anatomi ginjal

16
ANATOMI GINJAL Fitri Sukmawati 9304/KU Fitria Siwi N.R 9713/KU Irena Agustiningtyas 9760/KU Dyah Listyarifah 9785/KU Nungki Anggorowati 9789/KU Nur Arfian 9798/KU Mohammad Rifaie 9826/KU Tugas Radiologi dr. Lina Choridah, Sp.Rad

description

radiologi anatomi ginjal

Transcript of anatomi ginjal

ANATOMI GINJAL

Fitri Sukmawati 9304/KUFitria Siwi N.R 9713/KUIrena Agustiningtyas 9760/KUDyah Listyarifah 9785/KUNungki Anggorowati 9789/KUNur Arfian 9798/KUMohammad Rifaie 9826/KU

Tugas Radiologi dr. Lina Choridah, Sp.Rad

GINJAL• Organ retroperitonial• Letak : di sepanjang tepi m. psoas di bawah

diagfragma, dekat columna vertebralis• Posisi :

oblique, setinggi VT XI (ren sinistra) dan setinggi VL I (ren dextra)

bila diproyeksikan pada costa → setinggi costa XII

Posisi dapat berubah-ubah mengikuti gerakan pernafasan 3 cm

Gangguan posisi ginjal → gangguan embriologi → kongenital

• Berat normal : 150 gram• Panjang normal : 11-12 cm• Susunan ginjal pada potongan melintang :

Korteks (luar) → didalamnya ada glomerulus dan tubulus renalis proksimalis

Medula (tengah) → tempat piramida renalis → mengandung duktus koligens yang masuk ke dalam kaliks-kaliks

Kaliks ginjal Pelvis renal (dalam)

• Lapisan pelindung ginjal (dari luar ke dalam) : jaringan ikat (capsula renalis) jaringan lemak peri renal fascia renalis (fascia Gerota) jaringan lemak para renal

• Di superior ginjal : ada kelenjar adrenal (kelenjar

suprarenalis) → dipisahkan oleh septum yang berasal dai fascia renalis

• Ginjal di fiksasi oleh : Lemak peritoneal Pediculus vaskular ginjal Tonus musculus abdomen Tekanan organ-organ viscera abdomen

• Masing-masing ginjal terdiri atas : 10-12 papilla dan 1 juta nefron

nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus

• Papilla berbentuk cekung seperti mangkok (cupping) Bila ada lesi/sumbatan/infeksi kronis → nekrosis → cembung

glomerulus

tubulus

a.v.interlobularis

a.afferent

a.efferent

kapiler

venula

Vaskularisasi : • Arteri

a. renalis cabang aorta abdominalisMenampung 75% cardiac output → masuk hilus

diantara pelvis renalis (posterior) dan vena renalis (anterior)

Bercabang 2 :

- A. renalis posterior → memvaskularisasi segmen medial permukaan posterior

- A. renalis anterior → memvaskularisasi permukaan anterior dan kedua kutub

ginjal

Cabang-cabang a.renalis → a.segmentalis → masuk ke hilus ginjal

A.segmentalis → a.lobaris (untuk tiap piramida ginjal) → a.interlobularis menuju korteks → a.afferensia glomerulus

Arteri renalis dan cabangnya → arteri tunggal Penyumbatan arteri → infark ginjal

Vena V.renalis, bermuara ke dalam v. cava inferior

Inervasi

Serabut saraf yang berasal dari pleksus renalis

Sistem limfatik

Bermuara pada nodus limfatikus lumbal

a. segmentalis

Cortek renalis

a.interlobaris

Sinus renalis

Calix mayor

Papila renalis

Calix minor

Kapsul renalis

piramida renalisMedula renalis

a. arkuata

ureter

a.interlobularis

URETER• Organ retroperitoneal• Berlumen dengan dinding 2 lapisan otot polos

(longitudinal & sirkular) → peristaltik

• Panjang normal : 28 cm• Daerah menyempit secara fisiologis :

o Pada ureteropelvic junctiono Saat ureter menyilang a/v.iliacao Pada ureter pars muscularis vesica urinaria

• Ureter menghubungkan ginjal (pelvis ginjal) ke vesika urinaria (trigonum vesicae)

• Ureter bersandar pada m.psoas (medial art.sacroiliaka) → berjalan di lateral spina ischiadica → bermuara di puncak trigonum vesica urinaria

• Muara ureter normal : bentuk elips

• Ureter masuk ke VU secara miring → ada bagian yang

ada di sub mukosa → terbentuk plika/lipatan (kanal)

sejajar tunika mukosa → submukosa tunnelling → terbentuk klep ureterovesikal (mencegah arus balik urin ke ginjal)

VESICAE URINARIA• Letak : di belakang symphisis pubis saat kosong

Pada bayi terletak lebih tinggi → mudah diraba Saat isi penuh → terlihat perut bagian bawah menggembung

• Mukosa VU dilapisi epitel transisionalDisebelah dalam : tunika submukosa (jaringan ikat

elastik)Disebelah luar : tunika muscularis (m.detrusor) →

tersusun 3 lapis yaitu longitudinal interna, sirkular media & longitudinal externa

• Otot-otot saling menyilang → trabekulasi → menampung urin

• Pada serviks VU → sfingter interna involunter (otot polos) & sfingter externa volunter (otot lurik)

• Anterior VU → spatium Retzius → mengandung lemak, pleksus venosus & os pubis

• Posterior VUPria → vesicula seminalis, vas deferens, ureter &

rektumWanita → vagina & uterus (diantara VU dan rektum)

• Volume normal VU : 300-400 ccPada keadaan tertentu (infeksi kronis) → vesika

mengecil → contracted bladder

• Vaskularisasi :

ArteriA.vesicalis superior, a.vesicalis media & a.vesicalis

inferior cabang a. iliaca internaCabang a.uterinaCabang a.glutealis inferior

VenaAnterior : vena dari VU mengalir ke pleksus SantoriniPosterior : ke pleksus Pundendalis

→ Semuanya berakhir pada v.iliaca interna

• Sistem limfatik :

→ Berakhir pada lnn. vesicalis, lnn.iliaca interna, lnn.iliaca externa dan lnn.iliaca komunis

• Inervasi :Bersifat otonomNyeri, suhu, propiosepsi & motorik → radiks

nn.sakralis 2,3 dan 4 melalui N.pelvicus Saraf simpatis → VT XI & XII dan VL I & II melalui

N.hipogastrikus