ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 ·...
Transcript of ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 ·...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA
PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM TRANSAKSINYA
TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister
Manajemen
Oleh :
ANDIYAS MIAWAN S4108094
PROGRAM STUDI PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
ABSTRAK ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA
PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM TRANSAKSINYA
ANDIYAS MIAWAN S4108094
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menggunakan Mcommerce sebagai alat dalam transaksinya. Faktor-faktor tersebut antara lain: contextual perceive value, perceive usefulness, perceive easy of use, customer satisfaction dan trust.
Berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, data diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kriterianya adalah mahasiswa UNS yang pernah menggunakan Mcommerce. Teknik ini digunakan memastikan keakuratan data penelitian.
Sampel diambil sebanyak 200 responden dengan tingkat pengembalian tinggi yaitu sebesar 179 responden. Penentuan jumlah ini dimaksudkan untuk memenuhi kriteria minimal alat statistik yang digunakan yaitu SEM (Structural Equation Modelling). Sedangkan tingkat pengembalian yang tinggi dikarenakan data dikumpulkan dengan melakukan wawancara secara langsung dipandu kuesioner.
Kualitas data penelitian dapat diperoleh dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul memenuhi kriteria kelayakan sehingga dapat diuji dengan alat statistik apapun. SEM merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam studi ini.
Hasil studi ini mengindikasi hubungan antarvariabel yang signifikan yaitu: contextual perceive value pada repurchase intention, contextual perceive value pada customer satisfaction, customer satisfaction pada repurchase intention, perceive usefulnes pada customer satisfaction, perceive ease of use pada customer satisfaction, perceive ease of use pada repurchase intention, dan trust pada repurchase intention. Penelitian ini juga mendiskusikan implikasi secara lanjutan, teoritis, dan praktis Kata kunci: contextual perceive value, perceive usefulnes, perceive ease of use, customer satisfaction, trust, repurchase intention dan mcommerce
ABSTACT ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION ON THE USE OF M-COMMERCE IN
THEIR TRANSACTIONS
ANDIYAS MIAWAN S4108094
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
This stdy aims to determinant the factors that affect the interests of students to use m-commerce as a tool in their transactions. These factors include: contextual perceive value, perceive usefulnes, perceive easy of use, customer satisfaction and trust.
In connection with the objective to be achieved, the data taken using purposive sampling technique. The criteria are students who never use m-commerce UNS. This technique is used to ensure the accuracy of research data.
Samples was taken of 200 respondents with a high rate of return that is equal to 179 respondent. Determination of this amount is intended to meet the minimum criteria for statistical tool used is the SEM (Structural Equation Modeling). While the high return rate due to data collected by conducting interviews directly guided questionnaire.
The quality research data can be obtained by analyzing the validity and reliability test. It is intended to ensure that data collected meet the eligibility criteria so that it can be tested with any statistical tool. SEM is a statistical method chosen to solve the problem formulated in this study.
The results of this study indicate a significant relationship other variables namely: contextual perceive value on repurchase intention, contextual perceive value on customer satisfaction, customer satisfaction on repurchase intention, perceive usefulnes on customer satisfaction, perceive ease of use on customer satisfaction, perceive ease of use in repurchase intention, and trust on repurchase intention. The study also discusses the implications are advanced, theoretical, and practical. Keywords: contextual perceive value, perceive usefulnes, perceive ease of use, customer satisfaction, trust and repurchase intention, m-commerce
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Penjualan produk telepon selular, saat ini menunjukkan tren yang makin meningkat.
Hal ini terlihat dari banyaknya pengguna telepon selular baik di kalangan pebisnis, maupun
kalangan umum. Perkembangan bisnis telepon selular di Indonesia dilatarbelakangi oleh
berbagai faktor, antara lain adanya peningkatan permintaan konsumen akibat adanya
kompetisi harga antara para produsen telepon selular, selain itu ditunjang dengan strategi
bisnis baru yang menghendaki pemainnya menggunakan jaringan mobile tanpa kabel yang
disebut m-commerce Govindan et al., (2008). Mobile bisnis membuka kesempatan bagi
marketing baru dan customer relationship management (CRM) karena dengan mobile bisnis
dapat memberikan dua cara komunikasi yang interaktif dengan lokasi yang spesifik dan
personal yang tepat.
Kedepan persaingan dalam lingkungan bisnis akan menjadi lebih kompetitif. Setiap
perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk dan jasa yang lebih baik untuk para
pelanggannya. Dengan menggunakan peralatan wireless dan jaringan mobile, paltform baru
dalam bisnis perdagangan jasa dan produk disebut sebagai m-commerce yang menjadi
perhatian utama dalam bisnis Govindan et al., (2008). Tidak seperti m-commerce koneksinya
melalui internet, m-commerce koneksinya menggunakan wireless dalam jaringan mobile.
Peralatan mobile yang sangat kecil memudahkan pengguna membawanya disetiap tempat
apabila dibutuhkan.
Meskipun ada banyak potensi untuk bisnis m-commerce, ketika dibandingkan dengan
negara maju seperti jepang dan amerika, pengguna m-commerce di Indonesia masih relatif
kecil. Adopsi teknologi 3G dan Wimax masih kacil dibandingkan negara berkembang yang
lain. Tetapi trendnya pengguna teknologi Wireless untuk tujuan transaksi Mobile
menunjukan kenaikan setiap tahunnya.
Govindan et al., (2008) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap niat menggunakan m-commerce di Malaysia. Dan hasilnya ada
beberapa variabel yang berpengaruh diantaranya perceived uselfunes, social influence,
perceived cost, dan trust. Hasilnya adalah perceived uselfunes, social influence dan trust
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
mempunyai arah pengaruh yang positif terhadap niat untuk menggunakan produk m-
commerce. Sedangkan perceived cost mempunyai arah pengaruh yang negatif terhadap niat
untuk menggunakan.
Amin (2008) menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat pelanggan dalam
menggunakan kartu kredit mobile di malaysia, yaitu perceived usefulness, perceived ease of
use, perceived credibility, informasi tentang mobile credit card dan perceived expresiveness.
Hasilnya menunjukan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, perceived
credibility dan sejumlah informasi tentang kartu kredit mobile berpengaruh secara positif
signifikan terhadap niat menggunakan kartu kredit mobile. Variabel perceivedd ease of use
juga berpengaruh positif terhadap perceivedd of usefulnesss.
Lee dan Jun (2007) melakukan pengujian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
niat pembelian ulang dalam produk atau jasa yang menggunakan m-commerce di korea
selatan. Hasilnya menunjukan bahwa variabel perceived value dan cutomer satisfaction
berpengaruh secara positif terhadap niat pembelian ulang. Variabel perceived value dan
perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. Sedangkan variabel
perceived value, perceived usefulness, dan perceived ease of use berpengaruh secara positif
terhadap customer satisfaction.
Berdasar latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini berusaha mengetahui
faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk dan jasa
yang ditawarkan melalui m-commerce yang meliputi perceived value, Perceived usefulness,
perceived ease of use, customer satisfaction dan repurchase intention yang kemudian
diharapkan dapat menjawab dan memenuhi persyaratan konsumen. Untuk itu, peneliti
mengambil judul penelitian : ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION
PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMMERCE DALAM TRANSAKSINYA
B. RUMUSAN MASALAH
Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada analisis perceived value, perceived
usefulness, perceived ease of use dan customer satisfaction, yang diduga mempunyai
hubungan dengan keinginan untuk menggunakan dan melakukan pembelian produk atau jasa
yang dijual melalui mobile marketing atau mobile m-commerce. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Adakah pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention pada
produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?
2. Adakah pengaruh contextual perceived value terhadap customer satisfaction pada
produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?
3. Adakah pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention pada produk dan
jasa yang dijual menggunakan m-commerce?
4. Adakah pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction pada produk dan
jasa yang dijual menggunakan m-commerce?
5. Adakah pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction pada produk
dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?
6. Adakah pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention pada produk
dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?
7. Adakah pengaruh trust terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang
dijual menggunakan m-commerce?
8. Adakah pengaruh customer satisfaction terhadap repurchase intention pada produk
dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah diperlukan agar masalah yang dibicarakan tidak semu dan tersamar
dengan masalah yang lainnya. Untuk lebih memfokuskan pada permasalahan yang diteliti
maka dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Di dalam penelitian ini subjek penelitian adalah Konsumen yang tertarik atau berniat
melakukan pembelian ulang terhadap produk m-commerce.
2. Atribut yang akan diteliti adalah contextual perceived value, perceived usefulness,
perceived ease of use, customer satisfaction, trust, repurchase intention. Penentuan faktor
atau atribut tersebut mengacu pada penelitian sebelumnya (Lee dan Jun, 2007).
D. TUJUAN PENELITIAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui dan menganalisis :
1. Pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention pada produk dan
jasa yang dijual menggunakan m-commerce.
2. Pengaruh contextual perceived value terhadap customer satisfaction pada produk dan
jasa yang dijual menggunakan m-commerce.
3. Pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention pada produk dan jasa
yang dijual menggunakan m-commerce.
4. Pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa
yang dijual menggunakan m-commerce.
5. Pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa
yang dijual menggunakan m-commerce.
6. Pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention pada produk dan jasa
yang dijual menggunakan m-commerce.
7. Pengaruh trust terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual
menggunakan m-commerce.
8. Pengaruh customer satisfaction terhadap repurchase intention pada produk dan jasa
yang dijual menggunakan m-commerce.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Pertama, kerangka pemikiran dalam studi ini diharapkan mampu mengukur niat
untuk menggunakan dan menjadi dasar pertimbangan kebijakan penerapan dan
pengembangan strategi marketing dalam suatu perusahaan.
Kedua, kerangka teoritis yang dikmbangkan dalam studi ini bertumpu pada lima
variabel amatan yang membentuk hubungan, sehingga model yang dihasilkan
diperkirakan mempunyai keunikan yang berbeda dari studi-studi sebelumnya. Keunikan
ini tercermin dari hubungan masing-masing variabel yang saling terkait, sehingga model
yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi model alternatif yang dapat digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
menjelaskan kompleksitas fenomena dalam meningkatkan niat menggunakan atau minat
beli konsumen.
2. Bagi Akademisi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau
kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan
kelemahan dalam penelitian ini.
3. Manfaat Praktis
Model yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang membuat seseorang mempunyai niat untuk menggunakan atau
minat beli terhadap produk dan jasa yang ditawarkan menggunakan M-commerce.
Melalui studi ini diharapkan agar para marketer dapat mengetahui kecenderungan orang
sejak awal terhadap minat beli sehingga dapat mengalokasikan sumberdaya pemasaran
lebih efektif dan efisien
BAB II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini bertjuan untuk menelusuri literatur yang menjelaskan fenomena repurchase intention pada produk M-commerce. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan posisi studi ini dibandingkan studi-studi sebelumnya terkait dengan variabel-variabel yang menjadi obyek amatan beserta hubungan antarvariabel yang terbentuk. Berkaitan dengan hal ini, ada 4 sub bahasan yang dijelaskan. Pertama, pengertian tentang isu penelitian yang menjelaskan definisi konseptual terkait dengan variabel yang diamati. Kedua, posisi studi yang bertujuan untuk menjelaskan perbedaan variabel yang menjadi fokus bahasan studi dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Ketiga, pembahasan teori dan proposisi yang digunakan sebagai landasan pengembangan hipotesis. Keempat, pengembangan model yang didasarkan pada rumusan hipotesis. Berikut ini adalah penjelasan terhadap masing-masing sub bahasan tersebut.
A. PENGERTIAN ISU PENELITIAN
M-commerce secara relative merupakan sebuah konsep new marketing, terdapat beberapa difinisi M-commerce. Abu Bakar dan Osman (2005) dalam Govindan et al., (2008) mendefinisikan M-commercee sebagai pertukaran atau jual beli pada sebuah komoditi dan jasa melalui peralatan wireless seperti telepon seluler dan personal digital assistent (PDAs). Feng et al., (2006) dalam Govindan et al., (2008) menyatakan bahwa M-commerce adalah inovasi kesempatan bisnis baru dengan karakteristik yang unik dan fungsinya, seperti mobilitas dan target yang tepat. Tiwari and Buse (2007) dalam govindan et al., (2008) menyatakan bahwa M-commerce adalah integrasi sub bagian mobile bisnis jasa yang diberikan meliputi comercial dan non comersial barang atau jasa.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi M-commerce sangat penting dilakukan. Berkaitan dengan pengertian isu penelitian, purchase intention terhadap produk M-commerce merupakan variabel yang diposisikan sebagai tujuan dalam studi ini. Hal ini diharapkan dapat memberikan suatu pemahaman kepada pemasar tentang perlunya kehati-hatian dalam merumuskan kebijakan pemasaran terkait dengan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan purchase intention terhadap produk M-commerce. Hal ini dipertimbangkan penting sebab dengan menggunakan M-commerce pemasar maupun konsumen akan lebih hemat dalam mengeluarkan biaya untuk mendapatkan produk maupun jasa.
B. POSISI STUDI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Posisi studi ini dapat dijelaskan melalui tabel II.1. dan II.2. yang menyajikan variabel-variabel yang menjadi obyek amatan, karakteristik produk yang menjadi obyek studi, alat statistik yang digunakan dalam memecahkan masalah dan unit analisis yang digunakan dalam penelitian.
Tabel II.1. Posisi Studi
Peneliti / Tahun
Variabel Objek Studi Unit Analisis
Alat Statistik
Hanudin Amin (2008)
Independen: Perceived
Usefulness Perceived
ease of use Perceived
credibility Sejumla
informasi Perceived
expresivenes
Dependen: Usage
Intention Intervening:
Perceived usefulness
Nasabah perbankan di kinabalu Malaysia
Mobile phone credit cards
Regresion dan analisis multivariate
Govindan et al., (2008)
Independen: Perceived
usefulness Perceived
ease of use Sosial
influence Trust Perceivedd
cost Dependen:
Consumer Intention to use
Pusat perbelanjaan di Malaysia
Konsumen yang menggunakan M-commerce
Regresion dan analisis multivariate
Dilanjutkan tabel II.2.
Tabel II.2. Posisi Studi (Lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Lee dan Jun (2007)
Independen: Perceived
value Perceived
usefulness Perceived ease
of use Dependen:
Repurchase intention
Intervening: Customer
satisfaction
Mobile User
Konsumen yang mempunyai pengalaman transaksi dengan M-commerce
SEM
Studi ini Independen: Perceived
value Perceived
usefulness Perceived ease
of use Trust
Dependen: Repurchase
intention Intervening:
Customer satisfaction
Mobile User
Konsumen yang mempunyai pengalaman transaksi dengan M-commerce
SEM
Sumber : Hasil olahan penulis
C. PEMBAHASAN TEORI DAN PROPOSISI Penjelasan variabel amatan dengan hubungan antarvariabel yang terbentuk, yang
selanjutnya diikuti dengan perumusan hipotesis. H1 : Contextual perceived value yang ditawarkan berpengaruh positif terhadap
repurchase intention H2 : Contextual perceived value memiliki pengaruh positif terhadap satisfaction H3 : perceived usefulnesss memiliki pengaruh positif terhadap
Repurchase intention
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
H4 : perceived usefulnesss memiliki pengaruh positif terhadap customer satisfaction
H5 : perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap customer satisfaction
H6 : perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention
H8: Trust memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention H9 : customer satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention
D. MODEL PENELITIAN
Gambar II.1. Model Penelitian
Sumber: Diadopsi dari model Lee dan Jun (2007) dan Govindan et al., (2005)
BAB III
H5
H8
H1
Repurchase intention
Contextual perceived value
Perceived usefulness
Customer Satisfaction
H4
H3
H2
H6
Trust
H7Perceived ease of use
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
METODE PENELITIAN
Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannnya. Hal ini dipertimbangkan penting untuk dibahas sebab mengungkap prosedur metode penelitian dan proses pengujian yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Untuk mendukung upaya tersebut, ada beberapa pembahasan yang diungkap, antara lain: ruang lingkup penelitian, metode pengambilan sampel dan teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran instrumen penelitian, pengujian validitas, pengujian reliabilitas dan metoda analisis data. A. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Berdasarkan hubungan antar variabel, penelitian ini berjenis kausal yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu fenomena. Penelitian ini berusaha untuk memahami hubungan antara variabel independen yang merupakan suatu penyebab dan variabel dependen yang merupakan akibat dari suatu fenomena.
B. METODE PENGAMBILAN SAMPEL DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA. Target populasi dalam studi ini adalah konsumen yang pernah menggunakan m-
commerce, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang ingin melakukan pembelian ulang dengan menggunakan m-commerce. Hal itu bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi repurchase intention terhadap produk atau jasa yang ditawarkan melalui m-commerce. Pemilihan mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai sampel didasarkan pada pertimbangan untuk mengetahui minat beli ulang mahasiswa dalam menggunakan m-commerce. Diharapkan pengambilan sampel dari kalangan pelajar tidak menimbulkan kebiasan hasil penelitian.
C. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL 1. Contextual Perceived Value
Contextual Perceived value merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap repurchase intention (Cronin et al.,., 1997; Sweeney et al.,., 1997) dalam Lee dan Jun, (2008). Perceived value merupakan nilai yang diterima oleh seorang yang menggunakan m-commerce dalam melakukan transaksi jual beli. Pengertian contextual perceived value disini dalam sebuah kontek marketing m-commerce yaitu merupakan sebuah konsep iklan yang menawarkan tentang value bagi pelanggan yang spesifik.
Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 4 indikan sebagai berikut: (1) penawaran informasi yang tepat waktu, (2) menyediakan paket informasi yang menarik, (3) menyediakan paket informasi mengenai lokasi yang spesifik, (4) menawarkan informasi atau jasa yang optimal berdasarkan ketertarikan dan lokasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).
2. Perceived Usefulness Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana
penggunaan m-commerce dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya (Lihat Davis, 1989) dalam Govindal et al.,, (2008).
Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. penggunaan m-commerce sangat berguna, 2. penggunaan m-commerce sangat bernilai, 3. menggunakan m-commerce meningkatkan performa dalam pembelian. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).
3. Perceived Ease of use Perceived ease of use adalah kemudahan yang dirasakan atau kepercayaan
konsumen dalam menggunakan M-commerce dengan cara bebas fisik atau mental atau tidak memerlukan usaha yang berat dalam penggunaannya (Lihat Govindan et al.,, 2008).
Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. berpikir mudah dalam menggunakan m-commerce, 2. mudah dalam mempelajari m-commerce, 3. mudah terlatih dalam menggunakan m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).
4. Trust Trust adalah keyakinan seseorang pembeli terhadap kejujuran, keandalan dan
integritas dari penjual. Dalam hal transaksi menggunakan M-commerce pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi tidak perlu melakukan tatap muka karena sudah saling mempercayai. Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. kepercayaan dalam pembayaran, 2. kepercayaan bahwa transaksi aman, 3. kepercayaan bahwa informasi akan dijaga. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).
5. Satisfaction Satisfaction merupakan variabel amatan yang dipertimbangkan penting untuk
diteliti karena merupakan variabel kunci yang dapat mempengaruhi brand loyalty. Variabel ini didefinisi sebagai perbedaan antara kinerja produk yang dirasakan dengan harapan-harapan yang diinginkan konsumen (Lihat Kotler, 2003).
Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. pengalaman menggunakan m-commerce sesuai dengan kebutuhan, 2. memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
kemudahan dalam membeli dengan menggunakan m-commerce, 3. secara keseluruhan puas terhadap m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).
6. Repurchase intention Repurchase intention adalah minat beli ulang konsumen, karena pernah
melakukan sebelumnya. Minat beli ulang dilakukan karena konsumen memiliki sikap positif terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. memiliki niat untuk melakukan pembelian dengan menggunakan m-commerce, 2. ada kemungkinan membeli lagi dengan m-commerce, 3. memiliki harapan untuk membeli dengan m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).
D. METODE ANALISIS DATA
1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi
bentuk yang relatif mudah dipahami dan diinterprestasikan. Analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner.
2. Pengujian Statistik Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas data
penelitian. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh telah memenuhi kriteria kelayakan untuk diuji dengan menggunakan metode statistik apapun jenisnya. Dengan demikian, hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena yang diukur. a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas c. Analisis Structural Equation Model (SEM)
Analisis stuctural equation model bertujuan untuk mengestimasi beberapa persamaan regresi terpisah tetapi masing-masing mempunyai hubungan simultan atau bersamaan (Hair et al.,1998).
Pada prinsipnya, model struktural bertujuan untuk menguji hubungan sebab akibat antarvariabel sehingga jika salah satu variabel diubah, maka terjadi perubahan pada variabel yang lain. Dalam studi ini, data diolah dengan menggunakan Analysis of Moment Structure atau AMOS versi 4.0.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
1) Evaluasi Asumsi Structural Equation Model (SEM) a) Asumsi Kecukupan Sampel b) Asumsi Normalitas c) Asumsi Outliers
2) Evaluasi Atas Kriteria Goodness of Fit Indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model
dapat diringkas dalam tabel III.1. Tabel III.1
Goodness-of-fit Indicies
Goodness-of-fit Indicies Cut-off Value
x 2 - Chi Square Probabilitas CMIN/df RMR GFI AGFI TLI CFI RMSEA
Diharapkan kecil > 0,05
< 2 / < 3 < 0,03 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≤ 0,08
Sumber: Ferdinand (2002:61)
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS DESKRIPTIF
Proses penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan November – Desember 2010. Tabel IV.1 menunjukkan distribusi pengambilan sampel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Tabel IV.1
Distribusi pengambilan sampel Distribusi Kembali % Diolah % 200 200 100 179 89,5
Dari 200 kuesioner yang didistribusikan, kuesioner yang kembali 200 (100%) dan terdapat 21 responden yang tidak mengisi dengan lengkap sehingga yang bisa dianalisis dengan isian lengkap sebanyak 179 (89,5%).
1. Karakteristik Responden
Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang meliputi usia, jenis kelamin, dan fakultas. a. Usia Responden
Tabel IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%)
17 3 1,7
18 61 34,1
19 57 31,8
20 37 20,7
21 13 7,3
22 8 4,5
Jumlah 179 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 18 tahun.
b. Jenis Kelamin Responden
Tabel IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Pria 81 45,3
Wanita 98 54,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Jumlah 179 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.2 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh wanita.
c. Fakultas Responden Tabel IV.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Fakultas Fakultas Frekuensi Persentase (%)
Ekonomi 52 29,1
Hukum 35 19,6
ISIP 41 22,9
Teknik 17 9,5
Sastra 19 10,6
Kedokteran 15 8,4
Jumlah 179 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah responden dari Fakultas Ekonomi.
C. Uji Validitas
Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004). Dikarenakan konstruk yang hendak diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana pada penelitian sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk maka dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), dengan bantuan paket perangkat lunak program SPSS 11.5 for Windows.
Berdasarkan Tabel IV.11 hasil uji validitas dengan jumlah 179 responden, terlihat
rotated component matriks telah tereksrak sempurna semua (loading factor > 0,50). Hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel IV.12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Hasil Faktor Analisis Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6
CPV1 .806 CPV2 .826 CPV3 .843 CPV4 .807 S1 .827 S2 .748 S3 .720 PU1 .786 PU2 .651 PU3 .837 PEU1 .814 PEU2 .875 PEU3 .674 TR1 .796 TR2 .812 TR3 .766 RI1 .862 RI2 .651 RI3 .787
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 6 iterations. Sumber : Data primer yang diolah, 2011
D. Uji Reliabilitas Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas yang
bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan. Untuk mengukur reliabilitas dari instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
bantuan program SPSS 11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel sebagai berikut:
Tabel IV.13 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha
Contextual Perceived Value (CPV) 0,8723
Satisfaction (S) 0,7417
Perceived Usefulness (PU) 0,7001
Perceived Ease of use (PUE) 0,7856
Trust (T) 0,7976
Repurchase intention (RI) 0,7625 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Dari Tabel IV.13 dapat dilihat bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,60.
E. Uji Asumsi Model
1. Normalitas Data Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis
ini diuji dengan menggunakan AMOS 6. Tabel IV.14 menunjukkan hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.r skewness, sebagian besar item pernyataan menunjukkan nilai >2. Sedangkan untuk nilai-nilai dalam C.r kurtosis, semua item pertanyaan menunjukkan nilai <7. Dengan demikian secara univariate tidak terdistribusi normal secara skewness.
Nilai yang tertera di pojok kanan bawah pada Tabel IV.14 menandakan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal secara multivariate dengan nilai C.r kurtosis 0,778. Analisis terhadap data tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan interpretasi karena nilai chi-square hasil analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Menurut Hair et al. (1998) ukuran sampel yang besar cenderung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
untuk mengurangi efek yang merugikan dari non-normalitas data yang akan dianalisis. Disamping itu, teknik Maximum Likelihood Estimates (MLE) yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu terpengaruh (robust) terhadap data yang tidak normal (Ghozali dan Fuad, 2005) sehingga analisis selanjutnya dilakukan.
Tabel IV.14 Hasil Uji Normalitas
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
tr1 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.480 -1.310
tr2 2.000 4.000 -.711 -3.883 -.477 -1.302
tr3 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.480 -1.310
ri3 2.000 4.000 -.150 -.821 -1.105 -3.017
ri2 3.000 4.000 -.056 -.305 -1.997 -5.453
ri1 2.000 4.000 -.147 -.805 -1.252 -3.418
s1 2.000 4.000 -.689 -3.763 -.504 -1.377
s2 2.000 4.000 -.687 -3.751 -.565 -1.543
s3 2.000 4.000 -.710 -3.877 -.533 -1.456
peu1 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.507 -1.384
peu2 2.000 4.000 -.711 -3.885 -.473 -1.292
peu3 2.000 4.000 -.427 -2.330 -.667 -1.822
pu1 2.000 4.000 -.675 -3.689 -.572 -1.563
pu2 2.000 4.000 -.466 -2.546 -.797 -2.176
pu3 2.000 4.000 -.594 -3.246 -.581 -1.587
cpv4 2.000 4.000 -.390 -2.129 -.675 -1.843
cpv3 2.000 4.000 -.736 -4.021 -.668 -1.824
cpv2 2.000 4.000 -.425 -2.323 -.736 -2.010
cpv1 2.000 4.000 -.722 -3.941 -.602 -1.643
Multivariate 3.286 .778 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
2. Evaluasi Outliers
Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
menggunakan χ2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002). Jika dalam penelitian ini digunakan 19 variabel
indikator, semua kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari χ2 (19; 0,001) = 43,82 adalah multivariate outlier. Tabel IV.15 berikut menyajikan hasil evaluasi Jarak Mahalanobis.
Tabel IV.15 Jarak Mahalanobis Data Penelitian
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
174 35.862 .011 .861
161 34.780 .015 .746
133 34.583 .016 .533
44 34.071 .018 .404
43 33.541 .021 .317
139 32.934 .024 .275
93 31.849 .032 .364
168 31.796 .033 .240
170 30.721 .043 .372
21 30.218 .049 .384
152 29.803 .054 .382
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
106 17.940 .526 .313
88 17.891 .530 .291
132 17.681 .544 .374 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Dari Tabel IV.15 terlihat bahwa tidak ada outlier, karena semua observasi memiliki jarak mahalanobis < 43,82.
F. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Evaluasi nilai goodness-of-fit dari model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Tabel IV.16 berikut ini:
Tabel IV.16 Hasil Goodness-of-Fit Model
Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Hasil Evaluasi Model
Chi-Square (χ2)
Significance Probability (p) CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≤ 2,0
≥ 0,9
≥ 0,9
≥ 0,9
≥ 0,9
≤ 0,08
164,382 0,062 1,191 0,913 0,880 0,973 0,978 0,033
----- Baik Baik Baik Marginal Baik Baik Baik
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.
Tabel IV.16 menjelaskan hasil goodness of fit dari model penelitian yang
dilakukan. Dalam pengujian ini nilai χ2 menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar dari
0,05 dengan nilai χ2 sebesar 164,382 menunjukkan bahwa model penelitian yang diajukan sudah fit. Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel, sehingga diperlukan indikator-indikator lainnya untuk menghasilkan suatu justifikasi yang pasti mengenai model fit (Ghozali dan Fuad, 2005).
Nilai CMIN/DF, GFI, TLI, CFI dan RMSEA dalam model penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik. Sedangkan nilai AGFI menunjukkan tingkat kesesuaian yang marginal. Secara keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.
G. Uji Hipotesis
Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model yang dapat dilihat pada Tabel IV.17 berikut ini:
Tabel IV.17 Regression Weights
Regression Weights Estimate C.R. P
Repurchase intention <--- Contextual perceive value .190 2.483 .013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Regression Weights Estimate C.R. P
Satisfaction <--- Contextual perceive value .150 2.042 .041
Repurchase intention <--- Perceive usefulnes -.097 -1.000 .317
Satisfaction <--- Perceive usefulnes .219 2.280 .023
Satisfaction <--- Perceive ease of use .299 2.894 .004
Repurchase intention <--- Perceive ease of use .237 2.099 .036
Repurchase intention <--- Trust .217 2.069 .039
Repurchase intention <--- Satisfaction .251 2.169 .030Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa terdapat satu jalur yang tidak signifikan, terlihat dari besarnya tingkat signifikansi (p) uji hipotesis yang lebih besar dari 5%, yaitu pengaruh perceive usefulnes pada repurchase intentions.
Gambar IV.2
Model Penelitian
0,193
0,238
0,230
Repurchase intention
Contextual perceived value
Perceived usefulness
Customer Satisfaction
0,294
- 0,104
0,220
Trust
Perceived ease of use
0,213
0,249
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Tabel IV.18 menunjukkan bahwa contextual perceived value, perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki pengaruh tidak langsung pada repurchase intention melalui customer satisfaction masing-masing sebesar 0,046; 0,059; 0,070.
1. Contextual perceived value berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,483)
maka menunjukkan bahwa hipotesis 1 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa contextual perceived value merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat contextual perceived value, semakin tinggi pula repurchase intention.
2. Contextual perceived value berpengaruh positif terhadap satisfaction Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,042)
maka menunjukkan bahwa hipotesis 2 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa contextual perceived value merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat contextual perceived value, semakin tinggi pula satisfaction.
3. Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang tidak mendukung hipotesis (CR= -
1,000) maka menunjukkan bahwa hipotesis 3 tidak didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan variabel yang dianggap kurang penting dalam membentuk repurchase intention.
4. Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap satisfaction Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,280)
maka menunjukkan bahwa hipotesis 4 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived usefulness, semakin tinggi pula customer satisfaction.
5. Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap satisfaction Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,894)
maka menunjukkan bahwa hipotesis 5 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived ease of use merupakan variabel yang dianggap penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived ease of use, semakin tinggi pula customer satisfaction.
6. Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,099)
maka menunjukkan bahwa hipotesis 6 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived ease of use merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived ease of use, semakin tinggi pula repurchase intention.
7. Trust berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,069)
maka menunjukkan bahwa hipotesis 7 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa trust merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat trust, semakin tinggi pula repurchase intention.
8. Satisfaction berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,169)
maka menunjukkan bahwa hipotesis 3 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa customer satisfaction merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat customer satisfaction, semakin tinggi pula repurchase intention.
H. Pembahasan
Hasil penelitian tentang pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena contextual perceived value yang tepat akan mengingatkan konsumen terhadap barang yang sudah pernah ditawarkan sebelumnya, hal ini akan menambah daftar pencarian tentang merek atau produk dalam ingatan konsumen yang selanjutnya akan melakukan pembelian ulang terhadap barang yang ditawarkan pada saat itu juga. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).
Hasil penelitian tentang pengaruh contextual perceived value terhadap satisfaction terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen mendapatkan nilai yang lebih dan sesuai dengan ekspektasi akan merasakan kepuasan menggunakan produk tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Hasil penelitian tentang pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention terbukti tidak signifikan. Hal ini dapat terjadi karena walaupun konsumen yang merasakan manfaat yang sesuai dengan harapannya mereka belum memiliki niat untuk membeli. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Govindan et al, (2008).
Hasil penelitian tentang pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen yang merasakan manfaat yang sesuai dengan harapannya maka selanjutnya akan merasa puas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).
Hasil penelitian tentang pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena kemudahan penggunaan m-commerce akan membuat konsumen merasa puas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).
Hasil penelitian tentang pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena kemudahan penggunaan m-commerce akan membuat konsumen memiliki niat untuk melakukan pembelian ulang melalui m-commerce. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Govindan et al, (2008).
Hasil penelitian tentang pengaruh trust terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen akan menggunakan kembali melakukan pembelian ulang melalui m-commerce setelah percaya m-commerce aman dan tidak memiliki ancaman privasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Govindan et al, (2008).
Hasil penelitian tentang pengaruh satisfaction terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen yang merasa puas terhadap m-commerce akan melakukan pembelian ulang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).
BAB V
PENUTUP Pada bab ini diuraikan tentang hal-hal yang terkait dengan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran peneliti untuk perusahaan dan penelitian kedepan. A. KESIMPULAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh persepsi dan sikap terhadap minat beli konsumen, dan dari hasil yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab IV dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM), dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Contextual perceived value berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 2. Contextual perceived value berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. 3. Perceived usefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 4. Perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. 5. Perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. 6. Perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 7. Trust berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 8. Customer satisfaction berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Isu penelitian yang diungkap adalah repurchase intention pada penggunaan m-commerce. Pemilihan ini berdampak pada generalisasi studi yang bersifat terbatas. Hal ini mengindikasi bahwa perlu kecermatan terhadap karakteristik obyek yang distudi agar tidak terjadi kesalahan dalam merumuskan kebijakan. Selain itu, penelitian ini juga masih terbatas dalam lingkup Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNS sehingga dimungkinkan belum dapat mewakili perilaku konsumen pada berbagai setting di Indonesia. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam mencermati karakteristik responden yang distudi jika diaplikasikan pada setting yang berbeda.
C. IMPLIKASI
1. Implikasi Teoritis Metode riset yang dikembangkan dalam studi ini berlatarbelakang budaya
keperilakuan konsumen Indonesia, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNS. Hal ini yang diperkirakan menjadikan studi ini mempunyai keunikan yang dapat memberikan perspektif yang berbeda dalam studi-studi di bidang marketing. Dengan demikian, studi ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam mendiskusi konsep-konsep repurchase intention dalam hal penggunaan M-commerce.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2. Implikasi Studi Lanjutan Model yang dikembangkan bertumpu pada metode riset yang terbatas ruang
lingkupnya pada niat melakukan pembelian ulang dengan menggunakan M-commerce. Hal ini diperkirakan berdampak pada daya terap model yang bersifat terbatas. Keterbatasan ini mengisyaratkan perlunya studi lanjutan untuk menggeneralisasinya pada konteks yang lebih luas, sehingga konsep-konsep yang dimodelkan dapat ditingkatkan generalisasinya.
3. Implikasi Praktis Studi ini berimplikasi pada suatu tindakan pemasar untuk mencermati variabel-
variabel keputusan yang menjadi pertimbangan konsumen untuk membentuk repurchase intention pada penggunaan M-commerce. Variabel-variabel yang dipertimbangkan penting oleh konsumen adalah contextual perceived value, perceived usefulnes, perceived ease of use, satisfaction, dan trust. Dengan demikian, pemasar dapat menciptakan stimulus-stimulus yang dapat membangun variabel tersebut untuk meningkatkan niat konsumen untuk membeli produk atau jasa menggunakan M-commerce tersebut. Stimulus-stimulus yang dimaksud adalah pemasar harus memperhatikan pembuatan iklan produknya sehingga bisa mengena pada konsumen sasaran yang akan mengakibatkan meningkatnya minat beli ulang konsumen. Hal itu bisa dilakukan dengan kreativitas dalam pembuatan iklan, misalnya dengan penggunaan kata-kata yang mudah diingat yang tepat yang akan memberikan kesan positif pada konsumen sasaran.