Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

50
Created By: Widya Puspitasari, RN

Transcript of Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Page 1: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Created By: Widya Puspitasari, RN

Page 2: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 3: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 4: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 5: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan adalah :

Suatu system yang didalamnya terjadi penyaringandarah sehingga darah bebasdari zat yang tidak digunakanoleh tubuh. Zat ini akan larutdalam air dan dikeluarkanoleh urin. Zat yangdibutuhkan tubuh akanberedar kembali dalam tubuhmelalui pembuluh darahkapiler ginjal, masuk kedalam pembuluh darah danberedar ke seluruh tubuh.

Page 6: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan disebut jugaurinary system atau renal system.

Terdiri dari :

Dua buah ginjal yang membuangzat-zat sisa metabolisme atau zat

yang berlebihan dalam tubuh sertamembentuk urin.

Dua buah ureter yang mentransport urin ke kandung

kencing/bladder/vesika urinaria.

Kandung kencing/bladder/vesikaurinaria : tempat penampungan

urin.

Uretra : saluran yang mengalirkanurin dari bladder/ke kandung

kencing/V.U keluar tubuh.

Page 7: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Ginjal merupakan organ yang terpenting dalam mempertahankan

homeostatis cairan tubuh.

Ginjal terletak dalam rongga abdomen retroperitoneal kiri dan

kanan kolumna vertebralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di

belakang peritoneum.

Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke- 11 dan ginjal kanan setinggi

iga ke-12

Setiap ginjal mempunyai panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm, dan

tebal 2,5 cm.

Ginjal kiri memiliki ukuran lebih panjang dari pada ginjal kanan.

Berat ginjal pria dewasa 150-170 gram dan wanita 115-155 gram.

Bentuk ginjal seperti kacang, sisi dalam menghadap ke vertebra

torakalis, sisi permukaannya cembung dan di atas setiap ginjal

GINJAL

Page 8: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 9: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 10: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Ginjal ditutup

oleh kapsul

tunika fibrosa

yang kuat. Bila

kapsula dibuka

terlihat

permukaan ginjal

yang licin dengan

warna merah tua.

Page 11: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Medula (bagian dalam) : substansi medularisterdiri atas pyramid renalis, jumlahnyaantara 8-16 buah yang mempunyai basissepanjang ginjal.

Korteks (bagian luar) : substansi kortekalisberwarna coklat merah, konsistensi lemak,dan bergranula. Substansi tepat di bawahfibrosa, melengkung sepanjang basispyramid yang berdekatan dengan sinusrenalis. Bagian dalam di antara pyramiddinamakan kolumna renalis.

Page 12: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 13: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut

Ekskresi zat buangan

Menyimpan nutrient

Mengatur keseimbangan asam basa

Mengatur konsentrasi garam dalam darah

Membentuk urin dan sebagai tempat ekskresi

Page 14: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Satuan fungsional ginjal disebut juga nefron, mempunyai

±1,3 juta. Selama 24 jam nefron dapat menyaring 170 liter

darah.

Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal.

Lubang-lubang yang terdapat pada renal pyramid masing-

masing membentuk simpul yang terdiri atas satu badan

malpigi yang disebut glomerulus.

Page 15: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 16: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 17: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 18: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

1. Glomerulus :

Bagian ini merupakan gulungan atau anyaman

kapiler yang terletak di dalam kapsula Bowman

menerima darah dari arteriole aferen dan

meneruskan ke system vena melalui arteriol

eferen . Kapsula Bowman ujung-ujung buntu

tubulus ginjal seperti kapsula cekung menutupi

glomerulus yang saling melilitkan diri berfungsi

sebagai tempat terjadinya filtrasi.

Page 19: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 20: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

a. Elektro mikroskopis glomerulus. Glomerulus

berdiameter 200 µm, dibentuk oleh invaginasi suatu

anyaman kapiler yang menempati kapsula Bowman.

b. Aparatus junkta glomerulus. Dinding arteriol

bersentuhan dengan ansa Henle menjadi tebal karena

sel-selnya mengandung butiran sekresi renin yang

besar. Sel ini disebut sel junkta glomerulus.

c. Sawar ginjal : adalah istilah yang digunakan untuk

bangunan yang memisahkan darah kapiler

glomerulus dari filtrate dalam rongga kapsula

bowman.

Page 21: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

2. Tubulus proksimal konvulta

Tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan

kapsula Bowman dengan panjang 15 mm dan

diameter 55 µm. Berfungsi sebagai tempat

reabsorpsi dan beberapa sekresi. Pada ginjal yang

sehat nutrient organic seperti asam amino, glukosa,

laktat, dan vitamin direabsorpsi, sedangkan zat-zat

yang disekresikan seperti hydrogen, kalium

kreatinin, ammonia dan asam organic serta obat-

obatan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Page 22: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

3. Gelung Henle (ansa henle) :

bentuknya lurus dari segmen tipis selanjutnya ke segmen

tebal, panjangnya 12 mm. Berfungsi tempat pengenceran

dan pemekatan urin.

4. Tubulus distal konvulta :

bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan letaknya

jauh dari kapsula Bowman panjangnya 5 mm. Berfungsi

sebagai tempat reabsorpsi dan lebih banyak sekresi.

5. Duktus koligentis medula :

saluran yang secara metabolic tidak aktif. Berfungsi untuk

pemekatan urin dan menyalurkan urin ke renal pelvis.

Page 23: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

4. Tubulus distal konvulta : bagian tubulus

ginjal yang berkelok-kelok dan letaknya jauh

dari kapsula Bowman panjangnya 5 mm.

Berfungsi sebagai tempat reabsorpsi dan

lebih banyak sekresi.

5. Duktus koligentis medula : saluran yang

secara metabolic tidak aktif. Berfungsi untuk

pemekatan urin dan menyalurkan urin ke

renal pelvis.

Page 24: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Arteriol aferen merupakan cabang arteriainterlobularis yang pendek dan lurus.

Tiap arteriol aferen bercabang-cabangmenjadi gelung-gelung kapiler glomerulus.

Kapiler-kapiler ini kemudian bersatumembentuk arteriol eferen, yang kembalibercabang-cabang menjadi kapiler yangmemberi darah ke tubulus (kapilerperitubulus)

Arteriol eferen dari tiap-tiap glomerulusmembentuk kapiler-kapiler yang mengalirkandarah kesejumlah nefron.

Page 25: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 26: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Ginjal mendapat darah dari arteri renalis yang

merupakan cabang dari aorta abdominalis

sebelum masuk ke massa ginjal.

Arteri renalis mempunyai cabang besar yaitu

arteri renalis anterior dan arteri renalis posterior.

Cabang anterior memberikan darah untuk ginjal

anterior dan ventral dari ginjal sedangkan cabang

posterior memberikan darah untuk ginjal

posterior dan bagian dorsal.

Page 27: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Ureter terdiri atas dua buah saluran masing-masing

bersambung dari ginjal ke kandung kemih,

panjangnya 20 – 30 cm dan lebarnya 5mm. Lapisan

dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltic

setiap 5 menit sekali untuk mendorong air kemih

masuk ke dalam kandung kemih.

Page 28: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Lapisan Ureter

1. Dinding luarjaringan ikat

(jaringan fibrosa)2. Lapisan tengah

(otot polos)3. Lapisan sebelah

dalam ( Lapisanmukosa)

Page 29: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

1. Pars abdominal ureter : dalam kavum abdomen

ureter terletak di belakang peritoneum sebelah

media anterior muskulus psoas mayor dan

ditutupi oleh fasia subserosa.

2. Pars pelvis ureter : pars pelvis ureter berjalan

pada bagian dinding lateral dari kavum pelvis

sepanjang tepi anterior dari insisura iskiadika

mayor dan tertutup oleh peritoneum.

Page 30: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

3. Ureter pada pria : ureter pada pria terdapat dalam fisura

seminalis, bagian atasnya disilang oleh duktus deferens

dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Sewaktu menembus

kandung kemih dinding atas dan dinding bawah ureter

akan tertutup, sedangkan pada waktu kandung kemih

terisi penuh akan membentuk katup (valvula) dan

mencegah pengembalian urin dari kandung kemih.

4. Ureter pada wanita : Ureter pada wanita terdapat di

belakang fossa ovarika berjalan ke bagian lateralis serviks

uterus, bagian atas vagina untuk mencapai fundus vesika

urinaria. Dalam perjalanannya ureter didampingi oleh

arteri uterina sepanjang 2,5 cm. Ureter berjarak 2 cm dari

sisi serviks uterus.

Page 31: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Organ cekung yang dapat berdistensi dan

tersusun atas jaringan otot serta merupakan

wadah tempat urin dan merupakan organ ekresi.

Kandung kemih berada di dalam rongga panggul

dibelakang simpisis pubis. Pada pria kandung

kemih terletak pada rectum bagian posterior

pada wanita terletak disebelah anterior tepat

dibelakang ospubis. Bentuk kandung kemih

berubah saat terisi dengan urin.

Page 32: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 33: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 34: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 35: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Kandung kemih dapat menampung urin sekitar600 ml urin, pengeluaran urin hanya 300 ml.Dalam keadaan penuh kandung kemih membesardan membentang sampai ke simpisis pubis.Kandung kemih pada wanita hamil janinmendorong kandung kemih menimbulkanperasaan penuh dan mengurangi daya tampungkandung kemih.

Dua ureter bermuara secara oblik di sebelahbasis, letak oblik menghindarkan urine mengalirkembali ke dalam ureter. Ureter keluar darikandung kemih sebelah depan. Daerah segitigaantara dua lubang ureter dan uretra disebutsegitiga kandung kemih (trigonum vesicaurinarius). Pada wanita, kandung kemih terletakdi antara simpisis pubis, uterus, dan vagina. Dariuterus kandung kemih dipisahkan oleh lipatanperitoneum.

Page 36: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

1. Lapisan mukosa didalam,

2. Lapisan submukosa pada jaringan

penyambung,

3. Lapisan otot serta

4. Lapisan serosa di bagian luar.

Page 37: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Kontraksi peristaltic ureter 1-5 kali/menit akan

menggerakkan urine dari pelvis renalis ke dalam

kandung kemih dan disemprotkan setiap

gelombang peristaltic.

Ureter yang berjalan miring melalui dinding

kandung kemih untuk menjaga ureter tertutup

selama gelombang peristaltic untuk mencegah

urin tidak kembali ke ureter.

Page 38: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Terdapat 3 proses penting yang berhubungandengan proses pembentukan urine, yaitu :

1. Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman daribadan malpighi menyaring darah dalamglomerus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dansel darah) sehingga dihasilkan filtratglomerulus (urine primer). Di dalam filtrat initerlarut zat yang masih berguna bagi tubuhmaupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asam amino dan garam-garam.

Page 39: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

2. Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus

kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih

berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus

(urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.

3. Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal,

pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak

digunakan dan terjadi reabsorpsi aktif ion Na+ dan Cl-

dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine

yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan

protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus

kolektifus ke pelvis renalis.

Page 40: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 41: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Miksi/mikturisi merupakan

proses pengosongan

kandung kemih bila

kandung kemih terisi.

Mikturisi merupakan

gerakan yang dapat

dikendalikan dan ditahan

oleh pusat-pusat

persarafan.

Page 42: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

1. Sejumlah urin (sekitar 200-300 ml) akanmenyebabkan regangan pada kandung kencing.

2. Regangan akan merangsang reseptor regangan, sinyal akan diteruskan melalui syaraf afferenkenervus pelvikus di medulla spinalis.

3. Di medulla spinalis sinyal akan diteruskan kenervus motorik parasimpatis dan melaluiinterneuron di bawa ke hipotalamus yang akandihantarkan ke otak sehingga manusiamempersepsikan keinginan untuk BAK.

Page 43: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Page 44: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

4. Sinyal dari nervus motorik parasimpatis akan dibawa oleh saraf

efferen ke otot detrusor dan menstimulasi otot tersebut untuk

berkontraksi.

5. Kontraksi otot detrusor menyebabkan semakin meningkatnya

tekanan di kandung kemih, tetapi urin tidak keluar sampai

spingter internal dan eksternal relaksasi (Relaksasi spingter

uretra internal dan eksternal ini di bawah kontrol volunter).

6. Ketika volume urin di kandung kemih meningkat sampai dengan

600 ml akan meningkatkan rangsangan pada reseptor regangan

sehingga sensasi semakin kuat.

7. Refleks yang dihasilkan cukup kuat untuk membuka spingter

uretra internal terbuka sehingga spingter uretra eksternalpun

terangsang relaksasi dan terjadilah pengeluaran urin.

Page 45: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Uretra merupakan alur sempit yang berpangkal pada

kandung kemih yang berfungsi menyalurkan urin ke

luar.

Page 46: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Uretra pria mulai dari orifisium uretra interna di dalam

kandung kemih sampai orifisium uretra eksterna pada penis,

panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri atas bagian-bagian

berikut:

1. Uretra prostatika : saluran terlebar, panjangnya 3 cm

berjalan hampir vertical melalui glandula prostat

2. Uretra pars membranase : uretra ini merupakan saluran

yang paling pendek dan paling dangkal

Page 47: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

3. Uretra pars kavernosa : uretra ini

mempunyai saluran terpanjang dari uretra,

terdapat di dalam korpus kavernosus uretra,

panjangnya ± 15 cm mulai dari pars

membranase sampai ke orifisium

superfisialis dari diafragma urogenitalis

4. Orifisium uretra eksterna : bagian ini

merupakan bagian erector yang paling

berkontraksi, berupa sebuah celah vertical.

Page 48: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Terletak di belakang simpisis, salurannya

dangkal, panjangnya ± 4 cm, mulai dari orifisium

uretra interna sampai ke orifisium uretra eksterna.

Uretra ini menembus fasia diafragma urogenitalis

dan orifisium eksterna langsung di depan

permukaan vagina. Jaraknya ± 2,5 cm di belakang

gland klitoris.

Uretra wanita jauh lebih pendek daripada uretra

pria dan terdiri atas lapisan otot polos yang

diperkuat oleh sfingter otot rangka

Page 49: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan

1. Tunika muskularis

2. Lapisan spongeosa berjalan pleksus dari vena-vena

3. Lapisan mukosa sebelah dalam

Page 50: Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan