.
1) Terhambatnya Investasi di Daerah; 2) Terbukanya Potensi Konflik dalam Pemanfaatan
Ruang;3) Menurunnya pelayanan publik di bidang Penataan
Ruang.
14
-
4. Wewenang Pemerintah Daerah
15
-
PENYELESAIAN RTRW PADA DASARNYA ADALAH KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA
UUPR 26/2007 pasal 11 ayat 1Wewenang pemerintah daerah Kab/Kota dalam penyelenggaraan penataan ruang meliputi:
1) Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Penataan Ruang Wilayah Kawasan Strategis Kabupaten/Kota.
2) Pelaksanaan penataan ruang wilayah Kab/kota 3) Pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis Kab/Kota4) Kerjasama penataan ruang antar Kab/Kota
16
-
PERAN DITJEN PENATAAN RUANG
(1). Fasilitasi Percepatan melalui KMR dan TPD
(2). Quality Assurance untuk Produk RTRW melalui Bimbingan Teknis
17
-
5. Upaya Percepatan Penyelesaian RTRW Kabupaten/Kota
18
-
UPAYA PERCEPATAN PENYELESAIAN RTRW KABUPATEN/KOTA
1. Mengingatkan Pemerintah Daerah dan DPRDnya melalui surat agar segera menganggarkan, termasuk bila memungkinkan dalam APBDP 2010 untuk menyelesaikan RTRWnya.
2. Memfasilitasi Daerah melalui Program Bimbingan Teknis, Bantuan Teknis, dan Advisory serta penguatan " self assesment" daerah.
3. Percepatan perbaikan dan Revisi RTRW daerah setelah pembahasan substansi di BKPRN.
4. Mengefektifkan Koordinasi dan Konsultasi Sektoral Lintas Kementerian/Lembaga (BKPRN).
5. Meningkatkan kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Teknis Penyelenggaraan Penataan Ruang.
6. Mensosialisasikan Peraturan, Standar, dan Pedoman di bidang Penataan Ruang kepada Daerah.
19
-
UPAYA TEROBOSAN PERCEPATAN RTRW KABUPATEN/KOTA
20
1. Memperkuat kegiatan dekonsentrasi untuk mengembangkan kapasitas daerah provinsi di bidang Penataan Ruang
2. Mulai TA 2011 akan dibentuk unit khusus (PMU) untuk menangani pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur berbasis PR di wilayah KSN yang sudah ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
3. Menginstall KMR dan TPD di daerah menurut kluster , agar RTRW dapat diselesaikan tepat waktu dan memiliki kualitas yang baik.
-
6. Tugas dan Peran KMR-TPD
21
-
Da
erah
Pu
sat
Garis Koordinasi
Garis Instruksi
HUBUNGAN BAGAN KERJA
Provinsi
Kab/Kota
Tim Asistensi& Konsultasi
Binda I
Tim Asistensi& Konsultasi
Binda II
Tim Asistensi& Konsultasi
Perkotaan
Tim Pengarah
Tim Pelaksana
Pokja BKPRN
BKPRD Provinsi
Tim Teknis Kab/Kota & Tim Pendamping
BKPRD Kab/Kota
EO/Training
KME KM Datin
KMR/TPDSKPD
KMP
PMU
22
-
KMPKoordinasi
PenjadwalanFasilitasi
KMEMonev Pelaksanaan
KM Datin
PMU-Koordinasi
-Laporan Pimpinan-Fasilitasi
Perda
SKPD Fasilitasi untuk NON 285 Kab/Kota
REVISI Rek Gubernur BKPRN PERSUB EVALUASI PERDA
PERDARTRW
Kab/Kota
H U B P E R A N P M U , K M P , K M R , K M - D A T I N , K M E & S K P D
KMRFasilitasi Proses daerah & BKPRN
Pendampingan Daerah
TPD
23
-
TUGAS KMR dan TPD
24
Mempercepat penyelesaian Raperda RTRW Kab/Kota sampai dengan mendapatkan persetujuan Substansi dari Ditjen
Penataan Ruang a.n. Menteri Pekerjaan Umum
Tim KMR: Memahami permasalahan dan progres masing-masing Kab/Kota Memonitor perkembangan TPD Menyusun strategi percepatan penyelesaian Raperda RTRW Kab/Kota
(termasuk mengatur distribusi tenaga ahli)
TPD:Mendampingi tim teknis daerah masing-masing kab/kota
-
TABEL PROSES PENYUSUNAN DAN PERSETUJUAN SUBSTANSI REVISI RTRW KAB/KOTA
No Kab/Kota
Prov Pusat
A 1 Penyusunan RTRW Kab/Kota (termasuk di dalamnya Konsultasi publik dan konsultasi wilayah perbatasan)
2 Asistensi revisi materi muatan Raperda
3 Surat pemberitahuan materi muatan RTRW sudah memenuhi ketentuan
B 4 Permohonan rekomendasi Gubernur
5 Pembuatan surat undangan rapat koordinasi BKPRD
6 Rapat koordinasi BKPRD
7 Pembuatan BA rapat koordinasi BKPRD Provinsi
8 Penyampaian surat rekomendais Gubernur
9 Perbaikan muatan RTRW Kab/Kota
C 10 Permohonan persetujuan substansi ke pusat (DJPR)
11 Pemeriksaan muatan RTRW oleh tim asistensi konsultasi
12 Surat undangan rapat BKPRN
13 Rapat koordinasi BKPRN
14 BA rapat BKPRN dan BA CH
15 Perbaikan draft Perda RTRW Kab/Kota
16 Pemeriksaan hasil perbaiakn oleh tim asistensi CH
17 Persetujuan substansi Menteri PU ttd Dirjen Penataan Ruang
D 18 Pembahasan DPRD
E 19 Perda 25
-
7. Penutup
26
-
Penutup (1)
1. Percepatan RTRW menjadi sangat penting dalam menentukan perizinan pemanfaatan ruang.
2. Proses ini bukan hanya merupakan urusan Pemerintah semata, namun juga memerlukan dukungan dan komitmen bersama dari segenap pemangku kepentingan baik unsur masyarakat, swasta, bahkan juga legislatif.
3. Perda tentang RTRW akan memberikan kepastian pembangunan dan investasi, pelayanan publik, kepastian hukum serta mencegah dampak negatif pembangunan.
4. persiapan dalam rangka implementasi RTRW seyogyanya mulai dilakukan secara paralel melalui sinkronisasi program, persiapan kelembagaan (penguatan BKPRD), yang secara inklusif membuka dialog dengan asosiasi, masyarakat, dan sektor.
27
-
Penutup (2)
1. Percepatan penyelesaian dan penetapan Perda RTRW Kota yang ditindaklanjuti dengan penyusunan RDTR sampai dengan RTBL.
2. Penyusunan matra spasial pengembangan kota, seperti: RKPD/Rencana Strategis/RPJM/RPJP.
3. Penguatan kelembagaan penataan kota.
4. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur tata kota/ kawasan.
5. Peningkatan peran masyarakat dalam tata kota.
6. Penyiapan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang seperti: peraturan zonasi, perizinan, insentif dan disinsentif serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) seyogyanyapun dalam rangka mewujudkan tertib tata ruang.
Selain itu dalam rangka mencapai tujuan percepatan pelembagaan penyelenggaraan penataan ruang kota, maka perlu dilakukan upaya-upaya antara lain:
28
Penutup (2)