Metode Biospesifik Penentuan Asam Pantotenat,Biotin, Folat, Vit B6 Dan B12
Anemia Def Fe & Asam Folat
-
Upload
ezhaty-diah-riani -
Category
Documents
-
view
88 -
download
7
description
Transcript of Anemia Def Fe & Asam Folat
AnemiaDefisiensi Fe & Asam
Folat
PENGANTAR Sel darah merah (eritrosit) terdiri atas
membran eritrosit, sistem enzim dan hemoglobin (Hb).
Umur rata2 SDM dlm sirkulasi drh ± 120 hari Setlh 120 hr SDM di katabolisme dlm jar RES (
Retikulo Endothelial System ) Hb dipecah mjd : pigmen empedu, zat besi & protein globin akan digunakan lagi dlm sintesa SDM
N pemecahan SDM ≈ pembentukannya Jk ada gangguan tjd kekurangan /
kelebihan SDM
DEFINISI Anemia didefiniskan sebagai berkurangnya
kadar hemoglobin darah. (Hoffbrand: 2005) Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit
dan atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. (Bakta: 2006)
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).
Kisaran anemia menurut Kriteria WHO
• Laki - laki dewasa: Hb < 13 gr/dl• Perempuan dewasa tidak hamil: Hb < 12
gr/dl• Perempuan hamil: Hb < 11 gr/dl
Kriteria anemia secara laboratorium: Hemoglobin < 10 gr% ( N= 12 – 15 gr% ) Hematokrit < 30% ( N= 40 – 45 % ) Eritrosit < 2,8 juta ( N= 4 – 5 juta/mm3 )
Etiologi Anemia Kehilangan darah yang mendadak atau menahun
( kecelakaan, operasi, perdarahan usus, ulkus peptikum, perdarahan kelainan obstetris, hemorhoid, )
Kurang zat besi dalam diet ( defisiensi Fe ) Malabsorpsi (B12 maupun asam folat) Kurang gizi (malnutrisi) Penyakit – penyakit kronik: TBC, cacing usus, malaria
KLASIFIKASI ANEMIA
Jenis Anemia Berdasarkan Morfologi
BENTUK-2 ERITROSIT
HipochromeMakrositik
Target CellPoikilositosis
Sel eritrosit normal
PATOFISIOLOGI
Anemia
Sel darah merah tidak
normal
Penurunan produksi sel darah
merah
Kecelakaan/Trauma
Kegagalan sumsum tulang
belakang
Kehilangan darah dalam jumlah besar
Peningkatan proses hemolisis
Rusaknya sel darah merah
Suplai oksigen
tidak sesuai kebutuhan
Risiko infeksi
Gangguan pemenuhan nutrisi
Intoleransi
aktivitas
Gangguan perfusi jaringan
Kekurangan
oksigen di jaringan
Kelemahan dan
kelelahan
Anorexia
Sistim imun
menurun
GEJALA & TANDA FISIK ANEMIA
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kadar Hb < 10 gr%Hematokrit < 30% Jumlah eritrosit < 2,8 juta/mm3 darah
Pemeriksaan hapusan darah perifer ( Diff Count )
Pemeriksaan sumsum tulangPemeriksaan kadar zat-2 tertentu dalam darah
Faktor-2 Yang Mempengaruhi Nilai Laboratorium
Dehidrasi sering tjd hemokonsentrasi
Kehamilan sering tjd anemiaKegagalan Faal JantungPerdarahan
ANEMIA DEFISIENSI Fe/BESI Jumlah zat besi dlm tubuh tidak mencukupi utk
pembentukan Hb dan eritrosit Penyebab: 1. Intake Fe kurang (masa pertumbuhan; masa
ke-hamilan; kekurangan gizi; sindroma malabsorbsi)
2. Pengeluaran Fe berlebihan: - perdarahan kronis sal. nafas : batuk darah
kronis - perdarahan kronis sal. urogenital : ggn haid - perdarahan kronis sal. pencernaan :
haemorrhoid, varises esofagus, Ca
PATOFISIOLOGI ANEMIA DEFISIENSI BESI
Defisiensi Besi
Cadangan besi dalam tubuh menurun
Besi untuk eritropoesis berkurang
Pembentukan Hb & SDM menurun
Anemia defisiensi Fe
STADIUM TJD ANEMIA DEF Fe Stadium 1:
Kehilangan zat besi melebihi asupannya, shg menghabiskan cadangan dalam tubuh, terutama di sumsum tulang. Kadar ferritin (protein yang menampung zat besi) dalam darah berkurang secara progresif.
Stadium 2 :Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pembentukan eritrosit, sehingga erit yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit.
Stadium 3 :Mulai terjadi anemia eritrosit tampak N, tetapi jumlahnya lebih sedikit & Kadar Hb dan hematokrit menurun.
Lanjutan.............
Stadium 4 : Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan erit dengan ukuran yang sangat kecil (mikrositik), yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.
Stadium 5 :Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka akan timbul gejala-gejala karena kekurangan zat besi dan gejala-gejala karena anemia semakin memburuk
GEJALA KLINIS Gejala akibat anemia tgtg berat-ringannya
anemia : - kelelahan, sesak nafas, kurang tenaga dan gejala
lainnya. Kelainan pada kuku: - kuku mudah rapuh, mudah pecah, bergaris-garis
longitudinal (Koilonychia/ brittle nail) - kuku tampak lebih tipis & (+) tampak cekung dis: Spoon Shaped Nail
Kelainan lidah dan mulut: - atrofi papil lidah, stomatitis, rasa panas dan nyeri
pd lidah dan mulut - fissura pada sudut mulut
Lanjutan................ Kelainan pada pharynx : disfagia (nyeri
menelan: Plummer- Vincent Syndrom) Kelainan pada lambung : gastritis krn
epithel lambung rusak Kelainan pada hidung : tmbl ozaena
(atrofi kronis dr mukosa hidung disertai sekresi lendir yg berbau busuk)
Gejala dari akibat penyakit dasarnya Pica : keinginan makan tidak terkendali
spt. tepung, es dan tanah liat
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Darah Tepi : - Jml eri ; Hb ; PCV ; kadar retikulosit - MCV < 30 mikrokubik/ eri (femtoliter) - MCH < 27 mikrogram/ dl - MCHC < 30 % - Hapusan drh tepi : anemia hipokrom
mikrositer (+) variasi btk eri (anisositosis); (+) target sel (btk pensil dg gambaran eritrosit yg pucat)
Pemeriksaan Sum- Tul : (+) hiperplasia sumtul +++ normoblast dg polikromasi & btk < dr N
Lanjutan................ Pemeriksaan Biokimia darah : - kadar Fe serum (Ferritin) mencapai
15–60 µgr/dl (N=110-280 µgr/dl) - Total Iron Binding Capacity (TIBC) hg
500 µgr/ dl (N= 200- 400 µgr/dl )
N retikulosit terdpt 1-1,5% dr total SDM dan akan meningkat ± 4% pd saat tjd anemia sbg mekanisme kompensasi
These abnormal red blood cells (RBCs) resemble targets
Morfologi Darah Tepi Anemia Def FE
ANEMIA DEF ASAM FOLAT /MEGALOBLASTIK
(+) ggn sintesa DNA shg didlm darah perifer dijumpai eritrosit yg makro-ovalocytic.
Penyebab: 1. Intake mak. yg tdk mencukupi mis. pd orang
tua, gizi kurang, wanita hamil, menyusui, dll. 2. Sindroma malabsorbsi 3. Kebutuhan yg spt: kehamilan, menyusui,
dll. 4. Akibat obat-2an spt: anti konvulsi, gol.
Kotrimoksazol, obat oral KB (krn mengurangi absorbsi as folat), dll.
5. Alkoholisme.
NOTE :
Asam folat berperan penting dalam sinstesa DNA dan RNA serta pembelahan sel
Asam folat bersifat tidak stabil, terdapat pada sayuran mentah, buah segar dan daging
Pemanasan yang lama akan merusak asam folat
Dlm tubuh, asam folat berikatan dg protein, diserap dlm duodenum dan bag atas jejunum
± 20% asam folat yg dimakan akan dibuang & tidak diserap oleh empedu
± 30% dlm tubuh ditemukan dalam hepar
PATOFISIOLOGI ANEMIA DEFISIENSI ASAM FOLAT
Defisiensi Asam Folat
Kekurangan pasokan prekursor untuk sintesis DNA
Defek pada maturasi inti SDM(dlm darah perifer (+) SDM yg macro-
ovalocytic)
Anemia defisiensi as folat(Anemia Megaloblastik)
GEJALA KLINIK Gejala akibat anemianya Neuropati: rasa kesemutan, kesulitan berjalan &
terjatuh wkt jalan di malam gelap, penderita dpt terganggu ingatannya.
Perdarahan mukosa yg disbbkan krn trombositopenia
Perdarahan postpartum Kelainan kongenital janin Fatigue (kelelahan, lemah, kurang energy) Headache (sakit kepala) Paleness (pucat pada kulit dan selaput
membran/mukosa) Luka pada bibir dan lidah
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah Tepi : - (+) eritrosit yg makrositer & berbtk oval, poikilositosis - neutrofil hipersegmented ( intinya berlobus 5 buah) Pengukuran MCV > 100 femtoliter Sumsum Tulang : tampak hiperseluleritas dg pe
jumlah sel-sel muda Pemeriksaan Biokimia : - Bilirubin unconjugated & Serum Lactic
Dehydrogenase (LDH) sedikit - Serum iron - Kadar kolesterol Pengukuran kadar asam folat dlm serum ( N=
3-15µgr/liter )
Morfologi Darah Tepi Anemia Megaloblastik
ERITROSIT MAKROSITIK
HIPERSEGMENTASI NETROFIL
This picture shows large, dense, oversized, red blood cells (RBCs)
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION