Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

39
Mardiana-Mariyam-Monica Flora-Muaddin-Muhammad Aditya Pratama Muhammad Iqbal-Muhammad Yanuar-Mujib NS Jawahir-Mukhlis-Nihad Kartila Nining Aprilia-Nita Wardani-Novita Candra Rizki Ananda-Nurhidayati Antologi Puisi Mencoba Bersinar

description

Antologi Puisi: Mencoba Bersinar Mujib NS Jawahir, dkk 2012

Transcript of Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Page 1: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Mardiana-Mariyam-Monica Flora-Muaddin-Muhammad Aditya Pratama

Muhammad Iqbal-Muhammad Yanuar-Mujib NS Jawahir-Mukhlis-Nihad Kartila

Nining Aprilia-Nita Wardani-Novita Candra Rizki Ananda-Nurhidayati

Antologi Puisi

Mencoba Bersinar

Page 2: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

MNJpublishing

Jalan Pendidikan 1

Taliwang 84355 - Indonesia

Phone: +62-81-907349396

mujibnsjawahir.blogspot.com

©2012

All right reserved Cetakan 1, November 2012

Cetakan II, Oktober 2013

Penyuting Akhir : Mujib NS Jawahir Isi : Nihad Kartila

Tata Letak : M. Aditya Pratama Desain Sampul : Nining Aprilia

Perpustakan Pribadi Sumbawa Barat

MENCOBA BERSINAR Mujib NS Jawahir, dkk Viii + 40 halaman, mm x mm

Page 3: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Sebuah Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya, sehingga

kami dapat menyelesaikan Antologi Puisi “Mencoba Bersinar”. Antologi puisi sederhana ini

merupakan wujud kami untuk memeriahkan khazanah sastra di Indonesia secara umum dan di

Sumbawa Barat secara khusus.

Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pak Zul Haeri selaku guru Seni

Budaya di SMA Negeri 1 Taliwang yang telah menyemangati kami untuk terus berkarya.

Kami menyadari bahwa antologi puisi kami ini masih banyak kekurangan, baik dari segi

isi maupun segi sastra, mengingat kami hanya seorang penulis pemula yang masih perlu

membaca, menulis, dan belajar yang sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, kami membutuhkan

saran dan kritik yang membangun demi perbaikan antologi puisi ini.

Salam Budaya !!!

Taliwang, 24 November 2012

Penyusun

Page 4: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Daftar Isi

Sebuah Pengantar…………………………………………………………...vi

Daftar Isi……………………………………………………………………vii

Ibuku……………………………...………………………………….………1

Pahlawan…………………………………………………………………….2

Sahabat……………………………………………………………………....4

Paskibra…………………………………………………………….………..5

Ayah Segalanya Untuk Ku…………………..…………………….…………6

Teman…………………………………………………………….…………8

Cukup Kau Baca !! ………………………………………………….………9

Indahnya Alam Negeri Ini…………………………………………….……10

Ancuk………………………………………………………………………12

Kesunyian Malam…………………………………………………………..13

Bertemu Untuk Berpisah…………………………………………………..14

Memori…………………………………………………………………….16

Hidup……………………………………………………………………….17

Mengapa??? ………………………………………………………….……..18

Kesepian……………………………………………………………………20

Penyesalan Terdalam………………………………………………….……21

Menangislah Sahabat……………………………………………………….22

Pagi yang Cerah……………………………………………………………24

Rapuh………………………………………………………………………25

Kimia Hidup………………………………………………………………..26

Harapan Kosong………………………………………………….………...28

1 Puisi, 5 Detik (?)……………………………………………….…………29

Ilusi dari Hati…………………………………………………….…………30

Abadi……………………………………………………………………….32

Page 5: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Wanita………………………………………………………….…………..33

Alam Desaku………………………………………………….……………34

W……………………………………………………………….………….36

Page 6: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Persembahan:

Orang Tua

(yang sudah membesarkan kami dengan kasih sayang)

Pak Zul Haeri

(yang selalu semangat mengajari kami dan berteriak Salam Budaya!!!)

EXPOEST

(teman-teman kelas XI IPA 2 yang pada gokil)

Page 7: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Ibuku

Muhammad Aditya Pratama

Engkau sangat berarti bagiku

Tidak ada yang bisa menggantikan ibu di hatiku

Sebelum aku bangun pagi ibu sudah pergi bekerja

Hanya sedikit waktu untuk kita bersama

Setiap malam kita selalu makan bersama

Setiap hari libur kita selalu bersama

Jika bukan karena ibu aku tidak aka nada di dunia ini

Dulu ibu mengajarkan aku banyak hal

Tapi kini ibu telah meninggalkanku untuk selamanya

Impianku kelak aku besar adalah membahagiakan ibu

Tapi kini hanya akan menjadi impian yang tidak akan pernah tercapai

Ibu akan selalu ada di hatiku

Page 8: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Pahlawan

Muaddin

Segala rintangan

Segala tantangan

Segala halangan

Semangatlah lawanya

Berbagai cobaan

Berbagai penderitaan

Berbagai kesedihan

Kemerdekaan tujuanya

Butiran semangat

Kumpulan dukungan

Dan segunung harapan

Demi jayanya tanah air

Pahlawan…….

Kau bagaikan secercah sinar harapan

Kau bagaikan kobaran api

Yang melenyapkan penjajah bangsa

Pahlawan……

Kini gelap telah lenyap

Page 9: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Kini sulit telah menghilang

Menjadi bumi pertiwi

Pahlawan…

Perjuanganmu akan kuteruskan

Kemerdekaanmu akan kupertahankan

Selama hayat masih dikandung badan

Page 10: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Pahlawan

Muaddin

Segala rintangan

Segala tantangan

Segala halangan

Semangatlah lawanya

Berbagai cobaan

Berbagai penderitaan

Berbagai kesedihan

Kemerdekaan tujuanya

Butiran semangat

Kumpulan dukungan

Dan segunung harapan

Demi jayanya tanah air

Page 11: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Paskibra

Novita Candra Rizky Ananda

Waktu itu,

Aku dan kawan,

Menerima seragam itu,

Ya, putih bersih

Bersih warnanya

Bangga sekali rasanya saat mengenakannya

Bersama kami di sana

Bersatu dalam pasukan paskibra

Menjadi sebuah rekan dan keluarga

Tertawa dalam bahagia

Dongkol saat merasa lelah

Bersabar saat terkena panas

Kompak dalam segala hal

Dan selalu harmonis satu sama lainnya

Hitungan hari ternyata yang tak lama

Dan hingga akhirnya lepas sudah tanggungan dalam pasukan

Page 12: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Ayah Segalanya Untuk Ku

Mariyam

Ayah…

Beribu kata telah kau ucapkan

Beribu cinta telah kau berikan

Beribu kasih telah kau curahkan

Hanya untuk anakmu

Ayah….

Kau ajarkan aku tentang kebaikan

Kau tunjukan ku tentang arti cinta

Kau jelaskan tentang makna kehidupan

Dan kau mendidikku dengan penuh kasih saying

Ayah….

Betapa mulianya hatimu

Kau korbankan segalanya untuk anakmu

Kau banting tulang hanya untuk anakmu

Kini ku berjanji untuk semua kerja kerasmu

Ku berjanji untuk semua kasih sayangmu

Dan ku berjanji untuk ketulusanmu

Bahwa aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidupku

Terima kasih ayah untuk semua kasih sayangmu

Page 13: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Teman

Mukhlis

Teman…

Kau bagaikan ulat dan aku daunnya

Disaat tubuhku masih segar dan utuh

Kau makan aku dengan semangat

Tetapi,

Ketika tubuhku telah habis dimakan olehmu

Kau tinggal begitu saja teman

Teman…

Betapa sakit hati ini

Ketika melihat perubahan sikapmu padaku

Kau lupakan kebaikan yang aku berikan

Kau bagaikan kacang yang lupa akan kulitnya

Page 14: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Cukup Kau Baca ! !

Muhammad Yanuar

Aku mungkin buta puisi,

tapi tak buta kata,

Aku mungkin buta hati,

tapi tak buta rasa…

JANGAN !

Jangan nilai coretan

busukku ini

yang ku buat dari aku..

KAU SIAPA !?

Tuhan kata!?

Dewa puisi!?

CUIH !! . . . . . . .

Page 15: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

IndahnyA Alam Negeri Ini

Nihad Kartila

Kicauan burung terdengar merdu

Menandakan adanya hari baru

Indahnya alam ini membuatku terpaku

Seperti dunia hanya untuk diriku

Ku pejamkan mata sejenak

Ku rentangkan tangan sejenak

Sejuk, tenang, senang kurasakan

Membuatku seperti melayang kegirangan

Wahai pencipta alam

Kekagumanku sulit untuk ku pendaam

Dari siang hingga malam

Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan

Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan

Begitu indah rasanya

Seperti indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna

Page 16: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Membuat semua orang terpana

Tetapi, kita harus menjaganya

Agar keindahan takkan pernah sirna

Page 17: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Ancuk

Mujib NS Jawahir

bengkar jiwa jadi kerang air haram

susuh di tubuhnya jadi najis benda haram

remang terang, jadi masa kelam

aromanya sudah hilang jadi roman haram

Page 18: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Kesunyian Malam

Muhammad Iqbal

Malam ini terasa sepi

Karena tak kau lengkapi

Namun, kumerasa ramai lagi

Karena bulan dan bintang menemaniku

Dari mereka,

Ku dapat melihat wajahmu

Kini ku tak merasa sepi lagi

Dengan adanya mereka di sisiku

Tapi cepatlah

Cepatlah datang kemari

Temani aku yang merana ini

Dengan kehangatan darimu

Dikesunyian malam

Page 19: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Bertemu Untuk Berpisah

Mardiana

Dermaga,

Tempat aku dan kamu bertemu

Berjalan di pinggir pantai

Melewati semua mimpi dan angan

Berjanji, kita akan selalu bersama

Meski maut menjemput

Namun, semuanya hilang

Tertiup angin yang kencang

Teringat semua kenangan bersamamu

Melewati suka dan duka bersama

Kasih sayangmu telah pudar

Perhatianmu hilang

Setelah pengakuan terucap

Kau anggap suatu penghianatan

Yang takkan pernah temaafkan

Aku ingin kau kembali

Kita jalani masa itu bersama

Meskipun kita telah berpisah

Page 20: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Kau hanyalah sang MANTAN,

Yang takkan kulupakan

Page 21: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Memori

Monica Flora

Memori,

Senyummu, wajahmu, matamu

Tak mau jauh dari ingatanku

Khayalan lembut tentangmu

Terasa nyala sehingga membawa perih di hatiku

Memori,

Tolonglah pergi jauh, Jangan datang lagi

Kau hanya membuka luka lama

Bukan cinta begini yang kumau

Bukan juga seperti yang dia mau

Aku hanya ingin bahagia bersama cinta

Memori,

Tolonglah pergi jauh, jangan datang lagi

Kau hanya membuka luka lama

Memori, tolong daku

Bawa memorimu yang baru

Page 22: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Hidup

Muhammad Iqbal

Ku duduk disini

Merenungi nasib

Nasibku yang malang

Tak tau arah kumelangkah

Bulan semakin nampak

Bintang-bintang terlihat dekat

Mengitari diriku

Aku bingung atas ini

Lama kelamaan

Ku mengerti sesuatu

Ku mengerti arti hidup ini

Hidup yang begitu rumit

Page 23: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Mengapa???

Nita Wardani

Mengapa???

Mengapa bukan diriku yang menjadi dirinya

Menyapa harus dirinya

Hatiku seakan tercabik-baik

Karena sifatmu itu…

Mengapa kau begitu kejam

Pada diriku ini

Apa salah dan dosaku

Pada dirimu itu

Mengapa???

Kau berjanji padaku

Tapi mengapa kau mengingkarinya

Dulu kusangat mempercaimu

Tapi sekarang semuanya lenyap

Dasar munafik.

Lain di mulut lain di hati

Mulai sekarang kau mulai musnah

Dalam pikiran dan sanubariku

Selamat tinggal….dirimu

Page 24: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Kesepian

Nurhidayati

Di dalam rumah yang penuh keindahan

Aku berteduh sepanjang hari

Tersenyum mengingat masa lalu yang pernah kulalui

Ketika kau hadir dalam jiwa ini

Aku merasakan hangatnya,

Sebuah pelukan menghampiriku

Kau pergi tanpa sepengetahuanku

Meninggalkan rumah ini dengan hati,

Yang penuh lara

Aku mengharapkan hiburan,

Dari senyum manismu

Dalam rumah yang penuh keindahan

Aku takkan lupa,

Dengan semua kebahagiaan,

Yang kau berikan

Karena kesepianku adalah kesedihanku

Page 25: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Penyesalan Terdalam

Nining Aprilia

Kasih sayangmu tertanam di hati

Tapi, ada keraguan yang menyiksa batin ini

Hati goyah karena sebuah pilihan

Menusuk jiwa bila membayangkan kau jauh

Terdengar suara tangismu

Lenyapkan simponi kebahagiaan

Seiring waktu berjalan

Teringat bayang-bayang akan wajahmu

Malam menjadi saksi akan ketulusanmu

Kunang-kunang pun menemaniku dalam kesepian

Menumpahkan air mata kesedihan

Membangkitkan penyesalan hati

Merasa kasihan akan diri,

Terbawa angin kepalsuan….

Page 26: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Menangislah Sahabat

Nihad Kartila

Tak bisa ungkap dengan kata apapun

Ini memang sangat membosankan

Ini begitu melelahkan

Bahkan, ini sangat menjengkelkan

Tubuh seakan beku dalam bongkahan es

Membeku tidak tahu kapan akan mencair

Ya… itu benar sobat

Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton

Menerangi tubuh di dalam kegelapan

Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata

Ini sangat menyedihkan

Namun, ingatlah sobat

Kau tidak sendiri

Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu

Teteskanlah air matamu jika kau terisak

Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas

Karena itu lebih baik untuk ku lihat

Daripada, kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu

Bagai seorang tokoh tanpa dialog

Page 27: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Pagi yang Cerah

Mukhlis

Di saat ku terbangun dari tidurku

Ku buka jendela kamarku

Kulihat….

Mentari pagi yang cerah

Dan embun pagi yang bersahaja

Ke dengar kicauan burung yang sangat merdu

Ku rasakan hembusan angin pagi yang begitu sejuk

Membuatku merasa nyaman dengan suasana ini

Membuatku bersemangat menyambut pagi yang cerah ini

Dan ku awali langkahku ini

Dengan penuh keyakinan dan semangat

Untuk menempuh hariku yang baru

Page 28: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Rapuh

Novita Candra Rizky Ananda

Lilin kecil ini,

Telah redup cahayanya,

Karena asa dan diri ini yang rapuh,

Lenyap karena hati yang rapuh

Waktu telah habis rasanya

Telah tiada kesempatan memperbaiki sebuah kekhilafan

Dan rasanya aku enggan tuk kembali dalam kerealitaanku

Realita hidup yang ada saat ini,

Menjadi arti hidup yang dibatasi oleh waktu

Kesempatanlah yang menjadi kunci kehidupan

Page 29: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Kimia Hidup

Nita Wardani

Kimia…

Kau seolah pembunuh kejam

Yang membuatku terguncang

Melihatmu saja aku begitu kaget

Hingga air hujan bercucuran dari tubuhku

Kimia…

Di atas kertas ini ku tulis rumus hidupmu

Aku rela menyontek karenamu

Setiap perintahmu kukerjakan

Ku duduk bersamanya

Di kursi yang bukan milikkku

Kimia…

Ku berpindah tempat demi dirimu

Dari depan hingga belakang

Ku membuat janji untuknya

Agar aku tidak menangis nantinya

Di dekatnya aku bertanya segalanya

Yang membuatku tersipu

Hingga harus ku tanya berulang-ulang

Agar ku tahu arti hidupmu

Page 30: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Harapan kosong

Mardiana

Di bawah keheningan malam

Aku mengharapkan engkau datang

Membawa segenggam harapan,

Membawa segenggam impian

Dengan raut wajah yang penuh tanda tanya

Di bawah rintik hujan

Bersama pohon-pohon yang rindang

Sambil mengulurkan tangan,

Mengharapkan maaf,

Mengharapkan engkau kembali

Namun,

Semuanya pudar

Semuanya hilang

Betapa pilu hati ini

Mengingat masa itu

Page 31: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

1 puisi, 5 detik (?)

Muhammad Yanuar

“Satu” (hingga beberapa detik kemudian)

“Dua” (hingga beberapa detik kemudian)

Bingung…

“Tiga” (hingga beberapa detik kemudian)

“Empat” (hingga beberapa detik kemudian)

Masih bingung…

“Lima” (hingga beeberapa detik kemudian)

“Waktu habis” (hingga beberapa detik, hingga seterusnya)

Satu puisi (YA)

Lima detik (?)

Page 32: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Ilusi dari hati

Mariyam

Ketika fajar menyambut di ufuk timur

Dan dikala senja ikut tenggelam di ufuk barat

Memberi pemandangan indah

Bagai goresan nama yang terukir di hati

Begitu tebal dan lekat seperti tinta

Ketika angina sepoi-sepoi terlintas

Membuat ranting-ranting pohon seakan ikut bergoyang

Memberi kesejukan di dada

Seperti embun di pagi buta

Menyambut bunga-bunga yang indah

Mengundang kehanyutan sang kupu-kupu

Seindah taman disana

Seraya bernyanyi bersama-sama

Menciptakan kumpulan warna

Bagai pelangi setelah hujan

Memberikan cinta dan ketulusan

Page 33: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Abadi

Muaddin

Sepi….

Gelap menyelimuti hati

Beribu renungan tak berarti

Dan suara rintihan menyelimuti hati

Sunyi…

Malam mulai menghampiri

Di tambah bisikan menusuk hati

Rintihan kata-kata mulai terucap

Dunia baru mulai mendatangi

Dan damai merantau hati

Sejuknya angin kuresapi

Beningnya air membasahi jiwa

Rasa senang…

Rasa bahagia…

Senyum abadi sepanjang masa

Page 34: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

wanita

Nurhidayati

Ketika aku memandang sebuah lautan

Aku teringat betapa indahnya,

Seorang wanita

Cahaya wajahmu,

Mengalahkan cahaya matahari

Tatapan matamu,

Mengalahkan tatapan harimau

Senyum bibirmu,

Mengalahkan Miss Indonesia

Page 35: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Alam Desaku

Monica flora

ketika pagi datang…

Fajar mulai menampakkan rambut terangnya

Burung mendengarkan suara indahnya

Dan suara kokohan ayam yang ikut meramaikan pagi

Ketika sore menyapa…

Angin pun mulai menampakkan keberadaannya

Dedaunan menampakkan kesuciannya

Dan pohon menunjukkan goyangan indahnya

Ketika malam menghampiri…

Rasa nyaman semakin ku resapi ketenangan

Dan kedamaian menyejukkan hati

Pagi yang cerah

Sore yang indah

Malam yang damai

Dan kehidupan yang sempurna

Page 36: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Kecerahan ini…

Keindahan ini…

Kedamaian dan kesempatan ini

Hanya dapat kunikmati

Di desaku tercinta

Page 37: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

w

mujib NS Jawahir

Wiss wiss wiss

sss sss sss

WOZ WOZ WOZ

ZZZ ZZZ ZZZ

We…eh! We…eh!

WAKTU Wah!!!

Page 38: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Tentang Para Penulis

Mariyam

Lahir di Madura 31 Desember 1994. Seorang siswi SMAN 1 Taliwang. Hobi memasak dan mepunyai cita-cita sebagai chef.

Muhammad Yanuar

Lahir di Surabaya 14 Januari 1995. Pernah bersekolah di Malaysia sampai kelas 6 SD. Wakil ketua OSIS SMAN 1 Taliwang. Bercita-cita menjadi orang sukses.

Muhammad Aditya Pratama

Lahir pada tanggal 23 Maret 1995. Seorang siswa SMAN 1 Taliwang.

Monica Flora

Lahir pada tanggal 16 September 1995. Anggota penyanyi inti SMAN 1 Taliwang.

Novita Candra Rizky Ananda

Lahir pada tanggal 14 November 1995. Anggota Paskibra KSB Tahun 2011/2012.

Mujib NS Jawahir

Lahir di Gunungsari 29 Desember 1995. Calon sastrawan dunia dan bercita-cita mendapatkan nobel sastra. Karya-karyanya bisa di baca diblognya: mujibnsjawahir.blogspot.com

Nita Wardani

Lahir di Taliwang 4 Februari 1996. Tim Olimpiade Kimia SMAN 1 Taliwang

Nining Aprilia

Lahir pada tanggal 24 April 1996. Seorang siswi SMAN 1 Taliwang yang cukup berprestasi dalam kelas.

Nihad Kartila Facebook: Thilout

NtuchniehadmMbem

Lahir di Lampok 26 April 1996. Sekretaris CAPAS dan anggota Majalah CMP.

Nurhidayati

Lahir di Labu Lalar 5 Juni 1996. Seorang siswi SMAN 1 Taliwang. Bercita-cita menjadi guru Bahasa Arab

Muaddin

Lahir di Labu Lalar 4 September 1996. Ketua kelas XI IPA 2 SMAN 1 Taliwang dan kordinator Imtaq OSIS SMAN 1 Taliwang.

Mardiana

Page 39: Antologi Puisi: Mencoba Bersinar - Mujib NS Jawahir, dkk

Lahir di Tamekan 24 Desember 1996. Seorang siswi dari SMA Negeri 1 Taliwang. Hobi membaca dan mempunyai cita-cita sebagai guru.

Muhammad Iqbal

Lahir pada tanggal 9 Juni 1997. Anggota Pramuka SMAN 1 Taliwang.

Mukhlis

Lahir pada tanggal 19 September 1997. Seorang siswa SMAN 1 Taliwang.