Anatomi Fisiologi

16
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin (Kel.Pankreas)

Transcript of Anatomi Fisiologi

Page 1: Anatomi Fisiologi

Anatomi FisiologiSistem Endokrin(Kel.Pankreas)

Page 2: Anatomi Fisiologi

System Endokrin: • Kelenjar Hipofisis (pituitaria)• Kelenjar Pineal• Kelenjar Thyroid (gondok)• Kelenjar Parathyroid• Kelenjar Thymus• Kelenjar anak ginjal (Adrenal,

suprarenal)

• Pulau Langerhans (pankreas)

• Gonad (Ovarium, testis)• Uri (plasenta)

Page 3: Anatomi Fisiologi

Kelenjar Pankreas Pankreas :• retroperiotoneal

rongga abdomen bagian atas

• terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien.

• Pjg 10-20 cm ; lebar 2,5-5 cm.

• Pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan splenikus.

Page 4: Anatomi Fisiologi

•Terdapat dua bagian utama: –Acini pankreas

eksokrin, produk berupaenzim pencernaan dan ion bikarbonat –dilepaskan ke duodenum melalui sal. Pankres

–Pulau Langerhans (1-2 juta )endokrin, produk(insulin, glukagon dan somatostatin)dilepaskan ke pembuluh darah

Page 5: Anatomi Fisiologi

Pulau Langerhans • Ada tiga tipe sel endokrin : −25% sel α :terwarna oleh Orange G,

menghasilkan glukagon −60% sel β: terwarna oleh ahdehyde fucshin,

menghasilkan insulin, (mengandung granula kristalin)

–10 % sel δ: memiliki juluran sitoplasma yang tak teratur, menghasilkan gastrin, serotonin dan somatostatin

• sisanya merupakan sel-sel lain tidak termasuk dalam sistem endokrin

Page 6: Anatomi Fisiologi
Page 7: Anatomi Fisiologi

• Ketiga tipe sel tersusun dalam pola spesifik

Pada manusia dan tikus,sel α(25%) berada paling luar, selβ (60%) di bagian tengah, selδ (10%) tersebar diantara populasi α danβ .

Page 8: Anatomi Fisiologi

Interaksi antara sel α ,β danδ

Interaksi efek parakrin –Insulin menghambat sekresi glukagon –Glukagon memacu produksi insulin dan

somatostatin –Somatostatin menghambat sekresi insulin dan

glukagon

Page 9: Anatomi Fisiologi

• Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.

• Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang.

Insulin kadar gula darah sebaliknya

Glukagon kadar gula darah

• Perangsangan glukagon bila :kadar gula darah asam amino darah

Page 10: Anatomi Fisiologi

Glukagon

• Polipeptida besar• Merangsang glikogenolisis (pemecahan

glikogen menjadi glukosa)• Meningkatkan transportasi asam amino dari

otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat).

• Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis (pemecahan lemak).

Page 11: Anatomi Fisiologi

Hormon Insulin

• Insulin Limpahan energi• Insulin : protein kecil

Page 12: Anatomi Fisiologi

a.Sintesis InsulinRNA insulin - Praporhormon Insulin – Proinsulin

bm :11.500 bm:9000

Insulin & C-PEPTIDE1/6 hasil akhir

Page 13: Anatomi Fisiologi

b.Sekresi Insulin

1.GLUKOSA- regulator fisiologik terpenting- ambang batas konsentrasi untuk sekresi

adalahglukosa plasma puasa : 80-100 mg/dl- respons maksimal pd kadar glukosa 300-

500 mg/dl

Page 14: Anatomi Fisiologi

2.Asam Amino( arginin dan lisin )a. Pemberian asam amino sedikit saja sewaktu tidak ada peningkatan kadar glukosa

darah mempengaruhipeningkatan sekresi insulinb. Jadi, asam amino sangat memperkuat rangsangan glukosa terhadap sekresi insulin.

Tampaknya perangsangan sekresi insulin oleh asam amino merupakan respons yang sangat bermakna sebab insulin sendiri sebaliknya meningkatkan pengangkutan asam amino ke dalam sel jaringan demikian juga meningkatkan pembentukan protein intraselular. Sehingga hal ini menyebabkan insulin sangat berguna untuk pemakaian asam amino yang berlebihan.

3.HormonEpinefrin (meningkatkan cAMP intrasel), kortisol, laktogen plesenta, esterogen dan

progestatin.4.Preparat farmakologi- sulfonil urea :sekresi insulin >>- tolbutamide :pelepasan insulin >>

Page 15: Anatomi Fisiologi

Efek anabolik penting dari hormon insulin adalah sebagai berikut:

1. Efek pada hepar :a. Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosab. Menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesisc. Meningkatkan sintesa Trigliserida dari asam lemak bebas di hepar

Page 16: Anatomi Fisiologi

2. Efek pada otota. Meningkatkan sintesa proteinb. Meningkatkan transportasi aasam aminoc. Meningkatkan glikogenesis

3. Efek pada jaringan lemaka. Meningkatkan trigiserida dari asam lemak bebasb. Meningkatkan penyimpanan trigliseridac. Menurunkan lipolisis