APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI SEBARAN...
Transcript of APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI SEBARAN...
1
APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI SEBARAN
PENYAKIT DI KOTA DEPOK PADA SMARTPHONE BERBASIS
ANDROID
1Sucie Martaliyana(11107634)
2 Dr. Ing. Adang Suhendra, SSi., SKom., MSc.
1Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Gunadarma
[email protected] 2Dosen & Staff Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Kota Depok merupakan salah satu kota yang masyarakatnya banyak terjangkit penyakit
Demam Berdarah, Filaria, dan TBC. Untuk itu diperlukan sebuah aplikasi yang dapat
membantu untuk melihat sebaran penyakit-penyakit ini. Aplikasi dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman Android, IDE Eclipse Galileo, serta MySQL dan SQLite
sebagai databasenya. Dengan adanya aplikasi ini, data tentang daerah sebaran penyakit dapat
divisualisasikan menjadi bentuk peta sehingga diharapkan dapat memudahkan user untuk
melihat sebaran penyakit di Kota Depok. Data jumlah penderita juga diharapkan dapat
dikelola dengan mudah dan efisien oleh admin dengan tersedianya interface dengan fasilitas
untuk menambah, mengubah, dan menghapus data.
Kata kunci : Android, Sebaran Penyakit, Kota Depok, DBD, Filaria, TBC.
ABSTRACT
Depok is one of the city where many people infected by Dengue Fever, Filaria, and
Tuberculosis. It required an application that can help to see the spread of these diseases.
Applications built using the Android programming language, IDE Eclipse Galileo, with
MySQL and SQLite as the database. With this application, data about spread of disease can
be visualized as maps that is expected making easier for users to see the spread of disease in
Depok city. Data number of patients are also expected can be managed easily and efficiently
by admin with the availability of interfaces with the facility to add, modify, and delete.
Keyword : Android, Spread Of Disease, Depok City, Dengue Fever, Filaria, Tuberculosis.
2
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin maju, membuat informasi dapat diakses
dengan mudah dan cepat. Terlebih dengan hadirnya teknologi smartphone, informasi seperti
berada dalam genggaman tangan dapat diakses kapan dan dimana saja.
Android merupakan smartphone yang sedang cukup popular pada saat ini. Salah satu
fitur yang disediakan oleh smartphone Android yaitu, fitur Global Position System atau biasa
disebut dengan GPS. GPS pada awalnya hanya digunakan oleh tentara militer Amerika untuk
keperluan perang, namun akhirnya dibuka untuk kalangan umum. Sekarang, GPS telah dapat
digunakan untuk berbagai keperluan.
Mengingat Kota Depok merupakan salah satu kota yang masyarakatnya cukup banyak
terjangkit penyakit Demam Berdarah, Filaria, dan TBC. Tingginya jumlah penderita di setiap
tahunnya, sehingga dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu untuk melihat sebaran
penyakit-penyakit ini. Kemudahan dalam mengelola data jumlah penderita juga sangat
dibutuhkan.
Dengan teknologi GPS dan Google Maps, data tentang daerah sebaran suatu penyakit
dapat divisualisasikan menjadi bentuk peta. Dengan penyajian data dalam bentuk peta seperti
ini, diharapkan dapat memudahkan user untuk melihat sebaran penyakit di Kota Depok.
Melalui aplikasi ini, data jumlah penderita juga diharapkan dapat dikelola dengan
mudah oleh admin agar informasi yang disajikan dapat selalu akurat. Ditambah dengan sifat
smartphone yang mobile device sehingga diharapkan dapat memudahkan user untuk
mendapatkan informasi yang dapat diakses kapan dan dimana saja. Begitu juga dengan admin
agar pengelolaan terhadap data jumlah penderita diharapkan dapat dilakukan dengan lebih
efisien.
TINJAUAN PUSTAKA
Java
Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek dan program
java tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas metode-metode yang
melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya. Para
pemrogram Java banyak mengambil keuntungan dari kumpulan kelas di pustaka kelas Java,
yang disebut dengan Java Application Programing Interface (API). Kelas-kelas ini
diorganisasikan menjadi sekelompok yang disebut paket (package). Java API telah
menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk menciptakan applet dan aplikasi canggih.
3
Jadi ada dua hal yang harus dipelajari dalam Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan
bagaimana mempergunakan kelas pada Java API. Kelas merupakan satu-satunya cara
menyatakan bagian eksekusi program, tidak ada cara lain. Pada Java, program javac
berfungsi untuk mengkompilasi file kode sumber Java menjadi kelas-kelas bytecode. File
kode sumber mempunyai ekstensi *.java. Kompilator javac akan menghasilkam file bytecode
kelas dengan ekstensi *.class. Interpreter merupakan modul utama sistem Java yang
digunakan aplikasi Java dan menjalankan program bytecode Java.
Java menggunakan model pengamanan tiga lapis (three-layer security model) untuk
melindungi sistem dari untrusted java code. Pertama, bytecode verifier yang membaca
bytecode sebelum dijalankan dan menjamin bytecode memenuhi aturan-aturan dasar bahasa
Java. Kedua, class loader menangani pemuatan kelas Java ke runtime interpreter. Ketiga,
manajer keamanan menangani keamanan tingkat aplikasi dengan mengendalikan apakah
program berhak mengakses sumber daya seperti sistem file, port jaringan, proses eksternal
dan sistem Window.
Android
Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi
sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang di rilis oleh Google. Sedangkan Android
SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk
mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman
Java. Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile,
NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat
sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile device).
Arsitektur sistem terdiri atas lima layer, pemisahan layer bertujuan untuk memberikan
abstraksi sehingga memudahkan pengembangan aplikasi. Layer-layer tersebut yaitu sebagai
berikut :
1. Layer Applications adalah layer dimana aplikasi Android berjalan seperti email
client, program SMS, kalender, peta, browser, dan lain-lain.
2. Layer Application Framework adalah layer yang berisi framework API yang dapat
digunakan oleh programmer. Android tidak membedakan core applications dengan
third-party applications dimana semuanya mempunyai akses ke API yang sama.
Framework Android dirancang untuk memudahkan konsep reuse dari komponen.
4
Gambar 1 Arsitektur Android
3. Layer Libraries berisi library C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dalam
sistem Android, seperti :
1. Sytem C library (libc) yang telah disesuaikan untuk perangkat embedded berbasis
Linux.
2. Media Library untuk encoding berbagai format gambar, audio, video.
3. Surface Manager untuk mengatur tampilan.
4. LibWebCore, engine untuk Web Browser.
5. SGL, engine untuk grafik 2D.
6. Libraries 3D yang berbasis API OpenGL ES 1.0.
7. FreeType untuk rendering huruf Bitmap dan vector.
8. Library SQLite, engine untuk database relasional yang ringan.
4. Layer Android Runtime berisi berbagai core libraries yang menyediakan sebagian
besar fungsionalitas yang serupa dengan API standar pada bahasa pemrograman Java.
Pada layer ini juga terdapat Dalvik virtual machine (VM) dimana setiap aplikasi
Android akan berjalan sebagai proses dengan instan tersendiri di atas VM ini.
5. Layer Linux Kernel berupa kernel Linux versi 2.6 sebagai core dari sistem yang
menyediakan berbagai layanan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen
proses, stack jaringan, dan model driver. Layer ini juga menyediakan abstraksi antara
perangkat keras dan lunak di atasnya.
5
Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk
mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan disemua platform (platform-
independent). Berikut adalah sifat Eclipse :
1. Multi-platform, target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft, Linux, Solaris, AIX
dan Mac OS X.
2. Multi-language, dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, namun Eclipse
mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya seperti
C/C++, Cobol, Phyton, Perl, PHP, dll.
3. Multi-role, selain untuk pengembangan aplikasi, Eclipse juga dapat digunakan untuk
aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak.
XML
XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup serba guna yang
direkomendasikan oleh W3C (World Wide Web Consortium) untuk mendeskripsikan
berbagai macam data. XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML (Hypertext
Markup Language) namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan halaman web saja.
XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. XML mendeskripsikan
susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk
menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak mengandung format standard
seperti heading, paragraph, table dan sebagainya.
PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke
dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini
akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman
web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. (Yahya Kurniawan, 2002).
SQLite
SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang bersifat
ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa
C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard
Hipp.
6
Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah
program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan.
Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API
secara langsung melalui bahasa pemrograman. Mekanisme seperti ini tentunya membawa
keuntungan karena dapat mereduksi overhead, latency times, dan secara keseluruhan lebih
sederhana. Seluruh elemen basis data (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai
sebuah file.
MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management
System) yang bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi
source code, selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara
langsung dalam sistem operasi. (Abdul Kadir, 2008).
UML
UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa standar dalam industri
untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML lebih sesuai
untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek. Terdapat beberapa
diagram yang didefinisikan oleh UML, diantaranya use case diagram, class diagram,
statechart diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component
diagram, dan deployment diagram. (Dharwiyanti & Wahono, 2006)
METODE PENELITIAN
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar dibagi menjadi lima
tahap yaitu, pengumpulan data, analisis masalah, perancangan aplikasi, pembuatan aplikasi,
dan uji coba aplikasi.
Pengumpulan data menggunakan sumber data sekunder yaitu, data diperoleh dari
Dinas Kesehatan Kota Depok dan referensi-referensi yang berkaitan dengan masalah yang
dibahas. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi
(pengamatan) dan riset lapangan ke Dinas Kesehatan Kota Depok.
Setelah data dikumpulkan, kemudian dilakukan tahap menganalisis masalah dan
menjabarkan gambaran umum aplikasi yang akan dibuat.
7
Setelah didapat gambaran umum aplikasi yang akan dibuat, selanjutnya Penulis
membuat perancangan aplikasi dengan menggunakan UML yang kemudian dilanjutkan
dengan perancangan terhadap interface dan database.
Selanjutnya, dilakukan pembuatan aplikasi berupa pengkodean program sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat dengan menggunakan IDE Eclipse Galileo, SQLite
sebagai database lokal, dan MySQL sebagai database server.
Aplikasi yang telah dibuat, kemudian akan dilakukan uji coba untuk melihat sejauh
mana aplikasi dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba dilakukan dengan
menggunakan emulator Android versi 2.2 + Google APIs (SDK Version 8).
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pengumpulan Data
Karena penentuan daerah atau lokasi mengambil objek Kota Depok maka Penulis
melakukan observasi terhadap Kota Depok. Observasi dilakukan melalui pengamatan dari
referensi-referensi yang berasal dari buku-buku dan internet yang mengulas mengenai
pembagian wilayah administratif Kota Depok beserta organisasi fungsional Unit Pelayanan
Kesehatan atau Puskesmas yang tersebar di wilayah administratif tersebut.
Observasi ini dilakukan untuk membantu Penulis dalam menentukan titik lokasi yang
akan digunakan untuk mendapatkan koordinat Titik Lintang (Longitude) dan Titik Bujur
(Latitude) dalam pembuatan peta digital. Serta membantu Penulis dalam mengolah data
jumlah penderita dengan mengetahui sebaran organisasi fungsional Unit Pelayanan
Kesehatan atau Puskesmas yang tersebar di wilayah administratif Kota Depok.
Dari observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa wilayah administratif
Kota Depok mencakup 11 Kecamatan dan 63 Kelurahan. Berikut adalah sepenggal data
pembagian wilayah administratif di Kota Depok:
Tabel 1 Wilayah Administratif di Kota Depok
8
Berdasarkan hasil observasi ini, maka Penulis mengambil titik lokasi untuk
mendapatkan koordinat Longitude dan Latitude berdasarkan Kecamatan yang terdapat di
Kota Depok. Koordinat Longitude dan Latitude ini didapat dengan menggunakan teknologi
GPS yang terdapat pada Google Maps. Adapun data Longitude dan Latitude Kecamatan di
Kota Depok yaitu, sebagai berikut :
Tabel 2 Data Longitude dan Latitude Kecamatan di Kota Depok
Setelah mendapatkan data Longitude dan Latitude Kecamatan di Kota Depok,
selanjutnya Penulis melakukan observasi mengenai penyakit yang menjadi endemik di Kota
Depok melalui pengamatan dari referensi-referensi yang berasal dari internet. Dari
pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa penyakit Demam Berdarah, Filaria,
dan TBC merupakan penyakit yang menjadi endemik di Kota Depok sehingga Penulis
menjadikan penyakit Demam Berdarah, Filaria, dan TBC sebagai objek penyakit yang
dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini. Data jumlah penderita penyakit-penyakit tersebut
diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Depok yang beralamat di Jalan Kemakmuran Raya No.
58, Depok. Berikut adalah sepenggal data jumlah penderita penyakit Demam Berdarah di
Kota Depok:
Tabel 3 Data Jumlah Penderita Penyakit Demam Berdarah
9
Analisis Masalah
Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, Kota Depok merupakan salah satu
kota yang masyarakatnya banyak terjangkit penyakit Demam Berdarah, Filaria, dan TBC.
Tingginya jumlah penderita di setiap tahunnya, sehingga dibutuhkan sebuah aplikasi yang
dapat membantu untuk melihat sebaran penyakit-penyakit ini. Informasi yang jelas mengenai
penyakit-penyakit tersebut juga sangat dibutuhkan agar user dapat mencegah, mewaspadai,
dan mengantisipasi penyakit-penyakit ini. Kemudahan dalam mengelola data jumlah
penderita juga sangat dibutuhkan, sehingga diperlukan sebuah interface yang dapat
memfasilitasi admin agar pengelolaan terhadap data jumlah penderita dapat menjadi lebih
mudah, efisien, dan data dapat selalu terjaga keakuratannya.
Gambaran Umum Aplikasi Yang Akan Dibuat
Aplikasi Untuk Menampilkan Informasi Sebaran Penyakit ini, terdiri dari 2 buah
aplikasi, pertama adalah aplikasi sebaran penyakit yang diperuntukkan untuk user dan kedua
adalah aplikasi sebaran penyakit yang diperuntukkan untuk admin. Kedua aplikasi tersebut
dibuat berbasis mobile yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Android.
Pada aplikasi sebaran penyakit untuk user, informasi yang disajikan berupa peta
wilayah Kota Depok yang terdiri dari 11 Kecamatan. Untuk menampilkan peta menggunakan
bantuan koneksi peta digital dari Google Maps yang diwakilkan oleh penanda lokasi (marker)
untuk masing-masing Kecamatan. User dapat melihat daerah sebaran dari masing-masing
penyakit dengan disertai informasi jumlah penderita masing-masing penyakit tersebut di
setiap Unit Pelayanan Kesehatan atau Puskesmas yang berada di setiap Kelurahan pada
masing-masing Kecamatan. Informasi mengenai penyakit turut disediakan untuk menambah
pengetahuan user. Disajikan pula secara singkat profil Kota Depok, dan panduan sebagai
petunjuk terhadap penggunaan aplikasi.
Sedangkan aplikasi sebaran penyakit untuk admin, dirancang dengan sebuah interface
yang dapat mengakomodir kebutuhan admin dalam mengelola data penderita yaitu, dengan
fasilitas untuk menambah, mengubah, dan menghapus data.
Perancangan Aplikasi
Perancangan aplikasi dilakukan dengan membuat rancangan alur program dengan
menggunakan UML serta membuat rancangan terhadap interface dan database yang
digunakan.
10
Rancangan UML
1. Use Case Diagram
Gambar 2 Rancangan Use Case Diagram
Diagram ini menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.
Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Aktor-aktor
yang terdapat pada aplikasi ini adalah user dan admin. Interaksi-interaksi yang terjadi yaitu,
user dapat melihat profil Kota Depok, melihat info penyakit, melihat peta sebaran penyakit,
melihat panduan terhadap penggunaan aplikasi, dan melihat profil pembuat atau profil dari
Penulis. Sedangkan admin dapat melakukan update data yang terdiri dari fungsi untuk
menambah, mengubah, dan menghapus data. Terdapat pula fungsi untuk melihat data jumlah
penderita serta fungsi untuk melihat peta sebaran penyakit.
2. Activity Diagram
Gambar 3 dan 4 masing-masing menggambarkan alir aktifitas dari use case Lihat Info
Penyakit DBD dan use case Lihat Peta Sebaran DBD (untuk user). Alir aktifitas dimulai dari
user menjalankan aplikasi dan sistem akan menampilkan Halaman Splash Screen. Dari
Halaman Splash Screen sistem akan langsung menampilkan Halaman Menu Utama. Halaman
Menu Utama terdiri dari 3 menu utama seperti yang digambarkan dengan transisi yaitu, menu
"Tab Menu", "Tab Info", dan "Tab About".
11
Gambar 3 Rancangan Activity Diagram Lihat
Info Penyakit DBD
Gambar 4 Rancangan Activity Diagram Lihat
Peta Sebaran DBD (User)
Gambar 5 Rancangan Activity Diagram
Update Data
12
Gambar 5 merupakan Activity Diagram yang menggambarkan alir aktifitas dari use case
Update Data. Alir aktifitas dimulai dari admin menjalankan aplikasi dan sistem akan
melakukan aktifitas untuk menampilkan Halaman Login. Masukkan username dan password,
disini terdapat sebuah kondisi yaitu, jika username dan password yang dimasukkan salah
maka admin tidak dapat login sehingga tidak berhak untuk mengakses sistem yang
disimbolkan dengan final state. Sedangkan jika username dan password yang dimasukkan
benar maka admin berhasil login dan sistem akan melakukan aktifitas untuk menampilkan
Halaman Splash Screen yang selanjutnya akan beralih ke Halaman Menu Utama.
Gambar 6 dan 7 masing-masing menggambarkan alir aktifitas dari use case Lihat Info
Data Jumlah Penderita DBD dan use case Lihat Peta Sebaran DBD (untuk admin). Alir
aktifitas dimulai dari user menjalankan aplikasi dan sistem akan menampilkan Halaman
Login. Setelah admin berhasil login akan masuk ke Halaman Menu Utama. Dimana Halaman
Menu Utama terdiri dari 4 menu utama seperti yang digambarkan dengan transisi fork yaitu,
Gambar 6 Rancangan Activity Diagram Lihat
Data Jumlah Penderita DBD
Gambar 7 Rancangan Activity Diagram Lihat
Peta Sebaran DBD (Admin)
13
menu "Update Data", "Data Jumlah Penderita", "Peta Sebaran", dan "Keluar" yang
merupakan final state dari Activity Diagram ini.
3. Sequence Diagram
Gambar 8 merupakan Sequence Diagram yang menggambarkan rangkaian langkah
yang dilakukan oleh user untuk mendapatkan output pada use case Lihat Info Penyakit DBD.
Disini, Halaman Splash Screen, Menu Utama, Tab Menu, Daftar Penyakit, Penyakit DBD,
Kategori Info Penyakit DBD, dan Info Penyakit DBD digambarkan dengan simbol boundary
karena berfungsi sebagai interface. Diawali dengan user menjalankan aplikasi, sistem akan
merespon dengan menampilkan Halaman Splash Screen yang selanjutnya akan beralih ke
Halaman Menu Utama.
Gambar 8 Rancangan Sequence Diagram Lihat Info Penyakit DBD
Gambar 9 Rancangan Sequence Diagram Lihat Peta Sebaran
DBD (User)
14
Gambar 9 merupakan Sequence Diagram yang menggambarkan rangkaian langkah
yang dilakukan oleh user untuk mendapatkan output pada use case Lihat Peta Sebaran DBD
(untuk user). Disini, Halaman Splash Screen, Menu Utama, Tab Menu, Daftar Penyakit,
Penyakit DBD, Peta DBD, Marker Peta DBD, Dialog, dan Info Jumlah Penderita DBD
digambarkan dengan simbol boundary karena berfungsi sebagai interface. Sedangkan Tabel
Lokasi dan Tabel Penderita digambarkan dengan symbol entity karena merupakan tabel yang
tersimpan di dalam database.
Gambar 10 merupakan Sequence Diagram yang menggambarkan rangkaian langkah
yang dilakukan oleh admin untuk mendapatkan output pada use case Update Data. Disini,
Halaman Login digambarkan dengan simbol control karena berfungsi sebagai pengendali
sistem. Halaman Splash Screen, Menu Utama, dan Update Data digambarkan dengan simbol
boundary karena berfungsi sebagai interface. Sedangkan Tabel Login dan Tabel Penderita
digambarkan dengan simbol entity karena merupakan tabel yang tersimpan di dalam
database.
Gambar 10 Rancangan Sequence Diagram Update Data
Gambar 11 Rancangan Sequence Diagram Lihat Data Jumlah Penderita DBD
15
Gambar 11 merupakan Sequence Diagram yang menggambarkan rangkaian langkah
yang dilakukan oleh admin untuk mendapatkan output pada use case Lihat Data Jumlah
Penderita DBD. Disini, Halaman Login digambarkan dengan simbol control karena berfungsi
sebagai pengendali sistem. Halaman Splash Screen, Menu Utama, Daftar Data Jumlah
Penderita, dan Data Jumlah Penderita DBD digambarkan dengan simbol boundary karena
berfungsi sebagai interface. Sedangkan Tabel Login dan Tabel Penderita digambarkan
dengan simbol entity karena merupakan tabel yang tersimpan di dalam database.
Gambar 12 merupakan Sequence Diagram yang menggambarkan rangkaian langkah
yang dilakukan oleh admin untuk mendapatkan output pada use case Lihat Peta Sebaran
DBD (untuk admin). Disini, Halaman Login digambarkan dengan simbol control karena
berfungsi sebagai pengendali sistem. Halaman Splash Screen, Menu Utama, Daftar Peta
Sebaran, Peta DBD, Marker Peta DBD, Dialog, dan Info Jumlah Penderita DBD
digambarkan dengan simbol boundary karena berfungsi sebagai interface. Sedangkan Tabel
Login, Lokasi, dan Penderita digambarkan dengan simbol entity karena merupakan tabel yang
tersimpan di dalam database.
4. Class Diagram
Gambar 13 merupakan Class Diagram dari aplikasi ini yang mendeskripsikan objek-
objek yang terlibat dalam sistem dan hubungan-hubungan di antara mereka.
Gambar 12 Rancangan Sequence Diagram Lihat Peta Sebaran DBD (Admin)
16
Rancangan Database
Pada Aplikasi Untuk Menampilkan Informasi Sebaran Penyakit di Kota Depok ini,
dibutuhkan 3 tabel yaitu, Tabel Lokasi, Tabel Login, dan Tabel Penderita.
Tabel 4 Tabel Penderita
Gambar 13 Rancangan Class Diagram
Tabel 5 Tabel Login Tabel 6 Tabel Lokasi
Keterangan : * Primary Key
17
Rancangan Interface
Rancangan Interface terdiri dari Halaman Splash Screen User, Halaman Menu Utama
User, Halaman Tab Menu, Halaman Tab Info, Halaman Tab About, Halaman Profil Depok,
Halaman Daftar Penyakit, Halaman Penyakit DBD, Filaria, dan TBC, Halaman Kategori Info
Penyakit DBD, Filaria, dan TBC, Halaman Info Penyakit DBD, Filaria, dan TBC, Halaman
Peta User, Halaman Dialog, Halaman Info Jumlah Penderita DBD, Filaria, dan TBC,
Halaman Login, Halaman Splash Screen Admin, Halaman Menu Utama Admin, Halaman
Update Data, Halaman Daftar Data Jumlah Penderita, Halaman Daftar Peta Sebaran,
Halaman Data Jumlah Penderita DBD, Filaria, dan TBC, Halaman Peta Admin. Berikut salah
satu contoh rancangan halaman yang akan dibuat yaitu, Halaman Tab Menu :
Gambar 14 Rancangan Halaman Tab Menu
Halaman Tab Menu terdiri dari 1 buah Text View yang memuat judul aplikasi dan 3
buah Button yaitu, "Profil Kota Depok", "Daftar Penyakit", dan "Keluar".
PEMBUATAN DAN UJI COBA APLIKASI
Pembuatan Aplikasi
Setelah membuat rancangan alur program dengan menggunakan UML serta membuat
rancangan database dan rancangan interface, berikutnya adalah melakukan pembuatan
aplikasi berupa pengkodean program.
Berikut ini akan dibahas pembuatan Halaman Tab Menu (Gambar 14). Rancangan
interface dibuat pada file tabmenu.xml. Berikut potongan kode yang digunakan:
18
<Button
1# android:text="Profil Kota Depok"
2# android:layout_centerInParent="true"
3# android:drawableLeft="@drawable/petaa"
4# android:id="@+id/btn_profil_depok"
5# android:clickable="true"/>
Kode diatas digunakan untuk membuat objek Button beserta pengaturan properties-
nya. Kode pada baris 1\# digunakan untuk memberi nama pada Button. Kode pada baris 2\#
digunakan untuk mengatur letak Button pada halaman yaitu, Button akan berada ditengah-
tengah layar halaman. Kode pada baris 3\# digunakan untuk menyisipkan icon pada Button
dimana letaknya berada di sebelah kiri dari Button dimana icon yang dipakai berada pada
folder drawable dengan nama file petaa.
Kode pada baris 4\# digunakan untuk memberikan id pada objek yang nantinya dari id
ini akan direferensikan dalam pembuatan method pada kelas Java. Sedangkan Kode pada
baris 5\# adalah pengaturan fungsi untuk Button, Button akan berfungsi dengan cara diklik.
Setelah interface dibuat, selanjutnya logika program bisa dibuat. Berikut potongan kode yang
terdapat pada class TabMenu.java:
Button profil = (Button) findViewById(R.id.btn_profil_depok);
profil.setOnClickListener(this);
Kode diatas bertujuan untuk menginisialisasi sebuah objek baru. Dalam hal ini
"btn\_profil\_depok" diinisialisasi sebagai sebuah objek Button kemudian objek tersebut
direferensikan dari id yang telah ditentukan di file tabmenu.xml.
public void onClick (View view) {
Intent i = null;
if (view == findViewById(R.id.btn_profil_depok)) {
i = new Intent(TabMenu.this, ProfilDepok.class);
startActivity(i); };
Kode diatas adalah sebuah method, apabila Button diklik maka akan dijalankan
sebuah activity baru dari intent yang diberikan lewat perintah startActivity(). Dalam hal ini,
Button yang direferensikan dengan id "btn\_profil\_depok" akan menuju ke class
ProfilDepok.java.
19
Uji Coba Aplikasi Sebaran Penyakit Untuk User
Setelah aplikasi berhasil dimuat ke emulator, secara otomatis aplikasi akan langsung
dijalankan. Halaman yang akan muncul pertama kali adalah Halaman Splash Screen sebagai
tampilan pembuka aplikasi. Setelah Halaman Splash Screen muncul, selanjutnya akan beralih
ke Halaman Menu Utama. Halaman Menu Utama berbentuk tab dimana Halaman Tab Menu
merupakan tab pertama sehingga tampil paling depan diantara tab-tab yang lainnya.
Pada Halaman Tab Menu, pilih menu “Daftar Penyakit” yang akan menampilkan
Halaman Daftar Penyakit. Pilih salah satu menu, jika memilih menu “Demam Berdarah”
maka akan tampil Halaman Penyakit DBD. Halaman Penyakit DBD terdiri dari 2 pilihan
menu yaitu, “Info Penyakit” dan “Peta Sebaran”. Pilih menu “Info Penyakit” untuk melihat
info penyakit berdasarkan kategori yang dipilih dan pilih menu “Peta Sebaran” untuk melihat
peta sebaran dari penyakit DBD.
Gambar 15 Tampilan Halaman Splash Screen User, Halaman Tab Menu, Halaman Daftar
Penyakit
Gambar 16 Tampilan Halaman Penyakit DBD, Halaman Info Penyakit DBD,
Halaman Peta DBD
20
Pada Halaman Peta terlihat marker (penanda lokasi yang berwarna merah). Klik salah
satu marker maka akan muncul Halaman Dialog. Pilih menu "Lihat Info" untuk melihat
informasi jumlah penderita penyakit DBD berdasarkan marker atau lokasi yang dipilih.
Gambar 17 Tampilan Halaman Dialog dan Halaman Info Jumlah Penderita DBD
Uji Coba Aplikasi Sebaran Penyakit Untuk Admin
Halaman yang akan muncul pertama kali adalah Halaman Login, masukkan username
dan password untuk mengakses aplikasi. Jika username dan password benar, maka akan
tampil Halaman Splash Screen sebagai tampilan pembuka aplikasi. Setelah Halaman Splash
Screen muncul, selanjutnya akan beralih ke Halaman Menu Utama.
Gambar 18 Tampilan Halaman Login, Halaman Splash Screen Admin, dan Halaman Menu
Utama Admin
21
Pada Halaman Menu Utama, pilih menu “Update Data” yang akan menampilkan
Halaman Update Data. Halaman ini digunakan untuk memperbaharui data jumlah penderita
penyakit. Pilih menu “Data Jumlah Penderita” maka akan tampil Halaman Data Jumlah
Penderita yang akan menampilkan secara lengkap data jumlah penderita yang tersimpan di
dalam database. Dan pilih menu “Peta Sebaran” yang akan menampilkan Halaman Peta yang
berisi peta sebaran penyakit beserta informasi jumlah penderita penyakit.
Gambar 19 Tampilan Halaman Update Data, Halaman Data Jumlah Penderita, dan Halaman
Peta Admin
PENUTUP
Kesimpulan
Aplikasi yang dikembangkan sudah dapat berfungsi untuk menyajikan informasi
mengenai daerah sebaran penyakit dalam bentuk visual yaitu, dalam bentuk peta beserta
informasi mengenai jumlah penderita penyakit serta disajikan pula informasi mengenai
penyakit tersebut. Dengan penyajian data dalam bentuk visual seperti ini, diharapkan dapat
memudahkan user untuk melihat sebaran penyakit di Kota Depok yang dapat diakses kapan
dan dimana saja.
Data jumlah penderita juga diharapkan dapat dikelola dengan mudah dan efisien oleh
admin karena sudah tersedianya interface untuk menambah, mengubah, dan menghapus data
sehingga data jumlah penderita dapat disajikan secara akurat.
22
Saran
Saran-saran yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk pengembangan aplikasi
lebih lanjut antara lain : objek penyakit yang disajikan dalam aplikasi ini masih sangat sedikit
sehingga perlu ditambah agar aplikasi ini semakin bermanfaat, perubahan data masih
dilakukan dengan mencari id data yang ingin diubah atau data yang ingin dihapus terlebih
dahulu. Jadi, admin tidak dapat langsung menuju data yang ingin diubah atau data yang ingin
dihapus, serta belum tersedianya fasilitas untuk melihat grafik pertumbuhan sehingga tidak
dapat dilakukan pemantauan apakah jumlah penderita penyakit semakin meningkat atau
semakin menurun di setiap tahun.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdul Kadir. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. ANDI.
Yogyakarta. 2008.
[2]. Adi Nugroho. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. ANDI.
Yogyakarta. 2009.
[3]. Ivan Michael Siregar. Membongkar Source Code Berbagai Aplikasi Android. Gava
Media. Yogyakarta. 2011.
[4]. Ivan Michael Siregar dkk. Mengembangkan Aplikasi Enterprise Berbasis Android.
Gava Media. Yogyakarta. 2010.
[5]. Nazruddin Safaat H. ANDROID : Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung. 2011.
[6]. Priyanta F. Pemrograman Android Untuk Pemula. Cerdas Pustaka Publisher. Jakarta.
2011.
[7]. Yani Rahardja dkk. Analisis dan Perancangan Mobile-Banking Dengan Menggunakan
UML. 2008.